Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KATEGORI IKLAN DAN FUNGSINYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Dasar - Dasar Periklanan

Dosen Pengampu : Indra Dito Puspito M.Sos

Disusun Oleh :

Windiarti Hidayatunnikmah

( A.20220824.011)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

( SITDKI ) BOGOR

2022/2023
KATA PENGANTAR

Terimakasih saya panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena atas kehadiratnya saya
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik pada tepat pada waktunya. Semua itu hanya
berkat serta tuntunan Tuhan dalam kehidupan saya. Dan makalah yang saya susun ini berisi
tentang sejarah dan tokoh filsafat dakwah.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman- teman guru maupun dosen dan semua yang
telah membantu yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

Besar harapan saya bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat di gunakan sebaik-
baiknya. Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini belumlah sempurna,untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Bogor, 19 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB l PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................

C. Tujuan Masalah.....................................................................................................................

BAB ll PEMBAHASAN

A. Kategori iklan...................................................................................................................
B. Fungsi Iklan.....................................................................................................................

BAB lll PENUTUP

Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periklanan adalah industri penting (mendasar) pada masyarakat kapitalis
karena iklan diperlukan untuk memotivasi orang supaya bekerja dengan keras. Agar
dapat mengumpulkan uang dan membeli sesuatu. Seperti yang dikatakan Berger,
Periklanan adalah lebih dari sekedar alat perdagangan; mengambil kendali terhadap
kehidupan keseharian dan mendominasi hubungan-hubungan sosial. Pada saat yang
sama, periklanan membimbing orang ke arah dirinya sendiri dan memisahkan dari
yang sendiri dan memisahkan dari yang lain, juga memaksa orang membentuk
keselera yang kolektif.
Kegunaan sebuah iklan pada dasarnya adalah untuk membangun sebuah citra
positif terhadap merek. Lebih memungkinkan untuk melakukan suatu pembelian.
Selain itu iklan didesain untuk membuat pasar sasaran menyadari akan suatu merek.
Merek bukanlah sekedar nama, didalamnya terkandung sifat, makna, arti dan isi dari
produk yang bersangkutan bahkan dalam perkembangan lebih lanjut, merek akan
menandai simbol dan status dari produk tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kategori iklan?
2. Apa saja fungsi iklan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kategori iklan
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi iklan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kategori Iklan
Menurut Tjiptono (2004), berdasarkan media yang digunakan iklan atau periklanan
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Media cetak. Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih.
Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display,
suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat. Jenis-jenis media cetak yaitu surat
kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran dan lain-lain.
2. Media elektronik. Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa
digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk iklan dalam media elektronik
biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di tengah-tengah film atau
acara), pengumuman acara/film, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara, dan
lain-lain. Jenis iklan pada media elektronik yaitu televisi, radio, internet, dan
sebagainya.
3. Media luar ruang. Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar)
yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, atau
tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baliho,
poster, spanduk, umbul-umbul, transit (panel bus), balon raksasa, dan lain-lain.
4. Media lini bawah. Media lini bawah yaitu media-media yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam
media lini bawah, yaitu: pameran, direct mail, point of purchase, merchandising
schemes, dan kalender.

Menurut Swastha (2002), berdasarkan tujuan dan penggunaannya, iklan diklasifikasikan


dalam beberapa kelompok, yaitu:

a. Periklanan barang (Product Advertising)


Dalam periklanan produk, pemasangan iklan menyatakan kepada pasar tentang
produk yang ditawarkannya. Periklanan produk ini dapat dibagi lagi ke dalam
beberapa jenis, yaitu:

1. Primary demand advertising. Primary demand advertising merupakan


periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis produk
secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merek atau nama produsennya.
2. Selective demand advertising. Selective demand advertising ini hampir
sama dengan primary demand advertising, hanya bedanya dalam selective
demand advertising disebutkan merek barang yang ditawarkan.
b. Periklanan Kelembagaan (Institutional Advertising)
Periklanan kelembagaan ini dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Patronage institutional advertising. Dalam periklanan ini penjual
berusaha memikat konsumen dengan menyatakan suatu motif membeli
pada penjual tersebut dan bukannya motif membeli produk tertentu.
2. Public relations institutional advertising. Untuk membuat pengertian
yang baik tentang perusahaan kepada para karyawan, pemilik
perusahaan atau masyarakat umum.
3. Public service institutional advertising. Periklanan ini
menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk
menggunakan kendaraan dengan hati-hati.
c. Periklanan Nasional, Regional dan Lokal
Periklanan juga dapat digolongkan menurut daerah geografis dimana kegiatan
periklanan tersebut dilakukan. Periklanan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Periklanan Nasional. Periklanan nasional (national advertising) ,
sering juga disebut general advertising, merupakan periklanan yang
biasanya disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional.
2. Periklanan Regional. Periklanan regional (regional advertising)
adalah periklanan yang hanya terbatas di daerah tertentu dari sebuah
negara.
3. Periklanan Lokal. Periklanan lokal (local advertising) disebut juga
retail advertising, biasanya dilakukan oleh pengecer dan ditujukan
kepada pasar lokal saja.
d. Periklanan Pasar
Penggolongan periklanan yang lain adalah penggolongan yang
didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya
tergantung pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya
tergantung pada sasaran yang dituju, apakah konsumen, perantara, pedagang,
atau pemakai industri. Jenis periklanan tersebut adalah:
1. Consumer advertising, ditujukan kepada konsumen.
2. Trade advertising, ditujukan kepada perantara pedagang,
terutama pengecer.
3. Industrial advertising, ditujukan kepada pemakai industri
2. Fungsi Iklan
Iklan dapat disebut sebagai perpanjangan tangan perusahaan yang menjadi
salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan pesan perusahaan pada konsumen
atau bahkan pada perusahaan lainnya. Menurut Shimp (2000), terdapat lima fungsi
iklan, yaitu sebagai berikut:

1. Informing (memberikan informasi), periklanan membuat konsumen sadar akan


merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
2. Persuading (mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu membujuk konsumen
untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
3. Remainding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konssumen.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah), periklanan memberikan nilai tambah
dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi
persepsi konsumen.
5. Assisting (mendampingi), peranan periklanan adalah sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

Sedangkan menurut Swastha (2002), fungsi iklan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi. Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada


lainnya, baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai
kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan oleh periklanan tersebut dinamakan
faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan
mengetahui banyak tentang suatu barang.
2. Membujuk atau mempengaruhi. Dengan adanya iklan, perusahaan berusaha untuk
mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat akan kelebihan produknya, sehingga
masyarakat terpengaruh dan akhirnya melakukan tindakan pembelian.
3. Menciptakan kesan (image). Pemasangan iklan selalu berusaha untuk menciptakan
iklan yang sebaik-baiknya, baik menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan layout
yang menarik. Terkadang pembeli sebuah barang tidak melakukan secara rasional
atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorong untuk mempertahankan
atau mempertimbangkan gengsi, seperti pembelian rokok, kendaraan roda empat, dan
sebagainya.
4. Memuaskan Keinginan. Sebelum memilih dan membeli produk, terkadang pembeli
ingin mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari barang itu. Sebagai
contoh mereka ingin mengetahui lebih dulu tentang gizi, vitamin dan harga pada
sebuah produk makanan yang paling baik untuk keluarga.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kategori Iklan Menurut Tjiptono (2004), berdasarkan media yang digunakan iklan atau
periklanan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Media cetak
2. Media elektronik
3. Media luar ruang
4. Media lini bawah

Fungsi Iklan dapat disebut sebagai perpanjangan tangan perusahaan yang menjadi salah
satu alat komunikasi untuk menyampaikan pesan perusahaan pada konsumen atau bahkan
pada perusahaan lainnya.

1. Informing (memberikan informasi)


2. Persuading (mempersuasi)
3. Remainding (mengingatkan)
4. Adding Value (memberikan nilai tambah)
5. Assisting (mendampingi)
DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management and Strategy. Andi: Yogyakarta.

Kasali, Rhenald. 2007. Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, P., dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai