Anda di halaman 1dari 14

KAMI

MANDIRI
KELOMPOK 1B
Keperawatan A

Asya Aurelia I1B022021 Nala Nuhaejatun Nafisah I1B022079

Devitri Maghfiroh I1B022023 Auna Rofiqoh I1B022081

Dyah Tasnim Kusuma N. I1B022025 Ivana Zahra Salsabila I1B022083

Dwi Wahyuni I1B022029 Musyafa Anas Dhiaulhaq I1B022085


Dwi Hera Ulfia I1B022023 Medina Zafarayana I1B022087
Latar Belakang
Banyaknya anak di bawah umur yang bisa mengakses situs-situs pornografi, kurangnya
pengawasan dari keluarga, serta kurangnya penjelasan tentang seks menambah daftar
panjang faktor yang mempengaruhi fenomena kekerasan seksual terhadap anak Sekolah
Dasar. Berdasarkan catatan KemenPPPA, kasus kekerasan seksual terhadap anak mencapai
9.588 kasus pada 2022. Jumlah itu mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni 4.162
kasus. Maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seks dikalangan masyarakat ini
menyadarkan kita akan pentingnya mengembangkan materi sex education untuk anak usia
dini. Sex education (pendidikan seks) adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup pertumbuhan jenis
kelamin, bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi dan perkembangan alat kelamin
pada wanita dan laki-laki, mengenai menstruasi, mimpi basah, dan sebagainya.
Perumusan
1. Maraknya kasus kekerasan seksual pada anak
usia sekolah

2. Banyak orang tua menganggap sex education


adalah hal yang tabu

3. Kurangnya pengetahuan dan edukasi anak usia


sekolah terhadap sex education
Tujuan
Tujuan Jangka Pendek
1. Menurunkan kasus kekerasan seksual pada anak usia sekolah
2. Memberikan pemahaman pentingnya sex education
3. Meningkatkan pengetahuan dan edukasi mengenai sex education

Tujuan Jangka Panjang


Menjadi wadah promosi kesehatan secara general serta mewujudkan tindakan prevensi
yang berupaya memerangi dan menumbuhkan kesadaran mengenai kekerasan seksual
pada anak rentang Sekolah Dasar yang melibatkan peran civitas akademika di sekolah
dengan menurunkan angka kekerasan seksual pada tahun 2028.
Rancangan Program
A. Kegiatan A
1) Nama Kegiatan 3) Tujuan Jangka Pendek
Kegiatan pertama program kami yaitu a. Meningkatkan pengetahuan orang
Edukasi bernama "Biru" (Belajar Itu tua tentang sex education pada anak.
Seru)

b. Meningkatkan sikap kewaspadaan


2) Deskripsi diri dengan adanya sex education
Mahasiswa memberikan edukasi kepada

c. Mengedukasi terkait bahaya sex


anak-anak, orang tua, dan guru tentang
abuse baik secara
fisik maupun
dampak negatif sex abuse pada anak usia
mental
sekolah, serta masalah kesehatan mental

yang akan muncul jika anak mengalami sex


abuse.

A. Kegiatan A
6) Sumber Daya
a. Nakes
4) Partisipan b. Sponsorship
a. Kepala sekolah c. PPT materi pubertas dan
b. Guru-guru
anatomi tubuh
c. Siswa kelas 4, 5, dan 6
d. Gambar bagian-bagian
d. Komite sekolah
tubuh
e. Puskesmas
f. Dinas Pendidikan
g. Dinas Kesehatan 7) Tim Pelaksana

5) Waktu Mahasiswa S1 Keperawatan


·Hari dan Tanggal : Senin, 6 November 2023 Universitas Jenderal Soedirman.
·Waktu pelaksanaan : 45 Menit
·Tempat pelaksanaan : SD Negeri Y
A. Kegiatan A

8) Indikator Keberhasilan

a. Penurunan angka kekerasan seksual pada anak-


anak yang semula 50% menjadi 25% dalam 5 tahun

b. Peningkatan pengetahuan pada anak usia


sekolah meningkat dalam kurun waktu 5 tahun
kedepan dari sebanyak 56% menjadi 75%.
Rancangan Program
B. Kegiatan B
3) Tujuan Jangka Pendek
1) Nama Kegiatan
Kegiatan kedua program kami yaitu a. Mengembangkan pengetahuan sex
Konseling bernama "Ayo Bercerita" education pada anak

2) Deskripsi
b. Mendorong anak agar berani speak
Mahasiswa memberi konseling kepada up ketika tanda-tanda kekerasan
anak-anak untuk membantu agar mereka seksual menimpa pada dirinya
lebih berhati-hati terhadap hal yang
berhubungan dengan kekerasan seksual.
B. Kegiatan B
6) Sumber Daya
4) Partisipan
a. Tenaga Kesehatan
a. Mahasiswa
b. Guru-guru
b. Anak-anak
c. Orang tua 7) Tim Pelaksana

5) Waktu Mahasiswa S1 Keperawatan


Universitas Jenderal Soedirman
·Hari dan Tanggal : Selasa, 7
November 2023
8) Indikator Keberhasilan
·Waktu pelaksanaan : 45 Menit
·Tempat pelaksanaan : SD Negeri Y a. Anak-anak lebih berhati-hati dengan
adanya kekerasan seksual
b. Anak-anak lebih berani menyampaikan
keresahannya tentang kekerasan seksual
Rancangan Program
C. Kegiatan C
1) Nama Kegiatan
3) Tujuan Jangka Pendek
Kegiatan ketiga program kami yaitu
a. Meningkatkan soft skill SDM yang
Pemberdayaan bernama "Ayo Berlatih"
terlibat dalam memberikan konseling pada
2) Deskripsi anak
Pemberdayaan dilakukan untuk memberi kecakapan
dan meningkatkan kapabilitas semua SDM yang b. Memampukan dan memandirikan
terlibat agar semakin progresif. Pemberdayaan juga SDM yang terlibat dalam memberikan
sebagai upaya membantu SDM yang terlibat untuk edukasi
mengembangkan kemampuan sendiri sehingga bebas
dan mampu untuk mengatur masalah dan
mengambil keputusan secara mandiri.
C. Kegiatan C
4) Partisipan
a. Mahasiswa
b. Kepala sekolah 7) Tim Pelaksana
c. Guru Mahasiswa S1 Keperawatan
Universitas Jenderal Soedirman

5) Waktu
·Hari dan Tanggal : Rabu, 8 November 8) Indikator Keberhasilan
2023 a. Kemampuan mengedukasi SDM
·Waktu pelaksanaan : 45 Menit yang terlibat meningkat 80% setelah
·Tempat pelaksanaan : SD Negeri Y mengikuti pelatihan

6) Sumber Daya b. Kemandirian SDM yang terlibat


dalam mengedukasi anak meningkat
a.Dinas Kesehatan
78% setelah mengikuti pelatihan.
b.Dinas pendidikan
Kesimpulan
Peningkatan kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak usia sekolah di
Indonesia terutama di Kabupaten Banyumas harus mendapatkan perhatian
khusus. Anak harus memiliki pengetahuan tentang sex yang cukup dan
memadai untuk melindungi dirinya.
Persepsi seorang anak terhadap pendidikan seksualitas yang ia terima sejak dini
dari orang tua akan menjadi lebih baik bila orang tua sering melakukan diskusi
interaktif tentang seksualitas. Sehingga kami berharap dengan adanya program
“Kami MANDIRI” anak- anak bisa paham dan sadar tentang hal-hal yang sudah
masuk ke ranah sex abuse.

Anda mungkin juga menyukai