PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Elisabet Cinta Satriarini
031224026
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTO
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga
Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita
(Evelyn Underhill)
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menguatkan dan
♥ Bapak (alm.) dan ibuku yang selalu kubanggakan, yang dengan penuh kasih
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
Penulis
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Satriarini, Elisabet Cinta. 2009. Kesalahan Kalimat dalam Berita Utama Surat Kabar
Harian Kedaulatan Rakyat. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini meneliti kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar
harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat dan seberapa tinggi kesalahan kalimat yang
terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif. Data dalam penelitian berupa kalimat-kalimat yang mengandung
kesalahan. Peneliti menganalisis dengan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
kalimat yang ditemukan itu untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan kalimat yang terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat sebanyak 303. Menurut
peneliti jumlah kesalahan itu cukup tinggi. Kesalahan kalimat itu menurut banyaknya,
yaitu (1) pilihan kata sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)
kekurangan unsur kalimat sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling
banyak adalah kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar: (1) para jurnalis dan editor
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat lebih teliti dan cermat dalam menulis maupun
menyunting naskah berita, serta dapat meningkatkan keterampilan dalam menerapkan
kalimat yang benar, (2) para guru bahasa Indonesia hendaknya memberikan
pembelajaran kalimat secara matang bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun
kalimat untuk penulisan berita, dan (3) peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
sejenis, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini pada jenis kalimat yang lain.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala rahmat, anugerah, dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program
Dharma, Yogyakarta.
bimbingan, dukungan, dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
1. Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku pembimbing I yang dengan sabar dan bijaksana
3. Drs. J. Prapta Diharja S.J., M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah periode 2004–2009 yang telah memberikan
4. L. Rishe Purnama Dewi, S. Pd. dan para dosen lainnya di Program Studi
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menjalani
studi.
5. Bapak (alm.) dan ibuku yang dengan penuh kasih sayang selalu memberikan doa,
Pd. serta Dwi Ari Sulistyowati, S. Pd. yang telah memberikan semangat dan
dorongan kepada penulis untuk terus maju dan memberikan banyak masukan.
9. Bapak Ambrosius Bardi dan Ibu Y.F. Indartini yang telah memberikan doa,
10. Sahabatku Nuniyati, S. Pd., Anastasia Sulistiorini, L. Titin Tri W., S. Pd., Arum
Kusuma Wardani, S. Pd., dan Emmanuel Kristha atas doa dan dukungannya.
11. Frater Siprianus Sina, S. Pd., Frater Vigo Milandi, Suster Maria Marsiana Ndole,
S. Pd., Irsasri S. Pd., dan keluarga Pak Iman yang telah membantuku.
12. Teman-teman PBSID angkatan 2003 yang telah menjadi sahabat selama kuliah
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
skripsi ini.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Namun, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa pun yang berminat
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 85
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2 : Judul Berita Utama, Jumlah Kalimat, dan Jumlah Kesalahan ..... 45
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu bentuk bahasa yang digunakan oleh para wartawan. Bahasa
jurnalistik itu berisi serangkaian kata yang disajikan secara singkat, padat, sederhana,
lancar, jelas, lugas, dan menarik. Hal ini dimaksudkan agar isi yang disajikan dapat
dinikmati dan dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, bahasa
jurnalistik harus didasarkan pada pola kalimat bahasa Indonesia yang baku dan sesuai
dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Dengan demikian, bahasa yang tersaji
tulisan harus diperhatikan oleh penulis agar gagasan atau pikiran dapat diungkapkan
Tekanan, nada, jeda, atau lagu yang memudahkan pemahaman ragam bahasa lisan
tidak dapat dituliskan secara lengkap dalam ragam bahasa tulisan (Effendi, 1995: 10).
Oleh karena itu, dalam memahami sebuah tulisan, pembaca bertumpu pada
Salah satu tugas seorang jurnalis yang terpokok dan paling mendasar ialah
kepada publik melalui media massa cetak. Kalimat jurnalistik yang baik mempunyai
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
ciri enak dibaca dan terus mengalir, bersifat lugas dan tegas, padat dan tidak berbelit,
tepat, cermat, dan akurat sehingga pembaca mudah menangkap makna dan
memahami maksudnya (Rahardi, 2006: 5). Akan tetapi, dapat tersusunnya kalimat
jurnalistik yang berkualitas itu bukan merupakan proses yang mudah dan sederhana.
penulis sering melakukan kesalahan dalam penulisan berita. Kesalahan ini antara lain
yang benar. Penyebab kesalahan dalam penulisan berita juga bisa disebabkan oleh
tidak adanya redaktur bahasa dalam surat kabar sehingga banyak naskah yang tidak
Menurut Badudu (1995: 6), kesalahan bahasa dalam surat kabar timbul karena
kurangnya kepedulian penulis dalam menyusun kalimat dengan baik. Jika penulis
mau berhati-hati, kesalahan pasti dapat dihindari karena bahasa tulis masih selalu
dapat diperiksa kembali sesudah ditulis. Jadi, sebelum tulisan dicetak menjadi berita
yang nanti akan dibaca oleh sekian banyak pembaca, kesalahan yang dibuat oleh
penulis sudah diperbaiki. Pembaca tentu tidak mau membaca kalimat-kalimat yang
banyak kesalahannya dan tidak jelas sehingga selalu harus mengulang lagi membaca
kalimat itu. Dalam hal ini, wartawan atau penulis seharusnya menjadi contoh yang
kepada pembacanya dengan bahasa yang formal. Bahasa yang formal itu terlihat dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
penggunaan kalimatnya yang baku dan sesuai dengan kaidah tata bahasa yang resmi.
Namun, pada kenyataannya dalam surat kabar masih sering ditemukan kesalahan
dengan baik dan benar karena pembaca memiliki kecenderungan untuk meniru.
Bahasa dalam surat kabar juga akan menentukan kualitas dari surat kabar itu sendiri.
Oleh sebab itu, bagi para jurnalis atau wartawan perlu mempertahankan prinsip-
prinsip penyusunan kalimat jurnalistik sesuai kaidah yang baku dalam menulis berita
kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat,
khususnya selama edisi Desember 2007. Edisi itu dipilih dengan alasan Desember
adalah bulan akhir tahun 2007 yang mempunyai keberagaman isi berita, yaitu bulan
sebagai berikut.
1. Apa jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat dalam berita
2. Seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember
2007.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama:
1. Bagi Para Jurnalis dan Editor Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
2. Bagi Pembaca
menulis saja tidak cukup tetapi juga harus mampu menerapkan pola
Variabel yang diteliti adalah kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar
penelitian ini adalah kesalahan, kalimat, kesalahan kalimat, kalimat jurnalistik, berita,
1. Kesalahan
Kesalahan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak betul, tidak
menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan (Hastuti, 1989: 75).
2. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
3. Kesalahan Kalimat
Arifin (1987: 4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat
4. Kalimat Jurnalistik
5. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet
6. Berita Utama
Berita utama adalah informasi atau berita yang dianggap terpenting dari
seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah koran. Berita utama juga
dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit (Mallarangeng,
1992: 14). Berita utama ditempatkan pada halaman paling depan surat
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, berisi tentang
rumusan variabel dan batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan
Teori, menguraikan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori. Bab
III Metodologi Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, sumber data dan data
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
analisis data, hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup,
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada satu penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian yang
dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan. Penelitian itu dilakukan oleh
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Tahun 1997. Dari penelitian itu
Kompas. Pertama, gagasan pokok pada satu paragraf dilanjutkan pada paragraf
berikutnya. Kedua, adanya penggunaan kata penghubung yang tidak tepat dalam
pengembangan paragraf dalam tajuk rencana Kompas 1997 belum sesuai dengan
dalam hal objek kajiannya. Penelitian ini mengkaji kesalahan penyusunan kalimat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.
Bagian ini akan membahas kalimat, kesalahan kalimat, kalimat ragam bahasa
jurnalistik, prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, jenis kesalahan kalimat, dan berita
utama.
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
2.2.1 Kalimat
185), kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,
Kridalaksana (1993: 92) mengemukakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang
secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa. Ramlan (2001: 23) berpendapat bahwa kalimat
ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir
turun atau naik. Dalam KBBI (2003: 494), kalimat adalah n 1 kesatuan ujar yang
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
Adapun menurut Moeliono, dkk. (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, ada
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Dalam kalimat disertakan
juga tanda baca seperti koma, titik dua, tanda pisah, dan spasi.
wacana. Artinya, wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat atau lebih, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
tuturan berupa kata atau untaian kata yang memiliki ciri-ciri tersebut pada suatu
tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Hal ini biasanya disebabkan oleh
sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. Kesalahan adalah suatu tindakan yang
dilakukan dengan tidak betul, tidak menurut norma, dan tidak menurut aturan yang
ditentukan. Jika kesalahan ini dihubungkan dengan penggunaan kata atau kalimat, ia
tidak tahu kata atau kalimat yang tepat dan yang seharusnya dipakai (Hastuti, 1989:
Seseorang menyimpang karena tidak mau, enggan, malas mengikuti norma yang ada.
Ia tahu benar bahwa ada norma, tetapi dengan acuh tak acuh mencari norma lain yang
keinginan yang kuat yang tidak dapat dihindari karena suatu hal.
kesadaran tidak mau menurut norma yang telah ditentukan, sekalipun seseorang itu
yakin bahwa yang dilakukannya akan berakibat tidak baik. Sikap ini dapat disebut
menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya. Khilaf mengakibatkan
sikap keliru pakai, semata-mata tidak salah, tetapi juga tidak tepat. Kekhilafan bisa
diartikan kekeliruan karena salah ucap atau salah susun karena kurang cermat.
Menurut Tarigan dan Djago Tarigan (1988: 175 – 176), kesalahan adalah
berbahasa, H.G. Brown (1987: 170 via Nurgiyantoro, 2001: 191 – 192)
(mistakes).
Kekeliruan merupakan penyimpangan dalam memakai bahasa karena salah ucap atau
salah tulis yang disebabkan oleh faktor-faktor, seperti: kelelahan, emosi, dan kerja
Contoh kekeliruan:
Untuk perunggu, total koleksi 228 buah terdiri 85 arca perunggu dan 143 koleksi
Contoh kesalahan:
Penyusunan kalimat di atas salah karena tidak terdapat unsur subjek. Kalimat
yang baku minimal harus mengandung unsur subjek dan predikat agar kalimat itu
Namun, awal November lalu lima arca itu dipindah ke kediaman Hashim di Kemang
untuk dibersihkan.
Dalam penelitian ini, istilah kesalahan dan kekeliruan tidak dibedakan karena
penyimpangan berbahasa yang bersifat konsisten maupun tidak konsisten dalam suatu
tulisan formal dapat dianggap sebagai kesalahan dan bukan kekeliruan. Hal ini
diasumsikan bahwa para jurnalis sudah mengetahui tentang kalimat ragam bahasa
karena penyusunannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Menurut Arifin (1987:
4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat dari pembentukan kata dan
pembentukan kalimatnya.
kalimat yang tidak berpredikat, dan kalimat yang tidak bersubjek dan tidak
berpredikat atau disebut juga kalimat buntung. Kesalahan pembentukan kalimat yang
lain di antaranya adalah kalimat yang memiliki subjek ganda, penggunaan kata-kata
mubazir, padanan yang tidak serasi, kesalahan urutan kata, pengaruh bahasa daerah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
atau dialek, predikat-objek yang tersisipi, kalimat yang tidak logis, bentuk resiprokal
yang salah, pengaruh bahasa asing, dan penggunaan kata asing (Arifin, 1987).
Menurut Sugono (2009: 201), kesalahan dalam berbahasa itu mencakup tiga
masalah kalimat, yaitu (1) kesalahan kalimat sebagai akibat ketaksaan atau
kerancuan, (2) kesalahan kalimat sebagai akibat kesalahan diksi, dan (3) kesalahan
kalimat sebagai akibat kesalahan ejaan. Berikut ini tabel contoh kalimat yang
mengandung kesalahan.
Tabel 1
dialami, diketahui, dan dipikirkan oleh sebagian besar orang. Hal-hal itu berupa fakta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
yang seefektif mungkin karena keterbatasan ruang dan waktu (Soewandi dalam
ada pada tataran penulisan dan pengucapan, tataran kosakata dan morfologi, tataran
sintaktis, dan tataran wacana (Soewandi dalam Markiswo dan Supratiknya, 1996:
348).
Pada tataran penulisan dan pengucapan, ragam bahasa jurnalistik sangat ketat
terhadap kaidah atau aturan yang berlaku, meskipun kesalahan masih sering terjadi.
Namun, kesalahan itu semata-mata karena kelemahan penulis atau pembawa berita
yang tidak disengaja. Jika terjadinya karena faktor kesengajaan mungkin memang ada
Pada tataran kosakata dan morfologi, kosakata dibedakan menjadi dua, yaitu
kosakata penuh dan kosakata fungsional. Kata penuh terdiri atas nomina, pronomina,
ajektiva, verba, adverbia, numeralia, artikel, dan interjeksi, sedangkan kata fungsi
atau fungsional terdiri atas preposisi dan konjungsi. Morfologi adalah ilmu bentukan
penggabungan.
Pada tataran sintaktis, ada ciri sintaktis ragam bahasa jurnalistik. Ciri itu
Pada tataran wacana, sebuah wacana terdiri dari beberapa kalimat yang
baca, fungsi kata atau frasa, kalimat, terlebih wacana berita, tajuk rencana, dan artikel
atau opini). Wacana berita memiliki ciri khas yang berbeda. Bentuk wacana berita
berupa kerucut terbalik; yang paling penting (inti pokok) ada di bagian atas (teras
menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa Indonesia jurnalistik sama dengan bahasa
kalimat jurnalistik tidak cukup hanya berdasarkan bahasa yang baik dan benar.
Penguasaan tata bahasa dan alat-alat perangkat bahasa hanyalah dasar bagi calon
Istilah kalimat jurnalistik menurut Rahardi (2006: 15) mengarah pada bahasa
ragam jurnalistik atau bahasa pers, yaitu bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
fakta, laporan, berita, tulisan yang baru saja terjadi. Menurut Setiati (2005: 87),
bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis berita
dan memiliki sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar, dan
jelas.
paling kecil yang mempunyai makna atau pesan dalam penyampaian berita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Pengertian ini dapat diartikan juga sebagai kalimat yang cocok untuk menyusun
berita yang sebaiknya ditulis pendek, padat, dan populer, serta mudah dipahami
dalam waktu singkat. Kalimat jurnalistik juga harus mengandung unsur berita siapa,
apa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana yang disusun teratur agar menjadi
jurnalistik lebih fleksibel, tidak terlalu mengikuti aturan SPOK ataupun unsur DM
maupun waktu) tidak harus diletakkan paling belakang dari sebuah kalimat sesuai
patokan dalam aturan tata bahasa. Kata keterangan waktu dapat saja diletakkan di
tengah, di tempat yang paling dekat dengan kata yang dijelaskan „kapan terjadinya‟.
Demikian juga dengan kata keterangan tempat, dapat diletakkan di mana saja
(1) “Saya tidur di hotel tadi malam,” (sesuai dengan rumusan SPOK).
Pernyataan itu dapat diganti menjadi: (1a) “Tadi malam saya tidur di hotel”. Tetapi,
akan lebih bagus jika kata keterangannya dekat dengan predikat: (1b) “Saya tadi
malam tidur di hotel”. Alasannya, kata tadi malam itu menjelaskan kata tidur,
sedangkan kata di hotel letaknya sudah tepat karena menjelaskan kata tidur juga.
Kalimat yang tersusun sesuai dengan rumus SPO jarang menimbulkan rancu.
Tetapi, kalimat yang lengkap SPOK terlebih jika berbentuk kalimat majemuk,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
terkadang justru menimbulkan kerancuan. Misalnya, berita yang ada dalam kalimat
berikut ini.
Dilihat dari susunan tata bahasanya, kalimat di atas sudah sah karena tersusun
objek yang dikonfirmasi (sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh
kelompok pecinta perkutut Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito
Express International akhir bulan yang lalu), kemudian kata keterangan tempat (di
Susunan kalimat itu sama dengan kalimat sederhana ini: “Saya makan nasi
goreng telor di restoran Mangano kemarin”. Kata saya sebagai pokok atau subjek,
makan sebagai predikat, nasi goreng telor sebagai objek, di restoran Mangano
sebagai keterangan tempat, dan kemarin sebagai keterangan waktu. Tetapi, dalam hal
objek (dan keterangan objek) yang cukup panjang (tidak sependek nasi goreng telor)
sehingga keterangan tempat dan keterangan waktu untuk kalimat induknya terpaksa
berada jauh di belakang. Letak keterangan tempat dan keterangan waktu yang terlalu
memberi keterangan tempat dan keterangan waktu bagi klausa di depannya. Padahal,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
frasa “di kantornya di bilangan Klewer, Solo, kemarin” adalah keterangan tempat dan
Agar kalimat berita mengenai penangkar burung tersebut dapat lebih mudah
Keterangan tempat dan keterangan waktu dapat juga diletakkan di tengah kalimat
menerangkan) yang letaknya harus diatur dengan cermat. Namun, dalam kalimat
sebaiknya meletakkan kata, frasa, dan klausa agar efektif memperjelas pesan yang
disampaikan.
2004 halaman 21, berjudul “Lidya Kandou dari Komedi ke Komedi”). Alinea pertama
(3) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan sutradara Has
Manan itu, Lidya berperan sebagai adik Roy Marten yang manja”.
Frasa yang manja dalam kalimat itu tidak jelas. Pembaca mungkin tidak
paham siapa yang manja, apakah Lidya atau Roy Marten karena frasa yang manja
berada di belakang Roy Marten. Sampai kalimat terakhir dalam berita itu tidak
dijelaskan lebih jauh, bahkan tidak ada keterangan yang implisit untuk itu.
Seandainya kalimat terakhir itu dipecah dan ditulis seperti berikut ini, tidak ada
(3a) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan Has Manan itu,
Lidya memerankan adik yang manja, sedangkan tokoh kakak diperankan oleh
Roy Marten”.
Jadi, jelas bahwa dalam pernyataan itu yang manja adalah tokoh adik yang
Dengan susunan kalimat ragam bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah
tata bahasa Indonesia baku, penulis (jurnalis) dapat menuntun pembaca (pendengar)
memahami berita secara tepat dan akurat, sebagaimana pesan yang dikehendakinya.
Kecermatan dan keterampilan dalam menyusun kalimat untuk penulisan berita itu
dasar bagi para jurnalis atau pers, juga bagi para calon jurnalis untuk menyusun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
asing.
atau ide-idenya ke dalam kalimat dan alinea yang panjang. Hal-hal yang sebenarnya
tidak terlalu perlu dan masalah-masalah yang tidak terlalu penting diuraikan secara
panjang-lebar dan terinci. Dari sisi kebahasaan, hal itu justru berpotensi besar
Seorang jurnalis harus memilih kata-kata atau frasa yang lebih singkat atau
lebih pendek jika memang ada padanan atau sinonimnya dari kata-kata atau frasa
yang panjang. Misalnya, jika ada bentuk sekarang dan kini, preferensi seorang
jurnalis harus pada kata kini yang hanya berkarakter 4 huruf, bukan pada kata
sekarang yang berkarakter 8 huruf. Jika ada pilihan bentuk yang akan datang dan
mengubah arti atau makna seharusnya dihindari. Selain itu, kata-kata yang sifatnya
rancu seperti bentuk disebabkan karena juga harus dihindari sebab kedua kata
tersebut memiliki makna yang sama sehingga tidak perlu digunakan secara
bersamaan. Demikian juga bentuk bertujuan untuk dan diperuntukkan bagi, jika
sudah ada kata tujuan jangan digunakan kata untuk dan jika sudah ada kata untuk
Ide-ide yang cukup banyak ketika akan menulis sebaiknya dipisahkan dan
kalimat yang demikian itu tentu lebih membantu para pembaca untuk memahaminya,
Pembaca media massa cetak itu sangat beragam dan muncul dari berbagai
latar belakang yang berbeda, kemampuannya memahami sebuah tulisan juga sangat
dan bahasa yang bentuknya sederhana dan wujudnya tidak berbelit-belit sehingga
Kalimat jurnalistik yang sederhana itu tidak boleh terdiri dari klausa-klausa
dan frasa-frasa yang terlalu rumit. Kalimat jurnalistik juga tidak boleh disusun dari
akan menyebabkan pembaca menjadi bingung. Namun, sebuah kalimat seberapa pun
pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis harus memiliki subjek dan predikat.
penyampaian ide atau gagasan harus seminimal mungkin tetapi juga harus lengkap.
Demikian juga dengan alinea atau paragraf, ide pokok atau gagasan utama cukup
diuraikan dengan memakai tiga atau empat kalimat dalam satu paragraf.
Ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis atau jurnalis sedapat mungkin harus
disampaikan dengan bahasa yang mudah dan sederhana. Jika tidak mungkin
diungkapkan dengan kalimat sederhana (biasanya terdiri dari satu subjek dan satu
acara adalah mereka akan berbicara dengan kata-kata yang muluk-muluk, dengan
makna atau maksud yang dikatakannya tidak selalu mudah ditangkap. Namun, ada
anggapan bahwa dengan cara berbicara menggunakan bahasa berciri verbalistis itu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
mereka akan mendapatkan penghargaan atau penghormatan yang lebih. Dalam dunia
digunakan untuk menyatakan gagasan atau ide yang tidak selalu sederhana. Begitu
juga sebaliknya, bentuk-bentuk kebahasaan yang panjang tidak selalu juga dapat
dipakai untuk menyatakan maksud atau makna yang kompleks. Semakin bentuk
kebahasaan itu panjang, akan semakin rumit penyampaian maksud atau makna
bentuk kebahasaan yang langsung, pendek, tajam, tidak rumit, dan tidak berbelit.
Jadi, dalam paragraf yang baru harus ada ide atau gagasan yang baru juga. Dalam
bahasa ragam jurnalistik, ide atau gagasan yang baru itu harus dinyatakan dengan
pasif karena keduanya merupakan bentuk linguistik dan bentuk kebahasaan yang
benar. Oleh karena itu, bentuk-bentuk yang ada dalam linguistik sebaiknya digunakan
Jika dilihat dari sisi maknanya secara umum, bentuk-bentuk positif dan
bentuk-bentuk aktif dalam kalimat lebih memberikan implikasi makna yang tegas dan
lebih lugas. Misalnya, kata absen secara linguistis bermakna lebih tegas daripada kata
tidak hadir. Bentuk mangkir juga lebih tegas daripada tidak hadir secara berturut-
digunakan dalam bahasa pers adalah kalimat-kalimat aktif. Hal ini berkaitan dengan
disampaikan. Secara linguistis, bentuk pasif bersifat tidak langsung tetapi ciri
kebahasaan itu tidak cocok digunakan dalam ragam jurnalistik. Bahasa ragam
makna.
yang monoton. Dalam satu kolom berita, sedapat mungkin harus digunakan bentuk-
bentuk kebahasaan yang sifatnya variatif. Tidak boleh ada bentuk atau konstruksi
linguistik yang sangat dominan dan penat seperti sementara itu, sebagaimana
Cara pembahasaan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-
makna kabur. Makna kabur dapat terjadi diantaranya karena pilihan kata atau
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan yang berlaku.
Berkaitan dengan hal itu, contoh pemakaian kata pada seperti dalam pada Senin,
pada Juni, pada 2005 ini cenderung dianggap sebagai ganti dari bentuk pada hari
interferensi dari bahasa Inggris yang selalu mewajibkan adanya kata depan atau
tertentu tidak serta-merta berlaku dan dapat diterapkan pada bahasa yang lain. Pada
dasarnya, bahasa Indonesia tidak berciri demikian itu. Jadi, pemakaian yang secara
linguistik dianggap lebih benar adalah bentuk hari Senin, bulan Juni, dan tahun 2005.
Bahasa dalam ragam jurnalistik untuk media massa cetak itu sangat berbeda
jurnalistik dalam media cetak harus selalu berciri tulis, sedangkan ragam bahasa
jurnalistik dalam media elektronik dan media visual-elektronik selalu bersifat tutur.
Menurut Romli (2004) via Rahardi (2006: 45), bahasa ragam tutur itu
diucapkan, satu ide satu kalimat (menghindari kalimat majemuk atau kalimat luas)
dan satu kalimat sedapat mungkin disampaikan dalam satu nafas, tidak menggunakan
kalimat langsung (kalimat langsung harus dibuat menjadi kalimat tidak langsung).
Berkaitan dengan ciri yang pertama, yakni bahwa kalimat-kalimat dalam ragam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
bahasa tutur harus pendek, perlu diperhatikan juga di dalam bahasa jurnalistik tulis
untuk media massa cetak. Kalimat-kalimat yang pendek yang hanya berisi satu ide,
Berkaitan dengan ciri kedua, yakni bahwa bahasa tutur harus menggunakan
kata-kata yang biasa, tidak sepenuhnya harus diikuti dalam bahasa jurnalistik ragam
tulis untuk media cetak. Misalnya, dalam bahasa tutur, bentuk seperti jam 8 pagi itu
boleh dipakai tetapi dalam bahasa ragam tulis untuk media massa cetak bentuk itu
harus diubah menjadi pukul 08.00 pagi. Perlu ditegaskan juga waktu yang dinyatakan
Berkaitan dengan ciri ketiga, yakni bahwa satu kalimat dalam bahasa tutur
harus disampaikan dalam satu nafas, juga tidak perlu diikuti dalam media massa
cetak. Bahasa media cetak tidak bertautan dengan persoalan nafas dan cara
Berkaitan dengan ciri yang terakhir atau keempat, yakni harus menggunakan
kalimat tidak langsung, dalam media massa cetak cenderung berciri lebih leluasa.
penting disampaikan secara akurat, kalimat langsung dapat saja digunakan. Bila tidak
perlu dengan kalimat langsung, kalimat yang tidak langsung pun dapat dipakai untuk
Jadi, jelas bahwa bahasa lisan atau bahasa tutur memiliki perbedaan dengan
bahasa tulis. Oleh karena itu, para wartawan atau jurnalis media massa cetak perlu
(9) Memiliki preferensi pada bentuk yang sederhana, pendek, dengan tetap
sederhana, pendek, dan tidak berbelit. Terlebih, jika bentuk yang sederhana dan
pendek itu jauh lebih informatif dan komunikatif. Namun, tidak semua bentuk pendek
dengan, sehubungan dengan, sesuai dengan. Kata dengan pada bentuk-bentuk itu
sama sekali tidak boleh dihilangkan dalam bahasa jurnalistik, walaupun dilakukan
karakter huruf, bentuk-bentuk itu tetap harus dipertahankan karena tidak semua
aspek-aspek kebahasaan dapat di atur semaunya saja. Bahasa media massa cetak tidak
serta-merta bebas dan lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan atau aturan linguistik
yang ada, perlu disadari bahwa bahasa media massa itu juga dimaksudkan untuk
asing
pemakaian bahasa ragam jurnalistik, hal ini akan sulit untuk dihindarkan. Tugas
interferensi dari bahasa yang lebih kuat terutama bahasa Inggris, maka orang akan
Apalagi, media cetak yang menjadi wadah untuk menulis dan menuangkan gagasan
terkena interferensi bahasa Inggris ialah konstruksi pada Senin, pada Januari, pada
2005. Dalam bahasa Inggris, kehadiran sebuah preposisi atau kata depan seperti in,
on, at di depan nomina atau kata benda merupakan sebuah keharusan. Akan tetapi,
dalam bahasa Indonesia, bentuk kebahasaan itu tidak dibenarkan dan yang harus
digunakan adalah bentuk hari Senin, bulan Januari, dan tahun 2005.
Dalam tataran kalimat, konsrtuksi asing itu memberikan pengaruh yang besar
yaitu bentuk yang dipendekkan, misalnya pada kalimat: “ditanya masalah korupsi di
Bentuk semacam itu jelas telah terinterferensi oleh bahasa Inggris. Untuk
digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis data dibatasi menjadi tiga jenis,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
yaitu kehematan katanya, penggunaan pilihan katanya, dan kelengkapan unsur dalam
kalimatnya.
Salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat
efektif adalah kehematan (Akhadiah, 1988: 125). Kehematan itu meliputi kehematan
dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.
Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Namun, kehematan
tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau menambah kejelasan makna boleh
dihilangkan.
dan penuh kata basa-basi tidak cocok untuk penulisan berita. Space (ruang) yang
tersedia bagi media massa itu harus diisi beraneka ragam berita, maka sangat penting
menulis singkat, padat, dan jelas. Kata-kata mubazir yang terdapat dalam kalimat
harus dibuang. Menurut Ramlan, dkk. (1992: 65), istilah mubazir adalah terlampau
banyak atau terlalu berlebihan sehingga menjadi sia-sia atau tidak berguna.
Cara penulisan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-
makna kabur. Menurut Rahardi (2006), makna kabur dapat terjadi di antaranya karena
pilihan kata atau diksinya, penggunaan kata-kata yang berlebihan, serta salah dalam
jurnalis harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan
yang berlaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
Selain itu, Dewabrata (2006, 23) menjelaskan bahwa penggunaan kata (diksi)
Pemilihan kata (diksi) perlu mempertimbangkan nalar. Penggunaan kata yang sama
berturut-turut dan berdekatan dalam kalimat jurnalistik juga dianggap kurang bagus
Menurut Akhadiah (1988: 88), pemilihan kata dalam kalimat itu penting dan
kata-kata itu harus digunakan secara tepat dan sesuai. Dalam memilih kata ada dua
memahami dan mengartikan kata atau rangkaian kata sesuai dengan maksud penulis.
Namun, jika pembaca mempunyai pandangan yang berbeda dengan tafsiran penulis
mengenai suatu kata atau rangkaian kata yang dipakai, komunikasi itu akan terputus.
kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.
dimiliki. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam menulis harus digunakan kata-kata
secara tepat sehingga tidak ditafsirkan dengan makna individual oleh pembaca.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
Dalam hal ini berlaku kaidah makna yang mengacu pada ketepatan pemakaian kata
Hubungan antara kata dengan maknanya sering menjadi rumit. Ada beberapa
kata yang mempunyai makna yang sama atau mirip, seperti kata-kata muka, paras,
wajah, tampang; rancangan, rencana, desain; musykil, sulit, rumit, sukar. Namun,
kata-kata yang bersinonim itu sering kali tidak dapat saling menggantikan. Kata
indah bersinonim dengan cantik, bagus, dan elok. Tetapi, hal itu tidak dapat
digunakan untuk menggantikan gadis cantik dengan gadis indah. Di samping itu, ada
juga kelompok kata yang sama bunyi atau tulisannya (homofon = sama bunyi;
Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau objek
(referen) saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. Misalnya kata
pelayan toko dan pramuniaga, keduanya menunjuk kepada seseorang yang bekerja
untuk suatu toko. Tetapi di dalam pemakaiannya, kata pramuniaga mengandung nilai
yang lebih terhormat daripada kata pelayan toko. Begitu juga kata wafat dan mati,
keduanya mengandung makna hilangnya kehidupan dari suatu organisme, tetapi hal
itu tidak dapat dipertukarkan, misalnya antara kata gajah mati menjadi gajah wafat.
Konsep dasar yang didukung oleh suatu kata disebut denotasi, sedangkan nilai
rasa atau gambaran tambahan yang ada di samping denotasi disebut konotasi atau
nilai kata. Kata dengan makna denotatif digunakan dalam karangan ilmiah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
sedangkan kata dengan makna konotatif digunakan dalam bahasa sastra atau bahasa
iklan.
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, sedangkan
kata konkret adalah kata yang mempunyai referen berupa objek yang dapat diamati.
Kata abstrak lebih sulit dipahami daripada kata konkret. Jika yang akan
dideskripsikan ialah suatu fakta, tentu harus lebih banyak digunakan kata-kata
konkret.
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin
luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya. Sebaliknya, makin sempit ruang
Kata-kata abstrak biasanya merupakan kata umum, tetapi kata umum tidak
Makin umum suatu kata makin banyak kemungkinan salah paham atau
makin sedikit kemungkinan terjadi salah paham. Dengan kata lain, makin khusus kata
Kata-kata populer seperti kata besar, pindah, kecil, batu, waktu, isi, harga,
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kata-kata seperti itu digunakan pada berbagai
berbeda dengan kata andal, acak, transfer, minor, batuan, momentum, faktor, volume,
Kata kajian hanya dikenal dan digunakan secara terbatas dalam kesempatan-
kesempatan tertentu. Kata-kata seperti itu biasanya hanya digunakan oleh para
ilmuwan atau kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus.
Banyak di antara kata kajian ini merupakan kata serapan atau kata asing (Latin,
Yunani, Inggris).
Dalam tulisan yang formal dan ditujukan kepada khalayak yang lebih luas
dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok tertentu. Kata-kata seperti ini sering kali
perkumpulan rahasia).
Pada waktu tertentu banyak terdengar “slang” yaitu kata-kata tidak baku yang
dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan akan sesuatu yang baru, misalnya
kata asoy, selangit, mana tahan, dan sebagainya. Kata-kata seperti itu bersifat
sementara, jika sudah terasa usang, kata-kata ini menjadi kata-kata biasa yang dapat
Dalam memilih kata-kata, penulis harus waspada karena makna kata itu kerap
kali berubah atau bergeser. Perubahan ini dapat meluas atau menyempit, kadang-
penyerapan unsur-unsur bahasa asing. Hal ini terjadi karena adanya hubungan
Kata asing yang dimaksud ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing
yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa
Indonesia. Kata-kata atau unsur-unsur serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang
serapan ini yang sudah tidak terasa lagi keasingannya dan bahkan sudah menjadi
telah diterima oleh masyarakat, misalnya canggih, acak, kendala, pemerian, telaah,
laik.
Kata-kata seperti itu dapat digunakan dalam tulisan, tetapi penulis juga harus
tahu dengan tepat makna dan pemakaiannya. Jika kata-kata seperti itu sudah
dibakukan, penulis dapat menggunakannya tanpa tanda khusus. Tetapi jika kata-kata
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas, maka penulis perlu memberikan
tanda dan padanannya dalam bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia.
hubungan yang lebih luas, misalnya dalam kalimat, paragraf, atau karangan. Makna
kata pada dasarnya bergantung pada konteks yang mencakup baik situasi fisik
Konteks fisik suatu kata adalah latar „setting‟ geografis dan sejarah pada
waktu suatu kata dituliskan atau diucapkan (dalam proses encoding) dan dibaca atau
didengar (dalam proses decoding). Makna kata baru jelas bila digunakan dalam
kalimat, dalam konteks verbalnya. Konteks verbal ialah hubungan suatu kata dengan
sebab terkadang kata-kata itu mempunyai perbedaan arti yang basar jika digunakan
dalam konteks tertentu. Kata-kata itu harus digunakan sesuai dengan kelompoknya
dalam kalimat. Hal ini berhubungan dengan kelaziman yang berlaku dalam
(obat).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
dengan kesempatan atau situasi dan keadaan pembaca (menyangkut aspek sosial kata-
kata). Kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada masyarakat umum berbeda
dengan kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Agar dapat
hal berikut.
yang berlaku dalam masyarakat pembaca. Hal ini berhubungan erat dengan nilai
sosial pembaca. Harus diperhatikan apakah di kalangan masyarakat sasaran tulisan itu
ada kata tabu atau kata-kata yang mempunyai konotasi lain yang mungkin akan
Ragam bahasa baku (standar) ialah ragam bahasa yang digunakan kelas
terpelajar di dalam masyarakat. Ragam bahasa baku dapat dikenali dari kata-kata
maupun struktur kalimat yang digunakan. Kata-kata baku dan nonbaku dapat dikenal
tulisan itu ditujukan. Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa, kalimat, serta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
kata-kata yang digunakan. Sehubungan dengan sasaran tulisan, harus digunakan kata-
Menurut Moeliono (2003: 315), kalimat itu minimal terdiri atas unsur subjek
dan unsur predikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang kehadirannya
selalu wajib.
sebagai berikut.
Kalimat paling sedikit harus terdiri dari subjek dan predikat, kecuali kalimat
perintah atau ujaran yang merupakan jawaban pertanyaan. Kalimat yang berpredikat
kata kerja aktif transitif tetapi di depan subjeknya terdapat kata depan adalah kalimat
yang salah. Pada kalimat aktif, kata depan tidak boleh mendahului subjek, karena
subjek yang beruntun, kemudian keterangan itu diberi keterangan lagi sehingga
kalimat menjadi panjang dan predikatnya menjadi tidak jelas. Panjangnya suatu
kalimat itu bukan merupakan suatu ukuran bahwa kalimat itu lengkap. Sebaiknya
kalimat yang dibuat itu pendek dan hemat, tetapi lengkap dan jelas karena itu
Kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat disebut juga kalimat
buntung. Kalimat buntung itu merupakan kalimat penggalan yang masih mempunyai
hubungan gantung dengan kalimat lainnya. Kalimat seperti itu disebut anak kalimat,
sedangkan kalimat yang digantunginya itu disebut induk kalimat. Kalimat tunggal
bahasa Indonesia tidak boleh diawali kata penghubung kecuali jika yang diawali oleh
Pengertian berita itu sendiri didefinisikan oleh beberapa ahli berikut ini.
Menurut Pasaribu (1995: 59), berita adalah informasi yang dianggap penting atau
menarik tentang suatu kejadian yang menyangkut manusia, benda, atau hewan. Berita
(2004: 103), berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita disamakan maknanya dengan “khabar” dan “informasi (resmi)”, yang berarti
(news) adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual atau hangat
dibicarakan dan menarik perhatian orang banyak, serta melibatkan fakta dan data
mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media
on line internet. Sumadiria (2005: 187) juga berpendapat bahwa berita harus merujuk
pada teknik melaporkan, pola piramida terbalik, dan rumus 5W1H. Berita juga
tunduk pada etika dasar dan bahasa jurnalistik. Dalam penulisan berita, bahasa berita
harus logis, sederhana, jelas, tegas, lugas, ringkas, formal, efisien, informatif, dan
komunikatif.
tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang. Berita pertama-tama
harus cermat dan tepat (dalam bahasa jurnalistik harus akurat). Selain itu, berita juga
harus lengkap (complete), adil (fair) dan berimbang (balanced). Berita pun harus
tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut
objektif. Selanjutnya, yang merupakan syarat praktis penulisan berita, yaitu ringkas
berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Sumadiria (2005: 65). Alasan
dipilih pendapat itu karena definisi yang diuraikan lengkap dan mencakup pengertian
secara luas.
Pengertian berita utama dalam penelitian ini sendiri adalah informasi atau
berita yang dianggap terpenting dari seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah
koran. Berita utama juga dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit
(Mallarangeng, 1992: 14). Berita utama ditulis di halaman paling depan surat kabar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
memahami dan menemukan kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian
Kedaulatan Rakyat dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada,
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menurut
Kountur (2003: 105), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel, namun
diuraikan satu per satu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada
Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan apa adanya tentang kesalahan kalimat dalam berita utama surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007. Dalam proses
penelitian ini, peneliti akan menganalisis dokumen yang berupa kalimat-kalimat pada
teks berita satu per satu kemudian mendeskripsikan hal-hal yang ditemukan sesuai
Sumber data dalam penelitian ini adalah berita utama pada surat kabar harian
Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat ini
terbit setiap hari kecuali hari libur nasional dan setiap terbitannya selalu terdapat
kolom berita utama. Pada bulan Desember 2007 ada dua kali hari libur nasional yaitu
tanggal 20 (Hari Raya Idul Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.
2003: 151). Dalam penelitian ini, instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Menurut Moleong (2007: 168), yang dimaksud dengan peneliti sendiri atau manusia
pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi
pelapor hasil penelitiannya. Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti tidak
membuat instrumen sendiri karena sudah ada data yang tersedia dalam bentuk
berikut. Setelah memperoleh semua data yang diperlukan berupa teks berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007, langkah berikutnya
adalah mengkopi. Potongan-potongan teks yang telah dikopi itu ditempel pada kertas
HVS (kartu data), lalu diurutkan sesuai dengan urutan tanggal. Selanjutnya adalah
membaca teks berita utama itu secara cermat dan meneliti penyusunan kalimatnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
BK : pemborosan kata
PK : pilihan kata
BAB IV
kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi
Desember 2007. Penelitian kesalahan kalimat ini dibatasi menjadi tiga jenis, yaitu:
(1) kesalahan pemborosan kata, (2) kesalahan pilihan kata, dan (3) kesalahan
kekurangan unsur kalimat. Dalam penelitian ini ditemukan ketiga kesalahan yang
terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat itu.
Berita utama yang diperoleh pada edisi Desember 2007 sebanyak 29 buah.
Selama edisi itu terdapat dua kali hari libur nasional yaitu tanggal 20 (Hari Raya Idul
Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat kabar harian Kedaulatan
Rakyat hanya terbit 29 kali. Berita utama itu selalu ada dalam setiap terbitannya dan
yang diambil untuk penelitian ini hanya berupa berita yang paling aktual pada hari
terbit dan ditulis di halaman paling depan dengan ukuran tulisan judul berita yang
paling besar.
Berikut ini disajikan tabel judul berita utama, jumlah kalimat, dan jumlah
kesalahan. Untuk data berita utama diberi kode “BU” diikuti dengan tanggal yang
diurutkan dari yang terkecil “1” sampai yang terbesar “31”. Jadi, datanya akan diberi
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
Tabel 2
Dari 29 berita utama itu ditemukan ada penulisan kalimat yang mengandung
lebih dari satu jenis kesalahan. Oleh karena itu, setiap kesalahan yang terdapat dalam
kalimat dihitung sesuai dengan jumlah dan jenis kesalahan yang ada. Selanjutnya,
kesalahannya. Setiap jenis kesalahan disertai empat contoh dari seluruh jenis
kesalahan yang ditemukan. Apabila kesalahan yang sudah diidentifikasi kurang dari
empat kesalahan, contoh kesalahan akan diberikan berdasarkan data yang ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
bawah.
Berikut ini contoh kalimat yang mengandung lebih dari satu jenis kesalahan.
“Dari informasi intelijen menyebutkan bahwa kelompok separatis dari Papua akan
Pada contoh itu terdapat dua jenis kesalahan, yaitu pemborosan kata dan
pengulangan kata dari. Kata dari sebagai kata depan atau preposisi dalam satu
kalimat itu dipakai dua kali, padahal seharusnya cukup satu kali saja atau tidak sama
sekali selagi penghilangannya tidak mengubah maksud atau makna yang terkandung
dalam kalimat itu. Menurut prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, hal itu merupakan
pemborosan kata karena penggunaan dua kata depan yang sama dalam satu kalimat
fungsi subjek. Frase dari informasi intelijen bukan frase benda melainkan frase depan
atau frase preposisional dengan kata depan dari sebagai penandanya. Fungsi subjek
tidak dapat berbentuk frasa preposisional karena frasa preposisional akan mengubah
kata atau frasa itu menjadi fungsi keterangan. Dengan demikian, kalimat itu belum
memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang benar karena tidak memiliki subjek.
Kalimat yang efektif minimal terdiri dari subjek dan predikat agar kalimat itu tidak
rancu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
dari agar menduduki fungsi subjek karena predikat yang mengikutinya adalah kata
menduduki fungsi O (objek), dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki
Pembetulan untuk kalimat itu juga dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan
mengubah P kata kerja aktif yang berawalan meN- (menyebutkan) menjadi P kata
Jika cara kedua yang dilakukan, struktur fungsional kalimatnya pun berubah.
Subjek kalimat itu menjadi bahwa kelompok separatis Papua akan memanfaatkan
informasi intelijen dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki fungsi K.
Predikat kalimat tersebut tetap, hanya dengan perubahan bentuk, yaitu disebutkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Dengan demikian, kalimat ini bersusun inversi atau disebut juga kalimat inversi
sebagai berikut.
(1) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru adalah
(2) Proyek akan dimulai tahun 2008 mendatang (BU 11/k. 2).
(4) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa
Kalimat (1) di atas mengandung unsur yang mubazir. Istilah mubazir yang
dimaksud adalah terlampau banyak atau terlalu berlebihan, sehingga menjadi sia-sia
atau tidak berguna. Kemubaziran yang terdapat pada kalimat (1) disebabkan oleh
penggunaan kata justru dan adalah sekaligus. Jika dilihat dari segi fungsinya, kedua
kata itu sama-sama menandai permulaan predikat. Oleh karena itu, akan lebih baik
jika penggunaan dalam kalimatnya cukup dipakai salah satu saja, yaitu kata justru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
karena tanpa kata adalah pun makna yang terkandung dalam kalimat tidak akan
Pada kalimat (2), pemborosan kata disebabkan pemakaian kata akan dan
mendatang yang keduanya bermakna mengacu ke masa depan. Dalam kalimat itu,
makna kata akan dan mendatang sudah terkandung dalam frasa tahun 2008 sehingga
lingkar. Hal itu dapat dilihat dari kata belakangan dan bertransaksi yang ditulis
berulang-ulang. Penggandaan kata dalam satu kalimat akan membuat kalimat itu
menjadi terlalu panjang dan semakin sulit untuk dipahami. Agar isi kalimat menjadi
hemat kata dan lebih mudah dipahami, maka penulisannya harus disusun ulang
dengan menghilangkan bagian kata-kata yang tidak perlu tanpa mengubah maksud
Pada kalimat (4), pemborosan kata disebabkan adanya frasa yang berada di
bawahnya. Frasa itu sungguh mubazir dan tidak tepat secara nalar. Menurut logika,
orang atau benda yang tertimpa longsoran pasti karena dia berada di bawahnya dan
karena adanya gaya gravitasi bumi, tidak mungkin longsor itu akan jatuh ke atas.
(1a) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru
menerima uang penjualan arca dari Hugo dan bukan dari Ny. H., asisten
Hashim.
(4a) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa
yang termasuk kata populer dan kata kajian atau ilmiah adalah sebagai
berikut.
(5) Namun demikian Mabes TNI membantahnya dan menyatakan jika klaim
(7) Sedang harga premium dan solar untuk sektor non-transportasi umum
ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan volume premium 2,4 juta
(8) Hal itu termasuk inefisiensi biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar
pada kalimat (5), (6), (7), dan (8) adalah kata propaganda, implikasi, volume,
dan inefisiensi. Keempat kata itu adalah kata kajian atau kata ilmiah karena
umum. Kata kajian atau kata ilmiah itu banyak di antaranya merupakan kata
serapan atau kata dari bahasa asing yang hanya dikenal dan digunakan secara
dibaca oleh kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-
menggunakan atau memberi padanan kata yang sederhana dan lebih dikenal
secara umum.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
umum ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan isi premium 2,4
(8a) Hal itu termasuk pemborosan biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
yang termasuk kata asing dan kata serapan adalah sebagai berikut.
(9) “Dalam pengamanan ini kami mem-back up polisi…” (BU 3/k. 30).
(10) “…Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana kepada KR (BU 12/k. 16).
(11) Pidato SBY mendapat applause dari peserta konferensi (BU 16/k. 11).
(12) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil
ketidaktepatan penulisan kata back up, fair, dan applause. Semua kata itu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
petik.
penulisan kata ambulance. Kata ambulance merupakan kata asing yang sudah
disesuaikan dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Oleh sebab itu,
penulisan dalam kalimat juga harus sesuai dan benar, sehingga dalam
(12a) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil
3. Kata-kata Baru
(14) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa
Kesalahan yang terdapat pada kalimat (13) dan (14) adalah penggunaan
kata Denpom dan gugur gunung. Kata-kata tersebut termasuk jenis kata baru
yang belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Bagi orang awam yang
Jika ingin memakai kata-kata baru yang belum dibakukan atau belum
dikenal secara luas, maka penulisannya perlu menggunakan huruf miring atau
tanda petik dan memberikan padanannya dalam bahasa yang lebih dipahami.
kepanjangan dari kata yang dipakainya itu agar pembaca mengerti bahwa kata
(14a) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa
(17) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak tersebut mengambil
air dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng
(18) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat
bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir keras di jalan
Ketidaktepatan pilihan kata pada kalimat (15) adalah kata truk. Dalam
konteks ini, kecelakaan itu terjadi bukan karena truk kurang perhitungan,
dipersalahkan karena truk adalah benda mati yang sedang dikendalikan oleh
pengemudinya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
kata disinyalir. Secara sekilas makna kata tersebut dapat dipahami bahwa
dicurigai adanya sesuatu hal. Tetapi jika ditinjau dari makna kata yang
sebenarnya, kata sinyalir memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang
Pada kalimat (17), kesalahan disebabkan oleh pemakaian kata yang tidak
tepat secara nalar. Pemilihan kata mengambil air untuk sebuah pipa tidak
tepat karena konteksnya bukan manusia atau mesin yang dapat bergerak. Pipa
adalah sebuah benda mati yang berfungsi untuk menyalurkan air. Jika pilihan
kata yang digunakan adalah mengambil, maka seolah-olah pipa itu hidup
karena dapat mengambil air. Pemilihan kata dalam kalimat perlu pemahaman
Selanjutnya, pada kalimat (18), pilihan kata yang tidak tepat yaitu
mengalir keras. Maksud yang ingin diungkapkan adalah air yang mengalir
sangat cepat. Tetapi, penggabungan dua kata itu tidak sesuai karena kata keras
tidak tepat jika dipakai untuk mengungkapkan air yang mengalir cepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
(17a) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak itu mengalirkan air
dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng
Gunung Merapi.
(18a) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat
bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir deras di jalan
Ketidaksesuaian dalam pemilihan kata yang ditemukan hanya terdiri atas kata
baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata, kesalahan ejaan, dan kesalahan bentuk.
1. Kesalahan Kosakata
(20) “Biar nanti tidak membuat anggota kaget…” (BU 11/k. 28).
(21) “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah nih…” (BU 22/k. 18).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Kesalahan yang terdapat pada kalimat (19), (20), (21), dan (22) adalah
pilihan katanya yang tidak baku. Kata-kata itu adalah nggak, segitu, biar,
kaget, lagi, nih, dan kenapa. Kalimat (19) – (22) itu merupakan kalimat
langsung yang semuanya dikutip dari narasumber. Walaupun kata tidak baku
hendaknya penulis menggunakan kalimat tidak langsung. Cara lain yang dapat
ditempuh adalah mengganti kata yang tidak baku itu menjadi kata baku agar
2. Kesalahan Ejaan
(23) Nah, waktu itu Hugo memberitahu kalau ada sejumlah benda kuna
bersejarah milik Raja Kraton Solo yang hendak dijual ke luar negeri
(24) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan
(26) Diduga arca yang berujud dewa naik lembu itu berada di rumah Hashim
Kesalahan ejaan pada kata juga termasuk dalam aspek kata nonbaku.
Dalam kalimat (23) terdapat dua kata yang ejaannya salah, yaitu kuna dan
kraton. Kata-kata itu tidak baku sehingga harus diperbaiki sesuai dengan
Pada kalimat (24), (25), dan (26), kesalahan ejaan dapat dicermati pada
kata mendisain, berfikir, dan berujud. Jika dicari dalam kamus bahasa
(23a)Waktu itu Hugo memberitahu jika ada sejumlah benda kuno bersejarah
(24a) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan
Rp 40 miliar.
(26a) Diduga arca yang berwujud dewa naik lembu itu berada di rumah
3. Kesalahan Bentuk
(28) Tapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua
(29) Hashim mengatakan tidak mengenal, tidak pernah ketemu (BU 4/k. 20).
(30) Sedang secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter
tidak baku. Kata-kata yang mengandung kesalahan bentuk pada kalimat (27) –
(30) adalah rebutan, tapi, ketemu, dan sedang. Keempat kata tersebut jelas
bukan merupakan kata baku walaupun berasal dari kata dasar yang sama.
(28a) Tetapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua
(30a) Sedangkan secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter
kalimat tidak predikat, dan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat.
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) adalah sebagai berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
(31) Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di Mimika telah melakukan aksi
Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru (BU 3/k. 14).
(32) Untuk tahap pertama, akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Kalimat (31) di atas tersusun atas fungsi keterangan waktu dan tempat (pada
Sabtu (1/12) di Mimika), fungsi predikat (telah melakukan), fungsi objek (aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora), dan fungsi keterangan tempat (di sebuah
rumah ibadah di Jalan C. Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru).
Dengan melihat fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (31) itu, jelas diketahui
bahwa kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek. Kekurangan fungsi subjek
menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu atau tidak jelas dan tidak efektif. Hal ini
terbukti jika dianalisis dengan pertanyaan mengenai siapa yang telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora? Maka pertanyaan tersebut tidak dapat terjawab.
Urutan fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (32) adalah keterangan
tujuan (untuk tahap pertama), predikat (akan dilakukan), dan keterangan tempat (di
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)). Dalam kalimat itu juga tidak
terdapat fungsi subjek. Hal ini terbukti dengan tidak dapat terjawabnya pertanyaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
mengenai apa yang akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
Pada kalimat (33) juga tidak terdapat fungsi subjek. Kalimat tersebut hanya
terdiri dari fungsi predikat dan pelengkap saja. Dalam kalimat itu tidak ditemukan
Pada kalimat (34), tidak hadirnya fungsi subjek disebabkan adanya kata depan
atau preposisi dari di belakang konjungsi sementara. Hal ini menjadikan frasa
tersebut menduduki fungsi keterangan. Agar kalimat itu memiliki subjek, caranya
adalah menghilangkan kata depan dari, sehingga frasa keterangan itu akan berubah
menjadi frasa benda. Namun, pembetulan kalimat itu juga dapat dilakukan dengan
cara lain tanpa menghilangkan kata depan dari, yaitu dengan mengubah predikat kata
(31a) Sementara itu, Sabtu (1/12), kelompok separatis Papua Merdeka telah
Baru.
buruk.
berikut.
(36) Lima arca masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
(38) Sedang jatah makan sebelumnya di Arofah pada malam hari sebelum ke
Pada kalimat (35) di atas tidak terdapat fungsi predikat. Kalimat itu hanya
terdiri dari subjek (pertanyaan ketiga) dan pelengkap (tentang tempat transaksi).
Agar menjadi kalimat yang benar, kalimat itu membutuhkan predikat yang jenisnya
verba transitif tetapi frasa yang mengikutinya harus berkedudukan sebagai objek.
Oleh karena itu, kedudukan fungsi pelengkap dalam kalimat itu harus diubah menjadi
Kalimat (36) hanya terdiri dari fungsi subjek. Hal itu disebabkan oleh
kurangnya kata petunjuk di antara frasa lima arca dan kata masing-masing sehingga
dari awal sampai akhir kalimat itu seolah-olah belum selesai. Kata masing-masing
tidak menduduki fungsi predikat karena menjadi unsur penjelas bagi frasa lima arca.
Urutan fungsi pada kalimat (37) adalah subjek dan pelengkap, yaitu hal ini
pada kalimat (38) adalah subjek dan keterangan, yaitu jatah makan sebelumnya
sebagai subjek dan di Arofah pada malam hari sebelum ke Muzdalifah sebagai
(36a) Lima arca itu masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
tangan delapan
(38a) Jatah makan sebelumnya diberikan di Arofah pada malam hari sebelum
ke Muzdalifah
(38b) Sebelumnya, mereka mendapat jatah makan di Arofah pada malam hari
sebelum ke Muzdalifah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) dan P (predikat) adalah
sebagai berikut.
(39) Seperti New York, London, Amsterdam, Singapura, Hong Kong, dan
(41) Untuk antre makan di bawah terik matahari yang panjangnya bisa
(42) Kemudian, Ami (12), Mujinem (30), Pono (26), Santi (8), Wardi (35),
Susunan kalimat (39), (40), (41), dan (42) di atas merupakan kalimat
dengan kalimat lainnya yang disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang
digantunginya disebut induk kalimat. Kalimat-kalimat itu jelas bukan kalimat baku
karena tidak memiliki subjek dan predikat. Kalimat-kalimat itu hanya sebuah
Sebuah kalimat seberapa pun pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis
harus memiliki subjek dan predikat. Fungsi masing-masing kalimat itu jika diurutkan
tempat, dan pelengkap. Oleh karena itu, agar menjadi kalimat yang benar, kalimat-
(40a) Pemerintah hanya akan mengalokasikan premium 2,4 juta kiloliter, solar
7,5 juta, dan minyak tanah 7 juta kiloliter sehingga bisa menghemat Rp
45,363 triliun.
(41a) Untuk makan, mereka harus mengantri di bawah terik matahari yang
(42a) Para korban yang ditemukan atas nama Irfan (10), Hamid (4), Parlan
(25), Maryati (15), Hanif (4), Purpodi (35), Ami (12), Mujinem (30),
Pono (26), Santi (8), Wardi (35), Giyem (30), dan Anggi (10).
berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 sebanyak
303 kesalahan. Kesalahan itu meliputi (1) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67,
(2) kesalahan pilihan kata sebanyak 180, dan (3) kesalahan kekurangan unsur kalimat
sebanyak 56. Jumlah kalimat dan jumlah kesalahan dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
Tabel 3
mubazir sebanyak 67. Jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4
Kesalahan pilihan kata yang ditemukan sebanyak 180. Kesalahan itu meliputi
pemilihan kata sebanyak 92. Dari dua jenis kesalahan itu, masing-masing
Ketidaktepatan dalam pemilihan kata mencakup aspek: (1) kata populer dan
kata kajian, (2) kata asing dan kata serapan, yaitu kesalahan unsur asing yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan kesalahan unsur asing yang
pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, (3)
kata-kata baru, dan (4) makna kata dalam kalimat. Ketidaksesuaian dalam pemilihan
kata hanya terdiri atas aspek kata baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata,
Tabel 5
8. BU 8 28 2 2 4
9. BU 9 19 0 2 2
10. BU 10 28 7 3 10
11. BU 11 32 2 3 5
12. BU 12 21 2 0 2
13. BU 13 21 2 2 4
14. BU 14 22 6 1 7
15. BU 15 17 1 3 4
16. BU 16 36 11 1 12
17. BU 17 23 3 4 7
18. BU 18 15 1 0 1
19. BU 19 20 0 11 11
20. BU 21 38 5 2 7
21. BU 22 32 0 5 5
22. BU 23 47 4 3 7
23. BU 24 36 4 5 9
24. BU 26 37 1 3 4
25. BU 27 59 3 8 11
26. BU 28 35 1 2 3
27. BU 29 39 2 2 4
28. BU 30 37 4 4 8
29. BU 31 31 1 5 6
Jumlah 879 88 92 180
meliputi kesalahan kalimat tidak bersubjek sebanyak 31, kesalahan kalimat tidak
berpredikat sebanyak 9, dan kesalahan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat
(kalimat buntung) sebanyak 16. Rincian jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Tabel 6
Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesalahan kalimat dalam berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007 ternyata cukup
tinggi. Dalam penelitian ini ditemukan 303 kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa
berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baku masih rendah. Pembahasan temuan
Jenis kesalahan kalimat dilihat dari banyaknya kesalahan kalimat dalam berita
utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, jika diurutkan adalah (1) kesalahan
pilihan kata sebanyak 180, (2) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)
Kemampuan para jurnalis atau penulis berita khususnya berita utama surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 dalam menyusun kalimat
Jumlah kesalahan kalimat yang paling banyak yaitu kesalahan pilihan kata.
Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU 16 sebanyak
kesalahan, jumlah kalimat 27, (5) BU 10 sebanyak 10 kesalahan, jumlah kalimat 28,
jumlah kalimat 36, (8) BU 4 sebanyak 9 kesalahan, jumlah kalimat 40, (9) BU 30
kalimat 29, (17) BU 11 dan BU 22 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (18) BU
jumlah kalimat 21, (20) BU 2 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 24, (21) BU 5
sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21, dan (28) BU 18 hanya 1 kesalahan, jumlah
kalimat 15.
Jumlah kesalahan pilihan kata yang paling banyak terdapat pada BU 16, yaitu
kalimat yang sama yaitu 36 kalimat, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. BU 24 lebih
sedikit yaitu hanya 9 kesalahan dan menduduki urutan ke-7. Jadi, kesalahan pada BU
16 lebih banyak dibandingkan dengan kesalahan pada BU 24. Selain itu, ditemukan
juga jumlah kesalahan yang sama yaitu pada BU 19 dan BU 27 sebanyak 11, tetapi
kalimat terbanyak dari seluruh berita utama yang diteliti. Pada BU 11 dan BU 12,
jumlah kalimat dan jumlah kesalahannya sama, yaitu 32 kalimat dan 5 kesalahan.
utama adalah (1) BU 3 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 33, (2) BU 16 sebanyak
6 kesalahan, jumlah kalimat 36, (3) BU 4 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 40,
kesalahan, jumlah kalimat 21, (6) BU 24 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 36,
kesalahan, jumlah kalimat 32, (9) BU 26 sebanyak 3 kesalahan, jumlah kalimat 37,
kesalahan, jumlah kalimat 23, (12) BU 2 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 24,
kesalahan, jumlah kalimat 59, (18) BU 18 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 15,
kesalahan, jumlah kalimat 22, (21) BU 6 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 29,
dengan jumlah kalimat 33, BU 16 dengan jumlah kalimat 36, dan BU 4 dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
jumlah kalimat 40, yaitu masing-masing ada 6 kesalahan. Pada BU 16 itu, jumlah
kalimatnya sama dengan BU 24, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. Pada BU 24,
jumlah kesalahannya lebih sedikit, yaitu 4 kesalahan. Hal itu juga terjadi pada BU 26
jumlah kesalahannya hanya 1. Selain itu, ditemukan juga jumlah kalimat dan jumlah
kalimat dan jumlah kesalahannya juga sama, yaitu masing-masing 28 kalimat dan 2
kesalahan. Pada BU 7, BU 10, BU 12, dan BU 15, kesalahan pemborosan kata tidak
ditemukan.
kesalahan. Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU
kalimat 25, (3) BU 11 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (4) BU 4 sebanyak 5
kesalahan, jumlah kalimat 40, (5) BU 10 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 28,
kesalahan, jumlah kalimat 37, (8) BU 12 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21,
jumlah kalimat 33, (11) BU 28 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 35, (12) BU 9
yaitu 12 kesalahan. Pada BU 10 dan BU 8 jumlah kalimatnya sama yaitu 28, tetapi
banyak dibandingkan dengan BU 8. Pada BU 1, 2, 15, 16, 18, 19, 22, 24, dan BU 27
Masih tingginya kesalahan kalimat yang dilakukan oleh para jurnalis ini
diprediksi karena adanya beberapa faktor, di antaranya adalah kurang cermat. Selain
itu, kemungkinan besar disebabkan oleh sikap terburu-buru dalam menulis karena
mengejar date line sehingga mengabaikan penyusunan kalimat yang sesuai dengan
kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Akibatnya, kesalahan dalam menulis pun
sering terjadi.
terdapat dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 adalah
kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180. Jumlah kesalahan kalimat secara
keseluruhan sebanyak 303 dan menurut peneliti jumlah itu cukup tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini. Pertama, dalam
berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 ditemukan
ketiga jenis kesalahan kalimat, yaitu kesalahan pemborosan kata, kesalahan pilihan
Kedua, jenis kesalahan kalimat menurut banyaknya, yaitu (1) pilihan kata
sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3) kekurangan unsur kalimat
sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling banyak adalah kesalahan
Ketiga, jumlah kalimat dari 29 judul berita utama yang diteliti sebanyak 879
dan jumlah kesalahan kalimat secara keseluruhan sebanyak 303. Menurut peneliti
5.2 Implikasi
jurnalis terutama penulis berita utama masih sering melakukan kesalahan. Penyebab
79
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Hal itu perlu mendapat
perhatian yang serius karena nantinya berita khususnya berita utama akan menjadi
topik penting dan menjadi sorotan pertama oleh pembaca. Oleh karena itu, para
penulis berita hendaknya selalu berhati-hati dalam menulis berita terkait dengan
Disamping itu, seorang editor juga sangat berperan penting karena pada
dasarnya tugas editor adalah mengedit atau menyunting bagian-bagian tulisan yang
diharapkan dapat diperbaiki sebelum tulisan itu dicetak dan dibaca oleh orang
banyak.
bahasa dan sastra Indonesia di SMP kelas VIII semester 2 berdasarkan Kurikulum
sedangkan kompetensi dasarnya terdapat pada butir 12.2, yaitu menulis teks berita
5.3 Saran
kepada para jurnalis dan editor Kedaulatan Rakyat, para guru bahasa Indonesia, dan
utama itu ternyata kesalahan kalimat masih sering terjadi walaupun telah
melalui proses pengeditan. Oleh karena itu, bagi para jurnalis maupun
editor surat kabar harian Kedaulatan Rakyat diharapkan dapat lebih teliti
dan cermat dalam menulis maupun menyunting naskah berita, serta dapat
yang baik bagi orang lain yang membacanya. Jadi, meskipun bahasa berita
itu harus singkat, padat, dan jelas, tetapi harus tetap memperhatikan aspek
tata bahasanya.
atau editor itu, bagi para guru bahasa Indonesia, terkait sebagai bahan
dini bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun kalimat untuk penulisan
berita. Hal ini dapat digunakan juga sebagai acuan dalam pembuatan
kabar harian Kedaulatan Rakyat yang terbatas pada tiga jenis kesalahan,
yaitu pemborosan kata, pilihan kata, dan kekurangan unsur kalimat. Bagi
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, penelitian ini dapat
dikembangkan pada jenis kalimat yang lain, seperti ejaan, pola kalimat,
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: Gramedia.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya.
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:
PPM.
Mallarangeng, Rizal. 1992. Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Harian Kompas dan Suara
Karya. Jakarta: Rajawali.
Margantoro, Y.B. 2001. Biar Berita Bicara. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Moeliono, Anton M. (Ed.). 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.
Moeliono, Anton M., Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa. 2003.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Rahardi, Kunjana. 2006. Asyik Berbahasa Jurnalistik: Kalimat Jurnalistik dan Temali
Masalahnya. Yogyakarta: Santusta.
Ramlan, M., I Dewa Putu Wijana, Yohanes Tri Mastoyo, Sunarso. 1992. Bahasa
Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi Offset.
Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan
Menghadapi Tugas Jurnalistik). Yogyakarta: Andi.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia.
Sumadiria, A.S. Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature
Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
BU 11/k. 13 Dengan demikian, maka kondisi Dengan demikian, kondisi rumah dinas
rumah dinas DPR di Kalibata memang DPR di Kalibata memang banyak yang
banyak yang perlu direnovasi, baik perlu direnovasi, baik akibat bocor,
akibat bocor, maupun saluran air dan maupun saluran air dan pembuangan
pembuangan yang rusak. yang rusak.
BU 13/k. 9 Sementara untuk koleksi keramik, dari Sementara itu, enam koleksi keramik
total koleksi 228 buah, 6 koleksi dari total 228 buah diketahui palsu,
diketahui palsu, terdiri dua buah terdiri dari dua buah wadah buah
wadah buah bertangkai dua, dua buah bertangkai dua, dua buah lepek, satu
lepek, satu buah vas bunga dan satu buah vas bunga, dan satu buah piring
buah piring keramik. keramik.
BU 13/k. 11 Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli
benda purbakala warga negara benda purbakala warga negara Belanda
Belanda yang selama ini disebut-sebut yang selama ini disebut-sebut sebagai
sebagai orang yang menjual lima arca orang yang menjual lima arca curian
curian kepada kolektor Hashim kepada kolektor Hashim
Djojohadikusumo dan dijadikan saksi Djojohadikusumo dan dijadikan saksi
kunci, mangkir, tidak memenuhi kunci, mangkir dari panggilan penyidik
panggilan penyidik Poltabes Solo Poltabes Solo yang mengagendakan
yang mengagendakan akan akan memeriksanya Rabu (12/12).
memeriksanya Rabu (12/12).
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah Hugo juga perlu dikonfrontasi, setelah
belakangan tersangka HS mencabut belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi lima arca dengan Ny H, bertransaksi dan menerima uang
asisten Hashim, namun belakangan penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
diralat bahwa HS bertransaksi dan Ny. H., asisten Hashim.
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
BU 13/k. 19 Dia meminta, siapapun yang saat ini Dia meminta, siapapun yang saat ini
menyimpan koleksi Museum Radya menyimpan koleksi Museum Radya
Pustaka yang telah hilang, segera Pustaka, segera mengembalikan ke
mengembalikan ke tempat asalnya, tempat asalnya, karena keberadaan
karena keberadaan beberapa koleksi beberapa koleksi yang hilang saat ini
yang hilang saat ini sudah terdeteksi. sudah terdeteksi.
BU 14/k. 11 BPK juga melaporkan tentang BPK juga melaporkan temuannya yang
temuannya yang menyangkut terlalu menyangkut terlalu tingginya biaya haji
tingginya biaya haji dalam komponen dalam komponen biaya penerbangan
biaya penerbangan sebesar Rp 58,5 sebesar Rp 58,5 miliar.
miliar.
BU 16/k. 1 Meski berjalan alot, Konferensi Meski alot, Konferensi Perubahan Iklim
Perubahan Iklim (UNCCC) yang (UNCCC) yang berlangsung di Bali
berlangsung di Bali, namun semuanya berjalan lancar.
berjalan lancar.
BU 16/k. 14 SBY yakin jika para pihak SBY yakin jika para pihak menerapkan
menerapkan secara bersama, maka secara bersama, maka hasilnya akan
akan didapat hasil yang baik. baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
BU 23/k. 26 Wafat di Mina pada Jumat (21/12) Wafat di Mina, Jumat (21/12) pukul
pukul 17.00 WAS dan dimakamkan di 17.00 WAS dan dimakamkan di
pemakaman Syara Mekah. pemakaman Syara Mekah.
BU 23/k. 27 Dari lima jamaah asal Jateng, tiga Dari lima jamaah asal Jateng, tiga orang
orang di antaranya meninggal pada di antaranya meninggal Kamis (20/12)
Kamis (20/12) di Mina, yakni Siti di Mina, yakni Siti Solichah binti
Solichah binti Muhsin (68), warga Jl Muhsin (68), warga Jl. H. Ridwan No.
H Ridwan No 18 RT 4 RW 10, 18, RT 4 RW 10, Kalisabuk, Kesugihan,
Kalisabuk Kesugihan Cilacap, Cilacap; Damawi bin Marjuki (78), asal
Damawi bin Marjuki (78), asal Dukuh Dukuh Kauman, RT 01/01, Ngadirejo,
Kauman RT 01/01 Ngadirejo, Temanggung; dan Rusiyah binti Koso
Temanggung; dan Rusiyah binti Koso (55), Desa Sewuni, RT 02/02,
(55) Desa Sewuni RT 02/02 Gempolsewu, Rowosari, Kendal.
Gempolsewu Rowosari Kendal.
BU 24/k. 20 Banjir rob ini, terjadi juga pada Banjir rob ini terjadi juga pada Minggu
Minggu (23/12) sehingga membuat (23/12), sehingga membuat aktivitas
warga menjalankan aktivitasnya warga kurang lancar.
kurang lancar.
BU 24/k. 24 Bahkan tanggul tersebut pernah jebol Bahkan, tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 lalu akibat pada akhir November 2007 akibat
ketinggian tanggul yang lebih rendah ketinggian gelombang laut yang
dari ketinggian gelombang laut. melebihi batas tanggul.
BU 24/k. 25 Melihat kondisi tersebut, maka perlu Melihat kondisi itu, maka perlu ada
ada tanggul permanen yang tingginya tanggul permanen yang tingginya lebih
lebih dari 2 meter dari tanggul dari 2 meter dari tanggul sekarang di
sekarang yang ada di sepanjang pantai sepanjang pantai bagian barat dan timur.
bagian barat dan timur.
BU 24/k. 27 Meski demikian banjir rob sering Meski demikian, banjir rob sering
menggenangi pemukiman, karena menggenangi pemukiman karena
kurang tinggi. rendah.
BU 26/k. 4 “Meski potensial, namun demikian “Meski potensial, namun bahaya tidak
bahaya tidak sampai ke pemukiman. sampai ke pemukiman.
BU 26/k. 26 Sementara dari laporan Badan Sementara, Badan Meteorologi dan
Meteorologi dan Geofisika (BMG), Geofisika (BMG), menjelang akhir
menjelang akhir tahun 2007, tahun 2007, melaporkan kemungkinan
melaporkan kemungkinan cuaca lebih cuaca lebih buruk.
buruk.
BU 26/k. 34 Kondisi itu juga menyebabkan daerah Kondisi itu juga menyebabkan daerah
pertemuan angin atau daerah tempat pertemuan angin atau daerah tempat
berkumpulnya awan hujan memanjang berkumpulnya awan hujan memanjang
sepanjang Sumatera Selatan hingga dari Sumatera Selatan hingga Nusa
Nusa Tenggara. Tenggara.
BU 27/k. 3 Sedikitnya 89 orang tewas akibat Sedikitnya 89 orang tewas akibat
bencana tersebut dan diperkirakan bencana itu dan diperkirakan korban
korban terus bertambah karena tidak terus bertambah karena banyak yang
sedikit korban yang belum ditemukan. belum ditemukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
BU 27/k. 28 Longsornya bukit yang tidak diduga Longsornya bukit yang tidak diduga
sebelumnya itu langsung menimpa sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37
37 orang yang berada di bawahnya. orang.
BU 28/k. 10 Diharapkan datangnya bantuan alat Diharapkan dengan bantuan alat berat
berat ini, proses evakuasi bisa cepat ini, proses evakuasi bisa cepat dilakukan
dilakukan dan semua korban bisa dan semua korban bisa segera
ditemukan secepatnya. ditemukan.
BU 28/k. 14 Kalau perlu, semua petugas harus Kalau perlu, semua petugas harus bahu
bahu membahu tidak kenal lelah agar membahu agar semua korban bisa
semua korban bisa secepatnya secepatnya ditemukan.
ditemukan.
BU 29/k. 14 Posisi keduanya juga tidak terlalu jauh Posisi keduanya juga berdekatan saat
saat ditemukan. ditemukan.
BU 29/k. 19 Warga nekat menerobos pintu masuk Warga nekat menerobos pintu masuk
atau memutar lewat jalan lain untuk atau memutar lewat jalan lain untuk
menuju lokasi karena penasaran ingin menuju lokasi bencana karena penasaran
melihat lokasi bencana dari dekat. ingin melihat dari dekat.
BU 29/k. 20 Selain medekat ke lokasi, sebagian Selain mendekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga menonton dari warga lain juga melihat dari kejauhan
kejauhan yakni dari tebing-tebing pada tebing-tebing yang berada di atas
yang berada di atas Desa Ledoksari. Desa Ledoksari.
BU 29/k. 28 Upaya evakuasi terpaksa dilakukan Upaya evakuasi terpaksa dilakukan
karena kondisi puluhan rumah di karena kondisi puluhan rumah di
Seloromo memang berada tepat di Seloromo berada tepat di bawah tebing.
bawah tebing.
BU 29/k. 32 Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo,
Wonogiri berhasil ditemukan Tim berhasil ditemukan Tim Gabungan
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah Pemkab Wonogiri, setelah melakukan
melakukan gugur gunung dengan gugur gunung atau kerja bakti dengan
peralatan sederhana. peralatan sederhana.
BU 30/k. 6 Proses evakuasi terpaksa dihentikan Proses evakuasi terpaksa dihentikan dan
dan akan dilanjutkan keesokan hari akan dilanjutkan keesokan hari karena
karena hujan turun deras di sekitar hujan yang turun deras.
lokasi bencana.
BU 31/k. 14 Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu
relawan dengan tidak kenal lelah terus relawan terus mencari korban yang
mencari korban yang masih tersisa. masih tersisa.
BU 31/k. 19 Diduga masih ada uang tunai Rp 150 Diduga masih ada uang tunai Rp 150
juta yang belum ditemukan milik salah juta yang belum ditemukan.
satu korban.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
BU 2/k. 7 Tapi dalam waktu hampir bersamaan, Tetapi dalam waktu hampir bersamaan,
dari arah berlawanan melaju dua truk dari arah berlawanan melaju dua truk
bermuatan telur yang berjalan bermuatan telur yang berjalan
beriringan. beriringan.
BU 2/k. 21 Saat akan mendahului sebuah Saat akan mendahului sebuah
kendaraan, truk kurang perhitungan kendaraan, pengemudi kurang
karena di depannya melaju dua truk perhitungan karena di depannya melaju
yang berjalan beriringan, sehingga dua truk yang berjalan beriringan,
kecelakaan tidak bisa terhindarkan. sehingga kecelakaan tidak bisa
terhindarkan.
BU 2/k. 22 Tentang truk TNI yang mengangkut Tentang truk TNI yang mengangkut
jenazah apakah sebenarnya jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP diperkenankan atau tidak, AKBP
Iskandar menyerahkan sepenuhnya Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom untuk penilaiannya. kepada Denpom (Denawa Polisi Militer)
untuk penilaiannya.
BU 3/k. 2 Dalam kejadian itu dua anggota TNI Dalam kejadian itu dua anggota TNI
yang menumpang dalam pesawat yang berada di dalam pesawat tewas.
tewas.
BU 3/k. 3 Namun demikian Mabes TNI Namun demikian, Mabes TNI
membantahnya dan menyatakan jika membantahnya dan menyatakan jika
klaim yang dilakukan TPNPB adalah klaim yang dilakukan TPNPB adalah
sebagai propaganda bohong dan sebagai paham bohong dan
menyesatkan. menyesatkan.
BU 3/k. 11 Bahkan menurut Letkol Tri Suseno, Bahkan menurut Letkol Tri Suseno,
kemarin Kepala Polres Mimika AKBP kemarin Kepala Polres Mimika AKBP
Godhelp Mansnembra dan Direktur Godhelp Mansnembra dan Direktur
Reskrim Polda Papua Kombes Pol Reskrim Polda Papua Kombes Pol.
Paulus Waterpauw yang sedang Paulus Waterpauw yang sedang berada
berada di wilayah Tembagapura di wilayah Tembagapura, terkejut
terkejut mendapatkan informasi mendapat/mendengar informasi
tersebut. tersebut.
BU 3/k. 23 Bahkan Dandim Mimika menyatakan, Bahkan Dandim Mimika menyatakan,
jika semua pelaku pengibaran Bendera bahwa semua pelaku pengibaran
Bintang Kejora, telah ditangkap dan Bendera Bintang Kejora, telah
kini telah dilakukan proses hukum. ditangkap dan kini sedang dilakukan
proses hukum.
BU 3/k. 30 “Dalam pengamanan ini kami mem- “Dalam pengamanan ini kami mem-
back up polisi. back up polisi.
BU 3/k. 31 Tapi juga ada 20 anggota TNI yang Tetapi juga ada 20 anggota TNI yang
masuk tim keamanan PBB yang masuk tim keamanan PBB yang
bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,” bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,”
ucapnya. ucapnya.
BU 4/k. 2 Hashim ke Solo menggunakan Hashim ke Solo menggunakan pesawat
pesawat carteran, dicecar 15 carteran, dicecar 15 pertanyaan selama
pertanyaan selama delapan jam sejak delapan jam sejak pukul 08.00 WIB.
pukul 08.00.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
menjual oktan 88 dan oktan 90. atau menjual oktan 88 dan oktan 90.
BU 7/k. 17 Ia juga mengatakan, prinsip program Ia juga menyatakan, prinsip program
pembatasan premium oktan 88 adalah pembatasan premium oktan 88 adalah
keadilan. keadilan.
BU 7/k. 18 Artinya, masyarakat yang tergolong Artinya, masyarakat yang tergolong
mampu diarahkan membali premium mampu diarahkan membali premium
oktan 90 yang lebih mahal, sedang oktan 90 yang lebih mahal, sedangkan
yang tidak mampu boleh membeli yang tidak mampu boleh membeli oktan
oktan 88. 88.
BU 7/k. 20 Tapi, tidak ada larangan juga kalau Tetapi, tidak ada larangan juga kalau
orang kaya membeli premium oktan orang kaya membeli premium oktan
88,” katanya. 88,” katanya.
BU 7/k. 22 Luluk juga mengatakan, premium Luluk juga mengungkapkan, premium
oktan 90 masih akan mendapat oktan 90 masih akan mendapat subsidi,
subsidi, namun dalam jumlah kecil namun dalam jumlah kecil dan tetap.
dan tetap.
BU 8/k. 5 Tapi mereka katakan ada pengakuan Tetapi mereka katakan ada pengakuan
pemberian. pemberian.
BU 8/k. 12 “Saya menegaskan supaya tidak ada “Saya menegaskan supaya tidak ada
perubahan policy yang terjalin selama perubahan policy yang terjalin selama
ini. ini.
BU 8/k. 15 Tapi kalau mundur, terutama soal Tetapi kalau mundur, terutama soal
aliran dan BI, itu sangat disesalkan. aliran dan BI, itu sangat disesalkan.
BU 8/k. 20 Menurut Gayus, berkaitan kasus Menurut Gayus, berkaitan dengan kasus
tersebut, BK DPR juga akan bertemu tersebut, BK DPR juga akan bertemu
dengan Ketua BPK Anwar Nasution dengan Ketua BPK Anwar Nasution
untuk membahas berbagai hal tentang untuk membahas berbagai hal tentang
kebijakan keuangan di lingkungan BI. kebijakan keuangan di lingkungan BI.
BU 9/k. 12 Amerika Serikat ingin menghindari Amerika Serikat ingin menghindari
kemungkinan tak tertahankannya laju kemungkinan tak tertahankannya laju
pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia, pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia,
tapi Amerika Serikat harus menaati tetapi Amerika Serikat harus menaati
sasaran perlindungan lingkungan. sasaran perlindungan lingkungan.
BU 9/k. 17 Tapi kemungkinan rancangan itu akan Tetapi kemungkinan rancangan itu akan
disahkan masih belum dapat disahkan masih belum dapat dipastikan
dipastikan karena Kongres dan karena Kongres dan pemerintah
pemerintah bersikap berseberangan. bersikap berseberangan.
BU 10/k. 3 “Kita kaji perkembangan harga “Kita kaji perkembangan harga minyak
minyak dulu,” kata Menteri Energi dahulu,” kata Menteri Energi dan
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumber Daya Mineral (ESDM)
Purnomo Yusgiantoro menanggapi Purnomo Yusgiantoro menanggapi
dampak penurunan harga minyak dampak penurunan harga minyak dunia
dunia akhir-akhir ini terhadap program akhir-akhir ini terhadap program
pembatasan premium usai pembatasan premium usai
menandatangani deklarasi Green menandatangani deklarasi Green Mining
Mining di Nusa Dua Bali, Minggu di Nusa Dua Bali, Minggu (9/12).
(9/12).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
BU 11/k. 22 Dikatakan Nizar Dahlan, hasil kajian Diungkapkan Nizar Dahlan, hasil kajian
dari kementerian PU, renovasi rumah dari kementerian PU, renovasi rumah
dinas DPR di Kalibata diperkirakan dinas DPR di Kalibata diperkirakan
menghabiskan biaya sekitar Rp 107 menghabiskan biaya sekitar Rp 107
miliar. miliar.
BU 11/k. 26 Diharapkan, katanya, pimpinan DPR Diharapkan, ujarnya, pimpinan DPR
segera mengedarkan surat pada semua segera mengedarkan surat kepada semua
anggota DPR terkait rencana rumah anggota DPR terkait rencana rumah
dinas tersebut. dinas tersebut.
BU 11/k. 27 Langkah ini sangat penting untuk Langkah ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan pada anggota memberikan kesempatan kepada
bersiap-siap mencari kontrakan. anggota bersiap-siap mencari kontrakan.
BU 11/k. 28 “Biar nanti tidak membuat anggota “Supaya nanti tidak membuat anggota
kaget. kaget.
BU 12/k. 16 Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana
kepada KR. kepada KR.
BU 12/k. 20 “Lembaga pemasyarakatan tujuannya “Lembaga pemasyarakatan tujuannya
antara lain kan recovery sosial. antara lain kan recovery sosial.
BU 13/k. 6 Berdasar inventarisasi ulang, menurut Berdasarkan inventarisasi ulang,
Tri Hatmaji didampingi Ketua Tim menurut Tri Hatmaji didampingi Ketua
Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan Tim Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan
Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs
Lambang Babar Purnomo, koleksi Lambang Babar Purnomo, koleksi arca
arca perunggu paling banyak dicuri perunggu paling banyak dicuri dan
dan dipalsukan. dipalsukan.
BU 13/k. 14 Kapoltabes Solo Kombes Pol Lutfi Kapoltabes Solo Kombes Pol. Lutfi
Lubihanto SIK, Rabu (12/12) Lubihanto SIK, Rabu (12/12)
mengatakan telah menerima kabar mengatakan telah menerima kabar
bahwa Hugo tidak bisa datang karena bahwa Hugo tidak bisa datang karena
waktu yang terlalu sempit. waktunya sangat terbatas.
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah Hugo juga perlu dikonfrontasi setelah
belakangan tersangka HS mencabut belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi lima arca dengan Ny H, bertransaksi dan menerima uang
asisten Hashim, namun belakangan penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
diralat bahwa HS bertransaksi dan Ny. H, asisten Hashim.
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
BU 14/k. 1 Penyelenggaraan haji kembali Penyelenggaraan haji kembali mendapat
mendapat sorotan tajam dari sorotan tajam dari Indonesian
Indonesian Corruption Watch (ICW) Corruption Watch (ICW) karena diduga
karena disinyalir ada penyelewengan ada penyelewengan dana.
dana.
BU 14/k. 10 Hal itu termasuk inefisiensi biaya Hal itu termasuk pemborosan biaya
pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar. pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
BU 14/k. 13 Demikian juga dalam melakukan Demikian juga dalam melakukan
pengadaan barang diduga tidak sesuai pengadaan barang diduga tidak sesuai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
aturan pada pembangunan asrama haji aturan dengan pembangunan asrama haji
sebesar Rp 1,255 miliar. sebesar Rp 1,255 miliar.
BU 14/k. 14 Dalam kesempatan ini Ade menilai Dalam kesempatan ini, Ade menilai
mekanisme pengelolaan anggaran haji mekanisme pengelolaan anggaran haji
yang tertutup, tidak akuntabel dan yang tertutup, tidak accountable, dan
monopoli memperbesar potensi monopoli memperbesar potensi korupsi.
korupsi.
BU 14/k. 18 Padahal, tambah As‟ad, Depag As‟ad menambahkan, Depag
bertanggungjawab pada triliunan uang bertanggungjawab atas triliunan uang
jamaah, namun tidak transparan. jamaah, namun tidak transparan.
BU 14/k. 19 Sedang pelayanan yang dilakukan Sedangkan pelayanan yang dilakukan
mulai dari penerbangan, katering, mulai dari penerbangan, katering,
transportasi dan penginapan, juga transportasi, dan penginapan juga masih
masih terus bermasalah. terus bermasalah.
BU 15/k. 10 Sedang harga BBM industri per 1 Sedangkan harga BBM industri per 1
Desember yakni premium Rp 7.451 Desember yakni premium Rp 7.451
perliter, minyak tanah Rp 8.348, perliter, minyak tanah Rp 8.348, minyak
minyak solar transportasi Rp 8.300, solar transportasi Rp 8.300, minyak
minyak solar industri Rp 7.940, solar industri Rp 7.940, minyak diesel
minyak diesel Rp 7.700, minyak bakar Rp 7.700, minyak bakar Rp 5.751, dan
Rp 5.751, dan Pertamina Dex Rp Pertamina Dex Rp 8.450.
8.450.
BU 15/k. 13 Sedang harga Pertamax Plus di Sedangkan harga Pertamax Plus di
wilayah sama turun menjadi Rp 7.800 wilayah sama turun menjadi Rp 7.800
perliter dari Rp 7.850 perliter, perliter dari Rp 7.850 perliter, Pertamina
Pertamina Dex tetap Rp 8.600, dan Dex tetap Rp 8.600, dan Biopertamax
Biopertamax menjadi Rp 7.450 dari menjadi Rp 7.450 dari Rp 7.500 perliter.
sebelumnya Rp 7.500 perliter.
BU 15/k. 15 “Kita kaji perkembangan harga “Kita kaji perkembangan harga minyak
minyak dulu,” katanya menanggapi dahulu,” katanya menanggapi dampak
dampak penurunan harga minyak penurunan harga minyak dunia akhir-
dunia akhir-akhir ini terhadap program akhir ini terhadap program pembatasan
pembatasan premium. premium.
BU 15/k. 16 Purnomo mengatakan, harga minyak Purnomo menyatakan, harga minyak
dunia akan terus turun mengingat dunia akan terus turun mengingat
pasokan minyak diperkirakan pasokan minyak diperkirakan
mengalami surplus hingga 1,2 juta mengalami surplus hingga 1,2 juta barel
barel perhari pada Maret 2008. perhari pada Maret 2008.
BU 16/k. 2 Hasil maksimal yang diharapkan para Sebelumnya, hasil maksimal yang
peserta konferensi kurang terpenuhi, diharapkan para peserta konferensi
namun beberapa kompromi telah kurang terpenuhi, namun beberapa
dilakukan. kompromi telah dilakukan.
BU 16/k. 3 Namun, menjelang penutupan sidang Bahkan menjelang penutupan sidang ini,
ini, sempat diwarnai walk out, Yvo de sempat diwarnai walk out, Yvo de Boer,
Boer, Sekjen UNCCC yang merasa Sekjen UNCCC yang merasa
„dikhianati‟. „dikhianati‟.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
BU 16/k. 4 Meski begitu Presiden Susilo Meski begitu, Presiden Susilo Bambang
Bambang Yudhoyono (SBY) memberi Yudhoyono (SBY) tetap memberi pidato
pidato khusus menjelang penutupan khusus menjelang penutupan Konferensi
Konferensi Perubahan Iklim Perubahan Iklim (UNCCC) mendesak
(UNCCC) mendesak pertemuan itu pertemuan itu tidak boleh gagal.
tidak boleh gagal.
BU 16/k. 5 Dengan harapan yang diungkapkan Dengan harapan yang diungkapkan
Presiden SBY tersebut, para peserta Presiden SBY tersebut, para peserta
konferensi pun memberikan „standing konferensi pun memberikan tepuk
applause‟. tangan.
BU 16/k. 8 Kita harus berfikir di luar sekat-sekat. Kita harus berpikir di luar sekat-sekat.
BU 16/k. 11 Pidato SBY mendapat applause dari Pidato SBY mendapat applause dari
peserta konferensi. peserta konferensi.
BU 16/k. 12 SBY lalu disalami oleh Sekjen PBB Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan Presiden
Ban Ki-Moon dan Presiden COP XIII, COP XIII, Rachmat Witoelar lalu
Rachmat Witoelar. menjabat tangan SBY.
BU 16/k. 19 Presiden mengatakan, dalam Presiden mengatakan, dalam rangkaian
rangkaian negosiasi yang panjang itu negosiasi yang panjang itu
sesungguhnya telah dicapai sejumlah sesungguhnya telah dicapai sejumlah
kesepakatan yang belum pernah kesepakatan yang belum pernah diraih
dicapai sebelumnya walaupun sebelumnya walaupun memang ada satu
memang ada satu atau dua hal yang atau dua hal yang belum selesai.
belum selesai.
BU 16/k. 20 Kepala Negara mengatakan, dalam Kepala Negara menyatakan, dalam
pertemuan mendadak itu ia memberi pertemuan mendadak itu ia memberi
semangat kepada para pemimpin semangat kepada para pemimpin
perundingan di Bali ini untuk bisa perundingan di Bali ini untuk bisa
berbuat apapun juga yang bisa berbuat apapun juga yang bisa
dilakukan. dilakukan.
BU 16/k. 29 “Saya kecewa dan dikhianati, karena “Saya kecewa dan dikhianati, karena
ada deal-deal di luar pengetahuan ada deal-deal di luar pengetahuan saya,”
saya,” kata de Boer. kata de Boer.
BU 16/k. 30 Belum diketahui secara persis apa Belum diketahui secara persis apa yang
yang dimaksud „deal-deal gelap‟. dimaksud ‘deal-deal gelap’.
BU 16/k. 36 Rachmat Witoelar juga tampak Rachmat Witoelar juga tampak
tersenyum kecil kemudian seseorang tersenyum kecil, kemudian seseorang
menggantikan de Boer duduk di meja menggantikan de Boer duduk di kursi
pimpinan sidang dan memimpin pimpinan sidang dan memimpin sidang
sidang selanjutnya. selanjutnya.
BU 17/k. 4 Diakuinya, tidak hanya anggota DPR Diakuinya, tidak hanya anggota DPR
yang dapat perumahan, tapi juga yang mendapat perumahan, tetapi
anggota DPD ikut mendapatkan jatah anggota DPD juga memperoleh jatah
rumah dinas. rumah dinas.
BU 17/k. 6 “Tapi lebih efektif jika rumah dinas “Tetapi lebih efektif jika rumah dinas
yang ada diubah menjadi apartemen yang ada diubah menjadi apartemen
agar bisa dekat dengan anggota DPD agar bisa dekat dengan anggota DPD
yang selama ini tidak dapat jatah,” yang selama ini tidak mendapat jatah,”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
satu set wayang kulit, serta beberapa satu set wayang kulit, serta beberapa
arca batu yang berada di halaman arca batu yang berada di halaman
kraton. keraton.
BU 19/k. 12 “Pemindahan beberapa koleksi Radya “Pemindahan beberapa koleksi Radya
Pustaka ke kraton tersebut, bertujuan Pustaka ke keraton tersebut bertujuan
untuk melengkapi koleksi Museum untuk melengkapi koleksi museum
Kraton, yang pada waktu itu baru saja keraton yang pada waktu itu baru saja
dibangun. dibangun.
BU 19/k. 13 Tidak ada surat keterangan tentang Tidak ada surat keterangan tentang
proses pemindahan tersebut, dan yang proses pemindahan tersebut dan yang
ada di kraton tersebut hingga kini ada di keraton tersebut hingga kini
masih asli,” kata KRH Dharmodipuro masih asli,” kata KRH Dharmodipuro
yang juga ditetapkan sebagai yang juga ditetapkan sebagai tersangka
tersangka dalam kasus pencurian dalam kasus pencurian sekaligus
sekaligus pemalsuan lima arca kuno pemalsuan lima arca kuno koleksi
koleksi Radya Pustaka. Radya Pustaka.
BU 19/k. 14 Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa
Tengah Tri Hatmaji mengaku siap Tengah Tri Hatmaji mengaku siap untuk
untuk melakukan inventarisasi koleksi melakukan inventarisasi koleksi Keraton
Kraton Surakarta. Surakarta.
BU 19/k. 15 “Beberapa koleksi Radya Pustaka “Beberapa koleksi Radya Pustaka yang
yang hingga kini masih tersimpan di hingga kini masih tersimpan di Keraton
Kraton Surakarta, merupakan koleksi Surakarta merupakan koleksi lama yang
lama yang belum tercatat pada belum tercatat pada pendataan terakhir
pendataan terakhir museum ini pada museum ini pada sekitar tahun 2002
sekitar tahun 2002 lalu. lalu.
BU 19/k. 16 Data inventarisasi terakhir Radya Data inventarisasi terakhir Radya
Pustaka dilakukan pada tahun 2002, Pustaka dilakukan pada tahun 2002,
sedangkan sejumlah koleksi yang sedangkan sejumlah koleksi yang
tersimpan di Kraton Surakarta, tersimpan di Keraton Surakarta,
berpindah tempat pada tahun 1963,” berpindah tempat pada tahun 1963,”
katanya. ungkapnya.
BU 19/k. 19 Sebagai kelanjutan pencurian arca, Sebagai kelanjutan pencurian arca, Raja
Raja Kraton Surakarta Pakoe Keraton Surakarta Pakoe Boewono XIII
Boewono XIII Hangabehi dijadwalkan Hangabehi, dijadwalkan Senin (24/12),
Senin (24/12) dijadikan saksi. dijadikan saksi.
BU 21/k. 2 Mestinya, Rabu (19/12) dinihari, Mestinya, Rabu (19/12) dinihari, selepas
selepas pukul 00.00 WAS, jamaah pukul 00.00 WAS, jamaah mulai
mulai diangkut ke Mina, dan biasanya diangkut ke Mina, dan biasanya jamaah
paginya semua jamaah sudah bisa sudah bisa terangkut semua pagi
terangkut. harinya.
BU 21/k. 10 Sedang jatah makan sebelumnya di Sedangkan jatah makan sebelumnya
Arofah pada malam hari sebelum ke diberikan di Arofah pada malam hari
Muzdalifah. sebelum ke Muzdalifah.
BU 21/k. 11 “Jamaah pada terlantar dalam kondisi “Jamaah menjadi terlantar dalam
kepanasan. kondisi kepanasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
BU 21/k. 24 Dijelaskan, sebenarnya banyak bus Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang
yang dikerahkan, namun tak dapat dikerahkan, namun tak dapat bergerak,
bergerak, sementara pejalan kaki bagai sementara pejalan kaki bagai air sungai
air sungai mengalir keras di jalan raya mengalir deras di jalan raya menuju
menuju Mina. Mina.
BU 21/k. 34 Menurut dia, keterlambatan ambulans Menurut dia, keterlambatan ambulans
membuat jamaah Jatim itu meninggal membuat jamaah Jatim itu meninggal
dunia, bahkan sempat menjadi dunia, dan sempat menjadi tontonan
tontonan jamaah lainnya, sehingga jamaah lainnya, karena dikira tewas saat
dikira tewas saat melontar jumroh. melontar jumroh.
BU 21/k. 38 Sedang tenda yang ditempati selama Sedangkan, tenda yang ditempati selama
di Mina, berukuran 4 x 4 meter untuk di Mina berukuran 4 x 4 meter untuk 24
24 orang sedang tenda 4 x 8 untuk 48 orang dan tenda 4 x 8 untuk 48 orang.
orang.
BU 22/k. 15 “Sepuluh hari lalu saya juga ketemu “Sepuluh hari lalu saya juga bertemu
beliau. beliau.
BU 22/k. 16 Sering kok kita ketemu,” tegas Yusril Sering kok kita bertemu,” tegas Yusril
lagi, tanpa menyebutkan di mana lagi, tanpa menyebutkan di mana
pertemuan dimaksud. pertemuan yang dimaksud.
BU 22/k. 18 “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah “Saya tidak tahu, saya sedang di rumah
nih. nih.
BU 22/k. 25 Kenapa sekarang malah ditunjuk Mengapa sekarang malah ditunjuk
Presiden untuk menganalisis persoalan Presiden untuk menganalisis persoalan
hukum, padahal telah ada hukum, padahal telah ada Wantimpres.
Wantimpres.
BU 22/k. 29 “Apakah ada kaitannya dengan politik “Apakah ada kaitannya dengan politik
balas budi lantaran dulu Yusril pernah balas budi lantaran dahulu Yusril pernah
berjasa pada SBY, ya bisa saja itu berjasa kepada SBY, ya bisa saja itu
terjadi,” tambahnya. terjadi,” tambahnya.
BU 23/k. 3 Petugas keamanan Arab Saudi Petugas keamanan Arab Saudi
menangkap sekelompok orang yang menangkap sekelompok orang yang
diduga berkait Al-Qaeda. diduga terkait dengan Al-Qaeda.
BU 23/k. 11 Diantaranya disiapkannya pasukan Di antaranya telah disiapkan pasukan
antiteror. antiteror.
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna, maka harus Kalau ingin sempurna, maka harus
mengakui kalau memang ada diakui kalau memang ada
kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni
di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI)
di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12). di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12).
BU 23/k. 19 Mereka tak hanya menyatakan Mereka tak hanya mengucapkan
selamat, tapi juga kritikan. selamat, tetapi juga kritikan.
BU 23/k. 47 Proses pemulangan jamaah haji Proses pemulangan jamaah haji
kelompok terbang (kloter) pertama kelompok terbang (kloter) pertama yang
yang pemberangkatannya melalui pemberangkatannya melalui Embarkasi
Embarkasi Adisumarmo Surakarta, Adisumarmo Surakarta, dijadwalkan
dijadwalkan mulai diterbangkan dari mulai diterbangkan dari Bandara King
Bandara King Abdul Aziz, Senin Abdul Aziz, Senin (24/12) besok dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
BU 26/k. 11 Sebab kalau banjir, prosentase Sebab kalau banjir, persentase material
material yang terbawa tidak sebanyak yang terbawa tidak sebanyak di Kali
di Kali Boyong dan Woro. Boyong dan Woro.
BU 26/k. 36 Potensi hujan lebat ini terjadi di Potensi hujan lebat ini terjadi di
Sumatera Selatan, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar
wilayan pantai Jawa, termasuk wilayah pantai Jawa, termasuk Jakarta,
Jakarta, Kalimantan Selatan bagian Kalimantan Selatan bagian timur,
timur, Sulawesi Selatan, Bali dan Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa
Nusa Tenggara. Tenggara.
BU 27/k. 6 Sedang di Wonogiri korban tewas Sedangkan di Wonogiri korban tewas
diperkirakan mencapai 17 orang. diperkirakan mencapai 17 orang.
BU 27/k. 22 Usai hujan reda, Desa Ledoksari yang Usai hujan reda, bukit yang berada tepat
berada tepat di bawah bukit di atas Desa Ledoksari mengalami
mengalami longsor dengan skala kecil longsor dengan skala kecil sekitar pukul
sekitar pukul 01.00 dinihari. 01.00 WIB dinihari.
BU 27/k. 25 Setelah kerja bakti usai, warga Setelah kerja bakti usai, warga
beristirahat dengan duduk-duduk di beristirahat sambil duduk-duduk di
depan rumah. depan rumah.
BU 27/k. 26 Saat itu waktu menunjukkan pukul Saat itu, waktu menunjukkan pukul
03.30 dan warga memutuskan untuk 03.30 WIB dan warga memutuskan
kembali ke rumahnya masing-masing untuk kembali ke rumahnya masing-
karena sudah masuk waktu Salat masing karena sudah masuk waktu Salat
Subuh. Subuh.
BU 27/k. 34 Tapi, karena sulitnya medan dan tidak Tetapi, sulitnya medan dan alat berat
bisanya alat berat masuk ke lokasi yang tidak dapat masuk ke lokasi
membuat proses evakuasi sedikit membuat proses evakuasi sedikit
tersendat. tersendat.
BU 27/k. 39 Karuan saja truk beserta tiga awak Keruan saja, truk beserta tiga awak
langsung terperosok jatuh ke sungai langsung terperosok jatuh ke sungai dan
dan tewas seketika. tewas seketika.
BU 27/k. 47 Sedang Arismoyo (30), warga Sedangkan Arismoyo (30), warga
Grumbul Tayasa Desa Kedungrandu Grumbul Tayasa, Desa Kedungrandu,
Kecamatan Patikraja meninggal Kecamatan Patikraja, meninggal
tertimpa longsoran. tertimpa longsoran.
BU 27/k. 50 Akibatnya, grumbul tersebut terisolir, Akibatnya, grumbul tersebut terisolir,
jalan di sisi Utara tidak dapat dilewati jalan di sisi utara tidak dapat dilewati
karena jembatan ambruk, sedang karena jembatan ambruk, sedangkan di
Selatan tertutup longsoran tebing,” selatan tertutup longsoran tebing,” ujar
ujar Camat Gumelar Agus Supriyanto Camat Gumelar Agus Supriyanto, SIP.
SIP MSi. M.Si.
BU 27/k. 51 Di Purbalingga, tanah longsor terjadi Di Purbalingga, tanah longsor terjadi di
di Desa Pepedan Kecamatan Desa Pepedan, Kecamatan
Karangmoncol merusakkan dua rumah Karangmoncol, merusakkan dua rumah
warga setempat, Selasa (25/12) malam warga setempat, Selasa (25/12) malam
sekitar pukul 21.30. sekitar pukul 21.30 WIB.
BU 28/k. 3 Akhirnya 19 korban ditemukan, Akhirnya 19 korban ditemukan,
sedang 29 korban lainnya masih sedangkan 29 korban lainnya masih
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
kerusakan/merupakan/hal kerusakan/itu/merupakan
lumrah dan maklum. /hal lumrah dan maklum.
BU 21/k. 10 Sedang/jatah makan Konjungsi/ Sebelumnya,/jatah Konjungsi/
sebelumnya/di S/Ket. makan/diberikan/di S/P/Ket.
Arofah/pada malam hari tempat/Ket. Arofah/pada malam hari tempat/Ket.
sebelum ke Muzdalifah. waktu sebelum ke Muzdalifah. waktu
BU 21/k. 19 Diakui,/di Muzdalifah/ P/Ket. Dia/mengakui,/banyak S/P/O (S/
banyak orang. tempat/O orang/di Muzdalifah. Ket. tempat)
BU 21/k. 21 “Karena kemacetan Ket. “Kemacetan/terjadi/ S/P/Pel
terjadi sangat padat. penyebaban sangat padat.
BU 21/k. 37 Untuk antre makan di Ket. Tujuan Untuk makan,/mereka/ Ket. tujuan/
bawah terik matahari harus mengantri/di S/P/Ket.
yang panjangnya bisa bawah terik matahari tempat
mencapai 25 meter dan yang panjangnya bisa
berdesakan. mencapai 25 meter dan
berdesakan.
BU 23/k. 16 Namun,/masih banyak Konjungsi/P Namun,/pelaksanaan Haji Konjungsi/
kekurangannya. tahun ini/masih banyak S/P
kekurangannya.
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna, Konjungsi/ Kalau ingin sempurna, Konjungsi/
maka/harus mengakui/ P/O maka/harus diakui/kalau P/S
kalau memang ada memang ada
kekurangannya,” kata kekurangannya,” kata
Maftuh Basyuni di Maftuh Basyuni di
Kantor Konsulat Jenderal Kantor Konsulat Jenderal
RI (KJRI) di Jeddah Arab RI (KJRI) di Jeddah Arab
Saudi, Sabtu (22/12). Saudi, Sabtu (22/12).
BU 23/k. 26 Wafat/di Mina/pada P/Ket. Dari DIY,/jamaah yang Ket. tempat/
Jumat (21/12) pukul tempat/Ket. meninggal/adalah/dr. H. S/P/O/P/
17.00 WAS/dan waktu/P/ Ali Jinah Ibrahim bin Ket. tempat/
dimakamkan/di Ket. tempat Ibrahim (56 th), kloter Ket. waktu/
pemakaman Syara SOC-31 yang beralamat P/Ket.
Mekah. di Blunyah Gede, Jl. tempat
Monjali 191, Sinduadi,
Mlati, Sleman,/wafat/di
Mina/Jumat (21/12)
pukul 17.00 WAS/dan
dimakamkan/di Syara
Mekah.
BU 23/k. 29 Wafat/di pemondokan P/Ket. Selain itu juga,/M. Sayid Konjungsi/
Mekah/Minggu (16/12) tempat/Ket. bin Wadiyani (81 th) S/P/Ket.
pukul 01.30 WAS. waktu kloter SOC-32 yang tempat/Ket.
beralamat di Bojong Bata waktu
01/04, Bojong Bata,
Pemalang,
Jateng,/wafat/di
pemondokan Mekah,/
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
116
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI
120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
BIODATA
Brebes. Pada tahun yang sama melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma