PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi menjadi hal yang paling
sebuah kebutuhan di masyarakat yang kini semakin haus akan informasi. Dalam
proses komunikasi media komunikasi menjadi salah satu unsur yang paling penting,
sebuah pesan / informasi dengan baik. Media komunikasi sendiri adalah alat yang
yang sekarang ini beredar di masyarakat antara lain; media cetak (koran, majalah,
tabloid, dll), media elektronik (televisi, radio, film, dll), dan internet. Masing-masing
media komunikasi massa memiliki cara dan strategi tersendiri untuk menarik
kekurangan.
dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan
(educative), atau bahkan gabungan dari unsur-unsur tersebut. Banyak alasan yang
1
4
audio visual (dapat dilihat dan didengar), juga karena televisi memiliki program yang
beragam. Dapat kita lihat bahwa kini semakin banyak bermunculan stasiun televisi
beragam pula program-program yang ditayangkan, mulai dari Kuis, Reality Show,
tujuan berbeda-beda, ada yang sifatnya informatif, edukatif, dan juga menghibur.
Dari banyak program yang ditayangkan di televisi, film televisi adalah salah
satu yang paling diminati oleh masyarakat. Film televisi atau yang biasa disingkat
FTV ini, berbeda dengan film layar lebar, yang membedakannya adalah film televisi
hanya ada beberapa stasiun televisi yang menayangkan film televisi, namun di
negara lain tayangan film televisi dapat diandalkan oleh sebuah stasiun televisi untuk
menarik perhatian masyarakat. Beberapa contoh film televisi dunia yang telah
berhasil menarik perhatian dunia diantaranya adalah “The Day After” yang
diproduksi oleh ABC Channel (1983), “High School Musical” yang diproduksi oleh
Disney Channel (2006), dan “Temple Grandin yang diproduksi oleh HBO (2010).
Menurut pandangan penulis, film televisi adalah media yang praktis dalam
televisi, orang dengan mudah mendapatkan informasi atau hiburan dari sebuah
“Temple Grandin”. Temple grandin adalah sebuah film televisi yang diproduksi oleh
HBO. Film Temple Grandin yang dirilis pada tanggal 6 februari 2010 ini, diangkat
dari kisah nyata kehidupan seseorang bernama Temple Grandin, yang dinyatakan
mengidap autisme sejak usia 3 tahun, yang kemudian berhasil menjadi seorang
3
meraih gelar profesor di bidang ilmu peternakan dengan bantuan dari ibunya yang
penghargaan film tingkat internasional seperti pada Emmy Awards film ini
Golden Globe Awards film ini memenangkan “Best Actress Miniseries or Television
Film”, dsb. Film ini menyampaikan dengan jelas pesan yang ingin disampaikan
kepada penonton. Dimana pesan yang ingin disampaikan adalah inspirasi dan
motivasi bagi penonton, terutama bagi orang-orang di sekitar anak yang mengidap
autisme.
persen anak pengidap autis yang belum bisa sekolah. Salah satu penyebabnya,
banyak orangtua yang malu mempunyai anak seperti itu, disamping faktor ekonomi”
(http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/13/18391999/hanya.30.persen.pengidap.au
tisme.yang.sekolah, 25/2/2014). SLB Santa Lusia sebagai sekolah khusus anak tuna
grahita, mencoba melakukan pendekatan kepada orangtua anak tuna grahita, dengan
menayangan film “Temple Grandin” setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk
depan anak tuna grahita. Selain intensitas penayangan film “Temple Grandin” di
SLB Santa Lusia, kedekatan psikologis film ini dengan orangtua murid SLB Santa
Lusia juga menjadi alasan penulis untuk mengetahui adakah pengaruh tayangan film
“Adakah pengaruh tayangan film Temple Grandin terhadap perilaku orangtua murid
Agar pembahasan pada penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari
judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan-batasan pada penelitian ini.
1. Pembatasan Materi
Pada penelitian ini fokus pada pengaruh tayangan film televisi Temple
2. Pembatasan Lokasi
Objek penelitian ini terbatas pada lingkungan orangtua murid SLB Santa
3. Pembatasan waktu
Waktu penelitian ini terhitung mulai dari september 2013 sampai batas
Tujuan
Manfaat
Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat akademis :
komunikasi masa.
2. Manfaat praktis :
orangtua murid SLB Santa Lusia. Serta penelitian ini diharapkan membantu
1.5 Hipotesis
Hipotesis atau dugaan sementara pada penelitian ini yang nantinya akan
Tidak ada pengaruh tayangan film “Temple Grandin” terhadap perilaku orangtua
penulisan skripsi ini. Secara sistematika, penulis membagi penulisan skripsi ini
menjadi lima bab yang dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :
BAB 1 : PENDAHULUAN
pendahuluan dari penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan latar belakang penulis
memilih topik untuk diteliti, perumusan masalah yang akan menjadi fokus dalam
penelitian, ruang lingkup yang menjadi batasan penelitian, tujuan dan manfaat
dilakukannya penelitian, hipotesis atau dugaan sementara, variabel yang ada dalam
Pada bab dua ini penulis akan membahas teori teori yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang dibahas pada bab dua ini yang nantinya
akan menjadi dasar dari penelitian. Pada bab dua ini terdapat tiga poin yaitu :
- Landasan Teori
7
Landasan teori adalah penjelasan tentang teori-teori dasar atau utama yang
- Landasan Konseptual
penelitian secara lebih spesifik, namun tetap berkaitan dengan teori yang ada
- Kerangka Pikir
keterkaitan antara rumusan masalah dengan hasil yang nantinya akan didapat
menjadi jelas.
Pada bab ini penulis membahas metode yang digunakan dalam penelitian
untuk menguji hipotesis dan juga untuk menjawab permasalahan pada penelitian.
Pada bab ini penulis menguraikan secara garis besar tentang subjek dan objek
penelitian serta jawaban dari permasalahan penelitian. Pada bab ini terdapat beberapa
Bab ini merupakan bab penutup dari penelitian skripi ini, pada bab terdapat
- Simpulan
Simpulan berisi inti dari hasil yang didapatkan dari proses penelitian, juga
pengulangan kembali hal-hal penting yang ada pada bab sebelumnya. Pada
- Saran
Saran tentang hal-hal yang harus dilakukan agar lebih baik dari hasil
pemecahan masalah