Anda di halaman 1dari 20

USULAN PENELITIAN

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SOSIALISASI GIZI SEIMBANG BAGI KADER POSYANDU


SEBAGAI PENCEGAHAN BALITA STUNTING
DIKELURAHAN KEBAYORAN LAMA SELATAN

Diajukan oleh:
Nama : Zahri Alam Ramadhan
Nim : 2019-41-165
Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar


Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan dan rakhmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Skripsi yang berjudul “Sosialisasi Gizi Seimbang Bagi Kader Posyandu Sebagai
Pencegahan Balita Stunting di Kelurahan Kebayoran Lama Selatan” dapat
diselesaikan tepat waktu.

Adapun tujuan skripsi ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof.Dr.Moestopo konsentrasi Hubungan Masyarakat.

Terdapat beberapa kesulitan serta hambatan yang ditemukan dalam proses


penelitian skripsi ini, akan tetapi dengan proses yang sungguh-sungguh serta
kesabaran skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulis berharap agar skripsi ini
dapat memberikan manfaat dan berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Walaupun demikian, penulis sangat sadar bahwa penelitian ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran akan penulis terima dengan lapang
dada dan tulus hati.

Jakarta, 8 Maret 2023

Zahri Alam Ramdhan


201941165
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.....................................................................1
1.2 Fokus Penelitian....................................................................................2
1.3 Pertanyaan Penelitian............................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................2
1.5 Signifikasi Penelitian............................................................................2
1.5.1 Signifikasi Teoritis......................................................................2
1.5.2 Signifikasi Praktis........................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI.....................4
2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis......................................................4
2.2. Kerangka Konsep Penelitian dan Teori.................................................7
2.1.1. Sosialisasi....................................................................................7
2.1.2. Gizi Seimbang.............................................................................7
2.1.3. Posyandu......................................................................................7
2.1.4. Balita............................................................................................8
2.1.5. Stunting........................................................................................8
2.1.6. Teori Komunikasi Kelompok......................................................8
2.1.7. Teori Kognitif Sosial...................................................................9
2.3. Bagan Alur Berfikir.............................................................................10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................11
3.1. Paradigma Penelitian...........................................................................11
3.2. Pendekatan Penelitian.........................................................................11
3.3. Jenis/Format Penelitian.......................................................................12
3.4. Metode Penelitian................................................................................12
3.5. Objek dan Subjek Penelitian...............................................................12
3.5.1. Objek Penelitian.........................................................................13
3.5.2. Subjek Penelitian.......................................................................13
3.6. Teknik Pengumpulan Data..................................................................13
3.7. Teknik Keabsahan Data......................................................................13
3.8. Teknik Analisis Data...........................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan seseorang kepada
orang lain. Pengertian ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa komunikasi
melibatkan sejumlah orang atau manusia, sehingga komunikasi seperti ini disebut
sebagai komunikasi manusia.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman kebiasaan atau nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Charlotte Buhler: Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar
dan menyesuaikan diri , bagaimana cara hiduo, dan berpikir kelompoknya agar ia
dapat berperan dan berfunsi dengan kelompoknya. (Normina, 2014)
Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau usia anak
dibawah lima tahun. Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak didunia
berkaitan dengan masalah kurang gizi. Akibat dari masalah gizi balita dapat
menyebabkan efek yang serius, seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak
optimalnya perkembangan dan kecerdasan, bahkan dapat menimbulkan kematian
pada balita.
Stunting adalah suatu kondisi dimana seorang balita memiliki panjang dan
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umurnya yang disebabkan oleh
faktor multidimensi yaitu faktor gizi buruk yang dialami balita, kurangnya
pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi, berdampak pada tingkat kecerdasan,
kerentanan terhadap penyakit. Populasi sebanyak 881 orang dengan jumlah sampel
sebanyak 87 ibu. Sampel menggunakan proporsional random sampling, dianalisis
secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Keberadaan posyandu ditengah-tengah masyarakat mempunyai peranan yang
sangat besar,karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi
kesehatan ibu dan anak. Metode penelitian yang dilakukan dengan jenis penelitian
kualitatif, sumber data utama adalah data primer dengan alat pengambilan data yaitu
wawancara, sumber data sekunder adalah observasi, dokumentasi dan studi literatur,
2

teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling,
teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hambatan-hambatan yang dialami para kader dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan adalah sebagian besar kader, tingkat pendidikannya masih
kurang dan belum mendapatkan pelatihan terhadap tugas-tugas sebagai kader
Posyandu secara maksimal. (Utaminingtyas & Royhan Padangsidimpuan, 2020)
Dalam hal ini peneliti menemukan beberapa masalah dalam penelitian yang
akan diteliti seperti kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai stunting,
efektivitas sosialisasi yang dilakukan oleh kelurahan kebayoran lam.

1.2 Fokus Penelitian


Bedasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, fokus dalam penelitian ini
untuk mengetahui seberapa efektif sosialisasi kepada masyarakat kelurahan
kebayoran lama selatan mengenai pencegahan balita stunting.

1.3 Pertanyaan Penelitian


Bedasarkan dengan latar belakang yang telah di jelaskan mengenai konteks
penelitian, maka pertanyaa yang berusaha dijawab dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimana Sosialisasi gizi seimbang bagi kader posyandu sebagai pencegahan
balita stunting di kebayoran lama selatan?

1.4 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan fokus penelitian dana pertanyaan penelitian, maka tujuan dari
penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas sosialisasi mengenai gizi
seimbang bagi kader posyandu sebagi pencegahan balita stunting di kebayoran
lama selatan.

1.5 Signifikasi Penelitian


1.5.1 Signifikasi Teoritis
Hasil penelitian ini diharpkan dapat menjadi bahan rujukan bagi
peneliti selanjutnya yang berminta pada ajian mengenai edukasi seimbang
pada balita stunting agar terhindar dari penyakit.
3

1.5.2 Signifikasi Praktis


Dengan adanya penelitian ini diaharapkan dapat memberikan manfaat
pada pembaca dan menjadi bahan evaluasi dalam penyampain edukasi
diharapkan peneliti dapat memberikan pengetahuan edukasi gizi seimbang
pencegahan balita stunting.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI

2.1. Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis


Kajian Pustaka adalah tahap awal dari sebuah penelitian yang bertujuan
untukmengumpulkan informasi, data, dan sumber – sumber terkait topik penelitian
yang akan dilakukan. Kajian Pustaka sangat penting dilakukan dalam sebuah
penelitian karena dapat membantu peneliti untuk memahami topik penelitian secara
lebih komprehensif.
Kajian Pustaka merupakan tinjaun dari peneliti yang sudah ada lebih dahulu
dan dijadikan contoh sebagai referensi oleh peneliti dalam hal melakukan penelitian
ini.
Berikut adalah penelitian terdahulu yang peneliti jadikan sebagai kajian
Pustaka guna menjalankan penelitian :
1. Penelitian pertama dilakukan oleh Elsha Pratiwi, dengan judul “Peran Kader
Posyandu BougenVille Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kelurahan
Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur”. Adapun tujuan penelitian ini adalah
membahas tentang peran kader posyandu Bougenville dalam meningkatkan
pertisipasi masyarakat kelurahan cempaka putih kecamatan ciputat timur. Metode
yang digunakan dalalm penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian deskriptif. Data penelitian ini diperoleh berupa observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teori Gender dan hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa peran kader posyandu adalah memberikan
sosialisai kepada masyarakat memberikan pelayanan – pelayanan yang ada di
posyandu, memberikan informasi kepada masyarakat tentang Kesehatan, edukasi
kepada masyarakat tentang bahaya rokok serta bahaya narkoba. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah tujuan yang di lakukan oleh penelitian ialah
mengetahui efektivitas dari sosialisasi yang dilakukan kader posyandu, teori yang
digunakan teori komunikasi kelompok dan teori komunikasi massa.
5

2. Penelitian kedua dilakukan oleh Nada Syafa Anggesta, Yhona Paratmanitya,


Shinta Dewi Purnamasari, dengan judul “Efektivitas Edukasi Gizi dan Kesehatan
Prakonsepsi Pada Wanita Usia Subur (WUS)”. Jurnal ini diterbitkan oleh
Universitas Alma Ata 2019. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui
efetivitas edukasi gizi dan Kesehatan prakonsepsi pada Wanita usia subur
(WUS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektif tidaknya edukasi yang
diberikan, data penelitian ini diperoleh dengan wawancara secara online. Hasil
Penelitian ini dilakukan dengan informan yang termasuk Wanita usia subur (16-
18 tahun). Edukasi gizi dan Kesehatan Prakonsepsi diberikan youtube, dan
diberikan sebanyak tujuh pertanyaan. Dari wawancara yang diberikan terdapat
satu pertanyaan yang dianggap sulit, yaitu persepsi tentang efektivitas edukasi
dalam peningkatan pemahaman. Kelebihan dari pemberian edukasi secara online
ini informan dengan mudah mendapatkan informasi dan dapat diakses dimanapun
dan kapanpun.

Nada Syafa,
Anggesta, Yhona Zahri Alam
No Nama Peneliti Elsha Pratiwi
Paratmanitya, Shinta Ramadhan
Dewi Purnamasari
1 Judul Peran Kader Efektivitas Edukasi Sosialisasi Gizi
Posyandu Gizi dan Kesehatan Seimbang Bagi
Bougenville dalam Prakonsepsi Pada Kader
meningkatkan Wanita Usia Subur Posyandu
partisipasi (WUS) Sebagai
masyarakat Pencegahan
kelurahan cempaka Balita Stunting
putih kecamatan di Kelurahan
ciputat timur. Kebayoran
Lama Selatan
2 Masalah Bagaimana peran Bagaimana persepsi Bagaimana
kader dalam siswi tentang Pengelolaan
meningkatkan efektivitas edukasi Sosialisasi
partisipasi yang diberikan dalam
masyarakat dalam meningkatkan Menyampaikan
diposyandu pemahaman tentang Informasi
bougenville gizi dan Kesehatan Pencegahan
prakonsepsi Balita Stunting
6

Tujuan Membahas tentang Mengetahui Untuk


peran kader efetivitas edukasi Mengetahui
posyandu gizi dan Kesehatan efektivitas
Bougenville dalam prakonsepsi pada edukasi peran
meningkatkan Wanita usia subur kader
pertisipasi (WUS). posyandu di
masyarakat Kelurahan
kelurahan cempaka Kebayoran
putih kecamatan Lama Selatan
ciputat timur. dalam
meningkatkan
partisipasi
dalam
penyuluhan
balita stunting.
Pendekatan Deskriptif Deskriptif Deskriptif

Teori Gender Analisis persepsi Teori


Kelompok,
Kognitif Sosial
Hasil menunjukan bahwa Penelitian ini
peran kader dilakukan di SMK
posyandu adalah yang berada di
memberikan kabupaten Bantul,
sosialisai kepada dengan 16 informan
masyarakat yang termasuk
memberikan Wanita usia subur
pelayanan – (16-18 tahun).
pelayanan yang ada Edukasi terkait gizi
di posyandu, dan Kesehatan
memberikan prakonsepsi
informasi kepada diberikan youtube,
masyarakat tentang dan diberikan
Kesehatan, edukasi sebanyak 7
kepada masyarakat pertanyaan.
tentang bahaya Kelebihan dari
rokok serta bahaya pemberian edukasi
narkoba. secara online ini
informan dengan
mudah mendapatkan
informasi dan dapat
diakses dimanapun
dan kapanpun
7

2.2. Kerangka Konsep Penelitian dan Teori


2.1.1. Sosialisasi
George Herbert Mead: Sosialiasasi adalah proses melalui mana individu
belajar untuk menginternalisasikan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana
mereka hidup. (Tan, Worabai, & Rahman, 2021).
Peter Berger: Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati
serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya.
Sosialisai adalah suatu proses kegiatan pembelajaran yang ada di lingkungan
sosial guna menanamkan nilai0nilai dan tujuan yang diharapkan dalam anggota
kelompok dan masyarakat. (Rahmawati, et al., 2019)

2.1.2. Gizi Seimbang


Gizi Seimbang memiliki arti pemenuhan zat gizi yang beragam jenisnya,
bergizi, dan sesuai dengan kebutuhan. Salah satu upaya awal yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki pengetahuan gizi adalah melalui kegiatan edukasi atau konseling
(Rahmawaty, Azizah, & Sofwah, 2022)
Menurut Kementrian Kesehatan RI, 2014 Gizi Seimbang susunan pangan
sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas
fisik, perilaku hidup bersih dan memprtahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.

2.1.3. Posyandu
Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
Kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih
teknologi dalam pelayanan Kesehatan masyarakat dari masyarakat dan oleh
masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan atau pelayanan serta pembinaan
teknis dari petugas Kesehatan yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini dalam rangka pembinaan kelangsungan hidup anak
8

tang ditujukan untuk menjaga kelangsungan hidup sejak dijanin dalan kandungan ibu
sampai balita.

2.1.4. Balita
Balita adalah anak yang telah menginjak usai diatas 1 tahun atau lebih
popular dengan pengertian anak dibawah 5 tahun. Balita adalah istilag umum
bagi anak usia 1 sampai 3 tahun dan anak prasekolah 3-5 tahun. Masa balita
merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan dimasa itu menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya.

2.1.5. Stunting
Stunting merupakan masalah Kesehatan prioritas di Indonesia.
Stunting menggambarkan kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia 5
tahun akibat dari kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama
kehidupan, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. (Astuti, Adriani, &
Handayani, 2020)
Menurut WHO Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak
akibat asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososisal
yang tidak kuat.
Stunting juga meningkatkan resiko terjadinya gangguan kognitif dan
perkembangan pada anak, serta menyebabkan obesitas dan penyakit
metabolik.

2.1.6. Teori Komunikasi Kelompok


Teori Komunikasi Kelompok sebgai mana disampaikan Michael
Burgoon dan Michael Ruffner dalam buku Human communication, A
revision of approaching speech/communication, memberi batasan komunikasi
kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna
memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi,
pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
9

Dalam hal ini peneliti menggunakan Teori Komunikasi Kelompok


sebagai Teori Besar dalam pembedahan penelitian ini.

Komunikasi kelompok sebagai suatu interaksi tatap muka diantara


tiga orang atu lebih, dengan maksud atau tujuan yang telah diketahui oleh
anggota seperti berbagi informasi, penjagaan diri dan saling memecahkan
masalah, sehingga masing-masing anggota dapat mengingat karakteristik
probadi anggota yang lain sehingga lebih akurat (Burgoon, 2004)

2.1.7. Teori Kognitif Sosial


Teori Kognitif Sosial adalah teori yang menonjolkan bahwa Sebagian besar
pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati
orang lain manusia memperoleh pengetahuan, aturan aturan, keterampilan-
keterampilan, strategi-strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap individu juga
melihat model-model atau contoh-contoh untuk mempelajari kegunaan dan
kesesuaian perilaku-perilaku akibat dari perilaku yang di modelkan, kemudian
mereka bertindak sesuai dengan keyakinan tentang kemampuan mereka dan hasil
yang diharapkan dari tindakan mereka. (Dale, 2012)
10

2.3. Bagan Alur Berfikir

POSYANDU KEBAYORAN LAMA

GIZI SEIMBANG

SOSIALISASI

KOMUNIKASI KELOMPOK KOGNITIF SOSIAL

PENCEGAHAN
STUNTING UNTUK
GENERASI
SELANJUTNYA
Gambar 2.3 Bagan Alur Berfikir
Sumber : Data Olahan Penulis, 2023
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian


Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme,
paradigma konstruktivisme menganggap bahwa realita tidak bisa diobservasi secara
objektif dan independent, namun dibentuk oleh pengalaman dan persepsi subjektif
individu.
Paradigma adalah cara pandang atau melihat sesuatu yang hidup dalam diri
seseorang dan mempengaruhi orang tersebut dalam memandang realitas sekitarnya.
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana
cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perakuan peneliti terhadap
ilmu atau teori yang dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Perilaku manusia secra fundamental berbeda dengan perilaku alam karena manusia
bertindak sebagai agen yang mengonstruksi dalam realitas sosial mereka, baik
melalui pemberian makna maupun pemahaman perilaku di kalangan mereka sendiri.
(Ridha, 2017)
Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme sebagai landasan
penelitian dengan tujuan mengetahui efektivitas dalam sosialisasi gizi seimbang bagi
kader posyandu sebagai pencegahan balita stunting di kelurahan kebayoran lama
selatan, paradigma konstruktivisme ini menganggap subjek sebagai faktor utama.

3.2. Pendekatan Penelitian


Berdasarkan permasalahan penelitian ini lebih tepatnya menggunakan metode
kualitatif dengan jenins pendekatan deskriptif. Metode kualitatif yaitu
menggambarkan dan menjelaskan permasalahan yang diteliti dalam bentuk kalimat
bukan dalam bentuk angka. Peneliti hanya memaparkan situasi dan peristiwa dimana
peneliti tidak mencari dan menjelaskan hubungan. Tidak menguji hipotesis atau
12

membuat prediksi. Penelitian ini lebih menekankan kepada interprestasi dari pada
peneliti berdasarkan teori-teori yang ada.
Penelitian ini bersifat deskriptif terkait denga nada yang terkumpul. Data
yang ada kemudian diolah dan diurai menjadi kata-kata dan gambar kemudian
dibingkai menjadi kalimat. Kata-kata dan gambar merukapan bagian dari hasil
wawancara yang dilakukan oleh penelitidan informan (V, 2015). Hasil dari analisis
ini kemudian dijelaskan secara naratif, dengan tujuan untuk memberikan gambaran
yang mendalam dan memperjelas pemahaman tentang fenomena yang teliti.

3.3. Jenis/Format Penelitian


Jenis format yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan atau menjelaskan suatu fenomena secara detail dan sistematis.
Penelitian ini berfokus pada pengumpulan data yang akurat dan terperinci dengan
tujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang fenomena yang
berada dalam penelitian ini.

3.4. Metode Penelitian


Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi kasus, Studi kasus
adalah studi empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer dalam konteks
kehidupan nyata. Awalnya metode penelitian studi kasus sering digunakan pada
bidang ilmu sosial.

3.5. Objek dan Subjek Penelitian


Objek Penelitian adalah topik atau subjek yang menjadi fokus dari suatu studi
atau penelitian. Objek pe\nelitian dapat berupa hal-hal konkret seperti benda, tempat,
atau, organisasi, atau hal-hal yang lebih abstrak seperti konsep atau ide.
Pemilihan objek penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian karena
menentukan cakupan, metode, dan tujuan penelitian. Dalam memilih objek
penelitian, peneliti harus memperhatikan apakah objek tersebut relevan dengan topik
yang diteliti dan apakah objek tersebut dapat memberikan data atau informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
13

3.5.1. Objek Penelitian


Bedasarkan permasalahn yang akan diteliti dalam penelitian ini maka objek
dalam penelitian ini adalah sosialisasi kepada kader posyandu dalam pencegahan
balita stunting dalam menanamkan informasi.

3.5.2. Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah orang yang memahami dengan benar apa yang
sedang di teliti. Subjek penelitian ini yaitu ketua kader posyandu kelurahan
kebayoran lama selatan sebagai pengelola dan memiliki wewenang atas kegiatan
sosialisasi tersebut.

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Metode wawancara mendalam dan terbuka digunakan untuk mengumpulkan
data dalam penelitian ini. Selain metode wawancara, peneliti juga mengamati data
dan dokumen yang terkait dengan penelitian guna memperoleh informasi yang lebih
akurat dan luas serta hasil yang maksimal.

1. Data Primer
Data primer yang di peroleh dari penelitian ini adalah yaitu data yang
di peroleh langsung dari sumbernya yaitu ketua kader posyandu dikebayoran
lama selatan melalui observasi dan wawancara.

2. Data Sekunder
Pengumpulan data yang di dapatkan dari sumber lain untuk
mendukung pencarian informasi dalam melengkapi penelitian ini seperti
dokumentasi atau studi kepustakaan.

3.7. Teknik Keabsahan Data


Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi
data dan membandingkan dengan data yang delah dikemukakan melalui observasi
14

dan wawancara (Sugiyono, 2011). Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi
sumber. Triangulasi bisa dikategorikan bagaikan metode pengecekan keabsahan
informasi yang menggunakan suatu yang lain. Diluar informasi itu buat keperluan
pengecekan ataupun bagaikan pembanding terhadap informasi itu (Moleong, 2016).

1. Triangulasi sumber
Triangulasi pertama adalah tentang triangulasi sumber. Triangulasi sumber
berarti menguji data dari berbagai sumber informan yang akan diambil datanya.

2. Triangulasi Teknik
Triangulasi Teknik digunakan untuk menguji daya dapat dipercaya sebuah
data yang dilakukan dengan cara mencari tahu dan mencari kebenaran data
terhadap sumber yang sama melalui Teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu ini ialah bahwa seringkali waktu turut mempengaruhi daya
dapat dipercaya data. Misalnya, data yang dikumpulkan di pagi hari dengan
Teknik wawncara dimana saat itu narasumber masih segar dan belum banyak
masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

3.8. Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data kualitatif model interaktif
Milis dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, Syahrum,
2019), analisis data adalah(Normina, 2014) proses menyusun atau mengolah data
agar dapat diinterprestasikan lebih lanjut. Analisis data kualitatif model interaktif
Miles dan Huberman terdiri dari:
1. Reduksi Data
Proses seleksi yang bertujuan untuk menyederhanakan, mengabstraksikan,
dan mengubah data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis dilapangan.
Pemrosesan data berlanjut sepanjang proyek yang berorientasi pada kualitas.
15

2. Representasi Data
Sekumpulan informasi terstuktur yang memungkinkan penarikan kesimpulan
dan Tindakan yang harus diambil. Penyajian data berupa teks deskriptif, yang
diubah ked alam bentuk bagan.

3. Menarik Kesimpulan
Verifikasi/penarikan simpulan data yang diperoleh sejak awal penelitian
sebenarnya sudah merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula
belum jelas dan masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai pada
tahap kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan
yang kuat karena telah melalui proses anilisa data.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, D. D., Adriani, R. B., & Handayani, T. W. (2020). Stunting. Pemberdayaan


masyarakat dalam rangka stop generasi stunting.
Burgoon, M. (2004). Wiryanto. In Memahami Komunikasi kelompok (p. 46).
Yulianto Budi Setiawan.
Dale, H. S. (2012). Learning theoris. An education perspektif.
Moleong. (2016). Triangulasi. metode triangulasi keabsahan data.
Normina. (2014). Jurnal Kopertais . Masyarakat dan Sosialisasi.
Rahmawati, N. I., Lumbu, A. A., Basri, Septiyana, L., Susanti, L. D., & Hamer, W.
(2019). Jurnal Pengabdian Masyarakat. Sosialisasi Menumbuhkan Minat
Siswa-Siswi akan Investasi jangka Panjang di Era Milineal 4.0 Bidang
Pendidikan di Desa Wates Kecamatan Way Ratai.
Rahmawaty, S., Azizah, A. N., & Sofwah, U. M. (2022). Gizi Seimbang. Konsultasi
Gizi untuk meningkatkan pengetahuan siswa menengah atas tentang gizi
seimbang.
Ridha, N. (2017). Proses Penelitian. Proses Penelitian, masalah, variable dan
paradigma penelitian.
Sugiyono. (2011). Instrumen penelitian kualitatif. penelitian kualitatif.
Sugiyono. (2019). Syahrum. Miles dan Huberman.
Syahrum. (2019). deskriptif fenomenologi. penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi.
Tan, C. F., Worabai, L. H., & Rahman, S. A. (2021). Jurnal Terapan Pemerintah
Minangkabau. Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan dalam Masa
Pandemi Covid-19 kepada Masyarakat di Kecamatan Purwakarta.
V, W. S. (2015). penelitian kualitatif. penelitian deskriptif.
Nurhadi, Z. F., & Kurniawan, A. W. (2017). Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan
Penelitian. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran Dan Penelitian, 3(1), 90–95.
Ririn dkk. (2018). Peran Posyandu untuk Menangani Stunting di Desa Medini
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Journal Of Public Policy And Management
Review, 10(3), 1– 10.
Rustiana, E. R. (2011). Efek psikologis dari pendidikan jasmani ditinjau dari teori
neurosains dan teori kognitif sosial. Sport Science Journal, 1(2), 198–
200.https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/article/view/2035.
Utaminingtyas, F., & Royhan Padangsidimpuan, A. (2020). Efektivitas Penyuluhan
Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Pada
Balita Di Kelurahan Tingkir Lor, Kota Salatiga Effectiveness of Health
Education on the Level of Maternal Knowledge on Balanced Nutrition for
Under-Five Children . Medikes (Media Informasi Kesehatan), 7(1), 171.
W hani, D. A., Nissa, C., & Setyaningrum, Y. I. (2021). Peningkatan Pengetahuan
Remaja Putri Melalui Edukasi Gizi Menggunakan Media Whatsapp Group. Jurnal
Gizi, 10(1), 31. ardhttps://doi.org/10.26714/jg.10.1.2021.31-37.

Anda mungkin juga menyukai