Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL PRAGMATIK

IDENTIFIKASI TUTURAN IKLAN DAN SPANDUK MILENIAL

(ELEKTRONIK DAN NON ELEKTRONIK)

DOSEN PENGAMPU:

PROF. DR. HARUN JOKO PRAYITNO, M.HUM

TIM PENULIS:

1. A310190113 IRVAN NOVA ANANDA


2. A310200047 MUHAMMAD IBADIL GHOFFAR
3. A310200142 DENIO DIVA HYACHINTHA
4. A310200148 BRYAN BRAGA
5. A310200153 SAUSAN DHANI NUR AMIRAH
6. A310200161 ALRIANA SARAS SRI BAHARIZKY
7. A310200166 MUNIKA NENDRIYANI
8. A310200169 MUHAMMAD MALIK SAPUTRA
9. A310200170 RIFA DWI HAMIDAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
ABSTRAK

Penyusunan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk tuturan iklan dan
spanduk milenial elektronik dan non elektronik, (2) konteks lingual dan non lingual
iklan dan spanduk milenial elektronik dan non elektronik, dan (3) maksud pragmatik
iklan dan spanduk milenial elektronik dan non elektronik. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah
iklan dan spanduk elektronik maupun non elektronik yang dapat dijadikan untuk
mempromosikan sesuatu dengan bahasa milenial. Hasil penelitian yang ditemukan
adalah (a) terdapat 6 bentuk tuturan iklan dan 4 tuturan spanduk milenial elektronik
dan non elektronik berupa tuturan direktif (persuasif), (b) terdapat konteks lingual
meliputi hal-hal yang merupakan bahasa tuturan juga konteks non lingual meliputi
hal-hal yang bukan bahasa tuturan pada iklan dan spanduk milenial elektronik dan
non elektronik, dan (c) terdapat maksud pragmatik pada iklan dan spanduk milenial
elektronik dan non elektronik disesuaikan dengan kebutuhan konteks tuturan masing-
masing.

Kata kunci: tuturan, konteks lingual non lingual, maksud pragmatik


BAB I

PENDAHULUAN

Bahasa menjadi alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia.


Manusia menggunakan bahasa agar dapat berinteraksi dengan manusia lainnya dalam
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk dapat menguasai
bahasa baik yang digunakan sebagai alat interaksi dengan manusia yang lainnya.
Perkembangan zaman dan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa. Semua dapat diakses melalui media ataupun alat yang
digunakan untuk membagikan kreativitas berbahasa seseorang maupun kelompok.
Kreativitas berbahasa ini terlihat pada spanduk, poster, maupun iklan.

Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa 3ersuasi. Semiotik mengkaji


bahasa verbal, lambang, simbol, tanda, serta pereferensian dan pemaknaannya dalam
wahana kehidupan. Ilmu 3ersuasiv mengkaji hubungan bahasa dengan konteks dan
hubungan pemakaian bahasa dengan pemakai/ penuturnya. Dalam tindak
operasionalnya, kajian 3ersuasiv itu berupaya menjelaskan bagaimana bahasa itu
melayani penuturnya dalam pemakaian (Baznar Al,2017). Tindak tutur terdapat
dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur adalah suatu ujaran kalimat dalam kondisi
tertentu yang merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa yang menentukan
maksud kalimat (Yule,2006). Seorang penutur yang ingin mengemukakan sesuatu
kepada mitra tutur, maka yang ingin dikemukakannya adalah maksud kalimat
tersebut. Sebuah tuturan yang dihasilkan oleh penutur pasti mempunyai maksud dan
fungsi yang ditujukan kepada mitra tutur untuk menyampaikan informasi kepada
mitra tutur.

Bahasa dalam lingkup masyarakat akan selalu mengalami perkembangan dan


perubahan. Hal ini disebabkan bahwa bahasa memiliki hubungan dengan budaya dan
sosial ekonomi masyarakat penggunanya. Bahasa dapat berkembang dengan pesat
atau sebaliknya, secara perlahan musnah karena ditinggalkan penggunanya. Salah
satunya termasuk bahasa gaul (slang) atau bahasa milenial. Pemakaian ragam slang
juga mencerminkan sebuah budaya yang tampak pada spanduk, poster, maupun iklan.
Bahasa yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa baku atau bahasa sehari-hari.
Bahasa gaul atau milenial memiliki kecenderungan memakai bahasa khas yang hanya
dipahami oleh kalangan tersendiri yang belum atau umum digunakan (bahasa prokem
atau slang) memiliki kesan santai dan tidak baku. Ketidakbakuan tersebut tercermin
dalam kosa kata, struktur kalimat, dan intonasi.

Ragam bahasa gaul atau milenial selalu mengalami perkembangan yang


dipengaruhi oleh perkembangan budaya dan teknologi. Pemakaian ragam bahasa gaul
atau milenial terlihat jelas pada bahasa spanduk, poster, maupun iklan. Bahasa iklan
merupakan salah satu fasilitas di sosial media yang paling digemari. Tjiptono
(1997:225) menegaskan bahwa iklan merupakan suatu bentuk ajang promosi yang
paling sering digunakan penjual dalam rangka mempromosikan produknya. Tjiptono
menambahkan bahwa di dalam iklan terjadi komunikasi secara tidak langsung
berdasarkan pada informasi mengenai keunggulan dan keuntungan suatu produk yang
disusun sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian.

Iklan sangatlah penting dalam dunia bisnis. Adanya iklan diharapkan


dapat meningkatkan jumlah penjualan maupun pemakai aplikasi. Selain sebagai
alat informasi, iklan bagi pelaku usaha berfungsi untuk memasarkan produknya,
menaikan jumlah penjualan, dan dianggap sebagai media yang ampuh untuk
menarik konsumen agar membeli produk (Simatupang, 2004: 9). Purnama
(2001:156) medefinisikan iklan sebagai bentuk presentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang, maupun jasa di media massa dan dibayar oleh sponsor tententu.
Persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk membuat iklan yang menarik
perhatian pangsa pasar untuk membeli atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh
agensi iklan. Bagian dari bahasa iklan yaitu spanduk. Spanduk juga dapat menjadi
media informasi yang efektif bagi penjualan.

Spanduk merupakan bagian dari periklanan. Spanduk adalah kain rentang


yang berisi slogan, propaganda atau berita yang perlu diketahui umum. Yudha
(2013:22-23) mengemukakan bahwa spanduk adalah media yang sering dijumpai di
sepanjang jalan, biasanya membentang di atas jalan-jalan yang strategis dan
banyak dilalui banyak orang. Spanduk sering disebut sebagai kain rentang karena
pemasangannya dilakukan dengan merentangkan di atas jalan besar. Spanduk
diletakkan di tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh penglihatan mata
yang memungkinkan audiens untuk melihat dan memahaminya. Spanduk tidak
dipasang hanya pada satu tempat saja tapi spanduk dipasang dibeberapa tempat yang
berbeda. Pemasangan tidak mengganggu jalan umum dan mobilitas lalu lintas

Wacana persuasi dalam spanduk digunakan penutur untuk menyampaikan


maksudnya terhadap lawan tutur atau pembaca dengan bahasa yang tepat dan mudah
dipahami.Wacana persuasi pada spanduk iklan bisa dijadikan salah satu media
komunikasi yang sifatnya mengajak atau himbauan terhadap pembaca. Spanduk yang
berisi kalimat, kata, ataupun wacana 4ersuasive dalam dunia bisnis berfungsi untuk
menarik minat konsumennya. Spanduk memiliki bentuk 4ersuasive yang berbeda-
beda, tetapi banyak orang yang tidak mengetahui bentuk 4ersuasive. Bahasa yang
dipakai dalam bidang periklanan disebut pula dengan ragam iklan. Iklan merupakan
pemberitahuan kepada khalayak yang menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasinya. Bahasa sebagai alat komunikasi dalam iklan sangat penting dan
apabila didukung dengan gambar-gambar yang menarik, iklan tersebut bisa menarik
perhatian pembaca. Bagi penutur, sebuah iklan dikatakan bisa berhasil menyedot
perhatian khalayak apabila menggunakan bahasabahasa yang menarik, kalimatnya
mudah dipahami, serta terdapat ilustrasi gambar. Spanduk cocok digunakan dalam
media berpolitik. Melalui spanduk, para politisi dapat mempromosikan dirinya atau
partai politiknya kepada masyarakat luas.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peleniti, ditemukan beberapa data


