PURPOSIVE
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Bisnis Semester 3 (Tiga)
Tahun Ajaran 2021/2022
Disusun oleh :
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Populasi dan Sampel ............................................................................................ 6
2.2 Pengertian Purpossive Sampling ............................................................................................. 6
2.3 Tujuan dan Rumus Purposive Sampling .................................................................................. 8
2.4 Hubungan antara puposive sampling dan populasi ................................................................ 8
2.5 Syarat dan Langkah-langkah Purposive Sampling................................................................. 10
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Purposive Sampling ................................................................... 10
2.7 Contoh Kasus Pada Purposive Sampling ............................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 12
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
mewakili semua karakteristik populasinya, maka hasil penelitian tersebut tidak
dapat dibuatkan generalisasinya.
Penarikan sampel terbagi menjadi yaitu probability sampling dan
nonprobability sampling. Probability sampling terdiri atas acak sederhana (simple
random sampling), sistematik (systematic random sampling), sampel strata
(stratified random sampling), klaster (cluster random sampling) dan bertingkat
(multistage sampling). Sedangkan pada non-probability sampling terdapat
purposive sampling, incidental samping, quota sampling dan lainnya (Sumantri,
2011: 188).
Berdasarkan hal tersebut, makalah ini disusun untuk menguraikan lebih
mendalam terkait sampel dan cara penarikannya terkhusus dengan Purposive
sampling, terkait bagaimana langkah-langkah pada metode ini serta kelebihan dan
kekurangannya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan pada makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian dari sampel
2. Mengetahui pengertian Purposive sampling
3. Mengetahui langkah-langkah Purposive sampling
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Purposive sampling
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Apabila penelitian memerlukan syarat khusus, maka metode purposive sampling
tepat untuk digunakan. Metode ini mengambil sampel berdasarkan tujuan dari
penelitian itu snedir (Mufarriqoh, 2020). Misalnya penelitian terkait narkoba, atau
penelitian kemampuan membaca huruf braile pada tunanetra ataupun penelitian
khusus lainnya.
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel di mana peneliti mengandalkan penilaiannya sendiri ketika
memilih anggota populasi untuk berpartisipasi dalam suatu penelitian. Purposive
sampling adalah metode pengambilan sampel non-probability dan itu terjadi
ketika elemen yang dipilih untuk sampel dipilih oleh penilaian peneliti. Para
peneliti sering percaya bahwa mereka dapat memperoleh sampel yang
representatif dengan menggunakan penilaian yang baik, yang akan menghemat
waktu dan uang (Black, 2010).
Metode purposive sampling dapat terbukti efektif ketika hanya sejumlah kecil
orang dapat berfungsi sebagai sumber data primer karena sifat desain penelitian
dan tujuan dan sasaran. Misalnya, untuk penelitian yang menganalisis pengaruh
tragedi pribadi seperti kehilangan keluarga atas kinerja manajer tingkat senior,
peneliti dapat menggunakan penilaiannya sendiri untuk memilih manajer tingkat
senior yang dapat berpartisipasi dalam wawancara mendalam.
Dalam purposive sampling, penilaian pribadi perlu digunakan untuk memiliki kasus
yang membantu menjawab pertanyaan penelitian atau mencapai tujuan penelitian.
Menurut jenis kasus (Saunders, 2012), pengambilan sampel secara purposive dapat
dibagi menjadi enam kategori berikut :
7
d) Sampling variasi heterogen atau maksimum bergantung pada penilaian
peneliti untuk memilih peserta dengan karakteristik yang beragam. Ini
dilakukan untuk memastikan adanya variabilitas maksimum dalam data
primer.
e) Pengambilan sampel homogen berfokus pada "fokus pada satu
subkelompok tertentu di mana semua anggota sampel serupa, seperti
pekerjaan atau tingkat tertentu dalam hierarki organisasi (Saunders, 2012).
f) Sampling Teoritis adalah kasus khusus pengambilan sampel purposive yang
didasarkan pada metode induktif Grounded Theory
Selain itu, terdapat beberapa syarat yang perlu digunakan dalam penggunaan
teknik purposive sampling, yaitu penetapan kriteria atau batasan sampel dilakukan
dengan teliti dan sampel yang diambil tersebut sebagai subjek penelitian harus
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Hidayat, 2017).
Rumus
8
Semua individu yang terdapat pada lingkaran adalah anggota populasi, dimana
hasil penelitian akan diterapkan. Pemilihan populasi ini dilakukan atas dasar
demografi dan keterjangkauan terhdapat subjek penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan pada sampel akan diterapkan pada populasi
yang lebih luas, sehingga sampel yang terpilih harus representative mewakilli
populasinya. Berdasarkan hal ini muncul istilah validitas internal dan eksternal
dalam penelitian.
10
2.7 Contoh Kasus Pada Purposive Sampling
Contoh 1
Banyak suku di dunia yang memiliki kepercayaan agama masing-masing,
misalnya masyarakat Bali menganut paham sinkretisme yang dianggap sebagai
campuran Hindu dan Budha. Bagi peneliti yang berencana mempelajari budaya
negara-negara Asia Tenggara, disarankan agar mereka memilih strata
menggunakan judgemental sampling karena keyakinan agama dianggap sangat
sensitif di belahan dunia ini.
Karena kepekaan topik, jika sampel dari mereka yang memiliki pengetahuan yang
sesuai dibuat dan penelitian dilakukan dengan sampel tersebut, hasilnya akan
sangat akurat. Teknik pengambilan sampel probabilitas sering kali menghasilkan
hasil yang berubah dalam kasus seperti itu.
Contoh 2
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan dapat dikatakan bahwa alternatif metode
purposive sampling mungkin terbukti efektif ketika hanya sejumlah orang yang dapat
berfungsi sebagai sumber data primer karena sifat desain penelitian, maksud dan
tujuan penelitian. Misalnya, untuk penelitian yang menganalisis pengaruh tragedi
pribadi seperti kehilangan keluarga terhadap kinerja manajer tingkat senior, peneliti
dapat menggunakan penilaiannya sendiri untuk memilih manajer tingkat senior yang
dapat berpartisipasi dalam wawancara mendalam. Sebaliknya dengan adanya
tujuannya berbeda-beda tergantung pada jenis teknik pengambilan sampel dengan
tujuan tertentu yang digunakan. Misalnya, dalam pengambilan sampel homogen, unit
dipilih berdasarkan kesamaan karakteristiknya karena karakteristik tersebut menjadi
minat khusus peneliti. Sebaliknya, pengambilan sampel kasus kritis sering digunakan
dalam penelitian eksplorasi dan kualitatif untuk menilai apakah fenomena yang
menarik itu ada (di antara alasan lain).
3.2 Saran
Untuk meningkatkan cara belajar mahasiswa maka kami bermaksud memberi saran,
yaitu :
1. Mahasiswa seharusnya tidak melakukan tindakan plagiat atau copy paste dari
materi yang ada, tpi mahasiswa diharapkan mampu memahami materi yang
diberikan dengan baik kemudian menuliskannya dalam bentuk makalah sesuai
dengan pemahannya mengenai materi yang telah di berikan.
2. Mahasiswa sebaiknya membaca buku yang sudah diakui kebenarannya bukan
hanya mengambil materi dari blog.
3. Dosen pengajar seharusnya lebih tegas lagi dalam memberikan tugas sehingga
mahasiswa tidak berani untuk melakukan copy paste pada materi yang ada di blog
internet.
4. Mahasiswa juga seharusnya mampu mengamalkan materi yang telah dibuat dalam
kehidupan sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Cahyono, Tri. 2018. Statistika Terapan dan Indikator Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish
Gayahu, Sri Asih. 2019. Metodologi Penelitian Kesehatan Masyarakat. Sleman: Deepublish
Saunders, M., Lewis, P. & Thornhill, A. (2012) “Research Methods for Business Students”
6th edition, Pearson Education Limited
13