Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN SOSIAL

AKTIVITAS SOSIAL MEDIA


DIKALANGAN REMAJA

Disusun oleh :
Nama : Devia Agustin
Kelas : XI IPS 1
Absen : 13

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGRI 12 JAKARTA


Jalan Pertanian , Klender No 9 Telp : (021)8615180
Jakarta Timur 13470
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHDAP REMAJA DI INDONESIA

Oleh:
DEVIA AGUSTIN

Telah disetujui Guru Bidang Studi B.Indonesia untuk diteliti


Dan disusun dalam penelitian tersebut

Jakarta 21 Januari 2022

Bapak Sutomo
PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP AKHLAK REMAJA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media sosial adalah suatu interaksi sosial antara individu dalam berbagi dan
bertukar informasi. Media sosial dapat mencakup berbagai ide, pendapat, gagasan
dan konten dalam komunitas virtual serta mampu menghadirkan dan
mentranslasikan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yag sama sekali
berbeda dari media tradisional (Watson, 2009).Media sosial dapat diakses dengan
mudah melalui smartphone (telepon pintar) kapan saja dan dimana sajaoleh
pemiliknya. Platform media sosial sangat banyak ragamnya.
KemunculanFriendster pada tahun 2002 menjadi terobosan awal di dunia media
sosial dengan hampir 1 juta pengguna. Hal tersebut membuktikan bahwa media
sosial dibutuhkan oleh parapengguna smartphone di era global (Culandari, 2008).
Setiap platform media sosial memiliki fungsi yang hampir sama namun memiliki
keunggulannya masing – masing. Iswah (2011) menjelaskan bahwa media sosial
pada umumnya digunakan penguna internet (internet user) sebagai sarana menjalin
komunikasi kepada pengguna lain dalam bentuk postingan atau konten – konten
berbagi yang dibagikan oleh pemilik akun media sosial. Konten tesebut dapat
berupa video, foto, e-book dan lainnya. Konten – konten yang dibagikan pengguna
media sosial beragam jenisnya. Ada konten yang memuat pribadi atau personal
matter

Kegunaan media sosial bagi sebagian besar pengguna internet adalah menonton
video, membagi ulang postingan orang lain, menempatkan selfie, dan membagi
foto makanan. Konten yang diposting oleh pengguna media sosial merupakan
konten yang sudah terfabrikasi atau dibuat sedemikian rupa agar terlihat menarik
namun sebenarnya tidak menggambarkan kehidupan nyata atau real life
penggunanya. Ketika pengguna media sosial tersebut memposting sisi hidup nya
yang penuh kemewahan dan kebahagiaan, tidak jarang kenyataannya dalam hidup
merasa sebaliknya.
B. Batasan masalah
Agar penelitian ini dapat menjadi lbh terfokus dan mendalam pada suatu
masalah, maka melakukan penelitian mengangkat batasan variable masalah pd
perkembang tiap tahun di macam macam platform media social.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumushkan permasalah sebagai berikut:
1.Apa saja tujuan tujuan mereka menggunakan media social ?
2. Bagaimana aktifitas mereka di media social?
3. Bagaimana perkembangan media social disekitar dari dulu hingga tahun
sekarang ?
D. Tujuan Penelitiannya
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mendapatkan informasi tentang tujuan remaja dalam menggunakan media sosial
2. Memahami bagaimana kalangan remaja melakukan aktivitas di media sosial
3. Menjelaskan bagaimana perkembangan media social dari dulu hingga sekarang
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
dalam mengelola emosi pada saat menggunakan media sosial untuk
pengguna media sosial.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
tentang aktivitas social media di kalangan remaja
c. Menjadi bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya yang akan
melakukan penelitian serupa
BAB II LANDASAN TEORI
A. Remaja
 Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
(Hurlock, 1992)
 Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun
= masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 –
21 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa
dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.

B. Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Remaja


Perkembangan Internet di Indonesia semakin berkembang pesat diiringi dengan
berbagai infrastruktur yang memadahi seperti adanya ponsel, laptop dan biaya
Internet yang terjangkau. Tingkat antusiasme masyarakat Indonesia khususnya
remaja dalam memanfaatkan teknologi Internet ini pun semakin berkembang, baik
dengan menggunakan ponsel maupun computer.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan cepat. Kini untuk mengakses media sosial bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya remaja bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena
besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan
peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Media sosial seperti Facebook, Google, Twitter dan yang sejenisnya seakan sudah
menjadi suatu keharusan bagi remaja Indonesia untuk memilikinya. Bahkan jika
tidak memilikinya akan dianggap kurang pergaulan, cupu dan akan dikucilkan dari
komunitasnya. Tentu dengan adanya media sosial ini pasti mengakibatkan dampak
yang positif maupun dampak yang di kalangan remaja saat ini, media sosial biasa
digunakan sebagai tempat curhat dan tempat untuk mencari teman-teman baru
yang lebih banyak dan sangat cepat. Di media sosial, remaja sering curhat tentang
percintaan, kekeluargaan, perasaan, dan lain-lain.
C. Cara mengatasi kecenderungan remaja di media sosial
1. Solusi yang pertama kali adalah berusaha untuk membatasi diri, dimana jika
para remaja sudah kecanduan dengan media sosial, maka harus membatasi waktu
aksesnya, mulai kurangi bermain game dan update status. Mulai mencari
kesibukan yang lain misalnya seperti bermain bersama teman-teman dalam dunia
nyata, ikut organisasi maupun mengerjakan tugas-tugas dari.
2. Peran orang tua sangatlah penting, walau orang tua tidak menggunakan media
sosial, tetapi orang tua harus lebih menjaga lingkungan dan pergaulan anak-
anaknya dibantu dengan sahabat-sahabat terdekatnya sehingga jika ada perilaku
dari anaknya tersebut berbeda, maka orang tua harus tanggap dan mencoba
menghubungi sahabat terdekatnya. Agar dapat memantau anaknnya, sedikitnya
para orang tua harus mengerti tentang internet. Orang tua juga seharusnya
memberitahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan media sosial.
Orang tua harus mengingatkan anakya bahwa walaupun media sosial menarik,
mereka harus mewaspadai bahaya media sosial. Salah satu caranya adalah dengan
mengingatkan agar mereka tidak memberitahukan data pribadi secara lengkap
kepada orang yang baru dikenal dan jangan mencantumkannya dalam profil
pribadi. Peran orang tua selanjutnya adalah memberitahukan anaknya agar tidak
menerima semua orang yang ingin menjadi teman dalam situs media sosialnya.
3. Para orang tua juga tidak boleh membiarkan anaknya mengakses internet tanpa
pantauan secara langsung. Para orang tua yang meletakkan komputer dengan akses
internet pada kamar anaknya merupakan kesalahan besar yang dilakukan orang tua.
Anak yang belum mengerti sepenuhnya tentang bahaya media sosial, dapat secara
diam-diam mengaksesnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Di kamar tidur, anak
dapat secara bebas mengakses media sosial tanpa diketahui. Untuk mengurangi
akibat hal ini, sebaiknya komputer diletakkan pada tempat yang ramai, misalnya di
ruang keluarga.
4. Para remaja tidak boleh pula telalu akrab dengan teman di internet atau bahkan
menjalin hubungan yang serius hanya karena tertarik pada wajahnya, keahliannya
atau hal lain yang belum tentu benar. Memiliki teman di dunia nyata jauh lebih
terjamin dibanding berteman dengan orang yang muungkin menyembunyikan
identitas aslinya di dunia maya.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di alamat Jakarta timur, Kp waru doyong Rt 13 Rw 08 . Dan
waktu penelitiannya dilaksanakan mulai tanggal
16 Januari – 21 Januari 2022
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey, dimana data diambil
menggunakan angket kepada responden. Penelitian ini juga menggunakan
pendekatan kuantitafif yang dimana menitik beratkan pd hasil data berupa angka
dan statiska.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi keseluruhan masyarakat
warga Jakarta timur , Kp waru doyong Rt 13 Rw 08 . Kurang lebih sebanyak 100
warga
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti . Dalam penelitian
ini subjek penelitian berupa sampel yaitu warga Rt 13 rw 08 yang menggunakan
social media. Saya mengambil populasi dalam penelitian sebanyak 20 responden
dari survey dan diambil berdasarkan aktivitas pengalaman pribadi.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau di pergunakan untuk
mengumpulkan data. Subjek penelitiannya adalah individu , benda , atau organis
lainnya yg dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dlm pengumpulan data
penelitian. Dalam penelitian ini saya mengambil siswa – siswi yang berjenjang
SMP , SMA.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yg digunakan adalah instrument penelitian berupa
kuisoner. Dalam hal pengumpulan data penelitian , penelitian akan memberikan
beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada para siswa – siswi yang
berjenjang SMP,SMA. Kuesioner yg peneliti gunakan dalam penelitian adalah
kusioner yang bersifat terbuka , karena jawaban yg harus dipilih sudah tersedia dan
diperkuat kembali oleh argumentasi personal dari responden.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yg kami gunakan adalah kusioner yang bersifat terbuka ,
karena jawaban yg harus dipilih sudah tersedia dan diperkuat kembali oleh
argumentasi personal dari responden.
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Dari Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian , pengamatan dan survey yg saya amati terhada
remaja yang disekitar saya sudah memiliki applikasi media social.
B. Berdasarkan dari Hasil Pengamatan
Para remaja boros dalam penggunaan paket internet dalam sebulan. Serta tujuan
mereka menggunakan media social sebagai media hiburan
Dan mereka bermain media social kurang dari 10 jam dalam sehari bahkan ada yg
lebih dari 10 jam.
C. Berdasarkan Hasil Survey
Saya melakukan survey menggunakan goggle from yg berisi 15 pertanyaan
seputar materi aktivitas media social dikalangan remaja dan di respon oleh 20
orang.

SOAL!
1.

Dari data yg diperoleh 20 orang memilih YA dalam menggunakan media social

2.

Dari data diatas Platform media social yg sering digunakan adalah applikasi
Whatsapp sebanyak 16 orang (85%). Dikarenaka fitur media cht pada applikasi
whatsapp lebih mudah digunakan , sehingga mereka suka menggunakan fitur
whatsapp.
3.

Dari data diatas yg 95% para remaja menggunakan media social sebagai media
hiburan. Sebagai saran untuk menonton hal hal lucu yg membuat mereka bsa
menghilangkan strees dalam belajar.

4.

Dari data diatas sebanyak 40% remaja menggunakan media social kurang dari 10
jam dalam sehari penggunaan. Dan tidak ingat waktu sebanyak 10%. Para remaja
sudah berlebihan dalam bermain media social sehingga sampai sampai lupa waktu
dalam bermain media sosial
5.

Dari data yg diperoleh banyak yg mengeluarkan paket internet dalam sebulan lebih
dari 20gb sebanyak 45% , dan lebih dari 50gb sebanyak 20%. Hal ini merupakan
boros dalam penggunakan paket intenet karna seperti menonton youtube ,
membuka tiktok ataupun instagram membutuhkan paket internet yg besar.

6.
Dari data yg diperoleh dampak positif remaja lakukan dalam bermain media social
adalah 19 orang (95%) paling banyak yaitu lebih mudah dalam mencari informasi.
Dan 10 orang (50%) yaitu bnyk memiliki teman. Seperti data di atas di dalam
media social banyak informasi yg kita dapatkan untuk menjadi pembelajaaran kita
didepannya dan dengan media social kita lebih gampang mencari informasi yang
ada.

7.

Dari data yg diperoleh sebanyak 16 orang (80%) dampak negative yg dialami


dalam bermain media social adalah menjadi lupa waktu dan meninggalkan
pekerjaan pekerjaannya. Data di atas para remaja lupa waktu dan meninggalkan
pekerjaan sehingga pekerjaan mereka menumpuk dan hal ini tidak bagus utk
dicontoh.

8.

Dari data diperoleh 65% para remaja mengenal media social pada kisaran tahun
2016- 2018. Para remaja kisaran tahun tsb sudah mengenal media social seperti di
facebook. Dahulu facebook yang paling terkenal dalam media social .

9
Dari data yg diatas 65% , hal yg dilakukan jika seseorang mengirm atau
menguplod hal tak wajar adalah dengan melaporkan kepada pihak yg
bersangkutan. Cara tersebut paling efektif dilakukan dengan mudah.

10

Dari data diatas para remaja 100% mempunyai applikasi tiktok atau youtube.

11.
Dari data yg diperoleh 19 orang (95%) di applikasi tiktok atau youtube adalah
menonton seperti tutorial,vlog atau hiburan yg lain. Acara acara seperti menghibur
meraka didalam kebosanan. Mata pembelajaran dan jga hal inspiratif banyak yg
sering ditonton untuk mendambah ilmu wawasan yg lbh baik.

12.
Dari data yg diperoleh 95% ada cara untuk tdk berlebihan dalam bermain media
social

13.

Data tertinggi yg diperoleh 35% cara mereka agar tdk berlebihan dalam bermain
media social adalah dengan cara bermain dengan teman dilingkungan sekitar dan
data ter rendah terdapat 20% yaitu dengan cara membuat hal kreatif. Bermain
dilingkungan sekitara adalah cara yg baik untuk menghilangkan kejenuhan dalam
bermain media sosia, tetapi bermain dilingkungan yg aman dan tak jauh dari
rumah.
14.

Data yg diperoleh 14 orang (70%) jika ada komentar jahat dipostingan mereka para
remaja melakukan dengan cara memberi tahu yg sebenarnya dengan baik baik.
Cara ini lebih efektif dari pada membalas dengan komentar jahat dgn emosional ,
yg dapat memperlambat masalah yg ada. Dibicarakan dengan baik baik itu lebih
bagus.

15.
Data yg diperoleh diatas 95% para remaja ada niatan untuk mencari uang yg halal
di dalam media social. Mencari uang yg halal dimedia social bnyk dilakukan
seperti berjualan, membuat konten, dan lain lain.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media social yang mendapat
pilihan pertama terbanyak adalah dan Kedua adalah instagram . Pengguna
Whatsapp sebanyak 85% dan Instagram sebanyak 80% . Tujuan Mereka
menggunakan media social sebagai media hiburan dan hal positive yg mereka
alami mendapatkan informasi yg banyak dimedia social maupun dari segi
whatsapp, instagram, twitter dan lain lain. 95% merka berniat untuk berjualan yg
halal di media social karna banyak hal yg dapat dipromosikan difitur media social
yg lebih beragam.

B. Saran

Peneliti membagi saran untuk penelitian preferensi masyarakat kp waru doyong


dalam menggunakan media sosial menjadi dua aspek, yaitu :
A. Saran Akademis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan di masa yang akan

datang akan ada penelitian lain yangmeneruskan penelitian ini dengan

tambahan media sosial baru yang akan muncul.

B. Saran Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengguna media sosial di
Kp waru doyong rt 13 rw 08 mengenai preferensi media sosial. Diharapkan di
masa yang akan datang akan muncul semakin banyak media sosial dengan fitur
yang lebih beragam.

Anda mungkin juga menyukai