Anda di halaman 1dari 21

KONTRIBUSI SHARE TAYANGAN TV KABEL MNC PLAY TERHADAP

STRATEGI PEMILIHAN KONTEN DI STASIUN TV TERESTRIAL RCTI

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Kapita Selekta Televisi dan Film

Disusun Oleh

Ivany Hanifa Rahmi

NPM 210410160035

Kelas A - 2016

Dosen Pembimbing

Dr.Aceng Abdullah,Drs,MSi

PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 3

1.4 Kegunaan Penelitian........................................................................... 4

1.4.1 Kegunaan Teoritis............................................................................ 4

1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................................. 4

1.5 Kerangka Pemikiran............................................................................ 4

1.5.1 Kerangka Teoritis................................................................. 4

1.5.2 Kerangka Konseptual............................................................ 7

1.5.3 Bagan Kerangka Pemikiran.................................................. 9

1.6 Metode Penelitian................................................................................10

1.6.1 Variabel Penelitian...............................................................10

1.6.2 Populasi dan Sampel............................................................14

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................14

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN : ANGKET

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Komunikasi Massa Schramm.....................................2

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Menurut KBBI, Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan

bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang

mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan

mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat

didengar.

Dari semua media komunikasi massa yang ada televisi merupakan yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. Menurut survei Nielsen Consumer Media View

(CMV) penetrasi televisi di Indonesia mencapai angka 96 persen. Seiring berjalannya

waktu Televisi mengalami perkembangan dramatis, terutama melalui pertumbuhan

televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri

dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan

menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran

televisi bagi pemirsa (Elvinaro, 20015: 134) Hanya saja, saat ini pangsa pasar siaran

Indonesia saat ini masih didominasi jenis siaran televisi terrestrial (over-the-air) yang

menangkap frekuensi radio yang berasal dari pemancar melalui antena televisi.

Salah satu penyedia kedua layanan pertelevisian tersebut adalah PT MNC Tbk.

Ia menaungi televisi terrestrial RCTI yang diklaim sebagai stasiun televisi yang

memiliki jangkauan terluas di Indonesia. Melalui 54 stasiun relaynya program-program

RCTI disaksikan oleh lebih dari 191 juta pemirsa yang tersebar di 452 kota di seluruh

1
Nusantara, atau kira-kira 80.7% dari jumlah penduduk Indonesia2 dan jaringan siar

televisi kabel melalui MNC Play yang menyasar keluarga menengah ke atas dan

diklaim menyediakan lebih dari 180 channel dan ribuan film. Jika dilihat dari jenis

audience terdapat persamaan target demografi penonton RCTI dan MNC Play. Hal ini

diperkuat dengan pernyataan Dini Putri, Programming and Acquisition Director RCTI

yang sempat berkunjung ke FIKOM UNPAD. Ia menyatakan bahwa sejak 2015 RCTI

merubah target penonton menjadi kelas menengah ke atas dimana hal ini parallel

dengan pelanggan MNC Play.

Menurut Model Komunikasi Wilburr Schramm yang bersifat sirkuler, pesan

dari media dapat mengalir dari satu orang pengirim kepada anggota kelompok

disekelilingnya.

Gambar 1.1 Model Komunikasi Massa Wilbur Schramm

Sumber : Komunikasi Massa Suatu Pengantar, 2015

1
corcom.rcti@mncgroup.com 2018

2
Kemampuan interaktif transfer data secara dua arah yang diusung oleh MNC

Play menyebabkan MNC Media mengetahui konten apa yang digemari oleh para

pelanggannya. Sehingga dengan adanya persamaan target audience tersebut penulis

menduga Share TV Kabel MNC Play berkontribusi terhadap strategi pemilihan konten

di stasiun televisi terrestrial RCTI

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah share tayangan MNC Play

berkontribusi terhadap strategi pemilihan konten di RCTI?”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasikan

masalah yang akan dibahas sebagai berikut:

1. “Berapa besar kontribusi feedback share yang didapatkan dari tayangan MNC Play

mempengaruhi strategi pemilihan konten RCTI?”

2. “Seberapa besarkah tingkat asosiasi pengguna MNC Play dengan target audience

RCTI?”

3. “Berapa tingkat validitas data yang disediakan decoder MNC Play?”

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jumlah besaran kontribusi feedback share yang didapatkan dari

tayangan MNC Play mempengaruhi strategi pemilihan konten RCTI.

2. Mengetahui tingkat asosiasi pengguna MNC Play dengan target audience RCTI

3. Mengetahui tingkat validitas data yang disediakan decoder MNC Play

3
1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis

1. Penelitian ini dapat berguna bagi kajian strategi pemilihan konten dalam industri

televisi.

2. Penelitian ini dapat berguna bagi penelitian lainnnya sebagai referensi dalam

melakukan penelitian terkait.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1. Penelitian ini berguna bagi MNC Media khususnya stasiun TV RCTI untuk

mengevaluasi strategi pemilihan konten yang telah berjalan.

2. Penelitian ini dapat menjadi alat banding bagi divisi programming stasiun-stasiun

televisi di Indonesia dalam mengatur strategi pemilihan konten.

1.5. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur yang penulis gunakan sebagai skema

pemikiran untuk melatar belakangi penelitian ini. Adapun teori yang memberikan

arahan untuk menjelaskan Kontribusi Share Tayangan TV Kabel MNC Play terhadap

Pemilihan Konten TV Terestrial RCTI. Dalam tulisan ini antara lain dari Teori peranan

media oleh Wilburr Schramm melalui model komunikasi massa sirkuler dan konsep

Mediamorfosis oleh Robert G.Fidler yang akan dipaparkan sebagai berikut :

1.5.1. Kerangka Teoritis

Teori model komunikasi massa Wilburr Schramm membahas tentang

pengorganisasian media, dimana dilaksanakan fungsi-fungsi seperti encoding,

interpreting dan decoding. Khalayak yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan

oleh organisasi media terdiri atas individu-individu. Namun, kebanyakan individu itu

menjadi anggota dari primary group atau secondary group. Schramm (1954)

4
menyatakan, pesan dari media dapat mengalir dari satu orang pengirim kepada anggota

kelompok di sekelilingnya.

Teori mediamorfosis dikemukakan oleh Roger F. Fidler pada tahun 1997.

Menurutnya, “Mediamorfosis adalah transformasi media komunikasi, yang biasanya

ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang

dirasakan, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai inovasi dan teknologi”

Lebih lanjut, Fidler memaparkan 3 konsep mediamorfosis yaitu :

1. Koevolusi: Kode kode komunikator.

Sifat sifat dasar media diwujudkan dan diteruskan melalui kode kode

komunikator yang kita sebut bahasa. Bahasa, tanpa harus dibandingkan satu

sama lain, telah menjadi agen perubahan yang paling berpengaruh dalam

rangkaian evolusi manusia. perkembangan bahasa lisan dan tulisan melahirkan

dua transformasi besar, atau mediamorfosis, dalam system komunikasi

manusia. Mediamorfosis ketiga yang siap mempengaruhi evolusi komunikasi

dan peradaban secara radikal adalah bahasa digital. Bahasa ini merupakan

lingua franca computer dan jaringan telekomunikasi global.

2. Konvergensi : Persilangan atau perkawinan, yang menghasilkan transformasi

atas masing masing entitas yang bertemu dan penciptaan entitas baru.

Flow merumuskan teori tentang konvergensi media. Menurutnya, konvergensi

media terdiri dari tiga poin penting, yang terdiri dari computing & information

technology, communication network, dan digital content. Teori ini

menerangkan bahwa konvergensi media sangat berkaitan erat dengan

perubahan industri, dimana industri menjadi lebih dinamis dan bergantung pada

teknologi. Perubahan ini dapat berupa perubahan media informasi, perubahan

5
cara melakukan komunikasi, perubahan media cetak dan perubahan

penggunakan media digital.

3. Kompleksitas : sistem menunjukkan ketidakpastian yang pola jangka

panjangnya yang tidak terduga.

Sistem secara aktif berusaha mengarahkan apapun yang terjadi untuk

mendapatkan keuntungan. Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa semua

bentuk media hidup dalam dunia yang dinamis dan saling tergantung. Ketika

muncul tekanan tekanan eksternal dan penemuan penemuan baru

diperkenalkan, setiap bentuk komunikasi dipengaruhi oleh proses

pengorganisasian diri yang muncul secara spontan.

Dari ketiga konsep tadi, Fidler kemudian menjabarkannya dalam 6 prinsip dasar

mediamorfosis, yaitu:

1. Koevolusi dan koeksistensi

Semua bentuk media komunikasi hadir dan berkembang bersama dalam system

yang adaptif dan kompleks, yang terus meluas. Begitu muncul dan berkembang,

setiap bentuk baru dalam beberapa waktu dan hingga tingkat yang beraneka

ragam, mempengaruhi perkembangan setiap bentuk yang lain.

2. Metamorfosis

Media baru tidak muncul begitu saja dan terlepas dari yang lain. Semuanya

muncul secara bertahap dari metamorphosis media terdahulu. Ketika bentuk

bentuk yang lebih baru muncul, bentuk bentuk terdahulu cenderung beradaptasi

dan terus berkembang, bukan mati.

3. Pewarisan.

6
Bentuk bentuk media komunikasi yang bermunculan mewarisi sifat sifat

dominan dari bentuk bentuk sebelumnya. Sifat sifat ini terus berlanjut dan

menyebar melalui kode kode komunikator yang disebut bahasa.

4. Kemampuan bertahan.

Semua bentuk media komunikasi dan perusahaan media komunikasi dan

perusahaan media dipaksa untuk beradaptasi dan berkembang agar tetap dapat

bertahan dalam lingkungan yang berubah.

5. Peluang dan kebutuhan.

Media baru tidak diadopsi secara luas lantaran keterbatasan keterbatasan

teknologi itu sendiri. Pasti selalu ada kesempatan dan alasan alasan social,

politik, dan atau ekonomi yang mendorong teknologi media baru untuk

berkembang.

6. Pengadopsian yang tertunda.

Teknologi teknologi media baru selalu membutuhkan waktu yang lebih lama

daripada yang diperkirakan untuk mencapai kesuksesan bisnis. Teknologi

teknologi itu cenderung membutuhkan sedikitnya satu generasi manusia (20-30

tahun) untuk bergerak maju dari rancangan konsep hingga perluasannya

pengadopsian atasnya

1.5.2 Kerangka Konseptual

Penulis mengkaitkan Model Komunikasi Massa Willburr Schramm dan

Teori Mediamorfosis terhadap penjabaran konsep ‘Kontribusi Share Tayangan TV

Kabel MNC Play Terhadap Pemilihan Konten TV Terestrial RCTI’. Model Komunikasi

Sirkuler Wilburr-Schramm menempatkan audience sebagai khalayak aktif dengan

memerhatikan umpan balik yang diperoleh dari decoder interactive watch MNC Play.

MNC Media sebagai penyedia konten yang merupakan gatekeeper bagi konten-konten

7
RCTI memiliki akses terhadap data yang diperoleh MNC Play sehingga dalam strategi

pemilihan konten ia mampu menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan audience. Hal

ini diperkuat lagi dengan teorin Robert Fidler menyatakan bahwa “Transformasi media

komunikasi, ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai

kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik, serta berbagai inovasi dan

teknologi”.

Dengan sistem interactive watch, dimana komunikasi berlangsung dari dua

arah. MNC Group dapat mengetahui konten mana saja yang digemari oleh subscriber

MNC Play dan secara langsung melakukan kalkulasi korelasi rating dan share AC

Nielsen terhadap data primer yang mereka peroleh. Konten MNC Play dengan tingkat

korelasi tinggi kemudian dapat ditransformasikan dalam strategi pemilihan konten

RCTI, untuk menghadapi persaingan dengan televisi terrestrial lainnya. Menggunakan

data share yang telah disediakan MNC Play, divisi programming RCTI dapat

mengetahui; Profil penonton, genre project, content project, talent dan gimmick

program, taraf kompetisi program, pengiklan3

Data-data tersebut kemudian akan diolah untuk memilih konten mana yang

akan diperjual belikan oleh RCTI. Dalam Makalah Non Seminar ‘Strategi Kompetisi

Programming Stasiun TV Swasta Nasional- Analisis Terhadap RCTI dan SCTV’ yang

ditulis Hertika Yudha Pertiwi pada tahun 2014 disebutkan bahwa RCTI menggunakan

strategi pemilihan konten ‘Stripping’ pada waktu jumlah audien sedang meningkat dan

banyak. Sedangkan pada waktu Audien sedang menurun dan sedikit RCTI menyajikan

tayangan yang berbeda setiap harinya pada slot waktu yang sama atau dapat dikatakan

RCTI menggunakan strategi ‘Checkerboarding’ dan bagi program acara baru RCTI

3
Pernyataan Rahmat Edi Irawan, Programming director NET TV dalam sesi kelas Perencanaan Program TV
Prodi TVF Unpad pada 26 April 2018

8
menggunakan strategi ‘Tentpoling’. Menggunakan data yang disediakan oleh MNC

Play dengan mengaplikasikan model komunikasi Wilburr Schramm dan teori

mediamorfosis oleh Fidler, RCTI diasumsikan mampu menyesuaikan strategi

pemilihan kontennya dengan khalayak serta pasar iklan yang dituju.

1.5.3 Bagan Kerangka Pemikiran

KONTRIBUSI SHARE
TAYANGAN TV KABEL MNC
PLAY TERHADAP STRATEGI Persaingan Industri Media
PEMILIHAN KONTEN TV
TERESTRIAL RCTI

Model Komunikasi Massa Teori Mediamorfosis oleh


Wilbur Schramm Robert G. Fidler

Koevolusi, Konvergensi,
Kompleksitas.

Variabel Bebas Variabel Terikat

X1: Share tayangan MNC Y: Strategi Pemilihan Konten


PLAY di RCTI

X2: Asosiasi Audience MNC Y1 : Strategi stasiun televisi


Play dan RCTI Head- Sterling (1982)

X3 : Validitas Data Decoder


(Robert K. Yin) 9
1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kolelasi atau korelasional. Metode penelitian korelasional adalah metode

pertautan atau metode penelitian yang berusaha menghubung-hubungkan antara

satu unsur atau elemen dengan unsur atau elemen lain untuk menciptakan bentuk

dan wujud baru yang berbeda dengan sebelumnya. Adanya hubungan dan tingkat

variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yanga ada,

peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis

penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik atau tingkat hubungan yang

disebut dengan korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Syamsuddin dan

Vismaia, 2009:25).

1.6.1 Variabel Penelitian

Menggunakan metode penelitian ini. Penulis ingin mengetahui ada atau

tidak hubugan kasusalitas berupa kontribusi dari Tayangan MNC Play yang

memiliki share tinggi terhadap strategi pemilihan konten RCTI . Di bawah ini

dijelaskan variabel-variabel penelitian, indikator, serta alat ukurnya.

1. Variabel Bebas X : Tayangan MNC Play yang Dipilih Audience

Audience TV Kabel dipandang sebagai khalayak aktif, yang

menyesuaikan tontonan dengan konteks model komunikasi sirkuler

Wilburr Schram

 Sub Variabel X1 : Share Tayangan MNC Play

10
Dengan mengetahui share tayangan MNC Play dapat diketahui

konten apa saja yang digemari oleh penonton dalam jangka waktu

tertentu. Jika memungkinkan untuk diteliti dalam waktu yang

cukup panjang penulis menduga tren tontonan juga dapat

diprediksi siklusnya.

Indikator :

i. Angka share tayangan dalam jangka waktu 6 bulan

ii. Genre project yang memiliki tingkat share tinggi

iii. Jenis Konten yang memiliki tingkat share tinggi

 Sub Variabel X2 : Asosiasi Pelanggan MNC Play terhadap target

audience RCTI

Dengan mengetahui asosiasi antara khalayak yang berlangganan

MNC Play dengan target audience RCTI dapat diketahui

kecocokan profil penonton untuk disesuaikan dalam strategi

pemilihan konten.

Indikator :

i. Tingkat Ekonomi

ii. Tingkat Pendidikan

iii. Usia

iv. Gender

11
 Sub Variabel X3 : Validitas Data yang Disediakan oleh

Decoder MNC Play Menggunakan Uji Data Robert K.Yin

Dalam perhitungan rating dan share yang dilakukan oleh Nielsen

Indonesia khalayak yang diuji bersifat anonymous dan

cenderung dirahasiakan, karena ketiadaan data lain Stasiun

Televisi ‘terpaksa’ mempercayai data yang disediakan tanpa

mengetahui apakah data valid atau tidak. Dengan mengetahui

validitas data yang disediakan decoder MNC Play. Divisi

programming dapat menentukan relevansi data untuk

diaplikasikan ke Program RCTI.

Indikator :

i. Construct Validity

ii. Internal Validity

iii. External Validity

iv. Reliability

2. Variabel Terikat Y : Strategi pemilihan konten di RCTI

Menggunakan data share yang telah disediakan MNC Play, divisi

programming dapat menerapkan teori mediamorfosis Robert G. Fidler

dalam menentukan konten apa yang layak untuk ditayangkan di stasiun

TV RCTI.

 Sub Variabel Y1 :Strategi Stasiun Televisi Head-Sterling (1982)

12
Terdapat 13 strategi yang dapat digunakan oleh divisi

programming untuk menentukan konten yang layak untuk

ditayangkan.

Indikator :

1. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Head to Head

2. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Counter

Programming

3. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Blocking

Program

4. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Pendahuluan

Kuat

5. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Buaian

6. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Stunting

7. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Dayparting

8. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Stripping

9. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi

Crossprogramming

10. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi

Checkerboarding

11. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Tentpolling

dan Hammocking

12. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Stacking

13. Persentase kelayakan dan fleksibilitas strategi Theming

13
1. 6.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan unit-unit observasi yang

karakteristiknya akan diguda” (Prijana 2005, 4). Dalam hal ini yang

menjadi populasi adalah para pelanggan MNC Play dan Anggota

Divisi Programming RCTI

2. Sampling

Sampling atau sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah unit-unit yang

akan dijadikan unit sampling (Prijana 2005, 4).

Penulis menggunakan teknik non-random sampling berupa sampel

berstrata (strarified sampling). Teknik ini dilakukan apabila

populasi terdiri dari tingkat-tingkat, lapisan, strata, atau sub

kelompok. Dasar stratifikasi dapat bersifat geografis, atau

karakteristik populasi seperti jenjang pendidikan, taraf penghasilan,

gender, dan usia.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Penulis memilih metode Kuesioner/angket dan studi dokumenter.

Menurut Suharsimi Arikunto Angket adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna. Sebuah kuesioner/angket harus diisi oleh

14
setiap responden baik berupa pertanyaan maupun pernyataan yang

diberikan langsung kepada responden berupa bertanyaan terbuka ataupun

tertutup. Sedangkan metode studi doumenter merupakan metode

pengumpulan data pelengkap (Taniredja: 2011,51)

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : Januari 2020

Tempat : MNC Tower, Kebun Jeruk, Jakarta.

15
DAFTAR PUSTAKA

Elvinaro Ardianto, L. K. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Fidler, F. (2003), Mediamorfosis : memahami media baru. Yogyakarta: Bentang Budaya

Pratiwi, Hertika Yudha. 2014. “Strategi Kompetisi Programming Stasiun TV Swasta Nasional-

Analisis terhadap RCTI dan SCTV”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas

Indoesia. Depok

Taniredja, Tukira dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif Sebuah. Bandung:

Alfabeta CV.

Tambunan, Febriana Reminissere. 2017. “Studi Kasus Eksplanatoris Robert K.Yin pada

Kebijakan Konten sebagai Implikasi Peubahan Strategi Bisnis Majalah Itisari Untuk

Mempertahankan Eksistensinya”. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran.

Jatinangor

corcom.rcti@mncgroup.com 2018
LAMPIRAN

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

Identitas Responden

(responden perlu menulis nama)

1. No. Responden : ______ (diisi oleh peneliti)

2. Jenis Kelamin :

A Pria B Wanita

3. Usia : ___

A 0-17 tahun C 30-50 tahun

B 17-30 tahun D >50 tahun

4. Pendidikan :

A Tidak / Belum Bersekolah

B SD- SMP

C SLTA

D
Perguruan Tinggi

5. Penghasilan Perbulan

A 0-2.000.000

B >2.000.000
C >10.000.000 –

D >20.000.000

6. Pengeluaran bulanan

A 0-2.000.000 >10.000.000
C

B >2.000.000 D >20.000.000

6. Genre tayangan apa yang biasa anda tonton menggunakan jaringan MNC Play?

a) Drama

b) Variety

c) News

d) Lainnya : …

7. Tayangan apa yang paling sering anda tonton?

…..

8. Berapa lama durasi anda menonton Televisi Perminggunya

A B C D
0-7 Jam <20 jam <30 jam >40 jam

Anda mungkin juga menyukai