Anda di halaman 1dari 10

Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2017, 71-80

| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

KETIDAKEFEKTIFAN RAGAM BAHASA JURNALISTIK MAJALAH


MAKASSAR TERKINI
Rahmat Rahmat

STKIP Muhammadiyah Enrekang, Sulawesi Selatan-Indonesia


Email: rahmatrjmamat@gmail.com

Keyword Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskrifsikan aspek-aspek ketidakefektifan ragam
Ragam Bahasa, bahasa jurnalistik pada majalah Makassar Terkini. Penelitian ini adalah penelitian
Jurnalistik, deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat dalam majalah Makassar
Majalah terkini, Terkini yang terbit bulan Januari dan Februari 2017. Pengumpulan data penelitian ini
dilakukan dengan teknik dokumentasi, teknik baca simak, teknik pencatatan. Data
penelitian dianalisis dan diperbaiki dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek-aspek ketidakefektifan ragam bahasa
jurnalistik majalah Makassar Terkini adalah kesalahan struktur kalimat disebabkan oleh
ketiadaan subjek dan predikat, ketiadaan subjek diakibatkan penggunaan konjungsi di awal
kalimat majemuk koordinatif, penggunaan konjungsi yang tidak tepat pada kalimat
majemuk subordinatif, serta ketiadaan predikat akibat kesalahan penempatan kata dan
kesalahan ejaan terutama pada penggunaan tanda koma. Tanda koma digunakan tidak
sesuai dengan ketentuan PUEBI seperti pemisahan antara subjek dengan predikat, tanda
koma digunakan pada kalimat majemuk subordinatif yang didahului induk kalimat, tanda
koma tidak digunakan pada frase aposisi, tanda koma tidak digunakan pada konjungsi
antarkalimat. Hasil penelitian tersebut penulis menyarankan (1) sebaiknya wartawan
majalah Makassar Terkini memperhatikan penggunaan tanda baca; struktur kalimat
terutama pada kejelasan subjek dengan predikat, penempatan konjungsi yang sesuai
dengan posisinya; (2) sebaiknya, wartawan majalah Makassar Terkini memperhatikan
ciri kalimat jurnalistik yang efektif; (3) sebaiknya, wartawan majalah Makassar Terkini
dalam menulis berita menggunakan kalimat yang tidak terlalu panjang (sesuai dengan ciri-
ciri kalimat jurnalistik efektif); (4) sebaiknya, wartawan majalah Makassar Terkini
memperhatikan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan tata bahasa Indonesia agar berita yang
dibuat dapat lebih efektif.

1. PENDAHULUAN rumah telah memiliki pesawat televisi atau


berlangganan surat kabar. Tak sedikit pun dari
Globalisasi menuntut perkembangan mereka yang telah menjadikan media sebagai
teknologi informasi komunikasi yang pesat kebutuhan primer. Tidak hanya itu, saat ini
pada setiap negara. Hal yang sama terjadi di pembentukan opini publik (public opinion) juga
Indonesia. Seiring dengan hal itu, media cetak melalui media. Media menjadi sentra (center)
maupun elektronik telah berperan sebagai dari setiap lini kehidupan. Tak ayal lagi, pola
corong utama informasi dunia. Masyarakat pikir, gaya hidup dan tingkah laku masyarakat
pada umumnya membutuhkan informasi setiap dipengaruhi oleh media.
saat sehingga tidak mengherankan bila setiap

## HowToCite##

Rahmat (2017). Ketidakefektifan Ragam Bahasa Jurnalistik Majalah Makassar Terkini. Edumaspul - Jurnal
Pendidikan, 1(2), 71-80
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 72
Rahmat

