Anda di halaman 1dari 13

Persepsi Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas Mercu Buana

Tentang Program TV "Mata Najwa" Di Trans7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Media merupakan perantara komunikasi antara dua pihak, atau sebagai sarana
komunikasi misalnya televisi, film, radio. Media disini dipergunakan menjadi alat
penyampaian informasi kepada audiens dan sebagai alat yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator dan komunikan sehingga pikiran,
perasaan, dan perhatian dapat dirangsang untuk komunikasi yang efektif dan efektif.
Sarana komunikasi berkembang sangat pesat, salah satunya pertelvisian
sebagai salah satu media massa. Munculnya televisi tidak berarti media massa lain
seperti media cetak dan media penyiaran akan melemah, namun kekurangan ketiga
media massa tersebut saling melengkapi, sehingga masyarakat dapat memperoleh
informasi yang lebih lengkap. Sebagai media massa, televisi memiliki ciri-ciri yang
secara umum dianggap merupakan gabungan antara ciri-ciri media penyiaran dan
media cetak. Dengan berkembangnya teknologi pertelevisian ini membuat antara
satu negara dan lainnya tidak ada batasan, terlebih ketika mulai digunakannya satelit
sebagai untuk mengirimkan sinyal televisi. Hal diatas inilah yang disebut dengan
perubahan globalisasi di bidang informasi. Dari perkekmbangan ini bisa terlihat
dampak yang dihasilkan yaitu dengan mulai bermunculan program televisi yang
saling berkompetisi satu sama lain.
Audiens sebagai sasaran media adalah dimana sekelompok individu yang
memiliki minat, dan kepentingan yang berbeda. Dalam kaitannya, pertelevisi
berperan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi khalayak luas melalui
dari program siarannya. Berbagai media televisi seolah berlomba-lomba
membangun program yang dinilai bisa menggugah minat masyarakat. Program yang
baik terdiri dari orang-orang yang telah belajar mengukur selera orang-orang dengan
mempelajari kebiasaan menonton TV orang-orang
Salah satu program yang ditayangkan di TV adalah talk show. Penyiaran talk
show dinilai telah menarik perhatian masyarakat karena struktur penyiarannya
bersifat dialogis, interaktif dan non-monoton, artinya dapat menarik partisipasi
penonton dalam forum talk show dan penonton yang menonton siarannya. Mata
Najwa dalam "Trans 7" adalah salah satu contoh dari sebuah talk show. Mata Najwa
memiliki karakter formal dan lebih bernuansa edukatif. Permintaan penonton untuk
talk show tersebut karena talkshow tersebut berbasis materi dialog utama. Kehadiran
populer pembicara, dan narasumber yang dianggap kontroversial adalah beberapa
indikator yang menyebabkan program ini menarik perhatian pemirsa. Namun hal-hal
seperti ini masih bisa menggugah pemahaman masyarakat, penilaian masyarakat
terhadap program Mata Najwa memiliki nilai yang berbeda-beda, menarik atau
tidaknya acara tersebut dapat dilihat dari persepsi penonton terhadap acara tersebut.
Ketika seseorang menerima rangsangan dari dunia luar dan ditangkap oleh
organ tambahan, dan kemudian masuk ke otak inilah yang disebut dengan proses
persepsi. Ada proses berfikir di dalamnya, yang pada akhirnya akan tercermin dalam
pemahaman. Pemahaman ini disebut persepsi. Sebelum manusia bisa melihatnya,
rangsangan yang ditangkap oleh organ manusia bisa dijadikan sebagai alat bantu
dalam memahami lingkungan sekitar. Pada penelitian ini penulis ingin melihat
bagaimana persepsi yang timbul ketika para audiens menonton sebuah tayangan
televisi.
Maka, berlatar belakang beberapa fakta di atas, penulis melakukan penelitian
tentang bagaimana persepsi Mahasiswa dalam menonton sebuah tayangan televisi
Mata Najwa dengan menggunakan teori Uses dan Gratifications dengan judul
“Persepsi Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas Mercu Buana Tentang
Program TV "Mata Najwa" Di Trans7”
1.2 FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka fokus penelitian ini ialah
untuk mengkaji keterkaitan persepsi mahasiswa Public Relation 2019 Universitas
Mercu Buana yang telah menonton program siaran televisi “Mata Najwa” di Trans 7
sehingga rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimana pandangan Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas Mercu
Buana Tentang Program TV "Mata Najwa" Di Trans7 ?
b. Apa motif Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas Mercu Buana
Tentang Program TV "Mata Najwa" Di Trans7 ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan latar belakang dan fokus penelitian diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah :
a Untuk mengetahui pandangan Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas
Mercu Buana Tentang Program TV "Mata Najwa" Di Trans7
b Untuk mengetahui motif Mahasiswa Public Relations 2019 Universitas
Mercu Buana Tentang Program TV "Mata Najwa" Di Trans7
1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dengan adanya penelitian ini ialah
manfaat secara teoritis maupun manfaat secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang media dan gender khususnya
mengenai pengaplikasian teori uses and gratification dalam menelaah persepsi dari
audiens.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan mampu menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan produksi acara
talkshow terkhususnya “Mata Najwa”. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi acuan dalam penelitian bidang Ilmu Komunikasi yang akan datang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu mempunyai tujuan untuk memperjelas hasil dari bacaan


dari literatur, buku-buku ilmiah dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang
terkait dengan fokus masalah dalam penelitian ini. Sementara untuk penelitian
lapangan, penelitian terdahulu ini digunakan untuk memastikan penelitian sekarang
belum pernah diteliti oleh peneliti lain.

Berdasarkan kajian pustaka diatas, penulis mengulik lima penelitian terdahulu


yang relevan dengan fokus penelitian ini. Berikut lima penelitian tersebut:

1. Persepsi Mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi


Angkatan 2007 Terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Jilid 3 Di SCTV
Mahathir Muhammad, mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu
Komunikasi Angkatan 2007 dengan fokus permasalahannya meneliti mengenai
bagaimana persepsi mahasiswa univeristaas mercu buana terhadap sebuah
sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 3. Penelitian ini menggunakan teori SOR dan
bersifat deksriptif kuantitatif.
2. Family, Politics and Popular Television: An Ethnographic Study of
Viewing an Indian Serial Melodrama.
Prigya raghavan, mahasiswa Universitas victoria dengan tujuan penelitian
mengeksplorasi popularitas televisi pada jam tayang utama kontemporer di India
serial, Kyunki Saas Bhi Kabhi Bahu Thi yang sekarang menjadi serial
terpanjang di India. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
3. Persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Alauddin Makassar terhadap Siaran
Agama Islam di Indosiar

M. Faisal Hanapi, sebagai mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi


Universitas Islam Negeri Alauddin dengan fokus penelitian mengenai
bagaimana persepsi dan juga respon mahasiswa universitas UIN terhadap siaran
agama Islam dalam subah program televisi di Indosiar. Penelitian ini
menggunakan teori komunikasi massa dan juga wacana keagamaan. Pendekatan
penelitian ini ialah kuantitatif dengan menerapkan model audience.

4. Talkshow Kick Andy dan Wawasan Mahasiswa USU; Studi Korelasional


Pengaruh Acara Talkshow Kick Andy Metro TV terhadap Mahasiswa USU

Sri Wulandari, sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara,


dengan fokus penelitian melihat bagaimana pengarh dari acara Kick Andy yang
di siarkan di Metro TV terhadap wawasan mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori komunikasi massa
yaitu teori efek media dan SOR.

5. Persepsi Penonton Terhadap Tayangan Program Talk Show ‘Rumah Uya’ Di


Trans 7 (Studi Pada Masyarakat Desa Penyandingan Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Oki)
Ayu Elvira Agustina, sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang dengan fokus penelitiannya mengetahui terkait perngaruh perspesi
masyarakat dengan tayangan program yang disiarkan di Trans & yaitu, Rumah
Uya. Subjek penelitian ini ialah masyarakat Desa penyandingan kecamatan teluk
gelam dan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel
83 orang dengan teknik random sampling.

2.2 KAJIAN TEORITIS

2.2.1 Teori Uses and Gratifications

Herbert Blumer and Elihu Katz collaborate merupakan pencentus dari teori
uses and gratifications yang diperkenalkan pada tahun 1974 dalam sebuah karya
bukunya. Berdasarkan dari para penelitinya, uses and gratifications ini meneliti awal
mula dari kebutuhan baik psikologis ataupun sosial yang berasal dari audience dan
muncul berbagai harapan yang berasal dari media massa ataupun sumber lain yang
membawa pola pada terpaan media.
1. Asumsi Teoretis
The uses and gratifications menjelaskan bahwa topik permasalahan utama
bukan dari media mengubah sikap dan perilaku audiens, namun berdasarkan
bagaimana cara media dalam melengkapi kebutuhan pribadi maupun sosial dari
khalayak. Jadi fokus utamanya merupakan audiens yang bersifat aktif yang
mempergunakan media sebagai tujuan khususya.
2. Kategori Need Gratifications

The use and gratifications dilakukan untuk mengetahui bagaimana motif


sesorang dalam menggunakan media dan disini penulis juga dapat membongkar
bagaiman kepuasaan seseorang setelah ia menggunakan media tersebut. Dalam
penelitian ini terkait pada teori uses and gratifications yang mana dijelaskan
bahwa seseorang menggunakan media masaa sebagai pemuas kebutuhan saja
Dengan demikian, jelas bahwa seseorang menggunakan media Massa karena
Didorong oleh motif-motif tertentu.
2.2.2 Tinjauan Teori Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang mempergunakan media
massa, ataupun media cetak dan elektronik, seperti radio dan televisi yang
dikelola oleh seseorang yang dilembagakan ataupun lembaga itu sendiri dan
pesan yang disampaikan tertuju pada khalayak luas di banyak tempat, pesan-
pesan ini bersifat general, disampaikan tepat dan secara bersamaan (Mulyana,
2008:75)
Komunikasi massa ini juga dikenal sebagai komunikasi yang menyalurkan
infromasi dengan menggunakan pemancar audio maupun visual. Jika
komunikasi didefinisikan oleh media pendukung seperti film, radio, majalah dan
televisi, maka komunikasi tersebut mungkin lebih mudah dipahami. Bitner lebih
menekankan penggunaan media massa secara lebih spesifik dan percaya bahwa
komunikasi massa ialah informasi yang disampaikan kepada khalayak luas.
(Rakhmat,2012)
2.2.3Televisi
2.2.3.1 Pengertian Televisi
Pada dasarnya TV lahir diakrenakan adanya perkembangan sebuah
teknologi. Ini dimulai ketika orang Amerika S. Morse menemukan telegram
pada tahun 1835. Teknologi ini membantu mengirimkan sinyal jarak jauh.
Pandangan lain adalah bahwa televisi lahir di antara penemuan mikroskop
elektron pada tahun 1883-1884, yang merupakan perwujudan gagasan
mahasiswa Berlin Paul Nipkow dalam mengirimkan gambar dari satu tempat ke
tempat lain melalui udara.
Organisasi penyiaran terkait dengan klasifikasi umum status sosial ekonomi
organisasi berita / media massa, termasuk penyiaran publik, penyiaran
komunitas, penyiaran swasta, dan berlangganan yang secara konstitusional
mengikat dalam melakukan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya. Pengertian
penyiaran televisi berfokus pada aspek fungsi dari suatu media yang bertujuan
sebagai alat komunikasi massa melalui media teknologi elektronik.
2.2.3.2 Fungsi Media Penyiaran Televisi
Dunia pertelevisian di Indonesia semakin maju. Dimana situasi ini dapat
berdampak positif bagi khalayak luas, terkhususnya masyarakat-masyarakat
yang tinggal ditempat yang jauh dari kota. Fatmawati (2009) mengemukakan
bahwa siaran televisi tidak hanya berperan sebagai tontonan namun merupakan
fakta yang sering teruji secara ideologi dan norma. Oleh sebab ini, penyedia
program televisi harus mempertimbangkan juga ideologi dan norma yang
dipercayai sebagian masyarakat.
Secara umum media penyiaran televisi ini berfungsi sama dengan media
penerbitan berita. Dimana fungsi media terutama meliputi, fungsi untuk
penyebaran informasi, fungsi untuk mendidik, fungsi sebagai penghibur dan
berfungsi untuk mempengaruhi.
2.2.3.3 Kategori Program Siaran Televisi
Konsep penyiaran televisi adalah mengirimkan sinyal listrik, yang
membawa sebuah gambar yang di proses hingga terbentuk melalui lensa dan
metode sistem suara. Transmisi sinyal diterima dengan antena TV dan kemudian
diubah kembali menjadi gambar dan suara. Untuk penyelenggaraan siaran TV
diperlukan tiga komponen yang disebut trilogi TV, yaitu studio dengan berbagai
fasilitas penunjang, pemancar atau pemancar dan penerima yaitu televisi.
Program siaran ini merupakan sebuah program yang berisi suatu pesan
dalam bentuk gambar, suara, maupun suara dan gambar yang dibentuk secara
grafis, berkarakter dan disiarkan melalui lembaga penyiaran. Jenis-jenis program
TV ini dapat dibedakan berdasarkan isi dan formatnya, seperti pada penelitian
ini penulis meneliti jenis program siaran Talkshow.
2.2.3.4 Motivasi Khalayak Terhadap Menonton
Alasan audiens menonton didasari oleh motivasi audiens itu sendiri. Achmad
(1992:33) mengemukakan bahwa setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-
beda, meskipun adanya perbedaan namun tetap ada motivasi utama yang
berdasarkan faktor-faktor motivasional, seperti:
a. Kesepian
Arti kesepian disini dimana seseorang tidak menemukan diri mereka atau
merasa hampa dan terpisahkan oleh orang lain, sehingga membuat adanya jarak
sosial, bahkan dapat menyebabkan depresi. Media massa berperan aktif dalam
mengatasi hal tersebut. Dengan cara ini, mereka tidak merasa tertekan baik
sosial ataupun pada diri sendiri.
b. Rasa Ingin Tahu
Pada dasarnya manusia selalu penuh keingintahuan. Dimana manusia
cenderung tertarik dengan apa yang terjadi disekitarnya, bahkan dengan apa
yang orang lain lakukan. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, media massa juga
turut berperan aktif untuk mengatasi keingintahuan tersebut.
c. Peningkatan Diri
Manusia pada hakikatnya bersifat egois atau bisa juga disebut egoisme.
Dimana manusia membutuhkan sebuah informasi yang dapat membantu mereka
untuk mencapai kesuksesan pribadi dengan tujuan kebahagiaan. Mereka
membutuhkan bantuan dalam mengejar cita-cita dan / atau kenyataan mereka.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PARADIGMA PENELITIAN

Paradigma penelitian adalah sebuah fenomena sosial dan budaya yang


bertingkat, karena paradigma ini guna untuk memahami fenomena yang akan
diteliti maka dapat diklasifikasikan sebagai paradigma naturalistik atau biasa
dikenal paradigma sosial. Tujuan pada penelitian ini adalah memahami suatu
persepsi atau pola interaksi dan subjek pada penelitian ini didasari oleh tingkah laku
dan pola pikirnya. Maka dari itu penulis menggunakan paradigma naturalistik dan
dalam paradigma naturalistik ini memandang fenomena sosial yang berbeda dengan
fenomena alam

3.2 METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah faktor terpenting dalam sebuah penelitian, metode


penelitian ini sendiri merupakan metode ilmiah dalam memperoleh sebuah data
guna untuk memenuhi kegunaan dan tujuan tertentu. Metode penelitian meupakan
upaya dalam mengkaji dan mengembangkan kebenaran suatu ilmu melalui sarana
ilmiah. Oleh sebab itu, metode yang penulis gunakan pada penelitian in tentu harus
tepat , penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, maka akan menghasilkan
sebuah data yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif disini sesuai dengan fokus
penelitian dimana penulis akan menganalisis isu-isu terkait pandangan mahasiswa
Public Relation Universitas Mercu Buana pada acara TV trans7 "Mata Najwa"
tahun 2019.

3.3 SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian mendefinisikan subjek penelitian sebagai objek, benda atau


orang yang kontroversial yang dilampirkan dengan data variabel penelitian. Dalam
penelitian, subjek penelitian memiliki peran strategis yang sangat penting, karena di
dalam subjek penelitian terdapat data tentang variabel-variabel yang diamati dalam
penelitian. (Suharsimi Arikonto: 2016). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
humas Universitas Mercu Buana 2019. Penulis akan mewawancarai mahasiswa
humas Universitas Mercu Buana 2019 yang pernah menonton program TV mata
najwa.

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Ada dua jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu, data
primer atau data utama dan data sekunder atau data tambahan dalam penelitian,
yaitu:

3.4.1 Data Primer

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi sebagai


upaya mengumpulkan data mentah dalam penelitian ini. Menurut Cartwright yang
dikutip oleh Haris Herdiansyah, observasi merupakan proses mengamati, melihat
dan menelaah perilaku secara sistematis untuk tujuan tertentu (Ishaya, 2016).
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara mendalam. Penulis memilih
keterwakilan mahasiswa secara representatif dari mahasiswa Mahasiswa Public
Relations 2019 Universitas Mercu Buana yang telah menyaksikan program acara
talkshow Mata Najwa minimal 3 kali.

3.4.2 Data Sekunder

Selain menggunakan teknik wawancara, penulis juga mengumpulkan data


melalui penelitian kepustakaan sebagai data penunjang dalam penelitian. Penelitian
kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengecek dan mereview buku, internet, atau literatur lain yang berkaitan dengan
objek penelitian (seperti sinopsis, review, dan artikel).

3.5 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data adalah suatu kegiatan atau kegiatan yang mengklasifikasikan,


menganalisis, membedakan hal-hal tertentu untuk diklasifikasikan, dan
mengelompokkannya menurut kriteria tertentu, kemudian menemukan dan
mengevaluasi makna dan hubungannya. Menurut Miles dan Huberman, kegiatan
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlanjut hingga selesai
hingga menjenuhkan data (Sugiyono: 2016, 246). Penulis merinci bagaimana
menggunakan teknik analisis data, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

1 Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu proses dalam memilih, menyederhanakan,
mengabstraksi, memfokuskan, dan mengubah data asli yang dihasilkan dari
catatan lapangan. Reduksi data bertujuan untuk menentukan data berdasarkan
fokus penelitian.
2 Penyajian data
Penyajian data merupakan suatu metode pengorganisasian data yang
memudahkan penulis dalam menarik kesimpulan atau merekomendasikan
tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini merupakan proses pemilihan data
yang disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian
3 Penyimpulan data
Verifikasi atau kesimpulan adalah interpretasi makna data dalam konfigurasi
yang menungkapkan jalur kausal. Pada tahap ini seluruh pertanyaan akan
dijawab sesuai dengan kategori data dan pertanyaan, dan akan ditampilkan
kesimpulan yang mendalam / komprehensif berdasarkan temuan data
penelitian.
3.6 UJI KEABSAHAN DATA
Keabsahan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah
triangulasi data. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan
multimetode Yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan
menganalisis data. Norman K. Dankin mengemukakan teknik ini adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan instrumen penelitian lain
dalam membandingkan hasil penelitian.
Pada penelitian ini, penulis melakukan triangulasi data berdasarkan
sumber data dan teori. Triangulasi sumber data adalah kegiatan menggali
kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan
data. Misalnya, selain melalui observasi, peneliti bisa menggunakan dokumen
tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, gambar atau foto. Selanjutnya
adalah triangulasi teori. Triangulasi ini merupakan tahap membandingkan
antara rumusan informasi hasil penelitian dengan perspektif teori yang relevan
utuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang
dihasilkan.
Penelitian ini penulis menggunakan triangulasi data yang didasari atas
teori dan sumber data. Triangulasi sumber data ini merupakan proses untuk
mencari kebenaran fakta dengan menggunakan metode dan sumber untuk
memperoleh data. Salah satu contohnya, selain dari metode observasi, penulis
juga dapat menggunakan dokumen tertulis. Sedangkan Triangulasi teori adalah
proses perbandingan antara rumusan suatu informasi hasil penelitian dengan
perspektif teori yang yang relevan agar menghindari prejudice personal penulis
atas kesimpulan yang didapat.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A. E. (2017). Persepsi Penonton Terhadap Tayangan Program Talk


Show ‘Rumah Uya’ Di Trans 7 (Studi Pada Masyarakat Desa
Penyandingan Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Oki) (Vol. 7).
Ang, I. (2007). Television Fictions Around The World : Melodrama And Irony
In Global Perspective. 1–12.
Effendy, Onong Uchjana, (2008) Dinamika Komunikasi. Cet. 7; Bandung:
Rosdakarya,
Effendy, Onong Uchjana, (2004) Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Cet. 2;
Bandung: Mandar Maju,
Muda, Deddy Iskandar, (2008) Jurnalistik Televisi; Menjadi Reporter
Profesional. Cet. 3, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Morissan, (2008). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Cet. 1, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,
Moleong, Lexy. J, (2001) Metodologi Penelitian Kulalitatif. Cet. 15; Bandung:
Rosdakarya,.
Nawawi, Hadari, (2006) Metode Penelitian Bidang Sosial. Cet 1; Yogyakarta:
Gadjah Mada University Perss,.
Nurfadillah. (2016). Persepsi Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Uin Alauddin Makassar Pada Siaran Talkshow Mata Najwa Di Metro Tv.
Nurudin, (2009). Jurnalisme Masa Kini. Cet. 1. Jakarta; Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai