Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aprilia

Nim : 19016149
Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Mata Kuliah : Praktik Jurnalistik
Hari/pukul : Kamis/ 10:40-12:20
Dosen Pengampu : Dewi Angraini, S.Pd.,M.Pd.
Tugas : Pertemuan 3

Laporan Bacaan
Karakteristik Bahasa Jurnalistik

A. PENGANTAR
Bahasa jurnalistik adalah suatu jenis bahasa yang digunakan oleh media massa dan sangat
berbeda karakteristiknya dengan bahasa sastra, bahasa ilmu atau bahasa baku pada umumnya.
Dalam bahasa jurnalistik wartawan harus menulis sesuai fakta dan tidak boleh beropini, namun
tulisan tersebut harus mengandung makna informatif, persuasif, dan yang bisa dipahami secara
umum, singkat, jelas. Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan dalam media publik
yang ditulis dengan beberapa karakteristik untuk bisa dipahami oleh pembaca secara umum.

Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis
berita di media massa. Demikian bahasa jurnalistik sering didefinisikan. Karenanya, bahasa
jurnalistik disebut juga bahasa media, bahasa pers, dan bahasa suratkabar (newspaper
languange). Istilah inggrisnya: languange of mass communications (bahasa komunikasi massa).
Wartawan profesional sangat menguasai gaya bahasa jurnalistik. Karenanya, berita yang
ditulisnya akan ringkas, lugas, mudah dipahami, dan logis.

B. ISI

Sebagai bahasa yang beragam, bahasa jurnalistik memiliki ciri khas, Lukas (2006) dalam
buku tentang peningkatan kapasitas media yang diterbitkan oleh Sekretariat Dewan Pers,
mengutipbeberapa pendapat tentang bahasa jurnalistik, antara lain: (1) prof. S. Wojowasito,
bahasa jurnalistik itu adalah bahasa komunikasi massa yang muncul di surat kabar dan majalah;
(2) Rosihan Anwar, variasi bahasa yang digunakan wartawan yang memiliki ciri ciri sebagai
berikut: pendek, padat, sederhana, mengalir, jelas, langsung dan menarik (Anwar, 1991); (3) M.
Wonohito (bahasa huruf) (pesan), jenis bahasa tulis yang memiliki ciri selain bahasa sastra,
bahasa ilmiah, atau bahasa;umumnya bahasa buku; (4) Kurniawan Junaedhie (Ensiklopedia Pers
Indonesia), bahasa yang digunakan digunakan oleh publikasi pers. Bahasa yang mengandung
makna informatif, persuasif, dan bermakna dengan konsensus adalah kata-kata yang dapat
dipahami secara umum, harus singkat tetapi jelas dan tidak banyak bicara; (5) Moh. Ngafeman
(AZ Journalism Dictionary), bahasa komunikasi massa dengan pilihan kosakata yang sederhana
sehingga dapat dipahami oleh semua lapisan masyarakat; (6) Adinegoro, setiap pesan dan cerita
harus padat karena disajikan dengan cara yang mudah dimengerti, jelas dan tidak ambiguSulit
untuk mengetahuinya, jadi orang yang melakukannya tidak perlu berpikir panjang apa yang
dilaporkan. Oleh karena itu, dalam kalimat pendek kita menemukan kata-kata thatfrase yang
tepat dan hidup. Bahasa jurnalistik disebut juga bahasa media, bahasa pers, dan bahasa
suratkabar (newspaper languange). Istilah inggrisnya: languange of mass
communications (bahasa komunikasi massa). Wartawan profesional sangat menguasai gaya
bahasa jurnalistik. Karenanya, berita yang ditulisnya akan ringkas, lugas, mudah dipahami, dan
logis. Jadi komponen karakteristik bahasa jurnalistik terdiri atas beberapa bagian antara lain :

1. Ringkas, Padat, Jelas

Bahasa jurnalistik itu hemat kata (economy of words) sehingga memilih kata-kata atau
kalimat yang lebih ringkas ata sedikit huruf. Misalnya, dalam menulis naskah berita, bahasa
jurnalistik lebih memilih kata "sekitar" ketimbang "kurang lebih" dan "mencuri" ketimbang
"melakukan pencurian".

2. Lugas dan Jelas

Lugas artinya langsung kepada pokok permasalahan (to the point), tidak bertele-tele,
tidak berputar-putar, juga tidak berbunga-bunga atau menggunakan kata-kata berona (colorful
words). Lugas juga berarti tegas, tidak ambigu atau bermakna ganda, menghindari eufemisme
atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan pembaca sehingga terjadi
perbedaan persepsi dan kesalahan kesimpulan.
3. Sederhana, Mudah Dipahami.

Bahasa jurnalistik memilih kata atau kalimat sederhana, yaitu memilih kata atau kalimat
yang dipahami orang awam, paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang
heterogen. Contoh, Valentino Rossi mengasapi Jorge Lorenzo bukan kalimat sederhana alias
tidak umum, dibandingkan Valentino Rossi mengalahkan Jorge Lorenzo.

4. Hindari Jargon

Sama dengan poin 3, yakni sederhana dan mudah dipahami, bahasa jurnalistik harus
menghindari jargon, yaitu kata atau istilah yang hanya dimengerti dan dipahami oleh kalangan
tertentu atau sebagian kecil pembaca, misalnya istilah akademis dan teknis.

5. Logis

Bahasa jurnalistik menggunakan kalimat logis, yakni perkataan yang masuk akal (KBBI).
Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau
masuk akal.

Kalimat logis juga bermakna terstruktur dengan baik sesuai dengan kaidah bahasa, yaikni
mengacu pada rumus Subjek - Predikat - Objek - Keterangan (SPOK), seperti Mahasiswa
menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus, Jumat (2/12/2016).

6. Mengutamakan kalimat aktif

Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca daripada
kalimat pasif. Kalimat aktif juga lebih dinamis dan "greget" ketimbang pasif. Misalnya, Banjir
melanda Kota Bandung lebih baik ketimbang Kota Bandung dilanda banjir.
C. Simpulan

Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi masa yang berfungsi sebagai pemberi
informasi kepada publik, atau dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi pengantar pemberitaan
yang bisa digunakan media cetak dan elektronik.bahasa jurnalistik adalah nahasa komunikasi
masa yang digunakan oleh jurnalis secara tertulis, produk press yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: ringkas, padat, sederhana, langsung, menarik, trasparan sehingga dapat di pahami oleh
pembaca.

D. Referensi
Romeltea.2016.”Pengertian Karakteristik Bahasa
Jurnalistik”.(Online).(https://romelteamedia.com) dia akses 22 Februari.

Anwar, Arifin.1984.”Strategi Komunikasi, Bandung:Armico

Lukas L.2006.”Membangun Kapasitas Media.Jakarta:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai