~i~
~ ii ~
STRATEGI PEMASARAN
Baitul maal wa tamwil
Penulis:
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
~ iii ~
STRATEGI PEMASARAN
Baitul maal wa tamwil
Penulis
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
Editor
AA. Miftah
Rafidah
As’ad Isma
Ambok Pangiuk
Diterbitkan Oleh:
CV. Alliv Renteng Mandiri
Jl. Kamp. Srigangga, Tiwugalih, Praya NTB.
Telp. : 082290737488
E-mail : hamdankaysa86@gmail.com
ISBN: 978-623-96773-1-2
~ iv ~
KATA PENGANTAR
Muhamad Subhan
~ vi ~
DAFTAR ISI
BAB 2
STRATEGI PEMASARAN
A. Strategi Pemasaran ........................................................................ 19
B. Bauran Pemasaran .......................................................................... 27
BAB 3
SEJARAH PERBANKAN INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya Perbankan ................................................. 39
B. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ......................... 47
C. Persamaan dan Perbedaan Bank Konvensional
dan Syariah ......................................................................................... 53
BAB 4
BAITUL MAAL WAT TAMWIL
A. Konsep Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)................................. 61
B. Badan Hukum Baitul Maal wa Tamwil (BMT) ................... 69
C. Strategi Pengembangan Baitul Mall Wa Tamwil ............ 72
~ vii ~
BAB 5
PRODUK PRODUK
BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT)
A. Produk BMT ....................................................................................... 77
B. Strategi Pengembangan Produk (BMT) ................................ 88
BAB 6
URGENSI STRATEGI PEMASARAN
BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT)
A. Strategi Pemasaran BMT.............................................................. 99
B. Strategi Pemasaran dalam Perspektif
Maqashid Syariah ............................................................................ 104
C. Manajemen Pemasaran Baitul Maal wa Tamwil (BMT) 109
Daftar Pustaka ......................................................................................... 115
Biodata Penulis ....................................................................................... 123
~ viii ~
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 1
KOSEP DASAR PEMASARAN
1
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
1
Basu Swastha dan Irawan,. Manajemen Pemasaran Modern.
Liberty, Yogyakarta, 2005), h. 5.
2
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
2
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran,
(Bandung: Pustaka Setia, 2018), h. 2.
3
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
3
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah,
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 340-341.
4
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan
Pengendalian, Jilid 1, terj. Jaka Wasana, Jakarta: Erlangga, 2006, h. 5.
5
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty,
2005), h. 17.
6
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,
Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 8.
4
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
7
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta:
Liberty,2002), h. 6.
8
Marius P. Angopora, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), h. 4-5.
9
Sofwan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 81.
5
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
10
Carl McDaniel & Roger Gates, Marketing Research Essentials,
San Fransisco California USA: (Salemba Empat, 2001), h. 5.
6
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
11
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta:
Liberty, 2002), h. 6-9.
7
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
8
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
B. Fungsi Pemasaran
Pemasaran merupakan tugas akhir dari kegiatan
ekonomi dalam memuaskan kebutuhan hidup bagi manusia.
Dalam hal ini pemasaran memiliki fungsi-fungsi
sebagaimana yang disampaikan pleh Fuad, dkk yaitu
menentukan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia
serta menjual barang dan jasa tersebut ke tempat konsumen
9
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
12
M, Fuad dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2000), h. 119.
13
Basu Swastha, Azaz-Azaz Marketing, (Yogyakarta: Liberti
Yogyakarta, 2002), h. 29
10
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
11
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
C. Tujuan Pemasaran
Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai
tujuan utama, yaitu mencapai tingkat keuntungan tertentu,
pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa pasar. Di
dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini
12
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
14
Kotler Philip dan Keller K Lane, Manejemen Pemasaran. (New
jersey, Prentice Hall. 2007), h. 15
13
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
15
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
(Bandung: Alfabeta. 2004), h. 5
14
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
16
Philip Kotler dan Kevin L. Keller, Manajemen Pemasaran,
(Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009), h. 7
15
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
17
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2010), h. 177.
16
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
17
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
18
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 2
STRATEGI PEMASARAN
A. Strategi Pemasaran
Suatu usaha didirikan bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan agar usaha tersebut dapat berkelanjutan. Untuk
mendapatkan keuntungan yang berkelanjutan, suatu usaha
harus memiliki daya saing, dengan cara meningkatkan
volume penjualan, menjaga kualitas, dan meningkatkan
pelayanan. Perkembangan usaha dan laba yang dicapai
dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan
suatu usaha dalam menjalankan aktivitas yang berkenaan
dengan operasinya. Dalam hal ini untuk meningkatkan
volume penjualan, suatu usaha harus bersaing untuk
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dan menjaga
loyalitas konsumennya sehingga kelangsungan suatu usaha
dapat berkelanjutan sehingga mampu bersaing.18
Untuk meningkatkan penjualan, suatu usaha harus
menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Strategi
Pemasaran adalah suatu proses yang menghantarkan
organisasi pada peluang pasar yang besar untuk
meningkatkan penjualan dan meraih keunggulan yang di
harapkan, strategi pemasaran juga merupakan alat yang
19
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
19
Suryadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu
Terpadu Total Quality Management abad 21 Studi kasus & Analisis, (Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2004), h. 152.
20
Sarim, “Strategi Pemasaran Dalam Rangka Meningkatkan Volume
Penjualan DIi Restoran Bali QUI (Jakarta”. Jurnal Sains Terapan Pariwisata,
Vol.4, No. 1, Februari 2019), h. 144- 159.
20
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
21
Freddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis
SWOT, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 4.
22
Ibid., h. 101
23
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 168-169.
21
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
24
Dedi Mulyadi, dkk, “Analisis Strategi Pemasaran jasa Lembaga
Non Bank Pada PT Oto Multiartha Karawang”, Jurnal Manajemen, Vol. 09
No. 2 Januari 2012, h. 590-591
25
M.Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Bumi Aksara,2015),
h. 26
26
Indra Wijaya dan Sri Setyo Iriani, Pengaruh Citra Merek Terhadap
Loyalitas Konsumen, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 1 No.3 Mei 2013, h. 911.
22
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
27
Ibid., h. 191
23
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
28
Abdul Manap, Revolusi Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Mitra
Wacana Media, 2016), h. 16
29
Muti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta:
Liberty, 2002), h. 144.
24
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
30
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1981), h. 104
25
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
31
Fandy Tjiptono, dkk, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta: Andi,
2008), h.285-287
26
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
32
Joseph P Guiltinl, dkk, Strategi dan Program Manajemen
Pemasaran, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1990), h. 164.
27
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
33
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar,Konsep, dan
Strategi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h. 198
34
Ibid., h. 181
28
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
35
Deliyanti Oentoro, Manajemen Pemasaran Modern,
(Yogyakarta:Laksbangpresindo, 2012), h. 127.
29
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
36
Ibid., h. 127
30
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
31
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
32
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
e. Mempromosikan produk.
3. Strategi Saluran (Distribusi/place)
Saluran distribusi merupakan saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk
dari produsen ke konsumen atau industry pemakai.
Pemillihan tempat distribusi yang tepat sangat penting
dilakukan untuk memperluas pasar dalam mencapai
keuntungan yang diinginkan. Oleh karena itu kebijakan
penyaluran merupakan salah satu kebijakan pemasaran
terpadu, yang mencakup penentuan saluran pemasaran
(marketing channels) dan distribusi fisik (phisycal
distribution). Kedua faktor tersebut mempunyai
hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan
penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran
produk perusahaan.
4. Strategi Promosi
Suatu produk berapapun bermanfaat akan tetapi
jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak
akan diketahui manfaatnya oleh konsumen dan mungkin
tidak dibeli oleh konsumen, oleh karena itu perusahan
tersebut harus berusaha mempengaruhi para konsumen,
untuk menciptakan permintaan atas itu, usaha tersebut
dapat dilakukan dengan kegiatan promosi.37
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang
dan jasa yang ditawarkan supaya konsumen mengenal
dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk
memperkenalkan barang dan jasa agar diketahui,
dibutuhkan, dan di minta oleh konsumen, maka
37
Ibid., h. 204
33
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
34
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
35
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
36
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
38
David, F.R.”Manajemen Strategis: Konsep. Edisi ketujuh”.
(Jakarta. PT. Prenhallindo, 2004). h. 231.
37
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
38
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 3
SEJARAH PERBANKAN INDONESIA
39
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
39
Antonio, muhammad Syafi’i.. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik.
(Jakarta: Gema Insani Press., 2001), h. 65.
40
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
41
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
40
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS (Semarang: Universitas Diponogoro, 2007), h. 31.
41
Ibid., h. 32.
42
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
42
Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-dasar dan Dinamika
Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2016 Cet ke 1, h. 26
43
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
43
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Keuangan Bank Syariah,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 38.
44
Dwi Suwiknyo, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 21.
