Anda di halaman 1dari 139

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KESALAHAN KALIMAT DALAM BERITA UTAMA


SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh:
Elisabet Cinta Satriarini
031224026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTO

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak

melebihi kekuatan manusia.

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui

kekuatanmu.

Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga

kamu dapat menanggungnya.

(1 Korintus, 10: 13)

Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita

telah berhasil melakukannya dengan baik.

(Evelyn Underhill)

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menguatkan dan

menolongku serta memberi harapan dalam hidupku.

♥ Bapak (alm.) dan ibuku yang selalu kubanggakan, yang dengan penuh kasih

sayang selalu setia memberikan doa, dukungan, dan perhatian.

♥ Kakak-kakakku tercinta Agung Nugroho, S. T. dan Antonius Bagus Gunawan,

S. Pd. yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan masukan.

♥ S. Yohan Banny Kristanto yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak

cinta dan kasih sayang serta motivasi.

v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Agustus 2009

Penulis

Elisabet Cinta Satriarini

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Satriarini, Elisabet Cinta. 2009. Kesalahan Kalimat dalam Berita Utama Surat Kabar
Harian Kedaulatan Rakyat. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini meneliti kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar
harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat dan seberapa tinggi kesalahan kalimat yang
terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif. Data dalam penelitian berupa kalimat-kalimat yang mengandung
kesalahan. Peneliti menganalisis dengan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
kalimat yang ditemukan itu untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan kalimat yang terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat sebanyak 303. Menurut
peneliti jumlah kesalahan itu cukup tinggi. Kesalahan kalimat itu menurut banyaknya,
yaitu (1) pilihan kata sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)
kekurangan unsur kalimat sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling
banyak adalah kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar: (1) para jurnalis dan editor
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat lebih teliti dan cermat dalam menulis maupun
menyunting naskah berita, serta dapat meningkatkan keterampilan dalam menerapkan
kalimat yang benar, (2) para guru bahasa Indonesia hendaknya memberikan
pembelajaran kalimat secara matang bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun
kalimat untuk penulisan berita, dan (3) peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
sejenis, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini pada jenis kalimat yang lain.

vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Satriarini, Elisabet Cinta. 2009. Sentence Mistakes in Headline Kedaulatan Rakyat


Daily Newspaper. Thesis. Yogyakarta: Study Program of Local and
Indonesian Literature and Language Education, Faculty of Teachers Training
and Education, Sanata Dharma University.

This research is to explore sentences mistakes in headline of daily newspaper


Kedaulatan Rakyat on December 2007. The aim is to describe the types and levels of
sentence mistakes in the headline news Kedaulatan Rakyat.
It is a qualitative research with a descriptive method. Data of the research are
mistakes in sentences. The researcher analizer them by describing the sentences
mistakes founded to answer the formulated questions.
Findings show that the amount of sentence mistakes founded in the headlines
newspaper of Kedaulatan Rakyat daily on December 2007 is estimateed to be 303.
According to the research, a number of the mistakes is high. The mistakes from the
most to the least, include: (1) diction: 180 mistakes, (2) ineffective word used: 67
mistakes, and (3) uncomplete sentence: 56 mistakes.
Based on the research findings, it is suggested: (1) for all journalists and
editors of daily newspaper Kedaulatan Rakyat to be more careful in writting and
editting the news texts and to improve their ability in making true sentences, (2) for
Indonesian literature teachers to give a strong base of how to make true sentences to
their students in order that they will be well-trained in making true sentences for
writting news, and (3) for all other researchers who are interested in the same
research, it is hoped that they can improve another research in other types of
sentences.

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala rahmat, anugerah, dan

bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

bimbingan, dukungan, dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku pembimbing I yang dengan sabar dan bijaksana

telah membimbing, menuntun, dan memberi banyak masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. G. Sukadi, selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu

untuk membimbing dan memberikan masukan, serta petunjuk yang sangat

bermanfaat bagi penulis.

3. Drs. J. Prapta Diharja S.J., M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah periode 2004–2009 yang telah memberikan

izin penulisan topik skripsi ini.

4. L. Rishe Purnama Dewi, S. Pd. dan para dosen lainnya di Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menjalani

studi.

5. Bapak (alm.) dan ibuku yang dengan penuh kasih sayang selalu memberikan doa,

dukungan, dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kakak-kakakku tercinta Agung Nugroho, S. T. dan Antonius Bagus Gunawan, S.

Pd. serta Dwi Ari Sulistyowati, S. Pd. yang telah memberikan semangat dan

dorongan kepada penulis untuk terus maju dan memberikan banyak masukan.

7. Keluarga besar Martowiyono Ngudi Utomo, atas doa dan bantuannya.

8. S. Yohan Banny Kristanto yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak

cinta dan kasih sayang serta motivasi kepada penulis.

9. Bapak Ambrosius Bardi dan Ibu Y.F. Indartini yang telah memberikan doa,

bantuan, dan semangatnya.

10. Sahabatku Nuniyati, S. Pd., Anastasia Sulistiorini, L. Titin Tri W., S. Pd., Arum

Kusuma Wardani, S. Pd., dan Emmanuel Kristha atas doa dan dukungannya.

11. Frater Siprianus Sina, S. Pd., Frater Vigo Milandi, Suster Maria Marsiana Ndole,

S. Pd., Irsasri S. Pd., dan keluarga Pak Iman yang telah membantuku.

12. Teman-teman PBSID angkatan 2003 yang telah menjadi sahabat selama kuliah

dan teman-teman kost Arimbi 5 yang telah mendukungku.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan doa, bantuan, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Namun, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa pun yang berminat

terhadap Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

Yogyakarta, 11 Agustus 2009

Elisabet Cinta Satriarini

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN MOTO ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................... vii

ABSTRACT .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 4

1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah ............................... 5

1.6 Sistematika Penyajian ........................................................ 7

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 8

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................... 8

2.2 Kajian Teori ....................................................................... 8

2.2.1 Kalimat .................................................................... 9

2.2.2 Kesalahan Kalimat ................................................... 10

2.2.3 Kalimat Ragam Bahasa Jurnalistik ........................... 13

2.2.4 Prinsip Penyusunan Kalimat Jurnalistik .................... 19

2.2.5 Jenis Kesalahan Kalimat ........................................... 28

2.2.6 Berita Utama ............................................................ 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 40

3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 40

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ....................................... 41

3.3 Instrumen Penelitian .......................................................... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42

3.5 Teknik Analisis Data .......................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 44

4.1 Deskripsi Data ................................................................... 44

4.2 Analisis Data ..................................................................... 46

4.2.1 Kesalahan Pemborosan Kata .................................... 49

4.2.2 Kesalahan Pilihan Kata ............................................ 51

4.2.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat ..................... 62

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.3 Hasil Analisis ..................................................................... 68

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 74

BAB V PENUTUP ................................................................................ 79

5.1 Kesimpulan ........................................................................ 79

5.2 Implikasi ............................................................................ 79

5.3 Saran ................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 85

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Contoh Kesalahan Kalimat dan Pembenarannya ........................ 13

Tabel 2 : Judul Berita Utama, Jumlah Kalimat, dan Jumlah Kesalahan ..... 45

Tabel 3 : Jumlah Kalimat dan Kesalahan .................................................. 69

Tabel 4 : Jumlah Kesalahan Pemborosan Kata ......................................... 70

Tabel 5 : Jumlah Kesalahan Pilihan Kata .................................................. 71

Tabel 6 : Jumlah Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat .......................... 73

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Kutipan Kesalahan Pemborosan Kata .................................. 85

Kutipan Kesalahan Pilihan Kata ........................................... 92

Kutipan Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat ................... 107

Lampiran 2 : Data Berita Utama ............................................................... 116

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa jurnalistik yang disebut juga sebagai bahasa komunikasi massa

merupakan salah satu bentuk bahasa yang digunakan oleh para wartawan. Bahasa

jurnalistik itu berisi serangkaian kata yang disajikan secara singkat, padat, sederhana,

lancar, jelas, lugas, dan menarik. Hal ini dimaksudkan agar isi yang disajikan dapat

dinikmati dan dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, bahasa

jurnalistik harus didasarkan pada pola kalimat bahasa Indonesia yang baku dan sesuai

dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Dengan demikian, bahasa yang tersaji

dapat dengan mudah dipahami tanpa mengurangi isinya (Anwar, 2004).

Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta kecermatan ejaan dalam sebuah

tulisan harus diperhatikan oleh penulis agar gagasan atau pikiran dapat diungkapkan

dengan jelas. Kejelasan gagasan itu akan memudahkan pembaca memahaminya.

Tekanan, nada, jeda, atau lagu yang memudahkan pemahaman ragam bahasa lisan

tidak dapat dituliskan secara lengkap dalam ragam bahasa tulisan (Effendi, 1995: 10).

Oleh karena itu, dalam memahami sebuah tulisan, pembaca bertumpu pada

keteraturan dan kelengkapan kalimat serta kecermatan ejaannya.

Salah satu tugas seorang jurnalis yang terpokok dan paling mendasar ialah

menyusun kalimat-kalimat jurnalistik dan kemudian menyajikannya secara baik

kepada publik melalui media massa cetak. Kalimat jurnalistik yang baik mempunyai

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

ciri enak dibaca dan terus mengalir, bersifat lugas dan tegas, padat dan tidak berbelit,

tepat, cermat, dan akurat sehingga pembaca mudah menangkap makna dan

memahami maksudnya (Rahardi, 2006: 5). Akan tetapi, dapat tersusunnya kalimat

jurnalistik yang berkualitas itu bukan merupakan proses yang mudah dan sederhana.

Berdasarkan aspek kebahasaan, menurut Setiati (2005: 91), wartawan atau

penulis sering melakukan kesalahan dalam penulisan berita. Kesalahan ini antara lain

disebabkan oleh minimnya penguasaan kosakata dan pengetahuan kebahasaan

sehingga dalam menulis berita, mereka kurang memperhatikan gramatikal bahasa

yang benar. Penyebab kesalahan dalam penulisan berita juga bisa disebabkan oleh

tidak adanya redaktur bahasa dalam surat kabar sehingga banyak naskah yang tidak

dikoreksi sebelum diterbitkan.

Menurut Badudu (1995: 6), kesalahan bahasa dalam surat kabar timbul karena

kurangnya kepedulian penulis dalam menyusun kalimat dengan baik. Jika penulis

mau berhati-hati, kesalahan pasti dapat dihindari karena bahasa tulis masih selalu

dapat diperiksa kembali sesudah ditulis. Jadi, sebelum tulisan dicetak menjadi berita

yang nanti akan dibaca oleh sekian banyak pembaca, kesalahan yang dibuat oleh

penulis sudah diperbaiki. Pembaca tentu tidak mau membaca kalimat-kalimat yang

banyak kesalahannya dan tidak jelas sehingga selalu harus mengulang lagi membaca

kalimat itu. Dalam hal ini, wartawan atau penulis seharusnya menjadi contoh yang

baik bagi pembaca.

Surat kabar merupakan media untuk menyampaikan informasi secara tertulis

kepada pembacanya dengan bahasa yang formal. Bahasa yang formal itu terlihat dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

penggunaan kalimatnya yang baku dan sesuai dengan kaidah tata bahasa yang resmi.

Namun, pada kenyataannya dalam surat kabar masih sering ditemukan kesalahan

kalimat. Sebagai media informasi, bahasa Indonesia seharusnya dapat diterapkan

dengan baik dan benar karena pembaca memiliki kecenderungan untuk meniru.

Bahasa dalam surat kabar juga akan menentukan kualitas dari surat kabar itu sendiri.

Oleh sebab itu, bagi para jurnalis atau wartawan perlu mempertahankan prinsip-

prinsip penyusunan kalimat jurnalistik sesuai kaidah yang baku dalam menulis berita

agar tulisannya berkualitas dan dapat dipercaya.

Bertolak dari latar balakang di atas, peneliti melakukan penelitian tentang

kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat,

khususnya selama edisi Desember 2007. Edisi itu dipilih dengan alasan Desember

adalah bulan akhir tahun 2007 yang mempunyai keberagaman isi berita, yaitu bulan

menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2008.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah itu, peneliti membuat rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Apa jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat dalam berita

utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007?

2. Seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang ingin dicapai

adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat

dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember

2007.

2. Mendeskripsikan seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama

surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama:

1. Bagi Para Jurnalis dan Editor Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para

jurnalis dan editor mengenai jenis-jenis kesalahan kalimat yang terdapat

dalam berita utama sehingga dapat diupayakan untuk tidak melakukan

kesalahan yang sama ketika menulis berita.

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang prinsip penyusunan

kalimat jurnalistik untuk keperluan menulis berita, bahwa keterampilan

menulis saja tidak cukup tetapi juga harus mampu menerapkan pola

kalimat sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

3. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Penelitian ini dapat memberikan pandangan bagi guru dan mahasiswa

PBSID sebagai calon guru untuk bahan pembelajaran dalam hal

penyusunan kalimat, khususnya kalimat jurnalistik yang ditujukan kepada

siswa-siswi. Penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan dalam

pembuatan majalah sekolah.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat memberikan masukan atau acuan bagi peneliti

selanjutnya berupa bahan referensi penelitian yang relevan.

1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah

Variabel yang diteliti adalah kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar

harian Kedaulatan Rakyat. Istilah-istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam

penelitian ini adalah kesalahan, kalimat, kesalahan kalimat, kalimat jurnalistik, berita,

dan berita utama.

1. Kesalahan

Kesalahan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak betul, tidak

menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan (Hastuti, 1989: 75).

Kesalahan menimbulkan salah persepsi atau anggapan yang keliru.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

2. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,

yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat juga merupakan satuan

dasar wacana (Moeliono dkk, 2003: 311).

3. Kesalahan Kalimat

Kesalahan kalimat adalah penggunaan kalimat (tertulis) yang tidak benar

karena penyusunannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Menurut

Arifin (1987: 4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat

dari pembentukan kata dan pembentukan kalimatnya.

4. Kalimat Jurnalistik

Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan,

mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala

kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,

2005: 3). Adapun pengertian kalimat jurnalistik adalah kesatuan paling

kecil yang mempunyai makna atau pesan dalam penyampaian berita

(Dewabrata, 2006: 22).

5. Berita

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media

berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet

(Sumadiria, 2005: 65).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

6. Berita Utama

Berita utama adalah informasi atau berita yang dianggap terpenting dari

seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah koran. Berita utama juga

dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit (Mallarangeng,

1992: 14). Berita utama ditempatkan pada halaman paling depan surat

kabar dengan ukuran tulisan judul berita yang paling besar.

1.6 Sistematika Penyajian

Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, berisi tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

rumusan variabel dan batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan

Teori, menguraikan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori. Bab

III Metodologi Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, sumber data dan data

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menguraikan tentang deskripsi data,

analisis data, hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup,

menguraikan tentang kesimpulan, implikasi, dan saran dari penelitian. Uraian

selanjutnya adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Ada satu penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian yang

dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan. Penelitian itu dilakukan oleh

Maria Rini Wahyuni (2000) dengan judul Penyimpangan Pengembangan Paragraf

dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Tahun 1997. Dari penelitian itu

ditemukan dua jenis penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana

Kompas. Pertama, gagasan pokok pada satu paragraf dilanjutkan pada paragraf

berikutnya. Kedua, adanya penggunaan kata penghubung yang tidak tepat dalam

pengembangan paragraf. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa

pengembangan paragraf dalam tajuk rencana Kompas 1997 belum sesuai dengan

syarat pengembangan paragraf.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang terdahulu, yaitu

dalam hal objek kajiannya. Penelitian ini mengkaji kesalahan penyusunan kalimat

dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.

2.2 Kajian Teori

Bagian ini akan membahas kalimat, kesalahan kalimat, kalimat ragam bahasa

jurnalistik, prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, jenis kesalahan kalimat, dan berita

utama.

8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

2.2.1 Kalimat

Pengertian kalimat didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Keraf (1991:

185), kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,

sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

Kridalaksana (1993: 92) mengemukakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang

secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual

maupun potensial terdiri dari klausa. Ramlan (2001: 23) berpendapat bahwa kalimat

ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir

turun atau naik. Dalam KBBI (2003: 494), kalimat adalah n 1 kesatuan ujar yang

mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 Ling satuan

bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara

aktual atau pun potensial terdiri atas klausa.

Adapun menurut Moeliono, dkk. (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa

terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, ada

jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah

terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.

Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan

diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Dalam kalimat disertakan

juga tanda baca seperti koma, titik dua, tanda pisah, dan spasi.

Menurut Moeliono, dkk. (2003), kalimat juga merupakan satuan dasar

wacana. Artinya, wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat atau lebih, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Dengan demikian, setiap

tuturan berupa kata atau untaian kata yang memiliki ciri-ciri tersebut pada suatu

wacana atau teks, berstatus kalimat.

2.2.2 Kesalahan Kalimat

Sebutan untuk „kesalahan‟ lebih diartikan sebagai „gelincir‟, yaitu suatu

tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Hal ini biasanya disebabkan oleh

sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. Kesalahan adalah suatu tindakan yang

dilakukan dengan tidak betul, tidak menurut norma, dan tidak menurut aturan yang

ditentukan. Jika kesalahan ini dihubungkan dengan penggunaan kata atau kalimat, ia

tidak tahu kata atau kalimat yang tepat dan yang seharusnya dipakai (Hastuti, 1989:

74). Selain itu, Hastuti juga membandingkan pengertian kesalahan dengan

penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan atau kekeliruan.

Penyimpangan dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan.

Seseorang menyimpang karena tidak mau, enggan, malas mengikuti norma yang ada.

Ia tahu benar bahwa ada norma, tetapi dengan acuh tak acuh mencari norma lain yang

dianggap lebih sesuai dengan konsepnya. Kemungkinan lain disebabkan oleh

keinginan yang kuat yang tidak dapat dihindari karena suatu hal.

Pelanggaran memberi kesan negatif karena pemakai bahasa dengan penuh

kesadaran tidak mau menurut norma yang telah ditentukan, sekalipun seseorang itu

yakin bahwa yang dilakukannya akan berakibat tidak baik. Sikap ini dapat disebut

juga sikap yang tidak disiplin, tidak tertib.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Kekhilafan adalah proses psikologis. Dalam hal ini, seseorang khilaf

menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya. Khilaf mengakibatkan

sikap keliru pakai, semata-mata tidak salah, tetapi juga tidak tepat. Kekhilafan bisa

diartikan kekeliruan karena salah ucap atau salah susun karena kurang cermat.

Menurut Tarigan dan Djago Tarigan (1988: 175 – 176), kesalahan adalah

penyimpangan dalam pemakaian bahasa yang disebabkan oleh faktor kompetensi,

terjadi secara sistematis dan berlangsung lama. Berkaitan dengan penyimpangan

berbahasa, H.G. Brown (1987: 170 via Nurgiyantoro, 2001: 191 – 192)

membedakannya dengan dua istilah, yaitu kesalahan (errors) dan kekeliruan

(mistakes).

Kesalahan berbahasa berhubungan dengan kemampuan (competence),

sedangkan kekeliruan lebih berkaitan dengan masalah penampilan (performance).

Kekeliruan merupakan penyimpangan dalam memakai bahasa karena salah ucap atau

salah tulis yang disebabkan oleh faktor-faktor, seperti: kelelahan, emosi, dan kerja

acak-acakan. Kekeliruan bersifat insidental dan tidak sistematis.

Contoh kekeliruan:

Untuk perunggu, total koleksi 228 buah terdiri 85 arca perunggu dan 143 koleksi

barangt-barang lain terbuat dari perunggu (BU 13/k. 10).

Penulisan kata ulang barangt-barang pada kalimat di atas adalah keliru.

Huruf t seharusnya dihilangkan sehingga penulisannya menjadi barang-barang. Hal

ini terjadi karena penulis kurang cermat sehingga menimbulkan kekeliruan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Contoh kesalahan:

Namun, awal November lalu dipindah ke kediaman Hashim di Kemang untuk

dibersihkan (BU 4/k. 31).

Penyusunan kalimat di atas salah karena tidak terdapat unsur subjek. Kalimat

yang baku minimal harus mengandung unsur subjek dan predikat agar kalimat itu

tidak rancu. Susunan kalimat yang benar adalah sebagai berikut.

Namun, awal November lalu lima arca itu dipindah ke kediaman Hashim di Kemang

untuk dibersihkan.

Dalam penelitian ini, istilah kesalahan dan kekeliruan tidak dibedakan karena

penyimpangan berbahasa yang bersifat konsisten maupun tidak konsisten dalam suatu

tulisan formal dapat dianggap sebagai kesalahan dan bukan kekeliruan. Hal ini

diasumsikan bahwa para jurnalis sudah mengetahui tentang kalimat ragam bahasa

jurnalistik yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.

Kesalahan kalimat berarti penggunaan kalimat (tertulis) yang tidak benar

karena penyusunannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Menurut Arifin (1987:

4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat dari pembentukan kata dan

pembentukan kalimatnya.

Kesalahan pembentukan kalimat dapat berupa kalimat yang tidak bersubjek,

kalimat yang tidak berpredikat, dan kalimat yang tidak bersubjek dan tidak

berpredikat atau disebut juga kalimat buntung. Kesalahan pembentukan kalimat yang

lain di antaranya adalah kalimat yang memiliki subjek ganda, penggunaan kata-kata

mubazir, padanan yang tidak serasi, kesalahan urutan kata, pengaruh bahasa daerah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

atau dialek, predikat-objek yang tersisipi, kalimat yang tidak logis, bentuk resiprokal

yang salah, pengaruh bahasa asing, dan penggunaan kata asing (Arifin, 1987).

Menurut Sugono (2009: 201), kesalahan dalam berbahasa itu mencakup tiga

masalah kalimat, yaitu (1) kesalahan kalimat sebagai akibat ketaksaan atau

kerancuan, (2) kesalahan kalimat sebagai akibat kesalahan diksi, dan (3) kesalahan

kalimat sebagai akibat kesalahan ejaan. Berikut ini tabel contoh kalimat yang

mengandung kesalahan.

Tabel 1

Contoh Kesalahan Kalimat dan Pembenarannya

No. Salah Benar


1. Untuk memberantas hama tikus Untuk memberantas hama tikus
menggunakan alat penangkap atau digunakan alat penangkap atau bubuk
bubuk racun. racun.
2. Di antara masalah Nasional yang Di antara masalah Nasional yang
penting itu mencantumkan masalah penting itu tercantum masalah susastra
susastra sebagai masalah utama. sebagai masalah utama
3. Beberapa pembesar-pembesar Uni Pembesar-pembesar Uni Soviet
Soviet ingin berkunjung ke ingin berkunjung ke Indonesia.
Indonesia. Beberapa pembesar Uni Soviet
ingin berkunjung ke Indonesia.

2.2.3 Kalimat Ragam Bahasa Jurnalistik

Ragam bahasa jurnalistik digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang

dialami, diketahui, dan dipikirkan oleh sebagian besar orang. Hal-hal itu berupa fakta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

(berita), pendapat (opini), dan pemberitahuan, dengan menggunakan unsur bahasa

yang seefektif mungkin karena keterbatasan ruang dan waktu (Soewandi dalam

Markiswo dan Supratiknya, 1996: 345–346).

Ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri linguistis. Ciri-ciri linguistis itu

ada pada tataran penulisan dan pengucapan, tataran kosakata dan morfologi, tataran

sintaktis, dan tataran wacana (Soewandi dalam Markiswo dan Supratiknya, 1996:

348).

Pada tataran penulisan dan pengucapan, ragam bahasa jurnalistik sangat ketat

terhadap kaidah atau aturan yang berlaku, meskipun kesalahan masih sering terjadi.

Namun, kesalahan itu semata-mata karena kelemahan penulis atau pembawa berita

yang tidak disengaja. Jika terjadinya karena faktor kesengajaan mungkin memang ada

alasan-alasan tertentu yang mendasarinya.

Pada tataran kosakata dan morfologi, kosakata dibedakan menjadi dua, yaitu

kosakata penuh dan kosakata fungsional. Kata penuh terdiri atas nomina, pronomina,

ajektiva, verba, adverbia, numeralia, artikel, dan interjeksi, sedangkan kata fungsi

atau fungsional terdiri atas preposisi dan konjungsi. Morfologi adalah ilmu bentukan

kata yang mencakup bentukan kata dengan imbuhan, pengulangan, dan

penggabungan.

Pada tataran sintaktis, ada ciri sintaktis ragam bahasa jurnalistik. Ciri itu

terutama berkaitan dengan kelengkapan fungsi (jabatan kalimat), pengurutan (tempat)

fungsi-fungsi kalimat, jenis kalimat, dan penggunaan kata fungsi.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

Pada tataran wacana, sebuah wacana terdiri dari beberapa kalimat yang

sambung-menyambung secara linguistis (kohesif) dan secara semantis (koheren).

Pada umumnya, wacana jurnalistik menghemat unsur-unsur linguistis (kata, tanda

baca, fungsi kata atau frasa, kalimat, terlebih wacana berita, tajuk rencana, dan artikel

atau opini). Wacana berita memiliki ciri khas yang berbeda. Bentuk wacana berita

berupa kerucut terbalik; yang paling penting (inti pokok) ada di bagian atas (teras

berita) dan yang paling tidak penting ada di bagian bawah.

Mengacu pada kalimat ragam bahasa jurnalistik, Margantoro (2001: 78)

menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa Indonesia jurnalistik sama dengan bahasa

Indonesia pada umumnya. Perbedaannya, pengembangan bahasa pers lebih mengarah

pada publisistik yang mudah dimengerti untuk umum. Menurutnya, menyusun

kalimat jurnalistik tidak cukup hanya berdasarkan bahasa yang baik dan benar.

Penguasaan tata bahasa dan alat-alat perangkat bahasa hanyalah dasar bagi calon

penulis untuk mengembangkan kemampuannya menyusun kalimat jurnalistik.

Istilah kalimat jurnalistik menurut Rahardi (2006: 15) mengarah pada bahasa

ragam jurnalistik atau bahasa pers, yaitu bahasa yang dipakai untuk menyampaikan

fakta, laporan, berita, tulisan yang baru saja terjadi. Menurut Setiati (2005: 87),

bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis berita

dan memiliki sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar, dan

jelas.

Adapun menurut Dewabrata (2006: 22), kalimat jurnalistik adalah kesatuan

paling kecil yang mempunyai makna atau pesan dalam penyampaian berita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Pengertian ini dapat diartikan juga sebagai kalimat yang cocok untuk menyusun

berita yang sebaiknya ditulis pendek, padat, dan populer, serta mudah dipahami

dalam waktu singkat. Kalimat jurnalistik juga harus mengandung unsur berita siapa,

apa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana yang disusun teratur agar menjadi

sebuah berita yang menarik dan jernih.

Sebuah kalimat biasa pada umumnya menekankan unsur subjek, predikat,

objek, dan keterangan (SPOK). Namun, menurut Dewabrata (2006), kalimat

jurnalistik lebih fleksibel, tidak terlalu mengikuti aturan SPOK ataupun unsur DM

(diterangkan menerangkan). Dalam kalimat jurnalistik, kata keterangan (tempat

maupun waktu) tidak harus diletakkan paling belakang dari sebuah kalimat sesuai

patokan dalam aturan tata bahasa. Kata keterangan waktu dapat saja diletakkan di

tengah, di tempat yang paling dekat dengan kata yang dijelaskan „kapan terjadinya‟.

Demikian juga dengan kata keterangan tempat, dapat diletakkan di mana saja

tergantung pokok kata yang harus dijelaskan „di mana terjadinya‟.

Perbedaannya dapat dijelaskan seperti dalam contoh berikut ini.

(1) “Saya tidur di hotel tadi malam,” (sesuai dengan rumusan SPOK).

Pernyataan itu dapat diganti menjadi: (1a) “Tadi malam saya tidur di hotel”. Tetapi,

akan lebih bagus jika kata keterangannya dekat dengan predikat: (1b) “Saya tadi

malam tidur di hotel”. Alasannya, kata tadi malam itu menjelaskan kata tidur,

sedangkan kata di hotel letaknya sudah tepat karena menjelaskan kata tidur juga.

Kalimat yang tersusun sesuai dengan rumus SPO jarang menimbulkan rancu.

Tetapi, kalimat yang lengkap SPOK terlebih jika berbentuk kalimat majemuk,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

terkadang justru menimbulkan kerancuan. Misalnya, berita yang ada dalam kalimat

berikut ini.

(2) “Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran burung PT Geopelia


Striata, mengkonfirmasi bahwa sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan
oleh kelompok pecinta perkutut Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa
EMKL Baito Express International akhir bulan yang lalu, di kantornya di
bilangan Klewer, Solo, kemarin.”

Dilihat dari susunan tata bahasanya, kalimat di atas sudah sah karena tersusun

dari pokok atau subjek (Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran

burung PT Geopelia Striata), diikuti predikat (mengkonfirmasi). Selanjutnya adalah

objek yang dikonfirmasi (sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh

kelompok pecinta perkutut Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito

Express International akhir bulan yang lalu), kemudian kata keterangan tempat (di

kantornya di bilangan Klewer, Solo), dan diakhiri keterangan waktu (kemarin).

Susunan kalimat itu sama dengan kalimat sederhana ini: “Saya makan nasi

goreng telor di restoran Mangano kemarin”. Kata saya sebagai pokok atau subjek,

makan sebagai predikat, nasi goreng telor sebagai objek, di restoran Mangano

sebagai keterangan tempat, dan kemarin sebagai keterangan waktu. Tetapi, dalam hal

penjelasan kalimat penangkar burung itu, predikat “mengkonfirmasi” mempunyai

objek (dan keterangan objek) yang cukup panjang (tidak sependek nasi goreng telor)

sehingga keterangan tempat dan keterangan waktu untuk kalimat induknya terpaksa

berada jauh di belakang. Letak keterangan tempat dan keterangan waktu yang terlalu

jauh dari subjek dan predikatnya akan menimbulkan kerancuan, seakan-akan

memberi keterangan tempat dan keterangan waktu bagi klausa di depannya. Padahal,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

frasa “di kantornya di bilangan Klewer, Solo, kemarin” adalah keterangan tempat dan

keterangan waktu untuk menerangkan di mana dan kapan Drs. Columbiformes

menyampaikan informasi kepada wartawan.

Agar kalimat berita mengenai penangkar burung tersebut dapat lebih mudah

dipahami, susunannya dapat diubah sebagai berikut.

(2a) “Kemarin di kantornya Bilangan Klewer, Solo, Drs. Columbiformes, manajer


perusahaan penangkaran burung PT Geopelia Striata, mengkonfirmasi bahwa
sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh kelompok pecinta perkutut
Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito Express
International akhir bulan yang lalu.”

Keterangan tempat dan keterangan waktu dapat juga diletakkan di tengah kalimat

sehingga susunannya akan menjadi seperti berikut ini.

(2b) “Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran burung PT Geopelia


Striata, kemarin di kantornya Bilangan Klewer, Solo, mengkonfirmasi bahwa
sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh kelompok pecinta perkutut
Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito Express
International akhir bulan yang lalu.”

Dalam sebuah kalimat juga dikenal hukum DM (diterangkan dan

menerangkan) yang letaknya harus diatur dengan cermat. Namun, dalam kalimat

jurnalistik, rumusannya tidak harus DM tetapi yang lebih penting bagaimana

sebaiknya meletakkan kata, frasa, dan klausa agar efektif memperjelas pesan yang

disampaikan.

Penjelasannya dapat dicermati dalam contoh berikut ini (Kompas, 11 April

2004 halaman 21, berjudul “Lidya Kandou dari Komedi ke Komedi”). Alinea pertama

berita itu adalah sebagai berikut.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

(3) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan sutradara Has
Manan itu, Lidya berperan sebagai adik Roy Marten yang manja”.

Frasa yang manja dalam kalimat itu tidak jelas. Pembaca mungkin tidak

paham siapa yang manja, apakah Lidya atau Roy Marten karena frasa yang manja

berada di belakang Roy Marten. Sampai kalimat terakhir dalam berita itu tidak

dijelaskan lebih jauh, bahkan tidak ada keterangan yang implisit untuk itu.

Seandainya kalimat terakhir itu dipecah dan ditulis seperti berikut ini, tidak ada

kerancuan tentang siapa yang manja.

(3a) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan Has Manan itu,
Lidya memerankan adik yang manja, sedangkan tokoh kakak diperankan oleh
Roy Marten”.

Jadi, jelas bahwa dalam pernyataan itu yang manja adalah tokoh adik yang

diperankan oleh Lidya Kandou.

Dengan susunan kalimat ragam bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah

tata bahasa Indonesia baku, penulis (jurnalis) dapat menuntun pembaca (pendengar)

memahami berita secara tepat dan akurat, sebagaimana pesan yang dikehendakinya.

Kecermatan dan keterampilan dalam menyusun kalimat untuk penulisan berita itu

harus diperhatikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kesalahan.

2.2.4 Prinsip Penyusunan Kalimat Jurnalistik

Menurut Rahardi (2006: 27–52), sedikitnya terdapat sepuluh (10) prinsip

dasar bagi para jurnalis atau pers, juga bagi para calon jurnalis untuk menyusun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

kalimat-kalimat jurnalistik di media massa. Prinsip-prinsip penyusunan kalimat

jurnalistik itu adalah:

1. berciri padat, singkat, tajam, dan lugas,

2. berciri sederhana dan tidak berbelit,

3. membatasi kalimat luas,

4. menggunakan bentuk yang tidak verbalistis,

5. memiliki preferensi pada bentuk-bentuk pendek,

6. mengutamakan bentuk positif dan bentuk aktif,

7. berciri jelas, tegas, dan tidak kabur makna,

8. membedakan secara jelas bahasa tutur dan bahasa tulis,

9. memiliki preferensi pada bentuk yang sederhana, pendek, dengan tetap

berdasar pada kaidah-kaidah linguistik, dan

10. membatasi bentuk-bentuk kebahasaan yang terkena interferensi bahasa

asing.

Lebih lanjut, Rahardi (2006: 28–52) menguraikan penjelasan dari prinsip-

prinsip penyusunan kalimat jurnalistik itu sebagai berikut.

(1) Berciri padat, singkat, tajam, dan lugas

Penulis teks dan jurnalis-jurnalis pemula pada umumnya menuliskan gagasan

atau ide-idenya ke dalam kalimat dan alinea yang panjang. Hal-hal yang sebenarnya

tidak terlalu perlu dan masalah-masalah yang tidak terlalu penting diuraikan secara

panjang-lebar dan terinci. Dari sisi kebahasaan, hal itu justru berpotensi besar

terhadap berbagai kesalahan atau penyimpangan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

Seorang jurnalis harus memilih kata-kata atau frasa yang lebih singkat atau

lebih pendek jika memang ada padanan atau sinonimnya dari kata-kata atau frasa

yang panjang. Misalnya, jika ada bentuk sekarang dan kini, preferensi seorang

jurnalis harus pada kata kini yang hanya berkarakter 4 huruf, bukan pada kata

sekarang yang berkarakter 8 huruf. Jika ada pilihan bentuk yang akan datang dan

mendatang seharusnya bentuk yang dipilih adalah mendatang.

Kata-kata seperti bahwa, oleh, untuk yang pemakainnya terkadang tidak

mengubah arti atau makna seharusnya dihindari. Selain itu, kata-kata yang sifatnya

rancu seperti bentuk disebabkan karena juga harus dihindari sebab kedua kata

tersebut memiliki makna yang sama sehingga tidak perlu digunakan secara

bersamaan. Demikian juga bentuk bertujuan untuk dan diperuntukkan bagi, jika

sudah ada kata tujuan jangan digunakan kata untuk dan jika sudah ada kata untuk

tentu kata bagi tidak perlu digunakan lagi.

Ide-ide yang cukup banyak ketika akan menulis sebaiknya dipisahkan dan

diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang pendek, singkat, dan sederhana. Kalimat-

kalimat yang demikian itu tentu lebih membantu para pembaca untuk memahaminya,

terutama pembaca yang latar belakang pendidikannya tidak cukup memadai.

(2) Berciri sederhana dan tidak berbelit

Pembaca media massa cetak itu sangat beragam dan muncul dari berbagai

latar belakang yang berbeda, kemampuannya memahami sebuah tulisan juga sangat

bermacam-macam. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus menyusun kalimat-kalimat


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

dan bahasa yang bentuknya sederhana dan wujudnya tidak berbelit-belit sehingga

mudah diserap dan dipahami.

Kalimat jurnalistik yang sederhana itu tidak boleh terdiri dari klausa-klausa

dan frasa-frasa yang terlalu rumit. Kalimat jurnalistik juga tidak boleh disusun dari

kata-kata atau frasa-frasa serta ungkapan-ungkapan yang panjang-panjang karena

akan menyebabkan pembaca menjadi bingung. Namun, sebuah kalimat seberapa pun

pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis harus memiliki subjek dan predikat.

Berkaitan dengan prinsip ekonomi kata dalam kalimat jurnalistik,

penyampaian ide atau gagasan harus seminimal mungkin tetapi juga harus lengkap.

Demikian juga dengan alinea atau paragraf, ide pokok atau gagasan utama cukup

diuraikan dengan memakai tiga atau empat kalimat dalam satu paragraf.

(3) Membatasi kalimat luas

Ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis atau jurnalis sedapat mungkin harus

disampaikan dengan bahasa yang mudah dan sederhana. Jika tidak mungkin

diungkapkan dengan kalimat sederhana (biasanya terdiri dari satu subjek dan satu

predikat), maka kalimat luas baru dapat digunakan.

(4) Menggunakan bentuk yang tidak verbalistis

Kecenderungan para pembicara ketika berada di depan publik dalam sebuah

acara adalah mereka akan berbicara dengan kata-kata yang muluk-muluk, dengan

bentuk-bentuk kebahasaan yang biasanya terlalu teknis dan verbalistis sehingga

makna atau maksud yang dikatakannya tidak selalu mudah ditangkap. Namun, ada

anggapan bahwa dengan cara berbicara menggunakan bahasa berciri verbalistis itu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

mereka akan mendapatkan penghargaan atau penghormatan yang lebih. Dalam dunia

tulis-menulis terutama di media cetak, penulis perlu menghindari bentuk-bentuk yang

berulang-ulang dan verbalistis itu.

(5) Memiliki preferensi pada bentuk-bentuk pendek

Bentuk-bentuk kebahasaan yang singkat, pendek, dan sederhana dapat juga

digunakan untuk menyatakan gagasan atau ide yang tidak selalu sederhana. Begitu

juga sebaliknya, bentuk-bentuk kebahasaan yang panjang tidak selalu juga dapat

dipakai untuk menyatakan maksud atau makna yang kompleks. Semakin bentuk

kebahasaan itu panjang, akan semakin rumit penyampaian maksud atau makna

kebahasaannya. Sebaliknya, semakin bentuk kebahasaan itu pendek, maka akan

semakin lugas dan tajam penyampaian makna atau maksudnya.

Dalam bahasa ragam jurnalistik harus diutamakan preferensi pada bentuk-

bentuk kebahasaan yang langsung, pendek, tajam, tidak rumit, dan tidak berbelit.

Jadi, dalam paragraf yang baru harus ada ide atau gagasan yang baru juga. Dalam

bahasa ragam jurnalistik, ide atau gagasan yang baru itu harus dinyatakan dengan

singkat dan padat sehingga tidak dibutuhkan kalimat-kalimat penyusun paragraf

dalam jumlah yang banyak.

(6) Mengutamakan bentuk positif dan bentuk aktif

Bahasa jurnalistik tidak melarang bentuk-bentuk kalimat negatif dan kalimat

pasif karena keduanya merupakan bentuk linguistik dan bentuk kebahasaan yang

benar. Oleh karena itu, bentuk-bentuk yang ada dalam linguistik sebaiknya digunakan

secara variatif dan seimbang dalam ragam bahasa jurnalistik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

Jika dilihat dari sisi maknanya secara umum, bentuk-bentuk positif dan

bentuk-bentuk aktif dalam kalimat lebih memberikan implikasi makna yang tegas dan

lebih lugas. Misalnya, kata absen secara linguistis bermakna lebih tegas daripada kata

tidak hadir. Bentuk mangkir juga lebih tegas daripada tidak hadir secara berturut-

turut dalam waktu tertentu.

Bentuk-bentuk kalimat pasif sebenarnya tidak disarankan dan yang harus

digunakan dalam bahasa pers adalah kalimat-kalimat aktif. Hal ini berkaitan dengan

kelangsungan dan ketidaklangsungan penyampaian maksud atau makna yang

disampaikan. Secara linguistis, bentuk pasif bersifat tidak langsung tetapi ciri

kebahasaan itu tidak cocok digunakan dalam ragam jurnalistik. Bahasa ragam

jurnalistik juga harus menghindari eufemisme atau penghalusan dan pengaburan

makna.

Pemakaian bentuk yang seimbang dan proporsional dapat menghindari bahasa

yang monoton. Dalam satu kolom berita, sedapat mungkin harus digunakan bentuk-

bentuk kebahasaan yang sifatnya variatif. Tidak boleh ada bentuk atau konstruksi

linguistik yang sangat dominan dan penat seperti sementara itu, sebagaimana

diketahui, sebagaimana diberitakan yang seringkali muncul secara berulang-ulang di

dalam sebuah berita.

(7) Berciri jelas, tegas, dan tidak kabur makna

Cara pembahasaan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-

makna kabur. Makna kabur dapat terjadi diantaranya karena pilihan kata atau

diksinya, penggunaan kata-kata yang berlebihan, serta salah dalam menempatkan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

bagian-bagian kalimatnya. Dalam bahasa ragam jurnalistik, para jurnalis harus

memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan yang berlaku.

Berkaitan dengan hal itu, contoh pemakaian kata pada seperti dalam pada Senin,

pada Juni, pada 2005 ini cenderung dianggap sebagai ganti dari bentuk pada hari

Senin, pada bulan Juni, dan pada tahun 2005.

Bentuk tersebut merupakan bentuk yang keliru dan telah terindikasi

interferensi dari bahasa Inggris yang selalu mewajibkan adanya kata depan atau

preposisi di depan nomina. Cara penyampaian aspek kebahasaan di dalam bahasa

tertentu tidak serta-merta berlaku dan dapat diterapkan pada bahasa yang lain. Pada

dasarnya, bahasa Indonesia tidak berciri demikian itu. Jadi, pemakaian yang secara

linguistik dianggap lebih benar adalah bentuk hari Senin, bulan Juni, dan tahun 2005.

(8) Membedakan secara jelas bahasa tutur dan bahasa tulis

Bahasa dalam ragam jurnalistik untuk media massa cetak itu sangat berbeda

dengan media elektronik dan media visual-elektronik lainnya. Ragam bahasa

jurnalistik dalam media cetak harus selalu berciri tulis, sedangkan ragam bahasa

jurnalistik dalam media elektronik dan media visual-elektronik selalu bersifat tutur.

Menurut Romli (2004) via Rahardi (2006: 45), bahasa ragam tutur itu

memiliki ciri-ciri kalimatnya pendek-pendek, menggunakan kata-kata yang biasa

diucapkan, satu ide satu kalimat (menghindari kalimat majemuk atau kalimat luas)

dan satu kalimat sedapat mungkin disampaikan dalam satu nafas, tidak menggunakan

kalimat langsung (kalimat langsung harus dibuat menjadi kalimat tidak langsung).

Berkaitan dengan ciri yang pertama, yakni bahwa kalimat-kalimat dalam ragam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

bahasa tutur harus pendek, perlu diperhatikan juga di dalam bahasa jurnalistik tulis

untuk media massa cetak. Kalimat-kalimat yang pendek yang hanya berisi satu ide,

akan memudahkan pembaca memahaminya.

Berkaitan dengan ciri kedua, yakni bahwa bahasa tutur harus menggunakan

kata-kata yang biasa, tidak sepenuhnya harus diikuti dalam bahasa jurnalistik ragam

tulis untuk media cetak. Misalnya, dalam bahasa tutur, bentuk seperti jam 8 pagi itu

boleh dipakai tetapi dalam bahasa ragam tulis untuk media massa cetak bentuk itu

harus diubah menjadi pukul 08.00 pagi. Perlu ditegaskan juga waktu yang dinyatakan

tersebut termasuk dalam wilayah WIB, Wita, atau WIT.

Berkaitan dengan ciri ketiga, yakni bahwa satu kalimat dalam bahasa tutur

harus disampaikan dalam satu nafas, juga tidak perlu diikuti dalam media massa

cetak. Bahasa media cetak tidak bertautan dengan persoalan nafas dan cara

penyampaiannya cenderung sedikit lebih fleksibel.

Berkaitan dengan ciri yang terakhir atau keempat, yakni harus menggunakan

kalimat tidak langsung, dalam media massa cetak cenderung berciri lebih leluasa.

Dalam hal-hal tertentu untuk mendukung pernyataan seseorang yang informasinya

penting disampaikan secara akurat, kalimat langsung dapat saja digunakan. Bila tidak

perlu dengan kalimat langsung, kalimat yang tidak langsung pun dapat dipakai untuk

menyampaikan gagasan itu.

Jadi, jelas bahwa bahasa lisan atau bahasa tutur memiliki perbedaan dengan

bahasa tulis. Oleh karena itu, para wartawan atau jurnalis media massa cetak perlu

sekali memperhatikan dan mencermati perbedaan di antara keduanya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

(9) Memiliki preferensi pada bentuk yang sederhana, pendek, dengan tetap

berdasar pada kaidah-kaidah linguistik

Bahasa dalam ragam jurnalistik lebih memihak pada bentuk-bentuk yang

sederhana, pendek, dan tidak berbelit. Terlebih, jika bentuk yang sederhana dan

pendek itu jauh lebih informatif dan komunikatif. Namun, tidak semua bentuk pendek

itu dibenarkan, misalnya bentuk berkenaan dengan, berkaitan dengan, terkait

dengan, sehubungan dengan, sesuai dengan. Kata dengan pada bentuk-bentuk itu

sama sekali tidak boleh dihilangkan dalam bahasa jurnalistik, walaupun dilakukan

dengan alasan ekonomi kata atau ekonomi bahasa.

Jadi, sekalipun bentuk-bentuk tersebut relatif panjang dan memiliki banyak

karakter huruf, bentuk-bentuk itu tetap harus dipertahankan karena tidak semua

aspek-aspek kebahasaan dapat di atur semaunya saja. Bahasa media massa cetak tidak

serta-merta bebas dan lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan atau aturan linguistik

yang ada, perlu disadari bahwa bahasa media massa itu juga dimaksudkan untuk

mendidik masyarakat umum di dalam praktik berbahasa.

(10) Membatasi bentuk-bentuk kebahasaan yang terkena interferensi bahasa

asing

Interferensi pemakaian bahasa dalam studi sosiolinguistik merupakan aspek

kebahasaan yang tidak dapat dihilangkan. Demikian juga interferensi dalam

pemakaian bahasa ragam jurnalistik, hal ini akan sulit untuk dihindarkan. Tugas

sebagai seorang jurnalis adalah membatasi diri terhadap kemungkinan interferensi

bahasa asing itu.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

Jika bahasa ragam jurnalistik telah terdominasi oleh tumpukan-tumpukan

interferensi dari bahasa yang lebih kuat terutama bahasa Inggris, maka orang akan

mempertanyakan nasionalisme kebahasaan kita dalam praktik berbahasa jurnalistik.

Apalagi, media cetak yang menjadi wadah untuk menulis dan menuangkan gagasan

atau pikiran itu berformat bahasa Indonesia.

Contoh yang menegaskan bahwa bahasa jurnalistik Indonesia telah banyak

terkena interferensi bahasa Inggris ialah konstruksi pada Senin, pada Januari, pada

2005. Dalam bahasa Inggris, kehadiran sebuah preposisi atau kata depan seperti in,

on, at di depan nomina atau kata benda merupakan sebuah keharusan. Akan tetapi,

dalam bahasa Indonesia, bentuk kebahasaan itu tidak dibenarkan dan yang harus

digunakan adalah bentuk hari Senin, bulan Januari, dan tahun 2005.

Dalam tataran kalimat, konsrtuksi asing itu memberikan pengaruh yang besar

yaitu bentuk yang dipendekkan, misalnya pada kalimat: “ditanya masalah korupsi di

kantornya, pejabat itu mengelak memberikan penjelasan kepada para wartawan”.

Bentuk semacam itu jelas telah terinterferensi oleh bahasa Inggris. Untuk

memperbaikinya perlu ditambahkan konjungsi atau kata penghubung di depan

kalimat agar menjadi konstruksi bahasa Indonesia. Perbaikannya adalah: “ketika

ditanya masalah korupsi di kantornya, pejabat itu mengelak memberikan penjelasan

kepada para wartawan”.

2.2.5 Jenis Kesalahan Kalimat

Berdasarkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik itu, kriteria yang akan

digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis data dibatasi menjadi tiga jenis,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

yaitu kehematan katanya, penggunaan pilihan katanya, dan kelengkapan unsur dalam

kalimatnya.

2.2.5.1 Penghematan Kata

Salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat

efektif adalah kehematan (Akhadiah, 1988: 125). Kehematan itu meliputi kehematan

dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.

Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Namun, kehematan

tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau menambah kejelasan makna boleh

dihilangkan.

Menurut Dewabrata (2006: 187), kalimat yang terlalu panjang, bertele-tele,

dan penuh kata basa-basi tidak cocok untuk penulisan berita. Space (ruang) yang

tersedia bagi media massa itu harus diisi beraneka ragam berita, maka sangat penting

menulis singkat, padat, dan jelas. Kata-kata mubazir yang terdapat dalam kalimat

harus dibuang. Menurut Ramlan, dkk. (1992: 65), istilah mubazir adalah terlampau

banyak atau terlalu berlebihan sehingga menjadi sia-sia atau tidak berguna.

2.2.5.2 Pilihan Kata

Cara penulisan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-

makna kabur. Menurut Rahardi (2006), makna kabur dapat terjadi di antaranya karena

pilihan kata atau diksinya, penggunaan kata-kata yang berlebihan, serta salah dalam

menempatkan bagian-bagian kalimatnya. Dalam bahasa ragam jurnalistik, para

jurnalis harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan

yang berlaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

Selain itu, Dewabrata (2006, 23) menjelaskan bahwa penggunaan kata (diksi)

ketika menyusun kalimat sangat mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan.

Pemilihan kata (diksi) perlu mempertimbangkan nalar. Penggunaan kata yang sama

berturut-turut dan berdekatan dalam kalimat jurnalistik juga dianggap kurang bagus

karena cenderung menjemukan.

Menurut Akhadiah (1988: 88), pemilihan kata dalam kalimat itu penting dan

kata-kata itu harus digunakan secara tepat dan sesuai. Dalam memilih kata ada dua

persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian.

2.2.5.2.1 Ketepatan dalam Pemilihan Kata

Suatu tulisan merupakan media komunikasi antara penulis dan pembaca.

Komunikasi tersebut akan berlangsung dengan baik selama pembaca dapat

memahami dan mengartikan kata atau rangkaian kata sesuai dengan maksud penulis.

Namun, jika pembaca mempunyai pandangan yang berbeda dengan tafsiran penulis

mengenai suatu kata atau rangkaian kata yang dipakai, komunikasi itu akan terputus.

Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata, dan kata-

kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.

Berikut ini yang termasuk ketepatan dalam pemilihan kata.

(1) Kata sebagai Lambang

Kata merupakan lambang objek, pengertian, atau konsep. Referensi setiap

individu mungkin berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam menulis harus digunakan kata-kata

secara tepat sehingga tidak ditafsirkan dengan makna individual oleh pembaca.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

Dalam hal ini berlaku kaidah makna yang mengacu pada ketepatan pemakaian kata

sebagai lambang objek atau konsep.

(2) Sinonim, Homofon, dan Homograf

Hubungan antara kata dengan maknanya sering menjadi rumit. Ada beberapa

kata yang mempunyai makna yang sama atau mirip, seperti kata-kata muka, paras,

wajah, tampang; rancangan, rencana, desain; musykil, sulit, rumit, sukar. Namun,

kata-kata yang bersinonim itu sering kali tidak dapat saling menggantikan. Kata

indah bersinonim dengan cantik, bagus, dan elok. Tetapi, hal itu tidak dapat

digunakan untuk menggantikan gadis cantik dengan gadis indah. Di samping itu, ada

juga kelompok kata yang sama bunyi atau tulisannya (homofon = sama bunyi;

homograf = sama tulisan) tetapi mengandung arti yang sangat berbeda.

(3) Denotasi dan Konotasi

Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau objek

(referen) saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. Misalnya kata

pelayan toko dan pramuniaga, keduanya menunjuk kepada seseorang yang bekerja

untuk suatu toko. Tetapi di dalam pemakaiannya, kata pramuniaga mengandung nilai

yang lebih terhormat daripada kata pelayan toko. Begitu juga kata wafat dan mati,

keduanya mengandung makna hilangnya kehidupan dari suatu organisme, tetapi hal

itu tidak dapat dipertukarkan, misalnya antara kata gajah mati menjadi gajah wafat.

Konsep dasar yang didukung oleh suatu kata disebut denotasi, sedangkan nilai

rasa atau gambaran tambahan yang ada di samping denotasi disebut konotasi atau

nilai kata. Kata dengan makna denotatif digunakan dalam karangan ilmiah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

sedangkan kata dengan makna konotatif digunakan dalam bahasa sastra atau bahasa

iklan.

(4) Kata Abstrak dan Kata Konkret

Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, sedangkan

kata konkret adalah kata yang mempunyai referen berupa objek yang dapat diamati.

Kata abstrak lebih sulit dipahami daripada kata konkret. Jika yang akan

dideskripsikan ialah suatu fakta, tentu harus lebih banyak digunakan kata-kata

konkret.

(5) Kata Umum dan Khusus

Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin

luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya. Sebaliknya, makin sempit ruang

lingkupnya, makin khusus sifatnya.

Kata-kata abstrak biasanya merupakan kata umum, tetapi kata umum tidak

selalu abstrak. Kata konkret lebih khusus daripada kata abstrak.

Makin umum suatu kata makin banyak kemungkinan salah paham atau

perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin khusus, makin sempit ruang lingkupnya,

makin sedikit kemungkinan terjadi salah paham. Dengan kata lain, makin khusus kata

yang dipakai, makin dekat penulis kepada ketepatan pilihan katanya.

(6) Kata Populer dan Kata Kajian

Kata-kata populer seperti kata besar, pindah, kecil, batu, waktu, isi, harga,

lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kata-kata seperti itu digunakan pada berbagai

kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan masyarakat,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

berbeda dengan kata andal, acak, transfer, minor, batuan, momentum, faktor, volume,

sangkil, canggih yang merupakan kata kajian atau kata ilmiah.

Kata kajian hanya dikenal dan digunakan secara terbatas dalam kesempatan-

kesempatan tertentu. Kata-kata seperti itu biasanya hanya digunakan oleh para

ilmuwan atau kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus.

Banyak di antara kata kajian ini merupakan kata serapan atau kata asing (Latin,

Yunani, Inggris).

(7) Jargon, Kata Percakapan, dan Slang

Dalam tulisan yang formal dan ditujukan kepada khalayak yang lebih luas

sebaiknya dihindari kata-kata yang termasuk jargon. Istilah “jargon” mempunyai

beberapa pengertian, di antaranya kata-kata teknis yang digunakan secara terbatas

dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok tertentu. Kata-kata seperti ini sering kali

merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer,

perkumpulan rahasia).

Dalam percakapan informal, kaum terpelajar biasa menggunakan kata-kata

percakapan. Kelompok kata-kata percakapan mencakup kata-kata populer, kata-kata

kajian, dan slang yang hanya dipakai oleh kaum terpelajar.

Pada waktu tertentu banyak terdengar “slang” yaitu kata-kata tidak baku yang

dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan akan sesuatu yang baru, misalnya

kata asoy, selangit, mana tahan, dan sebagainya. Kata-kata seperti itu bersifat

sementara, jika sudah terasa usang, kata-kata ini menjadi kata-kata biasa yang dapat

ditinggalkan atau bahkan hilang.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

(8) Perubahan Makna

Dalam memilih kata-kata, penulis harus waspada karena makna kata itu kerap

kali berubah atau bergeser. Perubahan ini dapat meluas atau menyempit, kadang-

kadang berubah sama sekali.

(9) Kata Asing dan Kata Serapan

Dalam proses perkembangan bahasa selalu terjadi peminjaman dan

penyerapan unsur-unsur bahasa asing. Hal ini terjadi karena adanya hubungan

antarbangsa dan kemajuan teknologi.

Kata asing yang dimaksud ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing

yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa

Indonesia. Kata-kata atau unsur-unsur serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang

telah disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Banyak di antara kata-kata

serapan ini yang sudah tidak terasa lagi keasingannya dan bahkan sudah menjadi

perbendaharaan kata populer.

(10) Kata-kata Baru

Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan

lainnya. Kata-kata baru yang dikemukakan berbagai pihak, sebagian di antaranya

telah diterima oleh masyarakat, misalnya canggih, acak, kendala, pemerian, telaah,

laik.

Kata-kata seperti itu dapat digunakan dalam tulisan, tetapi penulis juga harus

tahu dengan tepat makna dan pemakaiannya. Jika kata-kata seperti itu sudah

dibakukan, penulis dapat menggunakannya tanpa tanda khusus. Tetapi jika kata-kata
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas, maka penulis perlu memberikan

tanda dan padanannya dalam bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia.

(11) Makna Kata dalam Kalimat

Setiap kata mempunyai konteks, artinya kata-kata itu digunakan dalam

hubungan yang lebih luas, misalnya dalam kalimat, paragraf, atau karangan. Makna

kata pada dasarnya bergantung pada konteks yang mencakup baik situasi fisik

maupun verbal pada waktu dan tempat suatu kata digunakan.

Konteks fisik suatu kata adalah latar „setting‟ geografis dan sejarah pada

waktu suatu kata dituliskan atau diucapkan (dalam proses encoding) dan dibaca atau

didengar (dalam proses decoding). Makna kata baru jelas bila digunakan dalam

kalimat, dalam konteks verbalnya. Konteks verbal ialah hubungan suatu kata dengan

kata-kata yang mendahului dan mengikutinya.

Di dalam menulis, memilih kata-kata yang bersinonim itu harus berhati-hati,

sebab terkadang kata-kata itu mempunyai perbedaan arti yang basar jika digunakan

dalam konteks tertentu. Kata-kata itu harus digunakan sesuai dengan kelompoknya

dalam kalimat. Hal ini berhubungan dengan kelaziman yang berlaku dalam

pemakaian suatu bahasa.

(12) Kelangsungan Kata

Dalam menulis harus diusahakan menggunakan kata-kata yang langsung dan

sehemat mungkin. Kelangsungan kata akan mempermudah pemahaman pembacanya.

Misalnya, digunakan kata mujarab untuk pengertian yang cepat menyembuhkan

(obat).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36

2.2.5.2.2 Kesesuaian dalam Pemilihan Kata

Persyaratan kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai

dengan kesempatan atau situasi dan keadaan pembaca (menyangkut aspek sosial kata-

kata). Kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada masyarakat umum berbeda

dengan kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Agar dapat

memenuhi persyaratan kesesuaian dalam memilih kata-kata, perlu diperhatikan hal-

hal berikut.

(1) Nilai-nilai Sosial

Dalam memilih kata-kata yang akan digunakan harus diperhatikan nilai-nilai

yang berlaku dalam masyarakat pembaca. Hal ini berhubungan erat dengan nilai

sosial pembaca. Harus diperhatikan apakah di kalangan masyarakat sasaran tulisan itu

ada kata tabu atau kata-kata yang mempunyai konotasi lain yang mungkin akan

menyinggung rasa sopan santun atau kepercayaan mereka.

(2) Kata-kata Baku dan Nonbaku

Ragam bahasa baku (standar) ialah ragam bahasa yang digunakan kelas

terpelajar di dalam masyarakat. Ragam bahasa baku dapat dikenali dari kata-kata

maupun struktur kalimat yang digunakan. Kata-kata baku dan nonbaku dapat dikenal

dari kosakata, ejaan, dan bentuknya.

(3) Sasaran Tulisan

Setiap tulisan ada sasarannya, yaitu kelompok masyarakat kepada siapa

tulisan itu ditujukan. Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa, kalimat, serta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37

kata-kata yang digunakan. Sehubungan dengan sasaran tulisan, harus digunakan kata-

kata serta gaya bahasa dan bentuk kalimat yang sesuai.

2.2.5.3 Kelengkapan Unsur Kalimat

Menurut Moeliono (2003: 315), kalimat itu minimal terdiri atas unsur subjek

dan unsur predikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang kehadirannya

selalu wajib.

Kesalahan pembentukan kalimat menurut Arifin (1987: 17 – 21) dijelaskan

sebagai berikut.

(1) Kalimat Tidak Bersubjek

Kalimat paling sedikit harus terdiri dari subjek dan predikat, kecuali kalimat

perintah atau ujaran yang merupakan jawaban pertanyaan. Kalimat yang berpredikat

kata kerja aktif transitif tetapi di depan subjeknya terdapat kata depan adalah kalimat

yang salah. Pada kalimat aktif, kata depan tidak boleh mendahului subjek, karena

subjeknya menjadi tidak jelas.

(2) Kalimat Tidak Berpredikat

Kalimat yang tidak mempunyai predikat disebabkan oleh adanya keterangan

subjek yang beruntun, kemudian keterangan itu diberi keterangan lagi sehingga

kalimat menjadi panjang dan predikatnya menjadi tidak jelas. Panjangnya suatu

kalimat itu bukan merupakan suatu ukuran bahwa kalimat itu lengkap. Sebaiknya

kalimat yang dibuat itu pendek dan hemat, tetapi lengkap dan jelas karena itu

merupakan ciri-ciri kalimat yang baik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38

(3) Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat

Kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat disebut juga kalimat

buntung. Kalimat buntung itu merupakan kalimat penggalan yang masih mempunyai

hubungan gantung dengan kalimat lainnya. Kalimat seperti itu disebut anak kalimat,

sedangkan kalimat yang digantunginya itu disebut induk kalimat. Kalimat tunggal

bahasa Indonesia tidak boleh diawali kata penghubung kecuali jika yang diawali oleh

kata-kata itu merupakan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

2.2.6 Berita Utama

Pengertian berita itu sendiri didefinisikan oleh beberapa ahli berikut ini.

Menurut Pasaribu (1995: 59), berita adalah informasi yang dianggap penting atau

menarik tentang suatu kejadian yang menyangkut manusia, benda, atau hewan. Berita

ditulis untuk menggambarkan kembali atau merekonstruksi kejadian yang telah,

sedang, atau akan terjadi dan ditulis dengan fakta.

Menurut Departemen Pendidikan RI (1989: 108 dan 331) via Suhandang

(2004: 103), berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Berita disamakan maknanya dengan “khabar” dan “informasi (resmi)”, yang berarti

penerangan, keterangan, atau pemberitahuan. Menurut Suhandang (2004: 103), berita

(news) adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual atau hangat

dibicarakan dan menarik perhatian orang banyak, serta melibatkan fakta dan data

yang ada di alam semesta ini.

Sumadiria (2005: 65) menyatakan bahwa berita adalah laporan tercepat

mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39

besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media

on line internet. Sumadiria (2005: 187) juga berpendapat bahwa berita harus merujuk

pada teknik melaporkan, pola piramida terbalik, dan rumus 5W1H. Berita juga

tunduk pada etika dasar dan bahasa jurnalistik. Dalam penulisan berita, bahasa berita

harus logis, sederhana, jelas, tegas, lugas, ringkas, formal, efisien, informatif, dan

komunikatif.

Adapun menurut Kusumaningrat (2005: 40), berita adalah informasi aktual

tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang. Berita pertama-tama

harus cermat dan tepat (dalam bahasa jurnalistik harus akurat). Selain itu, berita juga

harus lengkap (complete), adil (fair) dan berimbang (balanced). Berita pun harus

tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut

objektif. Selanjutnya, yang merupakan syarat praktis penulisan berita, yaitu ringkas

(concise), jelas (clear), dan hangat (current).

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian berita di atas, penelitian ini

berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Sumadiria (2005: 65). Alasan

dipilih pendapat itu karena definisi yang diuraikan lengkap dan mencakup pengertian

secara luas.

Pengertian berita utama dalam penelitian ini sendiri adalah informasi atau

berita yang dianggap terpenting dari seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah

koran. Berita utama juga dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit

(Mallarangeng, 1992: 14). Berita utama ditulis di halaman paling depan surat kabar

dengan ukuran tulisan judul berita yang paling besar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan statistik dalam

pembuktiannya (Kountur, 2003: 19). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah

(Moleong, 2007: 6).

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena bermaksud untuk

memahami dan menemukan kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif menurut Arikunto (1990: 309), merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada,

yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menurut

Kountur (2003: 105), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan

gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan

terhadap objek yang diteliti.

40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41

Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri: (1) berhubungan dengan keadaan yang

terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel, namun

diuraikan satu per satu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada

perlakuan. Pada umumnya, penelitian deskriptif tidak dapat dihipotesiskan karena

hanya menguraikan satu persatu variabel saja, sedangkan hipotesis membutuhkan

beberapa variabel untuk melihat keterkaitannya (Kountur, 2003).

Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

menggambarkan apa adanya tentang kesalahan kalimat dalam berita utama surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007. Dalam proses

penelitian ini, peneliti akan menganalisis dokumen yang berupa kalimat-kalimat pada

teks berita satu per satu kemudian mendeskripsikan hal-hal yang ditemukan sesuai

dengan permasalahan yang telah dirumuskan.

3.2 Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah berita utama pada surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat ini

terbit setiap hari kecuali hari libur nasional dan setiap terbitannya selalu terdapat

kolom berita utama. Pada bulan Desember 2007 ada dua kali hari libur nasional yaitu

tanggal 20 (Hari Raya Idul Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat hanya terbit 29 kali.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42

Data penelitiannya berupa data tertulis yaitu kalimat-kalimat yang terdapat

dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.

Berita utama seluruhnya yang diperoleh itu sebanyak 29 buah.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Kountur,

2003: 151). Dalam penelitian ini, instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.

Menurut Moleong (2007: 168), yang dimaksud dengan peneliti sendiri atau manusia

sebagai instrumen penelitian adalah peneliti sekaligus merupakan perencana,

pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi

pelapor hasil penelitiannya. Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti tidak

membuat instrumen sendiri karena sudah ada data yang tersedia dalam bentuk

dokumen berupa teks berita.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data adalah sebagai

berikut. Setelah memperoleh semua data yang diperlukan berupa teks berita utama

surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007, langkah berikutnya

adalah mengkopi. Potongan-potongan teks yang telah dikopi itu ditempel pada kertas

HVS (kartu data), lalu diurutkan sesuai dengan urutan tanggal. Selanjutnya adalah

membaca teks berita utama itu secara cermat dan meneliti penyusunan kalimatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis dan

mengklasifikasi data tersebut. Dalam menganalisis data, teknik yang dilakukan

peneliti sebagai berikut.

1. Membaca teks berita utama secara cermat.

2. Menghitung jumlah kalimat pada tiap-tiap berita utama.

3. Menandai kalimat yang mengandung kesalahan dengan menggarisbawahi

dan memberi kode atau keterangan sesuai jenis kesalahannya berdasarkan

kriteria penyusunan kalimat jurnalistik, yaitu:

BK : pemborosan kata

PK : pilihan kata

KUK : kekurangan unsur kalimat

4. Mengidentifikasi kesalahan kalimat menurut jenis-jenis kesalahannya

berdasarkan kriteria penyusunan kalimat jurnalistik.

5. Mengklasifikasi atau mengelompokkan kalimat yang mengandung

kesalahan ke dalam tabel data sesuai dengan jenis kesalahannya masing-

masing, kemudian memberi pembetulannya.

6. Mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat

dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.

7. Mendeskripsikan seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama

surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Berdasarkan metode penelitian pada bab III, peneliti menyajikan data

kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi

Desember 2007. Penelitian kesalahan kalimat ini dibatasi menjadi tiga jenis, yaitu:

(1) kesalahan pemborosan kata, (2) kesalahan pilihan kata, dan (3) kesalahan

kekurangan unsur kalimat. Dalam penelitian ini ditemukan ketiga kesalahan yang

terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat itu.

Berita utama yang diperoleh pada edisi Desember 2007 sebanyak 29 buah.

Selama edisi itu terdapat dua kali hari libur nasional yaitu tanggal 20 (Hari Raya Idul

Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat kabar harian Kedaulatan

Rakyat hanya terbit 29 kali. Berita utama itu selalu ada dalam setiap terbitannya dan

yang diambil untuk penelitian ini hanya berupa berita yang paling aktual pada hari

terbit dan ditulis di halaman paling depan dengan ukuran tulisan judul berita yang

paling besar.

Berikut ini disajikan tabel judul berita utama, jumlah kalimat, dan jumlah

kesalahan. Untuk data berita utama diberi kode “BU” diikuti dengan tanggal yang

diurutkan dari yang terkecil “1” sampai yang terbesar “31”. Jadi, datanya akan diberi

kode “BU 1, BU 2, BU 3, … dan seterusnya”.

44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45

Tabel 2

Judul Berita Utama, Jumlah Kalimat, dan Jumlah Kesalahan

No. No. Data Judul Berita Utama Jumlah Jumlah


Kalimat Kesalahan
1. BU 1 Tangani Dugaan Korupsi Penjualan Aset 28 11
Humpuss – KPK-Kejakgung Berebut
2. BU 2 Truk TNI Bawa Jenazah Tabrak 2 Truk 24 6
Pengangkut Telur – Tiga Tewas, Belasan Luka
3. BU 3 Isukan Pesawat Freeport Ditembak – TNI: 33 14
Pepera Propaganda
4. BU 4 Hashim Mengaku Ditipu Hugo – Arca Curian 40 20
Dibeli Rp 920 Juta
5. BU 5 Diawali Jabotabek, Disusul Jateng – 25 13
Pembatasan Premium Bertahap
6. BU 6 Antasari dan Bibit Peringkat Atas – KPK 29 8
Terpilih Menuai Kecaman
7. BU 7 Premium 90 Rp 6.750/Liter 27 11
8. BU 8 BK DPR dan KPK Temukan Unsur Gratifikasi 28 7
– Aliran Dana BI Terlacak
9. BU 9 Laut Indonesia Serap Karbon 245,6 Juta Ton – 19 5
AS Pencemar No 1 di Dunia
10. BU 10 Pembeli Harus Gunakan Kartu Pintar 28 14
11. BU 11 Rp 13 Juta/Bulan Untuk Sewa Rumah Anggota 32 13
Mulai 2008 – Lagi, Tunjangan Bagi DPR
12. BU 12 Putusan MK Tak Bulat, 1 Hakim Beda 21 4
Pendapat – Napol Tak Bisa Jadi Pejabat
13. BU 13 60% Arca Perunggu Dipalsu – Kasus Radya 21 9
Pustaka, Hugo Mangkir
14. BU 14 BPK Temukan Enam Poin Penyalahgunaan Rp 22 9
387,3 M – Dugaan Korupsi Dana Haji
15. BU 15 Pertamax Menjadi Rp 7.450 – Harga BBM 17 4
Industri Turun
16. BU 16 Meski Alot, Konferensi UNCCC di Bali Ada 36 18
Kompromi – Sidang Diwarnai „Walk Out‟
17. BU 17 Di Tengah Kontroversi Jatah Sewa Rumah 23 10
DPR – DPD Usul Bangun Apartemen
18. BU 18 Merapi Banjir Lahar, Jaringan Pipa Rusak, 1 15 2
Tewas – 1.200 KK Krisis Air Bersih
19. BU 19 Sebagian Koleksi Radya Pustaka Masuk 20 12
Kraton Surakarta – Hashim Dibidik Lagi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46

20. BU 21 Transportasi Haji dari Muzdalifah ke Mina 38 12


Kacau – Jamaah DIY „Keleleran‟
21. BU 22 Wantimpres Tidak Tahu Menahu – SBY 32 8
Rangkul Yusril Lagi
22. BU 23 Tangkap Sekelompok Orang, Diduga Akan 47 21
Kacau Haji – Saudi Gagalkan Aksi Terror
23. BU 24 Januari Puncak Hujan, Angin Lesus Berkurang 36 13
– Waspadai Lahar Merapi
24. BU 26 Banjir Lahar Akan Masuk Kali Gendol – 37 10
Waspadai Gelombang Besar di Perairan
Indonesia
25. BU 27 Bencana Longsor di Jateng, 89 Tewas 59 13
26. BU 28 19 Korban Longsor Ditemukan, Medan 35 7
Sulitkan Evakuasi – 29 Mayat Masih Terkubur
27. BU 29 Karanganyar Longsor Lagi, 250 Warga 39 10
Mengungsi – Bayi dan Ibu Tewas Berpelukan
28. BU 30 Tanah Bergeser, 600 Warga Dipaksa 37 10
Mengungsi – Bukit Lereng Lawu Merekah
29. BU 31 Ditemukan Rp 50 Juta di Kemben Mayat 31 9
Juragan Jenmanii – Rekahan Bukit Meluas
Jumlah 879 303

Dari 29 berita utama itu ditemukan ada penulisan kalimat yang mengandung

lebih dari satu jenis kesalahan. Oleh karena itu, setiap kesalahan yang terdapat dalam

kalimat dihitung sesuai dengan jumlah dan jenis kesalahan yang ada. Selanjutnya,

kesalahan-kesalahan itu dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.

4.2 Analisis Data

Kesalahan kalimat akan diuraikan dan dikelompokkan berdasarkan jenis

kesalahannya. Setiap jenis kesalahan disertai empat contoh dari seluruh jenis

kesalahan yang ditemukan. Apabila kesalahan yang sudah diidentifikasi kurang dari

empat kesalahan, contoh kesalahan akan diberikan berdasarkan data yang ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47

Identifikasi kesalahan dan pembetulannya dalam kalimat ditandai dengan garis

bawah.

Berikut ini contoh kalimat yang mengandung lebih dari satu jenis kesalahan.

“Dari informasi intelijen menyebutkan bahwa kelompok separatis dari Papua akan

memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa

Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 (BU 3/Kal. 25).”

Pada contoh itu terdapat dua jenis kesalahan, yaitu pemborosan kata dan

kekurangan unsur kalimat. Kesalahan pemborosan kata terjadi dengan adanya

pengulangan kata dari. Kata dari sebagai kata depan atau preposisi dalam satu

kalimat itu dipakai dua kali, padahal seharusnya cukup satu kali saja atau tidak sama

sekali selagi penghilangannya tidak mengubah maksud atau makna yang terkandung

dalam kalimat itu. Menurut prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, hal itu merupakan

pemborosan kata karena penggunaan dua kata depan yang sama dalam satu kalimat

itu tidak efektif sehingga menjadi mubazir.

Kesalahan kekurangan unsur kalimat berkaitan dengan tidak adanya pengisi

fungsi subjek. Frase dari informasi intelijen bukan frase benda melainkan frase depan

atau frase preposisional dengan kata depan dari sebagai penandanya. Fungsi subjek

tidak dapat berbentuk frasa preposisional karena frasa preposisional akan mengubah

kata atau frasa itu menjadi fungsi keterangan. Dengan demikian, kalimat itu belum

memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang benar karena tidak memiliki subjek.

Kalimat yang efektif minimal terdiri dari subjek dan predikat agar kalimat itu tidak

rancu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48

Jadi, pembetulan kalimat itu dilakukan dengan menghilangkan kata depan

dari agar menduduki fungsi subjek karena predikat yang mengikutinya adalah kata

kerja aktif menyebutkan, yaitu sebagai berikut.

“Informasi intelijen menyebutkan bahwa kelompok separatis Papua akan

memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa

Dua, Bali, 3-14 Desember 2007.”

Dengan demikian, informasi intelijen menduduki fungsi S (subjek),

menyebutkan menduduki fungsi P (predikat), bahwa kelompok separatis Papua akan

memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC)

menduduki fungsi O (objek), dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki

fungsi K/Ket. (keterangan), yaitu keterangan tempat dan keterangan waktu.

Pembetulan untuk kalimat itu juga dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan

mengubah P kata kerja aktif yang berawalan meN- (menyebutkan) menjadi P kata

kerja pasif yang berawalan di- (disebutkan).

“Dari informasi intelijen, disebutkan bahwa kelompok separatis Papua akan

memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa

Dua, Bali, 3-14 Desember 2007.”

Jika cara kedua yang dilakukan, struktur fungsional kalimatnya pun berubah.

Subjek kalimat itu menjadi bahwa kelompok separatis Papua akan memanfaatkan

momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC), sedangkan dari

informasi intelijen dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki fungsi K.

Predikat kalimat tersebut tetap, hanya dengan perubahan bentuk, yaitu disebutkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49

Dengan demikian, kalimat ini bersusun inversi atau disebut juga kalimat inversi

karena P-nya mendahului S.

4.2.1 Kesalahan Pemborosan Kata

Contoh kalimat yang mengandung pemborosan atau kemubaziran kata adalah

sebagai berikut.

(1) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru adalah

negara-negara yang mempunyai taraf emisi rendah (BU 9/k. 9).

(2) Proyek akan dimulai tahun 2008 mendatang (BU 11/k. 2).

(3) Hugo juga perlu dikonfrontir setelah belakangan tersangka HS mencabut

keterangannya yang sebelumnya bertransaksi lima arca dengan Ny H,

asisten Hashim, namun belakangan diralat bahwa HS bertransaksi dan

menerima uang penjualan arca dari Hugo (BU 13/k. 16).

(4) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa

sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37 orang yang berada di bawahnya

(BU 27/k. 28).

Kalimat (1) di atas mengandung unsur yang mubazir. Istilah mubazir yang

dimaksud adalah terlampau banyak atau terlalu berlebihan, sehingga menjadi sia-sia

atau tidak berguna. Kemubaziran yang terdapat pada kalimat (1) disebabkan oleh

penggunaan kata justru dan adalah sekaligus. Jika dilihat dari segi fungsinya, kedua

kata itu sama-sama menandai permulaan predikat. Oleh karena itu, akan lebih baik

jika penggunaan dalam kalimatnya cukup dipakai salah satu saja, yaitu kata justru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50

karena tanpa kata adalah pun makna yang terkandung dalam kalimat tidak akan

berubah dan tetap dapat dipahami maksudnya.

Pada kalimat (2), pemborosan kata disebabkan pemakaian kata akan dan

mendatang yang keduanya bermakna mengacu ke masa depan. Dalam kalimat itu,

makna kata akan dan mendatang sudah terkandung dalam frasa tahun 2008 sehingga

salah satu kata itu dapat dihilangkan.

Kemubaziran pada kalimat (3) adalah banyak kata-kata yang melingkar-

lingkar. Hal itu dapat dilihat dari kata belakangan dan bertransaksi yang ditulis

berulang-ulang. Penggandaan kata dalam satu kalimat akan membuat kalimat itu

menjadi terlalu panjang dan semakin sulit untuk dipahami. Agar isi kalimat menjadi

hemat kata dan lebih mudah dipahami, maka penulisannya harus disusun ulang

dengan menghilangkan bagian kata-kata yang tidak perlu tanpa mengubah maksud

yang terkandung di dalamnya.

Pada kalimat (4), pemborosan kata disebabkan adanya frasa yang berada di

bawahnya. Frasa itu sungguh mubazir dan tidak tepat secara nalar. Menurut logika,

orang atau benda yang tertimpa longsoran pasti karena dia berada di bawahnya dan

karena adanya gaya gravitasi bumi, tidak mungkin longsor itu akan jatuh ke atas.

Pembetulan kalimat (1) – (4) di atas adalah sebagai berikut.

(1a) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru

negara-negara yang mempunyai taraf emisi rendah.

(2a) Proyek akan dimulai tahun 2008.

(2b) Proyek dimulai tahun 2008 mendatang.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51

(3a) Hugo juga perlu dikonfrontasi, setelah belakangan tersangka HS

mencabut keterangannya dan meralat bahwa HS bertransaksi dan

menerima uang penjualan arca dari Hugo dan bukan dari Ny. H., asisten

Hashim.

(4a) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa

sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37 orang.

4.2.2 Kesalahan Pilihan Kata

Kesalahan pilihan kata dibagi menjadi ketidaktepatan dalam pemilihan kata

dan ketidaksesuaian dalam pemilihan kata.

4.2.2.1 Ketidaktepatan dalam Pemilihan Kata

Ketidaktepatan dalam pemilihan kata adalah sebagai berikut.

1. Kata Populer dan Kata Kajian/Ilmiah

Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata

yang termasuk kata populer dan kata kajian atau ilmiah adalah sebagai

berikut.

(5) Namun demikian Mabes TNI membantahnya dan menyatakan jika klaim

yang dilakukan TPNPB adalah sebagai propaganda bohong dan

menyesatkan (BU 3/k. 3).

(6) Menurut Purnomo, pihaknya akan menyampaikan kajian program

pembatasan premium sekaligus implikasinya dengan adanya penurunan

harga minyak, dalam sidang kabinet mendatang (BU 10/k. 4).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52

(7) Sedang harga premium dan solar untuk sektor non-transportasi umum

ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan volume premium 2,4 juta

kiloliter dan solar 7,5 juta kiloliter (BU 10/k. 23).

(8) Hal itu termasuk inefisiensi biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar

(BU 14/k. 10).

Kesalahan yang termasuk kategori kata populer dan kata kajian/ilmiah

pada kalimat (5), (6), (7), dan (8) adalah kata propaganda, implikasi, volume,

dan inefisiensi. Keempat kata itu adalah kata kajian atau kata ilmiah karena

tidak biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh masyarakat secara

umum. Kata kajian atau kata ilmiah itu banyak di antaranya merupakan kata

serapan atau kata dari bahasa asing yang hanya dikenal dan digunakan secara

terbatas dalam kesempatan-kesempatan tertentu, yaitu oleh para ilmuwan atau

kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus.

Kata-kata yang digarisbawahi dalam kalimat (5) – (8) seharusnya

menggunakan kata populer karena konteksnya adalah berita yang tulisannya

dibaca oleh kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-

beda. Agar mudah dipahami pembaca, penulis berita hendaknya

menggunakan atau memberi padanan kata yang sederhana dan lebih dikenal

secara umum.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(5a) Namun demikian, Mabes TNI membantahnya dan menyatakan jika

klaim yang dilakukan TPNPB adalah sebagai propaganda (paham)

bohong dan menyesatkan.

(6a) Menurut Purnomo, pihaknya akan menyampaikan kajian program

pembatasan premium sekaligus implikasinya (keterlibatannya) dengan

adanya penurunan harga minyak dalam sidang kabinet mendatang.

(7a) Sedangkan harga premium dan solar untuk sektor non-transportasi

umum ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan isi premium 2,4

juta kiloliter dan solar 7,5 juta kiloliter.

(8a) Hal itu termasuk pemborosan biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.

2. Kata Asing dan Kata Serapan

Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata

yang termasuk kata asing dan kata serapan adalah sebagai berikut.

(9) “Dalam pengamanan ini kami mem-back up polisi…” (BU 3/k. 30).

(10) “…Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana kepada KR (BU 12/k. 16).

(11) Pidato SBY mendapat applause dari peserta konferensi (BU 16/k. 11).

(12) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil

berupa mobil ambulance dan mobil operasional untuk digunakan

kepentingan para korban longsor (BU 30/k. 36).

Kesalahan pada kalimat (9), (10), dan (11) disebabkan oleh

ketidaktepatan penulisan kata back up, fair, dan applause. Semua kata itu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54

merupakan kata asing yang belum terserap ke dalam bahasa Indonesia

sehingga penulisannya harus menggunakan huruf miring atau diberi tanda

petik.

Pada kalimat (12), kesalahan disebabkan karena ketidaktepatan

penulisan kata ambulance. Kata ambulance merupakan kata asing yang sudah

terserap ke dalam bahasa Indonesia. Pengucapan dan penulisannya pun telah

disesuaikan dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Oleh sebab itu,

penulisan dalam kalimat juga harus sesuai dan benar, sehingga dalam

pemakaiannya dapat ditulis tanpa adanya tanda khusus.

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(9a) “Dalam pengamanan ini kami mem-back up polisi...”

(10a) “…Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana kepada KR.

(11a) Pidato SBY mendapat applause dari peserta konferensi.

(12a) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil

berupa mobil ambulans dan mobil operasional yang digunakan untuk

kepentingan para korban longsor.

3. Kata-kata Baru

Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata

yang termasuk kata-kata baru adalah sebagai berikut.

(13) Tentang truk TNI yang mengangkut jenazah apakah sebenarnya

diperkenankan atau tidak, AKBP Iskandar menyerahkan sepenuhnya

kepada Denpom untuk penilaiannya (BU 2/k. 22).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55

(14) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa

Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri berhasil ditemukan Tim

Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah melakukan gugur gunung dengan

peralatan sederhana (BU 29/k. 32).

Kesalahan yang terdapat pada kalimat (13) dan (14) adalah penggunaan

kata Denpom dan gugur gunung. Kata-kata tersebut termasuk jenis kata baru

yang belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Bagi orang awam yang

membacanya, kata-kata itu dapat saja menimbulkan salah persepsi karena

mereka tidak tahu maknanya secara pasti.

Jika ingin memakai kata-kata baru yang belum dibakukan atau belum

dikenal secara luas, maka penulisannya perlu menggunakan huruf miring atau

tanda petik dan memberikan padanannya dalam bahasa yang lebih dipahami.

Pemakaian singkatan atau kependekan kata juga perlu dilengkapi dengan

kepanjangan dari kata yang dipakainya itu agar pembaca mengerti bahwa kata

yang ditulis itu adalah sebuah singkatan.

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(13a) Tentang truk TNI yang mengangkut jenazah apakah sebenarnya

diperkenankan atau tidak, AKBP Iskandar menyerahkan sepenuhnya

kepada Denpom (Detasemen Polisi Militer) untuk penilaiannya.

(14a) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa

Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo, berhasil ditemukan Tim Gabungan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56

Pemkab Wonogiri, setelah melakukan gugur gunung atau kerja bakti

dengan peralatan sederhana.

4. Makna Kata dalam Kalimat

Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata

yang termasuk makna kata dalam kalimat adalah sebagai berikut.

(15) Saat akan mendahului sebuah kendaraan, truk kurang perhitungan

karena di depannya melaju dua truk yang berjalan beriringan, sehingga

kecelakaan tidak bisa terhindarkan (BU 2/k. 21).

(16) Penyelenggaraan haji kembali mendapat sorotan tajam dari Indonesian

Corruption Watch (ICW) karena disinyalir ada penyelewengan dana

(BU 14/k. 1).

(17) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak tersebut mengambil

air dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng

Gunung Merapi (BU 18/k. 10).

(18) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat

bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir keras di jalan

raya menuju Mina (BU 21/k. 24).

Ketidaktepatan pilihan kata pada kalimat (15) adalah kata truk. Dalam

konteks ini, kecelakaan itu terjadi bukan karena truk kurang perhitungan,

tetapi pengemudi yang mengendalikan truk itu. Truk tidak dapat

dipersalahkan karena truk adalah benda mati yang sedang dikendalikan oleh

pengemudinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57

Kesalahan yang terdapat pada kalimat (16) disebabkan oleh pemakaian

kata disinyalir. Secara sekilas makna kata tersebut dapat dipahami bahwa

yang dimaksud dengan kata disinyalir adalah diduga, dimungkinkan, atau

dicurigai adanya sesuatu hal. Tetapi jika ditinjau dari makna kata yang

sebenarnya, kata sinyalir memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang

dipersepsikan oleh penulis maupun pembaca. Dalam KBBI, kata sinyalir

bemakna memperingatkan atau memberitahukan supaya memperhatikan atau

berwas-was (terhadap, kepada). Dalam menulis harus berhati-hati memilih

kata-kata yang bersinonim, sebab terkadang kata-kata itu mempunyai

perbedaan arti yang besar jika digunakan dalam konteks tertentu.

Pada kalimat (17), kesalahan disebabkan oleh pemakaian kata yang tidak

tepat secara nalar. Pemilihan kata mengambil air untuk sebuah pipa tidak

tepat karena konteksnya bukan manusia atau mesin yang dapat bergerak. Pipa

adalah sebuah benda mati yang berfungsi untuk menyalurkan air. Jika pilihan

kata yang digunakan adalah mengambil, maka seolah-olah pipa itu hidup

karena dapat mengambil air. Pemilihan kata dalam kalimat perlu pemahaman

agar tidak menimbulkan salah persepsi.

Selanjutnya, pada kalimat (18), pilihan kata yang tidak tepat yaitu

mengalir keras. Maksud yang ingin diungkapkan adalah air yang mengalir

sangat cepat. Tetapi, penggabungan dua kata itu tidak sesuai karena kata keras

tidak tepat jika dipakai untuk mengungkapkan air yang mengalir cepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(15a) Saat akan mendahului sebuah kendaraan, pengemudi kurang perhitungan

karena di depannya melaju dua truk yang berjalan beriringan sehingga

kecelakaan tidak bisa terhindarkan.

(16a) Penyelenggaraan haji kembali mendapat sorotan tajam dari Indonesian

Corruption Watch (ICW) karena diduga ada penyelewengan dana.

(17a) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak itu mengalirkan air

dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng

Gunung Merapi.

(18a) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat

bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir deras di jalan

raya menuju Mina.

4.2.2.2 Ketidaksesuaian dalam Pemilihan Kata

Ketidaksesuaian dalam pemilihan kata yang ditemukan hanya terdiri atas kata

baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata, kesalahan ejaan, dan kesalahan bentuk.

1. Kesalahan Kosakata

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku

yang termasuk dalam kesalahan kosakata adalah sebagai berikut.

(19) “…Angkanya sekitar Rp 13 juta, nggak sampai segitu (Rp 20 juta),”

tegas Agung Laksono kepada wartawan (BU 11/k. 10).

(20) “Biar nanti tidak membuat anggota kaget…” (BU 11/k. 28).

(21) “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah nih…” (BU 22/k. 18).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59

(22) “…Kenapa sekarang malah ditunjuk Presiden untuk menganalisis

persoalan hukum, padahal telah ada Wantimpres…” (BU 22/k. 25).

Kesalahan yang terdapat pada kalimat (19), (20), (21), dan (22) adalah

pilihan katanya yang tidak baku. Kata-kata itu adalah nggak, segitu, biar,

kaget, lagi, nih, dan kenapa. Kalimat (19) – (22) itu merupakan kalimat

langsung yang semuanya dikutip dari narasumber. Walaupun kata tidak baku

itu hanya terdapat dalam kalimat langsung, tetapi penulis perlu

mempertimbangkannya agar tulisan itu nantinya layak untuk diterbitkan dan

dibaca oleh orang lain.

Jika dalam kutipan langsung terdapat kata-kata yang tidak baku

hendaknya penulis menggunakan kalimat tidak langsung. Cara lain yang dapat

ditempuh adalah mengganti kata yang tidak baku itu menjadi kata baku agar

para pembaca dapat memahami maksudnya. Namun, apabila ingin tetap

mempertahankan kutipan aslinya, maka penulisannya perlu diberi tanda

khusus, yaitu menggunakan huruf miring atau tanda kutip.

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(19a) “…Angkanya sekitar Rp 13 juta, tidak sampai sebanyak itu (Rp 20

juta),” tegas Agung Laksono kepada wartawan.

(20a) “Supaya nanti tidak membuat anggota kaget…”

(21a) “Saya tidak tahu, saya sedang di rumah nih…”

(22a) “…Mengapa sekarang malah ditunjuk Presiden untuk menganalisis

persoalan hukum, padahal telah ada Wantimpres…”


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60

2. Kesalahan Ejaan

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku

yang termasuk dalam kesalahan ejaan adalah sebagai berikut.

(23) Nah, waktu itu Hugo memberitahu kalau ada sejumlah benda kuna

bersejarah milik Raja Kraton Solo yang hendak dijual ke luar negeri

(BU 4/k. 26).

(24) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan

akan mendisain ulang kawasan gedung DPR, Senayan dengan anggaran

Rp 40 miliar (BU 11/k. 17).

(25) “…Kita harus berfikir di luar sekat-sekat…” (BU 16/k. 8).

(26) Diduga arca yang berujud dewa naik lembu itu berada di rumah Hashim

di Jakarta Selatan (BU 19/k. 2).

Kesalahan ejaan pada kata juga termasuk dalam aspek kata nonbaku.

Dalam kalimat (23) terdapat dua kata yang ejaannya salah, yaitu kuna dan

kraton. Kata-kata itu tidak baku sehingga harus diperbaiki sesuai dengan

kaidah tata bahasa Indonesia yang benar.

Pada kalimat (24), (25), dan (26), kesalahan ejaan dapat dicermati pada

kata mendisain, berfikir, dan berujud. Jika dicari dalam kamus bahasa

Indonesia, kata-kata tersebut tidak dapat ditemukan artinya karena bukan

termasuk kata baku.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(23a)Waktu itu Hugo memberitahu jika ada sejumlah benda kuno bersejarah

milik Raja Keraton Solo yang akan dijual ke luar negeri.

(24a) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan

akan mendesain ulang kawasan gedung DPR, Senayan dengan anggaran

Rp 40 miliar.

(25a) “…Kita harus berpikir di luar sekat-sekat…”.

(26a) Diduga arca yang berwujud dewa naik lembu itu berada di rumah

Hashim di Jakarta Selatan.

3. Kesalahan Bentuk

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku

yang termasuk dalam kesalahan bentuk adalah sebagai berikut.

(27) “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan Agung bertindak sebagai

pengacara negara,” ujar Johan seraya menepis tudingan rebutan kasus

antara KPK dan Kejaksaan Agung (BU 1/k. 23).

(28) Tapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua

truk bermuatan telur yang berjalan beriringan (BU 2/k. 7).

(29) Hashim mengatakan tidak mengenal, tidak pernah ketemu (BU 4/k. 20).

(30) Sedang secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter

untuk memenuhi kebutuhan program pengalihan selama Januari 2008

(BU 7/k. 2).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62

Kesalahan bentuk kata akan menimbulkan kata tersebut juga menjadi

tidak baku. Kata-kata yang mengandung kesalahan bentuk pada kalimat (27) –

(30) adalah rebutan, tapi, ketemu, dan sedang. Keempat kata tersebut jelas

bukan merupakan kata baku walaupun berasal dari kata dasar yang sama.

Penyebabnya adalah ketidaksesuaian dalam pemakaian afiks karena masih

terkena pengaruh dari bahasa daerah.

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(27a) “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan Agung bertindak sebagai

pengacara negara,” ujar Johan seraya menepis tudingan berebut kasus

antara KPK dan Kejaksaan Agung.

(28a) Tetapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua

truk bermuatan telur yang berjalan beriringan.

(29a) Hashim mengatakan tidak mengenal, tidak pernah bertemu.

(30a) Sedangkan secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter

untuk memenuhi kebutuhan program pengalihan selama Januari 2008.

4.2.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat

Kesalahan kekurangan unsur kalimat dibagi menjadi kalimat tidak bersubjek,

kalimat tidak predikat, dan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat.

4.2.3.1 Kalimat Tidak Bersubjek

Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) adalah sebagai berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63

(31) Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di Mimika telah melakukan aksi

pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah ibadah di Jalan C

Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru (BU 3/k. 14).

(32) Untuk tahap pertama, akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan

Bekasi (Jabotabek) (BU 5/k. 3).

(33) Namun, masih banyak kekurangannya (BU 23/k. 16).

(34) Sementara dari laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),

menjelang akhir tahun 2007, melaporkan kemungkinan cuaca lebih

buruk (BU 26/k. 26).

Kalimat (31) di atas tersusun atas fungsi keterangan waktu dan tempat (pada

Sabtu (1/12) di Mimika), fungsi predikat (telah melakukan), fungsi objek (aksi

pengibaran bendera Bintang Kejora), dan fungsi keterangan tempat (di sebuah

rumah ibadah di Jalan C. Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru).

Dengan melihat fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (31) itu, jelas diketahui

bahwa kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek. Kekurangan fungsi subjek

menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu atau tidak jelas dan tidak efektif. Hal ini

terbukti jika dianalisis dengan pertanyaan mengenai siapa yang telah melakukan aksi

pengibaran bendera Bintang Kejora? Maka pertanyaan tersebut tidak dapat terjawab.

Urutan fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (32) adalah keterangan

tujuan (untuk tahap pertama), predikat (akan dilakukan), dan keterangan tempat (di

Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)). Dalam kalimat itu juga tidak

terdapat fungsi subjek. Hal ini terbukti dengan tidak dapat terjawabnya pertanyaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64

mengenai apa yang akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi

(Jabotabek) untuk tahap pertama?

Pada kalimat (33) juga tidak terdapat fungsi subjek. Kalimat tersebut hanya

terdiri dari fungsi predikat dan pelengkap saja. Dalam kalimat itu tidak ditemukan

jawaban atas pertanyaan mengenai apa/siapa yang masih banyak kekurangannya?

Pada kalimat (34), tidak hadirnya fungsi subjek disebabkan adanya kata depan

atau preposisi dari di belakang konjungsi sementara. Hal ini menjadikan frasa

tersebut menduduki fungsi keterangan. Agar kalimat itu memiliki subjek, caranya

adalah menghilangkan kata depan dari, sehingga frasa keterangan itu akan berubah

menjadi frasa benda. Namun, pembetulan kalimat itu juga dapat dilakukan dengan

cara lain tanpa menghilangkan kata depan dari, yaitu dengan mengubah predikat kata

kerja aktif (melaporkan) menjadi kata kerja pasif (dilaporkan).

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(31a) Sementara itu, Sabtu (1/12), kelompok separatis Papua Merdeka telah

melakukan aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah

ibadah, Jalan C. Heatubun, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika

Baru.

(32a) Untuk tahap pertama, pembatasan premium akan dilakukan di Jakarta,

Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).

(33a) Namun, pelaksanaan Haji tahun ini masih banyak kekurangannya.

(34a) Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), menjelang

akhir tahun 2007, melaporkan kemungkinan cuaca lebih buruk.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65

(34b) Sementara itu, dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),

menjelang akhir tahun 2007, dilaporkan kemungkinan cuaca lebih

buruk.

4.2.3.2 Kalimat Tidak Berpredikat

Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi P (predikat) adalah sebagai

berikut.

(35) Pertanyan ketiga tentang tempat transaksi (BU 4/k. 28).

(36) Lima arca masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala

(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga

Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini

tangan delapan (BU 4/k. 39).

(37) Hal ini berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT Sucofindo

(Persero) dengan Bappenas (BU 10/k. 8).

(38) Sedang jatah makan sebelumnya di Arofah pada malam hari sebelum ke

Muzdalifah (BU 21/k. 10).

Pada kalimat (35) di atas tidak terdapat fungsi predikat. Kalimat itu hanya

terdiri dari subjek (pertanyaan ketiga) dan pelengkap (tentang tempat transaksi).

Agar menjadi kalimat yang benar, kalimat itu membutuhkan predikat yang jenisnya

verba transitif tetapi frasa yang mengikutinya harus berkedudukan sebagai objek.

Oleh karena itu, kedudukan fungsi pelengkap dalam kalimat itu harus diubah menjadi

fungsi objek yaitu dengan menghilangkan preposisi tentang.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66

Kalimat (36) hanya terdiri dari fungsi subjek. Hal itu disebabkan oleh

kurangnya kata petunjuk di antara frasa lima arca dan kata masing-masing sehingga

dari awal sampai akhir kalimat itu seolah-olah belum selesai. Kata masing-masing

tidak menduduki fungsi predikat karena menjadi unsur penjelas bagi frasa lima arca.

Urutan fungsi pada kalimat (37) adalah subjek dan pelengkap, yaitu hal ini

menduduki fungsi subjek dan berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT

Sucofindo (Persero) dengan Bappenas menduduki fungsi pelengkap. Urutan fungsi

pada kalimat (38) adalah subjek dan keterangan, yaitu jatah makan sebelumnya

sebagai subjek dan di Arofah pada malam hari sebelum ke Muzdalifah sebagai

keterangan tempat dan waktu.

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(35a) Pertanyan ketiga membahas tempat transaksi.

(36a) Lima arca itu masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala

(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga

Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini

tangan delapan

(37a) Hal ini ditinjau berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT

Sucofindo (Persero) dengan Bappenas.

(38a) Jatah makan sebelumnya diberikan di Arofah pada malam hari sebelum

ke Muzdalifah

(38b) Sebelumnya, mereka mendapat jatah makan di Arofah pada malam hari

sebelum ke Muzdalifah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67

4.2.3.3 Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat

Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) dan P (predikat) adalah

sebagai berikut.

(39) Seperti New York, London, Amsterdam, Singapura, Hong Kong, dan

lainnya (BU 4/k. 17).

(40) Sehingga bisa menghemat Rp 45,363 triliun (BU 10/k. 21).

(41) Untuk antre makan di bawah terik matahari yang panjangnya bisa

mencapai 25 meter dan berdesakan (BU 21/k. 37).

(42) Kemudian, Ami (12), Mujinem (30), Pono (26), Santi (8), Wardi (35),

Giyem (30) dan Anggi (10) (BU 28/k. 7).

Susunan kalimat (39), (40), (41), dan (42) di atas merupakan kalimat

penggalan. Kalimat-kalimat yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung

dengan kalimat lainnya yang disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang

digantunginya disebut induk kalimat. Kalimat-kalimat itu jelas bukan kalimat baku

karena tidak memiliki subjek dan predikat. Kalimat-kalimat itu hanya sebuah

keterangan atau penjelas dari kalimat sebelumnya.

Sebuah kalimat seberapa pun pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis

harus memiliki subjek dan predikat. Fungsi masing-masing kalimat itu jika diurutkan

adalah keterangan pembandingan, keterangan hasil, keterangan tujuan dan keterangan

tempat, dan pelengkap. Oleh karena itu, agar menjadi kalimat yang benar, kalimat-

kalimat tersebut harus memiliki subjek dan predikat.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68

Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.

(39a) Dalam pernyataannya, Hashim menjelaskan jika selama ini dirinya

membeli benda-benda budaya bersejarah asal Indonesia di berbagai

tempat di luar negeri, seperti New York, London, Amsterdam,

Singapura, Hong Kong, dan lainnya.

(40a) Pemerintah hanya akan mengalokasikan premium 2,4 juta kiloliter, solar

7,5 juta, dan minyak tanah 7 juta kiloliter sehingga bisa menghemat Rp

45,363 triliun.

(41a) Untuk makan, mereka harus mengantri di bawah terik matahari yang

panjangnya bisa mencapai 25 meter dan berdesakan.

(42a) Para korban yang ditemukan atas nama Irfan (10), Hamid (4), Parlan

(25), Maryati (15), Hanif (4), Purpodi (35), Ami (12), Mujinem (30),

Pono (26), Santi (8), Wardi (35), Giyem (30), dan Anggi (10).

4.3 Hasil Analisis

Dengan analisis seperti di atas, peneliti menemukan kesalahan kalimat dalam

berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 sebanyak

303 kesalahan. Kesalahan itu meliputi (1) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67,

(2) kesalahan pilihan kata sebanyak 180, dan (3) kesalahan kekurangan unsur kalimat

sebanyak 56. Jumlah kalimat dan jumlah kesalahan dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69

Tabel 3

Jumlah Kalimat dan Kesalahan

No. No. Data Jumlah Jenis Kesalahan Jumlah


Kalimat Pemborosan Pilihan Kekurangan Kesalahan
Kata Kata Unsur Kalimat
1. BU 1 28 2 9 0 11
2. BU 2 24 2 4 0 6
3. BU 3 33 6 6 2 14
4. BU 4 40 6 9 5 20
5. BU 5 25 3 4 6 13
6. BU 6 29 1 5 2 8
7. BU 7 27 0 10 1 11
8. BU 8 28 2 4 1 7
9. BU 9 19 2 2 1 5
10. BU 10 28 0 10 4 14
11. BU 11 32 3 5 5 13
12. BU 12 21 0 2 2 4
13. BU 13 21 4 4 1 9
14. BU 14 22 1 7 1 9
15. BU 15 17 0 4 0 4
16. BU 16 36 6 12 0 18
17. BU 17 23 2 7 1 10
18. BU 18 15 1 1 0 2
19. BU 19 20 1 11 0 12
20. BU 21 38 1 7 4 12
21. BU 22 32 3 5 0 8
22. BU 23 47 2 7 12 21
23. BU 24 36 4 9 0 13
24. BU 26 37 3 4 3 10
25. BU 27 59 2 11 0 13
26. BU 28 35 2 3 2 7
27. BU 29 39 5 4 1 10
28. BU 30 37 1 8 1 10
29. BU 31 31 2 6 1 9
Jumlah 879 67 180 56 303
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70

4.3.1 Kesalahan Pemborosan Kata

Kesalahan kalimat yang merupakan pemborosan kata karena adanya kata

mubazir sebanyak 67. Jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4

Jumlah Kesalahan Pemborosan Kata

No. No. Data Jumlah Kalimat Jumlah Kesalahan


1. BU 1 28 2
2. BU 2 24 2
3. BU 3 33 6
4. BU 4 40 6
5. BU 5 25 3
6. BU 6 29 1
7. BU 7 27 0
8. BU 8 28 2
9. BU 9 19 2
10. BU 10 28 0
11. BU 11 32 3
12. BU 12 21 0
13. BU 13 21 4
14. BU 14 22 1
15. BU 15 17 0
16. BU 16 36 6
17. BU 17 23 2
18. BU 18 15 1
19. BU 19 20 1
20. BU 21 38 1
21. BU 22 32 3
22. BU 23 47 2
23. BU 24 36 4
24. BU 26 37 3
25. BU 27 59 2
26. BU 28 35 2
27. BU 29 39 5
28. BU 30 37 1
29. BU 31 31 2
Jumlah 879 67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71

4.3.2 Kesalahan Pilihan Kata

Kesalahan pilihan kata yang ditemukan sebanyak 180. Kesalahan itu meliputi

ketidaktepatan dalam pemilihan kata sebanyak 88 dan ketidaksesuaian dalam

pemilihan kata sebanyak 92. Dari dua jenis kesalahan itu, masing-masing

kesalahannya masih dapat dipecah lagi menjadi beberapa bagian.

Ketidaktepatan dalam pemilihan kata mencakup aspek: (1) kata populer dan

kata kajian, (2) kata asing dan kata serapan, yaitu kesalahan unsur asing yang belum

sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan kesalahan unsur asing yang

pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, (3)

kata-kata baru, dan (4) makna kata dalam kalimat. Ketidaksesuaian dalam pemilihan

kata hanya terdiri atas aspek kata baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata,

kesalahan ejaan, dan kesalahan bentuk.

Tabel 5

Jumlah Kesalahan Pilihan Kata

No. No. Data Jumlah Jenis Kesalahan Jumlah


Kalimat Ketidaktepatan Ketidaksesuaian Kesalahan
Pilihan Kata Pilihan Kata
1. BU 1 28 4 5 9
2. BU 2 24 3 1 4
3. BU 3 33 5 1 6
4. BU 4 40 4 5 9
5. BU 5 25 2 2 4
6. BU 6 29 3 2 5
7. BU 7 27 5 5 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72

8. BU 8 28 2 2 4
9. BU 9 19 0 2 2
10. BU 10 28 7 3 10
11. BU 11 32 2 3 5
12. BU 12 21 2 0 2
13. BU 13 21 2 2 4
14. BU 14 22 6 1 7
15. BU 15 17 1 3 4
16. BU 16 36 11 1 12
17. BU 17 23 3 4 7
18. BU 18 15 1 0 1
19. BU 19 20 0 11 11
20. BU 21 38 5 2 7
21. BU 22 32 0 5 5
22. BU 23 47 4 3 7
23. BU 24 36 4 5 9
24. BU 26 37 1 3 4
25. BU 27 59 3 8 11
26. BU 28 35 1 2 3
27. BU 29 39 2 2 4
28. BU 30 37 4 4 8
29. BU 31 31 1 5 6
Jumlah 879 88 92 180

4.3.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat

Kesalahan kekurangan unsur kalimat sebanyak 56. Kesalahan tersebut

meliputi kesalahan kalimat tidak bersubjek sebanyak 31, kesalahan kalimat tidak

berpredikat sebanyak 9, dan kesalahan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat

(kalimat buntung) sebanyak 16. Rincian jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel

berikut ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73

Tabel 6

Jumlah Kesalahan Kelengkapan Unsur Kalimat

No. No. Data Jumlah Jenis Kesalahan Jumlah


Kalimat Kekurangan Kekurangan Kekurangan Kesalahan
Unsur S Unsur P Unsur S & P
1. BU 1 28 0 0 0 0
2. BU 2 24 0 0 0 0
3. BU 3 33 2 0 0 2
4. BU 4 40 2 2 1 5
5. BU 5 25 5 0 1 6
6. BU 6 29 1 0 1 2
7. BU 7 27 1 0 0 1
8. BU 8 28 0 0 1 1
9. BU 9 19 0 0 1 1
10. BU 10 28 0 2 2 4
11. BU 11 32 2 1 2 5
12. BU 12 21 0 1 1 2
13. BU 13 21 0 1 0 1
14. BU 14 22 1 0 0 1
15. BU 15 17 0 0 0 0
16. BU 16 36 0 0 0 0
17. BU 17 23 1 0 0 1
18. BU 18 15 0 0 0 0
19. BU 19 20 0 0 0 0
20. BU 21 38 1 1 2 4
21. BU 22 32 0 0 0 0
22. BU 23 47 12 0 0 12
23. BU 24 36 0 0 0 0
24. BU 26 37 2 1 0 3
25. BU 27 59 0 0 0 0
26. BU 28 35 0 0 2 2
27. BU 29 39 0 0 1 1
28. BU 30 37 1 0 0 1
29. BU 31 31 0 0 1 1
Jumlah 879 31 9 16 56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesalahan kalimat dalam berita utama

surat kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007 ternyata cukup

tinggi. Dalam penelitian ini ditemukan 303 kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa

perhatian para jurnalis dalam menerapkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik

berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baku masih rendah. Pembahasan temuan

kesalahan kalimat itu sebagai berikut.

Jenis kesalahan kalimat dilihat dari banyaknya kesalahan kalimat dalam berita

utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, jika diurutkan adalah (1) kesalahan

pilihan kata sebanyak 180, (2) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)

kesalahan kekurangan unsur kalimat sebanyak 56.

Kemampuan para jurnalis atau penulis berita khususnya berita utama surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 dalam menyusun kalimat

jurnalistik berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan itu sebagai berikut.

Jumlah kesalahan kalimat yang paling banyak yaitu kesalahan pilihan kata.

Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU 16 sebanyak

12 kesalahan, jumlah kalimat 36, (2) BU 19 sebanyak 11 kesalahan, jumlah kalimat

20, (3) BU 27 sebanyak 11 kesalahan, jumlah kalimat 59, (4) BU 7 sebanyak 10

kesalahan, jumlah kalimat 27, (5) BU 10 sebanyak 10 kesalahan, jumlah kalimat 28,

(6) BU 1 sebanyak 9 kesalahan, jumlah kalimat 28, (7) BU 24 sebanyak 9 kesalahan,

jumlah kalimat 36, (8) BU 4 sebanyak 9 kesalahan, jumlah kalimat 40, (9) BU 30

sebanyak 8 kesalahan, jumlah kalimat 37, (10) BU 14 sebanyak 7 kesalahan, jumlah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75

kalimat 22, (11) BU 17 sebanyak 7 kesalahan, jumlah kalimat 23, (12) BU 21

sebanyak 7 kesalahan, jumlah kalimat 28, (13) BU 23 sebanyak 7 kesalahan, jumlah

kalimat 47, (14) BU 31 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 31, (15) BU 3

sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 33, (16) BU 6 sebanyak 5 kesalahan, jumlah

kalimat 29, (17) BU 11 dan BU 22 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (18) BU

15 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 17, (19) BU 13 sebanyak 4 kesalahan,

jumlah kalimat 21, (20) BU 2 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 24, (21) BU 5

sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 25, (22) BU 8 sebanyak 4 kesalahan, jumlah

kalimat 28, (23) BU 26 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 37, (24) BU 29

sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 39, (25) BU 28 sebanyak 3 kesalahan, jumlah

kalimat 35, (26) BU 9 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 19, (27) BU 12

sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21, dan (28) BU 18 hanya 1 kesalahan, jumlah

kalimat 15.

Jumlah kesalahan pilihan kata yang paling banyak terdapat pada BU 16, yaitu

ada 12 kesalahan. Jika dibandingkan dengan BU 24, keduanya memiliki jumlah

kalimat yang sama yaitu 36 kalimat, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. BU 24 lebih

sedikit yaitu hanya 9 kesalahan dan menduduki urutan ke-7. Jadi, kesalahan pada BU

16 lebih banyak dibandingkan dengan kesalahan pada BU 24. Selain itu, ditemukan

juga jumlah kesalahan yang sama yaitu pada BU 19 dan BU 27 sebanyak 11, tetapi

jumlah kalimatnya berselisih jauh. Pada BU 19 jumlah kalimatnya hanya 20,

sedangkan pada BU 27 kalimatnya lebih banyak yaitu 59 dan merupakan jumlah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76

kalimat terbanyak dari seluruh berita utama yang diteliti. Pada BU 11 dan BU 12,

jumlah kalimat dan jumlah kesalahannya sama, yaitu 32 kalimat dan 5 kesalahan.

Jumlah kesalahan terbanyak urutan kedua adalah kesalahan pemborosan kata,

yaitu berjumlah 67 kesalahan. Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita

utama adalah (1) BU 3 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 33, (2) BU 16 sebanyak

6 kesalahan, jumlah kalimat 36, (3) BU 4 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 40,

(4) BU 29 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 39, (5) BU 13 sebanyak 4

kesalahan, jumlah kalimat 21, (6) BU 24 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 36,

(7) BU 5 sebanyak 3 kesalahan, jumlah kalimat 25, (8) BU 11 dan BU 22 sebanyak 3

kesalahan, jumlah kalimat 32, (9) BU 26 sebanyak 3 kesalahan, jumlah kalimat 37,

(10) BU 9 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 19, (11) BU 17 sebanyak 2

kesalahan, jumlah kalimat 23, (12) BU 2 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 24,

(13) BU 1 dan BU 8 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 28, (14) BU 31 sebanyak

2 kesalahan, jumlah kalimat 31, (15) BU 28 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat

35, (16) BU 23 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 47, (17) BU 27 sebanyak 2

kesalahan, jumlah kalimat 59, (18) BU 18 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 15,

(19) BU 19 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 20, (20) BU 14 sebanyak 1

kesalahan, jumlah kalimat 22, (21) BU 6 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 29,

(22) BU 30 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 37, (23) BU 21 sebanyak 1

kesalahan, jumlah kalimat 38.

Jumlah kesalahan pemborosan kata yang terbanyak terdapat pada BU 3

dengan jumlah kalimat 33, BU 16 dengan jumlah kalimat 36, dan BU 4 dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77

jumlah kalimat 40, yaitu masing-masing ada 6 kesalahan. Pada BU 16 itu, jumlah

kalimatnya sama dengan BU 24, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. Pada BU 24,

jumlah kesalahannya lebih sedikit, yaitu 4 kesalahan. Hal itu juga terjadi pada BU 26

dan BU 30 yang masing-masing jumlah kalimatnya sebanyak 37, tetapi jumlah

kesalahannya berbeda. Pada BU 26 terdapat 3 kesalahan, sedangkan pada BU 30,

jumlah kesalahannya hanya 1. Selain itu, ditemukan juga jumlah kalimat dan jumlah

kesalahan yang sama yaitu pada BU 11 dan BU 22. Masing-masing jumlah

kalimatnya adalah 32 dan jumlah kesalahannya adalah 3. Pada BU 1 dan BU 8 jumlah

kalimat dan jumlah kesalahannya juga sama, yaitu masing-masing 28 kalimat dan 2

kesalahan. Pada BU 7, BU 10, BU 12, dan BU 15, kesalahan pemborosan kata tidak

ditemukan.

Urutan terakhir adalah kesalahan kekurangan unsur kalimat dengan jumlah 56

kesalahan. Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU

23 sebanyak 12 kesalahan, jumlah kalimat 47, (2) BU 5 sebanyak 6 kesalahan, jumlah

kalimat 25, (3) BU 11 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (4) BU 4 sebanyak 5

kesalahan, jumlah kalimat 40, (5) BU 10 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 28,

(6) BU 21 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 38, (7) BU 26 sebanyak 3

kesalahan, jumlah kalimat 37, (8) BU 12 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21,

(9) BU 6 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 29, (10) BU 3 sebanyak 2 kesalahan,

jumlah kalimat 33, (11) BU 28 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 35, (12) BU 9

sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 19, (13) BU 13 sebanyak 1 kesalahan, jumlah

kalimat 21, (14) BU 14 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 22, (15) BU 17


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78

sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 23, (16) BU 7 sebanyak 1 kesalahan, jumlah

kalimat 27, (17) BU 8 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 28, (18) BU 31

sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 31, (19) BU 30 sebanyak 1 kesalahan, jumlah

kalimat 37, (20) BU 29 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 39.

Kesalahan kekurangan unsur kalimat yang terbanyak terdapat pada BU 23,

yaitu 12 kesalahan. Pada BU 10 dan BU 8 jumlah kalimatnya sama yaitu 28, tetapi

jumlah kesalahannya berbeda. BU 10 jumlah kesalahannya sebanyak 4, sedangkan

pada BU 8 hanya ada 1 kesalahan. Jadi, pada BU 10 kesalahan kalimatnya lebih

banyak dibandingkan dengan BU 8. Pada BU 1, 2, 15, 16, 18, 19, 22, 24, dan BU 27

tidak ditemukan adanya kesalahan kekurangan unsur kalimat.

Masih tingginya kesalahan kalimat yang dilakukan oleh para jurnalis ini

diprediksi karena adanya beberapa faktor, di antaranya adalah kurang cermat. Selain

itu, kemungkinan besar disebabkan oleh sikap terburu-buru dalam menulis karena

mengejar date line sehingga mengabaikan penyusunan kalimat yang sesuai dengan

kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Akibatnya, kesalahan dalam menulis pun

sering terjadi.

Berdasarkan hasil penelitian, jenis kesalahan kalimat yang paling banyak

terdapat dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 adalah

kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180. Jumlah kesalahan kalimat secara

keseluruhan sebanyak 303 dan menurut peneliti jumlah itu cukup tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi umum hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini. Pertama, dalam

berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 ditemukan

ketiga jenis kesalahan kalimat, yaitu kesalahan pemborosan kata, kesalahan pilihan

kata, dan kesalahan kekurangan unsur kalimat.

Kedua, jenis kesalahan kalimat menurut banyaknya, yaitu (1) pilihan kata

sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3) kekurangan unsur kalimat

sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling banyak adalah kesalahan

pilihan kata yaitu sebanyak 180.

Ketiga, jumlah kalimat dari 29 judul berita utama yang diteliti sebanyak 879

dan jumlah kesalahan kalimat secara keseluruhan sebanyak 303. Menurut peneliti

jumlah kesalahan itu cukup tinggi.

5.2 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa para

jurnalis terutama penulis berita utama masih sering melakukan kesalahan. Penyebab

kesalahan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu.

79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80

Implikasi dari hasil penelitian ini adalah kecermatan dan keterampilan

berbahasa dalam menulis di kalangan para jurnalis perlu ditingkatkan. Keterampilan

yang dimaksud adalah menerapkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik dengan

penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Hal itu perlu mendapat

perhatian yang serius karena nantinya berita khususnya berita utama akan menjadi

topik penting dan menjadi sorotan pertama oleh pembaca. Oleh karena itu, para

penulis berita hendaknya selalu berhati-hati dalam menulis berita terkait dengan

penggunaan kalimatnya karena jika terjadi kesalahan akan menimbulkan masalah

bagi yang membacanya.

Disamping itu, seorang editor juga sangat berperan penting karena pada

dasarnya tugas editor adalah mengedit atau menyunting bagian-bagian tulisan yang

mengandung kesalahan. Dengan demikian, jika terdapat kesalahan kalimat

diharapkan dapat diperbaiki sebelum tulisan itu dicetak dan dibaca oleh orang

banyak.

Penelitian ini juga dapat diimplementasikan sebagai bahan pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia di SMP kelas VIII semester 2 berdasarkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar kompetensi mata pelajaran yang

berkaitan dengan pembelajaran berita terdapat pada butir 12 (menulis), yaitu

mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster,

sedangkan kompetensi dasarnya terdapat pada butir 12.2, yaitu menulis teks berita

secara singkat, padat, dan jelas.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti menyampaikan saran

kepada para jurnalis dan editor Kedaulatan Rakyat, para guru bahasa Indonesia, dan

bagi peneliti lain.

5. Bagi Para Jurnalis dan Editor Kedaulatan Rakyat

Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam penulisan berita

utama itu ternyata kesalahan kalimat masih sering terjadi walaupun telah

melalui proses pengeditan. Oleh karena itu, bagi para jurnalis maupun

editor surat kabar harian Kedaulatan Rakyat diharapkan dapat lebih teliti

dan cermat dalam menulis maupun menyunting naskah berita, serta dapat

meningkatkan keterampilan dalam menerapkan kalimat yang benar.

Pemahaman yang baik mengenai kalimat juga diharapkan dapat

mengurangi tingkat kesalahan sehingga tulisannya dapat menjadi contoh

yang baik bagi orang lain yang membacanya. Jadi, meskipun bahasa berita

itu harus singkat, padat, dan jelas, tetapi harus tetap memperhatikan aspek

tata bahasanya.

6. Bagi Para Guru Bahasa Indonesia

Masih banyaknya kesalahan kalimat yang dilakukan para jurnalis

atau editor itu, bagi para guru bahasa Indonesia, terkait sebagai bahan

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP kelas VIII semester 2,

diharapkan dapat memberikan pembelajaran kalimat secara matang sejak


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82

dini bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun kalimat untuk penulisan

berita. Hal ini dapat digunakan juga sebagai acuan dalam pembuatan

majalah sekolah agar mereka terarah untuk selalu menggunakan bahasa

dan kalimat yang baik dan benar ketika menulis berita.

7. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini membahas kesalahan kalimat dalam berita utama surat

kabar harian Kedaulatan Rakyat yang terbatas pada tiga jenis kesalahan,

yaitu pemborosan kata, pilihan kata, dan kekurangan unsur kalimat. Bagi

peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, penelitian ini dapat

dikembangkan pada jenis kalimat yang lain, seperti ejaan, pola kalimat,

urutan fungsi kalimat, bentuk kata, dan sebagainya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 1988. Pembinaan


Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Anwar, H. Rosihan. 2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta:


Media Abadi.

Arifin, E. Zaenal. 1987. Berbahasa Indonesialah dengan Benar. Jakarta: Mediyatama


Sarana Perkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu, J.S. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: Gramedia.

Dewabrata, A.M. 2006. Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita.


Jakarta: Kompas.

Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:
PPM.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:


Gramedia.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan


Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mallarangeng, Rizal. 1992. Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Harian Kompas dan Suara
Karya. Jakarta: Rajawali.

Margantoro, Y.B. 2001. Biar Berita Bicara. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84

Markiswo, J. dan A. Supratiknya. 1996. Romo Kadarman Kenangan dan


Persembahan bagi Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. Yogyakarta: USD.

Moeliono, Anton M. (Ed.). 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.

Moeliono, Anton M., Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa. 2003.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE.

Pasaribu, Rondang. 1995. Bagaimana Mengelola Penerbitan Media Sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.

Rahardi, Kunjana. 2006. Asyik Berbahasa Jurnalistik: Kalimat Jurnalistik dan Temali
Masalahnya. Yogyakarta: Santusta.

Ramlan, M., I Dewa Putu Wijana, Yohanes Tri Mastoyo, Sunarso. 1992. Bahasa
Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi Offset.

Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.

Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan
Menghadapi Tugas Jurnalistik). Yogyakarta: Andi.

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan


Kode Etik. Bandung: Nuansa.

Sumadiria, A.S. Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature
Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wahyuni, Maria Rini. 2000. Penyimpangan Pengembangan Paragraf dalam Tajuk


Rencana Surat Kabar Kompas Tahun 1997. Skripsi. Yogyakarta: PBSID USD.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85

Kutipan Kesalahan Pemborosan Kata

Kode Data Kutipan Kesalahan Kalimat Pembetulan


BU 1/k. 8 Ia juga mengakui, dalam surat Ia juga mengakui, dalam surat Menkeu
Menkeu yang ditujukan kepadanya yang ditujukan kepadanya itu diminta
disebutkan soal permintaan Menkeu untuk membatalkan konsep penjualan
untuk membatalkan konsep penjualan aset Humpuss kepada PT VBP yang
aset Humpuss kepada PT VBP yang terindikasi menyimpang.
terindikasi menyimpang.
BU 1/k. 16 Seperti diketahui, KPK Seperti diketahui, KPK menyampaikan
menyampaikan hasil temuannya hasil temuan mengenai indikasi
mengenai indikasi rekayasa dan rekayasa dan dugaan korupsi yang
dugaan korupsi yang dilakukan Grup dilakukan Grup Humpuss untuk
Humpuss untuk membeli asetnya membeli asetnya sendiri dari BPPN.
sendiri dari BPPN.
BU 2/k. 16 Meski begitu, warga segera memberi Meski begitu, warga segera
pertolongan dengan mengeluarkan mengeluarkan korban penumpang truk
korban penumpang truk TNI yang TNI yang sebagian besar luka cukup
sebagian besar luka cukup parah. parah.
BU 2/k. 17 Sampai berita ini diturunkan, korban Sampai berita ini diturunkan, korban
tewas masih tersimpan di kamar mayat tewas masih tersimpan di kamar mayat
RSUD Sragen dan sebagian korban RSUD Sragen dan sebagian korban
luka dikirim ke RS dr Oen Solo karena yang lukanya cukup parah dikirim ke
lukanya cukup parah. RS dr. Oen Solo.
BU 3/k. 4 Komandan Distrik Militer (Dandim) Komandan Distrik Militer (Dandim)
1710 Mimika, Letkol Inf Tri Suseno 1710 Mimika, Letkol Inf Tri Suseno
kepada Antara dari Timika, Minggu kepada Antara dari Timika, Minggu
(2/12) menyampaikan bantahan terkait (2/12) menyampaikan bantahan terkait
dengan berita yang dilansir berbagai dengan pemberitaan berbagai media
media elektronik yang melansir elektronik yang melansir pernyataan
pernyataan TPNPB bahwa terjadi TPNPB bahwa terjadi penembakan
penembakan pesawat Air Fast milik pesawat Air Fast milik PT FI di hutan
PT FI di Tembagapura di hutan belantara Tembagapura, Papua dan
belantara Papua dan dikabarkan dikabarkan bahwa dua prajurit TNI yang
bahwa dua prajurit TNI yang berada di berada di dalam pesawat itu tewas
dalam pesawat itu tewas tertembak. tertembak.
BU 3/k. 5 Klaim adanya insiden itu sendiri Klaim adanya insiden itu disampaikan
disampaikan oleh Front Persatuan oleh Front Persatuan Perjuangan Rakyat
Perjuangan Rakyat Papua Barat (Front Papua Barat (Front Pepera PB).
Pepera PB).
BU 3/k. 8 Dia mengatakan, tidak ada insiden Dia mengatakan, tidak ada insiden
penembakan di wilayah Mimika dan penembakan di wilayah Mimika dan
tidak ada penerbangan pesawat milik tidak ada penerbangan pesawat milik PT
PT FI karena pada hari Minggu. FI karena hari Minggu.
BU 3/k. 14 Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di Sementara itu, Sabtu (1/12), telah
Mimika telah melakukan aksi dilakukan aksi pengibaran bendera
pengibaran bendera Bintang Kejora di Bintang Kejora di sebuah rumah ibadah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86

sebuah rumah ibadah di Jalan C Jalan C. Heatubun, Kelurahan Kwamki


Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Baru, Distrik Mimika Baru.
Distrik Mimika Baru.
BU 3/k. 24 Sementara itu Pangdam IX/Udayana Sementara itu, Pangdam IX/Udayana
Mayjen TNI Syaiful Rizal di Bali Mayjen TNI Syaiful Rizal, kemarin
kemarin mengakui saat ini tengah mengakui saat ini tengah ditengarai
ditengarai adanya gerakan separatis adanya gerakan separatis Papua untuk
Papua untuk memanfaatkan momen memanfaatkan momen konferensi
konferensi Internasional perubahan Internasional perubahan iklim yang
iklim, yang digelar PBB di Bali. digelar PBB di Bali.
BU 3/k. 25 Dari informasi intelijen menyebutkan Informasi intelijen menyebutkan bahwa
bahwa kelompok separatis dari Papua kelompok separatis Papua akan
akan memanfaatkan momen memanfaatkan momen konferensi
konferensi internasional perubahan internasional perubahan iklim
iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, 3-14
3-14 Desember 2007. Desember 2007.
BU 4/k. 4 Dalam pengawalan ketat puluhan Dalam pengawalan ketat, Hashim
orang berbaju batik dengan rambut datang ke Mapoltabes Solo
cepak, Hashim datang ke Mapoltabes menggunakan sedan Toyota Camry
Solo naik sedan Toyota Camry hitam hitam nopol B 8545 PT.
nopol B 8545 PT.
BU 4/k. 8 Ia kemudian menunjuk teman Ia kemudian menunjuk teman dekatnya,
dekatnya Fadli Zon sebagai juru Fadli Zon sebagai juru bicara
bicaranya didampingi pengacaranya didampingi pengacaranya Sholeh Amin
Sholeh Amin SH. SH.
BU 4/k. 23 Hashim mengatakan kenal, pertama Hashim mengatakan kenal, pertama kali
kali bertemu di kantor Cristie‟s bertemu di kantor Cristie‟s Amsterdam,
Amsterdam, saat Hugo masih bekerja saat Hugo masih bekerja di perusahaan
di perusahaan Cristie‟s. itu.
BU 4/k. 30 Soal lima arca itu, setelah dibeli dari Setelah dibeli dari Hugo, lima arca itu
Hugo sempat dipajang selama 10 sempat dipajang selama 10 bulan di
bulan di kantor Hashim. kantor Hashim.
BU 4/k. 34 Dalam kesempatan itu, Hashim juga Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi-koleksi benda- menjelaskan, koleksi benda bersejarah
benda bersejarah telah dihibahkan telah dihibahkan kepada Yayasan
pada Yayasan Keluarga Hashim Keluarga Hashim Djojohadikusumo
Djojohadikusumo (YKHD). (YKHD).
BU 4/k. 38 Tentang harga lima arca yang dibeli Tentang harga lima arca yang dibeli dari
dari Hugo, Fadli Zon kembali Hugo, Fadli Zon kembali menjelaskan,
menjelaskan, Hashim membeli lima Hashim membelinya dengan harga total
arca itu total 100.000 US dolar. 100.000 US dolar.
BU 5/k. 1 Rencana pembatasan penggunaan Rencana pembatasan penggunaan bahan
bahan bakar minyak (BBM) premium bakar minyak (BBM) premium tahun
pada tahun 2008 mendatang, 2008 mendatang, mendapat respons
mendapat respons beragam dari beragam dari berbagai kalangan.
berbagai kalangan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87

BU 5/k. 2 Menurut Menneg PPN/Kepala Menurut Menneg PPN/Kepala Bappenas


Bappenas Paskah Suzetta, pembatasan Paskah Suzetta, pembatasan premium
premium itu sendiri akan dilakukan itu akan dilakukan secara bertahap pada
secara bertahap pada tahun 2008. tahun 2008.
BU 5/k. 17 Kebijakan itu dapat saja tidak Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya, menyenangkan masyarakat lainnya,
tapi kebijakan itu harus dilaksanakan tetapi itu harus dilaksanakan sehingga
sehingga sasarannya dapat tercapai,” sasarannya dapat tercapai,” jelas
jelas Presiden SBY. Presiden SBY.
BU 6/k. 12 Rapat voting terbuka ini dipimpin Rapat voting terbuka ini dipimpin oleh
langsung oleh Ketua Komisi III DPR Ketua Komisi III DPR Trimedya
Trimedya Panjaitan, hasilnya pun Panjaitan, hasilnya pun langsung
langsung dibacakan. dibacakan.
BU 8/k. 3 Wakil Ketua BK DPR, Gayus Wakil Ketua BK DPR, Gayus
Lumbuun, menyatakan pihaknya telah Lumbuun, menyatakan telah melakukan
melakukan pertemuan dengan KPK pertemuan dengan KPK dan dari
dan dari pertemuan tersebut pertemuan tersebut ditemukan adanya
ditemukan adanya unsur gratifikasi, unsur gratifikasi, sehingga BK akan
sehingga BK akan terus terus menelusurinya.
menelusurinya.
BU 8/k. 17 Beberapa kalangan menilai, Beberapa kalangan menilai, pengusutan
pengusutan kasus aliran dana BI ke kasus aliran dana BI ke sejumlah
sejumlah anggota dewan dinilai jalan anggota dewan jalan di tempat.
di tempat.
BU 9/k. 9 Sebab menurut aturan saat ini, negara- Sebab menurut aturan saat ini, negara-
negara yang dihukum justru adalah negara yang dihukum justru negara-
negara-negara yang mempunyai taraf negara yang mempunyai taraf emisi
emisi rendah. rendah.
BU 9/k. 13 “Kami tengah mencari jalan untuk “Kami tengah mencari jalan untuk
mencapai sasaran kami, yaitu mencapai sasaran, yaitu mengurangi
mengurangi emisi gas rumah kaca, emisi gas rumah kaca, menjamin
menjamin penyediaan energi dan juga penyediaan energi dan juga mendukung
mendukung pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, sekaligus
sekaligus menjalankannya dengan menjalankannya dengan fleksibel,”
fleksibel”, katanya. katanya.
BU 11/k. 2 Proyek akan dimulai tahun 2008 - Proyek akan dimulai tahun 2008.
mendatang. - Proyek dimulai tahun 2008 mendatang.
BU 11/k. 12 Melanjutkan keterangannya, Agung Melanjutkan keterangannya, Agung
Laksono yang juga menjabat sebagai Laksono yang juga menjabat sebagai
Wakil Ketua Umum DPP-Partai Wakil Ketua Umum DPP-Partai Golkar
Golkar ini mengatakan, renovasi di ini mengatakan, renovasi di kompleks
kompleks DPR di kawasan selatan DPR, Jakarta Selatan itu, dimaksudkan
Jakarta itu, semata-mata dimaksudkan untuk mengurangi beban anggaran
untuk mengurangi beban anggaran pemeliharaan yang selama ini dirasakan
pemeliharaan yang selama ini terlalu besar sehingga diambil jalan
dirasakan terlalu besar sehingga renovasi.
kemudian diambil jalan renovasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88

BU 11/k. 13 Dengan demikian, maka kondisi Dengan demikian, kondisi rumah dinas
rumah dinas DPR di Kalibata memang DPR di Kalibata memang banyak yang
banyak yang perlu direnovasi, baik perlu direnovasi, baik akibat bocor,
akibat bocor, maupun saluran air dan maupun saluran air dan pembuangan
pembuangan yang rusak. yang rusak.
BU 13/k. 9 Sementara untuk koleksi keramik, dari Sementara itu, enam koleksi keramik
total koleksi 228 buah, 6 koleksi dari total 228 buah diketahui palsu,
diketahui palsu, terdiri dua buah terdiri dari dua buah wadah buah
wadah buah bertangkai dua, dua buah bertangkai dua, dua buah lepek, satu
lepek, satu buah vas bunga dan satu buah vas bunga, dan satu buah piring
buah piring keramik. keramik.
BU 13/k. 11 Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli
benda purbakala warga negara benda purbakala warga negara Belanda
Belanda yang selama ini disebut-sebut yang selama ini disebut-sebut sebagai
sebagai orang yang menjual lima arca orang yang menjual lima arca curian
curian kepada kolektor Hashim kepada kolektor Hashim
Djojohadikusumo dan dijadikan saksi Djojohadikusumo dan dijadikan saksi
kunci, mangkir, tidak memenuhi kunci, mangkir dari panggilan penyidik
panggilan penyidik Poltabes Solo Poltabes Solo yang mengagendakan
yang mengagendakan akan akan memeriksanya Rabu (12/12).
memeriksanya Rabu (12/12).
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah Hugo juga perlu dikonfrontasi, setelah
belakangan tersangka HS mencabut belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi lima arca dengan Ny H, bertransaksi dan menerima uang
asisten Hashim, namun belakangan penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
diralat bahwa HS bertransaksi dan Ny. H., asisten Hashim.
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
BU 13/k. 19 Dia meminta, siapapun yang saat ini Dia meminta, siapapun yang saat ini
menyimpan koleksi Museum Radya menyimpan koleksi Museum Radya
Pustaka yang telah hilang, segera Pustaka, segera mengembalikan ke
mengembalikan ke tempat asalnya, tempat asalnya, karena keberadaan
karena keberadaan beberapa koleksi beberapa koleksi yang hilang saat ini
yang hilang saat ini sudah terdeteksi. sudah terdeteksi.
BU 14/k. 11 BPK juga melaporkan tentang BPK juga melaporkan temuannya yang
temuannya yang menyangkut terlalu menyangkut terlalu tingginya biaya haji
tingginya biaya haji dalam komponen dalam komponen biaya penerbangan
biaya penerbangan sebesar Rp 58,5 sebesar Rp 58,5 miliar.
miliar.
BU 16/k. 1 Meski berjalan alot, Konferensi Meski alot, Konferensi Perubahan Iklim
Perubahan Iklim (UNCCC) yang (UNCCC) yang berlangsung di Bali
berlangsung di Bali, namun semuanya berjalan lancar.
berjalan lancar.
BU 16/k. 14 SBY yakin jika para pihak SBY yakin jika para pihak menerapkan
menerapkan secara bersama, maka secara bersama, maka hasilnya akan
akan didapat hasil yang baik. baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89

BU 16/k. 16 Kemarin Presiden SBY melakukan Kemarin Presiden SBY melakukan


pertemuan tertutup dengan Rachmat pertemuan tertutup dengan Rachmat
Witoelar dan Sekjen UNCCC Yvo de Witoelar dan Sekjen UNCCC Yvo de
Boer selama sekitar 30 menit. Boer selama 30 menit.
BU 16/k. 24 “Saya sungguh sangat menghargai “Saya sangat menghargai keseriusan
keseriusan kalian hingga menghadiri kalian hingga menghadiri rapat sampai
rapat hingga dini hari,” tutur Ki-moon. dini hari,” tutur Ki-Moon.
BU 16/k. 27 Yvo de Boer berbicara di depan Yvo de Boer berbicara di depan peserta
peserta sidang konferensi itu setelah sidang konferensi itu setelah SBY dan
SBY dan Ban Ki-Moon ke luar arena Ban Ki-Moon menyampaikan pidato
sidang setelah menyampaikan pidato. dan ke luar arena sidang.
BU 16/k. 33 Tak berapa lama kemudian de Boer Tak berapa lama kemudian de Boer
langsung beranjak dari mejanya dan beranjak dari mejanya dan keluar ruang
keluar ruang sidang. sidang.
BU 17/k. 2 Bahkan dia mengusulkan agar pada Bahkan, dia mengusulkan agar areal
areal kompleks rumah dinas DPR kompleks rumah dinas DPR dibangun
dibangun apartemen bagi para anggota apartemen bagi para anggota legislatif,
legislatif, termasuk anggota DPD. termasuk anggota DPD.
BU 17/k. 14 Sebab, uang yang diperuntukkan Sebab, uang untuk dana operasional dan
untuk dana operasional dan akomodasi akomodasi itu langsung ditransfer ke
itu langsung ditransfer ke rekening rekening masing-masing anggota DPD.
masing-masing anggota DPD.
BU 18/k. 12 Namun jaringan pipanya melintang Namun, jaringan pipanya melintang dan
dan menyusuri Kali Juweh yang pada menyusuri Kali Juweh yang Jumat lalu
hari Jumat lalu terjadi banjir besar terjadi banjir besar hingga airnya
hingga airnya meluap menerjang pipa meluap menerjang pipa dan ladang
dan ladang penduduk. penduduk.
BU 19/k. 4 Khusus untuk arca Nandisa ini Transaksi arca Nandisa ini tidak melalui
transaksinya tidak melalui Hugo Hugo Kreijger, namun melalui orang
Kreijger, namun melalui orang kepercayaan Hashim.
kepercayaan Hashim.
BU 21/k. 3 Namun hingga siang harinya, bus Namun, hingga siang hari bus
pengangkut yang menggunakan sistem pengangkut yang menggunakan sistem
taraddudi (seperti busway) belum juga taraddudi (seperti busway) belum juga
tiba. tiba.
BU 22/k. 4 Beliau meminta agar saya melakukan Beliau meminta agar saya melakukan
analisis terhadap beberapa hal tentang analisis terhadap beberapa hal tentang
permasalahan hukum,” ungkap Yusril permasalahan hukum,” ungkap Yusril
Mahendra seusai bertemu dengan Mahendra usai bertemu Presiden di
Presiden di kediaman pribadinya Puri kediamannya, Puri Cikeas Gunung
Cikeas Gunung Putri Bogor Jumat Putri, Bogor, Jumat (21/12) siang.
(21/12) siang.
BU 22/k. 5 Pertemuan itu sendiri berlangsung Pertemuan itu berlangsung sekitar
sekitar setengah jam. setengah jam.
BU 22/k. 10 Namun kendaraan itu hanya melambat Namun, kendaraan itu hanya melambat
sebentar kemudian melaju kembali sebentar kemudian melaju
meninggalkan Puri Cikeas. meninggalkan Puri Cikeas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90

BU 23/k. 26 Wafat di Mina pada Jumat (21/12) Wafat di Mina, Jumat (21/12) pukul
pukul 17.00 WAS dan dimakamkan di 17.00 WAS dan dimakamkan di
pemakaman Syara Mekah. pemakaman Syara Mekah.
BU 23/k. 27 Dari lima jamaah asal Jateng, tiga Dari lima jamaah asal Jateng, tiga orang
orang di antaranya meninggal pada di antaranya meninggal Kamis (20/12)
Kamis (20/12) di Mina, yakni Siti di Mina, yakni Siti Solichah binti
Solichah binti Muhsin (68), warga Jl Muhsin (68), warga Jl. H. Ridwan No.
H Ridwan No 18 RT 4 RW 10, 18, RT 4 RW 10, Kalisabuk, Kesugihan,
Kalisabuk Kesugihan Cilacap, Cilacap; Damawi bin Marjuki (78), asal
Damawi bin Marjuki (78), asal Dukuh Dukuh Kauman, RT 01/01, Ngadirejo,
Kauman RT 01/01 Ngadirejo, Temanggung; dan Rusiyah binti Koso
Temanggung; dan Rusiyah binti Koso (55), Desa Sewuni, RT 02/02,
(55) Desa Sewuni RT 02/02 Gempolsewu, Rowosari, Kendal.
Gempolsewu Rowosari Kendal.
BU 24/k. 20 Banjir rob ini, terjadi juga pada Banjir rob ini terjadi juga pada Minggu
Minggu (23/12) sehingga membuat (23/12), sehingga membuat aktivitas
warga menjalankan aktivitasnya warga kurang lancar.
kurang lancar.
BU 24/k. 24 Bahkan tanggul tersebut pernah jebol Bahkan, tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 lalu akibat pada akhir November 2007 akibat
ketinggian tanggul yang lebih rendah ketinggian gelombang laut yang
dari ketinggian gelombang laut. melebihi batas tanggul.
BU 24/k. 25 Melihat kondisi tersebut, maka perlu Melihat kondisi itu, maka perlu ada
ada tanggul permanen yang tingginya tanggul permanen yang tingginya lebih
lebih dari 2 meter dari tanggul dari 2 meter dari tanggul sekarang di
sekarang yang ada di sepanjang pantai sepanjang pantai bagian barat dan timur.
bagian barat dan timur.
BU 24/k. 27 Meski demikian banjir rob sering Meski demikian, banjir rob sering
menggenangi pemukiman, karena menggenangi pemukiman karena
kurang tinggi. rendah.
BU 26/k. 4 “Meski potensial, namun demikian “Meski potensial, namun bahaya tidak
bahaya tidak sampai ke pemukiman. sampai ke pemukiman.
BU 26/k. 26 Sementara dari laporan Badan Sementara, Badan Meteorologi dan
Meteorologi dan Geofisika (BMG), Geofisika (BMG), menjelang akhir
menjelang akhir tahun 2007, tahun 2007, melaporkan kemungkinan
melaporkan kemungkinan cuaca lebih cuaca lebih buruk.
buruk.
BU 26/k. 34 Kondisi itu juga menyebabkan daerah Kondisi itu juga menyebabkan daerah
pertemuan angin atau daerah tempat pertemuan angin atau daerah tempat
berkumpulnya awan hujan memanjang berkumpulnya awan hujan memanjang
sepanjang Sumatera Selatan hingga dari Sumatera Selatan hingga Nusa
Nusa Tenggara. Tenggara.
BU 27/k. 3 Sedikitnya 89 orang tewas akibat Sedikitnya 89 orang tewas akibat
bencana tersebut dan diperkirakan bencana itu dan diperkirakan korban
korban terus bertambah karena tidak terus bertambah karena banyak yang
sedikit korban yang belum ditemukan. belum ditemukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91

BU 27/k. 28 Longsornya bukit yang tidak diduga Longsornya bukit yang tidak diduga
sebelumnya itu langsung menimpa sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37
37 orang yang berada di bawahnya. orang.
BU 28/k. 10 Diharapkan datangnya bantuan alat Diharapkan dengan bantuan alat berat
berat ini, proses evakuasi bisa cepat ini, proses evakuasi bisa cepat dilakukan
dilakukan dan semua korban bisa dan semua korban bisa segera
ditemukan secepatnya. ditemukan.
BU 28/k. 14 Kalau perlu, semua petugas harus Kalau perlu, semua petugas harus bahu
bahu membahu tidak kenal lelah agar membahu agar semua korban bisa
semua korban bisa secepatnya secepatnya ditemukan.
ditemukan.
BU 29/k. 14 Posisi keduanya juga tidak terlalu jauh Posisi keduanya juga berdekatan saat
saat ditemukan. ditemukan.
BU 29/k. 19 Warga nekat menerobos pintu masuk Warga nekat menerobos pintu masuk
atau memutar lewat jalan lain untuk atau memutar lewat jalan lain untuk
menuju lokasi karena penasaran ingin menuju lokasi bencana karena penasaran
melihat lokasi bencana dari dekat. ingin melihat dari dekat.
BU 29/k. 20 Selain medekat ke lokasi, sebagian Selain mendekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga menonton dari warga lain juga melihat dari kejauhan
kejauhan yakni dari tebing-tebing pada tebing-tebing yang berada di atas
yang berada di atas Desa Ledoksari. Desa Ledoksari.
BU 29/k. 28 Upaya evakuasi terpaksa dilakukan Upaya evakuasi terpaksa dilakukan
karena kondisi puluhan rumah di karena kondisi puluhan rumah di
Seloromo memang berada tepat di Seloromo berada tepat di bawah tebing.
bawah tebing.
BU 29/k. 32 Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo,
Wonogiri berhasil ditemukan Tim berhasil ditemukan Tim Gabungan
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah Pemkab Wonogiri, setelah melakukan
melakukan gugur gunung dengan gugur gunung atau kerja bakti dengan
peralatan sederhana. peralatan sederhana.
BU 30/k. 6 Proses evakuasi terpaksa dihentikan Proses evakuasi terpaksa dihentikan dan
dan akan dilanjutkan keesokan hari akan dilanjutkan keesokan hari karena
karena hujan turun deras di sekitar hujan yang turun deras.
lokasi bencana.
BU 31/k. 14 Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu
relawan dengan tidak kenal lelah terus relawan terus mencari korban yang
mencari korban yang masih tersisa. masih tersisa.
BU 31/k. 19 Diduga masih ada uang tunai Rp 150 Diduga masih ada uang tunai Rp 150
juta yang belum ditemukan milik salah juta yang belum ditemukan.
satu korban.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92

Kutipan Kesalahan Pilihan Kata

Kode Data Kutipan Kesalahan Kalimat Pembetulan


BU 1/k. 10 “Itu jadi peluang kekuatan kita untuk “Itu menjadi peluang kekuatan kita
menggugat. untuk menggugat.
BU 1/k. 11 Memang belum dipelajari, tapi Memang belum dipelajari, tetapi
dokumen sudah diserahkan pada dokumen sudah diserahkan pada
kejaksaan,” tandas Hendarman. kejaksaan,” tandas Hendarman.
BU 1/k. 18 Menurut Ketua KPK, Menurut Ketua KPK, Taufiequrrachman
Taufiequrrachman Ruki, berdasar Ruki, berdasarkan penelusuran KPK,
penelusuran KPK, ditemukan dugaan ditemukan dugaan rekayasa dalam
rekayasa dalam serangkaian serangkaian pembayaran yang dilakukan
pembayaran yang dilakukan oleh Grup oleh Grup Humpuss kepada BPPN
Humpuss kepada BPPN dengan dengan menggunakan PT VBP.
menggunakan PT VBP.
BU 1/k. 22 Juru bicara KPK Johan Budi SP Juru bicara KPK, Johan Budi SP kepada
kepada KR mengungkapkan, KR mengatakan, Kejakgung mestinya
Kejakgung mestinya bergerak di ranah bergerak di ranah perdata berkaitan
perdata berkaitan dengan kerugian dengan kerugian negara atas penjualan
negara atas penjualan aset Humpuss, aset Humpuss, sedangkan pidananya
sedang pidananya ditangani KPK. ditangani KPK.
BU 1/k. 23 “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan
Agung bertindak sebagai pengacara Agung bertindak sebagai pengacara
negara,” ujar Johan seraya menepis negara,” ujar Johan seraya menepis
tudingan rebutan kasus antara KPK tudingan berebut kasus antara KPK dan
dan Kejaksaan Agung. Kejaksaan Agung.
BU 1/k. 25 “Mengapa setelah KPK menemukan “Mengapa setelah KPK menemukan
indikasi korupsi, Kejaksaan Agung indikasi korupsi, Kejaksaan Agung
kemudian menyatakan status TPN kemudian menyatakan status TPN
dalam tahap penyidikan,” ujarnya dalam tahap penyidikan,” ungkapnya
mempertanyakan. mempertanyakan.
BU 1/k. 26 Koordinator Divisi Korupsi Politik Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW
ICW Ibrahim Fahmi Badoh juga Ibrahim Fahmi Badoh, juga menuturkan
menyatakan keheranannya atas sikap keheranannya atas sikap Kejakgung
Kejakgung yang belakangan yang belakangan menyatakan status
menyatakan status kasus TPN dalam kasus TPN dalam tahap penyidikan.
tahap penyidikan.
BU 1/k. 28 Ini kan menjadi aneh sehingga ada Ini kan menjadi aneh sehingga ada
kesan KPK dan Kejakgung rebutan kesan KPK dan Kejakgung berebut
kasus,” ujar Fahmi Badoh kepada KR. kasus,” ujar Fahmi Badoh kepada KR.
BU 2/k. 3 Korban tewas terdiri Arfan (2) warga Korban yang tewas adalah, Arfan (2)
Jl Paya Plumbon, Asrama Arhanudze warga Jl. Paya Plumbon, Asrama
14 Cirebon, Pratu Eko Prasojo (23) Arhanudze 14 Cirebon, Pratu Eko
warga Baki Sukoharjo, serta Sorja Prasojo (23) warga Baki Sukoharjo,
(40) yang belum diketahui alamatnya. serta Sorja (40) yang belum diketahui
alamatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93

BU 2/k. 7 Tapi dalam waktu hampir bersamaan, Tetapi dalam waktu hampir bersamaan,
dari arah berlawanan melaju dua truk dari arah berlawanan melaju dua truk
bermuatan telur yang berjalan bermuatan telur yang berjalan
beriringan. beriringan.
BU 2/k. 21 Saat akan mendahului sebuah Saat akan mendahului sebuah
kendaraan, truk kurang perhitungan kendaraan, pengemudi kurang
karena di depannya melaju dua truk perhitungan karena di depannya melaju
yang berjalan beriringan, sehingga dua truk yang berjalan beriringan,
kecelakaan tidak bisa terhindarkan. sehingga kecelakaan tidak bisa
terhindarkan.
BU 2/k. 22 Tentang truk TNI yang mengangkut Tentang truk TNI yang mengangkut
jenazah apakah sebenarnya jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP diperkenankan atau tidak, AKBP
Iskandar menyerahkan sepenuhnya Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom untuk penilaiannya. kepada Denpom (Denawa Polisi Militer)
untuk penilaiannya.
BU 3/k. 2 Dalam kejadian itu dua anggota TNI Dalam kejadian itu dua anggota TNI
yang menumpang dalam pesawat yang berada di dalam pesawat tewas.
tewas.
BU 3/k. 3 Namun demikian Mabes TNI Namun demikian, Mabes TNI
membantahnya dan menyatakan jika membantahnya dan menyatakan jika
klaim yang dilakukan TPNPB adalah klaim yang dilakukan TPNPB adalah
sebagai propaganda bohong dan sebagai paham bohong dan
menyesatkan. menyesatkan.
BU 3/k. 11 Bahkan menurut Letkol Tri Suseno, Bahkan menurut Letkol Tri Suseno,
kemarin Kepala Polres Mimika AKBP kemarin Kepala Polres Mimika AKBP
Godhelp Mansnembra dan Direktur Godhelp Mansnembra dan Direktur
Reskrim Polda Papua Kombes Pol Reskrim Polda Papua Kombes Pol.
Paulus Waterpauw yang sedang Paulus Waterpauw yang sedang berada
berada di wilayah Tembagapura di wilayah Tembagapura, terkejut
terkejut mendapatkan informasi mendapat/mendengar informasi
tersebut. tersebut.
BU 3/k. 23 Bahkan Dandim Mimika menyatakan, Bahkan Dandim Mimika menyatakan,
jika semua pelaku pengibaran Bendera bahwa semua pelaku pengibaran
Bintang Kejora, telah ditangkap dan Bendera Bintang Kejora, telah
kini telah dilakukan proses hukum. ditangkap dan kini sedang dilakukan
proses hukum.
BU 3/k. 30 “Dalam pengamanan ini kami mem- “Dalam pengamanan ini kami mem-
back up polisi. back up polisi.
BU 3/k. 31 Tapi juga ada 20 anggota TNI yang Tetapi juga ada 20 anggota TNI yang
masuk tim keamanan PBB yang masuk tim keamanan PBB yang
bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,” bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,”
ucapnya. ucapnya.
BU 4/k. 2 Hashim ke Solo menggunakan Hashim ke Solo menggunakan pesawat
pesawat carteran, dicecar 15 carteran, dicecar 15 pertanyaan selama
pertanyaan selama delapan jam sejak delapan jam sejak pukul 08.00 WIB.
pukul 08.00.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94

BU 4/k. 4 Dalam pengawalan ketat puluhan Dalam pengawalan ketat, Hashim


orang berbaju batik dengan rambut datang ke Mapoltabes Solo
cepak, Hashim datang ke Mapoltabes menggunakan sedan Toyota Camry
Solo naik sedan Toyota Camry hitam hitam nopol B 8545 PT.
nopol B 8545 PT.
BU 4/k. 9 “Kami mohon maaf, Pak Hashim “Kami mohon maaf, Pak Hashim
kondisinya drop setelah diperiksa kondisinya menurun setelah diperiksa
penyidik sekitar delapan jam tanpa penyidik sekitar delapan jam tanpa
sempat istirahat makan siang,” ujar sempat istirahat makan siang,” ujar
Fadli. Fadli.
BU 4/k. 12 Fadli Zon membacakan pernyataan Fadli Zon membacakan pernyataan
Hashim pada intinya, Hashim Hashim pada intinya, Hashim
mengeluarkan 100.000 US dolar atau mengeluarkan 100.000 US dolar atau
sekitar Rp 920 juta untuk membeli sekitar Rp 920 juta untuk membeli lima
lima arca purbakala kuna merasa arca purbakala kuno merasa ditipu oleh
ditipu oleh Hugo Kreijger ahli seni Hugo Kreijger ahli seni budaya
budaya independen warga Belanda independen warga Belanda yang semula
yang semula dipercayainya. dipercayainya.
BU 4/k. 14 Surat keterangan BP3 itu Surat keterangan BP3 itu menyebutkan,
menyebutkan kalau lima arca itu jika lima arca itu bukan merupakan
bukan merupakan cagar budaya cagar budaya sehingga dapat dimiliki
sehingga dapat dimiliki dan dan dipindahtangankan serta dapat
dipindahtangankan dan dapat dibawa dibawa keluar dari wilayah Indonesia.
keluar dari wilayah Indonesia.
BU 4/k. 20 Hashim mengatakan tidak mengenal, Hashim mengatakan tidak mengenal,
tidak pernah ketemu. tidak pernah bertemu.
BU 4/k. 21 Meski demikian HS pernah Meski demikian, HS pernah menelepon
menelepon Hashim saat menawarkan Hashim saat menawarkan akan menjual
akan menjual keris dan gamelan kuna, keris dan gamelan kuno, namun tidak
namun tidak dibeli oleh Hashim. dibeli oleh Hashim.
BU 4/k. 26 Nah, waktu itu Hugo memberitahu Waktu itu, Hugo memberitahu kalau ada
kalau ada sejumlah benda kuna sejumlah benda kuno bersejarah milik
bersejarah milik Raja Kraton Solo Raja Keraton Solo yang hendak dijual
yang hendak dijual ke luar negeri. ke luar negeri.
BU 4/k. 34 Dalam kesempatan itu, Hashim juga Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi-koleksi benda- menjelaskan, koleksi benda bersejarah
benda bersejarah telah dihibahkan telah dihibahkan kepada Yayasan
pada Yayasan Keluarga Hashim Keluarga Hashim Djojohadikusumo
Djojohadikusumo (YKHD). (YKHD).
BU 5/k. 6 Dikatakan, dengan adanya pembatasan Diungkapkan, dengan adanya
atau pengurangan konsumsi premium pembatasan atau pengurangan konsumsi
di Jabotabek, akan menghemat dana premium di Jabotabek, akan dihemat
subsidi cukup signifikan, yakni sekitar dana subsidi cukup signifikan, yakni
Rp 6 triliun. sekitar Rp 6 triliun.
BU 5/k. 14 “Kan nantinya premium ini untuk “Kan nantinya premium ini untuk
kendaraan umum dan roda dua, untuk kendaraan umum dan roda dua, untuk
kendaraan pribadi saya sarankan kendaraan pribadi saya sarankan beralih
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95

beralih ke Pertamax dan Pertamax ke Pertamax dan Pertamax Plus,”


Plus,” ujarnya. tuturnya.
BU 5/k. 17 Kebijakan itu dapat saja tidak Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya, menyenangkan masyarakat lainnya,
tapi kebijakan itu harus dilaksanakan tetapi itu harus dilaksanakan sehingga
sehingga sasarannya dapat tercapai,” sasarannya dapat tercapai,” jelas
jelas Presiden SBY. Presiden SBY.
BU 5/k. 19 “Lagi dibahas, yang jelas tidak “Sedang dibahas, yang jelas tidak
merugikan rakyat kecil,” ujarnya. merugikan rakyat kecil,” ujarnya.
BU 6/k. 8 Calon yang maju dalam pemilihan Calon yang lolos dalam pemilihan ketua
ketua ini hanya 2 nama, yakni yang ini hanya 2 nama, yakni yang
memperoleh suara terbanyak, Antasari memperoleh suara terbanyak, Antasari
Azhar dan Chandra M Hamzah. Azhar dan Chandra M. Hamzah.
BU 6/k. 13 “Dengan ini fit and proper test calon “Dengan ini fit and proper test calon
pimpinan KPK kami tutup,” tandas pimpinan KPK kami tutup,” tandas
Trimedya. Trimedya.
BU 6/k. 21 “Setelah jadi Ketua KPK saya yakin ia “Setelah menjadi Ketua KPK saya yakin
tidak bisa melepaskan kepentingannya ia tidak bisa melepaskan
di Kejaksaan. kepentingannya di Kejaksaan.
BU 6/k. 22 Apalagi, selaku jaksa, ia tidak Apalagi, selaku jaksa, ia tidak memiliki
memiliki komitmen tinggi dalam komitmen tinggi dalam pemberantasan
pemberantasan korupsi,” ujar Fahmi korupsi,” kata Fahmi Badoh kepada KR.
Badoh kepada KR.
BU 6/k. 23 Sedang Bibit Samad Rianto juga Sedangkan Bibit Samad Rianto juga
dikenal tidak memiliki integritas dikenal tidak memiliki integritas tinggi
tinggi dalam penanganan korupsi. dalam penanganan korupsi.
BU 7/k. 2 Sedang secara total, Kilang Plaju akan Sedangkan secara total, Kilang Plaju
memproduksi 40.000 kiloliter untuk akan memproduksi 40.000 kiloliter
memenuhi kebutuhan program untuk memenuhi kebutuhan program
pengalihan selama Januari 2008. pengalihan selama Januari 2008.
BU 7/k. 6 Dikatakan, saat ini dari produksi Diungkapkan, saat ini dari produksi
Kilang Plaju sebesar 134.000 barel Kilang Plaju sebesar 134.000 barel
perhari, 20-30 persen di antaranya perhari, 20-30 persen di antaranya
berupa premium oktan 88 yang selama berupa premium oktan 88 yang selama
ini banyak dikonsumsi masyarakat. ini banyak dikonsumsi masyarakat.
BU 7/k. 8 Sedang premium 88 seperti yang Sedangkan premium 88 seperti yang
dikonsumsi masyarakat selama ini dikonsumsi masyarakat selama ini
berwarna kuning dan Pertamax oktan berwarna kuning dan Pertamax oktan 92
92 berwarna merah,” katanya. berwarna merah,” tuturnya.
BU 7/k. 9 Pada tahap awal, jelas Wisnuntoro Pada tahap awal, jelas Wisnuntoro
seperti dikutip Antara, program seperti dikutip Antara, program
pengalihan premium oktan 88 ke 90 pengalihan premium oktan 88 ke 90
direncanakan dimulai di pom bensin rencananya dimulai di pom bensin
Jabodetabek khususnya di perumahan Jabodetabek khususnya di perumahan
elite, jalan tol, dan jalan protokol. elite, jalan tol, dan jalan protokol.
BU 7/k. 15 Sedang pom bensin lain, lanjut Luluk, Sedangkan pom bensin lain, lanjut
tetap menjual premium oktan 88 atau Luluk, tetap menjual premium oktan 88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96

menjual oktan 88 dan oktan 90. atau menjual oktan 88 dan oktan 90.
BU 7/k. 17 Ia juga mengatakan, prinsip program Ia juga menyatakan, prinsip program
pembatasan premium oktan 88 adalah pembatasan premium oktan 88 adalah
keadilan. keadilan.
BU 7/k. 18 Artinya, masyarakat yang tergolong Artinya, masyarakat yang tergolong
mampu diarahkan membali premium mampu diarahkan membali premium
oktan 90 yang lebih mahal, sedang oktan 90 yang lebih mahal, sedangkan
yang tidak mampu boleh membeli yang tidak mampu boleh membeli oktan
oktan 88. 88.
BU 7/k. 20 Tapi, tidak ada larangan juga kalau Tetapi, tidak ada larangan juga kalau
orang kaya membeli premium oktan orang kaya membeli premium oktan
88,” katanya. 88,” katanya.
BU 7/k. 22 Luluk juga mengatakan, premium Luluk juga mengungkapkan, premium
oktan 90 masih akan mendapat oktan 90 masih akan mendapat subsidi,
subsidi, namun dalam jumlah kecil namun dalam jumlah kecil dan tetap.
dan tetap.
BU 8/k. 5 Tapi mereka katakan ada pengakuan Tetapi mereka katakan ada pengakuan
pemberian. pemberian.
BU 8/k. 12 “Saya menegaskan supaya tidak ada “Saya menegaskan supaya tidak ada
perubahan policy yang terjalin selama perubahan policy yang terjalin selama
ini. ini.
BU 8/k. 15 Tapi kalau mundur, terutama soal Tetapi kalau mundur, terutama soal
aliran dan BI, itu sangat disesalkan. aliran dan BI, itu sangat disesalkan.
BU 8/k. 20 Menurut Gayus, berkaitan kasus Menurut Gayus, berkaitan dengan kasus
tersebut, BK DPR juga akan bertemu tersebut, BK DPR juga akan bertemu
dengan Ketua BPK Anwar Nasution dengan Ketua BPK Anwar Nasution
untuk membahas berbagai hal tentang untuk membahas berbagai hal tentang
kebijakan keuangan di lingkungan BI. kebijakan keuangan di lingkungan BI.
BU 9/k. 12 Amerika Serikat ingin menghindari Amerika Serikat ingin menghindari
kemungkinan tak tertahankannya laju kemungkinan tak tertahankannya laju
pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia, pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia,
tapi Amerika Serikat harus menaati tetapi Amerika Serikat harus menaati
sasaran perlindungan lingkungan. sasaran perlindungan lingkungan.
BU 9/k. 17 Tapi kemungkinan rancangan itu akan Tetapi kemungkinan rancangan itu akan
disahkan masih belum dapat disahkan masih belum dapat dipastikan
dipastikan karena Kongres dan karena Kongres dan pemerintah
pemerintah bersikap berseberangan. bersikap berseberangan.
BU 10/k. 3 “Kita kaji perkembangan harga “Kita kaji perkembangan harga minyak
minyak dulu,” kata Menteri Energi dahulu,” kata Menteri Energi dan
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumber Daya Mineral (ESDM)
Purnomo Yusgiantoro menanggapi Purnomo Yusgiantoro menanggapi
dampak penurunan harga minyak dampak penurunan harga minyak dunia
dunia akhir-akhir ini terhadap program akhir-akhir ini terhadap program
pembatasan premium usai pembatasan premium usai
menandatangani deklarasi Green menandatangani deklarasi Green Mining
Mining di Nusa Dua Bali, Minggu di Nusa Dua Bali, Minggu (9/12).
(9/12).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97

BU 10/k. 4 Menurut Purnomo, pihaknya akan Menurut Purnomo, pihaknya akan


menyampaikan kajian program menyampaikan kajian program
pembatasan premium sekaligus pembatasan premium sekaligus
implikasinya dengan adanya keterlibatannya dengan adanya
penurunan harga minyak, dalam penurunan harga minyak, dalam sidang
sidang kabinet mendatang. kabinet mendatang.
BU 10/k. 5 Menurut Purnomo, harga minyak Menurutnya pula, harga minyak dunia
dunia akan terus turun mengingat akan terus turun mengingat pasokan
pasokan minyak diperkirakan minyak diperkirakan mengalami surplus
mengalami surplus hingga 1,2 juta hingga 1,2 juta barel perhari pada Maret
barel perhari pada Maret 2008. 2008.
BU 10/k. 10 Tapi digunakan ke mana, kita tidak Tetapi digunakan ke mana, kita tidak
tahu. tahu.
BU 10/k. 15 Besoknya dia akan mendapat jatah Besoknya dia akan mendapat jatah sama
sama dan tidak ada akumulasi,” dan tidak ada akumulasi,” ujarnya.
katanya.
BU 10/k. 17 “Waktu pakai kartu pintar bisa diatur “Waktu pakai kartu pintar bisa diatur
sesuai keinginan regulator,” katanya. sesuai keinginan regulator (alat
pengatur),” tuturnya.
BU 10/k. 19 Dengan harga minyak saat ini, maka Dengan harga minyak saat ini, maka
kebutuhan subsidi akan meningkat kebutuhan subsidi akan meningkat
menjadi sekitar Rp 108,860 triliun menjadi sekitar Rp 108,860 triliun
dengan jumlah BBM bersubsidi 36,5 dengan jumlah BBM bersubsidi 36,5
juta kiloliter, yang terdiri subsidi juta kiloliter yang terdiri atas subsidi
premium kendaraan umum 14,5 juta, premium kendaraan umum 14,5 juta,
solar 14 juta, dan minyak tanah 8 juta solar 14 juta, dan minyak tanah 8 juta
kiloliter. kiloliter.
BU 10/k. 23 Sedang harga premium dan solar Sedangkan harga premium dan solar
untuk sektor non-transportasi umum untuk sektor non-transportasi umum
ditetapkan sesuai harga pasar Rp ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858
6.858 dengan volume premium 2,4 dengan isi premium 2,4 juta kiloliter dan
juta kiloliter dan solar 7,5 juta solar 7,5 juta kiloliter.
kiloliter.
BU 10/k. 26 Sementara harga premium dan solar Sementara harga premium dan solar
bagi sektor non-transportasi umum bagi sektor non-transportasi umum pada
pada skenario kedua ditetapkan Rp skenario kedua ditetapkan Rp 6.000 atau
6.000 atau subsidi Rp 858, dengan subsidi Rp 858, dengan isi premium
volume premium 12,1 juta kiloliter 12,1 juta kiloliter dan solar 6,5 juta
dan solar 6,5 juta kiloliter. kiloliter.
BU 11/k. 10 Angkanya sekitar Rp 13 juta, nggak Angkanya sekitar Rp 13 juta, tidak
sampai segitu (Rp 20 juta),” tegas sampai sebanyak itu (Rp 20 juta),” tegas
Agung Laksono kepada wartawan. Agung Laksono kepada wartawan.
BU 11/k. 17 Sementara itu, kecuali renovasi Sementara itu, kecuali renovasi rumah
rumah dinas, DPR juga dikabarkan dinas, DPR juga dikabarkan akan
akan mendisain ulang kawasan mendesain ulang kawasan gedung DPR,
gedung DPR, Senayan dengan Senayan dengan anggaran Rp 40 miliar.
anggaran Rp 40 miliar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98

BU 11/k. 22 Dikatakan Nizar Dahlan, hasil kajian Diungkapkan Nizar Dahlan, hasil kajian
dari kementerian PU, renovasi rumah dari kementerian PU, renovasi rumah
dinas DPR di Kalibata diperkirakan dinas DPR di Kalibata diperkirakan
menghabiskan biaya sekitar Rp 107 menghabiskan biaya sekitar Rp 107
miliar. miliar.
BU 11/k. 26 Diharapkan, katanya, pimpinan DPR Diharapkan, ujarnya, pimpinan DPR
segera mengedarkan surat pada semua segera mengedarkan surat kepada semua
anggota DPR terkait rencana rumah anggota DPR terkait rencana rumah
dinas tersebut. dinas tersebut.
BU 11/k. 27 Langkah ini sangat penting untuk Langkah ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan pada anggota memberikan kesempatan kepada
bersiap-siap mencari kontrakan. anggota bersiap-siap mencari kontrakan.
BU 11/k. 28 “Biar nanti tidak membuat anggota “Supaya nanti tidak membuat anggota
kaget. kaget.
BU 12/k. 16 Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana
kepada KR. kepada KR.
BU 12/k. 20 “Lembaga pemasyarakatan tujuannya “Lembaga pemasyarakatan tujuannya
antara lain kan recovery sosial. antara lain kan recovery sosial.
BU 13/k. 6 Berdasar inventarisasi ulang, menurut Berdasarkan inventarisasi ulang,
Tri Hatmaji didampingi Ketua Tim menurut Tri Hatmaji didampingi Ketua
Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan Tim Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan
Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs
Lambang Babar Purnomo, koleksi Lambang Babar Purnomo, koleksi arca
arca perunggu paling banyak dicuri perunggu paling banyak dicuri dan
dan dipalsukan. dipalsukan.
BU 13/k. 14 Kapoltabes Solo Kombes Pol Lutfi Kapoltabes Solo Kombes Pol. Lutfi
Lubihanto SIK, Rabu (12/12) Lubihanto SIK, Rabu (12/12)
mengatakan telah menerima kabar mengatakan telah menerima kabar
bahwa Hugo tidak bisa datang karena bahwa Hugo tidak bisa datang karena
waktu yang terlalu sempit. waktunya sangat terbatas.
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah Hugo juga perlu dikonfrontasi setelah
belakangan tersangka HS mencabut belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi lima arca dengan Ny H, bertransaksi dan menerima uang
asisten Hashim, namun belakangan penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
diralat bahwa HS bertransaksi dan Ny. H, asisten Hashim.
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
BU 14/k. 1 Penyelenggaraan haji kembali Penyelenggaraan haji kembali mendapat
mendapat sorotan tajam dari sorotan tajam dari Indonesian
Indonesian Corruption Watch (ICW) Corruption Watch (ICW) karena diduga
karena disinyalir ada penyelewengan ada penyelewengan dana.
dana.
BU 14/k. 10 Hal itu termasuk inefisiensi biaya Hal itu termasuk pemborosan biaya
pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar. pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
BU 14/k. 13 Demikian juga dalam melakukan Demikian juga dalam melakukan
pengadaan barang diduga tidak sesuai pengadaan barang diduga tidak sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99

aturan pada pembangunan asrama haji aturan dengan pembangunan asrama haji
sebesar Rp 1,255 miliar. sebesar Rp 1,255 miliar.
BU 14/k. 14 Dalam kesempatan ini Ade menilai Dalam kesempatan ini, Ade menilai
mekanisme pengelolaan anggaran haji mekanisme pengelolaan anggaran haji
yang tertutup, tidak akuntabel dan yang tertutup, tidak accountable, dan
monopoli memperbesar potensi monopoli memperbesar potensi korupsi.
korupsi.
BU 14/k. 18 Padahal, tambah As‟ad, Depag As‟ad menambahkan, Depag
bertanggungjawab pada triliunan uang bertanggungjawab atas triliunan uang
jamaah, namun tidak transparan. jamaah, namun tidak transparan.
BU 14/k. 19 Sedang pelayanan yang dilakukan Sedangkan pelayanan yang dilakukan
mulai dari penerbangan, katering, mulai dari penerbangan, katering,
transportasi dan penginapan, juga transportasi, dan penginapan juga masih
masih terus bermasalah. terus bermasalah.
BU 15/k. 10 Sedang harga BBM industri per 1 Sedangkan harga BBM industri per 1
Desember yakni premium Rp 7.451 Desember yakni premium Rp 7.451
perliter, minyak tanah Rp 8.348, perliter, minyak tanah Rp 8.348, minyak
minyak solar transportasi Rp 8.300, solar transportasi Rp 8.300, minyak
minyak solar industri Rp 7.940, solar industri Rp 7.940, minyak diesel
minyak diesel Rp 7.700, minyak bakar Rp 7.700, minyak bakar Rp 5.751, dan
Rp 5.751, dan Pertamina Dex Rp Pertamina Dex Rp 8.450.
8.450.
BU 15/k. 13 Sedang harga Pertamax Plus di Sedangkan harga Pertamax Plus di
wilayah sama turun menjadi Rp 7.800 wilayah sama turun menjadi Rp 7.800
perliter dari Rp 7.850 perliter, perliter dari Rp 7.850 perliter, Pertamina
Pertamina Dex tetap Rp 8.600, dan Dex tetap Rp 8.600, dan Biopertamax
Biopertamax menjadi Rp 7.450 dari menjadi Rp 7.450 dari Rp 7.500 perliter.
sebelumnya Rp 7.500 perliter.
BU 15/k. 15 “Kita kaji perkembangan harga “Kita kaji perkembangan harga minyak
minyak dulu,” katanya menanggapi dahulu,” katanya menanggapi dampak
dampak penurunan harga minyak penurunan harga minyak dunia akhir-
dunia akhir-akhir ini terhadap program akhir ini terhadap program pembatasan
pembatasan premium. premium.
BU 15/k. 16 Purnomo mengatakan, harga minyak Purnomo menyatakan, harga minyak
dunia akan terus turun mengingat dunia akan terus turun mengingat
pasokan minyak diperkirakan pasokan minyak diperkirakan
mengalami surplus hingga 1,2 juta mengalami surplus hingga 1,2 juta barel
barel perhari pada Maret 2008. perhari pada Maret 2008.
BU 16/k. 2 Hasil maksimal yang diharapkan para Sebelumnya, hasil maksimal yang
peserta konferensi kurang terpenuhi, diharapkan para peserta konferensi
namun beberapa kompromi telah kurang terpenuhi, namun beberapa
dilakukan. kompromi telah dilakukan.
BU 16/k. 3 Namun, menjelang penutupan sidang Bahkan menjelang penutupan sidang ini,
ini, sempat diwarnai walk out, Yvo de sempat diwarnai walk out, Yvo de Boer,
Boer, Sekjen UNCCC yang merasa Sekjen UNCCC yang merasa
„dikhianati‟. „dikhianati‟.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100

BU 16/k. 4 Meski begitu Presiden Susilo Meski begitu, Presiden Susilo Bambang
Bambang Yudhoyono (SBY) memberi Yudhoyono (SBY) tetap memberi pidato
pidato khusus menjelang penutupan khusus menjelang penutupan Konferensi
Konferensi Perubahan Iklim Perubahan Iklim (UNCCC) mendesak
(UNCCC) mendesak pertemuan itu pertemuan itu tidak boleh gagal.
tidak boleh gagal.
BU 16/k. 5 Dengan harapan yang diungkapkan Dengan harapan yang diungkapkan
Presiden SBY tersebut, para peserta Presiden SBY tersebut, para peserta
konferensi pun memberikan „standing konferensi pun memberikan tepuk
applause‟. tangan.
BU 16/k. 8 Kita harus berfikir di luar sekat-sekat. Kita harus berpikir di luar sekat-sekat.
BU 16/k. 11 Pidato SBY mendapat applause dari Pidato SBY mendapat applause dari
peserta konferensi. peserta konferensi.
BU 16/k. 12 SBY lalu disalami oleh Sekjen PBB Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan Presiden
Ban Ki-Moon dan Presiden COP XIII, COP XIII, Rachmat Witoelar lalu
Rachmat Witoelar. menjabat tangan SBY.
BU 16/k. 19 Presiden mengatakan, dalam Presiden mengatakan, dalam rangkaian
rangkaian negosiasi yang panjang itu negosiasi yang panjang itu
sesungguhnya telah dicapai sejumlah sesungguhnya telah dicapai sejumlah
kesepakatan yang belum pernah kesepakatan yang belum pernah diraih
dicapai sebelumnya walaupun sebelumnya walaupun memang ada satu
memang ada satu atau dua hal yang atau dua hal yang belum selesai.
belum selesai.
BU 16/k. 20 Kepala Negara mengatakan, dalam Kepala Negara menyatakan, dalam
pertemuan mendadak itu ia memberi pertemuan mendadak itu ia memberi
semangat kepada para pemimpin semangat kepada para pemimpin
perundingan di Bali ini untuk bisa perundingan di Bali ini untuk bisa
berbuat apapun juga yang bisa berbuat apapun juga yang bisa
dilakukan. dilakukan.
BU 16/k. 29 “Saya kecewa dan dikhianati, karena “Saya kecewa dan dikhianati, karena
ada deal-deal di luar pengetahuan ada deal-deal di luar pengetahuan saya,”
saya,” kata de Boer. kata de Boer.
BU 16/k. 30 Belum diketahui secara persis apa Belum diketahui secara persis apa yang
yang dimaksud „deal-deal gelap‟. dimaksud ‘deal-deal gelap’.
BU 16/k. 36 Rachmat Witoelar juga tampak Rachmat Witoelar juga tampak
tersenyum kecil kemudian seseorang tersenyum kecil, kemudian seseorang
menggantikan de Boer duduk di meja menggantikan de Boer duduk di kursi
pimpinan sidang dan memimpin pimpinan sidang dan memimpin sidang
sidang selanjutnya. selanjutnya.
BU 17/k. 4 Diakuinya, tidak hanya anggota DPR Diakuinya, tidak hanya anggota DPR
yang dapat perumahan, tapi juga yang mendapat perumahan, tetapi
anggota DPD ikut mendapatkan jatah anggota DPD juga memperoleh jatah
rumah dinas. rumah dinas.
BU 17/k. 6 “Tapi lebih efektif jika rumah dinas “Tetapi lebih efektif jika rumah dinas
yang ada diubah menjadi apartemen yang ada diubah menjadi apartemen
agar bisa dekat dengan anggota DPD agar bisa dekat dengan anggota DPD
yang selama ini tidak dapat jatah,” yang selama ini tidak mendapat jatah,”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101

kata Sarwono ketika dihubungi kata Sarwono ketika dihubungi


wartawan di Jakarta. Minggu (16/12). wartawan di Jakarta, Minggu (16/12).
BU 17/k. 8 Ini dikarenakan jika itu direalisasikan, Karena jika itu direalisasikan, ini akan
akan memakan dana yang sangat memakan dana yang sangat besar.
besar.
BU 17/k. 12 Disinggung berapa kisaran dana yang Disinggung mengenai kisaran dana yang
diterima, anggota DPD masa bakti diterima, anggota DPD masa bakti
2004-2009 ini mengungkapkan, 2004-2009 ini mengungkapkan, nilainya
nilainya mencapai Rp 15 juta per mencapai Rp 15 juta per bulan.
bulan.
BU 17/k. 15 Jadi saya tidak terlalu tahu pasti tapi Jadi, saya tidak terlalu tahu pasti tetapi
kalau kurang lebihnya Rp 15 jutaan,” kalau kurang lebihnya Rp 15 jutaan,”
ungkapnya. ungkapnya.
BU 17/k. 16 Karena itu, mantan Menteri Kelautan Karena itu, mantan Menteri Kelautan
dan Perikanan pada kabinet Persatuan dan Perikanan pada kabinet Persatuan
Nasional ini menilai, besaran dana Nasional ini menilai, besaran dana yang
yang bakal diberikan anggota DPR bakal diberikan anggota DPR sebesar
sebesar Rp 13 juta merupakan hal Rp 13 juta itu merupakan hal yang
yang lumrah. lumrah.
BU 18/k. 10 Dikatakan pula, saluran pipa air bersih Dikatakan pula, saluran pipa air bersih
yang rusak tersebut mengambil air yang rusak itu mengalirkan air dari
dari sumber mata air di lereng Bukit sumber mata air di lereng Bukit
Nganten, yang berada di lereng Nganten, yang berada di lereng Gunung
Gunung Merapi. Merapi.
BU 19/k. 2 Diduga arca yang berujud dewa naik Diduga arca yang berwujud dewa naik
lembu itu berada di rumah Hashim di lembu itu berada di rumah Hashim di
Jakarta Selatan. Jakarta Selatan.
BU 19/k. 6 HS melampiri sertifikat seolah-olah HS melampiri sertifikat seolah-olah arca
arca Nandisa merupakan barang Nandisa merupakan barang pribadi
pribadi milik Raja Kraton Surakarta milik Raja Keraton Surakarta Pakoe
Pakoe Boewono XIII Hangabehi yang Boewono XIII Hangabehi yang bisa
bisa diperjualbelikan. diperjualbelikan.
BU 19/k. 9 Terpisah, Kepala Museum Radya Terpisah, Kepala Museum Radya
Pustaka Solo KRH Dharmodipuro Pustaka Solo KRH Dharmodipuro
menyatakan, cukup banyak koleksi menyatakan, cukup banyak koleksi
museum yang hingga kini masih museum yang hingga kini masih berada
berada di dalam Kraton Surakarta. di dalam Keraton Surakarta.
BU 19/k. 10 “Koleksi-koleksi ini dibawa masuk ke “Koleksi-koleksi ini dibawa masuk
Kraton Surakarta pada tahun 1962, Keraton Surakarta pada tahun 1962 atas
atas perintah Menteri Pariwisata pada perintah Menteri Pariwisata pada saat
saat itu,” katanya usai penyerahan itu,” katanya usai penyerahan kunci
kunci Museum Radya Pustaka di Museum Radya Pustaka di Poltabes
Poltabes Solo. Solo.
BU 19/k. 11 Dijelaskan, beberapa koleksi Radya Dijelaskan, beberapa koleksi Radya
Pustaka yang masih berada di Kraton Pustaka yang masih berada di Keraton
Surakarta antara lain, koleksi patung Surakarta antara lain, koleksi patung
arca perunggu, keris Kiai Raja Mala, arca perunggu, keris Kiai Raja Mala,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102

satu set wayang kulit, serta beberapa satu set wayang kulit, serta beberapa
arca batu yang berada di halaman arca batu yang berada di halaman
kraton. keraton.
BU 19/k. 12 “Pemindahan beberapa koleksi Radya “Pemindahan beberapa koleksi Radya
Pustaka ke kraton tersebut, bertujuan Pustaka ke keraton tersebut bertujuan
untuk melengkapi koleksi Museum untuk melengkapi koleksi museum
Kraton, yang pada waktu itu baru saja keraton yang pada waktu itu baru saja
dibangun. dibangun.
BU 19/k. 13 Tidak ada surat keterangan tentang Tidak ada surat keterangan tentang
proses pemindahan tersebut, dan yang proses pemindahan tersebut dan yang
ada di kraton tersebut hingga kini ada di keraton tersebut hingga kini
masih asli,” kata KRH Dharmodipuro masih asli,” kata KRH Dharmodipuro
yang juga ditetapkan sebagai yang juga ditetapkan sebagai tersangka
tersangka dalam kasus pencurian dalam kasus pencurian sekaligus
sekaligus pemalsuan lima arca kuno pemalsuan lima arca kuno koleksi
koleksi Radya Pustaka. Radya Pustaka.
BU 19/k. 14 Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa
Tengah Tri Hatmaji mengaku siap Tengah Tri Hatmaji mengaku siap untuk
untuk melakukan inventarisasi koleksi melakukan inventarisasi koleksi Keraton
Kraton Surakarta. Surakarta.
BU 19/k. 15 “Beberapa koleksi Radya Pustaka “Beberapa koleksi Radya Pustaka yang
yang hingga kini masih tersimpan di hingga kini masih tersimpan di Keraton
Kraton Surakarta, merupakan koleksi Surakarta merupakan koleksi lama yang
lama yang belum tercatat pada belum tercatat pada pendataan terakhir
pendataan terakhir museum ini pada museum ini pada sekitar tahun 2002
sekitar tahun 2002 lalu. lalu.
BU 19/k. 16 Data inventarisasi terakhir Radya Data inventarisasi terakhir Radya
Pustaka dilakukan pada tahun 2002, Pustaka dilakukan pada tahun 2002,
sedangkan sejumlah koleksi yang sedangkan sejumlah koleksi yang
tersimpan di Kraton Surakarta, tersimpan di Keraton Surakarta,
berpindah tempat pada tahun 1963,” berpindah tempat pada tahun 1963,”
katanya. ungkapnya.
BU 19/k. 19 Sebagai kelanjutan pencurian arca, Sebagai kelanjutan pencurian arca, Raja
Raja Kraton Surakarta Pakoe Keraton Surakarta Pakoe Boewono XIII
Boewono XIII Hangabehi dijadwalkan Hangabehi, dijadwalkan Senin (24/12),
Senin (24/12) dijadikan saksi. dijadikan saksi.
BU 21/k. 2 Mestinya, Rabu (19/12) dinihari, Mestinya, Rabu (19/12) dinihari, selepas
selepas pukul 00.00 WAS, jamaah pukul 00.00 WAS, jamaah mulai
mulai diangkut ke Mina, dan biasanya diangkut ke Mina, dan biasanya jamaah
paginya semua jamaah sudah bisa sudah bisa terangkut semua pagi
terangkut. harinya.
BU 21/k. 10 Sedang jatah makan sebelumnya di Sedangkan jatah makan sebelumnya
Arofah pada malam hari sebelum ke diberikan di Arofah pada malam hari
Muzdalifah. sebelum ke Muzdalifah.
BU 21/k. 11 “Jamaah pada terlantar dalam kondisi “Jamaah menjadi terlantar dalam
kepanasan. kondisi kepanasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103

BU 21/k. 24 Dijelaskan, sebenarnya banyak bus Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang
yang dikerahkan, namun tak dapat dikerahkan, namun tak dapat bergerak,
bergerak, sementara pejalan kaki bagai sementara pejalan kaki bagai air sungai
air sungai mengalir keras di jalan raya mengalir deras di jalan raya menuju
menuju Mina. Mina.
BU 21/k. 34 Menurut dia, keterlambatan ambulans Menurut dia, keterlambatan ambulans
membuat jamaah Jatim itu meninggal membuat jamaah Jatim itu meninggal
dunia, bahkan sempat menjadi dunia, dan sempat menjadi tontonan
tontonan jamaah lainnya, sehingga jamaah lainnya, karena dikira tewas saat
dikira tewas saat melontar jumroh. melontar jumroh.
BU 21/k. 38 Sedang tenda yang ditempati selama Sedangkan, tenda yang ditempati selama
di Mina, berukuran 4 x 4 meter untuk di Mina berukuran 4 x 4 meter untuk 24
24 orang sedang tenda 4 x 8 untuk 48 orang dan tenda 4 x 8 untuk 48 orang.
orang.
BU 22/k. 15 “Sepuluh hari lalu saya juga ketemu “Sepuluh hari lalu saya juga bertemu
beliau. beliau.
BU 22/k. 16 Sering kok kita ketemu,” tegas Yusril Sering kok kita bertemu,” tegas Yusril
lagi, tanpa menyebutkan di mana lagi, tanpa menyebutkan di mana
pertemuan dimaksud. pertemuan yang dimaksud.
BU 22/k. 18 “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah “Saya tidak tahu, saya sedang di rumah
nih. nih.
BU 22/k. 25 Kenapa sekarang malah ditunjuk Mengapa sekarang malah ditunjuk
Presiden untuk menganalisis persoalan Presiden untuk menganalisis persoalan
hukum, padahal telah ada hukum, padahal telah ada Wantimpres.
Wantimpres.
BU 22/k. 29 “Apakah ada kaitannya dengan politik “Apakah ada kaitannya dengan politik
balas budi lantaran dulu Yusril pernah balas budi lantaran dahulu Yusril pernah
berjasa pada SBY, ya bisa saja itu berjasa kepada SBY, ya bisa saja itu
terjadi,” tambahnya. terjadi,” tambahnya.
BU 23/k. 3 Petugas keamanan Arab Saudi Petugas keamanan Arab Saudi
menangkap sekelompok orang yang menangkap sekelompok orang yang
diduga berkait Al-Qaeda. diduga terkait dengan Al-Qaeda.
BU 23/k. 11 Diantaranya disiapkannya pasukan Di antaranya telah disiapkan pasukan
antiteror. antiteror.
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna, maka harus Kalau ingin sempurna, maka harus
mengakui kalau memang ada diakui kalau memang ada
kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni
di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI)
di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12). di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12).
BU 23/k. 19 Mereka tak hanya menyatakan Mereka tak hanya mengucapkan
selamat, tapi juga kritikan. selamat, tetapi juga kritikan.
BU 23/k. 47 Proses pemulangan jamaah haji Proses pemulangan jamaah haji
kelompok terbang (kloter) pertama kelompok terbang (kloter) pertama yang
yang pemberangkatannya melalui pemberangkatannya melalui Embarkasi
Embarkasi Adisumarmo Surakarta, Adisumarmo Surakarta, dijadwalkan
dijadwalkan mulai diterbangkan dari mulai diterbangkan dari Bandara King
Bandara King Abdul Aziz, Senin Abdul Aziz, Senin (24/12) besok dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104

(24/12) besok dan dijadwalkan tiba di diperkirakan tiba di Bandara


Bandara Adisumarmo Selasa (25/12), Adisumarmo Selasa (25/12), sekitar
sekitar pukul 05.10. pukul 05.10 WIB.
BU 24/k. 2 Sekalipun isu bakal terjadi gempa di Sekalipun isu bakal terjadi gempa di
atas 8 Skala Richter di Bengkulu tak atas 8 Skala Richter di Bengkulu tak
terbukti, tapi di Jakarta Utara warga di terbukti, tetapi di Jakarta Utara warga di
wilayah Muara Baru terganggu wilayah Muara Baru terganggu
aktivitasnya karena sudah lebih satu aktivitasnya karena sudah lebih dari satu
bulan ini dilanda banjir pasang laut bulan ini dilanda banjir pasang laut
(rob). (rob).
BU 24/k. 6 Akibatnya bisa dirasakan warga di Dampaknya bisa dirasakan warga di
kawasan tengah atau perkotaan. kawasan tengah atau perkotaan.
BU 24/k. 7 Sedangkan di wilayah selatan, Sedangkan di wilayah selatan, meskipun
meskipun tidak dilewati badai siklon tidak dilewati badai siklon tropis, tetapi
tropis, tapi akan terjadi peningkatan akan terjadi peningkatan tinggi
tinggi gelombang dan angin kencang. gelombang dan angin kencang.
BU 24/k. 10 Tapi penurunan tekanan udara ini Tetapi penurunan tekanan udara ini
tidak banyak berpengaruh terhadap tidak banyak berpengaruh terhadap
kawasan laut selatan di wilayah kawasan laut selatan di wilayah Yogya.
Yogya.
BU 24/k. 17 Jika beberapa hari lalu kecepatan Jika beberapa hari lalu kecepatan angin
angin 75-100 km/jam dan 75-100 km/jam dan mengakibatkan
mengakibatkan angin lesus di Sleman angin lesus di Sleman dan Bantul, tetapi
dan Bantul, tapi sekarang sekarang kecepatannya sudah mulai
kecepatannya sudah mulai menurun. menurun.
BU 24/k. 19 Di Jakarta Utara, akibat banjir air laut Di Jakarta Utara, akibat banjir air laut
pasang yang sudah berlangsung lebih pasang yang sudah berlangsung lebih
satu bulan, membuat warga Muara dari satu bulan, membuat warga Muara
Baru meminta agar pemerintah Baru meminta agar pemerintah
membuat tanggul permanen di membuat tanggul permanen di
sepanjang pantai utara Jakarta, agar sepanjang pantai utara Jakarta, agar
banjir rob tahunan tidak lagi terjadi banjir rob tahunan tidak lagi terjadi pada
pada tahun berikutnya. tahun berikutnya.
BU 24/k. 24 Bahkan tanggul tersebut pernah jebol Bahkan, tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 lalu akibat pada akhir November 2007 akibat
ketinggian tanggul yang lebih rendah ketinggian gelombang laut yang
dari ketinggian gelombang laut. melebihi batas tanggul.
BU 24/k. 34 Bahkan anak-anak kecil juga terlihat Bahkan, anak-anak kecil juga terlihat
asik bermain air dan mencari ikan. asyik bermain air dan mencari ikan.
BU 26/k. 5 Tetapi yang harus diwaspadai adalah Tetapi yang harus berwaspada adalah
para penambang pasir, karena berada para penambang pasir, karena berada di
di jalur bahaya banjir lahar,” ungkap jalur bahaya banjir lahar,” ungkap
Subandriyo mengingatkan. Subandriyo mengingatkan.
BU 26/k. 6 Kali Gendol terhubung ke Kali Opak, Kali Gendol terhubung ke Kali Opak,
sedang Kali Woro masuk ke Kali sedangkan Kali Woro masuk ke Kali
Wedi, wilayah Klaten. Wedi, wilayah Klaten.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

BU 26/k. 11 Sebab kalau banjir, prosentase Sebab kalau banjir, persentase material
material yang terbawa tidak sebanyak yang terbawa tidak sebanyak di Kali
di Kali Boyong dan Woro. Boyong dan Woro.
BU 26/k. 36 Potensi hujan lebat ini terjadi di Potensi hujan lebat ini terjadi di
Sumatera Selatan, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar
wilayan pantai Jawa, termasuk wilayah pantai Jawa, termasuk Jakarta,
Jakarta, Kalimantan Selatan bagian Kalimantan Selatan bagian timur,
timur, Sulawesi Selatan, Bali dan Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa
Nusa Tenggara. Tenggara.
BU 27/k. 6 Sedang di Wonogiri korban tewas Sedangkan di Wonogiri korban tewas
diperkirakan mencapai 17 orang. diperkirakan mencapai 17 orang.
BU 27/k. 22 Usai hujan reda, Desa Ledoksari yang Usai hujan reda, bukit yang berada tepat
berada tepat di bawah bukit di atas Desa Ledoksari mengalami
mengalami longsor dengan skala kecil longsor dengan skala kecil sekitar pukul
sekitar pukul 01.00 dinihari. 01.00 WIB dinihari.
BU 27/k. 25 Setelah kerja bakti usai, warga Setelah kerja bakti usai, warga
beristirahat dengan duduk-duduk di beristirahat sambil duduk-duduk di
depan rumah. depan rumah.
BU 27/k. 26 Saat itu waktu menunjukkan pukul Saat itu, waktu menunjukkan pukul
03.30 dan warga memutuskan untuk 03.30 WIB dan warga memutuskan
kembali ke rumahnya masing-masing untuk kembali ke rumahnya masing-
karena sudah masuk waktu Salat masing karena sudah masuk waktu Salat
Subuh. Subuh.
BU 27/k. 34 Tapi, karena sulitnya medan dan tidak Tetapi, sulitnya medan dan alat berat
bisanya alat berat masuk ke lokasi yang tidak dapat masuk ke lokasi
membuat proses evakuasi sedikit membuat proses evakuasi sedikit
tersendat. tersendat.
BU 27/k. 39 Karuan saja truk beserta tiga awak Keruan saja, truk beserta tiga awak
langsung terperosok jatuh ke sungai langsung terperosok jatuh ke sungai dan
dan tewas seketika. tewas seketika.
BU 27/k. 47 Sedang Arismoyo (30), warga Sedangkan Arismoyo (30), warga
Grumbul Tayasa Desa Kedungrandu Grumbul Tayasa, Desa Kedungrandu,
Kecamatan Patikraja meninggal Kecamatan Patikraja, meninggal
tertimpa longsoran. tertimpa longsoran.
BU 27/k. 50 Akibatnya, grumbul tersebut terisolir, Akibatnya, grumbul tersebut terisolir,
jalan di sisi Utara tidak dapat dilewati jalan di sisi utara tidak dapat dilewati
karena jembatan ambruk, sedang karena jembatan ambruk, sedangkan di
Selatan tertutup longsoran tebing,” selatan tertutup longsoran tebing,” ujar
ujar Camat Gumelar Agus Supriyanto Camat Gumelar Agus Supriyanto, SIP.
SIP MSi. M.Si.
BU 27/k. 51 Di Purbalingga, tanah longsor terjadi Di Purbalingga, tanah longsor terjadi di
di Desa Pepedan Kecamatan Desa Pepedan, Kecamatan
Karangmoncol merusakkan dua rumah Karangmoncol, merusakkan dua rumah
warga setempat, Selasa (25/12) malam warga setempat, Selasa (25/12) malam
sekitar pukul 21.30. sekitar pukul 21.30 WIB.
BU 28/k. 3 Akhirnya 19 korban ditemukan, Akhirnya 19 korban ditemukan,
sedang 29 korban lainnya masih sedangkan 29 korban lainnya masih
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

tertimbun tanah. tertimbun tanah.


BU 28/k. 10 Diharapkan datangnya bantuan alat Diharapkan dengan bantuan alat berat
berat ini, proses evakuasi bisa cepat ini, proses evakuasi bisa cepat dilakukan
dilakukan dan semua korban bisa dan semua korban bisa segera
ditemukan secepatnya. ditemukan.
BU 28/k. 33 Sedang di Jakarta Menteri Dalam Sedangkan di Jakarta Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) Mardiyanto telah Negeri (Mendagri) Mardiyanto, telah
mengeluarkan surat edaran yang berisi mengeluarkan surat edaran yang berisi
imbauan dan dikirimkan kepada imbauan dan dikirimkan kepada
gubernur se-Indonesia agar selalu gubernur se-Indonesia agar selalu
waspada terhadap bencana alam. waspada terhadap bencana alam.
BU 29/k. 8 Proses evakuasi sempat membuat Proses evakuasi sempat membuat miris
miris saat petugas menemukan jasad saat petugas menemukan jasad Latif
Latif yang baru berusia 7 bulan dalam yang baru berusia 7 bulan dalam
pelukan Muryani ibunya. pelukan Muryani ibunya.
BU 29/k. 20 Selain medekat ke lokasi, sebagian Selain mendekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga menonton dari warga lain juga melihat dari kejauhan
kejauhan yakni dari tebing-tebing pada tebing-tebing yang berada di atas
yang berada di atas Desa Ledoksari. Desa Ledoksari.
BU 29/k. 32 Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo,
Wonogiri berhasil ditemukan Tim berhasil ditemukan Tim Gabungan
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah Pemkab Wonogiri, setelah melakukan
melakukan gugur gunung dengan gugur gunung atau kerja bakti dengan
peralatan sederhana. peralatan sederhana.
BU 30/k. 10 Selain mengalami pergeseran tanah Selain mengalami pergeseran tanah di
pada beberapa bagian rumah, akses beberapa bagian rumah, akses jalan
jalan menuju dua dusun tersebut juga menuju dua dusun itu juga putus karena
putus karena jalanan mengalami retak jalanan mengalami retak seperti telah
layaknya habis diguncang gempa. diguncang gempa.
BU 30/k. 21 Tapi, jika malam tiba harus pindah ke Tetapi, jika malam tiba mereka harus
pengungsian demi keselamatan. pindah ke pengungsian demi
keselamatan.
BU 30/k. 27 Bahkan Rina minta bantuan tersebut Bahkan, Rina meminta agar bantuan
jangan diberikan langsung ke warga, tersebut jangan diberikan langsung
tapi lewat Bank Kredit Kecamatan kepada warga, tetapi lewat Bank Kredit
(BKK). Kecamatan (BKK).
BU 30/k. 32 “Bagaimana, bapak dan ibu setuju tho “Bagaimana, bapak dan ibu setuju tho
kalau pindah ke rumah yang baru? kalau pindah ke rumah yang baru?
BU 30/k. 35 Tidak hanya bahan makanan pokok Tidak hanya bahan makanan pokok
seperti mie instan, susu, roti dan air seperti mi instan, susu, roti, dan air
mineral, bantuan berupa uang juga mineral, bantuan berupa uang juga terus
terus mengalir. mengalir.
BU 30/k. 36 Bahkan, Menkokesra lewat salah satu Bahkan, Menkokesra lewat salah satu
deputinya menyerahkan dua mobil deputinya menyerahkan dua mobil
berupa mobil ambulance dan mobil berupa mobil ambulans dan mobil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107

operasional untuk digunakan operasional yang digunakan untuk


kepentingan para korban longsor. kepentingan para korban longsor.
BU 31/k. 11 “Yang penting bagaimana nyawa “Yang penting bagaimana nyawa warga
warga bisa selamat dulu, karena bisa selamat dahulu, karena kondisisnya
kondisisnya memang benar-benar memang benar-benar mengkhawatirkan.
mengkhawatirkan.
BU 31/k. 13 Sedang pada hari kelima pasca Sedangkan pada hari kelima pasca
bencana, proses evakuasi terpaksa bencana, proses evakuasi terpaksa
dihentikan sekitar pukul 15.00, karena dihentikan sekitar pukul 15.00 WIB,
daerah sekitar lokasi diguyur hujan karena daerah sekitar lokasi diguyur
deras dan diselimuti kabut tebal. hujan deras dan diselimuti kabut tebal.
BU 31/k. 18 Selain menemukan potongan kaki, Selain menemukan potongan kaki,
petugas evakuasi juga menemukan petugas evakuasi juga menemukan uang
uang tunai Rp 50 juta yang tersimpan tunai Rp 50 juta yang tersimpan di
di kemben jarik salah satu korban. kemben jarit salah satu korban.
BU 31/k. 23 Sedang uang yang belum ditemukan Sedangkan uang yang belum ditemukan,
masih terus dicari petugas untuk masih terus dicari petugas untuk
menghindari tangan-tangan jahil yang menghindari tangan-tangan jail yang
berkedok relawan. berkedok relawan.

Kutipan Kesalahan Kelengkapan Unsur Kalimat

Kode Data Kutipan Kesalahan Pola Pembetulan Pola


Kalimat Kalimat Kalimat
BU 3/k. 14 Sementara itu,/pada Konjungsi/ Sementara itu,/Sabtu Konjungsi/
Sabtu (1/12)/di Ket. waktu/ (1/12),/kelompok Ket. waktu/
Mimika/telah Ket. tempat/ separatis Papua S/P/O/Ket.
melakukan/aksi P/O/Ket. Merdeka/telah tempat
pengibaran bendera tempat melakukan/aksi
Bintang Kejora/di sebuah pengibaran bendera
rumah ibadah di Jalan C Bintang Kejora/di sebuah
Heatubun Kelurahan rumah ibadah, Jalan C.
Kwamki Baru, Distrik Heatubun, Kelurahan
Mimika Baru. Kwamki Baru, Distrik
Mimika Baru.
BU 3/k. 25 Dari informasi intelijen/ Ket. tujuan/ Informasi intelijen/ S/P/O
menyebutkan/bahwa P/O (S/Ket. menyebutkan/bahwa (S/P/O/Ket.
kelompok separatis/dari tempat/P/O/ kelompok separatis tempat/Ket.
Papua/akan Ket. tempat/ Papua/akan waktu)
memanfaatkan/ momen Ket. waktu) memanfaatkan/momen
konferensi internasional konferensi internasional
perubahan iklim perubahan iklim
(UNFCCC)/di Nusa Dua, (UNFCCC)/di Nusa Dua,
Bali,/3-14 Desember Bali,/3-14 Desember
2007. 2007.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108

BU 4/k. 17 Seperti New York, Ket. Dalam pernyataannya,/ Konjungsi/


London, Amsterdam, pembanding Hashim/menjelaskan/ S/P/O (Ket.
Singapura, Hong Kong, an jika selama ini/dirinya/ waktu/S/P/
dan lainnya. membeli/benda-benda O/Ket.
budaya bersejarah asal tempat)
Indonesia/di berbagai
tempat di luar negeri,
seperti New York,
London, Amsterdam,
Singapura, Hong Kong,
dan lainnya.
BU 4/k. 28 Pertanyan ketiga/tentang S/Pel Pertanyan ketiga/ S/P/O
tempat transaksi. membahas/tempat
transaksi.
BU 4/k. 30 Soal lima arca itu,/setelah Frasa Lima arca itu,/setelah S/
dibeli dari Hugo/sempat preposisiona dibeli dari Hugo/sempat Konjungsi/
dipajang/selama 10 l/Konjungsi/ dipajang/selama 10 P/Ket.
bulan/di kantor Hashim. P/Ket. bulan/di kantor Hashim. waktu/Ket.
waktu/Ket. tempat
tempat
BU 4/k. 31 Namun,/awal November Konjungsi/ Namun,/awal November Konjungsi/
lalu/dipindah/ke Ket. waktu/ lalu,/lima arca itu/ Ket. waktu/
kediaman Hashim di P/Ket. dipindah/ke kediaman S/P/Ket.
Kemang/untuk tempat/Ket. Hashim di Kemang/ tempat/Ket.
dibersihkan. tujuan untuk dibersihkan. tujuan
BU 4/k. 39 Lima arca masing- S Lima arca itu/masing- S/P
masing arca Agastya, masing terdiri atas arca
arca Siwa, arca Mahakala Agastya, arca Siwa, arca
(dalam dokumen Mahakala (dalam
sertifikat tertulis arca dokumen sertifikat
Dharmapala), arca Durga tertulis arca
Mahesasuramardhini Dharmapala), arca Durga
tangan dua, dan arca Mahesasuramardhini
Durga tangan dua, dan arca
Mahesasuramardhini Durga
tangan delapan. Mahesasuramardhini
tangan delapan.
BU 5/k. 3 Untuk tahap Frasa Untuk tahap pertama,/ Frasa
pertama,/akan preposisiona pembatasan premium/ preposisiona
dilakukan/di Jakarta, l/P/Ket. akan dilakukan/di l/S/P/Ket.
Bogor, Tangerang dan tempat Jakarta, Bogor, tempat
Bekasi (Jabotabek). Tangerang, dan Bekasi
(Jabotabek).
BU 5/k. 6 Dikatakan,/dengan P/Ket. cara/ Dikatakan,/dengan P/Ket. cara/
adanya pembatasan atau P/O adanya pembatasan atau P/S
pengurangan konsumsi pengurangan konsumsi
premium di Jabotabek,/ premium di Jabotabek/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109

akan menghemat/dana akan dihemat/dana


subsidi cukup signifikan, subsidi yang cukup
yakni sekitar Rp 6 triliun. signifikan, yakni sekitar
Rp 6 triliun.
BU 5/k. 8 Setelah Konjungsi/ Setelah Jabotabek,/ Konjungsi/
Jabotabek,/tambah Ket./P/Ket. tambah Paskah,/ Ket./S/P/
Paskah,/akan tempat pembatasan premium/ Ket. tempat
diperluas/ke daerah- akan diperluas/ke daerah-
daerah yang potensial daerah yang potensial
seperti Batam, Jawa seperti Batam, Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Tengah, dan Jawa Timur.
BU 5/k. 13 Karena nantinya Ket. sebab Dengan adanya Frasa
premium ini hanya untuk pembatasan premium preposisiona
kendaraan roda dua dan ini,/Paskah/ l/S/P/Ket.
kendaraan umum. menyarankan/agar tujuan/Ket.
kendaraan pribadi tidak sebab
menggunakan premium
lagi dan beralih ke
Pertamax atau Pertamax
Plus,/karena nantinya
premium ini hanya
digunakan untuk
kendaraan roda dua dan
kendaraan umum.
BU 5/k. 19 “Lagi dibahas,/yang P/ “Upaya itu/sedang S/P/
jelas/tidak Konjungsi/ dibahas,/yang jelas/tidak Konjungsi/
merugikan/rakyat kecil,” P/O merugikan/rakyat kecil,” P/O
ujarnya. ujarnya.
BU 5/k. 23 Tidak merugikan/ P/O/P/O/P/ Kita/tidak ingin S/P/O
sepedamotor, tidak O/P/O merugikan/rakyat kecil,/
merugikan/ojek, tidak sepedamotor, ojek, taksi,
merugikan/taksi, tidak angkot, dan sebagainya,”
merugikan/angkot dan katanya.
sebagainya,” katanya.
BU 6/k. 7 Sekarang/tinggal masuk Ket. waktu/ Sekarang/tinggal masuk Ket. waktu/
tahap kedua/untuk P/Ket. tahap kedua/pemilihan P/S
memilih Ketua KPK,” tujuan Ketua KPK,” ujar
ujar Trimedya. Trimedya.
BU 6/k. 28 Akhirnya ya seperti ini. Ket. waktu “Dari awal sebenarnya/ Ket. waktu/
Komisi III/telah S/P/P/S/
mengetahui/ada/yang Konjungsi/
bermasalah,/namun/tetap P/Ket.
saja memaksakan,/ waktu
akhirnya ya seperti ini.
BU 7/k. 26 Meski nilai perkiraan Ket. Meski nilai perkiraan Ket.
penghematan Rp 6 triliun pembanding penghematan Rp 6 triliun pembanding
sangat besar,/tetapi/tidak /Konjungsi/ sangat besar,/tetapi/hal /Konjungsi/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110

sebanding/dengan social P/Pel ini/tidak sebanding/ S/P/Pel


cost yang akan timbul dengan social cost yang
sebagai dampak akan timbul sebagai
kebijakan itu. dampak kebijakan itu.
BU 8/k. 13 Dan bagian penyidikan Konjungsi “Saya/menegaskan/ S/P/Ket.
menjanjikan tidak akan supaya tidak ada tujuan/
mundur sedikit pun,” perubahan policy yang Konjungsi/
kata Gayus. terjalin selama ini/dan/ S/P/Pel
bagian penyidikan/
menjanjikan/tidak akan
mundur sedikit pun,”
kata Gayus.
BU 9/k. 6 Sehingga konferensi Konjungsi Konferensi iklim/di Bali/ S/Ket.
iklim di Bali akan sukses akan sukses/jika tempat/P/
jika penetapan target penetapan target lebih Ket. syarat
lebih ambisius dibanding ambisius dibanding
Kyoto. Kyoto.
BU 10/k. 8 Hal ini/berdasarkan hasil S/Pel Hal ini/ditinjau/ S/P/Pel
kajian perusahaan berdasarkan hasil kajian
surveyor PT Sucofindo perusahaan surveyor PT
(Persero) dengan Sucofindo (Persero)
Bappenas. dengan Bappenas.
BU 10/k. 10 Tapi digunakan ke mana, Konjungsi “Pertamina/selama ini/ S/Ket.
kita tidak tahu. hanya mengeluarkan/ waktu/P/O/
besaran saja,/tetapi/ Konjungsi/
digunakan ke mana,/kita/ P/S/P
tidak tahu.
BU 10/k. 21 Sehingga bisa K. hasil Pemerintah/hanya akan S/P/Pel/
menghemat Rp 45,363 mengalokasikan/ Konjungsi/
triliun. premium 2,4 juta S/P/O
kiloliter, solar 7,5 juta,
dan minyak tanah 7 juta
kiloliter,/sehingga/
negara/bisa menghemat/
Rp 45,363 triliun.
BU 10/k. 28 “Ini/agar mereka tidak S/Ket. “Ini/dilakukan/agar S/P/Ket.
jatuh lebih miskin,” tujuan mereka tidak jatuh lebih tujuan
katanya. miskin,” katanya.
BU 11/k. 8 Rencananya/tahun depan. S/Ket. Rencananya/dilakukan/ S/P/Ket.
waktu tahun depan. waktu
BU 11/k. 15 Nanti untuk periode Ket. waktu “Renovasi ini kan/bukan S/P/
mendatang,” katanya. untuk anggota DPR yang Konjungsi/
sekarang,/tetapi/untuk Ket. tujuan
periode mendatang,”
katanya.
BU 11/k. 19 “Januari/barangkali Ket. waktu/ “Januari/anggarannya/ Ket. waktu/
sudah cair. P barangkali sudah cair. S/P
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111

BU 11/k. 25 Kalau hasil penelitiannya Konjungsi/ Kalau hasil penelitiannya Konjungsi/


PU yang diminta DPR,/ P PU yang diminta DPR,/ S/P
ya sekitar Rp 107 jumlahnya/sekitar Rp 107
miliar,” kata Nizar miliar,” kata Nizar
menerangkan. menerangkan.
BU 11/k. 28 “Biar nanti tidak Ket. tujuan “Supaya nanti tidak Ket. tujuan/
membuat anggota kaget. membuat anggota S/Ket.
kaget,/saya/sekarang/ waktu/P/O/
sedang mencari/rumah P/S
kontrakan,”/tambah/
Nizar Dahlan.
BU 12/k. 3 “Ini/karena jabatan S/Ket. “Ini/dilakukan/karena S/P/Ket.
publik haruslah dipangku penyebaban/ jabatan publik haruslah penyebaban/
oleh orang yang P/S/Ket. dipangku oleh orang P/S/Ket.
berkualitas dan memiliki tempat/Ket. yang berkualitas dan tempat/Ket.
integritas yang tinggi,”/ waktu memiliki integritas yang waktu
kata/ketua majelis hakim tinggi,”/kata/ketua
MK Maruarar/dalam majelis hakim MK
sidang pembacaan Maruarar/dalam sidang
putusan uji materiil UU pembacaan putusan uji
Pemilu, UU MK, UU materiil UU Pemilu, UU
MA, UU Pemda, dan UU MK, UU MA, UU
BPK di gedung MK, Pemda, dan UU BPK di
Jakarta,/Selasa (11/12). gedung MK, Jakarta,/
Selasa (11/12).
BU 12/k. 9 Sebab, salah seorang Ket. Salah seorang hakim S/P/O
hakim konstitusi, Abdul penyebaban konstitusi, Abdul
Mukhtie Fadjar memiliki Mukhtie Fadjar/
pendapat berbeda memiliki/pendapat
(dissenting opinion) berbeda (dissenting
dengan 8 hakim lainnya. opinion) dengan 8 hakim
lainnya.
BU 13/k. 10 Untuk perunggu,/total F. preposisi/ Total koleksi S/P
koleksi 228 buah terdiri S perunggu/ada 228 buah
85 arca perunggu dan yang terdiri atas 85 arca
143 koleksi barangt- perunggu dan 143
barang lain terbuat dari koleksi barang-barang
perunggu. lain terbuat dari
perunggu.
BU 14/k. 22 “Tak benar/kalau kita P/Ket. alat/P “Itu/tak benar/kalau kita S/P/Ket.
gunakan alkes gunakan alkes alat/P
kadaluwarsa,”/tegasnya. kadaluwarsa,”/tegasnya.
BU 17/k. 22 Kalaupun banyak Konjungsi/ Kalaupun banyak Konjungsi/
keluhan dan keinginan Ket. keluhan dan keinginan Ket.
dari anggota Dewan penyebaban/ dari anggota Dewan penyebaban/
untuk melakukan P/Pel untuk melakukan S/P/Pel
renovasi/karena banyak renovasi/karena banyak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112

kerusakan/merupakan/hal kerusakan/itu/merupakan
lumrah dan maklum. /hal lumrah dan maklum.
BU 21/k. 10 Sedang/jatah makan Konjungsi/ Sebelumnya,/jatah Konjungsi/
sebelumnya/di S/Ket. makan/diberikan/di S/P/Ket.
Arofah/pada malam hari tempat/Ket. Arofah/pada malam hari tempat/Ket.
sebelum ke Muzdalifah. waktu sebelum ke Muzdalifah. waktu
BU 21/k. 19 Diakui,/di Muzdalifah/ P/Ket. Dia/mengakui,/banyak S/P/O (S/
banyak orang. tempat/O orang/di Muzdalifah. Ket. tempat)
BU 21/k. 21 “Karena kemacetan Ket. “Kemacetan/terjadi/ S/P/Pel
terjadi sangat padat. penyebaban sangat padat.
BU 21/k. 37 Untuk antre makan di Ket. Tujuan Untuk makan,/mereka/ Ket. tujuan/
bawah terik matahari harus mengantri/di S/P/Ket.
yang panjangnya bisa bawah terik matahari tempat
mencapai 25 meter dan yang panjangnya bisa
berdesakan. mencapai 25 meter dan
berdesakan.
BU 23/k. 16 Namun,/masih banyak Konjungsi/P Namun,/pelaksanaan Haji Konjungsi/
kekurangannya. tahun ini/masih banyak S/P
kekurangannya.
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna, Konjungsi/ Kalau ingin sempurna, Konjungsi/
maka/harus mengakui/ P/O maka/harus diakui/kalau P/S
kalau memang ada memang ada
kekurangannya,” kata kekurangannya,” kata
Maftuh Basyuni di Maftuh Basyuni di
Kantor Konsulat Jenderal Kantor Konsulat Jenderal
RI (KJRI) di Jeddah Arab RI (KJRI) di Jeddah Arab
Saudi, Sabtu (22/12). Saudi, Sabtu (22/12).
BU 23/k. 26 Wafat/di Mina/pada P/Ket. Dari DIY,/jamaah yang Ket. tempat/
Jumat (21/12) pukul tempat/Ket. meninggal/adalah/dr. H. S/P/O/P/
17.00 WAS/dan waktu/P/ Ali Jinah Ibrahim bin Ket. tempat/
dimakamkan/di Ket. tempat Ibrahim (56 th), kloter Ket. waktu/
pemakaman Syara SOC-31 yang beralamat P/Ket.
Mekah. di Blunyah Gede, Jl. tempat
Monjali 191, Sinduadi,
Mlati, Sleman,/wafat/di
Mina/Jumat (21/12)
pukul 17.00 WAS/dan
dimakamkan/di Syara
Mekah.
BU 23/k. 29 Wafat/di pemondokan P/Ket. Selain itu juga,/M. Sayid Konjungsi/
Mekah/Minggu (16/12) tempat/Ket. bin Wadiyani (81 th) S/P/Ket.
pukul 01.30 WAS. waktu kloter SOC-32 yang tempat/Ket.
beralamat di Bojong Bata waktu
01/04, Bojong Bata,
Pemalang,
Jateng,/wafat/di
pemondokan Mekah,/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113

Minggu (16/12) pukul


01.30 WAS.
BU 23/k. 31 Wafat/di pemondokan P/Ket. Marpuah bt. Harun (58 S/P/Ket.
Mekah,/Minggu (16/12) tempat/Ket. th), kloter SOC-77, tempat/Ket.
pukul 22.00 WAS. waktu beralamat di Marga Ayu waktu
RT/RW 04/02,
Margasari, Tegal,
Jateng,/wafat/di
pemondokan Mekah,/
Minggu (16/12) pukul
22.00 WAS.
BU 23/k. 33 Wafat/di Arofah,/Senin P/Ket. Muh. Zaini bin Ali S/P/Ket.
(17/12) pukul 21.00 tempat/Ket. Muhamad (69 th), kloter tempat/Ket.
WAS. waktu SOC-38, beralamat di Jl. waktu
Masjid Terboyo RT/RW
07/10, Tambakrejo,
Gayamsari, Semarang,/
wafat/di Arofah,/Senin
(17/12) pukul 21.00
WAS.
BU 23/k. 35 Wafat/di Arofah,/Selasa P/Ket. Srie Pantini bt. Kariboen S/P/Ket.
(18/12) pukul 00.55 tempat/Ket. Mulyo Soedarmo (50 th), tempat/Ket.
WAS. waktu kloter SOC-36, beralamat waktu
di Jl. Saninten Barat
IV/144, RT/RW
06/17,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 00.55 WAS.
BU 23/k. 37 Wafat/di Arofah,/Selasa P/Ket. Setiyo Sastro Diharjo bin S/P/Ket.
(18/12) pukul 01.30 tempat/Ket. Abdul Jalil (55 th), kloter tempat/Ket.
WAS. waktu SOC-12, beralamat di waktu
Candi Rejo RT/RW
02/02, Demangan,
Sambi, Boyolali,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 01.30 WAS.
BU 23/k. 39 Wafat/di Mina,/Rabu P/Ket. Narno Suwito bin S/P/Ket.
(19/12) pukul 17.00 tempat/Ket. Kariyorejo (66 th), kloter tempat/Ket.
WAS. waktu SOC-05, beralamat di waktu
Kepuhsari RT/RW 04/01,
Kepuhsari, Manyaran
Wonogiri,/wafat/di
Mina,/Rabu (19/12)
pukul 17.00 WAS.
BU 23/k. 41 Wafat/di Mina,/Rabu P/Ket. Romadhon bin K. Imam S/P/Ket.
(19/12) pukul 23.00 tempat/Ket. Kurdi (59 th), kloter tempat/Ket.
WAS. waktu SOC-47, beralamat di waktu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114

Tasik Madu RT/RW


11/03, Keputran,
Kemalang, Klaten,/
wafat/di Mina,/Rabu
(19/12) pukul 23.00
WAS.
BU 23/k. 43 Wafat/di perjalanan P/Ket. Sukro Pawiro bin S/P/Ket.
Mina,/Selasa (18/12) tempat/Ket. Wongso Wiryo (78 th), tempat/Ket.
pukul 14.37 WAS. waktu kloter SOC-17, beralamat waktu
di Gunung Lemah
Junutan RT/RW 01/02,
Gondowangi, Sawangan,
Magelang,/wafat/di
perjalanan Mina,/Selasa
(18/12) pukul 14.37
WAS.
BU 23/k. 45 Wafat/di Arofah,/Selasa P/Ket. Karbasi bin Romorustam S/P/Ket.
(18/12) pukul 14.40 tempat/Ket. (67 th), kloter SOC-79, tempat/Ket.
WAS. Waktu beralamat di Jl. Kartini, waktu
Gg. Merak RT/RW
01/08, Panggang,
Jepara,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 14.40 WAS.
BU 26/k. 12 Namun demikian tetap P/O Namun demikian,/ Konjungsi/
berbahaya,/khususnya kemungkinan banjir S/P/O
bagi warga yang berada itu/tetap berbahaya,/
di sungai. khususnya bagi warga
yang berada di sungai.
BU 26/k. 14 Subandriyo/juga S/P/O (S) Subandriyo/juga S/P/O
mengingatkan/bahwa mengingatkan,/bahwa (S/P/Pel)/
longsornya tebing antara longsornya tebing antara Ket. hasil
Blabak (Muntilan) Blabak (Muntilan)
dengan Selo. dengan Selo/
dikarenakan/tingginya
curah hujan/sehingga
membuat tebing lebih
mudah longsor.
BU 26/k. 26 Sementara/dari laporan Konjungsi/ Sementara itu,/Badan Konjungsi/
Badan Meteorologi dan Ket. tempat/ Meteorologi dan S/Ket.
Geofisika (BMG),/ Ket. waktu/ Geofisika (BMG),/ waktu/ P/O
menjelang akhir tahun P/O menjelang akhir tahun
2007,/melaporkan/ 2007,/melaporkan/
kemungkinan cuaca lebih kemungkinan cuaca lebih
buruk. buruk.
BU 28/k. 7 Kemudian, Ami (12), Konjungsi/ Para korban yang S/P/Pel
Mujinem (30), Pono (26), Pel ditemukan/atas nama/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115

Santi (8), Wardi (35), Irfan (10), Hamid (4),


Giyem (30) dan Anggi Parlan (25), Maryati (15),
(10). Hanif (4), Purpodi (35),
Ami (12), Mujinem (30),
Pono (26), Santi (8),
Wardi (35), Giyem (30),
dan Anggi (10).
BU 28/k. 29 Selain merenggut korban Konjungsi Selain merenggut korban Konjungsi/
jiwa 18 orang (dua jiwa 18 orang,/dua S/P/Ket.
diantaranya ditemukan di diantaranya/ tempat
Desa Bero Manyaran dan ditemukan/di Desa Bero
Kecamatan Wuryantoro). Manyaran dan
Kecamatan Wuryantoro.
BU 29/k. 24 Sesuai prosedur tetap Ket. cara/ Sesuai prosedur tetap Ket. cara/S/
(protap),/untuk rumah Ket. Tujuan (protap),/rumah rusak P/O
rusak berat mendapat berat/mendapat/bantuan
bantuan Rp 1 juta, rusak Rp 1 juta, rusak sedang
sedang Rp 500 ribu, dan Rp 500 ribu, dan rusak
rusak ringan Rp 250 ribu. ringan Rp 250 ribu.
BU 30/k. 21 Tapi,/jika malam Konjungsi/ Tetapi,/jika malam Konjungsi/
tiba/harus pindah ke Ket. waktu/ tiba/mereka/harus pindah Ket. waktu/
pengungsian/ demi P/Pel ke pengungsian/ demi S/P/Pel
keselamatan. keselamatan.
BU 31/k. 30 Sehingga total rumah Konjungsi Dengan demikian,/total Konjungsi/
rusak berat menjadi 230 rumah rusak berat/ S/P
rumah. menjadi 230 rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

116
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

117
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

118
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

119
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121

BIODATA

Elisabet Cinta Satriarini lahir di Brebes pada tanggal 9 Januari

1985. Menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1997 di SD

Negeri I Pagojengan, setelah itu melanjutkan studi di SMP Negeri

I Paguyangan dan selesai tahun 2000. Menamatkan Sekolah

Menengah Atas tahun 2003 di SMA Negeri I Bantarkawung,

Brebes. Pada tahun yang sama melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai