Anda di halaman 1dari 102

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI S1 KEBIDANAN

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

Ketua Prodi Koordinator Skripsi

(Nova Linda Rambe, S.ST., M.Keb) ( Risa Tantry Gultom, S.Tr.Keb.,M.Keb)

i
KATA PENGANTAR

Buku Panduan Penulisan Skripsi ini, disusun untuk membantu mahasiswa

dan pembimbing dalam menulis Skripsi, yang menjadi tugas akhir dalam

menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Kebidanan Universitas Imelda

Medan. Buku panduan ini memuat ketentuan-ketentuan tentang penulisan proposal

skripsi dan penulisan skripsi. Buku Panduan ini diharapkan dapat membantu dalam

penulisan skripsi guna mencapai hasil yang optimal dari segi kualitas skripsi dan

waktu penyelesaian skripsi yang tepat.

Buku panduan ini dibuat dengan satu keyakinan bahwa mahasiswa telah

memahami konsep metodologi penelitian, sehingga diharapkan mahasiswa bisa

mengaplikasikan dalam membuat skripsi dan tidak mendapatkan hambatan serta

kendala yang berarti. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut

mendukung proses penyusunan buku panduan ini dan penghargan yang setinggi-

tingginya atas bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian buku ini. Kami

berharap buku panduan ini dapat memberikan manfaat dalam penyusunan skripsi.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam buku panduan ini,

sehingga kami mengharapkan saran dan masukannya.

Medan, 10 Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................... i


Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................................................. ix
Visi dan Misi Universitas Imelda Medan ........................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian...........................................................................................................1
1.2 Status dan Bobot Skripsi ....................................................................................6
1.3 Persyaratan Skripsi .............................................................................................6

BAB II SISTEMATIKA PROPOSAL DAN SKRIPSI .....................................14


BAB III SISTEMATIKA SKRIPSI....................................................................36
Lampira-lampiran

iii
VISI DAN MISI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

VISI Menjadi Perguruan Tinggi yang profesional di bidang


teknologi dan kesehatan serta mampu bersaing ditingkat
nasional pada tahun 2023.
MISI 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran
bidang teknologi dan kesehatan melalui sistem
pembelajaran yang sesuai dengan Standart
Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) mengacu
pada KKNI dan terintegrasi dengan hasil– hasil
penelitian serta pengabdian masyarakat yang
terkini untuk menghasilkan lulusan sesuai profil
yang diharapkan.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan
dipublikasikan secara nasional dan internasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang
terstruktur dan mengacu kepada hasil penelitian.
4. Melaksanakan kerjasama produktif dengan
berbagai institusi pendidikan dan pelayanan di
bidang teknologi dan kesehatan di Kota Medan,
Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam
pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian
kepada masyarakat.Membangun kerjasama
produktif dengan berbagai institusi pendidikan
dan pelayanan kesehatan di Kota Medan,
Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam
pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian
kepada masyarakat.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi S1

Kebidanan Universitas Imelda Medan di akhir masa studi. Skripsi merupakan

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kebidanan. Manfaat penulisan skripsi

adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti,

membiasakan mahasiswa untuk menyusun hasil penelitian, menuangkan ke dalam

karangan ilmiah dan menambah pengetahuan orang lain melalui penemuan dan

hasil pemikirannya.

1.1 Pengertian

1.1.1 Skripsi

Pada akhir suatu bidang studi, salah satu karya ilmiah yang ditulis oleh

mahasiswa sarjana (S1). Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi program, yang dapat ditulis berdasarkan hasil

penelitian lapangan, hasil pengembangan, atau hasil kajian pustaka.

1.1.2 Pembimbing Skripsi

Pembimbing Skripsi adalah orang yang memenuhi spesialisasi keahlian

(substansi) dan bertanggung jawab atas proses pembimbingan, sebagai

pengarah penelitian mahasiswa. Pembimbing memiliki tanggungjawab

terhadap kualitas skripsi. Dosen pembimbing bertugas membimbing

mahasiswa antara lain dalam pemilihan topik, ruang lingkup pembahasan,

pemilihan variabel yang dianalisis, penggunaan teori dan sistematika

penulisan. Meskipun mendapat bimbingan dari dosen, tanggung jawab isi

1
skripsi tetap berada pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa

diharapkan jujur dalam penggunaan data dan bertanggungjawab terhadap

penulisannya. Ketentuan mengenai jadwal dan teknis bimbingan diserahkan

sepenuhnya kepada pembimbing dan mahasiswa yang bersangkutan baik

tatap muka langsung maupun melalui email. Pembimbing utama skripsi

adalah dosen yang ahli pada topik skripsi dengan minimal pendidikan

adalah S2. Pembimbing bisa melakukan pertemuan antar pembimbing jika

ada masalah krusial yang perlu dibahas bersama antar pembimbing dan

mahasiswa. Sidang fullboard tim pembimbing terkait penelitian bisa

dilaksanakan agar terjadi persamaan persepsi antara pembimbing dan

mahasiswa Penggantian Pembimbing Skripsi dimungkinkan apabila:

a. Topik diluar bidang keahlian pembimbing skripsi

b. Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi

c. Pembimbing melakukan perjalanan ke luar kota/negeri dalam waktu

yang lama penggantian pembimbing skripsi harus disetujui oleh

program studi yang ditandatangani oleh Dekan

1.1.3 Penguji Skripsi

Penguji Skripsi adalah dosen yang menguji skripsi mahasiswa dalam

tahapan Sidang Proposal dan Sidang Skripsi. Penguji skripsi terdiri dari

pembimbing I dan pembimbing II minimal S2 dan 1 orang penguji dari

praktisi/akademisi yang memiliki kepakaran di bidang keilmuwan. Penguji

Skripsi yang berperan sebagai moderator saat ujian skripsi mahasiswa

adalah Pembimbing II (dosen internal).

2
1.1.4 Pelaksanaan Pembimbing Skripsi

Proses pembimbingan adalah proses diskusi antara mahasiswa dengan

dosen pembimbing Skripsi yang dilakukan secara tatap muka (online/

offline) maupun melalui surat elektronik. Proses bimbingan harus tercatat

dalam buku kemajuan studi/Lembar bimbingan sebagai bukti proses

pembelajaran. Frekuensi bimbingan minimal 12 kali tatap muka, dengan

ketentuan :

a. Tatap muka offline: minimal 6 kali pertemuan (mulai dari proposal

hingga skripsi)

b. Bimbingan dari penyusunan proposal (oleh pembimbing I dan II):

minimal 5 kali pertemuan hybrid

c. Bimbingan penyusunan hasil : minimal 7 kali pertemuan hybrid (oleh

pembimbing I dan II)

1.1.5 Usulan Proposal Skripsi

Usulan proposal skripsi merupakan langkah awal bagi mahasiswa sarjana

kebidanan untuk mengajukan ide dan gagasan yang akan dijadikan topik

dan judul skripsi. Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Topik/tema mengacu pada hasil praktik proyek Metode Penelitian dan

Kebidanan Berbasis Bukti

b. Mahasiswa telah sekurang-kurangnya menyelesaikan mata kuliah

semester 1 hingga semester 7 dibuktikan dengan nilai KHS ≥ 3.0

c. Tercatat sebagai mahasiswa aktif (dibuktikan dengan KRS) dan

memiliki kartu mahasiswa

3
Mahasiswa melakukan ususlan topik dengan alur sebagai berikut:

Diagram 1.1 Alur Susulan Topik Skripsi

4
1.1.6 Seminar Proposal

Seminar proposal adalah seminar dari usulan skripsi yang berupa rencana

kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk kegiatan penelitian

skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Kebidanan. Naskah usulan

penelitian skripsi yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen

pembimbing skripsi. Seminar proposal skripsi sah apabila dihadiri

sekurang-kurangnya 5 (lima) peserta, yang dibuktikan dengan presensi

kehadiran peserta kecuali bagi 10 pendaftar pertama seminar proposal

skripsi.

1.1.7 Sidang Skripsi

Sidang skripsi adalah proses akhir bagi mahasiswa S1 Kebidanan dalam

rangka meraih gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb.) setelah melaksanakan

revisi Seminar Proposal Skripsi dan diuji oleh dosen pembimbing Skripsi

dan tim penguji Skripsi.

1.1.8 Sitasi Skripsi

Sitasi skripsi adalah kutipan atau referensi yang digunakan saat menyusun

usulan penelitiian skripsi, seminar proposal dan sidang skripsi bagi

mahasiswa Sarjana Kebidanan. Cara merujuk kutipan daftar pustaka

ditentukan oleh prodi S1 Kebidanan. Teknik sitasi dirumuskan dan

dijelaskan secara rinci pada Bab seanjutnya dalam Buku Pedoman ini.

1.1.9 Penilaian Skripsi

Penilaian Skripsi adalah tahapan proses akademik bagi mahasiswa dalam

rangka mencapai gelar sarjana kebidanan dari menyusun latar belakang,

5
rumusan masalah dan judul peneltiian, studi literature, isi naskah skripsi,

seminar proposal dan sidang skripsi. Penilaian ini disusun dan dijelaskan

secara rinci pada Bab selanjutnya dalam Buku Pedoman ini.

1.2 Status dan Bobot Skripsi

Bobot SKS skripsi sebanyak 4 SKS yang harus diselesaikan dalam masa

studinya dengan perincian sebagai berikut:

1. Proposal Skripsi berbobot 1 SKS (nilai 100% dari ujian proposal)

2. Sidang Skripsi berbobot 3 SKS yang terdiri dari sidang Skripsi (nilai 100%

dari sidang akhir Skripsi)

1.3 Persyaratan Skripsi

Mahasiswa sarjana kebidanan yang menyusun skripsi perlu mencermati dan

memenuhi ketentuan terkait persyaratan Seminar Proposal dan Sidang Skripsi

seperti pada table 1.1. berikut:

Tabel 1.1. Ketentuan persyaratan Ujian Seminar proposal dan Sidang Skripsi

Seminar Proposal Sidang Skripsi


Persyaratan akademik
Status mahasiswa aktif √ √

Telah melampaui √ √
semester 1 s/d 7 dengan
IPK ≥ 2.75 (dibuktikan
dengan KHS)
Menghadiri sidang √
mahasiswa lain minimal
5x, kecuali 10 pendaftar
pertama
Persyaratan administratif
Mengisi formulir ujian √ √

Draft akhir naskah yang √ √


sudah di ttd pembimbing

6
(ttd ASLI bukan
Fotokopi)
Formulir pendaftaran √ √
yang dittd pembimbing
Kartu tanda bukti √ √
bimbingan
Lembar Berita Acara √ √

Lembar Revisi √ √

Lembar Penilaian √ √

Daftar Hadir √ √

Waktu menyerahkan persayaratan administrative = 7 hari kerja sebelum jadwal


Ujian

Pentahapan penyusunan Skripsi terdiri atas:

1. Seminar Proposal Skripsi

Rektor Fakultas Ilmu Kesehatan menerbitkan Surat Tugas bagi penunjukan

dosen pembimbing skripsi berdasarkan kompetensi keilmuan dan jumlah

pertimbangan bimbingan. Selanjutnya dosen Pembimbing Skripsi dan

mahasiswa yang bersangkutan sudah dapat melakukan bimbingan serta

pengisian Lembar bimbingan Skripsi. Naskah proposal Skripsi dapat diproses

lebih lanjut atas arahan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing Skripsi. Setelah

mendapat koreksi dari Dosen Pembimbing Skripsi dan telah direvisi oleh

mahasiswa Sarjana Kebidanan yang bersangkutan, naskah proposal Skripsi

disetujui oleh Dosen pembimbing Skripsi. Seminar proposal dapat dilaksanakan

apabila dihadiri 3 (tiga) orang (2 pembimbing dan 1 penguji) dan dalam kondisi

darurat / mendadak sakit pembimbing/penguji dapat menguji sendiri di tempat

terpisah. Seminar proposal dilakukan secara terbuka dan dapat dihadiri oleh

7
mahasiswa dan dosen (minimal 5 orang). Seminar proposal dilaksanakan satu

kali, apabila mahasiswa dinyatakan “tidak layak” melanjutkan penelitian,

mahasiswa yang bersangkutan diberi kesempatan mengulang seminar proposal

sebanyak satu kali yang dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan sejak seminar

proposal pertama. Sanksi pemutusan studi akan diberikan, apabila seminar

proposal yang kedua dinyatakan tidak layak. Mahasiswa yang dinyatakan

“layak” diwajibkan menyerahkan proposal yang sudah diperbaiki sesuai saran

tim penguji paling lambat dua minggu setelah sidang dilaksanakan.

Keterlambatan penyerahan draft perbaikan, akan menyebabkan hasil sidang dan

mahasiswa diharuskan sidang ulang. Setelah menyerahkan proposal hasil

perbaikan, mahasiswa diperbolehkan ke tahap berikutnya untuk pengumpulan

data dan penulisan skripsi lengkap). Naskah proposal skripsi yang sudah berisi

data peneltiian ini selanjutnya dapat dilanjutkan pada Sidang Skripsi.

2. Penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah mahasiswa lulus Seminar Proposal dan telah

dilakukan perbaikan yang disetujui para pembimbing dan pembahas serta dapat

dipertanggungjawabkan sebagai proposal Skripsi untuk Skripsi.

3. Sidang Skripsi

Sidang Skripsi adalah proses penilaian yang dapat dilakukan apabila mahasiswa

telah merevisi proposal, berdasarkan masukan-masukan yang diterima dalam

seminar proposal dan disetujui oleh dosen pembimbing skripsi beserta tim

penguji. Selanjutnya Rektor Fakultas Ilmu Kesehatan menerbitkan Surat Tugas

untuk penentuan tim penguji dan jadwal pelaksanaan sidang skripsi. Sidang

8
skripsi dapat dilaksanakan apabila mahasiswa Sarjana Kebidanan telah

memenuhi persyaraan akademik dan administrasi diatas. Setelah menempuh

sidang akhir skripsi dan dinyatakan lulus oleh Tim Penguji, mahasiswa

diwajibkan menyerahkan skripsi yang sudah diperbaiki dan ditandatangani asli

oleh pembimbing dan penguji ke koordinator skripsi paling lambat 2 minggu

sesudah ujian. Sebelum dikumpulkan, tata tulis hasil revisi skripsi dicek terlebih

dahulu oleh tim skripsi, yaitu pengecekan pada bagian cover depan, lembar

persetujuan, lembar pengesahan, urutan judul, subjudul dan daftar pustaka.

Hasil revisi skripsi yang telah disahkan, selanjutnya diserahkan kepada

Pembimbing dan Penguji masing-masing 1 eksemplar hardcopy dan softcopy

skripsi dan 1 keping CD PDF. Mahasiswa kemudian menyerahkan kepada

Koordinator Skripsi berupa softfile yang berisi hasil skripsi (diberi nama_NIM)

dan naskah publikasi (dengan menyerahkan lembar pengesahan yang asli), Satu

lembar bimbingan yang telah di fotocopy/scan.

1.4 Tata tertib Sidang Proposal Skripsi dan Sidang Skripsi

Secara umum, tata tertib pelaksanaan ujian skripsi pada saat Seminar Proposal

dan Sidang Skripsi adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa harus sudah siap paling lambat 15 menit sebelum sidang

dilaksanakan dan menyiapkan LCD.

2. Mahasiswa menggunakan jas almamater dan berbusana rapi

3. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang telah disediakan

4. Proses sidang akan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih selama 1 jam

yang meliputi:

9
a. Presentasi skripsi oleh mahasiswa selama maksimal 15 menit

b. Tanya jawab oleh mahasiswa dan peserta seminar maksimal 15 menit.

c. Tanya jawab oleh dewan penguji, maksimal 30 menit (3 Penguji)

5. Ujian Seminar Proposal Skripsi dilakukan secara terbuka dan dapat dihadiri

oleh mahasiswa dan dosen (minimal 5 orang)

6. Ujian Sidang Skripsi dilakukan secara tertutup yaitu mahasiswa, 2

pembimbing dan 1 orang penguji.

7. Dalam sidang skripsi, penguji mengevaluasi :

a. Isi skripsi, mengajukan pertanyaan dan mengevaluasi jawaban yang

diberikan mahasiswa serta memberikan saran untuk perbaikan proposal

b. Pertanggungjawaban mahasiswa atas pertanyaan yang bersifat

mengkritisi maupun mencari klarifikasi terhadap materi/substansi

proposal skripsi

c. Materi/substansi naskah skripsi yang diajukan mahasiswa.

Tata cara penilaian seminar proposal dan sidang skripsi :

a. Proposal Skripsi

1) Nilai seminar proposal skripsi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan

oleh semua penguji.

2) Penilaian menggunakan rubrik pada lampiran

3) Nilai yang diberikan dalam bentuk skor mentah Nilai yang diberikan dalam

bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran 0-100

4) Penilaian mahasiswa dinyatakan “Layak” melanjutkan ke proses penelitian

apabila memperoleh minimal nilai 70 pada seminar proposal

10
5) Skor dari Tim Penguji dijumlah dengan persentase Pembimbing 60% dan

penguji 40%, tanpa terlebih dahulu dikonversikan kehuruf mutu

6) Kriteria penilaian pada Seminar Proposal adalah:

- “Layak” tanpa perbaikan dan mahasiswa bisa melanjutkan proses

penelitian

- “Layak” dengan perbaikan minor dan melakukan revisi paling lambat

1 bulan untuk kemudian melanjtkan proses penelitian

- “Layak” dengan perbaikan mayor dan melakukan revisi paling lambat

3 bulan untuk kemudian melanjutkan proses penelitian

- “Tidak Layak” dan harus memperbaiki serta mengulang proposal

paling lambat 6 (enam) bulan kemudian.

b. Sidang Skripsi

1) Nilai sidang skripsi diperoleh dari rata-rata nilai yang diberikan oleh semua

penguji.

2) Penilaian menggunakan form sidang skripsi pada lampiran.

3) Nilai yang diberikan dalam bentuk skor mentah (raw score) dengan kisaran

0-100

4) Penilaian mahasiswa dinyatakan “Lulus” apabila memperoleh minimal

nilai 70

5) Skor dari Tim Penguji dijumlah dengan persentase Pembimbing 60% dan

penguji 40%, tanpa terlebih dahulu dikonversikan kehuruf mutu

11
6) Mahasiswa yang dinyatakan mengulang hanya diberi kesempatan sebanyak

1 (satu) kali dalam kurun waktu yang disepakati dengan memperhitungkan

batas waktu studi.

7) Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan pada semester VIII, maka

mahasiswa diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya

maksimal 2 semester lagi dengan sepengetahuan koordinator skripsi. Jika

mahasiswa tidak bisa menyelesaikan Skripsi sampai batas waktu yang telah

ditentukan maka akan diberlakukan sesuai dengan ketentuan akademik.

8) Nilai angka yang diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam bobot dan

huruf mutu sebagaimana berikut:

c. Hasil Seminar Proposal dan Sidang Skripsi Batal :

1. Apabila dalam jangka waktu 1 bulan (30 hari) dari tanggal ujian, mahasiswa

tidak menyerahkan hasil akhir skripsi yang telah ditandatangani oleh

pembimbing dan penguji kepada koordinator skripsi. Oleh karena itu,

12
pembimbing diwajibkan mengingatkan mahasiswa yang bersangkutan lisan

atau tertulis dengan tembusan pada koordinator skripsi dalam kurun waktu

sebelum 1 bulan (30 hari).

2. Apabila batas waktu sudah terlampaui, maka pembimbing mahasiswa yang

bersangkutan membuat pernyataan bahwa mahasiswa dinyatakan batal dari

kelulusannya, selanjutnya surat pernyataan disampaikan kepada

koordinator skripsi.

3. Setelah dinyatakan batal, selambat-lambatnya dalam kurun waktu 2 bulan

mahasiswa dapat mengajukan kembali untuk melakukan ujian ulang kepada

pembimbing dan selanjutnya diusulkan kepada koordinator skripsi

4. Apabila dalam waktu 2 bulan mahasiswa tidak menggunakan haknya, maka

semua proses (seminar proposal dan hasil penelitian) dinyatakan batal

dengan mengisi form pernyataan pembatalan.

5. Mahasiswa yang terlambat atau tidak menyerahkan skripsi dalam waktu

yang sudah ditetapkan, kelulusannya dapat dianulir dan tidak berhak

mengikuti wisuda

d. Wajib Sumbit

Setelah sidang skripsi mahasiswa wajib menyelesaikan revisi paling lama 1

minggu. Pasca revisi mahasiswa wajib membuat naskah publikasi dan wajib

melakukan submit pada Jurnal Nasional terakreditasi SINTA 1,2,3, 4 dan 5 atau

pada Jurnal Internasional Bereputasi Scopus, Copernicus, Pubmed, Thompson

Reuters dan lainnya. Artikel dengan afiliasi Universitas Imelda Medan.

13
BAB II

SISTEMATIKA PROPOSAL DAN SKRIPSI

Setelah topik ususlan proposal Skripsi disetujui oleh prodi melalui koordinator

Skripsi, maka langkah selanjutnya bagi mahasiswa adalah menyusun rancangan

outline Skripsi yang terdiri dari bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.

1. Bagian awal Skripsi

Bagian awal terdiri atas:

a. Halaman sampul

b. Halaman Lembar Persetujuan

c. Panitia Sidang Proposal dan Skripsi

d. Halaman pengesahan

e. Abstrak

f. Kata Pengantar

g. Daftar Isi

h. Daftar tabel

i. Daftar Gambar

j. Daftar Singkatan

k. Daftar Skema

l. Daftar Lampiran

A. Halaman Sampul

Proposal penelitian dijilid biasa, dan halaman depan kertas putih . sementara

halaman sampul skripsi dibagi menjadi dua yaitu halaman sampul luar (cover)

14
dan halaman sampul dalam. Halaman sampul luar di buat diatas kertas tebal dan

berwarna biru langit dan halaman sampul dalam dibuat diatas kertas biasa dan

berwarna putih.

Pada halaman sampul luar berisi komponen:

1) Judul skripsi, jumlah kata pada judul tidak boleh lebih dari 20 kata dan

dituliskan tempat penelitian dilaksanakan. Judul pada proposal harus sama

dengan judul akhir skripsi.

2) Nama peneliti disertai NIM

3) Logo Program Studi S1 Kebidanan Universitas Imelda Medan yang

berukuran 5,5 cm.

4) Nama Program Studi dan nama Universitas Imelda Medan

5) Tahun dilaksanakan

6) Sampul luar ini tidak dibubuhi dengan nomor halaman. (contoh lampiran 2)

Pada halaman sampul dalam berisi komponen :

1) Judul skripsi, jumlah kata pada judul tidak boleh lebih dari 20 kata dan

dituliskan tempat penelitian dilaksanakan. Judul pada proposal harus sama

dengan judul akhir skripsi.

2) Nama peneliti disertai NIM

3) Tujuan skripsi diajukan

4) Logo Program Studi S1 Kebidanan

5) Nama Program Studi dan nama Universitas Imelda Medan

6) Tahun dilaksanakan

15
7) Sampul halaman dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan angka Romawi

(contoh lampiran 3)

B. Lembar Persetejuan

Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa pembimbing

telah menyetujui skripsi ini untuk dipertahankan. Secara rinci komponen pada

halaman pernyataan persetujuan adalah 1) Judul 2) Tempat, Bulan dan tahun di

setujui 3) Nama pembimbing utama dan tanda tangan (contoh lampiran 4;6)

C. Panitia Sidang Proposal dan Skripsi

Panitia sidang proposal dan skripsi terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 orang

pembimbing , serta 2 (dua) orang anggota penguji. Secara rinci komponen pada

halaman Panitia Seminar proposal dan sidang skripsi adalah: 1) Nama Program

Studi 2) Tempat, tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang proposal/skripsi

3) Nama pembimbing utama sebagai Ketua dan tanda tangan 4) Nama penguji

I sebagai anggota dan tanda tangan 5) Nama penguji II sebagai anggota dan

tanda tangan (contoh lampiran 5;7 )

D. Halaman pengesahan

Halaman pengesahan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa pembimbing

dan penguji telah menyetujui dan mengesahkan skripsi ini. Secara rinci

komponen pada halaman pengesahan adalah: 1) Judul 2) Tempat, Bulan dan

tahun disahkan 3) Nama pembimbing utama dan tanda tangan 4) Nama Penguji

I dan tanda tangan 5) Nama Penguji II dan tanda tangan (contoh lampiran 4;6)

E. Abstrak

Terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa inggris yang meliputi:

16
1) Latar belakang

2) Tujuan

3) Metodologi (rancangan, sampel, instrumen, metode pengumpulan data,

analisa data)

4) Hasil penelitian

5) Kesimpulan dan saran

Abstak terdiri dari dua bahasa yaitu, bahasa indonesia dan bahasa inggris

(contoh lampiran 9 & 10). Pada lembaran abstrak selain isi abstrak itu sendiri,

lembaran ini memuat atribut lain yaitu:

1) Nama program

2) Nama peneliti

3) Judul dan jumlah halaman

F. Kata Pengantar

Isi kata pengantar diserahkan pada peneliti. Pada dasarnya berisi ucapan terima

kasih pada berbagai pihak yang telah membantu peneliti untuk dapat

menyelesaikan skripsi.

G. Daftar Isi

Lembaran daftar isi berisi daftar setiap bab dan sub-sub bab yang terdapat di

dalam makalah penelitian (contoh lampiran 11).

H. Daftar Tabel

Lembaran daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada laporan penelitian.

Nomor tabel menggambarkan nomor Bab, contoh: Tabel 1.1 berarti tabel 1 ada

pada Bab I (contoh lampiran 12).

17
I. Daftar Gambar

Lembaran daftar gambar berisi urutan gambar yang terdapat pada laporan

penelitian, nomor gambar mengikuti ketentuan yang sama seperti penomoran

tabel (contoh pada lampiran 13).

J. Daftar Singkatan

Berisi tentang singkatan kata serta kepanjangannya yang digunakan dalam

Skripsi. Pada masing-masing gambar wajib membuat nomor yang sesuai

urutannya.

K. Daftar Skema

Lembar daftar skema berisi urutan skema yang terdapat pada laporan penelitian.

Nomor skema mengikuti ketentuan yang sama seperti tabel (contoh pada

lampiran 14)

L. Daftar Lampiran

Lembar daftar lampiran berisi urutan lampiran yang terdapat pada laporan

penelitian. Daftar lampiran ini tidak meneruskan urutan halaman laporan

penelitian. Masing-masing lampiran mempunyai urutan halaman tersendiri.

Nomor lampiran digunakan angka arab, contoh : 1, 2, 3, dst (contoh lampiran

15 )

2. Bagian Utama Skripsi


Bagian utama penelitian berisi Bab I, Bab II, Bab III.Bab I berisi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup, keaslian penelitian. Bab

II berisi tinjauan pustaka, kerangka teori, kerangka konsep, dan hipotesis. Bab III

berisi metode penelitian.

18
a. BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Menggambarkan sistematika pemikiran yang mengarah pada pemilihan

suatu masalah penelitian dan menonjolkan alasan penting dan menarik

untuk diteliti (masalah hanya dapat diselesaikan melalui penelitian), terdiri

atas : Seriousness of the problem adalah mengungkapkan masalah untuk

pentingnya diteliti. Ditekankan pada masalah (variabel terikat) bukan

penyebab masalah (variabel bebas). Penyebab masalah boleh disinggung,

tetapi tidak boleh terlalu banyak. Keseriusan/sifat masalah (besar,

intensitas, luar, distribusi) dinyatakan menurut teori, pendapat, pengetahuan

dan data fakta serta ditulis menurut kaidah kerucut terbalik.

1. Political concern diungkapkan dengan kebijakan untuk

mengatasi/menanggulangi masalah yang diteliti, baik kebijakan

pemerintah maupun internasional

2. Public concern diungkapkan dengan kepedulian masyarakat yang

merasa mempunyai masalah yang akan diteliti

3. Managibility diungkapkan bahwa masalah yang akan diteliti dapat

dikelola dengan pengetahuan, waktu, dana, dan literatur yang ada.

Latar belakang perlu disampaikan kepada pembaca bahwa penelitian yang

diusulkan memang penting dan diperkirakan dapat memberikan kontribusi

teoritik ataupun praktis bagi kebijakan pelayanan kesehatan, pencegahan

komplikasi ataupun peningkatan derajat kesehatan.

19
2. Perumusan Masalah (pada penelitian Kuantitatif) / Pertanyaan

Penelitian (pada penelitian Kualitatif)

Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau

fenomena yang ada dengan harapan sesuai dengan teori dan konsep

kemudian peneliti membuat pernyataan yang sangat mendasar yang ada

pada penelitian yang nantinya akan menjawab tujuan penelitian. Pertanyaan

penelitian harus dirumuskan dengan baik dalam satu kalimat pertanyaan

yang mengandung unsur pertanyaan (why atau how), masalah yang akan

diteliti (what), yang terkena masalah (who), tempat terjadinya masalah

(where) dan waktu terjadinya masalah (when).

3. Tujuan Penelitian

Dirumuskan dalam bentuk kalimat pasif karena merupakan penjabaran

tentang hal-hal/kondisi/hasil yang akan dicapai bukan proses yang

dilakukan.

Tujuan penelitian terdiri dari 2, yaitu :

1. Tujuan umum

Berisi tentang hal yang akan dicapai pada akhir penelitian yaitu untuk

menjawab masalah penelitian.

2. Tujuan khusus
Merupakan penjabaran tentang hal-hal yang akan dicapai untuk

memenuhi tujuan umum. Harus terukur dan realistis

4. Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari:

20
a. Aspek Teoritis (Keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoritis

tentang apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.

b. Aspek Praktis (Guna Laksana) dengan menyebutkan manfaat apa

yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan

penelitian.

5. Ruang lingkup

Merupakan rumusan tentang pembatasan masalah yang diteliti dan disertai

dengan justifikasi (eksplanasi/penjelasan ilmiah), berikut yang termasuk

kedalam ruang lingkup yang terdiri dari :

1. Ruang lingkup materi, merupakan obyek/variabel yang akan diteliti dan

diberi penjelasan secara ilmiah (justifikasi ilmiah)

2. Ruang lingkup respoden, merupakan subyek penelitian dan diberi

penjelasan secara ilmiah (justifikasi ilmiah)

3. Ruang lingkup waktu, merupakan waktu melakukan penelitian, yaitu

mulai penyusunan proposal sampai dengan laporan hasil penelitian

4. Ruang lingkup tempat, merupakan tempat penelitian dilakukan dan

diberi penjelasan secara ilmiah

6. Keaslian Penelitian

Bagian ini mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan

mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian

yang dilakukannya. Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan

yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Menjelaskan

bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dengan

21
menyebutkan sisi perbedaannya. Penulis membandingkan konsep penelitian

ini dengan penelitian terdahulu, dengan ketentuan:

1. Posisi variabel dengan penelitian terdahulu.

2. Minimal 10 penelitian terdahulu.

3. Mencantumkan metode dan hasil secara singkat dari penelitian


terdahulu.

4. Mengungkapkan perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu


b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Pustaka tentang variabel bebas dan terikat

Merupakan bagian yang penting dari serangkaian bagian penelitian.

Tinjauan pustaka merupakan suatu analisis dan sintesis terhadap sumber-

sumber yang diperlukan untuk menggambarkan fenomena yang diketahui

atau belum diketahui termasuk teori dan model yang relevan sebagai

pendekatan untuk penyelesaian masalah dan menjawab tujuan penelitian.

Penelitian-penelitian yang dirujuk harus mempunyai kaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Rangkuman dari tinjauan dirangkum dalam

kerangka teori. Untuk tradisional review dan penelitian kuantitaif yang

perlu disampaikan dalam tinjauan pustaka sebagai berikut :

1) Merupakan uraian sistematis tentang penyebab masalah (variabel bebas)

dan masalah (variabel terikat) yang dilandasi dengan teori-teori

keilmuan.

2) Prinsip-prinsip, konsep, ringkasan Health Technology Assessment

masalah penelitian yang dikaitkan dengan (HTA)

22
Uraian yang ditulis bukan memindahkan text book melainkan uraian

penulis setelah membaca literatur. Penulis diperkenankan mengutip

langsung, tetapi harus memenuhi kaidah penulisan kutipan. Penulisan

teori/definisi suatu konsep/hal menggunakan minimal tiga sumber rujukan,

dan pada bagian akhir dibuat kesimpulan (citasi) sendiri oleh penulis.

Tinjauan kepustakaan ini memuat penelitian terdahulu, landasan teori,

landasan konseptual, dan kerangka berpikir. Tinjauan pustaka ini dapat

diambil dari sumber kepustakaan berupa buku teks, jurnal ilmiah, hasil

penelitian sebelumnya yang diperbandingkan dengan penelitian yang akan

dilakukan mahasiswa yang bersangkutan, makalah seminar, dokumen,

informasi dari internet dan sumber- sumber lain yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Landasan teori dapat dijadikan

sebagai dasar bagi penyusunan hipotesis apabila diperlukan, yang bersifat

tentative dan dapat diuji sebagai jawaban terhadap masalah yang

dirumuskan berdasarkan teori yang digunakan. Landasan konseptual

digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian skripsi. Kerangka berpikir menjelaskan alur berpikir

peneliti dalam proses penelitian skripsi.

2. Kerangka Toeri (jika ada)

Ketika mulai melakukan tinjauan pustaka kita akan menemukan bahwa

masalah yang akan diteliti mempunyai akar dalam sejumlah teori yang telah

dikembangkan dari perspektif yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari

bermacam-macam buku dan jurnal sekarang perlu dipisah-pisahkan sesuai

23
dengan tema pokok dan teorinya, menyoroti kesepakatan dan

ketidaksepakatanantar penulis dan mengidentifikasi pertanyaan yang belum

terjawab atau kesenjangan yang masih ada. Kita juga akan menyadari bahwa

pustaka berurusan dengan sejumlah aspek yang mempunyai hubungan

langsung maupun tidak langsung dengan topik penelitian kita. Gunakan

aspek ini sebagai dasar untuk mengembangkan kerangka teori.Kerangka

teori berasal dari landasan teori yang merupakan landasan berpikir untuk

melakukan penelitian. Kerangka teori tidak harus dalam bentuk bagan

3. Kerangka Konsep (jika ada)

Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur

secara langsung. Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-

variabel. Kerangka konsep berasal dari kerangka teori dan biasanya

berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori yang akan diteliti.

Kerangka konsep bisa saja sama dengan kerangka teori jika semua

komponen dalam teori tersebut diteliti. Kerangka konsep ditambahkan

dengan penjelasan dari kerangka konsep tersebut

4. Hipotesis (pada penelitian kuantitatif) / Permasalah penelitian (pada

penelitian Kualitatif)

Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel

atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan

secara umum maupun khusus menghubungkan variabel yang satu dengan

variabel yang lain. Jika penelitian bersifat eklsplorasif dan memakai

24
prosedur penelitian kualitatif maka tinjauan pustaka tidak menghasilkan

hipotesis tetapi menghasilkan suatu pertanyaan penelitian yang akan

dijawab oleh penelitian yang direncanakan. Pada dasarnya penelitian

eksploratif bersifaf kualitatif dan mempertanyakan variabel-variabel apa

saja yang terlibat.

c. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan

masalah penelitian, meliputi uraian tentang:

1. Desain Penelitian

a. Kuantitatif

Berisi tentang metode/cara/proses melaksanakan penelitian, yaitu

observasional/ survey atau eksperimental.Bila penelitian observasional/

survey, dijelaskan dengan pendekatan waktu secara belah lintang/cross

sectional, case control (retrospektif), atau cohort (prospektif). Bila

penelitian eksperimental, dijelaskan dengan jenisnya (pre eksperimen,

kuasi, atau murni) dan desainnya (dengan gambar desain dan

keterangan)

b. Kualitatif

Dijelaskan jenisnya, penyusunan desain penelitian harus dijelaskan

operasionalnya/pelaksanaannya dalam penelitian yang akan dilakukan.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

25
Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta

menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampel

(sampling).Populasi merupakan subyek penelitian yaitu hal/orang yang

akan dikenai kegiatan penelitian. Ciri khas/karakteristik populasi sama

dengan sampel.Sampel, merupakan hal/orang yang akan dikenai kegiatan

penelitian dan diambil dari populasi penelitian, sehingga harus disebutkan

jumlah dan cara penggambilan sampel. Bila semua populasi diteliti maka

istilahnya disebut subyek penelitian, bukan total sampel.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berisi mengenai tempat/ lokasi penelitian besertakan untuk melakukan

waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian.

4. Variabel Penelitian pada penelitian kuantitatif

Berisi tentang identifikasi variabel-varibel yang akan diteliti baik variabel

bebas, terikat dan variabel pengganggu (jika ada). Penjelasan tentang

variabel pengganggu disebutkan juga tentang cara pengendaliannya

sehingga penelitian akan dapat benar-benar menjawab permasalahan

dengan meminimalkan pengganggu dalam interpretasi hasil

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian pada penelitian kuantitatif

Definisi operasional berisi tentang definisi karakteristik sesungguhnya yang

akan diukur (variabel penelitian), dapat berbentuk pengertian fakta yang

dapat diamati secara obyektif, cukup jelas, tidak ragu-ragu dan memberikan

aturan/prosedur yang jelas untuk mengukur variabel penelitian. Definisi

operasional bukan merupakan definisi konseptual dan bukan berdasarkan

26
kamus, pedoman, diktat, aturan, juknis, ataupun acuan. Definisi operasional

merupakan penjelasan yang berdasarkan kenyataan/penjelasan dilapangan

yang meliputi :

1. Penjelasan tentang apa (variabel tersebut)

2. Bagaimana/caramemperolehnya data dan oleh siapa

3. Indikator (alat ukur) masing-masing variabel penelitian.

4. Skala pengukuran masing-masing indikator/ variabel penelitian.

5. Satuan ukurnya (penelitian kuantitatif)

6. Instrumen Penelitian

Menguraikan tentang instrument penelitian yaitu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian, misalnya kuesioner (angket), pedoman

wawancara yang dijelaskan secara terperinci termasuk cara penyusunan dan

interpretasi instrumen juga harus dijelaskan pada bagian ini. Bila

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data, maka perlu dibuat

kisi-kisinya dan diujicobakan sebelumnya untuk mengetahui validitas dan

relabilitasnya. Instrumen ini dapat juga berupa alat dan bahan. Bagi yang

menginginkan expert judgement dapat dilakukan kepada selain

pembimbing dan penguji (bila sangat dibutuhkan). Dengan menggunakan

surat dan form yang disepakati.

7. Cara Pengumpulan data

Metode/cara pengumpulan data harus diuraikan dengan jelas, misalnya

dengan cara wawancara, tanya jawab, pengisian kuisioner atau analisis data

sekunder. Bagian ini memuat keterangan lengkap dan rinci tentang langkah-

27
langkah penelitian termasuk cara pengumpulan data primer maupun

sekunder, termasuk didalamnya tahapan atau proses dalam penelitian

ataupun perlakuan terhadap subjek penelitian.

8. Validitas dan Reliabilitas atau Rigour pada penelitian kualitatif

Menjelaskan tentang cara menguji instrument penelitian sebelum penelitian

dilakukan, menguraikan tentang: Jumlah responden yang akan digunakan

untuk uji coba instrumen. Cara pengujian validitas dan reliabilitas yang akan

dilakukan, serta ukuran-ukuran valid dan reliable. Pada penelitian

Qualitative dikenal:

a. Transferability

b. Confirmability

c. Dependability

d. Credibility

e. Reflexivity

f. Positionality

9. Analisa Data

Menjelaskan metode pengolahan data yang akan dilakukan untuk

memperoleh hasil penelitian. Jika dengan menggunakan alat bantu untuk

memproses data, sebutkan juga program yang digunakan. Merupakan

penjelasan tentang cara pengolahan data, misalnya secara manual dan

komputer, juga merupakan langkah-langkah pengolahan data (editing,

coding, dummy tabel, tabulating) dan penjelasan tentang metode analisis

data. Misalnya menggunakaan analisis deskriptif atau menggunakan uji

28
statistik. Bila menggunakan uji statistik, maka harusnya dijelaskan

rumusnya (beserta keterangan simbol yang akan digunakan), tingkat

kepercayaan/kesalahan yang digunakan dan kriteria penerimaan hipotesis.

Analisis data penelitian kualitatif tergantung dengan metode penelitian

qualitative yang dilakukan. cara pengolahan datanya misalnya: Analisis

tematik (Braun and Clark, Moleong dsb), analisis framework (Ritchie and

Spencer), reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

(Miles dan Huberman,1992)

10. Etika Penelitian

Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin muncul pada responden dan

peneliti selama penelitian berlangsung, serta uraian penyelesaian masalah

atau resiko dan termasuk aplikasi prinsip-prinsip etik yang digunakan. Juga

diuraikan bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden.

d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

Hasil Penelitian :

1. Karakteristik Demografi/ Partisipan (pada penelitian Qualitative)

Merupakan uraian tentang subjek dan obyek yang diteliti, dapat berbentuk

karakteristik responden. Perhatikan prinsip anonimity.

2. Kuantitatif/ Kualitatif

Penelitian kuantitatif menyajikan hasil analisis data secara deskriptif dan

induktif. Menjelaskan tentang jawaban responden terhadap indikator dan

variabel penelitian, hasil analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil

29
penelitian dapat ditampilkan dilengkapi dengan tabel, grafik, foto dsb.

Masing-masing hasil tersebut dijelaskan sehingga pembaca dapat

memahami hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penelitian

kualitatif, menyajikan hasildari temuan yang diperoleh peneliti berupa

hasil:

1) Hasil observasi aktif dari peneliti

2) Hasil wawancara dengan informat/ responden penelitian

3) Hasil diskusi kelompok terfokus (FGD)

4) Hasil studi dokumentasi yang diperoleh dengan tetap memperhatikan

rigour/ kehandalan/kepercayaan pada penelitian qualitative

Pembahasan :

Sesudah hasil penelitian ditampilkan, hal tersebut perlu dievaluasi dan

diinterpretasikan pengaruhnya, terutama berhubungan dengan hipotesa yang

dipaparkan sebelumnya. Tekankan pada pemilihan teori/ konsep/ Model/

pendekatan yang digunakan untuk membahas hasil penelitian. Tekankan

konsekuensi teoritis dari hasil dan kevalidan dari simpulan penulis.

Pembahasan perlu adanya pernyataan-pernyataan yang jelas dan juga didukung

hipotesa. Pembahasan ini juga berisi uraian dan analisis berkaitan dengan

temuan-temuan dari survei atau observasi yang telah dilakukan, terutama

dalam konteks yang berhubungan teori dan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis

terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan

tentang pernyataan-pernyataan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan

30
ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian

mendatang.Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan

persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam

berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini

Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

Tidak ada penelitian yang sempurna.Setiap penelitian pasti memiliki

kelemahan atau keterbatasan. Dalam sub-bab ini disajikan kekuatan dan

kelemahan penelitian ini secara tehnis yang mungkin mempunyai dampak

secara metodologis maupun substansif. Kelemahan penelitian memuat sesuatu

yang diluar kemampuan peneliti dan juga bersifat reflective terhadap

pengalaman selama meneliti.Kelemahan ini yang membawa pada saran untuk

penelitian berikutnya.

Kesulitan Penelitian

Pada bagian ini penelitian dapat mengemukakan kesulitan yang dihadapi

selama penelitian dan solusi yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan

tersebut. Hasil penelitian merupakan bagian yang utama dalam laporan

penelitian, namun biasanya merupakan bagian yang paling ringkas disajikan

dalam bentuk teks, tabulasi atau pictorial agar lebih jelas dan menarik. Hasil

penelitian ini memuat pengantar bab yang berisi penjelasan umum tentang sub

bab hasil penelitian, penjelasan tentang karakteristik sampel dan penjelasan

tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau hipotesis

penelitian. Gambarkan jawaban untuk setiap data atau tabel dengan jelas Pada

bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitian. Pembahasan bukan

31
merupakan pengulangan hasil penelitian, tetapi merupakan pembahasan secara

rinci hasil-hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian.

Pembahasan ini dilakukan dengan cara membandingkan dengan penelitian

sebelumnya, apakah memperkuat, berlawanan ataukah memberikan hasil yang

baru. Tiap pernyataan tersebut harus dijelaskan dan didukung oleh literatur

yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka. Isi pembahasan minimal

setengahnya dari jumlah halaman tinjauan pustaka. Keterbatasan penelitian

dituliskan juga pada bagian ini. Keterbatasan penelitian berisikan alasan

rasional yang bersifat metodologi akan hasil penelitian yang didapat. Apakah

pemilihan desain yang kurang tepat, populasi dan sampel atau instrument

khususnya uji validitas. Keterbatasan ini tidak diperuntukkan bagi alasan yang

berasal dari keterbatasan peneliti seperti keterbatasan waktu, dana, literatur

yang dibaca dan lain-lain.

e. BAB V Simpulan dan Saran

1) Simpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

Kesimpulan disusun untuk menjawab tujuan penelitian. Menyatakan

simpulan hasil temuan peneliti yang diperoleh dari hasil pembahasan bab-

bab sebelumnya dan dari hasil penelitian dari pembahasan.Simpulan

diuraikan sesuai dengan prioritas dan dikaitkan dengan hipotesa yang ada.

Harus ada benang merah antara hasil penelitian, pembahasan, simpulan dan

32
saran. Simpulan hendaknya dapat menjawab seluruh masalah yang diangkat

dalam penelitian.

2) Saran
Dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan

kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjukan atau

mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan maupun kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian yang telah diselesaikan.

Saran dibuat harus operasional dan jelas sasaran yang dituju. Saran yang

diberikan harus terkait dengan masalah yang diteliti. Berisi tentang

pernyataan saran teoritis tentang apa yang diperlu diteliti lebih lanjut untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran

praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.

Saran dikemukan secara jelas dan spesifik.

3. Bagian Akhir

Halaman lembar daftar pustaka tidak perlu diberikan nomor halaman. Bagian akhir

terdiri atas daftar pustaka dan lampiran

Daftar Pustaka

Mahasiswa diharapkan bisa menggunakan reference machine misalnya Zotero,

Mendeley dan lainnya. Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam

penelitian (cara penulisan lihat pedoman penulisan menggunakan sistem Harvard).

Jumlah daftar pustaka minimal 10 sumber journal asing dan untuk tahun terbit

minimal 10 tahun terakhir. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam

proposal skripsi dan disusun kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.

33
a. Buku : nama penulis, tahun penerbit, judul buku, terbitan ke, nomor halaman

yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

b. Majalah : nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

c. Internet : nama penulis, tanggal penulisan, judul tulisan, alamat website,tanggal


akses. Referensi yang didapatkan dari internet diutamakan referensi berupa e-

journal dan sejenisnya. Tidak direkomendasikan untuk mengambil referensi

yang didapat dari blog atau website yang berakhiran ”com”, kecuali blog atau

website tersebut dibuat oleh penulis yang memang ahli/pakar di bidangnya.

Lampiran

Merupakan keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan skripsi,

Urutan lampiran terdiri atas.

1. Time Schedule penelitian disajikan dalam bentuk matriks

a. Tahap-tahap penelitian

b. Rincian kegiatan pada setiap tahap

c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

2. Surat Pengajuan Rencana Judul Skripsi

3. Surat izin studi pendahuluan

4. Surat balasan izin studi pendahuluan dari institusi/ tempat yang diteliti (jika ada)

5. Surat izin uji validitas dan reabilitas (jika ada)

6. Surat balasan izin uji validitas dan reabilitas dari institusi/ tempat yang diteliti

(jika ada)

7. Surat izin penelitian

34
8. Surat Balasan izin penelitian

9. Instrument penelitian (misalnya kuesioner dan pedoman wawancara)

10. Hasil olah data dan informasi lain yang diperlukan

11. Lembar bimbingan penyusunan skripsi

35
BAB III

TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

1. Bahan-bahan

Pengetikan proposal penelitian untuk skripsi, diketik pada kertas A4, tebal 80

gram, putih polos dan tidak bergaris. Tulisan diketik dengan menggunakan tinta

hitam yang tidak mudah terhapus, kecuali gambar atau skema.

2. Pengetikan

Skripsi diketik menggunakan komputer dengan:

a. Tipe huruf Times New Roman

b. Ukuran huruf (font)

1) Naskah 12;

2) Judul bab 14

3) Judul skripsi 16 diketik dengan huruf bold dan disesuaikan dengan

panjang pendeknya judul penelitian dan disusun dengan format

segitiga terbalik.

4) Nama prodi, Fakultas, dan Universitas dituliskan dengan font 16 dan

dibold

c. Ketikan naskah dengan spasi 2

d. Batas Ketikan :

Batas Atas : 4 cm

Batas Bawah : 3 cm

Batas Kiri : 4 cm

Batas Kanan : 3 cm

36
e. Setiap bab dimulai dari halaman baru

f. Naskah diketik rata kanan dan kiri

g. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris

menggunakan huruf besar tebal (bold) tanpa garis bawah dan titik diakhir

judul, dengan jarak 5 cm dari tepi atas.

h. Judul sub-sub diberi huruf kapital A, B, atau C dst....., diawali dari tepi kiri

dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan huruf kapital pada setiap

awal kata.

i. Judul anak sub bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan

menggunakan angka 1, 2, 3 dst , lalu jika ada anak dari anak sub bab diketik

dengan huruf kecil a, b, c, dst.......

j. Halaman skripsi diberikan nomor dengan angka arab dimulai dari angka 1

dan seterusnya (1, 2, 3, dst). Semua nomor halaman diketik pada pojok

kanan atas pada setiap halaman, kecuali untuk bab baru, nomor halaman di

tempatkan di tengah bawah

k. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang sama

dengan naskah keseluruhan dan diketik dengan satu (1) spasi. Tabel dan

gambar diberi nomor urut pada setiap halaman. Satu tabel tidak boleh lebih

dari satu halaman, atau awal tabel di halaman sebelumnya dilanjutkan pada

halaman berikut (tidak dibenarkan). Judul tabel diketik dengan posisi di

tengah tabel (center) dengan 1 spasi dan disusun dengan format segitiga

terbalik. Isi dari judul tabel terdiri dari nama nomor tabel, nama tabel,

37
tempat penelitian, bulan dan tahun. Keterangan tabel atau catatan tabel

ditulis dengan spasi tunggal pada akhir tabel (contoh lampiran 17).

l. Penomoran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara

yang digunakan adalah gabungan antara angka romawi dan arab, seperti

contoh dibawah ini I. A. 1. a. 1) a) (1) (a)

3. Penjilidan

Skripsi dijilid dengan sampul biru langit dengan LUX (hard cover)

4. Sistematika Penulisan Skripsi

LEMBAR PERSETUJUAN/HALAMAN PENGESAHAN


KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Teori (Kuantitatif) / Kerangka Berpikir (Kualitatif)
C. Kerangka Konsep (Kuantitatif)
D. Hipotesis (Kuantitatif) / Masalah Penelitian (Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Defenisi Operasional

38
F. Instrumen Penelitian
G. Cara Pengumpulan Data
H. Validitas dan Reliabilitas atau Rigour Pada Kualitatif
I. Analisa Data
J. Etika Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Demografi
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian
E. Kesulitan Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

39
bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dengan

menyebutkan sisi perbedaannya. Penulis membandingkan konsep penelitian

ini dengan penelitian terdahulu, dengan ketentuan:

1. Posisi variabel dengan penelitian terdahulu.

2. Minimal 10 penelitian terdahulu.

3. Mencantumkan metode dan hasil secara singkat dari penelitian


terdahulu.

4. Mengungkapkan perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu


b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Pustaka tentang variabel bebas dan terikat

Merupakan bagian yang penting dari serangkaian bagian penelitian.

Tinjauan pustaka merupakan suatu analisis dan sintesis terhadap sumber-

sumber yang diperlukan untuk menggambarkan fenomena yang diketahui

atau belum diketahui termasuk teori dan model yang relevan sebagai

pendekatan untuk penyelesaian masalah dan menjawab tujuan penelitian.

Penelitian-penelitian yang dirujuk harus mempunyai kaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan. Rangkuman dari tinjauan dirangkum dalam

kerangka teori. Untuk tradisional review dan penelitian kuantitaif yang

perlu disampaikan dalam tinjauan pustaka sebagai berikut :

1) Merupakan uraian sistematis tentang penyebab masalah (variabel bebas)

dan masalah (variabel terikat) yang dilandasi dengan teori-teori

keilmuan.

22
2) Prinsip-prinsip, konsep, ringkasan Health Technology Assessment

masalah penelitian yang dikaitkan dengan (HTA)

Uraian yang ditulis bukan memindahkan text book melainkan uraian

penulis setelah membaca literatur. Penulis diperkenankan mengutip

langsung, tetapi harus memenuhi kaidah penulisan kutipan. Penulisan

teori/definisi suatu konsep/hal menggunakan minimal tiga sumber rujukan,

dan pada bagian akhir dibuat kesimpulan (citasi) sendiri oleh penulis.

Tinjauan kepustakaan ini memuat penelitian terdahulu, landasan teori,

landasan konseptual, dan kerangka berpikir. Tinjauan pustaka ini dapat

diambil dari sumber kepustakaan berupa buku teks, jurnal ilmiah, hasil

penelitian sebelumnya yang diperbandingkan dengan penelitian yang akan

dilakukan mahasiswa yang bersangkutan, makalah seminar, dokumen,

informasi dari internet dan sumber- sumber lain yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Landasan teori dapat dijadikan

sebagai dasar bagi penyusunan hipotesis apabila diperlukan, yang bersifat

tentative dan dapat diuji sebagai jawaban terhadap masalah yang

dirumuskan berdasarkan teori yang digunakan. Landasan konseptual

digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian skripsi. Kerangka berpikir menjelaskan alur berpikir

peneliti dalam proses penelitian skripsi.

2. Kerangka Toeri (jika ada)

Ketika mulai melakukan tinjauan pustaka kita akan menemukan bahwa

masalah yang akan diteliti mempunyai akar dalam sejumlah teori yang telah

23
dikembangkan dari perspektif yang berbeda. Informasi yang diperoleh dari

bermacam-macam buku dan jurnal sekarang perlu dipisah-pisahkan sesuai

dengan tema pokok dan teorinya, menyoroti kesepakatan dan

ketidaksepakatanantar penulis dan mengidentifikasi pertanyaan yang belum

terjawab atau kesenjangan yang masih ada. Kita juga akan menyadari bahwa

pustaka berurusan dengan sejumlah aspek yang mempunyai hubungan

langsung maupun tidak langsung dengan topik penelitian kita. Gunakan

aspek ini sebagai dasar untuk mengembangkan kerangka teori.Kerangka

teori berasal dari landasan teori yang merupakan landasan berpikir untuk

melakukan penelitian. Kerangka teori tidak harus dalam bentuk bagan

3. Kerangka Konsep (jika ada)

Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur

secara langsung. Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-

variabel. Kerangka konsep berasal dari kerangka teori dan biasanya

berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori yang akan diteliti.

Kerangka konsep bisa saja sama dengan kerangka teori jika semua

komponen dalam teori tersebut diteliti. Kerangka konsep ditambahkan

dengan penjelasan dari kerangka konsep tersebut

4. Hipotesis (pada penelitian kuantitatif) / Permasalah penelitian (pada

penelitian Kualitatif)

Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel

atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan

24
secara umum maupun khusus menghubungkan variabel yang satu dengan

variabel yang lain. Jika penelitian bersifat eklsplorasif dan memakai

prosedur penelitian kualitatif maka tinjauan pustaka tidak menghasilkan

hipotesis tetapi menghasilkan suatu pertanyaan penelitian yang akan

dijawab oleh penelitian yang direncanakan. Pada dasarnya penelitian

eksploratif bersifaf kualitatif dan mempertanyakan variabel-variabel apa

saja yang terlibat.

c. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan

masalah penelitian, meliputi uraian tentang:

1. Desain Penelitian

a. Kuantitatif

Berisi tentang metode/cara/proses melaksanakan penelitian, yaitu

observasional/ survey atau eksperimental.Bila penelitian observasional/

survey, dijelaskan dengan pendekatan waktu secara belah lintang/cross

sectional, case control (retrospektif), atau cohort (prospektif). Bila

penelitian eksperimental, dijelaskan dengan jenisnya (pre eksperimen,

kuasi, atau murni) dan desainnya (dengan gambar desain dan

keterangan)

b. Kualitatif

Dijelaskan jenisnya, penyusunan desain penelitian harus dijelaskan

operasionalnya/pelaksanaannya dalam penelitian yang akan dilakukan.

25
2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta

menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampel

(sampling).Populasi merupakan subyek penelitian yaitu hal/orang yang

akan dikenai kegiatan penelitian. Ciri khas/karakteristik populasi sama

dengan sampel.Sampel, merupakan hal/orang yang akan dikenai kegiatan

penelitian dan diambil dari populasi penelitian, sehingga harus disebutkan

jumlah dan cara penggambilan sampel. Bila semua populasi diteliti maka

istilahnya disebut subyek penelitian, bukan total sampel.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berisi mengenai tempat/ lokasi penelitian besertakan untuk melakukan

waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian.

4. Variabel Penelitian pada penelitian kuantitatif

Berisi tentang identifikasi variabel-varibel yang akan diteliti baik variabel

bebas, terikat dan variabel pengganggu (jika ada). Penjelasan tentang

variabel pengganggu disebutkan juga tentang cara pengendaliannya

sehingga penelitian akan dapat benar-benar menjawab permasalahan

dengan meminimalkan pengganggu dalam interpretasi hasil

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian pada penelitian kuantitatif

Definisi operasional berisi tentang definisi karakteristik sesungguhnya yang

akan diukur (variabel penelitian), dapat berbentuk pengertian fakta yang

dapat diamati secara obyektif, cukup jelas, tidak ragu-ragu dan memberikan

aturan/prosedur yang jelas untuk mengukur variabel penelitian. Definisi

26
operasional bukan merupakan definisi konseptual dan bukan berdasarkan

kamus, pedoman, diktat, aturan, juknis, ataupun acuan. Definisi operasional

merupakan penjelasan yang berdasarkan kenyataan/penjelasan dilapangan

yang meliputi :

1. Penjelasan tentang apa (variabel tersebut)

2. Bagaimana/caramemperolehnya data dan oleh siapa

3. Indikator (alat ukur) masing-masing variabel penelitian.

4. Skala pengukuran masing-masing indikator/ variabel penelitian.

5. Satuan ukurnya (penelitian kuantitatif)

6. Instrumen Penelitian

Menguraikan tentang instrument penelitian yaitu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian, misalnya kuesioner (angket), pedoman

wawancara yang dijelaskan secara terperinci termasuk cara penyusunan dan

interpretasi instrumen juga harus dijelaskan pada bagian ini. Bila

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data, maka perlu dibuat

kisi-kisinya dan diujicobakan sebelumnya untuk mengetahui validitas dan

relabilitasnya. Instrumen ini dapat juga berupa alat dan bahan. Bagi yang

menginginkan expert judgement dapat dilakukan kepada selain

pembimbing dan penguji (bila sangat dibutuhkan). Dengan menggunakan

surat dan form yang disepakati.

7. Cara Pengumpulan data

Metode/cara pengumpulan data harus diuraikan dengan jelas, misalnya

dengan cara wawancara, tanya jawab, pengisian kuisioner atau analisis data

27
sekunder. Bagian ini memuat keterangan lengkap dan rinci tentang langkah-

langkah penelitian termasuk cara pengumpulan data primer maupun

sekunder, termasuk didalamnya tahapan atau proses dalam penelitian

ataupun perlakuan terhadap subjek penelitian.

8. Validitas dan Reliabilitas atau Rigour pada penelitian kualitatif

Menjelaskan tentang cara menguji instrument penelitian sebelum penelitian

dilakukan, menguraikan tentang: Jumlah responden yang akan digunakan

untuk uji coba instrumen. Cara pengujian validitas dan reliabilitas yang akan

dilakukan, serta ukuran-ukuran valid dan reliable. Pada penelitian

Qualitative dikenal:

a. Transferability

b. Confirmability

c. Dependability

d. Credibility

e. Reflexivity

f. Positionality

9. Analisa Data

Menjelaskan metode pengolahan data yang akan dilakukan untuk

memperoleh hasil penelitian. Jika dengan menggunakan alat bantu untuk

memproses data, sebutkan juga program yang digunakan. Merupakan

penjelasan tentang cara pengolahan data, misalnya secara manual dan

komputer, juga merupakan langkah-langkah pengolahan data (editing,

coding, dummy tabel, tabulating) dan penjelasan tentang metode analisis

28
data. Misalnya menggunakaan analisis deskriptif atau menggunakan uji

statistik. Bila menggunakan uji statistik, maka harusnya dijelaskan

rumusnya (beserta keterangan simbol yang akan digunakan), tingkat

kepercayaan/kesalahan yang digunakan dan kriteria penerimaan hipotesis.

Analisis data penelitian kualitatif tergantung dengan metode penelitian

qualitative yang dilakukan. cara pengolahan datanya misalnya: Analisis

tematik (Braun and Clark, Moleong dsb), analisis framework (Ritchie and

Spencer), reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

(Miles dan Huberman,1992)

10. Etika Penelitian

Uraian tentang risiko penelitian yang mungkin muncul pada responden dan

peneliti selama penelitian berlangsung, serta uraian penyelesaian masalah

atau resiko dan termasuk aplikasi prinsip-prinsip etik yang digunakan. Juga

diuraikan bagaimana memperoleh persetujuan dari calon responden.

d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

Hasil Penelitian :

1. Karakteristik Demografi/ Partisipan (pada penelitian Qualitative)

Merupakan uraian tentang subjek dan obyek yang diteliti, dapat berbentuk

karakteristik responden. Perhatikan prinsip anonimity.

2. Kuantitatif/ Kualitatif

Penelitian kuantitatif menyajikan hasil analisis data secara deskriptif dan

induktif. Menjelaskan tentang jawaban responden terhadap indikator dan

29
variabel penelitian, hasil analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil

penelitian dapat ditampilkan dilengkapi dengan tabel, grafik, foto dsb.

Masing-masing hasil tersebut dijelaskan sehingga pembaca dapat

memahami hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penelitian

kualitatif, menyajikan hasildari temuan yang diperoleh peneliti berupa

hasil:

1) Hasil observasi aktif dari peneliti

2) Hasil wawancara dengan informat/ responden penelitian

3) Hasil diskusi kelompok terfokus (FGD)

4) Hasil studi dokumentasi yang diperoleh dengan tetap memperhatikan

rigour/ kehandalan/kepercayaan pada penelitian qualitative

Pembahasan :

Sesudah hasil penelitian ditampilkan, hal tersebut perlu dievaluasi dan

diinterpretasikan pengaruhnya, terutama berhubungan dengan hipotesa yang

dipaparkan sebelumnya. Tekankan pada pemilihan teori/ konsep/ Model/

pendekatan yang digunakan untuk membahas hasil penelitian. Tekankan

konsekuensi teoritis dari hasil dan kevalidan dari simpulan penulis.

Pembahasan perlu adanya pernyataan-pernyataan yang jelas dan juga didukung

hipotesa. Pembahasan ini juga berisi uraian dan analisis berkaitan dengan

temuan-temuan dari survei atau observasi yang telah dilakukan, terutama

dalam konteks yang berhubungan teori dan hasil penelitian yang pernah

dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis

terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan

30
tentang pernyataan-pernyataan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan

ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian

mendatang.Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan

persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam

berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini

Kekuatan dan Kelemahan Penelitian

Tidak ada penelitian yang sempurna.Setiap penelitian pasti memiliki

kelemahan atau keterbatasan. Dalam sub-bab ini disajikan kekuatan dan

kelemahan penelitian ini secara tehnis yang mungkin mempunyai dampak

secara metodologis maupun substansif. Kelemahan penelitian memuat sesuatu

yang diluar kemampuan peneliti dan juga bersifat reflective terhadap

pengalaman selama meneliti.Kelemahan ini yang membawa pada saran untuk

penelitian berikutnya.

Kesulitan Penelitian

Pada bagian ini penelitian dapat mengemukakan kesulitan yang dihadapi

selama penelitian dan solusi yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan

tersebut. Hasil penelitian merupakan bagian yang utama dalam laporan

penelitian, namun biasanya merupakan bagian yang paling ringkas disajikan

dalam bentuk teks, tabulasi atau pictorial agar lebih jelas dan menarik. Hasil

penelitian ini memuat pengantar bab yang berisi penjelasan umum tentang sub

bab hasil penelitian, penjelasan tentang karakteristik sampel dan penjelasan

tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau hipotesis

penelitian. Gambarkan jawaban untuk setiap data atau tabel dengan jelas Pada

31
bagian ini peneliti menjelaskan makna hasil penelitian. Pembahasan bukan

merupakan pengulangan hasil penelitian, tetapi merupakan pembahasan secara

rinci hasil-hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian.

Pembahasan ini dilakukan dengan cara membandingkan dengan penelitian

sebelumnya, apakah memperkuat, berlawanan ataukah memberikan hasil yang

baru. Tiap pernyataan tersebut harus dijelaskan dan didukung oleh literatur

yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka. Isi pembahasan minimal

setengahnya dari jumlah halaman tinjauan pustaka. Keterbatasan penelitian

dituliskan juga pada bagian ini. Keterbatasan penelitian berisikan alasan

rasional yang bersifat metodologi akan hasil penelitian yang didapat. Apakah

pemilihan desain yang kurang tepat, populasi dan sampel atau instrument

khususnya uji validitas. Keterbatasan ini tidak diperuntukkan bagi alasan yang

berasal dari keterbatasan peneliti seperti keterbatasan waktu, dana, literatur

yang dibaca dan lain-lain.

e. BAB V Simpulan dan Saran

1) Simpulan
Merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

Kesimpulan disusun untuk menjawab tujuan penelitian. Menyatakan

simpulan hasil temuan peneliti yang diperoleh dari hasil pembahasan bab-

bab sebelumnya dan dari hasil penelitian dari pembahasan.Simpulan

diuraikan sesuai dengan prioritas dan dikaitkan dengan hipotesa yang ada.

Harus ada benang merah antara hasil penelitian, pembahasan, simpulan dan

32
saran. Simpulan hendaknya dapat menjawab seluruh masalah yang diangkat

dalam penelitian.

2) Saran
Dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan

kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjukan atau

mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan maupun kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian yang telah diselesaikan.

Saran dibuat harus operasional dan jelas sasaran yang dituju. Saran yang

diberikan harus terkait dengan masalah yang diteliti. Berisi tentang

pernyataan saran teoritis tentang apa yang diperlu diteliti lebih lanjut untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran

praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait.

Saran dikemukan secara jelas dan spesifik.

3. Bagian Akhir

Halaman lembar daftar pustaka tidak perlu diberikan nomor halaman. Bagian akhir

terdiri atas daftar pustaka dan lampiran

Daftar Pustaka

Mahasiswa diharapkan bisa menggunakan reference machine misalnya Zotero,

Mendeley dan lainnya. Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam

penelitian (cara penulisan lihat pedoman penulisan menggunakan sistem Harvard).

Jumlah daftar pustaka minimal 10 sumber journal asing dan untuk tahun terbit

minimal 10 tahun terakhir. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam

proposal skripsi dan disusun kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.

33
a. Buku : nama penulis, tahun penerbit, judul buku, terbitan ke, nomor halaman

yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya.

b. Majalah : nama penulis, tahun penerbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.

c. Internet : nama penulis, tanggal penulisan, judul tulisan, alamat website,tanggal


akses. Referensi yang didapatkan dari internet diutamakan referensi berupa e-

journal dan sejenisnya. Tidak direkomendasikan untuk mengambil referensi

yang didapat dari blog atau website yang berakhiran ”com”, kecuali blog atau

website tersebut dibuat oleh penulis yang memang ahli/pakar di bidangnya.

Lampiran

Merupakan keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan skripsi,

Urutan lampiran terdiri atas.

1. Time Schedule penelitian disajikan dalam bentuk matriks

a. Tahap-tahap penelitian

b. Rincian kegiatan pada setiap tahap

c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

2. Surat Pengajuan Rencana Judul Skripsi

3. Surat izin studi pendahuluan

4. Surat balasan izin studi pendahuluan dari institusi/ tempat yang diteliti (jika ada)

5. Surat izin uji validitas dan reabilitas (jika ada)

6. Surat balasan izin uji validitas dan reabilitas dari institusi/ tempat yang diteliti

(jika ada)

7. Surat izin penelitian

34
8. Surat Balasan izin penelitian

9. Instrument penelitian (misalnya kuesioner dan pedoman wawancara)

10. Hasil olah data dan informasi lain yang diperlukan

11. Lembar bimbingan penyusunan skripsi

35
BAB III

TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

1. Bahan-bahan

Pengetikan proposal penelitian untuk skripsi, diketik pada kertas A4, tebal 80

gram, putih polos dan tidak bergaris. Tulisan diketik dengan menggunakan tinta

hitam yang tidak mudah terhapus, kecuali gambar atau skema.

2. Pengetikan

Skripsi diketik menggunakan komputer dengan:

a. Tipe huruf Times New Roman

b. Ukuran huruf (font)

1) Naskah 12;

2) Judul bab 14

3) Judul skripsi 16 diketik dengan huruf bold dan disesuaikan dengan

panjang pendeknya judul penelitian dan disusun dengan format

segitiga terbalik.

4) Nama prodi, Fakultas, dan Universitas dituliskan dengan font 16 dan

dibold

c. Ketikan naskah dengan spasi 2

d. Batas Ketikan :

Batas Atas : 4 cm

Batas Bawah : 3 cm

Batas Kiri : 4 cm

Batas Kanan : 3 cm

36
e. Setiap bab dimulai dari halaman baru

f. Naskah diketik rata kanan dan kiri

g. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris

menggunakan huruf besar tebal (bold) tanpa garis bawah dan titik diakhir

judul, dengan jarak 5 cm dari tepi atas.

h. Judul sub-sub diberi huruf kapital A, B, atau C dst....., diawali dari tepi kiri

dan dicetak tebal. Judul sub bab diketik dengan huruf kapital pada setiap

awal kata.

i. Judul anak sub bab diketik dari batas kiri bidang pengetikan dengan

menggunakan angka 1, 2, 3 dst , lalu jika ada anak dari anak sub bab diketik

dengan huruf kecil a, b, c, dst.......

j. Halaman skripsi diberikan nomor dengan angka arab dimulai dari angka 1

dan seterusnya (1, 2, 3, dst). Semua nomor halaman diketik pada pojok

kanan atas pada setiap halaman, kecuali untuk bab baru, nomor halaman di

tempatkan di tengah bawah

k. Bila terdapat tabel pada naskah, maka tabel diketik dengan huruf yang sama

dengan naskah keseluruhan dan diketik dengan satu (1) spasi. Tabel dan

gambar diberi nomor urut pada setiap halaman. Satu tabel tidak boleh lebih

dari satu halaman, atau awal tabel di halaman sebelumnya dilanjutkan pada

halaman berikut (tidak dibenarkan). Judul tabel diketik dengan posisi di

tengah tabel (center) dengan 1 spasi dan disusun dengan format segitiga

terbalik. Isi dari judul tabel terdiri dari nama nomor tabel, nama tabel,

37
tempat penelitian, bulan dan tahun. Keterangan tabel atau catatan tabel

ditulis dengan spasi tunggal pada akhir tabel (contoh lampiran 17).

l. Penomoran ditulis secara konsisten dari awal sampai akhir naskah. Cara

yang digunakan adalah gabungan antara angka romawi dan arab, seperti

contoh dibawah ini I. A. 1. a. 1) a) (1) (a)

3. Penjilidan

Skripsi dijilid dengan sampul biru langit dengan LUX (hard cover)

4. Sistematika Penulisan Skripsi

LEMBAR PERSETUJUAN/HALAMAN PENGESAHAN


KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Teori (Kuantitatif) / Kerangka Berpikir (Kualitatif)
C. Kerangka Konsep (Kuantitatif)
D. Hipotesis (Kuantitatif) / Masalah Penelitian (Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Defenisi Operasional

38
F. Instrumen Penelitian
G. Cara Pengumpulan Data
H. Validitas dan Reliabilitas atau Rigour Pada Kualitatif
I. Analisa Data
J. Etika Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Demografi
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian
E. Kesulitan Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

39
PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Karya ilmiah yang baik perlu dilengkapi dengan sumber acuan dan kutipan yang
digunakan untuk memperkuat argumentasi penulis. Oleh karena itu, tata cara kutipan pun
harus diperhatikan untuk menghindari plagiat dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Sumber
informasi yang digunakan dalam tulisan dikumpulkan dalam suatu daftar yang disebut Daftar
Pustaka. Daftar pustaka ditempatkan dibagian akhir skripsi. Cara penulisan mengacu pada
Publication Manual of the American Psycologycal Assosiation (APA) 7th edition dengan
modifikasi antara lain pengetikan rata kanan dan kiri.
Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku
laporan atau dokumen resmi dari suatu institusi pemerintah, misalnya DEPKES R.I atau
BKKBN atau dari badan–badan internasional (WHO atau UNICEF). Urutan sumber rujukan
dalam penelitian meliputi:
a. Jurnal (paling lama terbitan 10 tahun yang lalu);
b. Buku (paling lama terbitan 10 tahun yang lalu);
c. Internet;
d. Hasil penelitian (skripsi/skripsi/disertasi);
e. Makalah yang sudah diseminarkan (regional/nasional – tidak dipublikasikan).

Model penulisan Daftar Pustaka mengacu pada sistem Nama dan Tahun, menggunakan
Mendeley© reference manager yang dapat diunduh secara gratis di
https://www.mendeley.com/download-mendeley-desktop/ dengan style Harvard Reference
Format 1 (author-date). Jumlah daftar pustaka minimal 25 (15 dari buku dan 20 dari jurnal
terindeks). Diutamakan melakukan sitasi dari artikel yang dimiliki oleh dosen Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Imelda Medan.

Penulisan referensi dalam daftar referensi atau daftar pustaka dengan mendeley:

Harvard Author-Date Referencing Style


1. Penulisan referensi di dalam tulisan (dalam paragraf):

Penulisan referensi dalam tesis mengikuti aturan yang sama untuk sumber yang diambil
dari buku, jurnal, maupun media elektronik dan foto, yaitu nama belakang (atau nama
keluarga) penulis atau lembaga diikuti oleh tahun.
14
1) Satu pengarang,
Contoh: Cormack (2010) menyebutkan ... ATAU Mutasi berulang mendasari
peristiwa autoimun (Goldstein 2009)
2) Lebih dari satu pengarang
a. Dua pengarang: Disebutkan semua nama belakang ke dua pengarangnya
Contoh: ... dari sudut pandang perawatan akut (Cengel & Boles 1994) ATAU
Cengel dan Boles (1994) menemukan bahwa ...
b. Tiga pengarang: Disebutkan semua nama belakang pengarang untuk pertama
kali, selanjutnya satu pengarang disertai et al. (artinya adalah: dan kawan-
kawan)
Contoh:Seperti telah dideskripsikan sebelumnya, ... (Reid, Parsons & Green
2006). Untuk penyebutan selanjutnya (Reid, et al. 2006)
c. Empat pengarang atau lebih
Contoh: Nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
... (Jull, et al. 2008). ATAU Jull et al. (2008) menjelaskan ...
d. Bila tidak ada pengarang, maka sebutkan judul buku, jurnal, atau artikel yang
dikutip:
Contoh: ... telah menyebutkan (Kepemimpinan gaya militer 2009) ATAU
dalam Kepemimpinan gaya militer (2009) dijelaskan ...
Dalam hal ini, cara penulisan dalam daftar referensi adalah: Kepemimpinan
gaya militer 2004, Jossey-Bass, San Francisco.

Cara yang lain adalah menuliskan anonim, contoh: Mekanisme nyeri bisa
dipengaruhi oleh ... (Anonim 2010). ATAU Anonim (2010) menyebutkan
bahwa banyak hal yang mempengaruhi ...

3) Satu pengarang menulis beberapa karya:


Stress berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah (Putra 2006, 2010).
Atau: Putra (2006, 2010) menjelaskan bahwa peningkatan gula darah dipengaruhi
oleh …
4) Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di tahun yang sama:
... bila ditinjau dari sudut pandang ... (Dawkins 1996a, 1996b). Atau Dawkins
(1996a, 1996b) menjelaskan ...
15
5) Ide diambil dari dua atau beberapa pengarang: Masing-masing sumber rujukan
ditulis pengarang dan tahun, dipisah tanda titik koma dan diurut abjad sesuai nama
belakang pengarang.
Contoh:… perkembangan balita (Dawkins 1996; Willmott 2004).
6) Pengarang adalah institusi:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI) (2009) menjelaskan ...
Untuk selanjutnya cukup DepKes RI (2009) menjelaskan .....
... menentukan derajat keparahan ARDS (Royal College of Nursing (RCN) (2007),
selanjutnya RCN (2007) juga menjelaskan bahwa ...
7) Editor: Ditulis nama belakang editor dan tahun
Contoh (Shaw 2003)
8) Sumber kedua;
Contoh: Kutipan langsung: (Brown 1966 dalam Bassett 1986, p.142).
Kutipan tidak langsung: White, (1990) seperti dikutip dalam Black (1994),
menyebutkan bahwa ...
9) Tanpa tanggal; contoh: Smith (n.d.) telah menjelaskan …

2. Penulisan referensi
1) Buku:
a. Buku :
Informasi dasar yang diperlukan untuk buku adalah: nama keluarga
penulis, Inisial tahun, Judul buku, Penerbit, Tempat diterbitkan.
Daly, J 2004, Nursing leadership, Elsevier, Sydney
b. Buku yang diterbitkan dalam beberapa edisi, maka edisi harus ditulis
Cengel, YA & Boles, MA 1994, Thermodynamics: an engineering
approach, edisi 2, McGraw Hill, London.
c. Buku yang ditulis lebih dari satu pengarang
d. Mengikuti aturan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, contoh:
Reid, DH, Parsons, MB & Green, CW 1989, Staff management in human
services: behavioral research and application, Charles C. Thomas,
Springfield

16
e. Buku yang pengarangnya adalah editor, maka setelah nama ditulis editor
(disingkat ed.) didalam tanda kurung,:
Sjostrand, S (ed.) 1993, Institutional change: theory and empirical
findings, M.E. Sharpe, Armonk, N.Y.
f. Buku yang dikarang oleh lembaga.
Australian Government Publishing Service 1987, Commonwealth printing
and publishing manual, 2nd edn, A.G.P.S., Canberra.
g. Bab dalam buku
Bernstein, D 1995, ‗Transportation planning‘, dalam WF Chen (ed.), The
civil engineering handbook, CRC Press, Boca Raton, hal. 231-61.

2) Hasil konferensi
a. Dipublikasikan:
Bourassa, S 1999, ‗Effects of child care on young children‘, Proceedings
of the third annual meeting of the International Society for Child
Psychology, International Society for Child Psychology, Atlanta, Georgia,
hal. 44-6.
b. Tidak dipublikasikan:
Bowden, FJ & Fairley, CK 1996, ‗Endemic STDs in the Northern
Territory: estimations of effective rates of partner change‘, tulisan
dipresentasikan pada scientific meeting of the Royal Australian College of
Physicians, Darwin, 24-25 Juni.
3) Jurnal:
a. Artikel dalam jurnal
Komponen yang harus ada dalam penulisan referensi artikel dalam jurnal
adalah Nama keluarga penulis, inisial tahun, ‗Judul artikel,‘ Judul Jurnal,
volume dan nomor jurnal, halaman.
Huffman, LM 1996, ‗Processing whey protein for use as a food
ingredient‘, Food Technology, vol. 50, no. 2, hal.49-52.
Davis, L, Mohay, H & Edwards, H 2003, ‗Keterlibatan ibu dalam
merawat bayi premature: tinjauan historis,‘ Journalof Advanced Nursing,
vol. 42, no. 6, hal.578-86.
b. Artikel dalam jurnal elektronik dengan nomor halaman
17
Daniel, TT 2009, 'Learning from simpler times', Risk Management, vol.
56, no. 1, hal. 40-44, diakses 30 Januari 2009, <http://proquest.umi.com/>.
Ket: untuk artikel dari database (contoh: Proquest, Medline, vivisimo,
mamma, Cinahl, dsb), cukup sebutkan URL dari data base, sedangkan bila
tidak dari data base, harus sebutkan lengkap alamat web-nya.
c. Artikel dalam jurnal elektronik tanpa halaman
Donahue-Wallace, K & Chanda, J 2005, 'A case study in integrating the
best practices of face-to-face art history and online teaching', Interactive
Multimedia Electronic Journal of Computer-Enhanced Learning, vol. 7,
no. 1, diakses 30 Januari 2009,
<http://imej.wfu.edu/articles/2005/1/01/index.asp>.
d. Tesis
Sumanto, HRA 1997, ‗Komponen-komponen emas‘, tesis Doktor,
Universitas Airlangga, Surabaya
e. Laporan
Alit, NK &Cox, M 1999, Kontaminasi makanan: Laporan kesehatan
lingkungan no. 25, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
f. Laporan elektronik
Rathbun, AH, West, J & Hausken, EG 2003, Young children's access to
computers in the home and at school in 1999 and 2000, NCES-2003-036,
National Center for Education Statistics, Washington, DC, dilihat 4
November 2003, <http://nces.ed.gov/pubs2003/2003036.pdf>.
g. Koran
Simpson, L 1997, ‗Tasmania‘s railway goes private‘, Australian
Financial Review, 13 Oktober, p. 10.
h. Artikel dalam Koran yang diakses dari web
Porteous, C 2007, ‗Rudd blamed for drought‘, Courier Mail, 15 August,
p. 17, diakses 27 Februari2009,
<http://global.factiva.com/>.
Untuk artikel dari database, cukup sebutkan URLnya saja
i. Artikel dari web yang ada pengarangnya
Albanese, A 2009, Fairer compensation for air travellers, media release,
29 Januari, Minister for Infrastructure, Transport, Regional Development
18
and Local Government, diakses 30 Januari 2009,
<http://www.minister.infrastructure.gov.au/aa/releases/2009/
January/AA007_2009.htm>.
j. Website dengan pengarang corporate atau lemaga
University of Melbourne Library 2009, Mechanical engineering subject
guide, University of Melbourne Library, diakses 6 Februari 2009,
<http://www.library.uq.edu.au/findits/findit.php?title=
Mechanical+Engineering>.
k. Paten
Cookson, AH 1985, Particle trap for compressed gas insulated
transmission systems, US Patent 4554399.
l. Standard:
International Organization for Standardization 1982, Steels - classification
- part 1: classification of steels into unalloyed and alloy steels based on
chemical composition, ISO 4948-1:1982, International Organization for
Standardization, Geneva.
m. Peta
Departmen Pertambangan dan Energi, Jakarta 1996, Batu gamping,
Indonesia 1:100 000 seri geologi, sheet 8158, Departemen Pertambangan
dan Energi, Indonesia, Jakarta.
n. Komunikasi personal (mis wawancara) tidak ditulis dalam daftar pustaka,
tapi tetap ditulis di dalam tesis: Ketika diwawancarai pada tanggal 12 Juni
2010 Dr. Nursalam menjelaskan bahwa ...
o. DVD, film, serial TV”
Great films from the 80s: kumpulan klip dari film terbaik Warner Brothers
dari tahun 1980an. 2005 [DVD] New York: Warner Brothers.

Health for all children 3: the video., 2004. [Video] London: Child Growth
Foundation. (Narasi oleh D.B.M. Hall).

Macbeth, 1948. [Film] Directed by Orson Wells. USA: Republic Pictures.


Little Britain, 2006.[Acara TV] BBC, BBC2, 30 Januari 2006 20.00.

19
p. Foto
Beaton, C., 1956. Marilyn Monroe. [Foto] (koleksi pribadi Marilyn
Monroe).
Beaton, C., 1944. China 1944: A mother resting her head on her sick
child's pillow in the Canadian Mission Hospital in Chengtu. [Foto]
(koleksi Imperial War Museum).
q. Foto diakses dari internet
Dean, Roger, 2008 Tales from Topographic Oceans. [print elektronik]
diakses dari: http://
rogerdean.com/store/product_info.php?cPath=48&products_id=88 From
home page/store/calendar/august [Akses 18 Juni 2008].

20
DAFTAR PUSTAKA

APA. 2005. Publication Manual of the American Psychological Association. Washington


DC: American Psychological Association

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. 2007. Pedoman penyelesaian perkuliahan dan tugas
akhir program S1. Jatinagor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjajaran

Sitorus, R. 2004. Panduan Penulisan Tesis. Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia

Universitas Padjajaran. 2007. Pedomann Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program


Sarjana, Kelas Khusus dan Profesi 2007/2008. Bandung: universitas Padjajaran

21
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
Jln. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur
Kode Pos 20239, Telepon (061) 6645670 Fax. (061) 6618457
E-mail : univ.imeldamedan@gmail.com

PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

Kepada Yth,
Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan Universitas Imelda Medan
di Medan

Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :...................................................................................
NIM :...................................................................................
Kelas :...................................................................................
Mengajukan Judul Skripsi :
......................................................................................................................................................
Demikian surat ini permohonan judul skripsi ini dibuat, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan
terimakasih.

Disetujui Oleh, Hormat Saya,


Dosen Pembimbing

( ) ( )
NIDN :.............................. NIM :..........................................

Mengetahui,
Ketua Program Studi Koordinator Skripsi S1 Kebidanan

(Nova Linda Rambe, SST, M.Keb) (Risa Tantry Gultom, S.Tr.Keb.,M.Keb)


NIDN : 0107118702
Lampiran 2
COVER LUAR
PENGARUH APLIKASI BALITA SEHAT TERHADAP KETERAMPILAN
IBU TERKAIT TUMBUH KEMBANG

Oleh
NOVA LINDA RAMBE
NIM : 10203040

PROPOSAL /SKRIPSI

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

23
Lampiran 3

PENGARUH APLIKASI BALITA SEHAT TERHADAP KETERAMPILAN


IBU TERKAIT TUMBUH KEMBANG

Oleh

NOVA LINDA RAMBE


NIM : 10203040

PROPOSAL/SKRIPSI

Proposal /Skripsi ini diajukan sebagai syarat memperoleh gelar


Sarjana Kebidanan (S.Keb) di Program Studi Sarjana
Kebidanan Universitas Imelda Medan

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2021

23
Lampiran 4

Lembar persetujuan ujian proposal

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal skripsi ini telah dibimbing dan di periksa oleh kedua pembimbing dan layak untuk
dipresentasikan di dalam seminar proposal

Medan, dd/mm/yyyy

Pembimbing Utama

(…………………………………)
NIDN :

Disetujui oleh

Program Studi Sarjana Kebidanan


Universitas Imelda Medan
Ketua

(...............................................................)
NIDN :

25
Lampiran 5

Berita Acara Perbaikan Proposal


BERITA ACARA PERBAIKAN PROPOSAL
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

Pada hari ini …………. Tanggal/ bulan/ tahun telah diadakan seminar proposal dengan

judul: .........................................................................................................................................

………..........................................................................................................................................
Diseminarkan oleh:
Nama : ..................................................
NIM : ..................................................

Proposal ini telah diperbaiki dan diperiksa :


NO HAL PERNYATAAN/SARAN/KRITIK DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
------------------------------

Penguji I
------------------------------

Penguji II
------------------------------

Dari Peserta Seminar

26
Lampiran 6
Contoh : Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dibimbing dan di periksa oleh kedua pembimbing dan layak untuk
dipresentasikan di dalam sidang skripsi

Medan, dd/mm/yyyy

Ketua Pembimbing

(…………………………………)
NIDN :

Disetujui oleh

Program Studi Sarjana Kebidanan


Universitas Imelda Medan
Ketua

(...............................................................)
NIDN :

i
27
Lampiran 7

Berita Acara Perbaikan Skripsi


BERITA ACARA PERBAIKAN PROPOSAL
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

Pada hari ………… tanggal/ bulan/ tahun telah diadakan sidang Skripsi dengan judul :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Nama : ..................................................
NIM : ..................................................

Skripsi ini telah diperbaiki dan diperiksa :


NO HAL PERNYATAAN/SARAN/KRITIK DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji

------------------------------
Penguji I

------------------------------
Penguji II

------------------------------

28
Lampiran 1

Contoh : Lembar Pengesahan Skripsi

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH APLIKASI BALITA SEHAT TERHADAP KETERAMPILAN


IBU TERKAIT TUMBUH KEMBANG
Telah dipertahankan didepan Tim penguji Skripsi
Medan, dd/mm/yyyy

TIM PENGUJI

Ketua (…………………………………...)

Penguji I (…………………………………...)

Penguji II (…………………………………...)

Diketahui
Medan, 25 Mei 2021
Program Studi Sarjana Kebidanan
Ketua

(...............................................................)

i
29
Lampiran 9
Abstrak

Program Studi Sarjana Kebidanan


Universitas Imelda Medan
2021
Nova Linda Rambe

Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Terhadap Kekuatan Otot, Luas Gerak
Sendi dan Kemampuan Fungsional Pasien Stroke Di RSU Imelda Medan.
xiv + 112 hal + 22 tabel + 4 gambar + 3 skema + 7 lampiran

ABSTRAK
Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh, diantaranya adalah defisit motorik
berupa hemiparese (kelemahan satu sisi tubuh). Penanganan yang baik terhadap kondisi
hemiparese ini dapat membantu mencegah komplikasi, meningkatkan kemampuan pasien
dalam aktivitas sehari-hari, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh latihan ROM terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan
kemampuan fungsional pasien stroke di RS Sint Carolus Jakarta. Penelitian ini menggunakan
desain Quasi Experiment pre dan post test dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel
penelitian ini sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi sebanyak 15
responden dan diberikan penanganan standar rumah sakit dan latihan ROM 4X sehari selama
7 hari dan kelompok kontrol sebanyak 15 responden yang diberikan penanganan standar
rumah sakit tanpa diberikan tambahan latihan ROM 4X sehari selama 7 hari. Evaluasi
penelitian ini dilakukan pada hari pertama dan ketujuh untuk kedua kelompok tersebut.
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan kekuatan otot meningkat (p=0,000) dan kemampuan fungsional meningkat
(p=0,000) secara signifikan setelah diberikan latihan. Hal ini berarti latihan ROM
berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional pasien stroke
dengan hemiparese. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penggunaan latihan ini
sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam asuhan keperawatan pasien stroke.

Kata kunci : hemiparese; latihan ROM; kekuatan otot; luas gerak sendi; kemampuan
fungsional.
Daftar pustaka : 58 (1995-2008)

ii
29
Lampiran 10
Abstract

Bachelor of Midwifery Programme


Imelda Medan University
2021
Nova Linda Rambe

Effect of Range of Motion (ROM) Exercise on Muscle Strength, Joint Motion Area and
Functional Ability of Stroke Patients at Imelda Hospital Medan
xiv + 112 page + 22 tables + 4 image + 3 scheme + 7 attachments

ABSTRACT
Stroke can affect various body functions, including motor deficits in the form of hemiparese
(weakness of one side of the body). Good handling of this hemiparese condition can help
prevent complications, improve the ability of patients in their daily activities, and improve
the quality of life of patients. This study aims to identify the effect of ROM exercises on
muscle strength, area of joint motion and functional abilities of stroke patients at Sint
Carolus Hospital Jakarta. This study uses a Quasi Experiment design pre and post test with a
control group. The number of samples of this study were 30 respondents who were divided
into intervention groups of 15 respondents and were given hospital standard handling and 4X
ROM exercises a day for 7 days and a control group of 15 respondents who were given
hospital standard handling without being given additional 4X ROM exercises a day for 7 day.
The evaluation of this research was conducted on the first and seventh days for the two
groups. The sampling technique used was consecutive sampling. The results showed
increased muscle strength (p = 0,000) and functional ability increased (p = 0,000)
significantly after being given exercise. This means ROM exercise affects the increase in
muscle strength and functional ability of stroke patients with hemiparese. This study
recommends the need to use this exercise as one of the nurses' independent interventions in
the nursing care of stroke patients.

Keywords : hemiparese; ROM exercises; muscle strength; area of joint motion; functional
ability.
Reference : 58 literatures (1995-2008)

iii
31
Lampiran 5

DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN/HALAMAN PENGESAHAN …………………………… i
ABSTRAK …………………………………………………………………………….. ii
ABSTRACT ……………………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR …. …........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ...... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii
DAFTAR SKEMA..................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................… ix

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................……......... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... ………. 1
C. Tujuan Penelitian ................................................................................……. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ ….. 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. ……………………………………………………………………………… 8
B. …………………………………………………………………………….. 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ................................................................................……. 22
B. Populasi dan Sample ...................................................................... ………. 24
C. Tempat Penelitian ………………………………………………………… 27
D. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 30
E. Waktu Penelitian.................................................................................................34
F. Aspek Pengukuran ……………………………………………………...... 46
G. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data …………………………………… 50
H. Etika Penelitian …………………………………………………………… 54
I. Pengolahan dan Analisa Data …………………………………………….. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian …………………………………………………………… 59
B. Pembahasan ………………………………………………………………. 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ……………………………………………………………… . 65
B. Saran ……………………………………………………………………… 67

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………... 70


LAMPIRAN

32v
Lampiran 12

Daftar Tabel

Hal
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian .................................................. 45
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Penelitian ....................................... 50
Dst.......

32vi
Lampiran 13

Daftar Gambar
Hal

Gambar 2.1. Pembuluh Darah Koroner ................................................................ 23


Gambar 2.2. Lapisan Otot Jantung ........................................................................... 35
Dst .........

32vii
Lampiran 14

Daftar Skema
Hal

Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................ 53


Skema 4.1. Desain Penelitian .................................................................................. 58
Dst .........

32viii
Lampiran 15

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian


Lampiran 2 Kuisioner Penelitian
Dst .........

36 ix
Lampiran 16

Defenisi Operasional Penelitian

Defenisi Operasional
No Variabel Penelitian Defenisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional

1 V. Independen
.......................................
.......................................
.......................................

2 V. Dependen
......................................
......................................
......................................

37
Lampiran 17

Contoh Penulisan Tabel

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis Prosedur, Terapi
Antikoagulan, dan Diameter Kateter di PJT RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta,
Mei 2020 (n=90)

Variabel Jumlah Persentase (%)


Jenis Kelamin ............................... ............................... ...............................
............................... ............................... ...............................
Jenis Prosedur ............................... ............................... ...............................
............................... ............................... ...............................
Terapi Antikoagulan ............................... ............................... ...............................
............................... ............................... ...............................
Diameter Kateter ............................... ............................... ...............................
............................... ............................... ...............................

38
Lampiran 18
Contoh : Penulisan Skema

Skema 2.2
Terapi Reverfusi STEMI

............................... ...............................

............................... ............................... ...............................


...............................

...............................

...............................

39
Lampiran 19

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TENTANG DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA

The Effect of Health Education ‘Sadari’ (Breast Self-Examination) on Knowledge and


Attitude in Carrying Out Early Detection of Breast Cancer among Reproductive Age Women

Nova Linda Rambe1, Rahmawani Fauza2


1
Sarjana Kebidanan, Universitas Imelda Medan, Indonesia
2
Sarjana Kebidanan, Universitas Imelda Medan, Indonesia
Alamat Korespondensi : Universitas Imelda Medan, Jalan Bilal Ujung No.24 Indonesia

Abstrak
Pendahuluan; Data World Health Organication (WHO) menunjukkan bahwa jumlah
penderita kanker payudara bertambah sekitar 7 juta setiap tahun dan 78% kanker payudara
terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas, 6%-nya pada Wanita Usia Subur (WUS). Deteksi
dini pada kanker payudara dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara membuat pencegahan dan
penanganan dini pun sulit dilakukan. Hasil observasi di Puskesmas Binjai Estate ditemukan
bahwa kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara
(SADARI) sehingga terdapat kecenderungan kanker ditemukan pada stadium lanjut. Tujuan;
untuk menguji efektivitas pendidikan kesehatan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan
dan sikap WUS tentang deteksi dini kanker payudara. Bahan dan Metode; jenis penelitian
yang digunakan quasi-eksperimen dengan rancangan one group pre - post design. Penelitian
ini dilakukan di Puskesmas Binjai Estate. Sampel dalam penelitian ini adalah Wanita usia
Subur dengan pengambilan sampel secara simple random sampling dengan jumlah sebanyak
17 orang WUS. Hasil; terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan wanita
usia produktif tentang SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara dengan nilai
p(0.000), terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap wanita usia produktif
tentang SADARI dalam upaya deteksi dini kanker payudara dengan nilai p (0.000).
Kesimpulan; diperoleh bahwa pemberian pendidikan kesehatan SADARI efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan sikap WUS tentang SADARI.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, SADARI, Kanker Payudara

40
Abstract

Background; Data from World Health Organization (WHO) reported that there is an
increase of around 7 million of breast cancer patients every year. It was also reported that
78% of breast cancer cases found in women aged 50 years and over, while 6% in
reproductive age women.Early detection of breast cancer can be simply done through breast
self-examination. However, limited knowledge about breast cancer has become a challenge
in the prevention and early treatment of breast cancer. The initial observation at Primary
Health Center in Binjai Estate found that lack of awareness of people to performing early
detection of breast cancer led to the tendency to discover cancer in an advanced stage.
Objectives; this study conducted to identify the effect of health education of breast self-
examination on the knowledge and attitude of reproductive age women in carrying out breast
self-examination. Material and Methods; this study was a quasi-experimental study using
one group pre-post design. This study was conducted in Puskesmas Binjai Estate. Through
simple random sampling technique, 17 women were selected to participate in this study as
research samples. Results; it was found that there was an effect of health education on the
knowledge of reproductive age women in carrying out breast self-examination as a method
of early breast cancer detection, with p-value was 0.000, there was an effect of health
education on attitude of reproductive age women in carrying out breast self-examination as
a method of early breast cancer detection, with p-value was 0.000.
Conclusion; found that the provision of health education of breast self- examination was
effective in improving knowledge and attitude of reproductive age women in carring out
breast self-examination.
Keywords: health education, breast self-examination, breast cancer

PENDAHULUAN Deteksi dini pada kanker payudara


dapat dilakukan dengan pemeriksaan
Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol payudara sendiri (SADARI) karena dengan
dan terus membelah dapat terjadi pada dilakukannya SADARI dapat diketahui
organ payudara dan hal inilah yang disebut ada tidaknya benjolan atau
dengan kanker payudara. Kanker payudara ketidaknormalan pada payudara (4).
dapat terjadi pada semua usia dan Minimnya pengetahuan masyarakat
merupakan salah satu penyebab kematian tentang kanker payudara membuat
pada wanita (1). pencegahan dan penanganan dini pun sulit
Data World Health Organication dilakukan sehingga tidak memiliki
(WHO) menunjukkan bahwa jumlah kesadaran untuk melakukan SADARI
penderita kanker payudara bertambah secara rutin. SADARI merupakan metode
sekitar 7 juta setiap tahun dan 78% kanker yang paling efektif dan efisien untuk
payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun mendeteksi kanker payudara pada stadium
ke atas, 6%-nya pada Wanita Usia Subur dini. Pada wanita produktif, SADARI
(WUS) (2). Di Indonesia insiden kanker dilakukan sebulan sekali, 7-10 hari
payudara sebesar 40 per 100.000 terhitung sejak hari pertama menstruasi.
perempuan, sedangkan di Sumatera Utara SADARI dapat dilakukan sejak seorang
estimasi jumlah kasus pada tahun 2014 wanita yang telah menstruasi (5).
sebesar 2.682 kasus (3). Perubahan perilaku dapat
41
dilakukan melalui pemberian pendidikan mengetahui tentang pentingnya dilakukan
kesehatan. Hal ini didukung oleh SADARI.
penelitian Suastina (1) yang menjelaskan
bahwa terdapat peningkatan pengetahuan METODE PENELITIAN
siswi di SMA Negeri 1 Manado tentang Penelitian ini untuk menguji
SADARI setelah diberikan informasi efektifitas pendidikan kesehatan SADARI
kesehatan tentang SADARI (p value terhadap peningkatan pengetahuan dan
0.000). Demikian pula Susanti (6) sikap WUS tentang deteksi dini kanker
menjelaskan bahwa pendidikan kesehatan payudara. Penelitian dilakukan tahun 2019
tentang deteksi dini kanker payudara yang dengan sampel dalam penelitian ini yaitu
diberikan pada WUS di Candirejo Wanita Usia Subur, dengan teknik
meningkatkan pengetahun dan sikap WUS pengambilan sampel simple random
(p value 0.000). sampling sebanyak 17 orang WUS. Jenis
Hasil observasi di Puskesmas Binjai penelitian yang digunakan adalah quasi-
Estate ditemukan bahwa kurangnya eksperimen dengan rancangan group pre -
kesadaran masyarakat untuk melakukan post design. Sumber datadiperoleh melalui
deteksi dini kanker payudara (SADARI) responden dengan wawancara langsung
sehingga terdapat kecenderungan kanker kepada Wanita Usia Subur menggunakan
ditemukan pada stadium lanjut. Data kusioner, data jumlah kejadian Kanker
medical record Puskesmas Binjai Estate serviks didapatkan dari Dinas Kesehatan
tahun 2015 menunjukkan bahwaa terdapat Kotamadya Binjai dan Puskesmass Binjai
4 orang yang berobat dengan masalah pada Estate. Analisa data menggunakan
payudara seperti adanya benjolan. program SPSS for window, analisis
Wawancara singkat dengan petugas univariat digunakan untuk mengetahui
kesehatan bahwa SADARI masih distribusi frekuensi dari karakteristik
cenderung tidak rutin dilakukan oleh WUS responden, analisis bivariat untuk melihat
oleh karena masih banyak yang belum pengaruh variabel dengan uji Mc Nemar.
HASIL
Tabel 1
Data Karakteristik WUS di Puskesmas Binjai Tahun 2019
Karakteristik Responden N %
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 14 82,4%
Swasta 3 17,6%
Pendidikan
SD 1 5,9%
SMP 4 23,5%
SMA 9 52,9%
Perguruan tinggi 3 17,6%
Informasi tentang SADARI
Pernah 2 11,8%
Tidak pernah 15 70,6%
n: 17
Berdasarkan tabel di atas lulusan SMA (52,9%) dan WUS mayoritas
menunjukkan bahwa pekerjaan ibu paling tidak memperoleh informasi tentang
banyak sebagai ibu rumah tangga (82,4%), SADARI (70,6%).
untuk pendidikan ibu paling banyak

42
Tabel 2
Pengetahuan WUS tentang SADARI Sebelum dan Sesudah diberikan Pendidikan
Kesehatandi Puskesmas Binjai Tahun 2019
Pengetahuan Sesudah Pendidikan Kesehatan

Kurang % Cukup % Baik % Total % P-


Value
Pengetahuan Kurang 1 5,9 1 5,9 0 0 2 11,8
Sebelum
Pendidikan
Cukup 0 0 1 5,9 13 76,5 14 82,4 0,001
Kesehatan

Baik 0 0 0 0 1 5,9 1 5,9


Total 1 5,9 2 11,8 14 82,4 17 100

* Mc Nemar
Tabel tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan efektif meningkatkan
pengetahuan WUS tentang SADARI (p=0,001)

Tabel 3
Sikap WUS tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan SADARI
Puskesmas Binjai Tahun 2019
Sikap Sesudah Pendidikan Kesehatan SADARI
Negatif % Positif % Total % P
Sikap Sebelum
Pendidikan Kesehatan Negatif 2 11,8 12 70,6 14 82,4
0,000
SADARI
Positif 0 0 3 17,6 3 17,6
Total 2 11,8 15 88,2 17 100
* Mc Nemar

Tabel di atas menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan efektif mempengaruhi sikap


positif WUS tentang SADARI (p=0,000).

43
PEMBAHASAN upaya deteksi dini kanker payudara.
Hal ini didukung oleh penelitian
Pengetahuan merupakan hasil
Umiyati menjelaskan bahwa di terdapat
penginderaan manusia, atau hasil tahu
perbedaan pengetahuan dan sikap tentang
seseorang terhadap subjek melalui indra
praktik SADARI sebelum dan sesudah
yang dimiliki (mata, hidung, telinga dan
penyuluhan di Kelurahan Bulustalan
sebagainya). Dengan sendirinya pada
Semarang dilihat dari hasil uji wilcoxon p-
waktu penginderaan sehingga
value yaitu 0,000 (2). Literatur lain juga
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
menjelaskan bahwa berdasarkan uji
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
wilcoxon terdapat perubahan
presepsi terhadap objek (7). Pengetahuan
tingkatpengetahuan SADARI antara pra-
merupakan hasil tahu ”tahu” dan ini terjadi
dan pasca-penyuluhan dengan nilai
setelah orang mengadakan pengindraan
p<0,000 (9). Penelitian lain yang
terhadap suatu objek tertentu.
dilakukan Pratama menyebutkan bahwa
Penginderaan terhadap obyek terjadi
pendidikan kesehatan memiliki efektifitas
melalui panca indra manusia yakni
yang besar dalam meningkatkan nilai
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
pengetahuan SADARI dengan p<0,05
dan raba dengan sendiri. Pada waktu
(10).
penginderaan sampai menghasilkan
Viviawati (11) menjelaskan bahwa
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap
SADARI sangat mempengaruhi terhadap
obyek. Sebagai besar pengetahuan
pengetahuan remaja putri. Pendidikan
manusia diperoleh melalui mata dan
kesehatan terjadi karena adanya perubahan
telinga (8).
kesadaran dalam diri individu sendiri
Hasil uji statistik menggunakan uji
untuk menambah pengetahuan dan
Mc Nemar diperoleh nilai p =0,001 dengan
kemampuan melalui teknik praktek belajar
nilai α < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa
dengan tujuan untuk mengingat
ada pengaruh pendidikan kesehatan
fakta/kondisi nyata dengan cara
SADARI terhadap pengetahuan dalam
memberikan dorongan terhadap
upaya deteksi dini kanker payudara pada
pengarahan diri. Sehingga dapat
wanita usia produktif di Puskesmas Binjai
disimpulkan adanya pengaruh pendidikan
Tahun 2018. Adanya perbedaan
kesehatan SADARI yang dapat mengubah
pengetahuan wanita usia produktif tentang
atau meningkatkan pengetahuan wanita
SADARI dapat diartikan bahwa
usia produktif. Pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan memberikan
mempunyai pengaruh besar terhadap
perubahan pengetahuan wanita usia
pengetahuan yang kemudian dapat
produktif dalam upaya deteksi dini kanker
menciptakan persepsi pada diri seseorang
payudara di puskesmas Binjai. Bila dilihat
terhadap suatu objek yang kemudian akan
dari nilai pengetahuan sebelum diberikan
mengubah perilaku seseorang (7).
pendidikan kesehatan dengan mayoritas
Sikap adalah predisposisi atau
cukup sebanyak (82,4%) dan setelah
kecendrungan yang dipelajari dari seorang
diberikan pendidikan kesehatan mayoritas
individu untuk merespon secara positif
baik sebanyak (82,4%), yang berarti
atau negatif dengan intensitas yang
pengetahuan sebelum diberi pendidikan
moderat dan atau memadai terhadap objek,
kesehatan lebih kecil dari pengetahuan
situasi, konsep, atau orang lain (12).
sesudah diberikan pendidikan
Predisposisi yang diarahkan terhadap
kesehatan.hal ini berarti pendidikan
objek diperoleh dari proses belajar.
kesehatan memberikan perubahan positif
Definisi tersebut konsisten untuk
terhadap peningkatan pengetahuan wanita
menempatkan sikap sebagai predisposisi
usia produktif tentang SADARI dalam
44
atau tendensi yang menentukan respon hanya sadar, tahu, mengerti, tetapi dapat
individu terhadap suatu objek. Predisposisi berbuat sesuatu dan mengetahui apa yang
atau tendensi ini diperoleh individu dari harus dilakukan. Dengan adanya
proses belajar, sedangkan objek sikap pendidikan kesehatan tersebut diharapkan
dapat berupa benda, situasi dan orang. ada perubahan perilaku kesehatan dari
Sikap merupakan reaksi atau responden yang nantinya akan
respon yang masih tertutup dari sesorang meningkatkan atau memelihara kesehatan
terhadap stimulus atau objek. Sikap belum (2)
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, Hal ini didukung oleh Susanti yang
akan tetapi merupakan predesposisi menjelaskan bahwa terdapat perbedaan
tindakan suatu perilaku. Sikap masih signifikan sikap WUS sebelum dan
merupakan reaksi tertutup, bukan sesudah diberikan pendidikan pada
merupakan reaksi terbuka atau tingkah kelompok intervensi dengan nilai p =0,000
laku yang terbuka. Sikap merupakan < α (0,05) (6). Sedangkan pada kelompok
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek kontrol tidak ada perbedaan yang
(13). signifikan dengan nilai p = 0,058 > α
Hasil uji statistik perbedaan sikap (0,05), dan didukung dengan penelitian
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan Umiyati yang mennjelaskan bahwa
kesehatan SADARI menggunakan uji Mc terdapat perbedaan sikap waanita usia
Nemar diperoleh nilai p= 0,000 dengan subur tentang Praktik SADARI sebelum
nilai α <0,05, dan dapat disimpulkan ada dan sesudah dilakukan penyuluhan terlihat
perbedaan sikap tentang pemeriksaan dari hasil uji wilcoxon p-value yaitu 0,000
SADARI sebelum dan sesudah diberikan (2). Literatur lain juga menjelaskan bahwa
pendidikan kesehatan SADARI. Adanya terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
perbedaan sikap wanita usia produktif terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang
tentang SADARI dalam upaya deteksi SADARI sebagai deteksi dini kanker
dini kanker payudara di Puskesmas Binjai payudara dengan nilai p<0,005 (14).
dapat diartikan bahwa pendidikan Penelitian yang dilakukan Diniar juga
kesehatan memberikan dampak perubahan menjelaskan bahwa terdapat perbedaan
sikap pada wanita usia produktif dalam pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
upaya deteksi dini kanker payudara di sikap antara kelompok perlakuan dan
Puskesmas Binjai. Bila dilihat dari sikap kelompok kontrol dengan p = 0,000 (15).
sebelum diberikan pendidikan kesehatan Dengan adanya pendidikan
mayoritas negatif sebayak (82,4%) dan kesehatan SADARI terhadap pengetahuan
sikap sesudah diberikan pendidikan dan sikap wanita usia produktif, mereka
kesehatan mayoritas positif sebanyak akan lebih menyadari betapa pentingnya
(88,2%), yang berarti sikap sebelum pemeriksaan payudara sendiri dilakukan
diberikan pendidikan kesehatan lebih kecil untuk mendeteksi dini adanya benjolan
dari sikap setelah diberi pendidikan pada payudaranya. Maka dari itu
kesehatan. hal ini berarti pendidikan kesadaran masyarakat akan SADARI
kesehatan memberikan perubahan positif sangat penting agar terhindar dari kanker
terhadap peningkatan sikap wanita usia payudara.
produktif dalam upaya deteksi dini kanker KESIMPULAN
payudara di Puskesmas Binjai. Terdapat pengaruh pendidikan
Penyuluhan kesehatan adalah kesehatan terhadap pengetahuan wanita
kegiatan penambahan pengetahuan yang usia produktif tentang SADARI dalam
dilakukan dengan penyebaran pesan dan upaya deteksi dini kanker payudara di
melakukan keyakinan atas pentingnya Puskesmas Binjai tahun 2019 dengan nilai
kesehatan, sehingga masyarakat tidak p-value = 0.000 (p<0,05). Dan terdapat
45
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap 5. RI DK. Buku Saku Pencegahan
sikap wanita usia produktif tentang Kanker Leher Rahim dan Kanker
SADARI dalam upaya deteksi dini kanker Payudara. Jakarta: Depkes RI. 2009.
payudara di Puskesmas Binjai tahun 2019 6. Susanti A. Pengaruh Pendidikan
dengan nilai p-value = 0.000 (p<0,05). Kesehatan Tentang Pemeriksaan
SARAN Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap
Disarankan kepada pihak Pengetahuan Dan Sikap Deteksi Dini
Puskesmas agar memberikan pendidikan Kanker Payudara Pada Wanita Usia
kesehatan tentang pemeriksaan payudara Subur (WUS) Di Kelurahan
sendiri di desa- desa untuk meningkatkan Candirejo Tahun 2013. Stikes Ngudi
derajat kesehatan wanita usia produktif di Waluyo Ungaran. Ungaran. 2015.
Wilayah Kerja Puskesmas Binjai. 7. Notoatmodjo S. Metodologi
Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta.
UCAPAN TERIMA KASIH Jakarta Indonesia. 2010.
Terimakasih peneliti ucapkan 8. Wawan A, Dewi M. Teori dan
kepada Kepala Dinas Kesehata Kotamadya pengukuran pengetahuan, sikap dan
Binjai dan Kepala Puskesmas Binjai Estate perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha
yang telah bersedia memberi izin Medika. 2010:11-8.
penelitian ini serta responden yang telah 9. Permatasari D. Efektivitas
bersedia menjadi sampel dalam penelitian Penyuluhan Sadari Terhadap Tingkat
ini. Pengetahuan Siswi SMA Negeri 2
Di Kecamatan Pontianak Barat
Tahun 2013. Jurnal Mahasiswa
PSPD FK Universitas Tanjungpura.
DAFTAR PUSTAKA 2013;3(1).
1. Suastina IDAR, Ticoalu H, Onibala 10. Pratama LA. Efektifitas Pendidikan
F. Pengaruh pendidikan kesehatan Kesehatan Terhadap Nilai
terhadap tingkat pengetahuan siswi Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan
tentang SADARI sebagai deteksi Payudara Sendiri (SADARI) Pada
dini kanker payudara di SMA Negeri Remaja Putri di SMPN 3 Tangerang
1 Manado. Jurnal Keperawatan. Selatan. 2014.
2013;1(1). 11. Husada sk. Pengaruh pendidikan
2. Umiyati W, Wardani RS, Angraini kesehatan tentang pemeriksaan
NN. Perbedaan pengetahuan dan “sadari” sebagai deteksI Dini Kanker
sikap wanita usia subur tentang Payudara Terhadap Pengetahuan
praktik sadari (pemeriksaan Dan Sikap Remaja Putri Di Smk N 1
payudara sendiri) sebelum dan Karanganyar.
sesudah penyuluhan di rw 03 12. Ali Z. Dasar-dasar pendidikan
kelurahan bulustalan semarang. kesehatan masyarakat dan promosi
Jurnal Kebidanan. 2015;4(1):65-73. kesehatan. Jakarta: Trans Info
3. Kesehatan K. Data dan Informasi Media. 2010.
Tahun 2014 (Profil Kesehatan 13. Simanullang P. Efektivitas
Indonesia). Jakarta: Kementerian Pendidikan Kesehatan Tentang
Kesehatan Republik Indonesia. Sadari Terhadap Pengetahuan dan
2015. Sikap dalam Melaksanakan Sadari di
4. Olfah Y, Mendri NK, Badi’ah A. Dusun 1 Desa Namorambe
Kanker Payudara dan SADARI. Kecamatan Namorambe. Fakultas
Jakarta: Nuha Medika. 2013. Ilmu Keperawatan Universitas
Darma Agung Medan. 2012.
46
14. Alfiksa AEN, Hikmah H. Pengaruh Tentang Pencegahan Kanker
Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Payudara Terhadap Tingkat
Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Wanita
Sikap Remaja Putri di SMA Islam 1 Usia Produktif Di Desa Sumur
Gamping Yogyakarta tahun 2012: Musuk Boyolali: Universitas
STIKES'Aisyiyah Yogyakarta; 2012. Muhammadiyah Surakarta; 2013.
15. Diniar OR, Maliya A, Ambarwati
SP. Pengaruh Pendidikan Kesehatan

47
BUKTI TELAH MENGIKUTI SIDANG PROPOSAL
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN INDONESIA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

Hari /
No. Nama Peserta Judul Penguji 1 Penguji 2
Tanggal
1.

2.

3.

4.

5.

BUKTI TELAH MENGIKUTI SIDANG PROPOSAL


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN INDONESIA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

Hari /
No. Nama Peserta Judul Penguji 1 Penguji 2
Tanggal
1.

2.

3.

4.

5.
BUKTI TELAH MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN INDONESIA

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

Hari /
No. Nama Peserta Judul Penguji 1 Penguji 2
Tanggal
1.

2.

3.

4.

5.

BUKTI TELAH MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN INDONESIA
Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

Hari /
No. Nama Peserta Judul Penguji 1 Penguji 2
Tanggal
1.

2.

3.

4.

5.
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
Jln. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur
Kode Pos 20239, Telepon (061) 6645670 Fax. (061) 6618457
E-mail : univ.imeldamedan@gmail.com

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI


Nama Mahasiswa
NIM
Kelas
Dosen Pembimbing
Kontrak TTD Dosen
NO Hari/Tanggal/Tahun Topik Diskusi Saran Pembimbing Waktu Pembimbing
Berikutnya
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
Jln. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur
Kode Pos 20239, Telepon (061) 6645670 Fax. (061) 6618457
E-mail : univ.imeldamedan@gmail.com

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI


Nama Mahasiswa
NIM
Kelas
Dosen Pembimbing
Kontrak TTD Dosen
NO Hari/Tanggal/Tahun Topik Diskusi Saran Pembimbing Waktu Pembimbing
Berikutnya
UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
Jln. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur
Kode Pos 20239, Telepon (061) 6645670 Fax. (061) 6618457
E-mail : univ.imeldamedan@gmail.com

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI


Nama Mahasiswa
NIM
Kelas
Dosen Pembimbing
Kontrak TTD Dosen
NO Hari/Tanggal/Tahun Topik Diskusi Saran Pembimbing Waktu Pembimbing
Berikutnya
Lampiran 20

Contoh halaman pernyataan keaslian penelitian


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan penelitian ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada perguruan
tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,………………..20…
Tanda tangan

Materai 10.000

Nama terang/ Lengkap

Anda mungkin juga menyukai