Anda di halaman 1dari 127

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA GANTI bi de

, q tdan ling wiPADA SISWA DI


LEMBAGA SINAR WARISAN INDONESIA

SINAR WARISAN

(Yn n b x bn xu shng x d di c bi de, q t, j ling wi

pin w fn x )

SKRIPSI SARJANA

Disusun Oleh:
INDRIYANI
120710041

PROGRAM STUDI SASTRA CINA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ABSTRACT

The tittle of this paper is Analisis Kesalahan Pengunaan Kata Ganti bie de , qi
ta, dan ling wai Pada Sistem Lembaga Sinar Warisan Indonesia . The student
make error in usage pronouns bie de, qi ta, and ling wai in mandarin , because
bie de, qi ta, and ling wai has the same meaning but its use in mandarin are
different. The writer just focus on use of the three pronouns. The methodology
used on this research is descriptive kualitative , and the data obtained by sharing
quetionnaire to the students. And the result obtained in this research are students
at Lembaga Sinar Warisan Indonesia make error in usage pronoun bie de, qi ta,
and ling wai in mandarin .

Keywords : error analyze, pronouns bie de , qi ta, and ling wai

i
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi de,


q t dan ling wi pada Siswa Lembaga Sinar Warisan
Indonesia. Terdapat kesalahan siswa-siswi dalam penggunaan kata ganti bi de
, q tdan ling widalam kalimat bahasa Mandarin,
karna bi de, q tdan ling wimemiliki arti yang
sama tetapi penggunaannya dalam kalimat bahasa Mandarin berbeda. Penulis
hanya berfokus pada penggunaan ketiga kata ganti tersebut. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitataif, dan data yang
diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada siswa-siswi. Dan hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Lembaga Sinar Warisan
Indonesia melakukan kesalahan dalam penggunaan kata ganti bi de, q
tdan ling wi dalam kalimat bahasa Mandarin.

Kata kunci: analisis kesalahan, kata ganti bie de, qi ta, dan ling wai

ii
KATA PENGANTAR
Pertama sekali penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa yang telah memberikan limpahan berkat dan kekuatan kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,

Medan. Dengan judul skripsi Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Bie

de, Qi ta, dan Ling wai Pada Siswa Lembaga Sinar Warisan Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa. Pada

kesempatan ini penulis terlebih dahulu mengucapkan banyak terima kasih kepada

kedua orangtua saya Maret takrim zalogo dan Irama manaraja yang selama ini

telah mengasuh, membesarkan, dan mengasihi dengan penuh rasa cinta,

pengorbanan, kasih dan sayang. Dan yang telah mendukung saya dalam

penyelesaian skripsi ini dalam doa yang tiada henti-hentinya terus mendoakan

saya, memberikan motivasi, serta mendukung dalam segala hal dan situasi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah banyak membantu dalam penulian skripsi ini. Rasa terima kasih

tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum, Phd, selaku Ketua ProgramStudi Sastra Cina,

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S, MTCSOL, selaku Sekretaris Program Studi Sastra

Cina, Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembimbing II saya

iii
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan

dan kritikan bagi pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ridwan Hanafiah, SH, M.A, selaku dosen pembimbing I saya yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan

masukan serta pengarahan yang membantu dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Bapak Tengku Kasa Rullah Adha, S.S, MTCSOL, yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyelasaian

skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staff pegawai di Fakultas Ilmu Budaya, khususnya Program

Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan: Laoshi Julina

MTCSOL, Yu Xue Ling Laoshi, Shen Laoshi, Cao Xia Laoshi, Yu Laoshi,

Peng Laoshi, Yang Laoshi.

7. Yang saya cintai dan sayangi abang saya Hendrik dan adik saya Silvia, atas

doa dan dukungan, walaupun tidak terlalu memberikan dukungan dalam

pengerjaan skripsi ini.

8. Gabriel Tarigan, makasi banyak ya yng untuk doa, dukungan dan semangat,

yang selalu mengingatkan saya untuk mengerjakan skripsi ini agar cepat

selesai, meberikan arahan, yang selalu ada disaat saya membutuhkan, terima

kasih banyak buat waktu-waktunya selama ini.

9. Teman terkasih Wantok dan Nopak yang telah bersama-sama dalam proses

perkuliahan hingga skripsweet ini, sama-sama berjuang untuk menyelesaikan

skripsi ini, yang saling mendukung dan saling memberikan semangat agar

sama-sama wisuda bareng, dan Ocak yang telah bersama sama dalam proses

iv
perkuliahan, yang memberikan arahan dan semangat. Ya kalian bertiga yang

telah memberikan warna bagi hari-hariku dalam masa perkuliahan, tapi

warnanya kadang indah kadang enggak indah juga sih haha.

10. Yang terkasih kk Hermi leadear saya dalam celebration yang setiap minggu

nanyakin gimana uda skripsinya uda sampai dimana, terima kasih buat doa

dan dukungan kakak. Buat teman satu sel ku santa, kk liza, rahel dan citra

terima kasih juga buat doa dan dukungan kalian. Teman greja lainnya yang

ngga bisa saya sebutin satu-satu yang dan juga tidak lupa buat Fani dan

Sandra teman sedari SMA, makasi banyak ya buat semuanya.

11. Abangda dan Kakanda Senior serta Alumni Sastra Cina 2007, 2008, 2009,

2010, 2011 dan adik-adik junior stambuk 2013, 2014, 2015, 2016 Program

Studi Sastra Cina yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2012 Program Studi Sastra cina

yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjalin hubungan yang

baik selama masa perkuliahan.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan didalamnya. Untuk itu

penulis bersedia menerima kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang

telah membantu. Penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis, penulis hanya bisa mendoakan agar kiranya Tuhan

membalas segala kebaikan yang diberikan kepada penulis. Demikianlah ucapan

v
terima kasih ini penulis sampaikan, kiranya Tuhan selalu melimpahkan berkatNya

kepada kita. Amin.

Medan, April 2017

Penulis

Indriyani

Nim. 120710041

vi
DAFTAR ISI

ABSTRACT ............................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 8
1.3 Batasan Penelitian ............................................................................................. 8
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 9
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................. 9
1.5.2 Manfaat Praktis .............................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 10


2.1 Konsep ............................................................................................................ 10
2.1.1 Analisis Kesalahan ....................................................................................... 10
2.1.2 Kata Ganti .................................................................................................... 11
2.1.2.1 Kata Ganti bie de .................................................................... 12
2.1.2.2 Kata Ganti qi ta ..................................................................... 13
2.1.2.3 Kata Ganti ling wai .............................................................. 14
2.2 Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 14
2.3 Landasan Teori ................................................................................................ 15

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 18


3.1 Metode Penelitian............................................................................................ 18
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 19
3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 19
3.3.1 Teknik Wawancara....................................................................................... 19
3.3.2 Teknik Dokumentasi .................................................................................... 20
3.3.3 Observasi Partisipan ..................................................................................... 20
3.4 Data Dan Sumber Data.................................................................................... 21
3.4.1 Data ............................................................................................................. 21
3.4.2 Sumber Data ................................................................................................ 23
3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 24

BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA GANTI BIE DE


()QITA ()DAN LINGWAI () PADA SISWA DI
LEMBAGA SINAR WARISAN INDONESIA ................................. 25
4.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi de ...................... 25
4.1.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi deKuesioner
Bagian I ..................................................................................................... 26
4.1.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi deKuesioner
Bagian II .................................................................................................... 29
4.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q t .......................... 35
4.2.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q tKuesioner
Bagian I ..................................................................................................... 36
4.2.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q t Kuesioner
Bagian II .................................................................................................... 44
4.3 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi () ......................... 53
4.3.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi () Kuesioner
Bagian I ..................................................................................................... 53
4.3.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi () Kuesioner
Bagian II .................................................................................................... 62
4.4 Analisis Penyebab Kesalahan Siswa-Siswi Kelas Level Intermediate
Lembaga Sinar Warisan Indonesia Dalam Menggunakan Kata Ganti bi de
, q t, ling wi ........................................... 68
4.4.1 Faktor Internal Alasan Terjadinya Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi
de, q t, ling wi ........................................ 69
4.4.2 Faktor Eksternal Alasan Terjadinya Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi
de, q t, ling wi ........................................ 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 73


5.1 Simpulan ......................................................................................................... 73
5.2 Saran ................................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75


LAMPIRAN
A. KUESIONER BAGIAN I..78
B. KUESIONER BAGIAN II.79

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia, bahasa adalah sarana yang sangat penting.

Begitu pun dalam kehidupan bermasyarakat yang tentu memerlukan sarana atau

alat untuk berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Sarana yang

diperlukan itu adalah bahasa. Bahasa juga merupakan alat atau sarana yang kita

pakai untuk membentuk pikiran dan perasaan.

Hal senada juga disampaikan menurut Kridalaksana(2008:24) memandang

bahasa sebagai sistem lambing ambitrer (berubah-ubah) yang digunakan suatu

masyarakat untuk kerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Selain itu

tanpa adanya bahasa kita tidak akan bisa mengetahui bagaimana kebudayaan-

kebudayaan dari nenek moyang kita, dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Dengan bahasa kita juga bisa menyampaikan suatu ide, pikiran, dan

keinginan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Keraf

(1980:53), bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk

menyampaikan gagasan, pikiran, maksud dan tujuan kepada orang lain.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak bahasa

asing yang telah mendunia. Salah satu diantaranya adalah bahasa mandarin yang

dipakai dalam dunia perdagangan karena pada umumnya dunia perekonomian

dikuasai oleh orang Tionghoa. Hal ini terlihat dari populasi orang Tionghoa yang

tersebar di beberapa Negara dan bersifat memonopoli bidang ekonomi.

1
Pada umumnya mereka memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi untuk

mempertahankan bahasa ibu nya sehingga bahasa asing lain tidak bisa

mempengaruhi masyarakat Tionghoa untuk menggantikan bahasa mereka

terutama dalam bidang ekonomi.

Banyak orang yang mulai tertarik untuk menguasai Bahasa Mandarin yang

tidak lepas dari tata bahasanya. Belajar Bahasa Mandarin sama hal nya dengan

Bahasa Indonesia yang juga memiliki pembagian jenis kata yang ada dalam

Bahasa Tersebut.

Di Indonesia, Bahasa Mandarin sendiri sudah dikenal sejak masa

penjajahan, di mana dapat ditemukan banyak bukti tentang pedagang China yang

pernah datang ke Indonesia. Kini perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia

begitu pesat. Perlahan tapi pasti jumlah peminat untuk mempelajari Bahasa

Mandarin di Indonesia meningkat. Kini Bahasa Mandarin menjadi tren baru di

kota kota besar di Indonesia khususnya di kota Medan.

Penulis sendiri pun melihat dampak dari globalisasi ini di Medan dengan

banyaknya peminat yang ingin menimba ilmu di Universitas yang memiliki

Jurusan/ Program Studi Sastra Cina. Sebagai contoh di Universitas Sumatera

Utara (USU), sejak tahun 2007 sampai sekarang (2016) peminat Program Studi

Sastra Cina terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu telah banyak sekolah dan

kursus Bahasa Mandarin di Medan yang menggunakan Bahasa Mandarin sebagai

Bahasa pengantar dalam proses belajar- mengajar.

Dalam proses belajar dan mengajar bahasa Mandarin, biasanya diajarkan

tentang pengucapan, tulisan, kosa kata serta tatabahasa.Tatabahasa suatu bahasa

ditemukan dalam bahasa tulisan, bahasa ucapan tidak memiliki tata bahasa atau

Setidak-tidaknya begitu banyak bercampur aduk sehingga sebagian saja yang

2
bertata bahasa (Chaedar, 1992:30). Dalam menganalisis tata bahasa, morfem, kata,

gabungan kata, dan kalimat merupakan bagian dari tata bahasa yang perlu di

analisis.

Kata adalah bentuk bebas dalam tutur. Bentuk bebas secara morfologis

berarti bentuk tersebut dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk

lain yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan bentuk lain yang

digabungkan di depan dan dibelakangnya dalam tuturan (Verhar, 2001:97)

Kata adalah satu kesatuan penuh dan komplit dalam ujaran sebuah bahasa,

kecuali partikel. Sebuah kata dalam kalimat dapat dipisahkan dari yang lain

(Parera, 1994:4).

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kata adalah unsur yang

sangat penting dalam penyusunan kalimat. Didalam kalimat ada beberapa

pembagian kata, seperti kata kerja, kata bantu, kata sifat, kata bilangan, kata ganti

dan lain-lain.

Menurut lu shu xiang dalam buku xiandai hanyu babaici

, ada empat jenis kata ganti. Pertama kata ganti orang seperti ,

. Kedua kata ganti penunjuk seperti dan . Ketiga kata ganti

penunjuk indefinite seperti ,, . Keempat Kata ganti penunjuk lain

seperti , dan . Kata ganti penunjuk lain digunakan untuk

menggantikan nama benda atau orang tersebut. Dalam kata ganti penunjuk lain

bi de, q t, ling wi, arti ketiganya sangat mirip

yakni lainnya, yang lain, selain. Bagi mereka yang tidak berbicara bahasa

Mandarin sejak kecil, ketiga kata ganti ini memiliki menimbulkan kesulitan bagi

mereka untuk menggunakan kata ganti tersebut.

3
Penulis menganalisa kesalahan penggunaan kata ganti penunjuk lainnya

bi de, q t, ling wi berdasarkan pengalaman

belajar dan data penelitian ahli sebelumnya. Wang Hong Mei (2009) dalam

makalahnya yang berjudul Pandangan terhadap bi de, q t,

ling wi menjelaskan bahwasanya bahasa modern Mandarin ada satu

jenis yang sama dengan kata sifat ganti khusus.

Dalam makna bahasa mengandung kata ganti yang lain dan kata sebutan

pengganti. Baik makna dan penggunaan menunjukkan banyak persamaan namun

sangat kecil perbedaan diantaranya. Wang Hong Mei menggunakan beberapa

bagian untuk melakukan analisa perbandingan, menunjukkan karakter kata ganti

bi de, q t, ling wi, komponen pola kata,

perbedaan gabunggan kata ganti dalam kalimat serta penggunaannya dalam satuan

hitungan, sekaligus membahas syarat bentuk kalimat dan batasan dalam

penggunaan di dalam kalimat.

1. ling wibisa diikuti dengan partikel de (), cotohnya :


W hi xing q lngwi de dfng kn kn
saya masih ingin pergi lainnya penghubung tempat melihat
Saya masih ingin pergi ketempat lainnya

2. ling wi bisa ditambah dengan kata benda, contohnya :


B hu zi yu lngwi Shugu.
tidak bisa lagi ada lainnya buah
Jangan ada buah lain lagi

4
3. ling wijuga bisa diikuti dengan kata bilangan, sedangkan bi de
,dan q ttidak dapat diikuti dengan kata bilangan,
contohnhya :


N sh lngwi y g wnt, zhl ky b tn.
itu adlh lainnya satu satuan masalah disini boleh tidak berbicara
Itu adalah masalah lain, jangan bicarakan disini.

4
Ch le xiofng ywi, qt de rn du q le.
kecuali telah xiaofeng selain yglain penghubung orang semua pergi telah
Selain xiaofeng, ya. ng lain boleh pergi.

Lembaga Sinar Warisan Indonesia atau Legacy merupakan intansi

pembelajaran Bahasa Mandarin di Medan yang berlokasi di Jalan Negara no 45,

Bantan Timur, Medan Tembung. Lembaga Sinar Warisan Indonesia atau Legacy

merupakan salah satu intansi pembelajaran Bahasa Mandarin. Lembaga Sinar

Warisan Indonesia bekerja sama dengan Perguruan Tinggi terkemuka di Taiwan

dan China untuk memberikan pendidikan yang sangat bermutu kepada para

peserta.

Perlu diketahui bahwa sumber data penelitian skripsi ini adalah siswa-

siswi Lembaga Sinar Warisan Indonesia atau Legacy, kelas level intermediate.

Penulis tertarik mengadakan penelitian di Lembaga Sinar Warisan Indonesia ini

dikarenakan ini adalah kursus pembelajaran Bahasa Mandarin dan peneliti melihat

tempat ini memiliki gedung yang besar dan banyak terdapat siswa-siswinya,

selain itu Penggunaan kata ganti penunjuk lainnya bi de (), q t

,dan ling wi dalam kalimat bahasa Mandarin juga digunakan

dalam tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa Lembaga Sinar Warisan Indonesia

5
kelas level intermediate. Di antara kelas-kelas level yang ada di Lembaga Sinar

Warisan Indonesia, Kelas level intermediate inilah yang sudah mempelajari dan

megerjakan soal-soal dalam penggunaan kata ganti penunjuk lainnnya yaitu bi de

(), q t ,dan ling wi.

Proses pengajaran penggunaan kata ganti penunjuk lainnya yaitu bi de

(), q t ,dan ling witerdapat pada saat mereka sedang

mempelajari penggunaan kata ganti tersebut yang dilakukan di Lembaga Sinar

Warisan Indonesia. Berdasarkan tulisan mereka didapati bahwa siswa Lembaga

Sinar Warisan Indonesia melakukan kesalahan dalam penggunaan kata ganti

penunjuk lainnya bi de (), q t ,dan ling wi. Kesalahan

tersebut dapat dilihat dalam kalimat dibawah ini :

1.

Wmen bn bide yu y g bnf (X)

Wmen bn lngwi yu y g bnf ()

kelas kami memiliki ide yang lain

Kalimat di atas adalah contoh kesalahan penggunaan kata ganti penunjuk

lainnya dalam kalimat yang dilakukan oleh siswa. Dalam susunan kalimat contoh

1 kata bide () tidak boleh diikuti dengan kata bilangan, begitu juga dengan

kata q t sedangkan kata lngwi () boleh diikiuti degan kata

bilangan.

6
2.

Nmen xin zhy lngwi rn de yjin (X)

Nmen xin zhy bide rn de yjin ()

kalian pertama sekali harus memperhatikan pendapat orang lain

Kalimat yang kedua merupakan contoh kesalahan dalam penggunaan kata

lngwi () yang tidak bisa diikuti dengan kata benda, tetapi kata bide ()

bisa diikuti dengan kata benda.

Ditemukannya kesalahan yang dilakukan oleh siswa Lembaga Sinar Warisan

Indonesia pada penggunaan kata ganti penunjuk lainnya bi de (), q t

,dan ling widalam kalimat bahasa Mandarin merupakan salah satu

latar belakang yang membuat penulis tertarik meneliti tentang penggunaan kata

ganti penunjuk lainnya tersebut.

Disamping itu, kurangnya pemahaman penggunaan kata ganti penunjuk

lainnya bi de (), q t ,dan ling witersebut merupakan

faktor terjadinya kesalahan penggunaan kata ganti penunjuk lain bi de (), q

t ,dan ling widalam kalimat. Dalam hal ini penulis memilih

siswa Lembaga Sinar Warisan Indonesia, dikarenakan sebagian siswa tersebut

belum memahami penggunaan kata bi de (), q t ,dan ling wi

dalam kalimat Bahasa Mandarin secara baik dan benar.

7
1.2 Rumusan Masalah

Setelah menguraikan latar belakang penelitian, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan kata ganti bi de, q t,dan

ling widalam kalimat bahasa Mandarin ?

2. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata ganti bi de, q

t,dan ling wi pada siswa Lembaga Sinar Warisan

Indonesia?

1.3 Batasan Penelitian

Penelitian ini membahas tentang kajian linguistik dalam tata bahasa

Mandarin. Karena banyaknya kajian linguistik pada tata bahasa Mandarin, untuk

itu penulis mencoba membatasi penelitian ini hanya pada analisis kesalahan

penggunaan kata ganti bi de, q t,dan ling wi

penelitian dilakukan pada siswa kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia, dimana pada kelas level ini mereka sudah mempelajari dan

mengerjakan soal tentang penggunaan kata ganti penunjuk lainnya yaitu bi de

, q t,dan ling wi

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan kata ganti bi de, q

t,dan ling wi.

8
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata ganti bi

de, q t,dan ling wi pada siswa di Lembaga Sinar

Warisan Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah dapat menambah pengetahuan dalan kajian linguistik bahasa Mandarin

dalam penggunaan bi de, q t,dan ling wi.

Kemudian penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk kajian

linguistik pada penggunaan bi de, q t,dan ling wi

sehingga penelitian ini juga dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat dari penelitian ini ialah mampu menambah

wawasan dan pengetahuan lebih mendalam lagi mengenai penggunaan bi de

, q t,dan ling wi bagi penulis sendiri dan orang-orang

yang sedang mempelajari bahasa Mandarin. Selanjutnya, diharapkan penelitian ini

dapat menjadi rujukan untuk peneliti-peneliti yang akan dapat mengenai

penggunaan bi de, q t,dan ling wi

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep
Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588)

adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Peneliti

akan menggambarkan objek yang diteliti yaitu gambaran berupa pengertian-

pengertian yang berkaitan dengan penelitian.

2.1.1 Analisis Kesalahan

Crystal dalam pateda (1989:32) menjelaskan bahwa, Analisis Kesalahan

adalah suatu teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan

menginterprestasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa

yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing dengan menggunakan teori-

teori dan prosedur-prosedur berdasarkan linguistik.

Analisis kesalahan berbahasa, ditujukan kepada bahasa yang sedang

dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan

sangat berguna sebagai kelancaran program pengajran yang sedang dilaksanakan.

Maksudnya, dengan analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang

dihadapi siswa. Kesalahan itu biasanya ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan

yang berlaku dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika kata atau kalimat yang

digunakan siswa atau pembelajar tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku maka

pembelajar bahasa dikatakan berbuat kesalahan.

Tarigan (1998:68) menjelaskan, Analisis kesalahan sebagai prosedur

kerja memiliki langkah-langkah sebagai berikut (1) mengumpulkan data

10
kesalahan, (2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4)

mengklasifikasi kesalahan, (5) mengevaluasi kesalahan.

Selain itu Tarigan (1998:71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur

kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi dari langkah-langkah

analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar, yaitu sebagai berikut,

1. Mengumpulkan data; berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh

siswa

2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan

memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa

3. Memperingatkan kesalahan; mengurutkan kesalahan berdasarkan

frekuensi keseringannya.

4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir berbahasa

yang rawan.

5. Mengkoreksi kaesalahan; memperbaiki dan bila dapat

menghilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat,

buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.

2.1.2 Kata Ganti

Kata ganti merupakan jenis kata yang berfungsi menggantikan kata benda

dalam sebuah kalimat. Pada umumnya kata ganti memiliki fungsi sebagai kata

benda dan kata sifat. Berdasarkan makna, karakteristik khusus, dan fungsi dalam

kalimat, kata ganti dalam Bahasa Mandarin terbagi atas 4 (empat) jenis yaitu: (1)

kata ganti orang, (2) kata ganti penunjuk (demonstratif), (3) kata ganti penunjuk

(indefinite), (4) dan kata ganti penunjuk lain.

11
2.1.2.1 Kata Ganti bie de

Kata ganti bi de dapat berfungsi sebagai objek pembuka

pada awal kalimat, akan tetapi tidak dengan kata ganti q t ,

sedangkan kata ganti bi de dan lng wi dapat digunakan

secara tersendiri. Contoh :

(X)

B yo mi bi de, ji mi zh xi.

Yang lain jangan beli dulu, beli saja yang ini.

Kata ganti bi boleh tidak diikuti dengan kata de

dan sebagai gantinya diikuti dengan kata benda, tetapi terbatas hanya untuk kata

ganti seperti bi rn , bi ch , bi ji dan

sebagainya, sedangkan kata penghubung q t dan lng wi

harus diikuti dengan kata de

Contoh kalimat 1;

()

Birn ky b li shngk

Oranglain tidak bisa datang ke kelas

Contoh kalimat 2;

12
X

Zh zu ji yu huyun, biji yyu yuyngch

Rumah ini memiliki taman bunga, selain itu rumah ini juga memliki kolam renang,

2.1.2.2 Kata Ganti qi ta

Kata Ganti q t dan bi de Kedua kata ganti

tersebut secara sama dapat berfungsi sebagai predikat kalimat, atau digunakan

secara tersendiri sebagai subjek kalimat, dan juga terkadang dapat berfungsi

sebagai objek penutup pada akhir kalimat; kata ganti q t dan bi de

memiliki makna yang sama dan dapat digunakan secara bergantian.

Contoh:

Bi de (q t) b yo shu, ji shu jn tin zh jin sh.

Jangan bahas yang lain, hari ini bahas masalah ini saja.

Kata ganti q t () dapat diikuti dengan kata ganti lng wi

tetapi tidak dengan kata ganti bi de . Contoh:

1)

L yu l xin y jng ju dng, q t lng wi zu n pi.

