Anda di halaman 1dari 9

Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA BAHASA IKLAN PRODUK MI


INSTAN INDOMIE DI TELEVISI

Nurul Mutiah Romadhani1), Rose Junieles2)


1
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
email: nurulromadhani371@gmail.com
2
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
email: mbkrosejunia28@gmail.com

Abstrak
Peristiwa tindak tutur biasa digunakan untuk mengetahui sebuah informasi tertentu, peristiwa tindak tutur di
tandai dengan adanya penutur dan mitra tutur. Permasalahan yang dikaji dalam analisis ini ialah tindak tutur,
lokusi, ilokusi dan perlokusi yang terdapat dalam iklan produk mi instan indomie di televisi. Penelitian ini
penting dilakukan karena dalam sebuah produksi, iklan merupakan salah satu aspek yang penting untuk
mendongkrak penjualan produk. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan pragmatik, data dari penelitian ini yaitu bahasa iklan mi instan indomie yang ditulis lalu dianalisis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik mengamati dan catat. Data diperoleh dengan cara melihat dan
mengamati iklan mi instan indomie, kemudian mencatat data dari iklan yang ingin diteliti. Hasil dari penelitian
ini menujukan bahwa adanya peristiwa tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi serta tindak tutur perlokusi.
Kata Kunci: iklan, mi instan indomie, tindak tutur, pragmatik.
Abstract
Speech acts are usually used to find out certain information, speech acts are marked by speakers and speech
partners. The problems examined in this analysis are speech acts, locution, illocution and percocution contained
in the advertisement of instant noodle products on television. This research is important because in a
production, advertising is one of the important aspects to boost product sales. The implementation of this
research uses a descriptive qualitative method with a pragmatic approach, the data from this research are the
language of instant noodle indomie language written and then analyzed. Data collection techniques used
observation and record techniques. Data is obtained by viewing and observing instant noodle advertisements,
then recording data from the advertisements that are to be investigated. The results of this study address the
locus of speech acts, illocutionary acts and speech acts of speech.
Keywords: advertising, indomie instant noodles, speech acts, pragmatics.
menimbulkan ragam bahasa baru sesuai
1. PENDAHULUAN dengan fungsi bahasa yang seharusnya, adanya
Bahasa memiliki fungsi sebagai alat teknologi dan internet menjadi salah satu
komunikasi yang digunakan manusia untuk faktor yang membuat ragam bahasa baru
mengetahui sebuah informasi tertentu, apapun tersebut tersebar secara cepat.
informasinya memerlukan bahasa sebagai Teknologi merupakan salah satu alat
perantara dan disinilah bahasa memainkan penunjang kehidupan manusia, dengan adanya
perannya sebagai alat komunikasi (Saputri teknologi kehidupan manusia mengalami
dkk, 2014) informasi bisa didapatkan manusia kemajuan yang sangat pesat. Teknologi
dengan melakukan aktifitas tindak tutur. merupakan bentuk proses yang meningkatkan
Bahasa dalam kehidupan sehari-hari selalu nilai tambahan, berupa menggunakan dan
berkembang mengikuti perubahan zaman, menghasilkan suatu produk tertentu (Miarso,
bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat 2007). Salah satu teknologi yang ikut
mengalami perubahan dengan mengikuti menyebarkan ragam bahasa baru yaitu media
perkembangan zaman, perubahan tersebut massa, media elektronik dan media sosial.
dapat berupa perubahan makna ataupun bentuk Kehadiran teknologi ditengah masyarakat
katanya (Susilawati dan yunus, 2017: 4). sekarang ini membawa dampak yang besar
Perubahan bahasa yang terjadi dapat terhadap perkembangan pemasaran serta

38
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

ekonomi global. Tidak bisa dipungkiri dengan singkat bahasa iklan harus masuk kedalam
adanya teknologi dunia pemasaran menjadi ingatan para penonton.
lebih canggih dan dapat tersebar keseluruh Para produsen produk tidak pernah
penjuru dunia. Pembuatan iklan saat ini kehabisan akal untuk memunculkan iklan yang
mengalami kenaikan yang cukup pesat, dengan lebih baru dan mudah diterima masyarakat,
adanya media-media yang memadahi setiap produsen produk selalu memperbarui
pemasaran produk menjadi lebih beragam. bahasa dan juga tampilan iklan agar para
Televisi merupakan salah satu media konsumen tidak mudah bosan dengan produk
elektronik yang hingga saat ini masih banyak tersebut. Memunculkan artis baru, mengganti
diminati oleh masyarakat, televisi tidak hanya bahasa iklan, menyajikan visual produk yang
berfungsi sebagai media hiburan namun juga lebih menarik, dan menyesuaikan dengan
berfungsi sebagai media informasi. Televisi keadaan saat ini merupakan sebuah cara untuk
menjadi salah satu media yang digunakan memperbarui iklan. Bahasa iklan yang
dalam industri periklanan untuk menarik minat menarik serta tampilan visual yang unik
masyarakat terhadap sebuah barang atau jasa. ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi
Karena pada dasarnya televisi memiliki konsumen sehingga hal tersebut berpengaruh
kelebihan untuk mendemonstrasikan produk terhadap daya beli konsumen pada sebuah
kepada masyarakat secara bersamaan dengan produk. Ternyata bahasa iklan dan visualnya
menampilkan visual dan audio yang mampu mempengaruhi dari berbagai macam segi.
menyita perhatian masyarakat luas. Menurut Bahasa yang dikemas dengan baik dapat
Morissan dalam (Prasetya dan Samhati, 2017) menjadikan iklan tersebut menarik dan
televisi mempunyai kelebihan dibandingkan menyita banyak perhatian penonton,
media lain yang mampu mencakup daya contohnya saja pada iklan produk instan
jangkau luas, selektivitas, mampu seperti kopi, mi, bubur, bumbu masakan
menyesuaikan keadaan dengan cepat, kreatif hingga sosis yang siap makan. Hampir setiap
serta prestise dalam waktu tertentu. Sehingga saat iklan produk instan tersebut muncul
keberadaan televisi menjadi ruang kreasi untuk dilayar kaca karena pada saat ini manusia
produsen produk yang ingin mempromosikan membutuhkan sesuatu yang mudah, praktis
suatu produknya melalui sebuah iklan. dan juga murah. Cara pemasaran produk ini
Iklan merupakan salah satu bentuk juga beragam ada yang hanya menggunakan
komunikasi antara produsen dan konsumen narator atau dilakukan dengan aktivitas tindak
dalam hal pemasaran. Oleh karena itu sebuah tutur.
iklan harus memiliki daya tarik yang kuat dan Tindak tutur merupakan sebuah kegiatan
juga unik untuk menarik perhatian masyarakat yang melibatkan beberapa orang untuk
luas. Tidak hanya unik dan menarik namun mendapatkan suatu informasi yang diinginkan,
bahasa yang digunakan dalam iklan harus menurut Searle (dalam Rusminto, 2010: 22)
memenuhi syarat seperti harus menggunakan tindak tutur merupakan ilmu yang mengkaji
kalimat persuasif, menggunakan diksi dan juga makna bahasa berdasarkan hubungan dan
menggunakan kata yang tepat dan mudah tindakan yang dilakukan oleh penutur. Tindak
dipahami oleh masyarakat luas. Cara produsen tutur menjadi pilihan yang paling banyak
untuk mengelola iklan agar durasi waktu tepat diminati dalam pembuatan iklan. Karena
dan tidak terlalu panjang yaitu menggunakan dalam aktifitas tersebut bahasa yang digunakan
bahasa yang singkat dan sederhana namun menjadi lebih menarik dan pengekspresian dari
maksud dari iklan harus tetap tersampaikan ungkapan yang disampaikan terlihat
kepada penonton (Prasetya dan samhati, 2017). apaadanya. Penelitian ini dirasa penting untuk
Hal inilah yang menjadi tantangan untuk dilakukan karena bahasa menjadi objek yang
produsen iklan karena dalam waktu yang penting untuk pemasaran suatu produk, selain

39
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

itu penelitian dapat berguna untuk menbambah kajian pemakaian bahasa yang tidak terlepas
wawasan tentang aktifitas tindak tutur dalam dari konteks. Yule (1996: 3) juga menyatakan
iklan. bahwa pragmatik mengkaji makna kontekstual,
Sebelumnya juga ada beberapa penelitian yaitu adanya lebih banyak makna yang
yang membahas tentang tindak tutur bahasa dikomunikasikan melebihi apa yang
yang terdapat pada iklan. Pertama dibahas oleh sebenarnya diujarkan. Berkaitan dengan hal
Wafratur Rochmah dalam jurnal Bahasa dan tersebut, Searle, Kiefer, dan Bierwisch (dalam
Satra Indonesia volume 6 no 1 tahun 2017 Nadar, 2009: 5) menyatakan bahwa pragmatik
dengan judul “Analisis Tindak Tutur Dalam adalah suatu cabang ilmu bahasa yang
Iklan Produk Kecantikan Di Televisi” lalu oleh memiliki topik, yaitu beberapa aspek yang
Yuni Anjani dalam bentuk skripsi Universitas tidak dapat dijelaskan dengan acuan langsung
Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2016 pada kondisi sebenarnya dari kalimat yang
dengan judul “Tindak Tutur Dalam Wacana dituturkan. Dengan kata lain dapat dikatakan
Iklan Berbahasa Indonesia di Televisi : bahwa makna suatu tuturan tidak dapat
Sebuah Kajian Pragmatik” dan selanjutnya diartikan begitu saja, tuturan harus dikaitkan
oleh Rian Andri Prasetya dalam jurna J- dengan konteks-konteks yang
Simbol pada tahun 2017 dengan judul “Tindak melatarbelakangi terbitnya tuturan tersebut .
Tutur Pada Iklan Produk Makanan Cepat Saji Dari berbagai pendapat di atas dapat
Di Televisi dan Implikasinya” dari ketiga disimpulkan bahwa pragmatik merupakan
penelitian tersebut menjabarkan bahwa suatu cabang ilmu bahasa yang berkaitan
pengaruh tindak tutur dan bahasa sangat besar dengan situasi ujar dan tidak pernah terlepas
untuk pemasaran suatu produk. dari konteks.
Hal tersebutlah yang mendasari peneliti Tindak tutur merupakan salah satu aspek
melakukan penelitian tentang tidak tutur dalam kajian pragmatik. Pragmatik mengkaji
bahasa iklan yang terdapat pada produk mie bahasa dalam pemakaian yang nyata dalam
instan indomie di televisi. Tujuan yang ingin masyarakat bahasa yang tidak dapat dilepaskan
dicapai dari penelitian ini ialah dari konteks dan situasi. Zamzami (2007: 38-
pengelompokan iklan terhadap tindak tutur 39) menyatakan bahwa tindak bahasa
lokusi, ilokusi dan perlokusi. Penelitian ini merupakan kegiatan berbicara dalam suatu
menggunakan pendekatan pragmatik sebagai bahasa. Tindak tutur merupakan kegiatan
usaha untuk mengetahui aktifitas tindak tutur berkomunikasi antara penutur dan petutur
lokusi, ilokusi dan perlokusi yang terdapat dengan menggunakan media bahasa. Tindak
dalam iklan. Pragmatik dipilih karena cabang tutur yang disebut tindak berbahasa oleh
ilmu bahasa yang mempelajari tentang struktur Zamzami adalah bagaimana seseorang
bahasa, dan pragmatik dapat mengkaji bahasa melakukan sesuatu yang berwujud bahasa.
yang digunakan dalam aktifitas sehari-hari. Oktavianus (2006: 70) menyatakan bahwa
Menurut Djajasudarma dalam (Anjani, 2016) tindak tutur adalah bagian dari cabang ilmu
pragmatik merupakan sebuah ilmu bahasa linguistik atau ilmu bahasa yang mempelajari
yang mempelajari tentang penggunaan bahasa tentang perilaku komunikasi interpersonal
masyarakat. pemakai bahasa. Bahasa yang digunakan
sebagai media komunikasi antara satu orang
2. KAJIAN LITERATUR dengan orang yang lainnya dapat berupa
Menurut Wiryotinoyo (2006:153) tuturan yang memiliki makna pernyataan,
Pragmatik adalah studi makna yang berkaitan pertanyaan, dan perintah. Definisi lainnya
dengan situasi ujar (SU). Sementara itu, mengenai tindak tutur dinyatakan oleh Yule
Levinson dikutip oleh Zamzami (2007:20) dalam Wiyatasari (2015: 46) tindak tutur
menyebutkan bahwa pragmatik merupakan adalah tindakan-tindakan yang ditampilkan

40
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

lewat tuturan. Menurut Yule (2006: 83) menawarkan sutu produk kepada khalayak
mengatakan tindakan yang ditampilkan dengan umum.
menghasilkan suatu tuturan akan mengandung
tiga tindak yang saling berhubungan. Pertama 3. METODE PENELITIAN
adalah tindak lokusi, yang merupakan tindak Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian
dasar tuturan atau menghasilkan suatu kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti
ungkapan linguistik yang bermakna. Tindak menggunakan pendekatan kualitatif karena
ilokusi ditampilkan melalui penekanan data yang berupa bentuk-bentuk verbal bahasa
komunikatif suatu tuturan. Tindak perlokusi yaitu berupa tuturan-tuturan dari mitra tutur
menciptakan tuturan yang memiliki fungsi iklan mi instan indomie di televisi. Sesuai
tanpa memaksudkan tuturan itu memiliki dengan pendapat Bogdan dan Taylor (dalam
akibat. Moleong,2012: 4), penelitian kualitatif sebagai
Media massa merupakan sarana untuk prosedur penelitian yang menghasilkan data
memberitahukan suatu pesan iklan kepada deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
khalayak umum. Televisi merupakan salah dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
satu media yang menyiarkan periklanan. Hal Menurut Arikunto (2010: 3) pendekatan
ini disesuaikan pada pendapat Atmadi (1985: penelitian ini menggunakan pendekatan
183) bahwa pesan iklan dapat disebarluaskan kualitatif karena hasil analisis datanya tidak
melalui berbagai media yang meliputi radio, berupa data statistik karena data penelitian ini
televisi, bioskop, surat kabar, majalah, papan- tidak dikuantifikasi melainkan penjabaran
papan iklan, pos langsung, selebaran, berupa kalimat atau percakapan iklan yang
pengantar penawaran, dan alat peraga. Wacana dilakukan mitra tutur dalam iklan mi instan
iklan di media televisi dalam menyampaikan indomie di televisi. Menurut Pangaribuan
informasi mengandalkan audio, visual dan (2008:14), penelitian kualitatif berupaya
gerak. Hal ini sesuai pendapat Suyanto (2005: menemukan hipotesis, yaitu kaidah-kaidah
5) Iklan televisi mempunyai cakupan, yang ada dalam realitas yang diamati dengan
jangkauan dan repitisi yang tinggi dan dapat mengamati iklan mi instan indomie di televisi.
menampilkan pesan multimedia (suara, Subjek penelitian ini adalah iklan mi instan
gambar, dan animasi) yang dapat indomie. Objek penelitian ini adalah tindak
mempertajam ingatan. Menurut Riyanto tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang
(dalam Hermintoyo dan Suyanto, 2002: 9) dituturkan dalam percakapan iklan mi instan
iklan merupakan pesan yang lebih diarahkan indomie. Penelitian ini dilakukan dengan
untuk membujuk seseorang atau sekelompok mengamati vidio iklan mi instsn indomie di
orang agar mau membeli barang atau jasa yang televisi. Data yang digunakan pada penelitian
dikomunikasikan. Dunn dan Barban, ini berupa kata-kata, cuplikan dialog, dan
sebagaimana dikutip oleh Widyatama (2007: kutipan-kutipan kalimat yang berisi tuturan
15) menjelaskan bahwa iklan merupakan lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang terdapat
bentuk kegiatan komunikas nonpersonal yang dalam iklan mi instan indomie. Pengumpulan
disampaikan lewat media dengan membayar data dalam penelitian ini dilakukan dengan
ruang yang dipakainya untuk menyampaikan metode simak dengan teknik simak bebas libat
pesan yang bersifat membujuk (persuasif) cakap (SBLC) karena penulis tidak terlibat
kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga dalam dialog (Sudaryanto, 2015: 242).
nonkomersial, maupun pribadi yang Teknik pemerolehan data berikutnya adalah
berkepentingan. Dari berbagai pendapat di atas teknik rekam dan catat yang merupakan teknik
dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan lanjutan. Teknik rekam yang dimaksud dapat
bentuk komunikasi antara produsen dengan lebih beraneka dengan hasil yang lebih
konsumen untuk memperkenalkan atau seksama, meliputi baik tindakan ujaran yang

41
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

mampu didengarkan maupun tingkah laku dan Laki-laki 1,2,3: Kekayaan pedas Indonesia
perbuatan lain yang mampu dilihat, baik yang dari lidah kena ke hati
verbal maupun non verbal dalam penayangan Laki-laki 4: Pedasnya Indonesia banget
iklan. Instrumen yang digunakan dalam Semua: Indomie seleraku!
penelitian ini adalah penulis sendiri dibantu Dalam tuturan di atas terdapat bukti bahwa
dengan alat berupa alat tulis, buku-buku teori iklan mi instan indomie memiliki tindak tutur
tindak tutur, dan iklan mi instan indomie di lokusi yang bermaksud menyatakan dan
televisi. Metode yang digunakan dalam menginformasikan. Pada ucapan laki-laki 1,2
menganalisis data adalah metode padan dan 3 menyatakan bahwa “Kekayaan pedas
dengan teknik daya pilah pragmatis yang alat Indonesia dari lidah kena kehati” dan
penentunya mitra tutur karena tuturan yang dilanjutkan oleh kalimat laki-laki 4 “Pedasnya
dituturkan menimbulkan reaksi tindakan Indonesia banget” pada kalimat tersebut
tertentu dari mitra tutur. Dalam penelitian ini menyatakan bahwasannya mi indomie
penulis menggunakan teknik penyajian hasil memiliki varian rasa dari masakan indonesia
analisis informal. Teknik informal merupakan yang terkenal akan rasa pedasnya. Rasa pedas
penyajian hasil analisis data yang diperoleh yang tercipta dari beberapa rempah di
dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa indonesia sehingga menghasilkan rasa pedas
lambang-lambang (Sudaryanto, 2015: 241) yang hampir mirip dengan makanan aslinya
namun dikemas dalam produk mi instan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN indomie.
Dari data yang sudah kami dapatkan, ada 2) Konteks:
setidaknya tiga data untuk tindak tutur lokusi, Pada iklan mi instan indomie yang terdapat
satu data tindak tutur ilokusi dan tiga data pada televisi menampilkan 3 laki-laki dan 1
untuk tindak tutur perlokusi. Berikut hasil data perempuan sedang latihan bernyanyi di studio
yang sudah dilampirkan musik.
a. Tindak Tutur Lokusi
Laki-laki 1: Break duku yuk! (Kemudian
Iklan produk instan yang terdapat dalam mi
mereka berempat turun menuju ruang tamu.)
instan indomie, ditemukan data yang berisi
Perempuan: Ech pada laper yaa. mau
tindak tutur lokusi yang bermaksud
dimasakin ayam apa yang spesial?
menyatakan dan menginformasikan sesuatu.
Laki-laki 1,2,3: Yang spesial (Perempuan 1
Seperti pada data sebagai berikut.
memasak di dapur.
1) Konteks:
Pada iklan mi instan Indomie yang terdapat Narator: Inilah rasa baru indomie goreng
pada televisi menampilkan visual mie yang rendang pertama dengan rasa daging rendang
sedang di masak lalu beralih pada ayam geprek yang diolah dengan bumbu rendang asli
dan sambal matah, lalu beralih pada hadirkan kelezatan dengan aroma menggoda.
sekumpulan pemuda yang sedang makan di Perempuan 1 dan 3 laki-laki tersebut
sebuah bazar makanan. Munculah seorang menikmati mi goreng rendang di ruang tamu.
laki-laki dengan membawa piring berisikan Perempuan 1: Spesial kan?
makanan. Laki-laki 2: Enak... enak...
Laki-laki 1,3: Ini baru rendang
Laki-laki 1: Dari mana?
Narator: Baru indomie goreng rendang.
Laki-laki 2: Dari Indomie mi goreng aceh
Laki-laki 3: Ah A A Aceh Dalam tuturan di atas terdapat bukti bahwa
Wanita 1 dan 2: Sampai pedas Indomie goreng iklan mi instan indomie memiliki tindak tutur
ayam geeee lokusi yang bermaksud menyatakan dan
Laki-laki 4: geeeprek menginformasikan. Pada ucapan narator
"Inilah rasa baru indomie goreng rendang

42
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

pertama dengan rasa daging rendang yang Pada iklan mi instan Indomie yang terdapat
diolah dengan bumbu rendang asli hadirkan pada televisi menampilkan seorang wanita
kelezatan dengan aroma menggoda" pada yang sedang berpikir untuk memesan sesuatu
kalimat tersebut menyatakan dan di jam makan siang pada seorang laki-laki
menginformasikan bahwa indomie goreng yang sedang berjalan di depannya.
rendang adalah rasa terbaru dari mi indomie, Wanita: Mas pesen makan dong, pengin rasa
yang memiliki varian rasa rendang pertama daging dan pedes. Mas ada aroma bakarnya
dengan daging rendang yang diolah dengan ya!
bumbu rendang asli, dengan kelezatan dan Laki-laki: Oke mbak, oke emmm
aroma yang menggoda. Wanita: Mas!!
3) Konteks : Laki-laki: Eehhhh
Pada iklan mi instan indomie yang terdapat Wanita: Tapi mi ya!!
pada televisi menampilkan laki-laki dan Laki-laki: Iya, heem
perempuan sedang duduk di kantin kampus. Kor: Ehh apaan tuh? Aromanya, mau dong
Laki-laki 1: Kamu tahu gak datangnya cinta? mau dong
Perempuan 1: Dari mana? Narator: Ini Indomie goreng rasa iga penyet
Laki-laki 1: Dari mata turun ke hati baru, rasa penyetnya dasyat
Laki-laki 2: (Tiba-tiba datang) Ech kalau Wanita: Wahh, gurih krenyes penyetnya,
pedas datangnya dari mana? pedes!!
Laki-laki 2: Dari marah turun ke sini (sambil Narator: Indomie goreng rasa iga penyet.
menunjukkan indomie goreng sambal marah) Dahsyat rasanya!!
Narator: Baru nih indomie goreng rasa sambal Dari data tuturan diatas dapat disimpulkan
marah eesss hahh dengan irisan bawang dan bahwa wanita yang sedang memesan makanan
cabe indomie goreng sambal marah seger tersebut menginginkan adanya efek timbal
pedesnya bikin semangat. balik dari sang mitra tutur. Terdapat dalam
Dalam tuturan di atas terdapat bukti bahwa kalimat “Mas pesen makan dong, pengin rasa
iklan mi instan indomie memiliki tindak tutur daging dan pedes. Mas ada aroma bakarnya
lokusi yang bermaksud menyatakan dan ya!” wanita tersebut menginginkan sebuah
menginformasikan. Pada ucapan narator "Baru makanan yang rasanya seperti daging, pedas
nih indomie goreng rasa sambal matah eesss dan ada aroma bakarnya namun dia tidak
hahh dengan irisan bawang dan cabe indomie menyebutkan secara spesifik makanan apa
goreng sambal matah seger pedesnya bikin yang di inginkan. Lalu pada kalimat “Tapi mi
semangat" pada kalimat tersebut menyatakan ya!!” sang wanita menginginkan makanan
dan menginformasikan kepada penonton tersebut terbuat dari mi, tindakan yang diambil
bahwa indomie goreng rasa sambal marah dari laki-laki tersebut ialah membawakan
adalah variasi baru dengan irisan bawang dan sebuah mi yang ada rasa dagingnya, terasa
cabe yang membuat pedasnya segar dan bikin pedas dan beraroma bakar. Secara tidak
semangat saat menikmatinya. langsung iklan tersebut menujukkan bahwa
b. Tindak Tutur Ilokusi indomie iga penyet memiliki rasa yang hampir
Iklan produk instan yang terdapat dalam mi sama dengan makanan aslinya yaitu iga
instan indomie, ditemukan data yang berisi penyet.
tindak tutur Ilokusi yang bertujuan c. Tindak Tutur Perlokusi
memberikan efek atau mendorong mitra tutur Iklan produk instan yang terdapat dalam mi
untuk melakukan sesuatu. Seperti pada data instan indomie, ditemukan data yang berisi
sebagai berikut. tindak tutur Perlokusi yang bermaksud untuk
1) Konteks : mendorong, membujuk dan memberikan efek

43
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

agar para penonton membeli produk yang di Maja makan yang berada di dapur sambil
iklankan. Seperti pada data sebagai berikut. menikmati mi indomie real meet peper
1) Konteks: chicken.
Pada tayangan iklan di televisi Narator: The new indomie real meet peper
menampilkan lima pemuda terdiri dari tiga chicken itulah suara mata hati yang terbuka,
pria dan dua wanita. Dalam tayangan tersebut nikmatnya blarrr, lembutnya mi kriting bikin
seorang pria berdiri sendiri dan berhadapan lidah dancing tujuh kelililing, ditambah daging
dengan keempat pemuda yang lain. asli yang bikin body serasa flaying. The new
Laki-laki 1: Geeee indomie real meet. You deserve it.
Laki-laki 2: Gerah? Dalam data di atas terbukti bahwa iklan mie
Laki-laki 1: Geeee instan indomie memiliki aktivitas tindak tutur
Laki-laki 3: Getar? berupa perlokusi yang bermaksud untuk
Laki-laki 1: Geeee memberikan efek dan mendorong penonton
Wanita 1 & 2: Gemes? agar memberi produk yang di iklankan. Pada
Laki-laki 1: Indomiee ayam geprek tuturan narator yang menyatakan bahwa
4 pemuda: Hype abis "nikmatnya blarr" lalu "lembutnya mi kriting
Narator: Indomie hype abis ayam geprek bikin lidah dancing tujuh keliling" merupakan
kemasannya keren, kremesannya gress, pedas tuturan yang dapat memberikan efek bagi
dan bawangnya bikin lo merem melek. penonton bila membeli mi indomie real meet
Indomie hype abis ayam geprek. Gepreknya peper chicken akan menimati rasa enak yang
bikin semangat!! begitu nikmat dan juga lembut mi kriting
Dalam data di atas terbukti bahwa iklan mie membuat lidah menari tujuh keliling hal ini
instan indomie memiliki aktivitas tindak tutur menunjukkan efek yang sangat berpengaruh
berupa perlokusi yang bermaksud untuk saat menikmati mi tersebut kita serasa menari
memberikan efek dan mendorong penonton tujuh keliling akibat rasa mi yang begitu
agar memberi produk yang di iklankan. Pada lembut dan memanjakan lidah. Lalu pada
tuturan narator yang menyatakan bahwa kalimat "ditambah daging asli yang bikin body
“Kremesnya gres” lalu “Pedas dan bawangnya serasa flaying" merupakan tuturan yang dapat
bikin lo merem melek” merupakan tuturan memberikan efek bagi penonton bila membeli
yang dapat memberikan efek, bila penonton mi indomie real meet peper chicken akan
membeli indomie ayam geprek maka kremes menikmati rasa mi yang ditambah dengan
yang terdapat dalam mie akan seperti ayam daging asli, yang membuat tubuh serasa
geprek yang asli, pedas dan bawangnya terbang karena rasanya sangat enak dan nikmat
membuat siapa pun yang memakan mie saat memakannya.
tersebut akan membuat mata menjadi cerah 3) Konteks :
karena efek pedas dan bawang yang terdapat Pada tayangan iklan di televisi
dalam mie. Lalu pada kata “Gepreknya bikin menampilkan visual mi indomie hype abis
semangat” mengartikan bahwa siapapun yang kuah seblak hot jeletot yang disajikan di dalam
membeli indomie ayam geprek akan mangkok sedang dinikmati oleh beberapa
bertambah semangatnya. Ketiga hal orang laki-laki dan perempuan, dengan
tersebutlah yang memberikan efek dan ekspresi berkeringat dan kepedesan saat
mendorong pada penonton untuk membeli menikmatinya.
produk yang di iklankan. Narator: Indomie hype abis kuah seblak hot
2) Konteks : jeletot. Indomie seblak hot jeletot. Indomie
Pada tayangan ikln televisi menampilkan seblak hot jeletot. Mi lebar plus ditambah
visual mi indomie real meet peper chicken. krupuk seblak nyesss, hot aja hot jeletot enak
Kemudian ada 1 perempuan sedang duduk di

44
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

pedes nya kuah gila sehhh. Indomie hype abis Televisi Sebuah Kajian Pragmatik. Surakarta :
seblak hot jeletot. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam data di atas terbukti bahwa iklan mi
instan indomie memiliki aktivitas tindak tutur Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar
berupa perlokusi yang bermaksud untuk Evaluasai Pendidikan. Bandung: Bumi
memberikan efek dan mendorong penonton Angkasa.
agar memberi produk yang di iklankan. Pada
tuturan narator yang menyatakan bahwa "mi Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar
lebar plus ditambah krupuk seblak nyesss" Evaluasai Pendidikan. Bandung: Bumi
merupakan tuturan yang dapat memberikan Angkasa.
efek bagi penonton bila membeli mi indomie
hype abis kuah seblak hot jeletot akan Hermintoyo, Suyanto. 2002. “Citra
menikmati mi yang lebar beda dari merek Perempuan dalam Bahasa Indonesia: Studi
lainnya dan juga ditambah kerupuk seblak Kasus Citra Perempuan dalam Penggunaan
yang gurih dan renyah. lalu kalimat "hot aja Bahasa Indonesia pada Iklan Majalah Femina
hot jeletot enak pedesnya kuah gila sehh" dan Kartini”. Laporan Penelitian. Semarang:
merupakan tuturan yang dapat memberikan Fakultas Sastra Undip.
efek bagi penonton bila membeli mi indomie
hype abis kuah seblak hot jeletot akan Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi
menikmati rasa pedas yang begitu pedas yang pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.
berasal dari bumbu cabe setengah sachet biar
pedas nya hot aja atau pakai cabe satu sachet Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian
biar pedes nya hot jeletooootttt pedes kuahnya Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
gilaa sehh saking pedas banget.
Nazar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian
5. KESIMPULAN Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bedasarkan hasil penelitian Analisis Tindak
Tutur Pada Bahasa Iklan Produk Mi Instan Oktavianus. 2006. Analisis Wacana Lintas
Indomie Di Televisi dapat disimpulkan bahwa Bahasa. Yogyakarta: Andalas University
adanya peristiwa tindak tutur lokusi, tindak Press.
tutur ilokusi, serta tindak tutur perlokusi.
Tindak tutur lokusi bertujuan menyatakan dan Pangaribuan, Tagor. 2008. Paradigma Baru.
menginformasikan sesuatu, tindak tutur ilokusi Yogyakarta: Graha Ilmu.
bertujuan memberikan efek atau mendorong
mitra tutur melakukan sesuatu, tindak tutur Prasetya, Rian Andri, dan Yunus. 2017.
perlokusi bertujuan mendorong, membujuk, Tindak Tutur Pada Iklan Produk Makanan
dan memberikan efek agar penonton membeli Cepat Saji Di Televisi Dan Implikasinya. J-
produk yang diiklankan. Dari data yang sudah Simbol. No 1.
kami dapatkan, ada setidaknya tiga data untuk
tindak tutur lokusi, satu data untuk tindak tutur Rusminto, Nurlaksana Eko. 2010. Memahami
ilokusi, dan tiga data untuk tindak tutur Bahasa Anak-anak: Sebuah Kajian Analisis
perlokusi. Wacana Panduan Bagi Guru, Orang Tua dan
Mahasiswa Jurusan Bahasa. Bandar
6. DAFTAR PUSTAKA Lampung: Universitas Lampung.
Anjani, Yuni. 2016. Tindak Tutur Pada
Wacana Iklan Berbahasa Indonesia Di

45
Konfiks: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran

Saputri, Anil, Novia Juita, dan Ngusman.


2014. Tindak Tutur Direktif Dalam Iklan
Kartu GSM. Bahasa dan Sastra 2. Vol 2. No 4.

Susilawati, Erni, dan Yunus. 2017. Variasi


Bahasa Dalam Novel Perempuan Karya
Peyem. Jurnal Bastra. Vol 1. No 4

Suyanto, M. 2005. Pengantar Teknologi


infomasi untuk bisnis. Yogyakarta: Andi.

Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar


Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.

Wiryotinoyo, M. 2006. Analisis Pragmatik


dalam Penelitian Bahasa. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Wiyatasari, Reny. 2015. Teknik Penerjemahan


Tindak Tutur Direktif dalam Cerpen Doktor
Sihir Kaya Iwaya Sazanami dan Larilah Melos
Karya Dazai Osamu. Jepang: Jurnal Bahasa
Sastra dan Budaya. Volume 4, No.2 hal. 42-
55.

Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Zamzami. 2007. Kajian Sosiopragmatik.


Yogyakarta: Cipta Pustaka.

46

Anda mungkin juga menyukai