Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN

DAMPAK TAYANGAN TELEVISI PADA PENYIMPANGAN SOSIAL


OLEH ANAK ANAK DI DESA MUNDUSEWU KECAMATAN BARENG

Di susun oleh :
Darli Putra Dinata (08)

SMA NEGERI NGORO


2022/2023

Sosiologi Perkotaan 2015 1


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peran televisi sangat berpengaruh terhadap masyarakat, terlebih dalam kehidupan anak,

sehingga ketika anak sedang melihat tayangan televisi sehendaknya orang tua mendampingi anak

serta memberikan pengertian terhadap tayangan yang sedang di tontonnya tersebut.

Televisi yang mempunyai berbagai acara telah mampu menarik perhatian masyarakat

untuk menonton tayangan yang disajikan oleh stasiun televisi, mulai dari orang dewasa sampai

anak-anak. Sebagai akibatnya dapat dilihat dari jenis acara yang menarik, mulai dari film,

sinetron, kuis, acara music, dan sebagainya. Dengan banyaknya acara yang disajikan, pemirsa

televisi bisa memilih acara yang disukainya, tak terkecuali oleh anak-anak.

Dengan seringnya menonton acara televisi tanpa adanya batasan-batasan waktu serta

pemilihan acara-acara televisi maka akan terlihat dampak atau efek dari melihat tayangan-

tayangan televisi apalagi mengingat umur masih anak-anak ataupun yang sudah sekolah namun

masih duduk di bangku sekolah dasar, mereka belum mampu menyaring informasi yang terdapat

di televisi dengan berfikir secara kritis. Mereka akan beranggapan informasi yang terdapat di

televisi sebagai hiburan serta dapat di tiru.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana Dampak tayangan telivisi pada penyimpangan sosial oleh anak anak di desa

Mundusewu Kecamatan Bareng

1.3 Tujuan Penelitian

Sosiologi Perkotaan 2015 2


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak tayangan telivisi pada

penyimpangan sosial oleh anak anak di desa Mundusewu Kecamatan Bareng

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan

terutama pengetahuan tentang bagaimana Dampak tayangan televisi pada penyimpangan sosial oleh

anak anak di desa Mundusewu Kecamatan Bareng

Manfaat Praktis :

1. Diharapkan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran

mengenai dampak tayangan televisi terhadap anak anak

Sosiologi Perkotaan 2015 3


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PROSES SOSIALISASI

Sosialisasi dalam arti luas adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang dilakukan

seseorang sejak ia lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya masyarakat. Melalui proses

sosialisasi maka seseorang dapat memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya

berdasarkan peran status masing-masing sesuai budaya masyarakat. Sosialisasi termasuk dalam

suatu proses dasar di dalam sistem sosial, secara singkat sosialisasi dapat dikatatan sebagai

proses penyerapan warisan-warisan sosial dan budaya oleh seseorang dalam masyarakat, melalui

sosialisasi seseorang akan berfungsi dalam kelompoknya. Melalui proses sosialisasi individu

menjadi tahu bagaimana cara bertingkahlaku di tengah masyarakat, sehingga membawa keadaan

diri menjadi masyarakat yang beradab. Seseorang akan terwarnai dan berfikir.

2.2 JENIS SOSIALISASI

A. Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer merupakan proses sosialisasi yang pertama kali

dilakukan oleh individu sejak masih anak-anak. Ini merupakan awal bagi

semua anggota masyarakat dalam memasuki keanggotaan mereka pada

suatu kelompok masyarakat. Sosialisasi primer ini dimulai dari keluarga,

dimana individu mulai belajar membedakan dirinya dengan orang lain di

sekitarnya. Pada tahap ini anggota keluarga punya peranan penting bagi

masing-masing individu. Di sinilah pertamakali seseorang mendapatkan

pelajaran mengenai budaya keluarga, baik itu agama, aturan, dan lain-lain.

Sosiologi Perkotaan 2015 4


B. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder merupakan pelajaran berikutnya yang

dilakukan oleh individu. Pada tahap ini seseorang belajar mengenali

lingkungannya di luar keluarga, baik itu nilai-nilai, norma, yang ada di

lingkungan masyarakat. Proses sosialisasi sekunder ini bertujuan agar

individu dapat menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Pada

umumnya, sosialisasi sekunder ini menjadi penentu sikap seseorang

karena telah beradaptasi dengan berbagai lingkungan masyarakat.

2.3 POLA SOSIALISASI

Pola sosialisasi merupakan suatu pembentukan yang diterapkan oleh seseorang atau individu

dalam cara berinteraksi, pembentukan perilaku ataupun dalam penerapan sehingga individu

tersebut dapat menerima dengan nyaman yang ada di lingkungan tersebut.

Menurut Jaeger dalam Sunarto (1993: 37) pada sosialisasi dibagi dalam dua pola, yaitu:

a. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan

hukuman terhadap kesalahan. Adapun ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan

pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan.

b. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di

mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan

imbalan bersifat simbolik.

Sosiologi Perkotaan 2015 5


Sosiologi Perkotaan 2015 6
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini berusaha untuk menjawab

atas pertanyaan di atas yaitu bagaimana dampak tayangan televisi pada anak anak di desa

Mundudewu Kecamatan Bareng

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Desa Mundusewu Kecamatan Bareng Kabupaten jombang

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh data yang valid dan reliable. Berikut teknik pengumpulan data yang akan dilakukan

oleh peneliti:

a. Indept Interview (wawancara medalam),

dilakukan terhadap lembaga keluarganya tersebut. Adapun informan penelitian ini meliputi

orang tua anak ,dan tayangan televisi

b. Dokumentasi,

dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai dokumen dan arsip-arsip yang kaitannya

dengan Dampak tayangan televisi pada penyimpangan sosial anak di desa Mundusewu

3.5 Teknik Analisis Data

Berhubungan penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, maka penelitian ini

menggunakan Teknik Analisis Komparasi Konstan (Constant Comparative Analysis) yaitu

peneliti berusaha mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat dan ciri dari

data yang sudah dikumpulkan, sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoretis

Sosiologi Perkotaan 2015 7


yang lebih umum. Pada waktu telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat

tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat memulai menghipotesiskan jalinan

hubungan diantara fenomena-fenomena yang ada, kemudian mengujinya dengan menggunakan

porsi data yang lain.

Sosiologi Perkotaan 2015 8


DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini/article/view/10554

https://penerbitdeepublish-com.cdn.ampproject.org/v/s/penerbitdeepublish.com/teknik-pengumpulan-

data/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari

%20%251%24s&aoh=16841942848052&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https

%3A%2F%2Fpenerbitdeepublish.com%2Fteknik-pengumpulan-data%2F

https://www.binaracademy.com/blog/teknik-analisis-data

https://komputerisasi-akuntansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Mengenal-Manfaat-Penelitian-

Pengertian-Karakteristik-dan-Jenis-Jenisnya/

b158145f0a9aa6b1f4c2c7b944e9654b0050b94a#:~:text=Menurut%20Nazir%2C%20manfaat

%20penelitian%20adalah,memecahkan%20masalah%20dan%20membuat%20keputusan.

Sosiologi Perkotaan 2015 9

Anda mungkin juga menyukai