Anda di halaman 1dari 2

HIDUP BARU

i. Dasar Hidup Baru


Karena dosa terputuslah hubungan manusia dengan Allah. Demikian juga hubungan
manusia dengan sesamanya. Manusia ini dapat dikatakan bagai manusia yang lama,
kejadian lama, dan hidup lama. Kejadian lama atau hidup lama, manusia lama itu perlu
dikembalikan atau dipulihkan kepada kehidupan yang baru, kejadian baru, manusia baru/
Maka titik tolak pembaharuan itu ialah “Yesus Kristus”, dan sekaligus menjadi sumber
kekuatan hidup baru itu. Itulah sebabnya Paulus menyatakan: “Jadi siapa yang ada didalam
Yesus Kristus, ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah lalu, sesungguhnya yang baru
sudah datang (2 Kor. 5:17) . Siapa yang percaya kepada-Nya telah mendapat hidup baru,
disitu juga ia memperoleh kekutatan baru dan memiliki pengharapan dalam hidup baru itu.
Gerakan hidup baru adalah gerakan menyesuaikan hidup dengan kehendak Allah. Atas
dasar hidup baru itu, kita melihat dan menilai segala sesuatu dari sudut baru.
Hidup baru merupakan anugrah Tuhan Yesus Kristus. Mengaku dan menyaksikan Tuhan
Yesus dalam hidupnya didorong pengharapan dan menjadi kenyataan dari hidup baru itu (2
Tim.1:6-14). Dan juga haruslah mempunyai tingkah laku yang baru. (Ef. 4:23-32)

ii. Keadaan manusia yang telah hidup baru.


Manusia yang telah hidup baru itu menjadi :
1. Anggota tubuh Kristus. Manusia yang telah mengadakan hubungan dengan Yesus
Kristus itu telah melibatkan dalam makna kematian-Nya(Roma 7:4) dan kebangkitan-
Nya (Roma 6:5-6) yang Kristus alami dalam tubuhnya. Secara aktual, ia telah
menjadi anggota tubuh Kristus (1 Kor. 12:12-31).
2. Manusia di dalam Kristus. Menjadi anggota tubuh Kristus berarti di dalam Kristus.
Secara subjektif, manusia beriman mengikatkan diri kepada Allah yang nampak
dalam Yesus Kristus; sedangkan secara objektif dia dikenal hasil karya Kristus yang
memperdamaikan dia dengan Allah.
3. Beriman kepada Kristus. Orang yang telah menjadi anggota tubuh Kristus sama
dengan berada dalam Kristus sama dengan beriman kepada Yesus Kristus
(Gal.2:20) Dengan beriman, berarti bahwa ia meyakini dan menghayati secara
kontiniu, status baru dalam Kristus.

iii. Segi hidup baru


Sebagai segi hidup baru ialah:
1. Pembenaran oleh iman(justifikatio sola fide). Manusia telah jatuh kedalam dosa,
maka karena itu tidak dapat membebaskan dari hukum dosa berdasarkan kebenaran
Kristus dan karena kasih setia-Nya. Itulah pembebasan yang mengherankan yang
diberitakan Sang Penolong. Kita boleh percaya kepada Pembebasan itu. Tiap-tiap
hari kita bersalah kepada Tuhan, maka tiap-tiap hari kita memerlukan pembebasan,
berarti juga kita tiap-tiap hari memerlukan pembenaran oleh iman. Berarti kita
manusia hanya hidup dengan anugerah Tuhan Yesus Kristus.
2. Pengkudusan (Sentifikatio). Hidup kita oleh Kristus dan Roh Kudus. Pengkudusan
tidak dapat dipisahkan dari pembenaran. Pembenaran adalah perbuatan Allah.
Didalam pembenaran, Tuhan mengubah “kedudukan hukum”kita, dimana kita
seorang yang fasik dan jahat menjadi orang yang benar. Pengkudusan adalah
perbuatan Allah juga. Dengan pengkudusan ini Tuhan mengubah dan
memperbaharui hidup kita. Dalam Alkitab dikatakan bahwa Kristus telah
mengkuduskan kita (1 Kor. 1:30) . Kristus sendiri mengatakan demikian(Yoh. 15:3).
Didalam Kristus kita adalah kudus. Tetapi pekerjaan pengkudusan itu turut juga
pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus telah dicurahkan. Dengan diam-diam dan tidak
kelihatan Ia bekerja di dalam hati kita .

Anda mungkin juga menyukai