Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN GAYA BAHASA JURNALISTIK DALAM

PENULISAN BERITA MEDIA DARING

Kharisma Qiro’atin Nabila


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakiltas Pendadogik dan Psikologi, Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya
E-mail: Kharismaqiroatinnabila25@gmail.com

ABSTRAK

Media daring telah menjadi sumber utama berita dan informasi bagi banyak orang di era
digital saat ini. Dalam konteks ini, penting untuk memahami ciri-ciri penggunaan gaya bahasa
dalam berita media daring. Gaya bahasa yang digunakan dalam berita media daring memainkan
peran kunci dalam menyampaikan informasi dengan jelas, mempengaruhi persepsi pembaca,
dan menciptakan pengalaman membaca yang menarik. Mengetahui ciri-ciri ini dapat membantu
pembaca dalam memahami bagaimana berita dipresentasikan dan memperlengkapi mereka
dengan keterampilan kritis untuk menganalisis informasi yang mereka terima. metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik hermenutik.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa jurnalistik
pada berita utama dalam website NU online 1 s.d 7 Februari 2023 sudah menggunakan
karakteristik penggunaan bahasa jurnalistik, namun masih ditemukan kesalahan dalam
penerapan karakteristik jurnalistik.
Kata kunci : gaya bahasa, jurnalistik, berita media daring,penulisan

ABSTRACT

Online media has become the main source of news and information for many people in
today's digital era. In this context, it is important to understand the characteristics of the use of
language style in online media news. The style of language used in online news media plays a key
role in conveying information clearly, influencing readers' perceptions, and creating an interesting
reading experience. Knowing these characteristics can help readers understand how news is
presented and equip them with critical skills to analyze the information they receive. the method
used in this research is descriptive qualitative research. Data collection techniques used in this
study are documentation techniques and hermeneutic techniques. Based on the research results, it
can be concluded that the use of journalistic language in the headlines on the NU online website 1
to 7 February 2023 already uses the characteristics of using journalistic language, but errors are
still found in the application of journalistic characteristics.
Keywords : language style, journalism, online media news, writin

1
1.PENDAHULUAN
Media daring telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun
terakhir. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, gaya bahasa menjadi
aspek yang penting dalam penyampaian pesan melalui media daring. Gaya bahasa
yang digunakan dalam media daring dapat mencakup penggunaan kata-kata,
frasa, retorika, dan gaya penulisan yang berbeda. Memahami ciri-ciri penggunaan
gaya bahasa ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana
informasi disampaikan dan diterima oleh pembaca media daring.
Media daring telah mengubah lanskap media dengan memungkinkan akses
yang cepat dan mudah terhadap berita dan informasi. Dalam konteks ini, gaya
bahasa berita dalam media daring memainkan peran penting dalam menyampaikan
pesan kepada pembaca. Gaya bahasa yang digunakan dalam berita media daring
memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari gaya bahasa berita media cetak
atau elektronik tradisional. Pemahaman yang baik tentang ciri-ciri penggunaan
gaya bahasa ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang cara berita
disampaikan dan diterima oleh pembaca dalam konteks media daring.
Media daring telah menjadi sumber utama berita dan informasi bagi banyak
orang di era digital saat ini. Dalam konteks ini, penting untuk memahami ciri-ciri
penggunaan gaya bahasa dalam berita media daring. Gaya bahasa yang
digunakan dalam berita media daring memainkan peran kunci dalam
menyampaikan informasi dengan jelas, mempengaruhi persepsi pembaca, dan
menciptakan pengalaman membaca yang menarik. Mengetahui ciri-ciri ini dapat
membantu pembaca dalam memahami bagaimana berita dipresentasikan dan
memperlengkapi mereka dengan keterampilan kritis untuk menganalisis informasi
yang mereka terima.
Tentunya penggunaan Bahasa dalam berita media daring harus dengan
penyampaian yang formal singkat dan mudah di fahami. Bahasa yang biasa di
gunakan dalam berita media daring adalah Bahasa jurnalistik.
Menurut Rosihan Anwar, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan
oleh wartawan disebut bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik
memiliki karakteristik khas yaitu: ringkas, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas,
dan menarik. Bahasa jurnalistik didasarkan pada bahasa standar, tidak
mengabaikan aturan tata bahasa, memperhatikan ejaan yang benar, dalam
kosakata bahasa jurnalistik mengikuti perkembangan dalam masyarakat.
Menurut Wojowasito, bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa
yang terlihat dalam surat kabar dan majalah. Dengan fungsi seperti itu, bahasa
tersebut haruslah jelas dan mudah dibaca oleh mereka dengan tingkat kecerdasan
minimal. Bahasa jurnalistik digunakan agar sebagian besar masyarakat yang
terdidik dapat menikmati isinya. Meskipun demikian, tuntutan bahwa bahasa
jurnalistik harus baik, tidak boleh diabaikan. Dengan kata lain, bahasa jurnalistik
yang baik harus sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang terdiri, antara lain,
dari susunan kalimat yang benar, pemilihan kata yang tepat.

2
Menurut Yus Badudu, bahasa suratkabar harus ringkas, padat, sederhana,
jelas, lugas, tetapi tetap menarik. Karakteristik tersebut harus dipenuhi oleh
bahasa surat kabar mengingat bahasa surat kabar dibaca oleh berbagai lapisan
masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang berbeda. Mengingat orang tidak
harus menghabiskan waktunya hanya dengan membaca surat kabar, bahasa
jurnalistik harus lugas, tetapi jelas, agar mudah dipahami. Orang tidak perlu
mengulang-ulang apa yang dibacanya karena ketidakjelasan bahasa yang
digunakan dalam surat kabar.
Prof. F. Wojowasito: bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa
sebagai tampak dalamharian harian dan majalah majalah.
Menurut Wonohito jurnalistik adalah suatu jenis bahasa tertulis yangmemiliki
sifat sifatnya dengan bahasa sastra, bahasa ilmu atau bahasa buku pada
umumnya. Kurniawan unaedhie ensiklopedi Pers Indonesia bahasa jurnalistik
adalah bahasa yangdigunakan oleh penerbitan pers. )ahasa yang mengandung
makna informatif, persuasif, dan yang searah konsensus merupakan kata kata
yang bisa dimengerti secara umum, harus singkat tapi jelas dan tidak be Menurut
Adinegoro bahasa jurnalistik adalah tiap berita atau cerita harus padat karena itu
disajikan secara mudah difahamkan, terang dan tidak sulit membaca sehingga
orang yang membaca tidak usah berfikir panjang untuk mengetahui apa yang
diberitakan itu. oleh karena kita dapati dalamkalimat kalimat ringkas, kata kata
tepat dan ungkapan ungkapan yang hidup. Bahasa jurnalistik, berada di tengah
antara bahasa ilmu dan bahasa sastra. bahasa ilmu biasanya penuh fakta, kering,
dan tidak bergaya, sementara bahasa sastranya biasanya imaginatif dan penuh
gaya. bahasa jurnalistik tetaplah harus bersandarkan pada fakta, tetapi harus ada
gaya bahasa jurnalistik ditulis dengan mempertimbangkan ruang dan waktu,
karena itu unsurkehematan dan efektifitas sangat penting. tidak mungkin kita
menulis untuk media massa semaukita dengan tidak memperhitungkan ruangan
dan waktu yang tersedia deadline bahasa jurnalistik juga perlu
mempertimbangkan pasar pembaca berteletele.
Menurut Moch Ngafeman kamus jurnalistik bahasa jurnalistik adalah bahasa
komunikasi massadengan pilihan kosakata yang sederhana agar dapat dipahami
oleh segenap lapisan masyarakat.
Definisi Bahasa Jurnalistik Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata
journ. dalam bahasa perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara
sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan
penataan atau pelaporan setiap hari. Dalam kamus jurnalistik diartikan sebagai
kegiatan untuk menyiapkan, mengedit dan menulis untuk suratkabar, majalah
atau berkala lainnya. Dalam leksikon komunikasi dirumuskan, jurnalistik adalah
pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting danmenyebarkan berita dan
karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa lainnya seperti radio dan
televisi menurut kridalaksana. Djen Amar menekankan, jurnalistik adalah
kegiatanmengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita kepada khalayak
seluas luasnya dengan secepat cepatnya.Bahasa jurnalistik didefinisikan sebagai
bahasa yang digunakan oleh para Wartawan, redaktur atau pengelola media

3
massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat menyiarkan dan menanyakan
berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar aktual, penting dan
atau menarik dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dengan cepat ditangkap
maknanya.
Pengertian dan definisi bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik menurut
pengertian merupakan sarana untuk menyampaikan informasi. Penggunaan
bahasa yang baik dan benar sangat menentukan sesampainya informasi itu
kepada khalayak buka (pembaca, pendengar, penonton) secara jelas. Karena,
dunia pers atau jurnalistik harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar
khalayak dapat memahami informasi yang disampaikan dengan mudah titik
setelah itu dunia jurnalistik juga memiliki kaidah-kaidah bahasa agar bahasa yang
digunakan lebih mudah dipahami dan tidak membosankan khalayak. Prinsipnya
bahasa jurnalistik itu harus jelas, pada ringkas dan lugas.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, secara terminologi mengartikan
bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk kerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa jurnalistik bermula dari abad ke-19 setelah manusia melakukan
revolusi industri, mereka menyempurnakan berbagai teknologi untuk membantu
kehidupan mereka titik antara pabrik dengan pertanian pun disambungkan titik
manusia tidak lagi hanya melakukan komunikasi antar pribadi dan kelompok.
Teknologi komunikasi mempertemukan manusia melalui industri telepon, surat
kabar, majalah, fotografi, radio, film, televisi, komputer dan satelit serta internet.
Manusia kini berada dalam abad informasi titik bahasa pers menjadi suatu alat
bahasa, di dalam kehidupan jurnalistik, tidak lagi sekedar sarana penghantar
pesan melainkan menjadi daya dorong lain.
Dalam perkembangannya, mempengaruhi kegiatan per sampai ke tingkat
pengetingan realistis peristiwa berita. Tata nilai dan norma bahasa jurnalistik
menjadi kelembagaan bahasa yang unik bila dipolakan, menginduksi wacana
masyarakat ketika menempatkan perspektif atas realitas.
Bahasa jurnalistik sebagai salah satu variasi bahasa Indonesia tampak jelas
kegunaannya bagi masyarakat yang mendengarkan informasi dari radio setiap
hari, membaca berita koran tabloid dan majalah setiap jam, menyaksikan
tayangan televisi yang melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai
belahan bumi titik semua berita dan laporan itu disajikan dalam bahasa yang
mudah dipahami oleh khalayak, mereka seolah-olah diajak untuk menyaksikan
berbagai peristiwa langsung. Dengan demikian bahasa jurnalistik itu menjadi
bagian tak terpisahkan dalam karya jurnalistik. Dan akhirnya Thomas sepanjang
tahun 1960-an di Amerika serikat muncul para perintis jurnalisme baru yang
merasa bosan dengan tata kerja jurnalisme lama yang dianggap kaku dan
membatasi gerak wartawan pada teknik penulisan dan bentuk laporan berita.
Mereka melakukan inovasi dalam penyajian peliputan berita yang lebih dalam
dan menyeluruh titik pada era jurnalisme baru saat ini wartawan dapat berfungsi
menciptakan opini publik dan meredam konflik yang terjadi di tengah masyarakat.
Bahasa jurnalistik didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh para
redaktur, wartawan, atau pengelola media massa dalam proses menyusun,
menyajikan, memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan

4
peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual, penting dan menarik dengan tujuan
agar isinya mudah dipahami dan maknanya cepat ditangkap. Ciri utama Bahasa
jurnalistik sebagai berikut : Sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih,
menarik, demokratis, populis, logis, gramatikal, menghindari kata tutur,
menghindari kata dan istilah asing, pilihan kata (diksi) yang tepat, mengutamakan
kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan tunduk kepada kaidah
etika.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif analisis berita untuk mengidentifikasi
dan menganalisis ciri-ciri penggunaan gaya bahasa dalam media daring. Sejumlah
sampel artikel berita, blog, dan postingan media sosial diambil dari berbagai sumber
media daring. Sampel ini kemudian dianalisis secara rinci untuk mengidentifikasi gaya
bahasa yang digunakan, termasuk penggunaan kata-kata yang emosional, gaya
penulisan yang berlebihan, penggunaan kalimat singkat, dan penggunaan retorika
persuasif. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan
bahasa jurnalistik pada berita utama dalam website NU online kota Jombang Edisi
Februari 2023? Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi
tentang penggunaan bahasa jurnalistik pada berita utama dalam website NU online.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis. Penelitian dan metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan
teknik hermenutik. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan bahasa jurnalistik pada berita utama dalam website NU online 1 s.d 7
Februari 2023 sudah menggunakan karakteristik penggunaan bahasa jurnalistik,
namun masih ditemukan kesalahan dalam penerapan karakteristik jurnalistik.

2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawandalam
menulis berita. Disebut juga Bahasa Komunikasi Massa(Language
of MassCommunication,disebut pula Newspaper Language) yakni bahasa yang
digunakan dalam komunikasi melaluimedia massa, baik komunikasi lisan (tutur) di
media elektronik (radiodant) maupun komunikasi tertulis (media !etak dan online),
dengan!iri khas singkat, padat, dan mudah dipahami.
Bahasa Jurnalistik hadir atau diperlukan oleh insan pers untukkebutuhan
komunikasi efektif dengan pembaca (juga pendengar danpenonton).

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit berita media daring


yang kurang mengindahkan atau mempedulikan cara penulisan berita sesuai
dengan karakteristik yang menjadi tolok ukurnya. Dalam menulis berita, wartawan
mengacu pada formula 5W+1H, meliputi Siapa (Who) melakukan Apa (What),
Kapan (When), di mana (Where), Kenapa (Why), dan Bagaimana (How). Hal ini
menjadi suatu hal yang tidak baik terhadap pengetahuan generasi muda tentang
cara penulisan jurnalistik dalam berita media daring. Rumusan masalah yang
diajukan adalah Bagaimanakah karakteristik bahasa jurnalistik dalam website NU

5
online. Dari deskripsi yang dilakukan akan diperoleh suatu pola belajar atau pola
pembelajaran. Hasil penelitian sebagai berikut: Komunikatif. Dimana bahasa yang
digunakan tidak berbelit-belit, tidak berbunga-bunga, harus terus langsung pada
pokok permasalahannya (straight to the point). Artinya bahasa yang digunakan
dalam artikel surat kabar priangan bentuknya lugas, sederhana, tepat diksinya,
dan menarik sifatnya. Bahasa jurnalistik yang memenuhi tuntutan-tuntutan
tersebut, akan menjadi bahasa yang komunikatif, bahasa yang tidak mudah
menimbulkan salah paham, bahasa yang tidak mudah menimbulkan tafsir ganda,
dan bahasa yang akan dicintai atau digemari massa. Spesifik. Dimana bahasa
yang digunakan tidak disusun dengan kalimat-kalimat yang singkat-singkat atau
pendek-pendek. Bentuk-bentuk kebahasaan yang sederhana, mudah diketahui
oleh orang kebanyakan, dan gampang dimengerti oleh orang awam, harus
senantiasa ditonjolkan ataudikedepankan di dalam bahasa jurnalistik. Bentuk-
bentuk kebahasaan yang digunakan dalam bahasa jurnalistik sedapat mungkin
berciri minim karakter kata atau sedikit jumlah hurufnya. Jelas makna
menggunakan kata-kata yang bermakna denotative (kata-kata yang mengandung
makna sebenarnya), bukan kata-kata yang bermakna konotatif (kata-kata yang
maknanya tidak langsung, kata-kata yang bermakna kiasan). Penghalusan bentuk
kebahasaan (eufemisme), justru dapat dipandang sebagai pemborosan kata di
dalam bahasa jurnalistik. Tidak mubazir dan tidak klise. Artinya bahas ayang
digunakan menunjuk pada kata atau frasa yang sebenarnya dapat dihilangkan dari
kalimat yang menjadi wadahnya, dan peniadaan kata-kata tersebut tidak
mengubah arti atau maknanya. Kata-kata klise atau stereotype ialah kata-kata
yang berciri memenatkan, melelahkan, membosankan, terus hanya begitu-begitu
saja, tidak ada inovasi, tidak ada variasi, hanya mengulang-ulang keterlanjuran.
Kata-kata yang demikian, lazim disebut dengan tiring words. Bahasa jurnalistik
harus menghindari itu semua, demi maksut kejelasan, demi maksut kelugasan,
dan demi ketajaman penyampaian ide atau gagasanKenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa tidak sedikit surat kabar yang kurang mengindahkan atau
mempedulikan cara penulisan artikel sesuai dengan karakteristik yang menjadi
tolok ukurnya. Hal ini menjadi suatu hal yang tidak baik terhadap pengetahuan
generasi muda tentang cara penulisan artikel.
Rumusan masalah yang diajukan adalah Bagaimanakah karakteristik bahasa
jurnalistik dalam website NU online . Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Dari deskripsi yang dilakukan akan diperoleh suatu pola belajar
atau pola pembelajaran. Hasil penelitian sebagai berikut: Komunikatif. Dimana
bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit, tidak berbunga-bunga, harus terus
langsung pada pokok permasalahannya (straight to the point). Artinya bahasa yang
digunakan dalam artikel surat kabar priangan bentuknya lugas, sederhana, tepat
diksinya, dan menarik sifatnya. Bahasa jurnalistik yang memenuhi tuntutan-tuntutan
tersebut, akan menjadi bahasa yang komunikatif, bahasa yang tidak mudah
menimbulkan salah paham, bahasa yang tidak mudah menimbulkan tafsir ganda, dan
bahasa yang akan dicintai atau digemari massa. Spesifik. Dimana bahasa yang
digunakan tidak disusun dengan kalimat-kalimat yang singkat-singkat atau pendek-
pendek. Bentuk-bentuk kebahasaan yang sederhana, mudah diketahui oleh orang
kebanyakan, dan gampang dimengerti oleh orang awam, harus senantiasa ditonjolkan

6
atau dikedepankan di dalam bahasa jurnalistik. Bentuk-bentuk kebahasaan yang
digunakan dalam bahasa jurnalistik sedapat mungkin berciri minim karakter kata atau
sedikit jumlah hurufnya. Jelas makna menggunakan kata-kata yang bermakna
denotative (kata-kata yang mengandung makna sebenarnya), bukan kata-kata yang
bermakna konotatif (kata-kata yang maknanya tidak langsung, kata-kata yang
bermakna kiasan). Penghalusan bentuk kebahasaan (eufemisme), justru dapat
dipandang sebagai pemborosan kata di dalam bahasa jurnalistik. Tidak mubazir dan
tidak klise. Artinya bahas ayang digunakan menunjuk pada kata atau frasa yang
sebenarnya dapat dihilangkan dari kalimat yang menjadi wadahnya, dan peniadaan
kata-kata tersebut tidak mengubah arti atau maknanya. Kata-kata klise atau
stereotype ialah kata-kata yang berciri memenatkan, melelahkan, membosankan,
terus hanya begitu-begitu saja, tidak ada inovasi, tidak ada variasi, hanya mengulang-
ulang keterlanjuran. Kata-kata yang demikian, lazim disebut dengan tiring words.
Bahasa jurnalistik harus menghindari itu semua, demi maksut kejelasan, demi maksut
kelugasan, dan demi ketajaman penyampaian ide atau gagasan
Berikut adalah beberapa contoh penulisan berita yang benar :

Gambar 1.1 Suasana 1 Abad Nahdlatul Ulama’

Ribuan warga organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama’ Jawa Timur datang ke


GOR Delta Sidoarjo, pada Senin (6/2/2023) malam hingga Selasa (7/2/2023) malam.
Untuk memeriahkan acara peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama’
Dalam contoh di atas, dalam penulisan unsur waktu, bahasa jurnalistik cukup
menuliskan Senin (6/2/2023) malam hingga Selasa (7/2/2023) malam. Untuk
memeriahkan acara peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama’ pada hari senin 6 Februari
2023 sampai dengan hari Selasa 7 .Februari 2023.

7
Unsur tempat cukup ditulis di GOR Delta Sidoarjo Jawa Timur, tanpa
menuliskan bertempat di Gor Delta Sidoarjo Jawa Timur.
Berikut adalah contoh beberapa kalimat penataan Penggunaan Bahasa
Jurnalistik dalam berita media daring, dalam penataan kalimat Bahasa jurnalistik
menghindari penggunaan kata/kalimat yang Panjang:
 kemudian > lalu
 kurang lebih > sekitar
 melakukann pencurian > mencuri
 mengalami penurunan > turun, menurun
 Senin > Senin
 10 Januari 2017 > 10 Januari 2017
 tanggal 17 Agustus 2017 > pada 17 Agustus 2017

3. SIMPULAN DAN SARAN


a. Simpulan
Berdasarkan teori yang telah dijabarkan terkait penulisan gaya Bahasa
jurnalistik pada berita media daring, serta melihat fakta yang terjadi di
lapangan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, di antaranya:

 Penggunaan gaya bahasa metonimia sangat dominan dalam penulisan


berita pada website NU online edisi 1 Abad 1 sd 7 Februari 2023. Ada
beberapa berita yang menggunakan gaya bahasa metonimia dengan
makna yang berbeda.
 Penulis menggunakan gaya bahasa yang beragam mempunyai maksud dan
tujuan tertentu, jika menggunakan gaya bahasa dapat menarik minat
pembaca dan untuk mempermudah pembaca dalam pemahaman membaca
berita pada website NU online.
 Penggunaan gaya bahasa metonimia lebih dominan karena tujuan penulis
menggunakan gaya bahasa metonimia agar lebih muda dimengerti
pembaca jika menggunakan bahasa yang sudah dikenali di kalangan
masyarakat dan melekat pada masyarakat
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka adapun saran yang direkomendasikan
adalah sebagai berikut.
 Dalam penulisan gaya bahasa pada berita sebaiknya lebih ditekankan
karena pada saat membaca berita pembaca bukan hanya mendapatkan
informasi tetapi juga bisa belajar tentang gaya bahasa dimanapun khususnya
pelajaran Bahasa Indonesia.

8
 Bagi penulis sebaiknya dapat meningkatkan kualitas dari penulisan berita
agar dapat membuat orang tertarik untuk membacanya khususnya pada gaya
bahasa yang digunakan.
 Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan
melakukan penelitian dengan jumlah berita atau koran yang lebih banyak dan
mendalam karena penelitian ini masih terbatas.
 Bagi pembelajar bahasa agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang
gaya bahasa dan makna yang terkandung didalamnya, supaya dapat
memahami isi berita atau informasi yang disampaikan dengan mudah.

4. DAFTAR PUSTAKA

Aisaro, Khusnul. 2020. Analisis Bahasa Jurnalistik Berita Kriminal pada Surat
Kabar Tribun Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Riau.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Ari, D. (2022, Juli 03). BAHASA Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan
wartawan dalam menulis berita. Jurnal Bahasa, p. diakses
https://www.academia.edu/30092096/BAHASA_Jurnalistik_adalah_gaya_b
ahasa_yang_digunakan_wartawan_dalam_menulis_berita.

Barus, S. W. (2010). Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.

Chaer, A. (2010). Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Despita, Dona. 2020. Analisis Penggunaan Karakteristik Bahasa Jurnalistik dalam


Berita Utama Surat Kabar Harian Riau Pos. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Hamidy, U. (2003). Metodologi Penelitian Disiplin Ilmu-Ilmu dan Budaya.


Pekanbaru: Bilik Kreatif.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif


dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Kusumaningrat, H., & Kusumaningrat, P. (2018). Jurnalistik Teori dan Praktik.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

9
Mardalis. (2014). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bumi Aksara.

Marlena, Rena. 2019. Analisis Kode Etik Bahasa Jurnalistik pada Surat
Kabar Tribun Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Marliana, L., & Puryanto, E. (2017). Problematika Penggunaan Ragam


Bahasa Jurnalistik pada Media Massa dan Implikasinya Terhadap
Pembinaan Bahasa Indonesia di Masyarakat. Diksi Jurnal Ilmiah Bahasa,
Sastra, dan Pengajarannya, 17(1), 143-152,

(https://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/view/6577, diakses pada 10


Juli 2023)

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Mukhlis, M. (2018). Analisis Wacana Menurut Teori Theo van Leeuwen


Tentang Topik Obat-Obatan Terlarang pada Surat Kabar Riau Pos.
GERAM, 6(1), 26-33.

Mukhlis, M., Al Masjid, A., Widyaningrum, H. K., Komariah, K., & Sumarlam,
S. (2020). Analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk pada surat kabar
online dengan tajuk kilas balik pembelajaran jarak jauh akibat pandemi
covid-19. Geram, 8(2), 73-85

Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan.


Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Puspitasari, E. (2017). Karakteristik Bahasa Jurnalistik dalam Artikel Surat


Kabar Priangan. Jurnal Ilmiah Diksatrasia Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, 1(1), 1-11,

(https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/diksatrasia/article/view/107, diakses
pada 30 Juni 2023)

Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif


Rancangan Penelitian (M. Sandra, ed.). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rahmat. (2017). Ketidakefektifan Ragam Bahasa Jurnalistik Majalah


Makassar Terkini. Jurnal Edumaspul, 1(2), 71-80, (https://ummaspul.e-
journal.id/maspuljr/article/view/27, diakses pada 30 Juni 2023)

Septiafani, Ranggis Rezki. 2020. Analisis Bahasa Jurnalistik dalam Opini


Tribun Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Riau.

10
Sumadiria, A. H. (2016). Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan
Jurnalis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Wahyuni, S. N., Wendra, I. W., & Putrayasa, I. B. (2016). Bahasa Jurnalistik


dalam Rubrik Citizen Journalism Tribun Bali: Analisis dari Segi Unsur
Bahasa yang Singkat dan Gramatikal. Jurnal JPBSI Universitas
Pendidikan Ganesha, 4(2),

(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/view/8077,
diakses pada 02 Juni 2021)

Wardani, Tiara. 2017. Kesalahan Penerapan Karakteristik Bahasa


Jurnalistik pada Penulisan Berita Utama Harian Duri Ekspres Edisi
1-30 November 2017. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau

11
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6555635/link-live-streaming-1-
abad-nu-2023-di-sidoarjo-cek-di-sini

Anda mungkin juga menyukai