Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN SHOPEE JKT 48

Disusun oleh : Repolis Maygi A1A021038

Dosen Pengampu : Dra. Irma Diani, M.Hum

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat melihat media sosial dan menonton televisi iklan akan selalu
muncul di sela-sela acara televisi. Kemunculan iklan tidak dapat dielakkan dan
sering kali cukup mengundang perhatian dari penonton. Iklan merupakan salah
satu jenis wacana persuasif yang bertujuan mempengaruhi pendengar atau
pembaca.

Iklan merupakan salah satu jenis komunikasi massa karena iklan


merupakan kegiatan komunikasi yang ditujukan kepada khayalak orang banyak
dan bersifat heterogen. Fungsi utama iklan adalah menyampaikan informasi
tentang produk kepada massa yang penyampaiannya dapat berupa elemen verbal
maupun nonverbal. (Natashia : 2015)

Bahasa yang digunakan dalam sebuah iklan adalah bahasa yang mudah
dipahami. Dengan bahasa yang mudah dipahami tersebut konsumen dapat
mengerti maksud dari sebuah iklan yang ditayangkan. Bahasa iklan tampak
dalam ragam dan visualisasinya. Selain mudah dipahami bahasa dalam iklan juga
harus mengarah kepada pendengar atau pembaca untuk membeli, menggunakan
atau bahkan beralih pada produk yang diiklankan.

Dalam iklan Indonesia, bahasa yang digunakan memiliki keberagaman.


Bahasa dalam iklan Indonesia terutama iklan shopee jkt 48 menggunakan
pemilihan kata dari segi variasi kata dan penulisan atau karakter. Dari segi variasi
sering kali terdapat campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Tampilan iklan Jkt 48 dikemas dengan begitu menarik, kreatif, dengan nyanyian.

Hal yang menjadi fokus pada iklan Indonesia adalah kecerdasan buatan
yang berarti perusahaan seperti Shopee dan JKT48 berkomitmen menggunakan
teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan bisnis iklan mereka.
Kecerdasan buatan akan membantu pengiklan mengukur kinerja iklan mereka
dengan lebih baik. Dengan pemilihan kata yang unik pada penggunaan gaya

2
bahasanya yang dikreasikan menjadi sebuah lagu dengan penggunaan bahasa
inggris dan Indonesia.

Dikarenakan iklan yang muncul di media sosial dan televisi memiliki


keunikan tersendiri, maka paneliti tertarik untuk menganalisa bagaimana bentuk
gaya bahasa yang digunakan dalam iklan tersebut. Serta apa fungsi dari
penggunaan gaya bahasa tersebut sehingga dapat menarik perhatian penonton dan
konsumen.

Rumusan masalah yang diangkata pada penelitian ini yaitu Apa saja gaya
bahasa yang muncul dalam iklan Shopee JKT 48 Bagaimana fungsi dari gaya
bahasa yang digunakan dalam iklan Shopee JKT 48?

Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui gaya bahasa yang muncul
dalam iklan Shopee JKT dan Memahami fungsi gaya bahasa yang muncul dalam
iklan Shopee JKT 48.

3
rBAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN


Hasil penelitian terdahulu yang relevan antara lain :
1. Suwito, dengan judul penelitian “Analisis Gaya Bahasa Iklan di Televisi”
yang dimuat dalam jurnal NOSI volume 1, Agustus 2013. Dalam
penelitian tersebut, Suwito menjabarkan mengenai apa saja bentuk gaya
bahasa yang umumnya muncul dalam iklan televise. Selain itu dalam
penelitiannya, Suwito juga menyinggung mengenai kaitan gaya bahasa
dengan tujuan pemasaran iklan.
2. Dian Natashia dengan judul penelitian “Wacana Iklan Parodi Jepang”,
yang dimuat dalam jurnal Lingua Cultura Vol. 9 Mei 2015. Dalam jurnal
tersebut Natashia menganalisa tujuan dan nilai yang terkandung dalam
iklan Fanta Gakuen Sensei Series.

Penelitian yang dilakukan dalam makalah ini memiliki persamaan


dengan penelitian sebelumnya yaitu memilih iklan televisi sebagai objek
penelitian. Namun makalah ini memilih fokus penelitian yang berbeda
yakni menganalisa bentuk dan fungsi dari gaya bahasa yang muncul
dalam iklan Shopee Jkt 48 di indonesia. Beberapa teori yang digunakan
untuk mengkaji gaya bahasa iklan shopee jkt 48, antara lain gaya bahasa,
fungsi bahasa, jenis-jenis gaya bahasa, iklan dan semantik.

B. GAYA BAHASA

1. Pengertian Gaya Bahasa

Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan


istilah syle. Gaya bahasa style menjadi bagian dari diksi atau pilihan kata
yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa, atau klausa
tertentu untuk menghadapi hierarki kebahasaan, baik pada tataran pilihan
kata secara individu, frasa, klausa, kalimat maupun wacana secara
keseluruhan. Style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara
mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian pemakai bahasa

Dunia periklanan saat ini sangat merebak dengan berbagai macam


cara penyajian dan media yang digunakan. Untuk itu, dalam hal bersaing
maka diperlukan strategi-strategi kreatif, salah satunya adalah dengan
menggunakan gaya bahasa dalam naskah iklan untuk memberikan kesan
menarik pada iklan yang ditampilkan.

4
Kusumawati (2010:8) menyimpulkan bahwa gaya bahasa adalah cara
mengungkapkan pikiran dan perasaan batin yang hidup melalui bahasa
yang khas dalam bertutur untuk memperoleh efek-efek tertentu sehingga
apa yang dinyatakan menjadi jelas dan mendapat arti yang pas.

2. Jenis Gaya Bahasa

Menurut Al-Ma’ruf (2009), gaya bahasa digolongkan ke dalam


duabagian besar yaknigaya bahasa berdasar bentuk kalimat dan gaya
bahasa berdasar nilai yang ditekankan/ maknanya.
Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yang meliputi: 1) klimaks; 2)
antiklimaks; 3) paralelisme; 4) antitesis; dan 5) repetisi (epizeuksis,
tautotes, anafora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanolepsis, dan
anadiplosis); 6) aliterasi; 7) asonansi; 8) anastrof; 9) apofasis 10)
apostrof; 11) asidenton; 12) polisidenton; 13) kiasmus 14) ellipsis; 15)
eufimisme; 16) litotes; 17) Histeron Proteron; 18) Pleonasme dan
Tautologi; 19) Parifrasis; 20) Prolepsis/ Antisipasi; 21) Erotesis/ Retoris
22) Silepsis dan Zeugma; 23) Koreksio/ Epanotoris; 24) Hiperbola; 25)
Paradoks; dan 26) Oksimoron.

Sedangkan gaya bahasa berdsarkan makna meliputi: 1) Simile; 2)


Metafora; 3) Alegori; 4) Personifikasi; 5) Alisi; 6) Epinom; 7) Epitet; 8)
Sinekdoke; 9) Metonimia; 10) Antonomasia; 11) Hipalase; 12) Ironi,
Sinisme, dan Sarkasme; 13) Satire; 14) Inuedo; 15) Antifrasis; dan 16)
Paranomasia.

Dalam makalah ini peneliti tidak akan menjelaskan gaya bahasa satu
persatu, melainkan akan langsung berfokus pada jenis gaya bahasa yang
muncul pada Iklan Shopee JKT 48. Penjelasan mengenai bentuk dan
fungsi gaya bahasa yang muncul kemudian akan dijabarkan dalam
analisa.

3. Gaya Bahasa dalam Iklan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suwito, jenis gaya bahasa


yang digunakan dalam iklan di televisi pada umumnya meliputi: repetisi
(anafora, epizeuksis, epistrofa, epanalepsis, mesodiplosis), simile,
hiperbola, epitet, asindenton, polisidenton, erotesis, klimaks, antiklimaks,
koreksio, aliterasi, persuasif dan paralelisme.

5
Tentu saja selain jenis gaya bahasa diatas, masih banyak jenis gaya
bahasa yang memungkinkan untuk muncul dalam iklan. Bentuk gaya
bahasa Indonesia juga tentu tidak seluruhnya sama dengan gaya bahasa
negara lainnya, oleh karena itu dalam iklan Shopee JKT 48 ini penelitian
akan cenderung menganalisis gaya bahasa yang sudah diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia.

C. IKLAN

1. Pengertian Iklan

Iklan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berita atau


pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yang ditawarkan.

2. Jenis Iklan

Iklan Terbagi menjadi beberapa Jenis Iklan, yaitu :


a. Iklan Informatif /Informative Advertising.
ciri -ciri iklan Informatif adalah :

 Menjelaskan kepada konsumen cara kerja produk.


 Mengurangi ketakutan konsumen.
 Mengoreksi kelebihan dan kekurangan produk.
 produk baru yang sudah ada.
 Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan
kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur
fitur.
 Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
Contoh Iklan Informatif :Sperti Iklan Produk Elektronik misal :
Sony Ericsson Z550i yang Memberikan informasi seputar fitur –
fitur di dalamnya.

b. Iklan Persuasif / Persuasive Advertising.


Iklan Persuasif Memiliki ciri :
 Menganjurkan orang untuk membeli.
 Mengubah persepsi / cara pandang konsumen.
 Membujuk konsumen untuk membeli sekarang.
 menggunakan barang dan jasa.
 Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
 Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan
sehingga konsumen mau membeli.

6
c. Iklan Reminder / Reminder Advertising.
Ciri – Ciri Iklan Reminder adalah :
 Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
 Mengingatkan pembeli dimana bisa membeli dan mendapatkan
produk tersebut.
 Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
 Bertujuan untuk mendorong pembelian ulangbarang dan jasa.
 Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan
sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
Contoh Iklannya seperti iklan kesehatan, yang mengikatkan kita
akan pentingnya menjaga kesehatan dari pada mengobati.

D. IKLAN SHOPEE JKT 48

Iklan Shopee JKT48 menampilkan empat anggota JKT48, yaitu Zee, Freya,
Gracia, dan Christy, sebagai bintang iklan. Iklan tersebut menampilkan
kolaborasi antara Shopee dan JKT48 dalam rangka memeriahkan acara penjualan
besar-besaran, seperti Shopee 11.11 Big Sale dan Shopee 12.12 Birthday Sale.
Iklan ini menggunakan gaya bahasa metafora, Hiperbola, persuasif dan inovatif,
terutama melalui layar televisi dan berbagai kanal media sosial. Kolaborasi ini
juga bertujuan untuk mendorong transformasi bisnis brand lokal dan UMKM.
Iklan tersebut telah menuai pujian dan perbincangan di kalangan warganet. Lebih
lanjut, iklan ini terinspirasi dari lagu populer JKT48. Yaitu : I want you
shopee...., I need you shopee....., i love you shopee..... . Dilubuk hatiku rasa
sayang yang terus menerus berubah, happy promo big flash sale, happy py promo
big flash sale, shopee 11.11 promo terbesar tahun ini.

E. SEMANTIK
Chaer (1995 :2) mengungkapkan bahwa kata semantik dalam bahasa
Indonesia (Inggris : semantics) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda)
yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda
atau lambang disini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda inguistik
(Perancis : signe linguistique) seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand de
Saussure (1996), yaitu terdiri dari (!) komponen yang mengartikan, yang
berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang diartikan atau
makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini adalah merupakan

7
tanda atau lambang ; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu
yang berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.

Sedangkan Tarigan (1985 :5) mengungkapkan bahwa semantik menelaah


lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna
yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat.
Oleh karena itu, semantik mencakup makna-makna kata, perkembangannya dan
perubahannya.

8
BAB III :

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa, gaya bahasa yang muncul dalam Iklan Shopee JKT 48
berjumlah 4 data. Yang masing-masing tergolong dalam :

a. Gaya bahasa repetisi :


Repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan bunyi, suku
kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi
penekanan.

Data 1:

I want you shopee...., I need you shopee....., i love you shopee..... . Dilubuk hatiku
rasa sayang yang terus menerus berubah happy promo big flash sale, happy py
promo big flash sale.

” yang diucapkan oleh keempat member jkt 48 terdapat gaya bahasa repetisi karena
terdapat perulangan kata. Perulangan tersebut dikarenakan zee vokalis utama pada
iklan tersebut yang bernyanyi dan mengucapkan kata shopee disetiap akhir kata dan
di ulang dengan ketiga member lainnya, serta bertujuan sebagai penekanan dari
pernyataan zee.

Dari data yang sama dapat ditemukan pula:

b. Gaya bahasa hiperbola :


Hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan
yang berlebihan, dengan membesar–besarkan sesuatu hal.

Dalam kata I want you shopee...., I need you shopee....., i love you shopee..... .
Dilubuk hatiku rasa sayang yang terus menererus.

Member jkt 48 tersebut menggunakan kata mencintai, merindukan dan


menyayangi shopee yang terkesen membesarkan perasaannya yang
mengagumi shopee yang terkesan alay. Dalam hal ini pilihan kata yang
mereka gunakan bertujuan untuk menekankan perasaannya sangat menyukai
shopee.

c. Gaya bahasa klimaks:

9
Klimaks adalah gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang
setiap kali semakin meningkat kepentingannya. Jadi penyebutan barang atau
sifat yang makin lama makin meningkat.

Data 2 : (kumpulan beberapa seri)

Shopee !

Shopee !

Pada akhir kalimat terdapat kata seperti Shopee! dan Shopee! kalimat tersebut
menunjukkan gaya bahasa klimaks karena semakin meningkatkan kepentingannya
dari gagasan gagasan sebelumnya. Dengan makna jika memasuki tanggal dan bulan
yang sama 11.11 maka ada promo flash big sale pada shopee.
d. Gaya bahasa Persuasif :

Gaya bahasa persuasif adalah gaya bahasa yang digunakan untuk


mempengaruhi pendengar atau pembaca agar melakukan tindakan atau setuju
dengan pendapat penuturnya.

Data 3 :

I want you shopee...., I need you shopee....., i love you shopee..... . Dilubuk
hatiku rasa sayang yang terus menerus berubah happy promo big flash sale,
happy py promo big flash sale, shopee 11.11 promo terbesar tahun ini.

Pada kalimat diatas mengandung unsur yang mempengaruhi pendengar untuk


berbelanja di shopee karena akhir kalimat yang memberitahukan promo besar
shopee “shopee 11.11 promo terbesar tahun ini’’ .

10
BAB IV

SIMPULAN

Iklan di Indonesia JKT 48 memiliki keunikan dalam mempromosikan


produknya, dimana di dalamnya mengandung unsur yang menarik dan keunikan
dimana iklan shopee jkt 48 di kreasikan dengan nyanyian sesuatu yang tidak biasa.
Dalam iklan Shopee jkt 48 ini ditemukan beberapa gaya bahasa, seperti gaya bahasa
repetisi, hiperbola, klimaks, persuasif. Fungsi dari penggunaan ragam bahasa tersebut
antara lain untuk pengulangan, penekanan,ajakan dan penghalusan penggunaan kata.
Semua ragam bahasa tersebut dalam iklan ini memiliki satu tujuan, yaitu untuk
menarik perhatian konsumen melalui berbagai gaya bahasa yang unik.

11
BAB V

DAFTAR REFERENSI

Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi


Pengkajian Estetika Bahasa. Solo: Cakta Books-Solo.
Kutha Ratna, Nyoman. 2008. Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan
Budaya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Natashia, Dian. 2015. Wacana Iklan Parodi Jepang Fanta Gakuen Sensei
Series. Dalam https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.binus.ac.id/index.php/
lingua/article/viewFile/
756/733&ved=0ahUKEwjZqM62p8nJAhXEj44KHaM_Ds8QFggXM
AA&usg=AFQjCNEavqj7uu_gl4or8dhV2B1upVrpIA
Suwito. 2013. Analisis Gaya Bahasa Iklan di Televisi. Dalam
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ww
w.pbindoppsunisma.com/wp-content/uploads/2013/09/33-SUWITO-
415-423.pdf&ved=0ahUKEwid-
J30qcnJAhWGRI4KHVPmAHsQFgggMAI&usg=AFQjCNHktUb3w
D1fZnq8saJLklVIq_l5tw

12

Anda mungkin juga menyukai