1. Komunikatif, langsung menjamah materi atau


Fungsi media sebagai penyalur pokok persoalan (straight to the point), tidak
informasi, kontrol sosial (control cocial) dan berbunga-bunga, tanpa basa-basi. 2. Spesifik,
hiburan tidak terlepas dari para kuli tinta atau yakni jelas dan mudah dipahami orang banyak,
wartawan. Profesi sebagai wartawan (journalist) hemat kata, mengindari penggunaan kata mubazir
merupakan pekerjaan yang berhubungan dan menaati ksidah-kaidah bahasa yang
dengan kebahasaan khususnya bahasa berlaku.
Indonesia. Setiap hari wartawan menerima ribuan Anwar (Tolla, 2005: 6) sifat-sifat
kata dari orang lain dengan latar belakang ragam bahasa jurnalistik adalah singkat,
yang berbeda. Kata-kata itu kemudian dipilih, sederhana, lancar, jelas, lugas, menarik dan
diolah, disusun dan dipublikasikan sebagai dinamis. Anwar menambahkan ciri-ciri ragam
informasi. Proses pengelolahan data bahasa jurnalistik adalah sebagai berikut:
menjadi berita merupakan proses yang tidak Tingkat kesulitan kata / istilah yang digunakan
sederhana. disesuaikan dengan tingkat pengetahuan
Kata-kata yang diterima wartawan dari dan keterampilan berbahasa pembaca,
dokter, pengacara, ilmuan, ekonom, dan profesi penggunaan kata-kata kompleks
lainnya harus dikemas sehingga mudah disesuaikan dengan pengetahuan bahasa
dimengerti dan dipahami pembaca. Tidak pembaca, struktur kalimat tidak terlalu
menutup kemungkinan dalam pemberitaan, kompleks;tidak lebih dari 3 kalimat tunggal
wartawan mengutip langsung kosa kata dan yang digabungkan menjadi 1,
istilah tanpa memerhatikan perbendaharaan menghindari kalimat ambigu dan mengandung
kata bahasa Indonesia. informasi.
Hal ini akan berakibat pada kesalahan Secara garis besar, kalimat ragam
yang bersifat berkesinambungan. Media Jurnalistik yang efektif memiliki syarat yakni:
utamanya media cetak jika menggunakan singkat dan tepat, baik pada ejaan,
bahasa yang kurang tepat akan dibaca oleh diksi, struktur kalimat, logis serta sesuai
pembaca. Lalu, pembaca menggunakan kata itu kaidah bahasa baku. Berkaitan dengan
dalam menulis atau berbicara. Selanjutnya, kata penggunaan kalimat jurnalistik, Persatuan
tersebut akan terus digunakan tanpa ada upaya Wartawan Indonesia (PWI) mengeluarkan 10
perbaikan. pedoman khusus kaidah penulisan
Selain hal tersebut, wartawan dituntut bahasa ragam jurnalistik sebagai berikut:
menulis berita dan informasi sesuai dengan
fakta tanpa mengabaikan corak ragam bahasa 1. Wartawan hendaknya secara konsekuen
jurnalistik. Penyampaian informasi berupa melaksanakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
fakta, opini, berita, laporan, hiburan pada media Indonesia.
cetak mengandalkan penggunaan bahasa 2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam
jurnalistik yang efektif mengingat media massa singkatan atau akronim.
cetak bersifat informasi satu arah. Bahasa pada 3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan
media massa ibarat nyawa terutama media imbuhan, bentuk awal atau prefix.
cetak (Asmadi, 2008). Tanpa bahasa, media 4. Wartawan hendaknya menulis dengan
cetak tidak berarti karena bahasa merupakan kalimat-kalimat pendek. Pengutaraan
medium bagi kalangan pers untuk memotret pikirannya harus logis, teratur, lengkap
peristiwa dan peradaban bangsa. Olehnya itu, dengan kata pokok, sebutan, dan kata
proses penyampaian informasi melalui bahasa tujuan (subjek, predikat, objek).
ragam jurnalistik benar-benar memperhatikan 5. Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari
corak khas jurnalistik. ungkapan klise atau stereotype yang sering
Romli (2006) Bahasa dipakai dalam transisi berita seperti kata-
Jurnalistik/Languange of mass communication kata sementara itu, dapat ditambahkan,
adalah bahasa yang biasa digunakan wartawan perlu diketahui, dalam rangka.
untuk menulis berita di media massa. Sipatnya:

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 73
Rahmat

6. Wartawan hendaknya menghilangkan kata 156 per edisinya. Majalah ini didistribusikan
mubazir seperti adalah (kata kerja kopula), gratis kepada masyarakat dan dicetak sebanyak
telah (penunjuk masa lampau), untuk 10.000 kopy setiap bulan. Tampilan majalah ini
(sebagai terjemahan to dalam bahasa warna (full colour) dari cover depan hingga
Inggris), dari (sebagai terjemahan of dalam belakang dan menggunakan kertas kingstruk
hubungan milik), bahwa (sebagai kata 100 gram.
sambung) dan bentuk jamak yang tidak Berdasarkan uraian tersebut, penulis
perlu diulang. berinisiatif meneliti wujud ketidakefektifan
7. Wartawan hendaknya mendisiplinkan ragam bahasa jurnalistik media tersebut dan
pikirannya supaya jangan campur aduk belum ada penelitian yang serupa pada majalah
dalam satu kalimat bentuk pasif (di) dengan Makassar Terkini.
bentuk aktif (me) dan kuat maknanya (clear
and strong). 2. METODE PENELITIAN
8. Wartawan hendaknya menghindari kata-
kata asing dan istilah-istilah yang terlalu 2.1. Variabel dan Desain Penelitian
teknis ilmiah dalam berita.
9. Wartawan hendaknya atau sedapat mungkin Berdasarkan judul penelitian ini, yakni
menaati kaidah tata bahasa. "Ketidakefektifan Ragam Bahasa jurnalistik
10.Wartawan hendaknya ingat bahasa pada Majalah Makassar Terkini”, variabel yang
jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif diamati adalah aspek-aspek ketidakefektifan
dan spesifik sifatnya, dan karangan yang ragam bahasa jurnalistik pada Majalah
baik dinilai dari tiga aspek yaitu isi, bahasa, Makassar Terkini khususnya ketidaktepatan
dan teknik persembahan. aspek struktur dan ketidaktepatan aspek ejaan
Dalam penulisan berita, bahasa Indonesia yang disempurnakan.
wartawan hendaknya memperhatikan: Penelitian ini bersifat dokumentatif
Penggunaan kata- kata yang ’pas’(diksi), atau penelitian pustaka (library research).
penggunaan kalimat efektif, PUEBI dan Menurut jenisnya, desain penelitian yang
koherensi paragraf. Kalimat jurnalistik efektif digunakan adalah desain penelitian deskriptif
sangat bertautan erat dengan persoalan kualitatif. Desain deskriptif kualitatif adalah
ekonomi kata, Struktur kalimat, diksi atau rancangan penelitian yang menggambarkan
pemilihan kata, Ejaan dan kelogisan variabel penelitian secara objektif. Maksudnya,
bahasa. peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap
Srtuktur kalimat yang benar objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti
akan membentuk kalimat jurnalistik akan mendeskripsikan aspek-aspek
yang sederahana, jelas, dan padat. Kesepadanan ketidakefektifan ragam bahasa jurnalistik pada
struktur itu memiliki sejumlah ciri, di antaranya Majalah Makassar Terkini
ialah kesepadanan penalaran, kejelasan antara
subjek dengan predikatnya, kata penghubung. 2.2. Definisi Operasional Variabel
Salah satu media massa cetak yang ada Untuk menghindari terjadinya salah
di Makassar adalah majalah Makassar Terkini. penafsiran mengenai variabel dalam penelitian
Majalah ini dibawah naungan CV. Makassar ini, peneliti memperjelas definisi operasional
Indomedia dan hadir ditengah masyarakat variabel yang dimaksud. Ketidakefektifan
Makassar sejak tahun 2003, tujuh tahun silam. ragam bahasa jurnalistik dalam penelitian ini
Konten majalah ini berupa berita, hiburan, adalah ketidaktepatan kalimat jurnalistik yang
belanja, bisnis, beranda, budaya hingga dibuat oleh wartawan sesuai dengan kaidah tata
pariwisata. Selain itu, majalah berbahasa bahasa Indonesia dan ciri kalimat efektif
Indonesia ini dapat menjadi media periklanan khususnya pada aspek ketidaktepatan struktur
dan panduan berbelanja. Hingga tahun 2017, dan ketidaktepatan ejaan.
majalah Makassar Terkini terbit satu kali dalam
satu bulan (mounthly) dengan jumlah halaman

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 74
Rahmat

2.3 Data dan Sumber Data yang telah ditetapkan.


Data yang dimaksud dalam penelitian 2. Penglasifikasian dan pengategorian
ini adalah keterangan berupa pernyataan keseluruhan data penelitian yang telah
sebagai bahan dasar kajian dan analisis. Oleh terkumpul.
karena itu, data dalam penelitian ini adalah 3. Pendeskripsian dan perbaikan aspek-aspek
kalimat-kalimat yang terdapat pada majalah ketidakefektifan kalimat jurnalistik pada
Makassar Terkini yang terbit pada Januari dan majalah Makassar Terkini yang terbit pada
Februari 2017. Sumber data dalam penelitian Januari dan Februari 2017.
ini adalah majalah Makassar Terkini yang
terbit pada Januari dan Februari 2017 rubrik 3. HASIL PENELITIAN DAN
berita feature, khas, Makassar Metropolis, PEMBAHASAN
News dan budaya.
3.1. Penyajian Hasil Data
2.4 Teknik Pengumpulan Data Sebagaimana telah dipaparkan pada
Data yang dikumpulkan adalah data bagian sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini
dan informasi mengenai kalimat jurnalistik yaitu mendeskripsikan aspek-aspek
yang terdapat majalah Makassar Terkini yang ketidakefektifan bahasa ragam jurnalistik pada
terbit pada Januari dan Februari majalah Makassar Terkini. Khususnya aspek
2017. Sebagai upaya dalam penjaringan data struktur dan ejaan yang disempurnakan. Bab ini
dan informasi yang dibutuhkan tersebut, akan menguraikan bentuk-bentuk kalimat yang
digunakan beberapa teknik pengumpulan data tidak efektif melalui ketidaktepatan struktur dan
yaitu: Dokumentasi, Baca-simak dan ketidaktepatan PUEBI.
Pencatatan/ Pengartuan.
Teknik Dokumentasi digunakan untuk 3.2. Ketidaktepatan Penggunaan PUEBI
mengumpulkan majalah Makassar Terkini Dalam kaitannya dengan
yang terbit pada bulan Januari dan Februari penggunaan kalimat, ejaan memegang peranan
2017. Teknik Baca-simak digunakan untuk penting. Ketidaktepatan penggunaan ejaan
mencermati dan menjaring data tertulis tentang berpotensi membuat informasi yang disampaikan
aspek-aspek ketidakefektifan kalimat majalah tidak efektif. Dalam majalah Makassar Terkini,
Makassar Terkini yang terbit pada Januari dan penggunaan ketidaktepatan ejaan yang
Februari 2017 dan Pencatatan/ Pengartuan disempurnakan meliputi, penggunaan tanda
baca, pemakaian huruf, dan penulisan kata.
Hasil dilakukan melalui pengamatan terhadap
Penggunaan ketidak tepatan ejaan yang
aspek-aspek ketidakefektifan pada majalah
serampangan itulah yang membuat kalimat
Makassar Terkini yang terbit pada Januari dan
menjadi tidak efektif.
Februari 2017 dicatat pada kartu kecil yang
telah dipersiapkan. Setelah data selesai dicatat,
Penyajian Data:
selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan aspek
1. Jaminan akses terhadap pendidikan dasar
yang diinginkan, yaitu berdasarkan
sudah menjadi komitmen
ketidaktepatan penghermatan kata, penggunaan
antara pemerintah dan masyarakat,
ejaan, diksi, struktur, dan kelogisan kalimat.
seperti yang tertuang dalam UUD 1945,
bahwa tujuan Negara ialah mencerdaskan
2.5. Teknik analisis data
kehidupan bangsa. (MT 70/ Mei 2009 hal.
Sesuai dengan jenis penelitian ini
12)
yang tergolong jenis penelitian deskriptif
Kalimat tersebut tidak efektif karena
analisis, semua data dan informasi yang telah
menggunakan tanda baca yang tidak
terkumpul dideskripsikan. Analisis data yang
tepat. Tanda baca koma tidak digunakan
digunakan mengikuti langkah-langkah seperti
sebelum kata bahwa. Pemakaian tanda koma ini
berikut ini:
tidak benar karena antara predikat dengan
1. Pengidentifikasian aspek-aspek
objek tidak dipisahkan dengan tanda koma.
ketidakefektifan kalimat pada sumber data

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 75
Rahmat

Selain kesalahan penggunaan tanda koma, Tanda baca titik dua seharusnya dipakai
kalimat di atas juga tidak tepat pada pada kalimat di atas. Tanda baca ini digunakan
penggunaan huruf kapital. Huruf kapital pada karena diikuti oleh rangkaian dan pemerian.
kata Negara tidak tepat. Huruf kapital untuk Penggunaannya terletak di antara kata antara
nama negara digunakan jika diikuti oleh lain tes. Pemakaian yang tepat seperti pada
nama diri. Kesalahan ini menyebabkan kalimat berikut:
kalimat tidak efektif. Agar efektif, kalimat Penentuan peserta yang berkesempatan
tersebut seharusnya: bersekolah ke luar negeri ini dilakukan
Jaminan akses terhadap pendidikan dasar melalui serangkaian tes, antara lain : tes
sudah menjadi komitmen antara Kemampuan Antisipatif bahasa Ingris,
pemerintah dan masyarakat, seperti yang Kemampuan Berbicara (Wawancara dan
tertuang dalam UUD 1945 bahwa tujuan Pidato Promosi Wisata), Psikologis,
negara ialah mencerdaskan kehidupan serta Wawancara Kemampuan Menerima
bangsa. Kunjungan Balasan.

2. ….Menjelaskan tujuan program pendidikan 4. Diungkapkan oleh Drs. Natsir Azis M.Pd,
gratis yang dijalankan oleh pemerintah Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar,
Provinsi Sulsel dan Kota Makassar tidak bahwa saat ini di Makassar terdapat dua
lain agar beban orangtua dalam sekolah RSBI menjadi SBI (MT 70/Januari
pembiayaan anaknya di sekolah lebih 2017 hal. 13).
ringan.(MT 70/ Februari hal. 12)
Ketidakefektifan kalimat tersebut
Ketidakefektifan kalimat tersebut karena penggunaan tanda baca yang tidak
disebabkan oleh penggunaan huruf kapital yang tepat. Penulisan nama yang diikuti gelar
tidak tepat. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pendidikan seharusnya dipisahkan dengan
pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang tanda koma. Selain pembubuhan tanda koma,
diikuti nama orang atau nama ketidaktepatan kalimat diatas adalah
institusi. penggunaan tanda baca koma sebelum kata
Penggunaan yang tepat adalah: bahwa. Penggunaan tanda antara subjek dan
….Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kota predikat tidak dibenarkan. Agar efektif, kalimat
Makassar…Selain itu, penulisan gabungan ini seharusnya:
kata orangtua seharusnya ditulis terpisah. Diungkapkan oleh Drs. Natsir Azis, M.Pd,
Penulisan yang tepat adalah orang tua. Agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar
efektif, kalimat itu seharusnya: bahwa saat ini di Makassar terdapat
….Menjelaskan tujuan program dua sekolah RSBI menjadi SBI.
pendidikan gratis yang dijalankan oleh
Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kota Atau:
Makassar tidak lain agar beban orang tua Drs. Natsir Azis, M.Pd, Kepala Dinas
dalam pembiayaan anaknya di sekolah Pendidikan Kota Makassar bahwa saat ini
lebih ringan di Makassar terdapat dua sekolah RSBI
menjadi SBI.
3. Penentuan peserta yang berkesempatan
bersekolah ke luar negeri ini dilakukan 5. ….Tidak perlu lagi memberatkan orangtua.
melalui serangkaian tes, antara lain tes Sehingga ketuntasan wajar bisa teratasi
Kemampuan Antisipatif bahasa Ingris, dengan baik (MT 70/Januari 2017 hal. 12)
Kemampuan Berbicara (Wawancara dan
Pidato Promosi Wisata), Psikologis, serta Penggunaan kata penghubung sehingga
Wawancara Kemampuan Menerima pada kalimat tersebut tidak tepat. Kata
Kunjungan Balasan.(MT 70/Februari penghubung sehingga merupakan kata
hal.18) penghubung intra kalimat hubungan akibat. Jika

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 76
Rahmat

kata penghubung sehingga tetap digunakan, kata penghubung yang lainnya tidak digunakan.
kalimat tersebut harus memiliki anak dan induk Agar kalimat ini efektif, seharusnya:
kalimat. Kalimat tersebut juga dapat diperbaiki
dengan menghilangkan kata sehingga. Meskipun masyarakat Kecamatan Wajo
Perbaikan kalimat di atas adalah: hidup dalam keberagaman etnis, budaya,
….Tidak perlu lagi memberatkan orangtua. dan agama, harmonisasi kehidupan
Ketuntasan wajar bisa teratasi dengan sangat kental serta terpelihara dengan
baik. baik. Atau :
Atau: Masyarakat Kecamatan Wajo hidup
….Tidak perlu lagi memberatkan dalam keberagaman etnis, budaya, dan
orangtua ketuntasan wajar bisa teratasi agama. Namun, harmonisasi kehidupan
dengan baik. sangat kental serta terpelihara dengan baik

6. Sementara itu, Drs. Samsu Niang, M.Pd 3.3. Ketidaktepatan Struktur


mengungkapkan, jika percaloan di sekolah Dalam tingkatan kebahasaan, kalimat
memang ada, begitu pula dengan nota-nota merupakan satuan gramatikal bahasa yang
Kepala Dinas (MT 70/Januari 2017 memiliki struktur, makna dan tanda baca.
hal.22) Untuk membentuk deretan kata yang memenuhi
Bentuk kalimat jurnalistik syarat sebagai kalimat, sintaksis sangat
tersebut tidak efektif. Hal ini disebabkan berperan. Fungsi sintaksis yang tepat dalam
penggunaan tanda baca koma yang kalimat sangat penting dalam efektifitas
memisahkan antara predikat dan objek kalimat.
seharusnya dihilangkan. Selain tanda baca, kata Kalimat yang tidak tepat strukturnya
penghubung hubungan syarat, jika, lebih baik akan menjadi kalimat yang tidak efektif sebab
ditiadakan. Huruf kapital yang digunakan pada akan berpengaruh pada makna gramatikal yang
kata Kepala Dinas tidak tepat. Hal ini terkandung di dalam kalimat. Olehnya itu,
disebabkan karena kepala dinas tidak diikuti dalam membuat sebuah kalimat jurnalistik,
oleh nama institusi. Kesalahan ini menambah struktur sintaksis perlu diperhatikan. Berikut ini
ketidakefektifan kalimat jurnalistik di atas. beberapa data kalimat berita majalah Makassar
Agar efektif, kalimat ini seharusnya: Terkini yang tidak efektif akibat ketidaktepatan
struktur.
Sementara itu, Drs. Samsu Niang, M.Pd
mengungkapkan percaloan di sekolah 1. Program pendidikan gratis di Sulawesi
memang ada, begitu pula dengan nota-nota Selatan dijalankan oleh pemerintah
kepala dinas. Provinsi Sulsel saat Syahrul Yasin Limpo
dan Agus Arifin Nu’mang saat terpilih
7. Meskipun masyarakat Kecamatan Wajo sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur
hidup dalam keberagaman etnis, budaya, untuk periode 2013-2018 (MT 70/Januari
dan agama. Namun harmonisasi kehidupan 2017 hal. 21).
sangat kental serta terpelihara dengan baik
(MT 70/ Februari 2017 hal. 82) Kalimat jurnalistik tersebut tidak
Kalimat jurnalistik di atas tidak efektif. efektif karena terjadi kerancauan struktur. Hal
Hal ini disebabkan oleh penggunaan dua kata ini disebabkan penggunaan kongjungtor saat
penghubung sekaligus dalam kalimat. yang tidak tepat. Kongjungtor saat
Sementara, fungsi kedua kata penghubung ini adalah kongjungtor waktu. Pada kalimat
berbeda. Meskipun merupakan penghubung tersebut, kongjungtor saat digunakan dua kali
hubungan konsesif (meskipun) sedangkan kata sehingga terjadi kerancauan. Selain itu,
penghubung namun merupakan kata penggunaan kongjungtor untuk pada kalimat
penghubung antara kalimat. Jika yang akan di atas dapat dihilangkan. Agar efektif,
digunakan adalah kata penghubung konsesif, kalimat di atas harus:

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 77
Rahmat

Program pendidikan gratis di Sulawesi tersebut efektif, kongjungtor maka harus


Selatan dijalankan oleh pemerintah dihilangkan dan frasa para pengajarnya diubah
Provinsi Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menjadi para pengajar.
dan Agus Arifin Nu’mang, sebagai
Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Diakui Sudirman, untuk mendukung
periode 2013- 2018. fasilitas berbasis IT ini, para pengajar
dibekali dengan kemampuan yang sepadan.
Atau :
4. Karena itu masyarakat tidak perlu ragu
Gubernur dan Wakil Gubernur terhadap sekolahnya, sebab pihak sekolah
Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Agus telah berupaya keras mengantisifasi
Arifin Nu’mang menjalankan Program kegagalan klasik sekolah tersebut (MT
pendidikan gratis di Sulawesi Selatan. 70/Februari 2017 hal. 22.

2. Sehingga ketuntasan wajar bisa teratasi Bentuk kalimat tersebut tidak tepat jika
dengan baik (MT 70/Januari 2017 hal. 12) dilihat dari segi struktur. Kedua kalimat di atas
merupakan klausa anak kalimat. Hal ini
Penggunaan kata penghubung sehingga ditandai dengan penggunaan kongjungsi
pada kalimat di atas kurang tepat. Kalimat subordinatif. Agar efektif, kalimat tersebut
tersebut merupakan bentuk kalimat majemuk seharusnya:
subordinatif. Hal ini ditandai dengan adanya
konjungsi subordinatif sehingga. Namun, Masyarakat tidak perlu ragu terhadap
kalimat tersebut tidak memiliki induk kalimat. sekolahnya, pihak sekolah telah berupaya
Untuk mengefektifkan kalimat di atas, dapat keras mengantisifasi kegagalan klasik
dilakukan dengan menghilangkan sekolah tersebut.
konjungtornya atau menyambung dengan
kalimat sebelumnya. Selain itu, akan dibentuk 5. Lebih lanjut Haeba menjelaskan,
kalimat majemuk subornatif. Agar efektif, manipulasi data suara PPK tersebut
kalimat di atas seharusnya: disebabkan oleh ketidakmampuan saksi
parpol (MT 71/Februari 2017 hal. 77).
Ketuntasan wajar dapat teratasi dengan
baik. Ketidakefektifan kalimat tersebut di
3. Diakui Sudirman, untuk mendukung atas disebabkan oleh keambiguan kalimat.
fasilitas berbasis IT ini, maka para Keambiguan tersebut terjadi karena
pengajarnya pun dibekali dengan ketidakjelasan antara keterangan tambahan
kemampuan yang sepadan (MT 70/Januari dengan kalimat inti. Hal ini disebabkan
2017 hal. 13) penggunaan tanda yang tidak tepat. Jika posisi
Jika dibaca sepintas, peneliti tanda koma seperti pada kalimat tersebut
tidak menemukan ketidakefektifan kalimat artinya frasa sebelum tanda koma adalah unsur
tersebut. Setelah dicermati, kalimat memiliki keterangan. Dengan demikian, kalimat di atas
struktur yang tidak jelas. Frasa diakui Sudirman tidak memiliki fungsi sintaksis yang lengkap,
adalah keterangan. Selanjutnya, frasa untuk tidak memiliki subjek. Seharusnya, tanda koma
mendukung fasilitas berbasis IT ini merupakan terletak sebelum frasa Haeba. Antara predikat
keterangan. Hal ini diperjelas dengan menjelaskan dan objek tidak ada tanda baca.
hadirnya kata penghubung untuk. Demikian Agar kalimat ini efektif, seharusnya:
halnya, frasa para pengajarnya pun dibekali
dengan kemampuan yang sepadan merupakan Lebih lanjut, Haeba menjelaskan
satuan sintaksis anak kalimat. manipulasi data suara PPK tersebut
Hal ini ditandai dengan kata disebabkan oleh ketidakmampuan saksi
penghubung maka. Untuk menjadikan kalimat parpol

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 78
Rahmat

jelas. Frasa Internasional Attachment beserta


6. Keberadaannya merupakan bukti nyata, keterangan aposisi kerja sama LPTK (IKIP
bahwa daerah ini menjadi sentral Ujung Pandang) dengan sekolah yang
perdagangan tradisional yang masi eksis dilaksanakan di Australia Juni 1997
hingga saat ini (MT 71/Juni 2009 hal. 79). menduduki fungsi subjek. Selanjutnya, frasa
menjadi awal terbentuknya Program
Ketidakefektifan kalimat tersebut Pertukaran Siswa Hubungan Sekolah Kembar
disebabkan oleh penggunaan tanda koma. (Twin School/Sister School) menjadi predikat.
Tanda koma memisahkan klausa utama dan Agar efektif, kalimat di atas seharusnya:
klausa subordinasi. Dalam struktur kalimat Internasional Attachment, kerja sama
klausa subordinasi daerah ini menjadi sentral LPTK (IKIP Ujung Pandang) dengan
perdagangan tradisional yang masih eksis sekolah, yang dilaksanakan di Australia
hingga saat ini menduduki fungsi Juni 1997 menjadi awal terbentuknya
objek sehingga tanda koma tidak dibutuhkan. Program Pertukaran Siswa Hubungan
Jika tanda koma dihilangkan, struktur kalimat Sekolah Kembar (Twin School/Sister
di atas menjadi jelas. Agar efektif, kalimat School). Program ini dirintis SMAN
di atas seharusnya: Makassar yang saat itu dijabat oleh Drs. H.
Umar AR, M.Si.
Keberadaannya merupakan bukti
nyata bahwa daerah ini menjadi 8. Nurmiati mengatakan, dengan
sentral perdagangan tradisional yang difungsikannya Lapas ini, maka semua
masi eksis hingga saat ini. tahanan wanita bisa dikumpulkan
(MT 77/Februari 2017 hal. 77)
7. Program Pertukaran Siswa Hubungan
Sekolah Kembar (Twin School/Sister Ketidakefektifan kalimat tersebut
School) pertama kali dirintis oleh Kepala di atas disebabkan oleh keambiguan
SMAN 2 Makassar, yang ketika itu dijabat kalimat. Keambiguan tersebut terjadi
oleh Drs. H. Umar AR, M.Si pada karena ketidakjelasan antara keterangan
Juni 1997, sekembalinya beliau dari tambahan dengan kalimat inti. Hal ini
Australia mengikuti program disebabkan penggunaan tanda yang tidak tepat.
Internasional Attachment, Proyek Kerja Jika posisi tanda koma seperti pada kalimat di
Sama LPTK (IKIP Ujung Pandang) atas artinya frasa sebelum tanda koma adalah
dengan sekolah (MT 70/Januari 2017 hal. unsur keterangan. Dengan demikian, kalimat
18). tersebut tidak memiliki fungsi sintaksis yang
Kalimat tersebut terdiri dari tiga lengkap, tidak memiliki subjek. Seharusnya,
puluh lima kata. Jumlah yang terbilang banyak tanda koma terletak sebelum frasa Nurmiati.
untuk ukuran kalimat jurnalistik. Tidak hanya Antara predikat menjelaskan dan objek tidak
itu, satu kalimat di atas terdapat dalam satu ada tanda baca. Agar kalimat ini efektif,
paragraph. Jumlah yang banyak ini seharusnya:
mengaburkan maknanya. Hal ini disebabkan Nurmiati, mengatakan dengan
struktur kalimat yang tidak jelas. difungsikannya Lapas ini, maka semua
Penggunaan tanda koma sebagai keterangan tahanan wanita bisa dikumpulkan.
aposisi atau tambahan menyebabkan intinya
tidak jelas apakah unsur predikatnya adalah 4. PEMBAHASAN
dirintis atau mengikuti. Selain itu, kalimat Pada bab sebelumnya penulis telah
tersebut tidak jelas apakah kalimat tunggal atau menyajikan data dan menganalisis berdasarkan
kalimat majemuk. Agar maknanya jelas kalimat cirri dan sifat kalimat efektif. Analisis tersebut
tersebut dapat di bagi menjadi beberapa hanya didasarkan pada pemahaman dan
kalimat. Tiap kalimat yang terdiri dari beberapa kemampuan penulis. Ketidakefektifan kalimat
frasa harus menduduki fungsi sintaksis yang sesuai denga ciri kalimat efektif dan tata bahasa

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 79
Rahmat

baku seperti yang telah dikemukakan pada bab bahasa. Beberapa kesalahan yang ditemukan
sebelumnya dapat disebabkan oleh dua hal, adalah ketidaktepatan penggunaan tanda baca
yakni kesalahan (error) dan kekeliruan dan ketidaktepatan struktur.
(mistake). Penggunaan tanda baca dalam kalimat
Kesalahan yang terjadi dalam berita harian tersebut yang tidak sesuai dengan
kalimat jurnalistik pada majalah Makassar ketentuan PUEBI, yakni: tanda koma dipakai
Terkini, jika dianalisis berdasarkan memisahkan subjek dengan predikat, tanda
tingkat kesalahan berbahasa, bukan koma tidak digunakan pada frase aposisi, tanda
diakibatkan oleh kekeliruan (mistake) koma tidak digunakan pada konjungsi
jurnalisnya, melainkan kesalahan (error). antarkalimat, dan tanda koma digunakan pada
Ketidakefektifan sebuah kalimat dapat kalimat majemuk subordinatif yang didahului
disebabkan oleh penggunaan ejaan yang tidak induk kalimat.
tepat terutama pada penggunaan tanda koma, Kesalahan struktur kalimat disebabkan
dan kesalahan struktur. Salah satu faktor oleh ketiadaan subjek akibat penggunaan
pendukung ragam jurnalistik efektif yakni konjungsi di awal kalimat majemuk koordinatif,
pemakaian tanda koma sesuai dengan PUEBI ketiadaan predikat akibat kesalahan
yang berlaku sekarang. penempatan kata. Selain itu, ketidakjelasan
Pada majalah Makassar Terkini, tataran struktur kalimat tersebut disebabkan
kesalahan ejaan yang banyak ditemukan oleh penggunaan tanda koma yang tidak tepat.
terdapat pada penggunaan tanda koma. Tanda
koma sering digunakan tanpa memperhatikan Saran
pada posisi di mana tanda koma tersebut Berdasarkan kesimpulan tersebut,
dibubuhkan. Salah satu penggunaan tanda koma peneliti menyarankan:
yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa 1) Sebaiknya wartawan Majalah Makassar
yang terdapat pada majalah Makassar Terkini Terkini memperhatikan penggunaan tanda
adalah penggunaan tanda koma yang memisah baca dalam membuat kalimat-kalimat berita
fungsi sintaksis subjek dengan predikat dalam karena penggunaan tanda baca berpengaruh
satu klausa. Selain itu, tanda koma sering pada keefektifan sebuah kalimat jurnalistik;
digunakan pada kalimat majemuk subordinatif struktur kalimat terutama pada kejelasan
yang didahului oleh induk kalimat. Padahal, subjek dengan predikat, penempatan
dalam ketentuan EYD tanda koma tidak dipakai konjungsi yang sesuai dengan posisinya;
untuk memisahkan kalimat majemuk kelogisan kalimat;
subordinatif yang didahului oleh induk kalimat. 2) Sebaiknya, wartawan majalah Makassar
Terdapat juga beberapa kata dan frasa Terkini memperhatikan ciri kalimat
dalam satu satuan sintaksis yang seharusnya jurnalistik yang efektif dan
membutuhkan tanda koma, tetapi tidak menggunakannya dalam kalimat-kalimat
dibubuhkan. Hal tersebut akhirnya berita agar kesalahan dalam berbahasa
mempengaruhi fungsi sintaksis kalimat Indonesia dapat diminimalisasi.
tersebut. Meminimalisasi kesalahan dalam
pembuatan kalimat berita dapat membantu
5. SIMPULAN DAN SARAN menyosialisasikan bahasa Indonesia yang
baik dan benar;
Simpulan 3) Sebaiknya, wartawan majalah Makassar
Terkini dalam menulis berita menggunakan
Penggunaan ragam bahasa jurnalistik pada kalimat yang tidak terlalu panjang (sesuai
majalah Makassar Terkini banyak yang tidak dengan ciri-ciri kalimat jurnalistik efektif);
efektif. Ketidakefektifan tersebut terjadi karena 4) Sebaiknya, wartawan majalah Makassar
kalimat yang dibuat oleh jurnalis di media Terkini memperhatikan kamus Besar
tersebut tidak sesuai dengan syarat yang Bahasa Indonesia dan tata bahasa Indonesia
ditentukan, baik dalam PUEBI, maupun tata agar berita yang dibuat dapat lebih efektif.

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 1 (2), Oktober 2017 - 80
Rahmat

(http://wwwdgroupsorggroupsatuDunia
DAFTAR PUSTAKA W orkingGroupdocs05bahasaju.pdf.
diakses 7 November 2015).
[1] Alwi, Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar [5] Syamsul, Asep. 2006. Jurnalistik
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT.
Pustaka. Remaja Rosdakarya.
[2] Alwi, Hasan, dkk.1998. Tata [6] Tolla, Achmad. 2005. Ragam Bahas
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jurnalistik. Retorika 3 (6), 1-9.
Jakarta: Balai Pustaka. [7] Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik
[3] Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta :
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Andi.
[4] Muhammad, Goenawan. 2008. Bahasa
Jurnalistik Indonesia. (on-line),

Copyright © 2017Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai