Beranda ▼
1. Latar Belakang
Pada tahun 2006 yang lalu hingga sekarang media massa terus bermunculan baik itu media
elektronik, cetak, dan online di internet. Hal ini menunjukkan kebebasan pers sudah mulai
berkembnang di tengah masyarakat bangsa ini. Kebebasan pers tersebut telah dimulai pada
masapemerintahan Presiden B.J. Habibie yang sangat berbeda jauh dengan masa Orde Baru
dimana pers tidak memiliki kebebasan dalam meliput sebuah berita.
kehadiran media massa ini merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi sebagian masyarakat
yang mencari lowongan pekerjaan, terutama para jurnalis. Salah satu contoh penerimaan karyawan
Trans TV yang mempunyai pelamar terbanyak di dunia hingga meraih penghargaan rekor MURI.
Di Indonesia sendiri tersebar ribuan media massa baik itu nasional maupun lokal. misalnya RCTI,
TVRI, SCTV, Trans 7, dan masih banyak lagi yang lain. Media cetak seperti Kompas, Republika,
Merdeka dan sebagaiya.
Contoh di Sulawesi Tenggara, ada beberapa media seperti Kendari TV, TVRI Stasiun Sulawesi
Tenggata, Kendari Pos, Kendari Ekspres, Media Sulra dan puluhan majalah, yang tidak bisa
dielakkan persaingan antara media itu pasti akan muncul baik itu dalam bentuk iklan, maupun jenis
isi media maupun khalayak.
Berangkat dari fenomena yang terjadi di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis
Persaingan pada Kendari TV dan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dalam memperebutkan khalayak.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana persaingan antara Kendari TV dan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dalam
memperebutkan khalayak
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persaingan Kendari TV dan TVRI
Stasiun Sulawesi Tennggara dalam memperebutkan khalayak.
4. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka dalam penelitian ini menggunkan teori
niche (ekologi media). teori menjelaskan bahwa ekologi media berkenaan dengan hubungan
timbale balik antara media massa dengan lingkungan penunjangnya. Media berinteraksi dengan
lingkungannya. Kondisi ini sama dengan hubungan yang terjadi antara makhluk hidup dengan
lingkungan tempat hidupnya. Dalam proses interaksi memungkinkan proses interaksi ini
memungkinkan terjadinya persaingan dalam mempertahankan keberlangsungan kehidupannya.
Niche didefinisikan sebagai sebuah komponen dari lingkungan dimana organisasi atau populasi itu
berinteraksi. Sedangkan menurut Levin (Sendjaya, 1997: 34) membagi sifat interaksi ke dalam tiga
golongan yaitu:
1. Niche breadth yaitu daerah atau ruang sumber enunjang kehidupan yang ditempati ole
masing-masing individu atau tingkat hubungan antara pepulasi dengan sumber penunjang.
2. Niche overlap yaitu penggunaan sumber kehidupan yang sama dan terbatas oleh dua
makhluk hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau derajat persamaan ekologis
atau kompetisi antar populasi dalam memperebutkan sumber penunjang.
3. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh seluruh populasi.
Pada dasaranya ada tiga sumber penunjang penting dalam media yaitu:
Adapun kerangka pikir yang disusun penulis dapat dilihat pada bagan berikut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Karateristik Khalayak
Untuk mencapai kesuksesan dalam komunikasi sangat tergantung pada prinsip komunikasiyang
efektif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan komunikasi yang efektif
yaitu:
Oleh karena itu, khalayak disebut juga publik. Karateristik khalayak ada dua yaitu:
1. Khalayak Internal
2. Khalayak Eksternal
Menurut Frank Jeffkin, publik dibagi menjadi delapan, terutama dalam umum:
a. Profil Geografis
Profil yang ditinjau berdasarkan tempat tinggal khalayak dalam mengakses media khususnya
Televisi untuk mendapatkan informasi yang relevan berkaitan dengan kebutuhannya.
b. Profil Sosiodemografis
Profil ini meliputi data-data tentang usia khalayak, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan dan lain-lain.
Sistem konsepsi selalu dinamis sebagai respon terhadap kebutuhan orang untuk mengkonsepsikan
petunjuk dari lingkungan yang berubah agar konsisten dengan nilai dan kepribadian.
Untuk mengidentifikasikan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk
dijadikan sasaran suatu program PR.
Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan adanya kterbatasan anggaran dan
sumber-sumber daya lainnya.
Untuk memilih media dan teknik PR yang sekiranya paling sesuai.
Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektif dan mudah diterima.
4. Akibatnya Tidak Ditetapkannya Khalayak
Segenap usaha dan dana akan terpecah belah akibat terlalu luasnya khalayak yang
dituju.
Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana mestinya, karena
pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik khalayak yang menerimanya.
Total kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga
penggunaan jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak ekonomis.
Tujuan yang hendak dicapai—walaupun telah ditargetkan—tidak akan tercapai.
Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak puas dengan hasil yang ada.
Kalau ini berlangsung berulang-ulang pada akhirnya mereka akan beranggapan bahwa
kegiatan PR itu merupakan suatu yang abstrak, atau bahkan sesuatu yang sia-sia dan
hanya memboroskan uang saja. Kemungkinan lainnya mereka masih percaya pada
manfaat dan arti penting PR, tetapi mereka takkan mempercayai lagi kompetensi para
praktisi PR yang mereka pekerjakan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. lokasi penelitian adalah Kendari TV dan TVRI
Stasiun Sulawesi Tenggara.
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota kendari mempunyai televisi yang berjumlah
400 jiwa dari 1000
3.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 400, sehingga jumlah responden sebanyak 400 jiwa.
1. Data kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan data yang diperoleh bentuk angka-angka,
bagan dan persentase.
2. Data kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan data yang diperoleh tentang Persaingan pada
Kendari TV dan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dalam memperebutkan khalayak.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari kuisioner dan pengamatan untuk
memperoleh data yang diperlukan.
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai catatan dan dokumen yang terdapat
pada Kendari TV dan TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan penelitian ini.
Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian objek yang diteliti.
Kuisioner yaitu dengan mengedarkan angket yang berisi sejumlah pertanyaan atau
pernyataan yang disusun secara sistematis dan dibagikan kepada responden.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu dengan
memaparkan dan menggambarkan data-data yang diperoleh dari hasil kuisioner di lapangan secara
jelas dalam bentuk table frekuensi, bagan, dan persentase.
Data tersebut kemudian diinterpretasikan secara sistematis guna mendapatkan data yang objektif.
Penelitian ini menggunkan dua varibel. Variabel bebas yaitu persaingan pada Kendari TV dan TVRI
Stasiun Sulawesi Tenggara. Sedangkan variabel terikat yaitu memperebutkan khalayak.
Operasional Variabel:
4.1 Konseptualisasi
Niche Breadth yaitu daerah atau ruang sumber penunjang kehidupan yang ditempati
oleh masing individu.
Niche Overlap yaitu kompetisi antarpopulasi dalam memperebutkan sumber penunjang.
Khalayak adalah kelompok orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi,
baik secara internal maupun eksternal.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
LA TAYA di 00.19
Posting Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Tentang Penulis
LA TAYA
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu
Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara
Lihat profil lengkapku