44
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
45
Amir Machmud Rukmana, Bank Syariah, (Jakarta: Erlangga,
2012), h. 52.
46
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik,
(Jakarta: Gema Insani, 2001), cet ke 1, h. 25-26.
47
Harinudin, ErwinPerilaku Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Jurnal
Ilmu Administrasi dan Organisasi, (Jakarta . 2009), h. 65.
45
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
46
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
47
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
48
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
49
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
50
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
51
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
52
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
53
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
49
Ridwan, A. H., Manajemen Baitul Mal wa Tamwil. (Bandung:
Pustaka Setia, 2012), h. 89.
54
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
50
Strategi Persaingan Bank Syariah Terhadap Bank Konvensional
2010, h. 1-3
55
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
56
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
57
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
58
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
51
Sari, N.N. Sururi, R.M. & Pharmawati, K.,. Efek Perlakuan pH
Pada Ozinisasi Pada Mata Air. Jurnal institut teknoligi nasional. Vol. 1. Pp.1-
2013, 12.
52
Yunita, M. Hendrawan, Y. & Yulianingsih, R., 2015. Analisis
Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS)
Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode
Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 3. 3. pp
237-248.
59
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
60
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 4
BAITUL MAAL WA TAMWIL
53
Abdul Aziz dan Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 115.
61
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
54
Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran
Perekonomian Global sebuah Tuntutan dan Realitas, (Surabaya: Putra Media
Nusantara, 2009), h. 101.
55
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2010), h. 290
62
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
56
Pusat Pengkajian dan Pembangunan Usaha Kecil (P3UK),
Pendidikan dan Pelatihan Baitul maal wat Tamwil. h.1.
57
MA Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Terjemahan,
terjemahan Drs. M. Nastangin, (Jakarta:Dana Bhakti Wakaf, 1993), h. 179.
58
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sual, Amanah bagi bangsa:
Konsep system Ekonomi syariah, ( Jakarta: MES, tanpa tahun), h. 199.
63
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
59
Ibid., 201
64
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
60
Djazuli, Janwari. Lembaga-lembaga Ummat sebuah pengenalan.
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2002), h. 184
61
Muhammad Ridwan, manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,
(Yogyakarta: UII Press, 2004), h. 130
65
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
66
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
3. Murabahah
4. Al bai’ Bithaman Ajil
5. Al Qardhul Hasan
Peran BMT hanya menjangkau pada kalangan
ekonomi mikro. Karena disebabkan pihak Bank sangat
minim untuk menjangkau kepada kalangan ekonomi mikro.
Tujuan BMT dapat berperan melakukan pihaknya memiliki
dua system memberdayakan masyarakat di level mikro.
Adapun dua strategi itu ialah62
1. Menyiapkan skim khusus untuk pembiayaan setiap sector
dan pendekatan emosional maksudnya BMT memiliki
skim pola pembiayaan pertanian, skim pola pembiayaan
peternakan dan lain-lain
2. Pihaknya melakukan intraksi emosional yang intens
terhadap debitur atiya hubungan yang dijalin tidak
hannya bersifat financial, dalam hlm ini pihak BMT juga
menjalin komunikasi dan menanyakan permasalahan
yang dihadapi debitur baik dalam persoalan keluarga
hingga pendidikan anak.
Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi utama,
yaitu berkaitan dengan baitul maal dan baitul tamwil. Baitul
Maal secara harfiah, bait adalah rumah sedangkan maal
adalah harta. Kegiatan baitul maal menyangkut kegiatan
dalam menerima titipan dana zakat, infak, dan sedekah,
serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan
peraturan dan amanahnya. Baitul tamwil, secara harfiah bait
adalah rumah dan at-Tamwil adalah pengembangan harta.
62
Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum BMT,(Bandung, Citra
Adtya Bakti, 2010), h. 76.
67
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
63
Buchari Alma & Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis
Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktik Syariah dalam Bisnis
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 23.
64
Nur Chamid, Jejak Langkah & Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 77.
68
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
69
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
65
Djazuli, Janwari. Lembaga-lembaga Ummat sebuah pengenalan.
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2002) , h. 187
70
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
71
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
72
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
66
Heri Sudarsono. Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi
dan Ilustrasi, (Yogyakarta: EKONISIA, 2004), h. 108-109
73
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
74
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
67
Hamali, Arif Yusuf, Pemahaman Strategi Bisnis dan
Kewirausahaan, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama 2016), h. 71.
75
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
76
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 5
PRODUK
BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT)
A. Produk BMT
Islam telah mengajarkan kebaikan dalam segala hal
baik itu urusan kecil maupun urusan yang besar. Tentu
dalam hal ini Islam juga mengatur dalam hal keuangan pada
mebahasan ini salah satunya yaitu Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) sebagai lembaga keuangan syariah. Pengertian Baitul
Maal Wat Tamwil (BMT) Istilah BMT sebenarnya dapat
dipilah sebagai Baitul Maal (BM) dan Baitul Tamwil (BT).
Menurut fungsinya, BM bertugas menghimpun, mengelola
dan menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) sebagai
bagian yang menitikberatkan pada aspek sosial. Sementara,
BT merupakan lembaga komersial dengan pendanaan dari
pihak ke tiga, bisa berupa pinjaman atau investasi.68
Arti kata Baitul Tamwil (BT) dari sudut etimologi
adalah tempat pengembangan harta/kekayaan. Dari sudut
ekonomi Baitul Tamwil (BT) adalah Lembaga Keuangan
Syariah Islam yang usaha pokoknya menghimpun dana dari
pihak lain (anggota/deposan) dan menyalurkannya kepada
yang memerlukan melalui pembiayaan (kredit/pinjaman)
untuk usaha produktif dan investasi dengan sistem syariah.
68
Hertanto, Widodo,. Panduan Praktis Operasional BMT, Mizan,
Jakarta, 1999), h 36.
77
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
78
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
69
Gunawan, D dan Mulyadi, S.. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)
Jilid I. (Jakarta. Penebar Swadaya, 2004), h. 35.
70
Ibd., h. 89
79
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
71
Ibid., h. 36
80
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
81
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
72
Ibid., h. 37
82
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
73
Arifin, Zainul. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang,
Tantangan dan Prospek. (Jakarta : Alvabet, 1999). h. 200.
74
Widodo, MA Firman panduan praktis operasional Baitul Mal Wat
Tamwil (BMT), (Penerbit Mizan, 1999), h. 49.
75
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank
Syariah, Jakarta : (Gramedia Widiasarana, 2005), h. 53.
76
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank
Syari’ah, (Jakarta: PT Grasindo 2005), h. 73.
83
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
77
Ibid., h. 144.
84
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
85
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
78
Arifin, Zainul.. Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang,
Tantangan dan Prospek. (Jakarta : Alvabet, 1999), h. 33.
86
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
79
Ibid., h. 146.
87
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
80
Alma, B.. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Jakarta:
Alfabeta, 2002) h. 101.
81
Al-Suwailem, A.K., A.S. Al-Tamimi, M.A. Al-Omar & M.S. Al-
Suhibani. 2006. Safety and mechanism of action of orlistat
(tetrahydrolipstatin) as the first local antiobesity drug. JASR, 2, h. 104.
88
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
82
Ibid.,h. 105.
83
Ibid., h. 107.
89
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
84
Ibid., h. 108
90
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
85
Rini, S., & Kumala, F. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based
(Practice. Deepublish, 2016), h. 32-32.
91
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
92
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
87
Kotler dan Amstrong.. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan
2.Edisi 12. (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 185.
93
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
88
Kotler dan Keller. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13.
Jakarta: Erlangga, 2009), h. 162..
94
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
b. Penyaringan Gagasan
Gagasan yang disimpulkan oleh pihak-pihak
diatas disortir menjadi tiga kelompok yaitu gagasan
yang menjanjikan, gagasan yang pas-pasan, dan
gagasan yang ditolak. Dalam menyaring gagasan,
perusahaan harus memperhatikan dan menghindari
dua kesalahan.
c. Pengembangan dan Penyajian Konsep
Gagasan yang menarik harus disempurnakan
menjadi konsep yang dapat diuji, gagasan produk
adalah hal yang mungkin dapat ditawarkan oleh
perusahaan kepasar. Konsep produk adalah versi
terinci dari suatu gagasan yang dinayatakan dalam
istilahistilah yang berarti konsumen.
d. Pengembangan Strategi Pemasaran
Perusahaan yang mengembangkan produk
dengan melalui strategi pemasarannya perlu
memperkenalkan produknya kepada pasar
e. Analisis bisnis
Setelah manajemen mengembangka konsep
produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat
mengevaluasi daya tarik bisinis, manajemen perlu
melakukan persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan
laba untuk menentukan apakah semua itu memenuhi
tujuan perusahaan. Apabila memenuhi maka konsep
tersebut dapat dilanjutkan ketahap pengembangan
produk.
95
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
f. Pengembangan produk
Apabila konsep produk dapat melewati pengujian
bisnis, konsep itu akan berlanjut ke bagian litbang atau
rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik.
g. Pengujian pasar
Tahap dimana produk diberi merk, kemasan dan
program atas tanggapan konsumen dan penyaluran
terhadap masalah perlakuan, penggunaan, pembelian
barang ulang produk atas seberapa luas pasar
sesungguhnya.
Strategi pengembangan produk merupakan salah
satu bagian dari strategi korporasi (corporate strategy).
Pengembangan produk dimulai dari adanya penciptaan ide
yang berasal dari berbagai sumber, misalnya memlilih ide
dari karyawan, mengadakan tukar pikiran dalam rapat
eksekutif, mengadakan survei dan kelompok fokus
menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan sehingga
perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang dapat
memenuhi kebutuhan konsumen menurut Muhammad
strategi pengembangan produk menyangkut perubahan atau
penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan
kepada nasabah. Dalam hal ini terdapat upaya yang dapat
dilakukan guna melakukan pengembangan produk yaitu:
1. Melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan latent
dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi
produk yang dibutuhkan oleh konsumen atau nasabah
dimasa yang akan dating
96
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
89
Lisdawati, Vivi; Mutiatikum, D; Alegantina, S; N, Y.A.
Karakterisasi Daun Miana (Plectranthus scutellarioides (L.) Bth.) dan Buah
Sirih (Piper betle L.) secara Fisiko Kimia dari Ramuan Lokal Antimalaria
Daerah Sulawesi Utara. Media Litbang Kesehatan. Badan Litbangkes:
Sumatera Utara. 2008. Vol 18, 213-225.
97
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
98
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BAB 6
URGENSI STRATEGI PEMASARAN
BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT)
A. Strategi Pemasaran BMT
Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting bagi perusahaan yang bekerja dalam sistem pasar
persaingan yang kuat. Akurasi dan ketepatan strategi
pemasaran akan menentukan keberhasilan dalam mengejar
keuntungan yang berkelanjutan. Strategi pemasaran yang
baik memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
yang per1u dilakukan perusahaan dalam menggunakan
setiap peluang pada beberapa sasaran pasar. Untuk dapat
bertahan dalam dunia bisnis yang dengan kondisi
persaingan yang kuat, suatu perusahaan dituntut dapat
menguasai pasar dengan menggunakan produk yang telah
dihasilkannya. Strategi pemasaran yang tepat merupakan
salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Perusahaan masa kini harus memikirkan kembali
tentang bagaimana strategi pemasaran yang selama ini
mereka lakukan secara teliti dan kristis. Khususnya dalam
menghadapi pasar bebas, untuk pengusaha-pengusaha yang
memiliki perusahaan haruslah semakin jeli pada setiap
kesempatan dan kemungkinan yang mungkin akan terjadi
setiap saat. Perusahaan masa kini tidak lagi bergerak dalam
pasar dengan persaingan yang pasti, atau pilihan yang stabil.
99
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
90
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
(Bandung: Alfabeta, 2018), h. 1.
100
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
101
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
91
Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Ketiga, (Jakarta:
Intermedia, 1987), h. 4.
102
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
103
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
104
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
93
Philip kolter, “Marketing Management”, (Benyamin Molan : Edisi
III Jakarta 2016), h. 223.
94
Sucipto, “Strategi Berbasis Maqashid Syariah Dalam
Meningkatkan Daya Saing Lembaga Keuangan Syariah di Jambi” (UIN STS
Jambi : 2018) jurnal ekonomi Vol 2, No. 1, h. 2.
105
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
95
Yayan Fauzi, “Manajemen Pemasaran Perspektif Maqahid
Syariah”( STEBI Al Muhsin Yogyakarta 2018), h. 145.
106
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
96
Ibid., h. 147.
97
Dian Anggraini, “penerapan strategi pemasaran guna
meningkatkan produk-produk dan jasa dalam perspektif maqashid syariah”
(UIN raden intan lampung, 2018) Tesis., h. 36.
107
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
108
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
98
Nurul Huda dan Purnama Putra, Baitul Mal Wa Tamwil, ( Jakarta:
Amazah,2016), h. 200.
109
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
110
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
99
Mahkhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keungan Mikro
Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2002), h. 59.
100
Ibid., h. 59.
111
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
101
Mahkhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Keungan Mikro
Syariah, (Yogyakarta: UII Press,2002), h. 60.
112
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
113
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
114
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
DAFTAR PUSTAKA
115
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
116
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
117
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
118
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
119
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
120
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
121
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
122
Muhamad Subhan, S.Ag., M.E.
BIODATA PENULIS
123