Rute perjalanan wisata sudah ditetapkan, yang lainnya akan diatur lagi.

2)

T bsh q zhnggu, lngwi q migu.

Dia bukan pergi ke china, melainkan ke amerika

13
2.1.2.3 Kata Ganti ling wai

Kata ganti lng wi merujuk pada orang maupun objek lain

dalam sebuah kalimat. Ketika digunakan di depan kata kerja ataupun klausa

penunjuk bilangan, kata ganti tersebut dapat digunakan secara bergantian;

sedangkan kata de yang mengikuti kata ganti lng wi

dapat digunakan di depan kata benda, serta berfungsi sebagai pengganti kata

benda. Contoh:

1)

N mn j g rn xin zu ch zu, lng wi de rn zu chun zu

Beberapa orang dari kalian naik mobil pergi dulu, yang lainnya naik kapal

pergi.

2)

Jn tin de bo zh w mn zh n le y fn er, lng wi de b zh shu n q

le

Kami hanya mengambil satu eksemplar surat kabar hari ini, yang lainnya

tidak tahu siapa yang mengambil pergi.

2.2 Tinjauan Pustaka

Dalam guangxi social sciences (2012) Gao xiu xue yang

berjudul memaparkan penggunaan dua kata tersebut didalam

buku pelajaran anak SD di kota Guangxi.

Dalam jurnal Zhejiang shuren (2013) Weng yi ping yang

berjudul menjelaskan tentang

penggunaan kata pada tugas mahasiswa korea dan membahas tentang

kesalahan yang sering terjadi pada tugas yang mereka kerjakan.

14
Dalam Chinese academic jurnal electronic (2013) Liu li

berjudul menjelaskan tentang fungsi semantik

dari kata dan dalam bahasa China modern. Dalam penelitiannya Liu li

lebih condong memaparkan penggunaan kata dan dari segi semantik.

Dalam skripsi Mahasiswa Sastra Cina, Kasarullah (2012), membahas

tentang Analisis Kesalahan Penggunaan kata negasi b () dan mi () dengan

menjabarkan posisi kata negasi b () dan mi () dan dalam skripsinya

peneliti melakukan penelitian Analisis Kesalahan pada Mahasiswa Sastra Cina

sem IV. Dan penelitiannya ada kontribusi dengan penelitian yang dilakukan

menggunakan analisis kesalahan dan metode penelitian yang sama.

2.3 Landasan Teori

Dalam skripsi ini, landasan teori yang digunakan adalah teori tatabahasa

dan teori analisis kesalahan dalam berbahasa (error analysis). Dalam bahasa

mandarin tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau

kalimat (Suprapto, 2003:17).

Analisis kesalahan berbahasa berasumsi bahwa pengajaran bahasa

hendaknya lebih difokuskan pada frekuensi terbesar kesalahan berbahasa

pembelajar. Penelusuran faktor-faktor penyebab kesalahanserta jenis-jenis.

Kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar jauh lebih penting karena dapat

dipergunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kesalahan belajar dan kesalahan

berbahasa pembelajar.

Ada dua macam kesalahan yang dibuat oleh peserta didik, yaitu :

1) Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang menunjukkan adanya

transitional competence yang disebut eror dan

15
2) Kesalahan-kesalahan yang sifatnya random, tidak sistematis yang disebut

mistake (S.P.Corder, 1981:10)

Selanjutnya, corder menyebutkan bahwa kesalahan dalam kategori error

mempunyai arti yang penting, yaitu:

1) Bagi instruktur dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa banyak

penguasaan bahasa peserta didik dan aspek apa yang belum dikuasai

2) Bagi peneliti, sebagai petunjuk bagaimana peserta didik menguasai aspek-

aspek tertentu dan strategi apa yang digunakan dalam pemerolehan bahasa

3) Bagi peserta didik sendiri, kesalahan itu merupakan bagian penting dari

proses belajarnya, karena kesalahan dapat dipakai sebagai alat untuk

belajar (SS.P.Corder, 1981:10-11).

Menurut Marina Burt (1975) dikatakan bahwa kesalahan yang dikoreksi

perlu diseleksi karena jika semua kesalahan dikoreksi akan dapat menggangu

komunikasi mereka. Disamping itu, koreksi yang berlebihan seperti yang

dikemukakan oleh Harmer (1983) dapat menimbulkan rasa frustasi atau

kehilangan motivasi belajar. Gower (1988) seperti yang dikutip oleh Chaudron

menyarankan bahwa yang perlu segera diperbaiki adalah kesalahan yang dapat

menimbulkan salah pengertian dan koreksi dilakukan setelah mereka selesai

mengucapkan kalimat.

Corder juga membedakan kesalahan dalam beberapa pengertian kesalahan

berbahasa berdasarkan sebab-sebabnya, yaitu: mistake (keliru) lapses (selip) dan

errors (salah). Mistakes adalah penyimpangan pemakaian bahasa (penyimpangan

struktur lahir) yang terjadi karena penutur tidak menentukan pilihan penggunaan

ungkapan secara tepat dan sesuai dengan situasi yang ada. Lapses adalah

16
penyimpangan pemakaian bahasa (struktur lahir) dari struktur baku yang terjadi

karena pemakaian belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa (Corder, 1981:18)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007;43) analisis adalah: 1.

Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya) 2.

Penjabaran sesudah dikaji sebaik baiknya. 3. Pemecahan persoalan yg dimulai

dengan dugaan akan kebenarannya

17
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian memberikan pengertahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di

mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Pada penelitian ini,

penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati (Moleong, 2006:4). Penelitian kualitatif berlatar pada latar alamiah

sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan

metode kualitatif, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil

dan membatasi studi dengan focus (Moloeng, 2006:4)

Dengan pendekatan deskriptif maka penelitian terhadap Analisis

Kesalahan Kata Ganti bie de (), qi ta (), dan ling wai () dapat

memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai Siswa Lembaga Sinar

Warisan Indonesia dalam menggunakan kata ganti tersebut, sehingga dapat

digunakan untuk mengukur dengan cermat fenomena sosial tertentu yang terjadi

tidak sesuai berlangsung ditengah-tengah mahasiswa. Metode penelitian deskriptif

kualitatif dapat memecahkan masalah dengan melakukan pengumpulan, pengkaji

dan pengklasifikasian dari seluruh data yang ada.

18
3.2 Lokasi Penelitian Lokasi

penelitian pada penelitian skripsi ini adalah Lembaga Sinar Warisan

Indonesia atau Legacy yang berada di Jalan Negara no 45, Bantan Timur, Medan

Tembung.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

3.3.1 Teknik Wawancara

Sebelum menyebarkan kuesioner atau soal-soal mengenai penggunaan

kata ganti bi de, q t,dan ling widalam kalimat

bahasa Mandarin, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan mengadakan

wawancara kepada responden yaitu siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga

Sinar Warisan Indonesia mengenai teknik pengajaran yang diberikan tenaga

pengajar bahasa Mandarin dan tingkat pemahaman mereka terhadap kata ganti

tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan dan

membantu penulis untuk menyusun soal-soal mengenai kata ganti bi de,

q t,dan ling widalam kalimat bahasa Mandarin.

Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya

jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data

untuk suatu penelitian (Darussalam, 2009:193-194). Dalam penelitian ini,

wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara tidak berstruktur atau

wawancara bebas, dimana peneliti bebas mengajukan pertanyaan tetapi tidak lari

dari topik penelitian.

19
3.3.2 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang akan sedang diteliti, yaitu analisis kesalahan

penggunaan kata ganti bi de, q t,dan ling wi.

Penulis mengumpulkan data yang berasal dari buku xiandai hanyu babaici

, beberapa beberapa artikel yang diperoleh dari internet, jurnal, dan

beberapa buku tentang bahasa Mandarin yang berkaitan dengan judul yang diteliti.

Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperkaya pengetahuan penulis dalam

mengembangkan penelitian ini, sehingga penulis bisa menjabarkan kalimat yang

benar dalam menggunakan kata ganti bi de, q t, ling wi

dan meneliti jenis-jenis kesalahan serta faktor-faktor penyebab

kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin dalam menggunakan

kata ganti penunjuk lainnya tersebut.

3.3.3 Observasi Partisipan

Observasi lapangan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan

mengadakan penelitian langsung ke tempat objek penelitian. Dalam kegiatan

observasi, pengamat atau peneliti sendiri hanya berperan sebagai partisipan.

Untuk memperoleh data digunakan teknik observasi, wawancara, dan angket.

Observasi merupakan pengamatan lamgsung ketempat penelitian. Adapun tempat

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembaga Sinar Warisan

Indonesia atau Legacy. Subjek penelitian dalam penelitian ini adala siswa-siswi

Lembaga Sinar Warisan Indonesia dalam kelas level intermediate, kelas level

intermediate ini adalah salah satu kelas yang siswa-siswinya level intermediate ini

telah mempelajari penggunaan kata ganti bi de, q t, dan

20
ling wi . Siswa level intermediate ini di Lembaga Sinar Warisan

Indonesia ini terdiri dari 35 orang yaitu ada pelajar tingkat SMP, SMA, dan ada

juga yang Mahasiswa.

Setelah mengetahui jumlah keseluruhan siswa-siswi level intermediate

Lembaga Sinar Warisan Indonesia , maka penulis menghitung sampel dengan

menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut:

n = N/ (1+Ne^2)

n = Number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Eror tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk

sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) -> (^2= pangkat dua)

Populasi siswa level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

sebanyak 35 orang dan taraf signifikannya adalah 0.05, maka jumlah sampel

menurut Slovin ini akan menjadi:

n = N/ (1 + Ne^2)

n = 35/ (1 + 35 x 0,05x 0,05)

n = 32 siswa

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data dalam penelitian ini berupa jawaban dari para siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia yang menjadi responden

berdasrkan soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti.

21
Adapun pertanyaan yang diajukan peneliti adalah mengenai penggunaan kata

ganti penunjuk lainnya yang menyatakan persyaratan sesuai dengan judul

penelitian yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan

berupa essay (mengisi) dengan jumlah total pertanyaan sebanyak 20 soal yang

terdiri dari 2 bagian, yaitu:

1) Bagian pertama berupa soal isian kata ganti penunjuk lainnya bie de

(), qi ta (), dan ling wai () sebanyak 10 soal.

2) Bagian kedua berupa soal pernyataan benar atau salah sebanyak 10

soal.

Penulis memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal karena soal-soal tersebut

disusun berdasarkan bentuk-bentuk kata ganti penunjuk lainnya bie de (), qi

ta (), dan ling wai (). Kemudian penulis membaginya menjadi bentuk-

bentuk pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi dua bagian. Hal ini dikarenakan

dengan membagi pertanyaan-pertanyaan menjadi dua bagian seperti yang telah

dijabarkan diatas, penulis dapat lebih mudah menganalisis kesalahan-kesalahan

apa saja yang responden lakukan saat menggunakan kata ganti penunjuk lainnya

tersebut. Sealin itu, sebelum menjawab kuesioner responden terlebih dahulu

mengisi data pribadi yaitu, nama, umur, suku, kelas, lama belajar bahasa

Mandarin. Hal ini untuk mengetahui berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang

dilakukan responden, akan terlihat bagian mana dari responden yang paling

menguasai penggunaan kata ganti penunjuk lainnya tersebut berdasarkan

presentase benar dan salah.

Berikut adalah dua contoh angket yang disusun untuk penelitian ini:

22
1) Gunakan kata bi de ( ), q t

,dan ling wi untuk mengisi pertanyaan berikut

1. _________

2. ______

2) Memilih benar atau salah

1.

2.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah 30 siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia. Peneliti memilih siswa-siswi di

Lembaga Sinar Warisan Indonesia, karena mereka telah mempelajari penggunaan

kata ganti penunjuk lainnya yaitu bie de (), qi ta (), dan ling wai ()

Data pada penelitian ini adalah hasil jawaban kuesioner sebagai data

primer dari siswa Lembaga Sinar Warisan Indonesia. Data yang dalam penelitian

ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

terhadap kata bi de (), q t ,dan ling wi. Kesalahan-

kesalahan tersebut terlihat dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh siswa

di level intermediate tersebut. Data primer yang merupakan data kualitatif adalah

hasil hitungan yang dilakukan oleh penulis atas kesalahan yang dilakukan oleh

siswa level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia. Data sekunder

penelitian ini adalah buku xiandai hanyu babaici, buku

201 2006Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005), Tata Bahasa

23
Mandarin Itu Mudah (2003)dan jurnal-jurnal, skripsi, sumber-sumber tertulis

dari internet serta disertai yang terkait dengan penelitian ini, semua data tersebut

mendukung analisis penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah:

1. Memeriksa hasil jawaban siswa berdasarkan kunci jawaban yang sudah

disediakan oleh peneliti.

2. Data yang sudah divalidasi dilanjutkan dengan menganalisis kesalahan

penggunaan kata ganti bi de () dalam kalimat bahasa Mandarin yang

dilakukan oleh siswa.

3. Menganalisis kesalahan penggunaan kata ganti q t () dalam kalimat

bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa.

4. Menganalisis kesalahan penggunaan kata ganti ling wi () dalam

kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa.

5. Selanjutnya untuk mengetahui penyebab kesalahan dalam penggunaan

kata ganti bi de, q tdan ling wioleh siswa

6. Mencari sebab-sebab kesalahan tersebut pada siswa. Dan sebab-sebab

tersebut dilakukan secara teliti untuk masing-masing kata ganti.

7. Melalui jawaban yang diberikan dari responden melalui wawancara, maka

penulis mulai menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang

dilakukan responden dalam penggunaan kata ganti penunjuk lainnya bi

de, q tdan ling wi

24
BAB IV
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA GANTI BIE
DE ()QITA ()DAN LINGWAI () PADA SISWA
DI LEMBAGA SINAR WARISAN INDONESIA

Bab IV ini berisi tentang analisis kesalahan penggunaan kata ganti penunjuk

lainnya bi de, q t, ling widalam kalimat bahasa

Mandarin oleh siswa kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia.

Pembahasan kata ganti penunjuk lainnya bi de, q t, ling wi

sesuai dengan arti kata, dan penggunaan berdasarkan tata bahasa

Mandarin.

Analisis kesalahan kata ganti penunjuk lainnya bi de, q t

, ling widilakukan berdasarkan pembagian kuesioner bagian I dan

II. Kuesioner bagian I berkenaan dengan pertanyaan mengisi antara kata ganti bi

de, q t, atau ling widan kuesioner bagian II

berkenaan dengan pernyataan benar dan salah. Berikut adalah analisis kesalahan

penggunaan kata ganti penunjuk lainnya bi de, q t, ling wi

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas

level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia.

4.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi de

Pada subbab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti bi de . Analisis penggunaan kata ganti bi de, q t

25
, ling widibagi atas 3 bagian yang terdiri atas , (1) analisis

kesalahan penggunaan kata ganti bi depada soal bagian I dan II, (2)

analisis kesalahan penggunaan kata ganti q tpada soal bagian I dan II

dan (3) analisis kesalahan penggunaan kata ganti ling wi pada soal

bagian I dan II. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian pertama

mengisi jawaban bi de, q t,dan ling wi. Dalam

penelitian ini penulis membagikan kuesioner kepada siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia. Dari hasil jawaban kuesioner

yang berjumlah 20 soal yaitu dibagian I 10 soal dan bagian II 10 soal. Terdapat

kesalahan yg dilakukan oleh siswa-siswi pada soal bagian pertama (kuesioner

terlampir). Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian pertama mengisi

jawaban bi de , q t ,dan ling wi data yang

diperoleh meliputi soal nomor 1 dan 5 (kuesioner terlampir) yang merupakan

analisis kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling wi.

Bagian pada soal kedua meliputi soal nomor 2,9, dan 10 (kuesioner terlampir)

yang merupakan analisis kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling

wi.

4.1.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi deKuesioner

Bagian I

Dari data 1 berikut ini (hasil jawaban siswa-siswi kelas level intermediate

Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner bagian I soal no 1).

Data 1

26
hi yo ling wi ma

masih mau yang lain apakah

apakah masih mau yang lain?

Dari data 1 ( soal nomor 1) ditemukan bahwa penggunaan kata ganti q t

/ ling wi () tidak sesuai kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak

sesuai dengan jawaban kuesioner tersebut. Ditemukan kesalahan penggunaan kata

ganti q t ()/ ling wi () sebanyak 40%. Jumlah tersebut menunjukkan

bahwa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

masih ada yang kurang mampu dalam menggunakan kata ganti q t ()/ ling

wi ().

Menurut pendapat Lshxing dalam buku xiandai hanyu

babaici hal 84 menjelaskan bahwa penggunaan kata bi de

biasanya diikuti oleh kata yo (), sedangkan kata q t () dan

ling wi () tidak dapat diikuti dengan kata

Berikut adalah data 1 (jawaban terhadap kuesioner nomor 1) yang

merupakan penggunaan kata ganti bi deyang baik dan benar.

Data 1

hi yo bi de ma

masih mau lainnya apakah

apakah masih mau yang lain?

27
Masih membicarakan kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling

wi (), berikut ini adalah data 2 (soal nomor 5) merupakan hasil jawaban

yang salah yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga

Sinar Warisan Indonesia terhadap kusioner bagian I soal nomor 5. Dari data 2

(hasil jawaban kuesioner nomor 5) tersebut ditemukan penggunaan kata ganti q

t/ ling wi () yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin

sebagai berikut:

Data 2

ch le gngz, wmen Mi yu

kecuali telah upah kami, Tidak ada

Selain upah, kami tidak menerima

q t shu r.

lainnya menerima masuk

Pendapatan yang lain.

Kesalahan penggunaan kata ganti q t,dan ling wi

dalam kalimat yang terdapat pada data 2 (hasil jawaban kuesioner soal nomor 5)

adalah tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan jawaban dari pertanyaan

yang diberikan. Jumlah siswa-siswi yang melakukan kesalahan pada kalimat

tersebut sebanyak 73,3%. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas

28
level intermediate tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q t/

ling widalam kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner soal nomor 5.

Kata ganti q t/ ling witidak bisa berubah menjadi kata

ganti benda sedangkan bi de () bisa berubah menjadi kata ganti benda. Hal

ini didukung oleh pernyataan Lshxing dalam buku xiandai hanyu

babaici hal 437

Berikut adalah data 2 (jawaban terhadap kuesioner nomor 5) merupakan

penggunaan kata bi deyang benar.

Data 2

ch le gngz, wmen mi yu

kecuali lelah upah kami, tidak ada

Selain upah, kami tidak menerima

bi de shu r.

lainnya menerima masuk

Pendapatan yang lain.

4.1.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti bi deKuesioner

Bagian II

Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti bi de Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian kedua

29
Kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling wi () pada

kuesioner bagian II ini diperoleh dari hasil jawaban siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner nomor 2,9,

dan 10. Kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling wi () yang

dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tidak tepat

dari jawaban kuesioner tersebut. Hal ini dapat dilihat pada data 3 (hasil jawaban

kuesioner nomor 2) berikut ini

Data 3

lngwai rn du tngy ji n

yang lain orang semua setuju cuma kamu

Semua orang lain setuju hanya kamu

y g rn fn du

satu (satuan) orang menentang

Yang tidak

Siswa-siswi yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti q t

/ ling wi ( ) dalam kalimat ini berjumlah 40%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia ada yang tidak mampu dalam menggunakan kata ganti bi de).

30
Penggunaan kata ganti q t/ ling wi () dalam data 3 (hasil

jawaban kuesioner nomor 2) tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan

tidak tepat dengan jawaban dari kuesioner tersebut.

Penggunaan Kata ganti bi de dapat berfungsi sebagai

objek pembuka pada awal kalimat, akan tetapi tidak dengan kata ganti q t

, Kata ganti bi boleh tidak diikuti dengan kata de dan

sebagai gantinya diikuti dengan kata benda, tetapi terbatas hanya untuk kata ganti

seperti bi rn , bi ch , bi ji dan

sebagainya, sedangkan kata penghubung q t dan lng wi

harus diikuti dengan kata de . q t dan lng wi

tidak dapat diikut oleh kata rn () seperti kuesioner nomor 2.

Menurut Lshxing dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 84 menjelaskan bahwa kata ganti bi de ( ) dapat

berubah menjadi kata kerja intransitif sedangkan kata ganti q t () dan ling

wi () tidak bisa berubah menjadi kata kerja intransitif .

Berikut adalah data 3 (jawaban terhadap kuesioner nomor 2) merupakan

penggunaan kata ganti bi deyang benar

Data 3

bi de rn du tngy ji n

selain orang semua Setuju cuma kamu

Semua orang lain setuju hanya kamu

31

y g rn fn du

satu (satuan) orang menentang

Yang tidak

Kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling wi () yang

dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dengan hasil

jawaban dari kuesioner. Hal ini dapat dilihat pada data 4 (hasil jawaban kuesioner

nomor 9) berikut ini:

Data 4

zh xi ji sh zu ho qt

ini beberapa rumah adalah paling baik yang lain

Rumah yang ini yang paling bagus, rumah yang lain

miyu zh xi ho

tidak ada ini beberapa baik

Tidak sebagus ini

32
Siswa-siswi yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti q t

/ ling wi ( ) dalam kalimat ini berjumlah 46,6%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia ada yang tidak mampu dalam menggunakan kata ganti bi de.

Penggunaan kata ganti q t/ ling wi () dalam data 3 (hasil

jawaban kuesioner nomor 9) tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan

tidak tepat dengan jawaban dari kuesioner tersebut.

Menurut Lshxing dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 84 menjelaskan bahwa kata ganti bi de () bisa menjadi

kata ganti modal sedangkan q t () dan ling wi () tidak bisa.

Berikut adalah data 3 (jawaban terhadap kuesioner nomor 9) merupakan

penggunaan kata ganti bi deyang benar pada kuesioner nomor 9.

Data 4

zh xi ji sh zu ho bi ji

ini beberapa rumah adalah paling baik yang lain

Rumah yang ini yang paling bagus, rumah yang lain

miyu zh xi ho

tidak ada ini beberapa baik

Tidak sebagus ini

33
Kesalahan penggunaan kata ganti q t/ ling wi () yang

dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dengan hasil

jawaban dari kuesioner. Hal ini dapat dilihat pada data 5 (hasil jawaban kuesioner

nomor 10) berikut ini:

Data 5

b mi lngwi, ji mi zh

tidak membeli yang lain cuma membeli ini

Tidak membeli yang lain, hanya membeli

xi

beberapa

Ini saja

Siswa-siswi yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti q t

/ ling wi () dalam kalimat ini berjumlah 46,6%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia masih ada yang belum mampu dalam menggunakan kata ganti bi de

. Penggunaan kata ganti q t/ ling wi () dalam data 5

(hasil jawaban kuesioner nomor 10) tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa

Mandarin dan tidak tepat dengan jawaban dari kuesioner tersebut.

34
Menurut Lshxing itu dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 84 menjelaskan bahwa kata ganti bi de () dapat

berubah menjadi kata kerja intransitif sedangkan kata ganti q t () dan ling

wi () tidak bisa berubah menjadi kata kerja intransitif.

Berikut adalah data 5 (jawaban terhadap kuesioner nomor 10) merupakan

penggunaan kata ganti bi deyang benar pada kuesioner nomor 10

Data 5

b mi bi de ji mi Zh

tidak membeli yang lain cuma membeli Ini

Tidak membeli yang lain, hanya membeli

xi

beberapa

Ini saja

4.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q t

Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti q t. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian pertama

mengisi jawaban merupakan data yang diperoleh dari jawaban bi de, q

t ,dan ling wi meliputi soal nomor 4,7,8, dan 9 yang

35
merupakan analisis kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi

()

4.2.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q tKuesioner

Bagian I

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada

kuesioner bagian I ini dipeoleh dari hasil jawaban siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner bagian I

nomor 4,7,8, dan 9. Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi

() yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar

Warisan Indonesia tidak sesuai dengan kalimat tata bahasa Mandarin yang tepat

dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan tidak benar. Hal ini dapat dilihat pada

data 6 (hasil jawaban kuesioner nomor 4) berikut ini:

Data 6

n g chun hngs shng Yf

itu (satuan) memakai merah atas Pakaian

Para siswa itu memakai pakaian

sh tngxu bi de ling G

adalah siswa lainnya dua (satuan)

Berwarna merah, dua orang yang lainnya

36

rn w b rnshi

orang saya tidak paham

Saya tidak tahu.

Siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

yang melakukan kesalahan pada penggunaan kata ganti bi de/ ling wi

() dalam kalimat ini berjumlah 50% . angka tersebut menunjukkan bahawa

siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia kurang

mampu menggunakan kata ganti q t ().

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () dalam data 6

(hasil jawaban kuesioner nomor 4) tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa

Mandarin dan tidak sesuai jawaban kuesioner 4.

Menurut Lshxing itu dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 437 menjekaskan bahwa kata q t dapat

menjadi kata ganti penunjuk untuk jumlah benda dan manusia yang sudah jelas

jumlahnya, sedangkan kata ganti bi de dan ling witidak bisa

digunakan untuk jumlah benda atau manusia yang jelas.

Berikut adalah data 6 (jawaban terhadap kuesioner nomor 4) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang benar.

Data 6

n g chun hngs Shng Yf

37
itu (satuan) memakai merah Atas Pakaian

Para siswa itu memakai pakaian

sh tngxu q t Ling G

adalah siswa lainnya Dua (satuan)

Berwarna merah, dua orang yang lainnya

rn w b rnshi

orang saya tidak paham

Saya tidak tahu.

Selanjutnya kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi

() dapat dilihat pada data 7 (hasil jawaban kuesioner nomor 7). Berdasarkan

kaidah tata bahasa Mandarin, terdapat penggunaan kata ganti bi de/

ling wi () yang tidak sesuai dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan

oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia juga

dapat dilihat pada kalimat berikut ini:

Data 7

wmen xu yo zh xi dngxi,

38
kami/kita belajar mau ini beberapa benda,

Kita harus belajar

ling wi hi yu n xi Wmen

lainnya masih ada itu beberapa Kami

Tentang ini yang lain

b yng ba!

tidak melakukan (partikel penegasan)

Tidak usah

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada data 7 (hasil

jawaban kuesioner nomor 7) diatas adalah tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa

Mandarin dan tidak sesuai dengan jawaban yang tepat dari kuesioner tersebut.

Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi ()

dalam kalimat ini sebanyak 83,3%. Jumlah tersebut menunjukkan bahawa siswa-

siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia sebagian besar

siswa-siswi tersebut tidak mampu menggunakan kata ganti q tdengan

baik dan benar.

Menurut yngjzhu dalam buku 1700 du jnyc yngf dub

hal 940 menjelaskan bahwa kata petunjuk q t ()

39
digunakan sebagai kata penunjuk orang atau benda pada suatu lingkungan,

sedangkan bi de () dan ling wi () tidak dapat digunakan dalam

menunjuk suatu lingkungan dengan jumlah tertentu.

Berikut adalah data 7 (jawaban terhadapa kuesioner soal nomor 7) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang baik dan benar.

Data 7

wmen xu yo zh xi dngxi,

kami/kita belajar mau ini beberapa benda,

Kita harus belajar

q t hi yu n xi Wmen

Lainnya masih ada itu beberapa Kami

Tentang ini yang lain

b yng ba!

tidak melakukan (partikel penegasan)

Tidak usah

Analisis berikutnya masih mengenai kesalahan penggunaan kata ganti bi

de/ ling wi () dalam kalimat bahasa Mandarin. Penggunaan kata

40
ganti bi de/ ling wi () yang dilakukan siswa-siswi kelas level

intermediate tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini dapat dilihat

pada data 8 (hasil jawaban kuesioner nomor 8) berikut ini:

Data 8

yjng hn wn le b Yo

sudah sangat malam telah tidak Mau

Sudah larut malam jangan pergi ke

Q bi de le

pergi lainnya telah

Tempat yang lain

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada

data 8 (hasil jawaban kuesioner nomor 8) diatas tidak sesuai dengan pertanyaan

yang diberikan. Jumlah siswa-siswi yang melakukan kesalahan dalam penggunaan

kata ganti bi de / ling wi () pada kalimat bahasa Mandarin

sebanyak 93,3%. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia sebagian besar siswa-siswi

tersebut tidak mampu menggunakan kata ganti q tdengan baik dan

benar.

41
Menurut lshxing itu dalam buku xiandai hanyu babaici

Hal 438 menjelaskan bahwa kata ganti q t () bisa

diikuti dengan partikel , sedangkan kata ganti bi de () dan ling wi ()

tidak dapat diikuti dengan partikel le ().

Berikut adalah data 8 (jawaban terhadap kuesioner nomor 8) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang benar dari pertanyaan kuesioner nomor

8.

Data 8

yjng hn wn le b Yo

sudah sangat malam telah tidak Mau

Sudah larut malam jangan pergi ke

Q bi de le

pergi lainnya telah

Tempat yang lain

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () yang

dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate tidak sesuai dengan kuesioner yang

diberikan. Dapat dilihat dalam data 9 (hasil jawaban kuesioner nomor 9) berikut

ini:

42
Data 9

nmen kn lngwi rn tmen Gn

kalian melihat lainnya orang mereka Dengan

Kalian lihat orang yang lain, mereka

nmen b y yng

Kalian tidak satu bentuk

Dengan kita tidak sama

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () dalam

kalimat pada data 9 (hasil jawaban kuesioner nomor 9) diatas adalah tidak sesuai

dengan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Siswa-siswi kelas level

intermediate yang melakukan kesalahan dalam penggunaan kata ganti bi de

/ ling wi ( ) dalam kalimat ini berjumlah 66,6%. Jumlah tersebut

menunjukkan bahwa siswa-siswi tersebut tidak mampu dalam menggunakan

penggunaan kata ganti q t dalam kalimat bahasa Mandarin pada

kuesioner tersebut.

Menurut Lshxing dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 438 kata ganti bisa digunakan untuk menjelaskan

bahwa kata penunjuk q t () digunakan sebagai kata penunjuk orang atau

43
benda pada suatu lingkungan, sedangkan bi de () dan ling wi () tidak

dapat digunakan dalam menunjuk suatu lingkungan dengan jumlah tertentu.

Berikut adalah data 9 (jawaban terhadap kuesioner nomor 9) merupakan

pengunaan kata ganti q tyang baik dan benar dari kuesioner tersebut.

Data 9

nmen kn q t rn tmen Gn

kalian melihat lainnya orang mereka Dengan

Kalian lihat orang yang lain, mereka

nmen b y yng

kalian tidak satu bentuk

Dengan kita tidak sama

4.2.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti q t Kuesioner

Bagian II

Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti q t Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian kedua

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada

kuesioner bagian II ini diperoleh dari hasil jawaban siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner nomor 3,4,5,

dan 8. Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () yang

44
dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tidak tepat

dari jawaban kuesioner tersebut. Hal ini dapat dilihat pada data 10 (hasil jawaban

kuesioner nomor 3) berikut ini

Data 10

ch le Zhnggu xushng bi de hi

selain (partikel penegasan) Cina murid lainnya masih

selain murid cina, masih ada yang lain

yu ynn xushng

ada indonesia murid

Murid Indonesia

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada data 10

(hasil jawaban kuesioner nomor 3) diatas adalah tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan tidak sesuai dengan jawaban yang tepat dari kuesioner

tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling

wi () dalam kalimat ini sebanyak 56,6% Jumlah tersebut menunjukkan

bahawa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

ada yang tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q tdengan baik

dan benar.

45
Menurut Lshxing dalam buku xiandai hanyu babaici

hal 438 kata ganti q t () selain bisa digunakan untuk kata

penunjuk orang dalam jumlah tertentu juga bisa digunakan sebagai kata

penghubung dalam sebuah kalimat sedangkan bi de () dan ling wi ()

tidak bisa digunakan dengan kata penghubung dengan jumlah benda atau orang

tertentu.

Berikut adalah data 10 (jawaban terhadap kuesioner soal nomor 3) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang baik dan benar

Data 10

ch le Zhnggu xushng q t hi

selain (partikel penegasan) Cina murid lainnya masih

Selain murid cina, masih ada yang lain

yu ynn xushng

ada indonesia murid

Murid Indonesia

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () yang

dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate tidak sesuai dengan kuesioner yang

diberikan. Dapat dilihat dalam data 11 (hasil jawaban kuesioner nomor 4) berikut

ini:

Data 11

46

wmen bng n zu zh Ge

kami membantu kamu melakukan ini (satuan)

Kami membantu kamu mengerjakan

zuy, lngwi, ji nmen z J

PR lainnya cuma kalian sendiri Sudah

Pr yang lain, selebihnya kamu

zu ya

melakukan (partikel penegasan)

Kerjakan sendiri

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada data 11

(hasil jawaban kuesioner nomor 4) diatas adalah tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan tidak sesuai dengan jawaban yang tepat dari kuesioner

tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling

wi () dalam kalimat ini sebanyak 63,3%. Jumlah tersebut menunjukkan

bahawa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q tdengan baik dan benar.

47
Menurut yngjzhu dalam buku 1700 du jnyc yngf

dub hal 940

Kata ganti q t () selain bisa digunakan untuk kata penunjuk orang dalam

jumlah tertentu juga bisa digunakan seabagi kata penghubung dalam sebuah

kalimat sedangkan bi de () dan ling wi () tidak bisa digunakan

dengan kata penghubung dengan jumlah benda atau orang tertentu.

Berikut adalah data 11 (jawaban terhadapa kuesioner soal nomor 4) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang baik dan benar.

Data 11

wmen bng n zu zh Ge

kami membantu kamu melakukan ini (satuan)

Kami membantu kamu mengerjakan

zuy, q t , ji nmen z J

PR lainnya cuma kalian sendiri Sudah

Pr yang lain, selebihnya kamu

zu ya

melakukan (partikel penegasan)

48
Kerjakan sendiri

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () yang

dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate tidak sesuai dengan kuesioner yang

diberikan. Dapat dilihat dalam data 12 (hasil jawaban kuesioner nomor 5) berikut

ini:

Data 12

ling wi zho Rn yu knnn, N

lainnya mencari Orang ada kesulitan Kamu

Jangan mencari kesulitan orang lain, kamu juga

ji bi tuc

partikel penghubung lain menolak

Jangan menolaknya

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada data 12

(hasil jawaban kuesioner nomor 5) diatas adalah tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan tidak sesuai dengan jawaban yang tepat dari kuesioner

tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling

wi ( ) dalam kalimat ini sebanyak 80%. Jumlah tersebut menunjukkan

49
bahawa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q tdengan baik dan benar.

Menurut yngjzhu dalam buku 1700 du jnyc yngf

dub hal 940, kata ganti q t () dan bi de ()

bisa digunakan sebagai kata depan, sedangkan kata ganti ling wi () tidak

bisa digunakan sebagai kata depan.

Berikut adalah data 12 (jawaban terhadapa kuesioner soal nomor 5) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang baik dan benar.

Data 12

q t zho Rn yu knnn, n

lainnya mencari Orang ada kesulitan Kamu

Jangan mencari kesulitan orang lain, kamu juga

ji bi tuc

partikel penghubung lain menolak

Jangan menolaknya

Analisis berikutnya masih mengenai kesalahan penggunaan kata ganti bi

de/ ling wi () dalam kalimat bahasa Mandarin. Penggunaan kata

ganti bi de/ ling wi () yang dilakukan siswa-siswi kelas level

intermediate tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dari

50
jawaban kuesioner yang diberikan. Hal ini dapat dilihat pada data 13 (hasil

jawaban kuesioner nomor 8) berikut ini.

Data 13

rgu zh jin sh qng zu

Jika ini sepotong hal perasaan melakukan

Jika masalah ini sudah selesai, akan

Wn le shu wn le zi

Habis (partikel bicara habis (partikel lagi

penegasan) penegasan)

Dilanjutlkan dengan masalah yang

shu lngwi

bicara lainnya

Lainnya

Penggunaan kata ganti bi de/ ling wi () pada data 13

(hasil jawaban kuesioner nomor 8) diatas adalah tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan tidak sesuai dengan jawaban yang tepat dari kuesioner

tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

51
Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ ling

wi () dalam kalimat ini sebanyak 83,3%. Jumlah tersebut menunjukkan

bahawa siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

banyak yang tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q tdengan

baik dan benar.

Menurut Lshxing itu dalam buku xiandai hanyu babaici

kata keterangan zi () dapat dikombinasikan dengan kata

ganti q t () dan bi de ()sedangkan kata ganti ling wi () tidak

dapat dikombinasikan dengan kata keterangan zi ().

Berikut adalah data 13 (jawaban terhadapa kuesioner soal nomor 8) merupakan

penggunaan kata ganti q tyang baik dan benar.

Data 13

rgu zh jin sh qng zu

Jika ini sepotong hal perasaan melakukan

Jika masalah ini sudah selesai, akan

wn le shu wn le zi

Habis (partikel bicara habis (partikel lagi

penegasan) penegasan)

Dilanjutkan dengan masalah yang

52

shu q t

bicara lainnya

Lainnya

4.3 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi ()

Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti bi de/ q t. Berikut ini adalah analisis pertama yaitu

soal bagian pertama mengisi jawaban merupakan data yang diperoleh dari

jawaban bi de, q t,dan ling wimeliputi soal

nomor 2,3,6, dan 10 yang merupakan analisis kesalahan penggunaan kata ganti

bi de/ q t.

4.3.1 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi () Kuesioner

Bagian I

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

kuesioner bagian I ini dipeoleh dari hasil jawaban siswa-siswi kelas level

intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner bagian I

nomor 2,3,6, dan 10. Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q t

yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar

Warisan Indonesia tidak sesuai dengan kalimat tata bahasa Mandarin yang tepat

dan jawaban dari kuesioner yang diberikan tidak benar. Hal ini dapat dilihat pada

data 14 (hasil jawaban kuesioner nomor 2) berikut ini:

53
Data 14

w mi ling zh b bi de

Saya membeli dua satuan pulpen Selain

Saya membeli dua buah pulpen, selain itu

zi mi y kui xingp

lagi membeli satu potongan penghapus

Membeli satu buah penghapus

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 14 (hasil jawaban kuesioner nomor 2) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut.

Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q

tpada kalimat bahasa Mandarin berjumlah 46,6%. Jumlah tersebut

menyatakan bahwa siswa-siswi tersebut ada yang kurang mampu dalam

menggunakan kata ganti ling wi () dalam kalimat bahasa Mandarin pada

kuesioner tersebut.

Menurut Li l dalam jurnal yang berjudul qin x xindi

hny zh dic bi de y 2 lngwi 2 2013.

54
Menjelaskan bahwa kata ling wi ( ) dapat berfungsi menjadi kata

penghubung sedangkan bi de () dan q t () tidak dapat.

Berikut adalah data 14 (jawaban terhadap kuesioner nomor 2) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 2

Data 14

w mi ling zh b bi de

saya membeli dua satuan pulpen Selain

Saya membeli dua buah pulpen, selain itu

zi mi y kui xingp

lagi membeli satu potongan penghapus

Membeli satu buah penghapus

Masih membicarakan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q

t, berikut ini adalah data 15 merupakan hasil jawaban yang salah yang

dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia terhadap kuesioner nomor 3. Dari data 15 (hasil jawaban kuesioner

nomor 3) tersebut ditemukan pengunaan kata ganti bi de/ q t

yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dari jawaban dari

kuesioner sebagai berikut:

55
Data 15

jntin w sh zi miyu shjin,

hari ini saya padat di tidak ada Waktu

Sebenarnya jadwal saya tidak ada untuk hari ini

wmen qt zi zho shjin tn

Kami selain lagi mencari waktu berbicara

Lain waktu, kita dapat membicarakannya.

ba

(partikel penegasan)

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 15 (hasil jawaban kuesioner nomor 3) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut.

Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q

t pada kalimat bahasa Mandarin berjumlah 50%. Jumlah tersebut

menyatakan bahwa siswa-siswi tersebut ada yang kurang mampu dalam

56
menggunakan kata ganti ling wi () dalam kalimat bahasa Mandarin pada

kuesioner tersebut.

Menurut Go xi xu dalam jurnal yang berjudul bi de y

qt jnyc pada tahun (2012) menjelaskan bahwa kata

ling wi dapat menjadi kata keterangan seddangkan q t dan

bi de tidak dapat menjadi kata keterangan.

Berikut adalah data 15 (jawaban terhadap kuesioner nomor 3) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 3.

Data 15

jntin w sh zi miyu shjin,

hari ini saya Padat di tidak ada Waktu

Sebenarnya jadwal saya tidak ada untuk hari ini

wmen ling wi zi zho shjin tn

Kami Selain lagi mencari waktu berbicara

Lain waktu, kita dapat membicarakannya

ba

57
(partikel penegasan)

Analisis berikutnya masih membicarakan kesalahan penggunaan kata ganti

bi de/ q t, berikut ini adalah data 16 merupakan hasil

jawaban yang salah yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate

Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner nomor 6. Dari data 16

(hasil jawaban kuesioner nomor 6) tersebut ditemukan pengunaan kata ganti bi

de/ q t yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan

tidak tepat dari jawaban dari kuesioner sebagai berikut:

Data 16

t b wmen bn bi de tngxu

Dia membandingkan kami kelas selain Siswa

Dia lebih rajin dibandingkan murid

gng nl

mengubah bergiat

Lainnya

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 16 (hasil jawaban kuesioner nomor 6) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut.

58
Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q

t pada kalimat bahasa Mandarin berjumlah 100%. Jumlah tersebut

menyatakan bahwa siswa-siswi tersebut semua tidak mampu dalam menggunakan

kata ganti ling wi ( ) dalam kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner

tersebut.

Dalam kalimat diatas kata bi de (atau q t tidak dapat

menjadi kata keterangan, hal ini didukung oleh Go xi xu dalam

jurnal yang berjudul bi de y qt jnyc pada tahun

(2012) menjelaskan bahwa kata ling wi () dalam kalimat tersebut memiliki

kedudukan sebagai kata keterangan.

Berikut adalah data 16 (jawaban terhadap kuesioner nomor 6) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 6.

Data 16

t b wmen bn ling wi tngxu

Dia membandingkan kami kelas selain Siswa

Dia lebih rajin dibandingkan murid

gng nl

59
mengubah bergiat

Lainnya

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q t, berikut

ini adalah data 17 merupakan hasil jawaban yang salah yang dilakukan oleh

siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap

kuesioner nomor 10. Dari data 17 (hasil jawaban kuesioner nomor 10) tersebut

ditemukan pengunaan kata ganti bi de/ q t yang tidak

sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dari jawaban dari kuesioner

sebagai berikut:

Data 17

w gn n tn de sh

saya dengan kamu berbicara (kepemilikan) Adalah

Saya dengan kamu hanya berbica masalah

qt y jin sh

selain satu sepotong hal

Yang lain

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 11 (hasil jawaban kuesioner nomor 10) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut.

60
Jumlah siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia

yang melakukan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q t

pada kalimat bahasa Mandarin berjumlah 46,6%. Jumlah tersebut menyatakan

bahwa siswa-siswi tersebut kurang mampu dalam menggunakan kata ganti ling

wi () dalam kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner nomor 10.

Menurut Yngjzhu dalam buku 1700 du jn y cy yngf dub

hal 823 menjelaskan bahwa kata ling wi ()

dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai kata sifat, sedangkan bi de () dan

q t () tidak dapat menjadi kata sifat.

Berikut adalah data 17 (jawaban terhadap kuesioner nomor 10)

merupakan penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal

kuesioner nomor 10.

Data 17

w gn n tn de sh

Saya dengan kamu berbicara (kepemilikan) Adalah

Saya dengan kamu hanya berbicara masalah

ling wi y jin sh

Selain satu sepotong hal

Yang lain

61
4.3.2 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti ling wi ( )

Kuesioner Bagian II

Pada sub bab ini dipaparkan tentang analisis kesalahan penggunaan kata

ganti ling wi (). Berikut ini adalah analisis pertama yaitu soal bagian kedua.

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q t pada kuesioner

bagian II ini diperoleh dari hasil jawaban siswa-siswi kelas level intermediate

Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap kuesioner nomor 1,6, dan 7.

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tyang dilakukan

oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia tidak

sesuai dengan kaidah tata bahasa Mandarin dan tidak tidak tepat dari jawaban

kuesioner tersebut. Hal ini dapat dilihat pada data 18 (hasil jawaban kuesioner

nomor 1) berikut ini:

Data 18

xio li zi shchng mi ling bn

Xiaoli di pasar membeli dua Akar

Xiaoli membeli dua buah buku di supermarket

sh, bi de zi mi y bn

Buku selain lagi membeli satu Akar

Selain itu, membeli lagi satu buah

62

cdin

kamus

Kamus

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 18 (hasil jawaban kuesioner nomor 1) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas

level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia yang melakukan kesalahan

penggunaan kata ganti bi de / q t pada kalimat bahasa

Mandarin berjumlah 40%. Jumlah tersebut menyatakan bahwa siswa-siswi

tersebut masih ada yang kurang mampu dalam menggunakan kata ganti ling wi

() dalam kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner nomor 1.

Menurut wngypng dalam jurnal yang berjudul hngu

xushng de lngwi yngf cy y pin w fnx

2013 kata ling wi ( ) dapat ditambahkan dengan kata

keterangan zi ( ) sedangkan bi de ( ) dan q t ( ) tidak dapat

ditambahkan dengan kata keterangan zi ().

Berikut adalah data 18 (jawaban terhadap kuesioner nomor 1) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 1.


63
xio li zi shchng mi ling bn

Xiaoli di pasar membeli dua Akar

Xiaoli membeli dua buah buku di supermarket

Data 18

sh, ling wi zi mi y bn

Buku selain lagi membeli satu Akar

Selain itu, membeli lagi satu buah

cdin

kamus

Kamus

Masih membicarakan kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q

t, berikut ini adalah data 19 merupakan hasil jawaban yang salah yang

dilakukan oleh siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan

Indonesia terhadap kuesioner nomor 6. Dari data 19 (hasil jawaban kuesioner

nomor 6) tersebut ditemukan pengunaan kata ganti bi de/ q t

yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dari jawaban dari

kuesioner sebagai berikut:

64
Data 19

n qt yu hu y zhng

Kamu selain (partikelpengulangan) melukis satu sebuah

Kamu melukis sebuah gambar yang lain untuk

gi le t

memberi (partikel penegasan) dia

Diberikan kepada dia

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 19 (hasil jawaban kuesioner nomor 6) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas

level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia yang melakukan kesalahan

penggunaan kata ganti bi de / q t pada kalimat bahasa

Mandarin berjumlah 36,6%. Jumlah tersebut menyatakan bahwa siswa-siswi

tersebut ada yang kurang mampu dalam menggunakan kata ganti ling wi ()

dalam kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner nomor 6.

Menurut wngypng dalam jurnal yang berjudul hngu

xushng de lngwi yngf cy y pin w fnx

2013 kata ling wi () selain dapat ditambahkan dengan kata

keterangan zi (), ling wi () juga dapat dikombinasikan dengan kata yu

65
()sedangkan bi de () dan q t () tidak dapat dikombinasikan

dengan kata keterangan zi () ataupun yu ().

Berikut adalah data 19 (jawaban terhadap kuesioner nomor 6) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 6.

Data 19

n ling wi yu hu y zhng

Kamu Selain (partikelpengulangan) melukis satu sebuah

Kamu melukis sebuah gambar yang lain untuk

gi le t

memberi (partikel penegasan) dia

Diberikan kepada dia

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q t, berikut

ini adalah data 20 merupakan hasil jawaban yang salah yang dilakukan oleh

siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia terhadap

kuesioner nomor 7. Dari data 20 (hasil jawaban kuesioner nomor 7) tersebut

ditemukan pengunaan kata ganti bi de/ q t yang tidak

sesuai dengan tata bahasa Mandarin dan tidak tepat dari jawaban dari kuesioner

sebagai berikut:

66
Data 20

bi de, t cng li miyu du

selain, dia dari datang tidak ada Benar

Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan

w shu gu

Saya bicara lewat

Kepadaku

Kesalahan penggunaan kata ganti bi de/ q tpada

data 20 (hasil jawaban kuesioner nomor 7) diatas tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa Mandarin dan jawaban dari kuesioner tersebut. Jumlah siswa-siswi kelas

level intermediate Lembaga Sinar Warisan Indonesia yang melakukan kesalahan

penggunaan kata ganti bi de / q t pada kalimat bahasa

Mandarin berjumlah 56,6%. Jumlah tersebut menyatakan bahwa siswa-siswi

tersebut kurang mampu dalam menggunakan kata ganti ling wi () dalam

kalimat bahasa Mandarin pada kuesioner nomor 7.

Menurut wngypng dalam jurnal hngu xushng de

lngwi yngf cy y pin w fnx zi

pada tahun 2013, menjelaskan bahwa ling wi dan q t

dapat menjadi kata depan sedangkan bi de tidak dapat menjadi kata

67
depan. Berikut adalah data 20 (jawaban terhadap kuesioner nomor 7) merupakan

penggunaan kata ganti ling wi () yang benar pada jawaban soal kuesioner

nomor 7.

Data 20

ling wi , t cng li miyu du

selain, Dia dari datang tidak ada benar

Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan

w shu gu

Saya Bicara lewat

Kepadaku

4.4 Analisis Penyebab Kesalahan Siswa-Siswi Kelas Level Intermediate

Lembaga Sinar Warisan Indonesia Dalam Menggunakan Kata Ganti bi de

, q t, ling wi

Pada sub bab sebelumnya, penulis telah menjabarkan analisis bentuk

kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas level intermediate Lembaga Sinar

Warisan Indonesia dalam menggunakan kata ganti bi de, q t

, ling wi. Kesalahan-kesalahan tersebut tentunya memiliki faktor

penyebab yang mempengaruhi kesalahan tersebut. Dari hasil wawancara dan hasil

jawaban kuesioner penulis menemukan beberapa faktor penyebab terjadinya

68
kesalahan yang dilakukan pembelajar Mandarin dalam menggunakan kata ganti

bi de, q t, ling witersebut.

faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yaitu (1) kata ganti bi de, q t, ling wiitu

sendiri bersumber dari pribadi siswa-siswi yang belajar bahasa Mandarin.

Sedangkan faktor eksternal meliputi (1) pengaruh bahasa tujuan (2) salah

(mistake), serta (3) materi dan metode pengajaran tentang kata ganti bi de

, q t, ling wi ().

4.4.1 Faktor Internal Alasan Terjadinya Kesalahan Penggunaan Kata

Ganti bi de, q t, ling wi

Dalam bahasa Mandarin kata ganti bi de, q t, ling

wimemiliki arti yang saling mendekati. Selain dari segi arti yang saling

mendekati, dari segi tata bahasa ada beberapa kata ganti bi de, q t

, ling witersebut terdapat banyak penggunaan. Dan juga

sebagian besar siswa-siswi tersebut tidak mengulang pelajaran, khususnya dalam

hal penggunaan kata ganti bi de, q t, ling wi.

Sehingga mereka kurang paham bagaimana posisi kata ganti bi de, q

t, ling wiyang benar dalam kalimat bahasa Mandarin.

4.4.2 Faktor Eksternal Alasan Terjadinya Kesalahan Penggunaan Kata

Ganti bi de, q t, ling wi

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar pribadi siswa-

siswi itu sendiri. Tetapi faktor eksternal sangat mempengaruhi siswa-siswi untuk

69
dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan. Faktor-faktor eksternal

meliputi

1. Pengaruh Bahasa Tujuan

Bahasa tujuan merupakan bahasa yang sedang dipelajari dan dipahami

oleh siswa-siswi. Ketika mempelajari bahasa Mandarin maka bahasa Mandarin

merupakan bahasa tujuan. Dalam mempelajari bahasa Mandarin siswa-siswi tidak

memperhatikan pengunaan dari kata ganti kata ganti bi de, q t

, ling wi. Siswa-siswi beranggapan kata ganti bi de, q

t, dan ling wihanya sebatas kata penunjuk lainnya, sehingga

dalam penggunaan kata ganti bi de, q t, dan ling wi

sering terjadi kesalahan. Siswa-siswi tidak dapat memahami penggunaan

kata ganti bi de, q t, dan ling widalam kalimat

bahasa Mandarin.

2. Salah atau Mistake

Kekeliruan (mistake) adalah penyimpangan struktur lahir yang terjadi

karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang

tepat sesuai dengan situasi yang ada. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor

performance seperti keterbatasan ingatan, mengeja dalam lafal, tekanan emosional,

dan sebagainya. Kesalahan seperti ini mudah diperbaiki jika penutur atau

pembicara diingatkan (corder, 1986).

Seperti yang diungkapkan oleh corder di atas, pada penelitian ini penulis

menemukan bahwa dalam menggunakan kata ganti bi de, q t

, ling wipembelajar cenderung tidak dapat menentukan pilihan

penggunaan kata ganti yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada pada suatu

70
kalimat. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh ketidakpahaman pembelajar dalam

menggunakan kata ganti penunjuk lainnya tersebut.

3. Materi dan Metode Pengajaran Kata Ganti bi de, q t

, ling wi

Bahan pembelajaran sangatlah penting bagi pelajar untuk megenal dan

mempelajari suatu kata dari segi arti maupun penggunaan. Bahan pembelajaran

yang memaparkan penjelasan yang lengkap dapat mempermudah pelajar dalam

melakuakan proses pembelajaran. Metode pengajaran yang dilakukan oleh tenaga

pengajar biasanya berdasrkan penjelasan yang terdapat dalam bahan ajaran yang

digunakan. Namun pada umumnya, buku-buku bahasa Mandarin yang digunakan

oleh pembelajar bahasa Mandarin hanya menjelaskan megenai jenis-jenis dari

kata ganti dalam bahasa Mandarin, dan hanya memberikan contoh-contoh kata

ganti menurut jenisnya pada suatu kalimat. Penjelasan seperti ini tentunya

membuat pembelajar kurang memahami scara mendetail mengenai kata ganti

penunjuk lainnya yaitu bi de, q t, dan ling wi.

Namun peneliti menemukan bahan pembelajaran pelajar yang digunakan

kurang spesifik dan terperinci dalam menjelaskan arti dan penggunaan kata ganti

bi de, q t, ling wi () ini merupakan faktor bagi pelajar

sulit meletakkan posisi yang baik dan benar secara tatabahasa penggunaan kata

ganti bi de, q t, ling widalam kalimat bahasa

Mandarin.

Selain bahan pembelajaran, pengajar juga berperan penting dalam

pembelajaran. Pengajar yang kurang dalam menjelaskan penggunaan kata ganti

bi de, q t, ling widan latihan-latihan yang

71
kurang diberikan oleh pengajar, membuat pembelajar sulit untuk mengingat

penggunaannya setiap kata ganti bi de, q t, ling wi

tersebut.

72
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dalam penelitian ini, penulis menemukan kesalahan penggunaan. Pada

analisis kesalahan penggunaan kata ganti penunjuk lainnya yaitu bi de ()

ditemukan kesalahan penggunaan, demikian juga halnya pada analisis kesalahan

penggunaan kata ganti penunjuk lainnya q t () dan ling wi ().

Kesalahan penggunaan yang dilakukan siswa-siswi kelas level

intermediate Lemabaga Sinar Warisan Indonesia dalam kalimat bahasa Mandarin

yang menggunakan kata ganti bi de () berjumlah 73.3%. kesalahan tersebut

dapat dilihat pada kuesioner nomor 5, siswa-siswi tersebut tidak mampu dalam

menggunakan kata ganti bi de ().

Dan kesalahan penggunaan kata ganti q t () dalam kalimat bahasa

Mandarin berjumlah 93.3%. kesalahan tersebut dapat dilihat pada kuesioner

nomor 8, siswa-siswi tersebut tidak mampu dalam menggunakan kata ganti q t

( ). Sedangkan kesalahan penggunaan kata ganti ling wi ( ) dalam

kalimat bahasa Mandarin berjumlah 100%. Dapat dilihat pada kuesioner nomor 6,

siswa-siswi tersebut sangat tidak mampu dalam menggunakan kata ganti ling wi

().

5.2 Saran

Berbicara mengenai bahasa, berarti juga berbicara mengenai tatabahasa.

Tatabahasa cina merupakan aspek yang cukup sulit untuk dipahami, oleh karena

itu disarankan agar pembelajar bahasa Mandarin lebih fokus dalam memahami

73
tatabahasa Mandarin sehingga dapat menggunakan kalimat baik dan benar sesuai

dengan tatabahasa Mandarin. Terutama terhadap dua kata yang memiliki

kesamaan atau kedekatan arti, seperti halnya kata ganti penunjuk lainnya bi de

(), q t (), dan ling wi (), disarankan agar lebih diperhatikan

penggunaanya.

Guru-guru pengajar bahasa Mandarin disarankan juga dalam proses belajar

mengajar lebih dalam menjelaskan tentang penggunaan kata ganti penunjuk

lainnya yaitu bi de (), q t (), dan ling wi (), tidak hanya fokus

terhadap percakapan serta berbicara dan mendengar. Dengan demikian pembelajar

bahasa Mandarin, mampu menggunakan kalimat yang baik dan benar baik lisan

maupun tulisan dalam bahasa Mandarin. Dan para siswa-siswi juga disarankan

untuk mempelajari lebih dalam dan menguasai penggunaan kata ganti penunjuk

lainnya bi de (), q t (), dan ling wi () dalam kalimat bahasa

Mandarin.

74
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar. 1992. Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.


Alwi,Hasan dkk.2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Jakarta: Balai
Pustaka.
Kridalaksana, Harimukti. 2008. Kamus Linguistik Edisi keempat. Jakarta:
Gramedia.
lu shu xiang . 2010. dalam buku xiandai hanyu babaici
. ISBN
Liu li .2013. berjudul . Chinese Academi
Jurnal Electronic
Gao xiu xue . 2012. . Guangxi social sciences.
Weng yi ping . 2013. . Jurnal
Zhejiang Shuren
Hastuti, Sri. 2003. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta.
Mitra Gama Widya.
Suprapto. 2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta: Puspa Swara.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahas Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Li bi bi. 2011. Wi gu li xu shng x d fu dng fc mi h b de dio ch.
Chinese Academic Jurnal Electronici. P. 1
Moloeong lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Rullah, Kasa 2013 Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Negasi B dan Mi
dalam kalimat bahasa Mandarin Pada Siswa Sem IV Sastra Cina USU, SKRIPSI
USU.
Zhao Yong Xin.2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin.Bandung: Rekayasa Sains
Parera, Jos Daniel. 1994. Morfologi Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Verhaar J. W. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada.
Samsuri. 1994. Analisis Bahasa. Malang. Erlangga.
Moloeong lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Yngjzhu dalam buku 1700 du jn y cy yngf dub (
)

75
LAMPIRAN

Kuesioner Bagian I

1..............

Apakah masih mau yang lain?

2...........

Saya membeli dua buah pulpen, selain itu membeli satu buah penghapus.

3...........

Sebenarnya jadwal saya tidak ada untuk hari ini, lain waktu kita dapat

membicarakannya.

4...........

Para siswa itu memakai pakaian berwarna merah, dua orang yang lainnya

saya tidak tahu

5...........

Selain upah, kami tidak menerima pendapatan yang lain.

6...........

Dia lebih rajin dibandingakn murid lainnya.

7...........

Kita harus belajar tentahg ini, yang lain tidak usah.

8...........

Sudah larut malam, jangan pergi ketempat yang lain.

9...........

Kalian lihat orang yang lain, mereka dengan kita tidak sama.

76
10...........

Saya dengan kamu hanya berbicara masalah yang lain.

Kuesioner Bagian II

Xiaoli membeli dua buah buku di supermarket, selain itu membeli lagi satu

buah kamus.

Semua orang lain setuju, hanya kamu yang tidak.

Selain murid cina, masih ada yang lain murid Indonesia.

Kami membantu kamu mengerjakan pr yang lain, selebihnya kamu kerjakan

sendiri.

Jangan mencari kesulitan orang lain, kamu juga jangan menolaknya.

Kamu melukis sebuah gambar yang lain untuk diberikan kepada dia.

Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan kepadaku.

Jika massalah ini sudah selesai, akan dilanjutkan dengan masalah yang

lainnya.

9
77
Rumah yang ini yang paling bagus, rumah yang lain tidak sebagus ini.

10

Tidak membeli yang lain hanya membeli ini saja.

Berikut bentuk kesalahan kuesioner 1 dan kuesioner 2 yang dilakukan oleh

siswa-siswi Lembaga Sinar Warisan Indonesia

Kuesioner Bagian I

1 X

Apakah masih mau yang lain?

2 (X)

Selain upah, kami tidak menerima pendapatan yang lain.

3 (X)

Sudah larut malam, jangan pergi ketempat yang lain.

Kuesioner Bagian II

1 (X)

Semua orang lain setuju, hanya kamu yang tidak.

2 (X)

Kami membantu kamu mengerjakan pr yang lain, selebihnya kamu kerjakan

sendiri.

3 (X)

Tidak membeli yang lain hanya membeli ini saja.

78

SINAR WARISAN

:
: 120710041
:
:
:


2017 4 26

SINAR WARISAN



Sinar Warisan

........................................... 1
1.1 .........................................1
1.2 .................................. ...... 2
1.3 .........................................2
1.4 .........................................2

................. 3
2.1 .....................................3
2.2 .....................................3
2.2 .....................................3

Sinar Warisan
......................................5
3.1..................................5
3.2.................................12
3.3.................................28

...............................................40
4.1 .............................................40
4.2 ............................................40

..............................................41
..............................................43
................................................45

ii

1.1

SINAR WARISAN 200

1.2

1.3

2012

2013

2013

1.4

2
1.

2.

SINAR WARISAN

3.

4.

3
1

2.1

(X)

b yo mi bi de, ji mi zh xi.

()

birn ky b li shngk

zh zu ji yu huyun, biji yyu yuyngch

2.2

bi de (q t) b yo shu, ji shu jn tin zh jin sh

2.3

n mn j g rn xin zu ch zu, lng wi de rn zu chun zu

jn tin de bo zh w mn zh n le y fn er, lng wi de b zh shu n q

le

3.1

hi yo ling wi ma

Masih Mau Yang lain apakah

apakah masih mau yang lain?

hi Yo bi de ma

Masih Mau Lainnya Apakah

apakah masih mau yang lain?

ch le gngz, wmen mi yu

5
Kecuali Telah Upah kami, Tidak Ada

Selain upah, kami tidak menerima

q t Shu r.

Lainnya Menerima Masuk

Pendapatan yang lain.

73.3

437

ch le gngz, wmen mi yu

Kecuali Telah Upah kami, Tidak Ada

Selain upah, kami tidak menerima

bi de Shu r.

Lainnya Menerima Masuk

Pendapatan yang lain.

lngwai rn Du tngy ji N

Yang lain Orang Semua Setuju Cuma Kamu

Semua orang lain setuju hanya kamu

y g Rn fn du

Satu (satuan) Orang Menentang

Yang tidak

40%

84

bi de rn du tngy ji N

Selain Orang Semua Setuju Cuma Kamu

Semua orang lain setuju hanya kamu

y g rn fn du

Satu (satuan) Orang Menentang

Yang tidak

zh xi ji Sh zu ho Qt

Ini Beberapa Rumah Adalah Paling baik Yang lain

Rumah yang ini yang paling bagus, rumah yang lain

miyu zh xi ho

Tidak ada Ini Beberapa Baik

Tidak sebagus ini

46.6%

437

zh xi ji sh zu ho bi ji

Ini Beberapa Rumah Adalah Paling baik Yang lain

Rumah yang ini yang paling bagus, rumah yang lain

miyu zh xi ho

Tidak ada Ini Beberapa Baik

Tidak sebagus ini

B mi lngwi, ji Mi zh xi

Tidak Membeli Yang lain Cuma Membeli Ini Beberapa

Tidak membeli yang lain, hanya membeli ini saja

46.6%

84

b mi bi de ji mi zh xi

Tidak Membeli Yang lain Cuma Membeli Ini Beberapa

Tidak membeli yang lain, hanya membeli ini saja

3.2

n g chun hngs shng yf

Itu (satuan) Memakai Merah Atas Pakaian

Para siswa itu memakai pakaian

sh tngxu bi de ling g

Adalah Siswa Lainnya Dua (satuan)

Berwarna merah, dua orang yang lainnya

50%

437

10

n g chun hngs shng yf

Itu (satuan) Memakai Merah Atas Pakaian

Para siswa itu memakai pakaian

sh tngxu q t ling g

Adalah Siswa lainnya Dua (satuan)

Berwarna merah, dua orang yang lainnya

rn w b Rnshi

Orang Saya Tidak Paham

Saya tidak tahu.

wmen xu yo zh xi dngxi,

Kami/kita Belajar Mau Ini beberapa benda,

Kita harus belajar

11

ling wi hi yu n xi wmen

Lainnya Masih Ada Itu beberapa Kami

Tentang ini yang lain

b yng ba!

Tidak Melakukan (partikel penegasan)

Tidak usah

83.3%

940

wmen xu yo zh xi dngxi,

Kami/kita Belajar Mau Ini beberapa benda,

Kita harus belajar

12

q t hi yu n xi wmen

Lainnya Masih Ada Itu beberapa Kami

Tentang ini yang lain

b yng ba!

Tidak Melakukan (partikel penegasan)

Tidak usah

yjng hn wn le b yo

Sudah Sangat Malam Telah tidak Mau

Sudah larut malam jangan pergi ke

q bi de le

Pergi lainnya Telah

Tempat yang lain

13
93.3%

yjng hn Wn le b yo

Sudah sangat Malam Telah tidak Mau

Sudah larut malam jangan pergi ke

q q t Le

Pergi Lainnya Telah

Tempat yang lain

nmen Kn lngwi rn tmen gn

Kalian Melihat Lainnya Orang mereka Dengan

Kalian lihat orang yang lain, mereka

14

nmen B y yng

Kalian Tidak Satu Bentuk

Dengan kita tidak sama

66.6%438

nmen Kn q t rn Tmen gn

Kalian Melihat Lainnya Orang Mereka Dengan

Kalian lihat orang yang lain, mereka

nmen b Y yng

Kalian Tidak Satu Bentuk

Dengan kita tidak sama

15

ch le zhnggu xushng bi de hi

Selain (partikel penegasan) Cina Murid Lainnya Masih

selain murid cina, masih ada yang lain

yu ynn xushng

Ada Indonesia Murid

Murid Indonesia

56.6%

438

Ch le zhnggu xushng qt hi

Selain (partikel penegasan) Cina Murid Lainnya Masih

Selain murid cina, masih ada yang lain

Yu ynn xushng

16
Ada Indonesia Murid

Murid Indonesia

Wmen bng n zu zh ge

Kami membantu Kamu Melakukan Ini (satuan)

Kami membantu kamu mengerjakan

zuy, lngwi, ji nmen z j

PR Lainnya Cuma Kalian Sendiri Sudah

Pr yang lain, selebihnya kamu

Zu ya

Melakukan (partikel penegasan)

Kerjakan sendiri

17
63.3%

940

wmen Bng n zu zh ge

Kami Membantu Kamu Melakukan Ini (satuan)

Kami membantu kamu mengerjakan

zuy, qt ji nmen z j

PR Lainnya Cina Kalian Sendiri Sudah

Pr yang lain, selebihnya kamu

zu ya

Melakukan (partikel penegasan)

Kerjakan sendiri

18

ling wi zho rn yu knnn, n

Lainnya Mencari Orang Ada Kesulitan Kamu

Jangan mencari kesulitan orang lain, kamu juga

ji bi tuc

Partikel penghubung Lain Menolak

Jangan menolaknya

80

1700 940

12


Qt zho rn Yu knnn, n

Lainnya Mencari Orang Ada Kesulitan Kamu


Jangan mencari kesulitan orang lain, kamu juga

19

ji bi tuc

Partikel penghubung Lain Menolak


Jangan menolaknya


rgu zh jin Sh qng zu
Jika Ini Sepotong Hal Perasaan Melakukan
Jika masalah ini sudah selesai, akan


wn le shu wn le zi
Habis (partikel Bicara Habis (partikel Lagi
penegasan) penegasan)
Dilanjutlkan dengan masalah yang

shu lngwi

Bicara Lainnya

Lainnya

20
83.3%

rgu zh jin sh qng zu


Jika Ini Sepotong Hal Perasaan Melakukan

Jika masalah ini sudah selesai, akan


wn le shu wn le zi
Habis (partikel Bicara Habis (partikel Lagi
penegasan) penegasan)
Dilanjutkan dengan masalah yang

shu q t

Bicara Lainnya

Lainnya

21
3.3


W mi ling zh b bi de
Saya Membeli Dua satuan Pulpen Selain
Saya membeli dua buah pulpen, selain itu


Zi mi y kui xingp
Lagi Membeli Satu Potongan penghapus
Membeli satu buah penghapus

46.6%2013


W mi Ling zh b ling wi
Saya membeli Dua Menopang Pulpen Selain
Saya membeli dua buah pulpen, selain itu

22

Zi mi Y kui xingp
Lagi
membeli
Satu
Potongan
Penghapus

jntin Membeli satush
w buah penghapus
zi miyu shjin,
Hari ini Saya Padat Di tidak ada Waktu
Sebenarnya jadwal saya tidak ada untuk hari ini


wmen qt zi zho shjin tn
Kami Selain Lagi mencari Waktu Berbicara
Lain waktu, kita dapat membicarakannya.

50% 2012


wmen ling wi zi zho shjin tn
Kami Selain Lagi mencari Waktu Berbicara
Lain waktu, kita dapat membicarakannya.

23


jntin w sh zi miyu shjin,
Hari ini Saya Padat Di tidak ada Waktu
Sebenarnya jadwal saya tidak ada untuk hari ini


t B wmen bn bi de tngxu
Dia Membandingkan Kami kelas Selain Siswa
Dia lebih rajin dibandingkan murid

24

gng nl
Mengubah Bergiat
Lainnya

100% 2012


t B wmen bn ling wi tngxu
Dia Membandingkan Kami Kelas Selain Siswa
Dia lebih rajin dibandingkan murid


gng nl
Mengubah Rajin
Lainnya


w gn n tn de sh
Saya Dengan Kamu Berbicara (kepemilikan) Adalah
Saya dengan kamu hanya berbica masalah

25

qt y jin sh
Selain Satu Sepotong Hal
Yang lain

46.6%

823

46.6

823


w gn n tn de sh
Saya Dengan Kamu Berbicara (kepemilikan) Adalah
Saya dengan kamu hanya berbicara masalah


ling wi y jin sh
Selain Satu Sepotong Hal
Yang lain


xio li zi shchng mi ling bn
Xiaoli Di Pasar Membeli Dua Akar

26
Xiaoli membeli dua buah buku di supermarket


sh, bi de zi mi y bn cdin
Buku Selain Lagi Membeli Satu Akar Kamus
Selain itu, membeli lagi satu buah kamus

40%2013


xio li zi shchng mi ling bn
Xiaoli Di Pasar Membeli Dua Akar
Xiaoli membeli dua buah buku di supermarket

27

sh, bi de zi mi y bn cdin
Buku Selain Lagi Membeli Satu Akar Kamus

Selain itu, membeli lagi satu buah kamus


n qt yu hu y zhng
Kamu Selain (partikel Melukis Satu Sebuah
pengulangan)
Kamu melukis sebuah gambar yang lain untuk


gi le t
Memberi (partikel penegasan) Dia
Diberikan kepada dia

36.6%2013

28


n ling wi yu hu y zhng
Kamu Selain (partikel pengulangan) Melukis Satu
Kamu melukis sebuah gambar yang lain untuk


gi le t
Member (partikel penegasan) Dia
Diberikan kepada dia


bi de, t cng li miyu du
Selain, Dia Dari Datang Tidak ada Benar
Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan


w shu gu
Saya Bicara Lewat
Kepadaku

29
ling wi t cng li miyu du
Selain, Dia Dari Datang Tidak ada benar
Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan


w shu gu
Saya Bicara Lewat
Kepadaku

56.6%2013


ling wi t cng li miyu du
Selain, Dia Dari Datang Tidak ada benar
Selain itu, sebelumnya dia belum mengatakan


w shu gu
Saya Bicara Lewat
Kepadaku

30

4.1

73.3

93.3 8

100

4.2

31

[1] Alwasilah, Chaedar. 1992. Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.


[2] Alwi,Hasan dkk.2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Jakarta: Balai
Pustaka.
[3] Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahas Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
[4] Hastuti, Sri. 2003. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta. Mitra Gama Widya.
[5] Kridalaksana, Harimukti. 2008. Kamus Linguistik Edisi keempat. Jakarta:
Gramedia.
[6] Moloeong lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja
Rosdakarya.
[7] Suprapto. 2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta: Puspa Swara.
[8] Zhao Yong Xin.2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin.Bandung: Rekayasa
Sains
[9] . 2010. . ISBN
[10] .2013.. Chinese Academi Jurnal
Electronic
[11] . 2012. . Guangxi social sciences.
[12] . 2013. . Jurnal Zhejiang
Shuren

32

1..............
2...........
3...........
4...........
5...........
6...........
7...........
8...........
9...........
10...........

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

33

Dr. Drs. Budi Agustono, MS,

Mhd. Pujiono, M.Hum, Phd, Niza Ayuningtias, S.S, MTCSOL

Dr. Ridwan Hanafiah, SH, M.A

2017 4

34
35

Anda mungkin juga menyukai