Anda di halaman 1dari 3

“Resume Buku Bahasa Jurnalistik”

Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam penulisan berita di

media. Menurut Dairyl L.Frazel dan George Tuck, dua pakar pers Amerika,pembaca berharap

apa yang dibacanya dalam media massa adalah yang bias dimengerti tanpa bantuan

pengetahuan khusus. Menurut McLuhan,setiap media memiliki tata bahasa sendiri, yakni

seperangkat peraturan yang erat kaitannya dengan berbagai alat indra, dalam hubungannya

dengan penggunaan media.

Bahasa jurnalistik harus didasarkan pada bahasa baku. Dia tidak dapat menganggap sepi

kaidah- kaidah tata bahasa. Dia juga harus memperhatikan ejaan yang benar. Dalam kosakata,

bahasa jurnalistik mengikuti perkembangan dalam masyarakat.

Kenapa harus ada bahasa jurnalistik dalam penulisan berita harus digunakan ?

1. .Keterbatasan ruang dan waktu, yaitu berupa penghematan kata.

2. .Kepentingan atau kondisi pembaca, public diasumsikan bergegas atau terburu- buru

maka bahasa yang harus digunakan mudah di mengerti dan singkat, serta jangan

pernah menggunakan kalimat Tanya.

3. sebagai bahasa komunikasi massa, bahasa jurnalistik harus mudah dibaca atau jelas

karena pembacanya bersifat heterogen, sehingga pembaca dari kalangan manapun

dapat mengerti dengan berita tersebut.

Menurut seorang pakar bahasa terkemuka, fungsi bahasa dapat diturunkan dari dasar dan

motif pertumbuhan bahasa itu sendiri. Dasar dan motif pertumbuhan bahasa dalam garis

besarnya adalah :

a) sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri,

b) sebagai alat komunikasi,

c) sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi social


d) sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial dalam pemahaman wartawan

Selain itu bahasa jurnalistik terdpat Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan tepat

mewakili atau menggambarkan pikiran dan atau perasaan penulis sehingga menimbulkan

gagasan yang sama tempatnya dalam pikiran dan perasaan pembaca.

Secara spesifik, bahasa jurnalistik dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu bahasa

jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasa jurnalistik majalah, bahasa jurnalistik

radio siaran, bahasa jurnalistik televisi, dan bahasa jurnalistik media online internet.

Didalam Bahasa Jurnalistik mempunyai karakteristik yang berlaku untk semua media :

 memilih kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks;

 menggunakan bahasa orang awam, menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah

yang terlalu teknis ilmiah

Demokratis, bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta atau perbedaan dari

pihak yang menyapa dan pihak yang disapa sebagaimana yang dijumpai dalam gramatika

bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Bahasa jurnalistik menekankan aspek fungsional dan

komunal, sehingga sama sekali tidak dikenal pendekatan feodal sebagaimana dijumpai pada

masyarakat dalam lingkungannuya..

Populis, berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apa pun yang terdapat dalam karya- karya

jurnalistik harus akrab di telinga, di mata, dan di benak pikiran khalayak pembaca,

pendengar, atau pemirsa.

Gramatikal, kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus

mengikuti kaidah tata bahasa baku. Menghindari kata tutur, yaitu kata yang digunakan dalam

percakapan sehari- hari secara informal. Mengutamakan kalimat aktif, kalimat ini lebih

mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca daripada kalimat pasif.

Anda mungkin juga menyukai