spanduk, iklan, maupun poster yang mengandung bahasa gaul atau bahsa milenial
yang akan dianalisis bentuk tuturan, konteks lingual, non lingual, dan maksud
4ersuasive. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
tuturan pada spanduk, iklan, maupun poster yang mengandung bahasa gaul atau
milenial. Sedangkan tujuan khusus penelitian diuraikan untuk mendeskripsikan
konteks lingual, non lingual, dan maksud 4ersuasiv. Yang ditinjau dari aspek
4ersuasive (praanggapan). Kajian tentang ragam bahasa sangatlah penting sehingga
pemakai bahasa dapat memahami berbagai variasi bahasa berdasarkan pemakai dan
pemakaian bahasa. Keutamaan inilah memantik peneliti untuk melaksanakan
penelitian dengan konten bahasa gaul atau milenial pada spanduk, iklan, maupun
poster

Khususnya dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk menghasilkan luaran.


Hasil dari temuan penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan pengetahuan
mengenai ragam bahasa yang dapat diresepsi oleh masyarakat dan secara tidak sadar
merekonstruksi sikap dan kepribadian mereka sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan penentuan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi khususnya
dalam beriklan. Jadi, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih
pengetahuan yang dapat dikembangkan pada diri sebagai proses pembelajaran.
Kondisi inilah dipandang sebagai fenomena perkembangan zaman yang dapat
mempengaruhi komunikasi pada masyarakat. Oleh karena itu pemilihan bahasa yang
tepat akan memberikan dampak baik bagi kehidupan masyarakat.
BAB II

METODE PENELITIAN

Metode dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan


kualitatif. (Arikunto, 2013:3) menyatakan bahwa artikel deskriptif adalah artikel yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, wilayah, atau hal-hal lain tanpa
mengubah, menambah atau mengadakan manipulasi, kemudian memaparkan apa
yang terjadi dalam bentuk laporan artikel serta apa adanya. Artikel deskriptif
dilakukan agar memberikan pandangan yang lebih detail mengenai suatu gejala atau
fenomena. Hasil akhir dari artikel ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola
mengenai fenomena yang sedang dibahas (Prasetyo dan Jannah, 2014:42).

Adapun teknik pengambilan data pada artikel ini menggunakan teknik


dokumentasi dan teknik observasi (pengamatan). Dokumentasi dalam artikel ini
berupa data foto papan iklan dibantu dengan teknik observasi dan teknik catat. Teknik
analisis data dalam artikel ini adalah simak dan catat. Bagaimana mana peneliti
mengamati suatu objek papan iklan maupun sepanduk milenial yang cermat dalam
menemukan ujaran yang mengandung kesalahan ujaran pada papan iklan/sepanduk
setelah itu ujaran tersebut identifikasi dari segi kalimatnya, dan disesuaikan menurut
teori yang ada. Dalam sebuah kalimat yang mengandung kesalahan ujaran selalu
dikaitkan dengan konteks dan pembahasannya, hal ini dilakukan untuk mengetahui
bentuk ujaran kebencian, fungsi ujaran kebencian, makna ujaran kebencian tersebut
dalam setiap ujaran pada suatu papan iklan maupun sepanduk milenial elektronik dan
non elektronik.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bentuk Tuturan Iklan dan Spanduk Milenial (Elektronik dan Non


Elektronik)
Bentuk tuturan yang terdapat dalam iklan dan spanduk disebut dengan
tuturan 7ersuasive. Tuturan 7ersuasive merupakan tuturan yang bersifat untuk
mempengaruhi pembaca. Pembaca yang dimaksud dalam hal ini adalah
pembaca iklan dan spanduk. Tuturan 7ersuasive bersifat mempengaruhi mitra
tutur. Apabila dihubungkan dengan kajian 7ersuasiv tuturan 7ersuasive
termasuk dalam tindak tutur direktif.
Bentuk tuturan dalam iklan dan spanduk menggunakan bahasa gaul
agar dapat menarik minat kaum milenial. Bahasa-bahasa milenial yang
kekinian dan mudah dipahami generasi muda sekaligus promosi iklan dan
spanduk yang berkualitas dapat juga menarik perhatian berbagai kalangan.

B. Konteks Lingual dan Konteks Non Lingual Iklan dan Spanduk Milenial
(Elektronik dan Non Elektronik)
Konteks lingual berarti maksud penutur dapat dikaji dari segi
bahasanya. Menurut Ramlan (1997:33) yang dimaksud kata ialah satuan bebas
yang paling kecil atau dengan kata lain, setiap satu satuan bebas merupakan
kata, seperti kata rumah, duduk, penduduk, pendudukan, dll. Kridalaksana
(2007:8) mengatakan bahwa kata merupakan satuan terbesar dalam morfologi
dan sekaligus satuan terkecil dalam sintaksis. Menurut Kridalaksana
(2007:12) proses morfologis kata ada enam bentuk, yaitu: 1) derivasi zero; 2)
afiksasi; 3) reduplikasi; 4) abreviasi (pemendekan); 5) komposisi (perpaduan);
dan 6) derivasi balik.
Konteks non lingual sama artinya dengan konteks non verbal. Perilaku
non verbal dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi yang tidak
dilakukan dengan kata-kata atau tuturan. Konteks non lingual berarti hal-hal
yang dikaitkan tidak dengan bahasa. Komunikasi non verbal adalah
komunikasi yang menggunakan pesan-pesan non verbal, melukiskan peristiwa
di luar kata-kata terucap atau tertulis (Nikmatus, 2014). Pemakaian ragam
bahasa gaul atau milenial konteks lingual dan non lingual terlihat jelas pada
bahasa spanduk dan iklan.

C. Maksud Pragmatik Iklan dan Spanduk Milenial (Elektronik dan Non


Elektronik)
Dalam KBBI maksud dapat didefinisikan memiliki arti; makna (dari
suatu perbuatan, perkataan, peristiwa, dan sebagainya). Dalam kaidah
pragmatik I satu tuturan dapat mengemban lebih dari maksud. Kemudian pada
kaidah pragmatik II suatu maksud dapat disampaikan dengan berbagai
tuturan.
Menurut Leech (1993: 1) pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu
linguistik. Ia menjelaskan bahwa pragmatik adalah studi yang membahas
tentang makna dalam hubungan dengan situasi ujaran (speech situations).
Smentara Yule (2014:3) berpandangan Studi pragmatik sangatlah penting
untuk dipelajari dikarenakan studi ini menafsirkan tentang apa yang
dimaksudkan oleh penutur dan petutur dalam suatu konteks khusus dan
konteks tersebut berpengaruh terhadap apa yang dikatakan penutur. Pragmatik
ialah studi yang mempelajari tentang maksud penutur.
- Data tuturan berupa iklan:

Iklan

Bentuk Tuturan
Kopi Good Day
Karena hidup banyak rasa
Punya banyak rasa untuk harimu
Konteks Lingual &  Sebuah iklan minuman yang ditayangkan di
Nonlingual pertelevisian Indonesia
 Periklanan yang ditayangkan di pertelevisian
Indonesia sebagai pemberi informasi
memberikan pengetahuan kepada konsumen
agar mereka sadar akan produk minuman good
Day tersebut
 Sasaran pembeli nya ialah anak muda atau
masyarakat luas yang tertarik pada iklan tersebut.
Iklan tersebut menarik pada anak muda atau
masyarakat luas karena rasa yang yang terdapat
pada kopi tersebut bervarian bermaksud agar
punya banyak rasa untuk harimu dan hidupmu.
 Good Day dalam bahasa indonesia mempunyai arti
hari yang baik jadi konteks tuturan dari iklan
tersebut ilah agar hari-hari kita baik dalam
kehidupan sehari-hari
 Kalo minum kopi lain nya rasa nya cuma itu saja
sedangkan good Day mempunyai banyak rasa
untuk warnai harimu dan warnai hidupmu
 Iklan ini mempunyai maksud menarik perhatian
kepada anak muda dan kalangan masyarakat
Indonesia karena dalam iklan ini mempunyai sugesti
yaitu harimu akan baik, hari mu mempunyai banyak
rasa dan hidup mu punya banyak rasa apabila kita
membeli dan meminum kopi tersebut.
Maksud Pragmatik Menarik minat kalangan milenial karena penggunaan
tagline bahasa gaul yang kekinian dan mengundang
masyarakat luas ikut mencoba produk karena varian rasa
baru yang menggugah selera pecinta kopi.

Iklan

Bentuk Tuturan NEO COFFE


COBAIN KUY
Konteks Lingual &  Iklan minuman kopi yang terdapat di TV, internet, dan
Nonlingual social media.
 Dalam iklan minuman Neo Coffe tersebut, Brand
Ambasador-nya adalah salah satu idol Korea terkenal
bernama Lucas dengan tujuan untuk dapat menarik
minat kalangan milenial.
 Sasaran pembelinya adalah masyarakat terutama
kalangan milenial yang suka dengan minuman kopi,
terbukti dari tagline-nya yang menggunakan bahasa
gaul.
 Kata “cobain” termasuk ke dalam bahasa informal.
Bahasa formalnya adalah coba. Dalam KBBI, artinya
silakan, sudilah, dan tolong (untuk menghaluskan
suruhan atau ajakan).
 Kata “kuy” merupakan salah satu bahasa gaul. Asal
mula kata “kuy” dari ejaan yang dibaca secara terbalik
yaitu kata “yuk” yang bermakna mengajak seseorang
melakukan sesuatu.
 Berdasarkan konteks iklan, kata “cobain kuy” artinya
mengajak orang lain untuk mencoba produk minuman
kopi neo coffe.
 Dalam iklan, neo coffe menghadirkan dua rasa kopi
berupa moccachino dan caramel macchiato yang
merupakan varian rasa kekinian dan disukai kalangan
milenial.
 Masyarakat luas terutama kalangan milenial suka
mengonsumsi minuman kopi untuk menghilangkan rasa
kantuk di tengah kesibukan sehari-hari. Jadi, neo coffe
dijadikan sebagai pilihan minuman kopi yang tepat.
Apalagi disugesti dengan kata “cobain kuy”.
Maksud Pragmatik Menarik minat kalangan milenial karena penggunaan
tagline bahasa gaul yang kekinian dan mengundang
masyarakat luas ikut mencoba produk karena varian rasa
baru yang menggugah selera pecinta kopi.
Iklan

Bentuk Tuturan Cintai Ususmu


Yakult Setiap Hari
Konteks Lingual &  Minuman yang diiklan di televisi
Nonlingual  Sasaran pembelinya adalah semua kalangan yang
menginginkan saluran pencernaan tetap sehat
 Supaya sehat saluran pencernaan dengan disugesti
minum yakult ini
Maksud Pragmatik Mengajak orang yang melihat iklan untuk membeli
minuman ini, kemudian meminumnya supaya sehat.

Iklan

Bentuk Tuturan Pilih yang Punya Bukti Ilmiah


Orang Pintar Minum Tolak Angin
Konteks Lingual &  Poster iklan obat yang diiklankan di media sosial dan
Nonlingual tv nasional
 Sasaran pembelinya adalah masyarakat dari berbagai
kalangan usia
 Dapat diminum kapan saja, dimana saja dan dalam
keadaan apa saja
 Dapat diminum terutama saat sedang sakit atau tidak
enak badan
 Jika hanya minum obat biasa tidak bisa manjur dalam
menangani badan yang sedang sakit/masuk angin
 Agar daya tahan tubuh tetap terjaga saat sakit
dianjurkan untuk membeli dan meminum Tolak
Angin
 Orang pintar minum Tolak Angin karena sangat
praktis dan cara terbaik dalam mengatasi tidak enak
badan
Maksud Pragmatik Mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk
membeli dan meminum Tolak Angin agar daya tahan
tubuh tetap terjaga dan bagi yang sakit atau tidak enak
badan segera sehat kembali.

Iklan

Bentuk Tuturan Good Day


Funtastic
Mocacinno
Konteks Lingual&  Banyaknya pesaing pada produk Kopi Bubuk / Instan
Nonlingual sehinggaperusahaan harus merumuskan strategi-strategi
agar tetap bertahan dalam persaingan.
 Citra merek yang terus menurun pada produk Kopi Good
Day fluktuatif dan posisinya di jajaran kopi instan yang
selalu beradadi urutan keempat dan belum bisa
mengalahkan kompetitor- kompetitor lainnya.
 Kualitas produk dari para kompetitor yang lebih unggul,
sehinggabanyak konsumen yang beralih membeli Kopi
bubuk instan jenis lain daripada Kopi bubuk Instan Good
Day.
 Semakin banyaknya varian rasa kopi instan yang di
keluarkanoleh perusahaan pesaing, maka membuat
selera masyarakat berubah-ubah
Maksud Pragmatik Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan
keputusan dibidang pemasaran khususnya menyangkut
keputusan pembelian yang ada hubungannya dengan kualitas
produk, citra merek dan minat beli pada produk Kopi Good
Day.

Poster/Spanduk/Iklan
Bentuk Tuturan ICHI OCHA
SEGERIN
GERAH BODI
& HATI LO!
Konteks Lingual &  Poster iklan minuman digital yang ditemukan di akhir
Nonlingual video kanal you tube Ichi Ocha Indonesia.
 Sasaran pembelinya merupakan kalangan remaja dan
masyarakat luas yang menginginkan sensasi kesegaran diri
dan hati dari cuaca atau kondisi psikis yang membuat
gerah .
 Poster iklan ini menggambarkan solusi dari permasalahan
karena iklim cuaca yang tropis maupun pemicu psikis
yang membuat gerah supaya dapat menyegarkan kembali
badan dan hati.
 Segerin (bahasa gaul: segarkan) orang yang merasa gerah
dan menginginkan kesegaran.
 Lo (bahasa gaul: kamu) merujuk orang yang ingin
menyegarkan badan dan hati.
 Supaya terlepas dari rasa gerah, diberikan sugesti dengan
kata segerin jika meminum minuman Ichi
Ocha.
Maksud Pragmatik Menarik perhatian massa atau mengajak masyarakat
Indonesia yang beriklim tropis untuk membeli dan meminum
minuman Ichi Ocha, supaya segar kembali dari
rasa gerah yang dirasakan.

- Data tuturan berupa spanduk:

Spanduk

Bentuk Tuturan LAUNDRY KILOAN


sinicuci
Konteks Lingual dan  Spanduk Iklan laundry yang dipasang di salah satu toko
Non Lingual jasa cuci baju di daerah Bandung
 Sasaran konsumennya yaitu semua golongan usia
 Harga yang diberikan sesuai dengan berat pakaian
kotornya
 “jangan kehabisan baju” bermakna apabila ada pakaian
kotor cepat di laundry, jangan sampai kehabisan pakaian
karena pakaian anda kotor.
 Kalau hanya mencuci sendiri tidak sebersih ketika
menggunakan jasa ryu’s laundry
Maksud Mengundang masyarakat untuk menggunakan jasa
Pragmatik cuci/laundry kiloan cuci sini, aga
masyarakat tidak kehabisan pakaian bersih untuk dipakai.

Spanduk

Bentuk Tuturan Kodomo


Toothpaste
Perlindungan Gigi Sejak Dini
With Anti Bacteria + Xylitol
Konteks Lingual &  Spanduk iklan pasta gigi digital yang ditemukan pada
Nonlingual artikel mengenai kesehatan gigi anak.
 Sasaran pembelinya merupakan anak-anak atau
masyarakat usia dini yang belum terbiasa sikat gigi,
sehingga membutuhkan perlindungan lebih mendalam.
 Spanduk iklan ini menggambarkan solusi dari
permasalahan yang diakibatkan anak udia dini belum
dibiasakan menggosok gigi dengan benar dan
menggunakan pasta gigi yang sesuai dengan kebutuhan
di umurnya.
 With anti bacteria (anti bakteri) + xylitol (kandungan
yang terdapat pada pasta gigi Kodomo berupa gula
alkohol)
 Supaya gigi anak mendapat perlindungan diberikan
sugesti pada kata "Gigi Tetap Muat & Sehat)
Maksud Pragmatik Menarik perhatian masyarakat terutama anak-anak usia dini
untuk membeli pasta gigi Kodomo supaya berinisiatif
nenggosok gigi dan menghasilkan gigi yang tetap kuat dan
sehat.
Sp anduk

Bentuk Tuturan Jangan Pilih Saya Saya


Tidak Nyaleg
HIK SEMPULUR
Karena Saya Tunggu Angkringan
Konteks Lingual &  Spanduk iklan angkringan yang dipasang di salah satu
Nonlingual warung angkringandi Gemolong
 Spanduk ini dibuat saat terjadi peristiwa PEMILU (Pemilihan
Umum)
 Sasaran pembelinya adalah anak-anak muda atau
masyarakat luas diGemolong khususnya yang
menginginkan makanan khas angkringan
 “Jangan Pilih Saya Saya Tidak Nyaleg” merupakan kalimat
imperatif untuktidak memilih pemilik warung dalam
PEMILU
 Memberikan sembilan pilihan menu khas angkringan berserta
cita rasanya
 Wujud promosi dengan kreativitas tinggi untuk mendatangkan
konsumen
Maksud Memberikan arahan kepada orang untuk tidak memilih pemilik
Pragmatik warung
ankringan, namun mengundang orang untuk mampir dan
membeli sembilan menu khas angkringan beserta cita rasanya.
Spanduk

Bentuk Tuturan SMP NEGERI 3 PAYAKUMBUH


Kawasan Wajib Mematuhi Protokol COVID-19
Ayo Lakukan 3S
Selalu Jaga Jarak
Selalu/Wajib Pakai Masker
Selalu/Wajib Cuci Tangan Dengan Sabun

Konteks • Spanduk seruan untuk mematuhi protokol covid-19 dan


Lingual & melakukan 3S (selalu jaga jarak, selalu/wajib pakai masker,
Nonlingual dan selalu/wajib cucui tangan dengan sabun) yang dipasang
di SMPN 3 Payakumbuh.
• Saat ingin memasuki kawasan SMPN 3 Payakumbuh wajib
mematuhi seruan tersebut.
• Jika tidak mematuhi seruan tersebut maka tidak boleh
memasuki kawasan SMPN 3 Payakumbuh.
• SMPN 3 Payakumbuh sangat mematuhi
protokol kesehatan/covid-19.
• Siswa, guru dan setiap orang yang akan masuk ke kawasan
SMPN 3 Payakumbuh yang tidak memakai masker tidak
diizinkan masuk sekolah.
• Siswa, guru dan setiap orang yang akan masuk ke kawasan
SMPN 3 Payakumbuh di gerbang sekolah diperiksa suhu
badannya, jika deman tidak dizinkan masuk sekolah.
• Siswa, guru dan setiap orang yang akan masuk ke kawasan
SMPN 3 Payakumbuh harus selalu mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir sebelum pembelajaran dan sesudah
pembelajaran.
• Setiap siswa selalu menjaga jarak dengan teman dan guru
atau orang lain.
Maksud Pragmatik Menyerukan setiap orang yang ingin memasuki kawasan
SMPN 3 Payakumbuh untuk selalu mematuhi protokol covid-
19 dan melakukan 3S (selalu jaga jarak, selalu/wajib pakai
masker, dan selalu/wajib cuci tangan dengan sabun).
BAB IV

SIMPULAN

Bahasa menjadi alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia.


Perkembangan zaman dan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
bahasa. Semua dapat diakses melalui media ataupun alat yang digunakan untuk membagikan
kreativitas berbahasa seseorang maupun kelompok. Kreativitas berbahasa ini terlihat pada
spanduk, poster, maupun iklan. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa semiotik. Semiotik
mengkaji bahasa verbal, lambang, simbol, tanda, serta pereferensian dan pemaknaannya dalam
wahana kehidupan. Ilmu pragmatik mengkaji hubungan bahasa dengan konteks dan hubungan
pemakaian bahasa dengan pemakai/ penuturnya. Dalam tindak operasionalnya, kajian pragmatik
itu berupaya menjelaskan bagaimana bahasa itu melayani penuturnya dalam pemakaian . Bahasa
yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa baku atau bahasa sehari-hari. Bahasa gaul atau
milenial memiliki kecenderungan memakai bahasa khas yang hanya dipahami oleh kalangan
tersendiri yang belum atau umum digunakan memiliki kesan santai dan tidak
baku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur kalimat, dan intonasi.

Ragam bahasa gaul atau milenial selalu mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh
perkembangan budaya dan teknologi. Pemakaian ragam bahasa gaul atau milenial terlihat jelas
pada bahasa spanduk, poster, maupun iklan. Bahasa iklan merupakan salah satu fasilitas di sosial
media yang paling digemari. Tjiptono, menegaskan bahwa iklan merupakan suatu bentuk ajang
promosi yang paling sering digunakan penjual dalam rangka mempromosikan
produknya. Tjiptono menambahkan bahwa di dalam iklan terjadi komunikasi secara tidak
langsung berdasarkan pada informasi mengenai keunggulan dan keuntungan suatu produk yang
disusun sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian.

Iklan sangatlah penting dalam dunia bisnis. Adanya iklan diharapkan dapat meningkatkan
jumlah penjualan maupun pemakai aplikasi. Selain sebagai alat informasi, iklan bagi pelaku
usaha berfungsi untuk memasarkan produknya, menaikan jumlah penjualan, dan dianggap
sebagai media yang ampuh untuk menarik konsumen agar membeli produk. Wacana persuasi
dalam spanduk digunakan penutur untuk menyampaikan maksudnya terhadap lawan tutur atau
pembaca dengan bahasa yang tepat dan mudah dipahami.Wacana persuasi pada spanduk iklan
bisa dijadikan salah satu media komunikasi yang sifatnya mengajak atau himbauan terhadap
pembaca. Spanduk yang berisi kalimat, kata, ataupun wacana persuasif dalam dunia bisnis
berfungsi untuk menarik minat konsumennya. Spanduk memiliki bentuk persuasif yang berbeda-
beda, tetapi banyak orang yang tidak mengetahui bentuk persuasif.

Bahasa yang dipakai dalam bidang periklanan disebut pula dengan ragam iklan. Iklan
merupakan pemberitahuan kepada khalayak yang menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasinya. Bahasa sebagai alat komunikasi dalam iklan sangat penting dan apabila
didukung dengan gambar-gambar yang menarik, iklan tersebut bisa menarik perhatian
pembaca. Bagi penutur, sebuah iklan dikatakan bisa berhasil menyedot perhatian khalayak
apabila menggunakan bahasabahasa yang menarik, kalimatnya mudah dipahami, serta terdapat
ilustrasi gambar. Spanduk cocok digunakan dalam media berpolitik. Melalui spanduk, para
politisi dapat mempromosikan dirinya atau partai politiknya kepada masyarakat luas.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, ditemukan beberpa data spanduk
dan iklan yang mengandung bahasa gaul atau bahasa milenial yang dianalisis bentuk
tuturan, konteks lingual, non lingual, dan maksud pragmatik. Terdapat 6 tuturan iklan milenial
elektronik dan terdapat 4 tuturan spanduk milenial elektronik dan non elektronik.
DAFTAR PUSTAKA

Baiti, H. U. N., & Yanti, F. (2021). Relevansi Iklan Shopee COD: Sebuah Kajian
Pragmatik. Tabasa: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 2(1), 49-72.

Fatimah, F. N., Sulistyo, E. T., & Shaddhono, K. (2017, June). Interpretasi Tuturan Persuasif
Iklan untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif. In Proceedings Education and Language
International Conference (Vol. 1, No. 1).

Kartolo, R. (2017). Pragmatik dan Tindak Tutur. KULTURA, 6514.

Lehman, Christian. (2013). Pragmatics. http://www.christianlehman.eu/ling/pragmatics/.

Rachmawati, D., Imbang, D., & Kalangi, L. M. V. (2019). Bentuk Lingual dalam Meme pada
Grup Whatsapp. Kajian Linguistik, 6(3).

Sangadah, U. N. (2014). Akurasi interpretasi pesan komunikasi non verbal ditinjau dari latar
belakang pendidikan dan jenis kelamin (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim).

Sari, A. P., Malik, A., & Kurmalasari, T. (2020). Analisis Tindak Tutur Ilokusi pada Spanduk di
Kecamatan Tanjungpinang Timur. Student Online Journal (SOJ) UMRAH-Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, 1(2), 21-35.

Usman, U., & Hasriani, H. Ragam Slang dalam Bahasa Iklan Selebriti Instagram Makassar
(Suatu Tinjauan Pragmatik). In Seminar Nasional LP2M UNM.

Wahdaniah, W., Jamilah, J., Surbakti, E. B., & Isa, I. (2019). Pengaruh Penggunaan Bahasa
dalam Spanduk Caleg Terhadap Minat Pemilih pada Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di
Kota Lhokseumawe. In Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe (Vol.
3, No. 1).

Yule. George. (2014). Pragmatik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai