Anda di halaman 1dari 13

PENTINGNYA SEX EDUCATION SEBAGAI UPAYA PREVENTIF KENAKALAN

REMAJA “IT'S OKAY TO TALK ABOUT SEX”

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Program
Pendidikan Masyarakat
Dosen Pengampu: Ahmad Hamdan., M. Pd

disusun oleh:
Tina Lestari 192103024
Fathia Ikhlas Khaerunnisa 192103008
Annisa Auliya Langi 192103019
Amilia Ze 192103005
Siti Lutfitasari Hartiani A 192103021
Dimas Sunarya 192103011
Elsa Silvia Agustin 192103032

PENDIDIKAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
A. JUDUL
Pentingnya Sex Education Sebagai Upaya Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To
Talk About Sex”
B. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan pilar negara yang diperlukan sebagai penerus bangsa
dengan mempersiapkan mereka untuk tumbuh serta berkembang secara optimal baik
dalam bentuk perkembangan moral, fisik/motorik, bahasa, kognitif maupun dalam
sosial emosionalnya. Perubahan zaman yang berkembang sampai saat ini telah
memberikan banyak dampak positif maupun negatif terhadap berbagai kehidupan di
masyarakat. Di zaman globalisasi ini tentunya para remaja harus mengetahui batasan-
batasan mereka dalam mengikuti berbagai bentuk globalisasi. Berbagai bentuk
kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk sering kali bertentangan serta melanggar
berbagai nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Salah satu bentuk
kebudayaan asing yang tentunya tidak cocok dengan kebudayaan negara ini yaitu seks
bebas. Pada saat ini tidak sedikit bentuk pergaulan bebas sudah berada pada tingkat
yang mengkhawatirkan. Para remaja dengan bebasnya dapat bergaul dengan lawan
jenis. Tidak jarang para remaja saling bermesraan di tempat umum tanpa
mempedulikan keadaan di sekitarnya.
Berbagai fenomena perilaku negatif tampak dalam kehidupan sehari-hari. Baik
itu melalui media sosial, televisi, ataupun surat kabar banyak dijumpai kasus-kasus
pelecehan seksual. Hal ini dapat menimbulkan banyaknya suatu konten negatif yaitu
mengenai pornografi diberbagai jenis media informasi. Perlunya pendampingan orang
tua terhadap anak, hal tersebut berguna untuk dapat mengantisipasi sekaligus
memberikan pengetahuan akan hal pendidikan seks. Menurut Meilani, et al, 2014
(dalam Irmayanti dan Aironi: 2019) menyatakan bahwa di Indonesia sangat sedikit
orang tua yang menyampaikan informasi tentang seksualitas dan hal-hal yang
berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini tentunya berkaitan
dengan kurang terbukanya orang tua dalam memberikan informasi mengenai seks
yang benar dan sehat.
Apabila informasi yang diberikan oleh orang tua kepada anak kurang atau
tidak seimbang dengan keingintahuan mereka, maka hal tersebut dapat mendorong
mereka untuk melakukan perubahan perilaku pada penerimaan norma atau nilai-nilai
yang selama ini dijalankan di lingkungan masyarakat. Perubahan ini dapat terlihat
pada sikap, tingkah laku ataupun pikiran tentang seksual. Seksual dilakukan semata-

1
mata hanya untuk menyalurkan nafsu semata, tanpa disadari hal tersebut dapat
menimbulkan bahaya yang sangat fatal.
Remaja tentunya perlu diberikan mengenai pengetahuan dan pemahaman oleh
orang tua mereka mengenai sex education. Sehingga diharapkan hal tersebut dapat
mencapai tujuan dalam menjaga keselamatan, kehormatan, kesucian mereka di
lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam memberikan pemahaman mengenai sex
education ini tentunya harus dapat disesuaikan dengan kehidupan baik di lingkungan
keluarga maupun masyarakat. Lingkungan keluarga tentunya merupakan orang yang
terdekat terhadap diri para remaja, maka harus siap dengan setiap pertanyaan yang
diutarakan oleh anak serta harus memberikan suatu jawaban yang logis dan baik,
jangan sampai membiarkan mereka mengetahui hal tersebut dari orang lain yang
belum tentu orang tersebut seusia dengan mereka. Lingkungan keluarga dapat
menjadi pengawas yang baik bagi remaja dalam hal tontonan di televisi, surat kabar
yang dibaca, pakaian yang dikenakan ataupun yang lainnya. Lingkungan masyarakat
tentunya juga sangat penting dalam pemberian pengetahuan tersebut.
Banyak orang tua yang menganggap bahwa membicarakan seksual dengan
anak atau para remaja merupakan hal yang tabu. Seperti yang disebutkan oleh Novita,
2006 (dalam Rinta, L: 2015) menyatakan bahwa orang tua wajib meluruskan
informasi yang tidak benar yang dipaparkan oleh media dan disertai dengan
penjelasan mengenai perilaku seks yang salah. Maka di sini diperlukan suatu
komunikasi yang dapat menjembatani setiap pengetahuan tersebut. Komunikasi yang
baik dan efektif dilandasi dari suatu kepercayaan, keterbukaan dan dukungan yang
positif dari kedua belah pihak.
Dengan demikian, program ini diajukan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman terhadap sex education bagi para orang tua sebagai upaya preventif
kenakalan remaja. Dengan demikian hal tersebut dapat membantu para remaja tentang
apa saja yang semestinya mereka lakukan untuk dapat menjaga keselamatan dirimya
sendiri dari orang lain dengan dorongan dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
C. TUJUAN PROGRAM
Dari latar belakang di atas, adapaun tujuan dari program “Pentingnya Sex
Education Sebagai Upaya Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To Talk About
Sex”, yaitu:
1. Memberikan wawasan mengenai sex education

2
2. Memberikan wawasan mengenai cara yang harus disampaikan kepada anak
mengenai sex education
3. Mengetahui pentingnya sex education bagi anak
4. Mengurangi angka kejahatan seksual pada anak
D. USULAN RANCANGAN PROGRAM
1. Latar Belakang Spesifik
Latar belakang spesifik diadakannya seminar tentang sex education yakni
dikarenakan akhir-akhir ini terdapat beberapa berita mengenai pelecehan seksual,
salah satunya adalah pelecehan yang terjadi di KPI pusat. Banyaknya para orang
tua yang merasa malu untuk memberitahu tentang sex kepada anaknya.
2. Kelompok Sasaran Program
Adapun sasaran program ini yaitu orang tua santri Rumah Qur’an
Cendekia Garut dan masyarakat umum yang berminat untuk mengikuti program
ini.
3. Kompetensi yang Diharapkan
Kompetensi yang diharapkan dari kelompok sasaran dan masyarakat
umum yang mengikuti pelaksanaan program “Pentingnya Sex Education Sebagai
Upaya Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To Talk About Sex” ini yaitu:
Keterampilan Pengetahuan Sikap
Mampu memberikan Mampu memahami sex Mampu mengamalkan dan
berbagai education dengan baik. menginteranalisasikan
pengetahuan sex setiap materi yang
education dengan didapatkan
baik

4. Metode Rancangan Kegiatan


Adapun Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan program ini
terdiri dari dua metode yaitu:
a. Metode Ceramah
Pada pendekatan metode ceramah ini kelompok sasaran atau
masyarakat umum yang mengikuti program ini diberikan materi terkait sex
education.

b. Metode Tanya Jawab

3
Pada pendekatan metode tanya jawab ini kelompok sasaran atau
masyarakat umum yang mengikuti program ini diberikan suatu kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan sex
education, dan nantinya akan dijawab oleh pemateri.
5. Narasumber Teknis
Dalam pelaksanaan kegiatan program “Pentingnya Sex Education Sebagai
Upaya Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To Talk About Sex” tersebut akan
diisi oleh Bapak Drs. Dede A Saepuloh, C.H, C.Ht, C.NLP.
6. Alat dan Bahan
a. Laptop. Laptop digunakan untuk membantu proses penyelenggaraan program
ini, supaya dapat berjalan dengan lancar.
b. Proyektor
c. Layar screen
d. Pengeras suara
e. Alat Tulis Kantor (ATK). Alat tulis merupakan sarana penunjang yang
digunakan untuk membantu kelancaran dalam kegiatan program.
7. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran akan dilaksanakan selama 1 hari sesuai dengan
metode rancangan kegiatan, pembelajaran akan dilaksanakan di Rumah Qur’an
Cendekia Garut. Untuk pemberian materi akan dilaksanakan pada hari Kamis, 18
November 2021 pukul 08.00 WIB s/d selesai.
8. Evaluasi Program
Kegiatan Hasil yang Waktu (jam Alat/Bahan Biaya
diharapkan latihan atau Personal Non
pembelajaran) personal
Kegiatan 1. Kelompok Pelaksanaan 1. Laptop 
belajar 1 sasaran dan kegiatan program 2. Proyektor
1. Awal masyarakat ini dilakukan 3. Layar
2. Inti umum yang selama 1 hari screen
3. Penutup mengikuti dapat yaitu dimulai 4. Pengeras
mengikuti pukul 08.00 s/d suara
kegiatan program selesai WIB. 5. Alat tulis
dengan nyaman.
2. Kelompok

4
sasaran dan
masyarakat umun
yang mengikuti
program ini dapat
berinteraksi
secara aktif dan
interaktif dengan
pemateri
sehingga dapat
terjadinya
hubungan
komunikasi yang
baik.
3. Kelompok
sasaran ataupun
masyarakat
umum yang
mengikuti
program ini
diharapkan dapat
memahami
mengenai materi
yang telah
dipaparkan oleh
pemateri dan
dapat
memberikan

5
E. RANCANGAN MANAJERIAL PROGRAM
1. Rancangan Pelaksanaan Program
a. Persiapan
Pada tahap ini rencana kegiatan yang akan dilakukan meliputi tahap:
1) Persiapan Awal
a) Kelompok membentuk koordinator acara yang dibutuhkan pada saat
praktik kegiatan program dimulai dan mempersiapkan pemateri
b) Mempersiapkan kelengkapan administrasi, antara lain: Propossal, MOU,
dan pengisian daftar hadir.
c) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk proses
pelaksanaan kegiatan program
2) Persiapan Inti
a) Memulai kegiatan program yaitu pemberian materi oleh seorang
pemateri psikolog kepada kelompok sasaran ataupun masyarakat umum
yang mengikuti kegiatan
b) Adanya tanya jawab terhadap pemateri dan kelompok sasaran ataupun
masyarakat umum yang mengikuti kegiatan
3) Persiapan Akhir
a) Melaksanakan sesi dokumentasi bersama sebagai bentuk apresiasi
b) Mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam acara
kegiatan program ini.
c) Menutup acara kegiatan program dengan khidmat.

Adapun untuk laporan pembagian kegiatan yaitu:


LAPORAN KEGIATAN HARIAN KEGIATAN PROGRAM

Nama Mahasiswa : Semua Anggota Kelompok


No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan yang Dikerjakan
Waktu (WIB)
1. Kamis, 23 September 2021 Melakukan diskusi bersama melalui wag
11. 00-12.00 dan zoom meeting untuk menentukan
kegiatan program yang akan dilaksanakan
dan melakukan pembagian tugas dan
memberikan tenggat waktu untuk

6
pengumpulan laporan kegiatan yang tepat
sesuai rencana kepada masing-masing
anggota kelompok

Nama Mahasiswa : Tina Lestari


NPM : 192103024
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan
1. Kamis, 23 September 2021 Mengisi beberapa laporan kegiatan program
(13.20-14.55) yang telah ditentukan sebelumnya pada saat
dilaksanakannya pembagian tugas diskusi
kelompok yaitu (pembuatan cover, mengisi
latar belakang, mengusulakan tujuan
program, mengisi beberapa usulan
rancangan program, dan mengisi beberapa
rancangan manajerial program pada poin
persiapan dan pelaksanaan).
2. Selasa, 28 September 2021 Menyusun dan menggabungkan laporan
(10.01-11.45) kegiatan dari anggota kelompok

Nama Mahasiswa : Fathia Ikhlas Khaerunnisa


NPM : 192103008
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan yang Dikerjakan
Waktu (WIB)
1. Kamis, 23 September 2021 Mengisi beberapa laporan kegiatan program
(13.45-13.30) yang sebelumnya sudah dilakukan
pembagian tugas yang saya kerjakan yaitu
meliputi poin: latar belakang spesifik,
mengusulkan dan mengisi beberapa poin
tujuan program, mengisi beberapa usulan
rancangan program, dan mengisi beberapa
rancangan dari manejerial program.
2. Selasa, 28 September 2021 Melakukan pertemuan dengan pemateri
(11.00-12.40) yang akan mengisi acara kegiatan program
dan memaparkan maksud dan tujuan dalam

7
mengadakan pertemuan tersebut.
3. Jum’at, 1 oktober 2021 Melakukan pertemuan dengan kepala
(07.00-07.30) Rumah Quran Cendekia untuk melakukan
kerjasama serta memaparkan maksud dan
tujuan dalam melaksanakan program
tersebut.

Nama Mahasiswa : Annisa Aulia Langi


NPM : 192103019
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan
1. Kamis, 23 September 2021 Mengisi beberapa laporan kegiatan program
(14.35-16.35) yang telah ditentukan sebelumnya pada saat
dilaksanakannya pembagian tugas diskusi
kelompok yaitu meliputi poin: mengisi
beberapa bagian dari usulan rancangan
program, dan mengisi beberapa dari
rancangan manajerial program pada poin
evaluasi).

Nama Mahasiswa : Amilia Ze


NPM : 192103005
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan
1. Kamis, 23 September 2021 Mengisi beberapa lapoan program yang
(15.00-16.45) telah ditentukan pada waktu diskusi
kelompok, adapun partisipasi saya dalam
pelaksanaan kegiatan ini yaitu mengisi
rancangan manajerial program pada baian
poin tindak lanjut dan kemitraan.

Nama Mahasiswa : Siti Lutfitasari Hartiani Alawiyah


NPM : 192103021
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan

8
1. Kamis, 23 September 2021 Mengisi beberapa laporan program dari
(14.50-16.00) yang sudah ditentukan pembagiannya
diawal yaitu meliputi pengisian usulan
rancangan program pada poin narasumber
teknis, alat dan bahan, dan evaluasi hasil.

Nama Mahasiswa : Dimas Sunarya


NPM : 192103011
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan
1. Kamis, 23 September 2021 Disini saya mengisi beberapa laporan
(18.35-19.20) program dari yang sudah ditentukan
pembagiannya bersama anggota lainnya
yaitu meliputi rancangan manajerial
program pada poin kemitraan.

Nama Mahasiswa : Elsa Silpia Agustin


NPM : 192103032
No. Hari/Tanggal dan Rincian kegiatan
Waktu (WIB) yang Dikerjakan
1. Kamis, 23 September 2021 Saya mengisi beberapa laporan program
(19.40-20.55) dari yang sudah ditentukan pembagiannya
di awal pertemuan dengan kelompok yaitu
saya mengisi bagaian dari penutup laporan
dan menyusun daftar pustaka.

9
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program “Pentingnya Sex Education Sebagai Upaya
Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To Talk About Sex” ini akan
dilaksanakan selama 1 hari dari jam 08.00 s/d selesai WIB. Dilaksanakan
secara tatap muka di Rumah Qur’an Cendekia Garut yaitu pemaparan materi
dasar dan menggunakan alat yang sudah disediakan. Dilaksanakan sesuai
kegiatan dari awal, inti dan akhir.
c. Evaluasi
Evaluasi dengan desain post-test kemudian pre-test. Yaitu dengan
memberikan pre-test pada awal program berupa angket pertanyaan tentang
sejauh mana pemahaman peserta mengenai Sex Education. Kemudian di akhir
acara, peserta diberikan pos-test berupa angket pertanyaan kembali dengan
tujuan untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta dengan menilai
perubahan pengetahuan setelah mengikuti program.
d. Tindak Lanjut
Rumah Quran Cendekia hendaknya menopang program pendidikannya
dengan kurikulum yang bermuatan nilai-nilai kemanusiaan positif universal
seperti rasa hormat, integritas, kejujuran dan kasih sayang. Juga dengan nilai-
nilai moral yang bersumber dari ajaran agama, nilai-nilai Pancasiila dan budaya
menunjang keadaban.
Dalam pendidikan berbasis nilai, Rumah Quran Cendekia wajib
menyediakan lingkungan pengajaran, termasuk merekrut tenaga pendidik lalu
membina para pendidik dan tenaga kependidikan supaya selalu memiliki
akhlak yang mulia, dan mengutamakan nilai-nilai universal positif seperti nilai
kedamaian, persatuan, keadilan dan saling menghormati antar sesama,
termasuk terhadap perempuan dan anak.
2. Kemitraan
Kami bekerja sama dengan Rumah Quran Cendekia Garut, peranan mitra
kami adalah dengan memberikannya fasilitas berupa tempat serta alat dan bahan
yang akan digunakan ketika acara berlangsung.

10
3. Rencana Anggaran Biaya
Data RAB Peralatan
No Nama Barang Satuan Harga
1 Banner 3x2 1 100.000
2 Soundsystem portable 1 50.000
3 Proyektor + Layar 1 50.000
4 Terminal 3 18.000
5 Trash bag 1 Pack 12.000
Total 230.000
Data RAB Konsumsi
No Nama Barang Satuan Harga
1 Snack Peserta 30 240.000
2 Konsumsi Panitia 6 60.000
3 Konsumsi Pemateri 1 15.000
4 Air Mineral Gelas 1 dus 15.000
Total 330.000
Data RAB Acara
No Nama Barang Satuan Harga
1 Pemateri 1 750.000
2 Sertifikat 1 35.000
Total 785.000
Data RAB Kesekretariatan
No Nama Barang Satuan Harga
1 Kertas A4 1 rim 50.000
2 Amplop Paperline 1 pack 20.000
3 Alat Tulis Kantor 30.000
Total 100.000
Data RAB Dokumentasi
No Nama Barang Satuan Harga
1 Kamera 1 50.000
Total 50.000
Data RAB Humas
No Nama Barang Satuan Harga
1 Transportasi 50.000
Total 50.000

Total Keseluruhan Rp. 1.545.000

11
F. PENUTUP
Remaja merupakan pilar negara yang diperlkan sebagai penerus bangsa
dengan mempersiaplan mereka untuk tumbuh serta berkembang secara optimal baik
dalam bentuk perkembangan moral, fisik/motorik, bahasa, kognitif maupun dalam
sosial emosionalnya. Berbagai bentuk kebudayaan asing yang masuk sering kali
bertentangan serta melanggar berbagai nilai dan norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat.
Remaja tentunya perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman oleh orang tua
mengenai sex education. Sehingga diharapkan hal tersebut dapat mencapai tujuan
dalam menjaga keselamatan, kehormatan, kesucian mereka di lingkungan, keluarga
dan masyarakat.
Perencanaan program seminar Pentingnya Sex Education sebagai Upaya
Preventif Kenakalan Remaja “It's Okay To Talk About Sex” semoga dapat
dilaksanakan sesuai dengan harapan dan rencana yang sudah dirancang. Peserta
seminar berperan aktif dalam kegiatan seminar dan mendapatkan pengalaman serta
ilmu yang dapat diterapkan kepada anak-anaknya.
G. DAFTAR PUSTAKA
Irmayanti, N dan Aironi. (2019). Pengembangan Model Pengetahuan Perilaku Seks
melalui Seks Education untuk Siswa SMA. Jurnal of Urban Sociology. 2. 1.
77-85.
https://journal.uwks.ac.id/index.php/sosiologi/article/download/612/579.
Rinta, L. (2015). Pendidikan Seksual dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif
pada Remaja dan Implikasinya terhadap Ketahanan Psikologi Remaja.
Jurnal Ketahanan Nasional. 21. 3. 164.
https://pdfs.semanticscholar.org/db50/ee19382dd3a49192c94fcc53238bf2f0d
e2a.pdf.

12

Anda mungkin juga menyukai