Anda di halaman 1dari 10

Karakteristik Audiens TV dan Perilaku Audiens TV

Kelompok 9
.
.
.
.
Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi
Nilai Tugas Dari Mata Kuliah Media Broadcast

DISUSUN OLEH :
Elza Chintyani Chalim - 14200235
Ivonne - 14200027
Maria Yosepha Rei Kinasih -14200046
Nathanael - 14200029
Kelas : 5PIK1A
Dosen Pengajar: Ruth Putriyani Saragih, S.I.Kom., M.SI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
JAKARTA UTARA
2022
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pada hubungan antara perilaku penonton dan konten program TV sangat
berpengaruh terhadap integritas peringkat TV dengan konten multimedia. Perilaku
penonton menunjukkan minat orang, dan pengetahuan ini penting untuk membuat
program TV yang menarik penonton. Memahami perilaku pengguna juga penting
dari aspek periklanan. Memperoleh pola yang meningkatkan peringkat dari
penambangan perilaku penonton akan membantu penyiar mendapatkan peringkat
yang lebih tinggi untuk program mereka dan dengan demikian mendapatkan lebih
banyak sponsor.

Pada perilaku audiens biasanya orang mendapatkan informasi setelah


mengatahui apa saja yang telah viral di jejak digital. Informasi ini dapat
digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk menyampaikan
informasi penting dengan lebih baik kepada banyak orang. Pada aspek perilaku
penonton, yaitu, bagaimana orang biasanya menonton televisi dan berpindah
saluran. Meskipun beberapa orang menyalakan televisi atau mengganti saluran
hanya karena mereka merasa menyukainya tanpa alasan tertentu, kebanyakan
orang cenderung mengikuti pola menonton yang khas. Analisis terhadap perilaku
audiens TV dengan data rating TV mengungkapkan bahwa orang cenderung
menyalakan televisi atau mengganti saluran dalam kasus berikut:

a. Adanya batasan acara TV: memilih saluran saat program TV dimulai dan
matikan saat berakhir.
b. Transisi: Beralih ke program lain karena minat yang disebabkan oleh
iklan, perubahan topik(Hall, 2005)

Pada setiap perusahaan TV mengembangkan kerangka kerja untuk secara


otomatis menemukan pola atau peristiwa tertentu yang menunjukkan minat orang.
Tujuannya memang untuk focus pada perilaku dan karakteristik audiens yang bisa
membawa poin-poin perubahan dalam data peringkat acara TV. Secara khusus
memang sebuah perussahaan TV bisa melihat di mana peringkat acara TV per
menit bisa berubah secara signifikan dalam beberapa menit, yang berarti bahwa
jumlah pemirsa meningkat atau menurun secara tiba-tiba. Diasumsikan bahwa
sesuatu terjadi pada hal tersebut, sehingga informasi yang diberikan ada yang
lebih berharga di perusahaan kompetitornya.(Hinami & Satoh, 2017)

1.2 Rumusan Masalah


Apakah perilaku dan karakteristik audiens TV isa mempenngaruhi rating kualitas
acara TV?
1.3 Tujuan
Menganalisis perilaku dan karakteristik audiens TV isa mempenngaruhi rating
kualitas acara TV
Bab 2

Pembahasan

2.1. Perilaku Audiens

Memahami perilaku audiens berguna karena beberapa alasan. Pertama,


menunjukkan apa yang menarik bagi orang-orang, yang penting untuk membuat
program acara TV yang menarik pemirsa. Ini juga penting dalam hal periklanan,
karena mengidentifikasi pola yang mengarah ke peringkat yang lebih tinggi dapat
membantu penyiar mendapatkan lebih banyak sponsor. Akhirnya, ini membantu
manajemen risiko dengan mengungkapkan bagaimana orang mendapatkan
informasi, yang dapat membantu menentukan cara terbaik untuk menyampaikan
informasi penting kepada orang-orang dalam keadaan suasanan nyaman ataupun
darurat. Berikut berdasarkan klasifikasinya dalam perilaku audiens seperti;

1. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang memang pada umumnya mengacu pada perilaku di


aktivitas sehari-harinya. Ini bisa berarti daerah di mana mereka tinggal, orang-
orang yang bergaul dengan mereka, apa hobi mereka dan elemen lain yang
mengacu pada bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka. Perusahaan
dapat menggunakan informasi ini untuk mencoba dan menebak apa yang kurang
dari pelanggan potensial dalam hidup dan menawarkannya kepada audiens.
Misalnya, seseorang yang tinggal di kota yang bising dan padat mungkin merasa
perlu menghabiskan liburannya di tempat yang terpencil dan sepi. Maka agen
travel online seperti Traveloka dan Agoda bisa mempromosikan di acara NET TV
yang berbasis travelling dapat menggunakan informasi itu untuk menargetkan
orang-orang yang tinggal di kota-kota besar.

2. Minat

Minat seseorang mencakup aktivitas apa pun yang dipilih oleh orang
tersebut untuk dilakukan di waktu luangnya dalam perilaku kesehariannya.
Mereka bisa menjadi hobi, kebiasaan konsumsi media, hiburan dan cara lain untuk
menghabiskan waktu luangnya. Biasanya audiens NET TV memang Sebagian
besar anak muda yang tidak ingin ketinggalan informasi yang terbaru. Jadi minat
audiens nya lebih mengarah apa yang dilihat dari konten yang sedang trending
lalu menirunya. Misal dari segi konten creator TikTok jumlah penonton yang
berjuta-juta maka creator tersebut diundang di acara talkshow NET TV.

3. Kepribadian

Kepribadian seseorang biasanya didefinisikan menurut lima dimensi


utama: keramahan, keterbukaan, kesadaran dan neurotisisme. Dalam kepribadian
bisa mengefek kepada perilaku disetiap dalam diri manusia. Biasanya
menggunakan psikografis untuk menilai ciri-ciri ini dan mengelompokkan audiens
berdasarkan ciri-ciri yang serupa, karena kepribadian audiens biasanya terkait erat
dengan apa yang dilakukan si audiens itu sendiri. NET TV juga merupakan
televisi universal jadi semua kepribadian audiens ada di lima dimensi itu semua.

2.2 Karakteristik Audiens


Persepsi individu terhadap televisi bisa dibilang cukup besar. Setiap orang
memiliki karakterisitik dengan caranya sendiri, berdasarkan pengalaman sosialnya
yang unik. Namun, komunikator harus fokus pada ciri-ciri sosio Tipikal dari
persepsi pesan komunikasi massa karena itu adalah hubungan antarkelompok dan
audiens di eksternal, serta anonimitas telah mempertahankan karakteristik khas
dan pengetahuan tentang itu sangat diperlukan untuk komunikasi massa seperti
missal acara program di televisi. Berikut contoh dari karakteristik sebagai contoh
channel NET TV;

1) Audiens terutama pada anak-anak biasanya mencari film atau series kartun
selama liburan.
2) Audiens para remaja bisa melihat tayangan drama internasional di NET
TV, seperti serial drama korea dan drama turki.
3) Biasanya Audiens ingin melihat topik berita yang sedang populer.
4) NET TV menarik audiens yang tertarik dengan ide-ide dan orang-orang
baru, seperti DIY (Do It Yourself) Meskipun banyak konten yang telah
memperluas penyediaan secara online dan melalui berbagai perangkat
seluler, konten tetap sesuai dengan misi NET TV.
5) Audiens terutama pada anak muda meniru budaya barat dan budaya korea
cenderung sedikit lebih aktif saat menggunakan teknologi seperti Internet
serta gadget maka dari itu NET TV menghadirkan acara Talk Show seperti
ToNight Show supaya acara tersebut terkesan trendy.
6) Selain melalui Televisi, tentu pihak NET TV menghadirkan secara live
streaming di aplikasi jejaring digital ataupun platform media digital
lainnya supaya audiens yang sering update dan tidak tertinggal berita yang
lagi populer.
2.3 Jumlah Audiens

Salah satu cara terbaik untuk menghitung kepemirsaan TV adalah melalui


pengambilan sampel populasi. Melalui metode ini, peneliti dapat merekam apa
yang ditonton oleh segelintir orang pada titik waktu tertentu, dan mereka
menerapkan informasi tersebut pada populasi yang besar. Ini juga yang dilakukan
Nielsen; mereka memilih sekelompok orang dari populasi besar dan menyaring
orang-orang tergantung pada kebutuhan mereka. Ini memberi mereka perkiraan
demografi pemirsa. Dengan metode ini, mereka dapat belajar tentang kebiasaan
melihat orang-orang yang berasal dari kelompok usia, etnis, atau bahkan jenis
kelamin tertentu. Ada dua metode utama yang digunakan Nielsen untuk
mengumpulkan data penayangan. Salah satunya dikenal sebagai buku harian
pemirsa di mana anggota rumah tangga tertentu merekam kebiasaan menonton
mereka sendiri. Namun, metode ini perlahan dihapus karena tidak efektif dan
diganti dengan metode lain, yaitu DAR (Digital Ad Rating) yang digunakan saat
ini oleh Nielsen. Metode lain yang sekarang banyak digunakan dikenal sebagai set
meter, yang pada dasarnya adalah perangkat kecil yang terhubung ke televisi, dan
mereka mengumpulkan semua data yang diperlukan sendiri.

Pengukuran audiens digital seperti pada TV kabel dan live streaming


biasanya untuk mengukur audiens yang menyaksikan konten online. Konstruk
mendasar dalam setiap ukuran audiens adalah apa yang merupakan konsumsi
media. Dalam kasus pengukuran audiens digital, konstruksi ini disebut
"tampilan", yang didefinisikan sebagai setidaknya 50% piksel yang terlihat selama
periode waktu tertentu (biasanya 1 detik atau 2 detik berturut-turut).
Persyaratan penting adalah bahwa hanya audiens manusia yang akan
diukur, yang berarti bahwa layanan pengukuran harus mengecualikan perayap
web atau bot dan tayangan palsu, dan memantau kejadian penumpukan atau
penjejalan iklan. Penyedia layanan juga perlu mengidentifikasi dan memisahkan
“shilling”, atau segala bentuk interaksi berbayar/berinsentif yang dimaksudkan
untuk meningkatkan pengukuran audiens. Selain GRP (Gross Rating Point), yang
didasarkan pada penayangan (jangkauan) dan frekuensi, metrik untuk pengukuran
audiens digital mencakup pengukuran dalam penerbangan seperti rasio sesuai
target dan rasio terlihat di seluruh mitra dan penempatan.

2.4 Audiens Konstan


Program TV dapat bervariasi dalam kualitas serta daya tarik, dan peringkat
mencerminkan daya tarik program bagi khalayak umum. Oleh karena itu, program
berkualitas lebih tinggi (tercermin dalam peringkat yang lebih tinggi) akan
menarik proporsi audiens yang lebih tinggi dari program utama karena audiens
cenderung monoton atau menetap saat menonton program sesuai dengan daya
tariknya.

2.5 Aliran Audiens

Perpindahan yang terjadi pada setiap berakhirnya suatu program. Menurut


dari jurnal Hinami & Satoh (2017) kebanyakan audiens mengalihkan channel tv
lain disebabkan karena banyak orang beralih saluran ke berita. Hasil tersebut
mengungkapkan bahwa audiens cenderung beralih saluran ke berita negatif,
seperti tentang pembunuhan atau bencana, untuk secara proaktif mengumpulkan
lebih banyak informasi tentang berita tertentu. Namun, audiens tidak secara aktif
mengalihkan saluran ke berita positif, seperti yang meliput Penghargaan Nobel
atau Piala Dunia Rugbi; penonton malah pasif menonton cerita.

Ada 3 jenis tipe audiens, yaitu:

1) Outflow : audien meninggalkan stasiun sebelumnya menuju stasiun


lainnya.

2) Inflow : masuknya audien dari stasiun lain


3) Flowthrough : audien tidak berpindah namun mengikuti acara selanjutnya
pada stasiun yang sama.

2.6 Tuning Inertia

Arti dari inertia yaitu berarti lamban atau kelambanan untuk berpindah saluran.
Misalnya, inersia yang mungkin pasti dilakukan oleh audiens NET TV yang lagi
menonton dan lebih awal untuk memastikan menonton acara ToNight Show.
Namun saat itu sedang tayang iklan di channel NET TV kemudian mengganti
channel ke RCTI karena ada sinetron Ikatan Cinta di penayangan jadwal yang
sama.
BAB 3

Kesimpulan

Saat ini memasuki era pasar modern memang sudah banyak kemudahan
bagi organisasi terutama pada industri pertelevisian untuk mengembangkan acara
terkini dan semakin layak untuk ditonton bagi para audiens. Supaya rating
penonton meningkat, dibutuhkan untuk mengatahui scara detail dari para audiens
yang akan ditargetkan kemudian dari segi pemasaran melalui sosial media serta
mengembangkan dengan membuka saluran di live streaming yang bisa diakses
kapanpun dan dimanapun oleh para audiens melalui gadgetnya. Banyak
kompetitior lain juga harus didasarkan bukan pada keunggulan acara TV tetapi
pada pemasaran digital yang dikemas dalam penawaran acara TV saat ini hingga
nanti.
Daftar Pustaka

Hall, A. (2005). Audience personality and the selection of media and media
genres. Media Psychology, 7(4), 377–398.
https://doi.org/10.1207/S1532785XMEP0704_4

Hinami, R., & Satoh, S. (2017). Audience Behavior Mining by Integrating TV


Ratings with Multimedia Contents. IEEE Multimedia.
https://doi.org/10.1109/MMUL.2017.265091914

Anda mungkin juga menyukai