Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL METODE PENELITIAN SOSIAL

“PENGARUH MENONTON FILM BROTHERS (2009) TERHADAP


EMOSIONAL DAN PERILAKU PENONTON FILM PASCA MENONTON”

Dosen Pengampu: Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D.

Disusun Oleh:

Rifqi Ikhlasul Mizan

D0220076

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2022

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film adalah media hiburan yang menjadi salah satu pilihan yang paling diminati
oleh masyarakat. Saat ini dengan teknologi yang maju, menonton film sangat mudah
bagi masyarakat. berbeda dengan masalalu yang mana menonton sebuah film harus
keluar rumah untuk mendatangi bioskop terdekat. Kini menonton film bisa dilakukan
kapan saja dan dimana saja. Hanya dengan berbekal smartphone yang pastinya
mayoritas orang memilikinya kita bisa menikmati film di zaman digital ini.

Film yang berkualitas dan berkesan sering kali membuat para penikmat film
terpukau dengan tayangan film tersebut. Sudah menjadi hal yang lazim ketika seseorang
berprilaku bahkan menirukan pakaian, gaya, cara berbicara tokoh dari suatu film. Hal
menunjukan bahwa film dapat mempengaruhi seseorang baik dari segi komunikasi
maupun psikologi seseorang secara langsug ataupun tidak langsung. Tidak bisa
dipungkiri bahwa film merupakan media massa yang dapat mempengaruhi khalayak.

Salah satu dari kegunaan film adalah sebagai alat untuk menyampaikan suatu
pesan terhadap khalayak penonton melalui alur ceria dan dialog dari film tersebut.fil
juga dijadikan media untuk para pekerja seni untuk menyalurkan ide, pandangan, dan
pesan kepada masyarakat. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang
akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat (Wibowo. Dkk, 2006:196).

Pesan yang ditanamkan dalam film bisa berupa banyak hal tergantung dari
tujuan dibuatnya film tersebut. Namun, umumnya film berisikan pesan baik itu, moral,
hiburan, Pendidikan, kritik dan sebagainya. Pesan dalam film dapat tertangkap oleh otak
manusia karena film menggunakan mekanisme lambang-lambang yang ada di dalam
pikiran masnusia. Mulain dari visual yaitu gambar video hingga dialog dari tokoh film
tersebut.
Kekuatan persuasi yang dimiliki film cukup bersar dan berpengaruh bagi
penonton. Hal ini terlihat dari dibentuknya lembaha sensor yang berfungsi sebagai
pembatasan dari film itu sendiri. Hal ini membuktikan begitu berpengaruhnya film
terhadap masyarakat. Selain itu Lembaga sensor ini juga berguna untuk meminimalisir
pesan-pesan dalam film yang dapat menumbuhkan hal negative terhadap penonton.

Salah satu film yang begitu memengaruhi emosi dari penonton adalah film yang
berjudul brothers(2006) yang disutradarai oleh jim Sheridan. Ia adalah seorang
pengarang drama, penulis naskah, sutradara film, dan produser film asal Irlandia. Film
ini merupakan film yang ber-genre war/drama. Artis-artis papan atas turut
menyukseskan film ini, diantaranya Tobey Maguire, Jake Gyllenhaal, dan Natalie
Portman. Film ini menceritakan tentang hubungan dua orang kakak beradik, Sam
(Tobey Maguire) and Tommy Cahill (Jake Gyllenhaal) dimana sifat keduanya amat
bertolak belakang. Sam adalah seorang perwira angkatan laut AS, sedangkan Tommy
hanya seorang pria yang hidupnya urak-urakan dan sering membikin ulah, dimana
terakhir dirinya sempat mendekam di bui.

suatu ketika, malapetaka pun menimpa Sam saat dirinya menunaikan


pekerjaannya di Afghanistan. Helikopter yang ditumpanginya tiba-tiba elong dan hilang
entah dimana, hingga jazad Sam pun tak jua ditemukan dan dipastikan memang sudah
meninggal. Istrinya, Grace (Natalie Portman) merasa terpukul atas sepeninggalnya Sam,
begitu pula kedua putri mereka, Isabelle dan Maggie. Sampai pada akhirnya Tommy lah
yang mencoba untuk mengganti peran Sam dan mengisi kekosongan keluarga itu.
Namun, secara mengejutkan tentara AS menemukan Sam ternyata masih hidup dan
ditawan di sarang para pemberontak Afghanistan. Sam pun akhirnya kembali lagi
ketengah-tengah keluarganya. Namun, seakan memiliki trauma pasca penawanannya di
Afghanistan, membuat pribadi Sam agak berbeda. Dan saking kompleksnya, hal
tersebut berimbas kepada Grace dan kedua putrinya. Sam mulai membentak anak-
anaknya dan menaruh curiga akan Grance dan Tommy. Dia mengira Tommy meniduri
Grace dan mengambil simpati anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan unutk mencari
tahu bagaimana pengaruh dari menonton film brothers (2009) terhadap emosi dan
prilaku dari para penikmat film. Nantinya hasil dari penelitian ini setidaknya dapat
memberi insight baru untuk masyarakat luas mengenai pengaruh menonton film
terhadap emosi dan prilaku seseorang.
1.2. Rumusan Masalah

a. Seberapa tingkat pengaruh menonton film ‘Brothers (2009)’ terhadap emosi


pasca menonton para penikmat film?
b. Seberapa tingkat pengaruh menonton film ‘Brothers (2009)’ terhadap perilaku
penikmat film?

1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui tingkat pengaruh menonton film ‘Brothers (2009)’ terhadap


emosi pasca menonton para penikmat film
b. Untuk mengetahui tingkat pengaruh menonton film ‘Brothers (2009)’ terhadap
perilaku penikmat film

1.4. Hipotesis

1. Bagaimana pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari penikmat
film pasca menonton?

H1: Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari penikmat
film pasca menonton.

Ho: Tidak terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari
penikmat film pasca menonton.

2. Bagaimana pengaruh menonton film ‘Brothers (2009)’ terhadap perilaku penikmat


film pasca menonton?

H1: Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap perilaku dari penikmat
film pasca menonton.

Ho: Tidak Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap perilaku dari
penikmat film pasca menonton.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori
Penelitian ini menggunakan teori Elanoration Likelihood Model (ELM).
Teori ELM atau bisa juga disebut teori kemungkinan elaborasi merupakan
ssebuah teori yang membicarakan mengenai ketertarikan seseorang dalam
berpikir krisit tergantung pada seberapa besar ia memiliki ketertarikan terhadap
sebuh topik yang ia bicarakan. Teori ini menjelaskan keputusan ditentukan
tenrgantung pada bagaimana ia memproses sebuah pesan. teori ELM ini pertama
kali di kembangkan oleh Richard E Petty dan John T. Cacioppo, mereka
merupakan pakar komunikasi persuasif dari Ohio State University AS, pada
tahun 1980.
Yang mendukung teori ini adalah bagaimana seseorang dapat memproses
sebuah pesan yang bersifat persuasive dengan cara yang berbeda. Di situasi ini
seorang yang menerima sebuah pesan persuasive memikirkan nilai dari pesan
daengan hati-hati dan berpikir kritis, namun ada juga orang yang memproses
pesan persuasive ini tanpa didasari hal apapun terutama argument dari pesan
tersebut.
Kemungkinan seseorang dalam memahami pesan yang bersifat
persuasive ini bergantung pada cara ia memperoses pesan dari pesan ini dengan
menggunakan tearing kemungkinan elaborasi.
Seoranng individu yang menerima pesan persuasive berkemungkinan
untuk mengevaluasi sebuah informasi secara kritis, hal ini yang disebut
kemungkinan elaborasi. Kemungkinan elaborasi ini bergantung kepada cara dari
individu penerima pesan (komunikan) dalam mengolah pesan. menurut teori ini
pesan yang diterima komunikan memiliki dua jalur, yaitu jalur central route dan
peripheral route.
Individu yang memproses informasi secara aktif dan kritis, serta menimbang-
nimbang dan juga membandingkan dengan informasi yang ia miliki merupakan ciri
dari individu yang memproses pesan dengan melalui jalur central route, Sedangkan
ketika seorang individu yang menerima pesan persuasive (komunikan) mengolah pesan
yang ia dapat tanpa berfokus pada ini pesan yang ia terima melainkan dari aspek lain ,
seperti daya tarik terhadap design dari pesan merupakan ciri dari komunikan yang
mengolah oesan yang diterima secara peripheral route. Contohnya seseorang yang
menyukai sebuah produk hanya karena design dari produk kemasan.

2.2 Literatur/Penelitian Terdahulu

Terdapat lima penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dari penelitian ini ,
yang pertama , jurnal dengan judul “Pengaruh Film Pengabdi Setan Terhadap Sikap
Remaja di Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal Surabaya” jurnal ini
ditulis oleh Fajar Firmansyah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Almamater Wartawan Surabaya pada tahun 2018. Pembahasan dari jurnal penelitian
ini adalah pengaruh dari menonton film pengabdi setan terhadap sikap remaja di
Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal Surabaya dan seberapa besar
pengaruh film pengabdi setan terhadap sikap remaja. Penulis menggunakan teori S-O-
R (Stimulus, Organism, Respon) dalam menulis jurnal ini.
Kedua, jurnal selanjutnya yang digunakan sebagai pedoman dari jurnal
penelitian ini adalah jurnal berjudul “Pengaruh Terpaan Film DUA GARIS BIRU
Terhadap Sikap Remaja Tentang Perkawinan Usia Dini” oleh Ni Made Sri Pradnya W
S, Ade Devia Pradipta, dan I Dewa Ayu S J. dari Fakulltas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Udayana, yang ditulis pada tahun 2019 lalu. Jurnal ini dipedomani
teori Uses and Effects.
Selanjutnya jurnal ketiga, yaitu jurnal yang ditulis oleh Ditulis oleh Tri Utami,
Bambang Budi Utomo, Thomy Sastra Atmaja dari Program Studi PPKn FKIP
UNTAN Pontianak pada tahun 2018 Dengan judul “Pengaruh penggunaan media film
terhadap sikap nasionalisme siswa pada mata pelajaran PPKN”. Jurnal ini
menggunakan teori yang dijelaskan oleh Bandura (dalam Slavin, 2008) proses
mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan
tindakan belajar.
Jurnal keempat adalah jurnal penelitian yang berjudul” PENGARUH
INTENSITAS MENONTON FILM ANIMASI “ADIT SOPO JARWO” TERHADAP
INTERAKSI SOSIAL ANAK SEKOLAH DASAR” jurnal ini menggunakan teori
modelling yang dikembangkan oleh Bandura yang menjelaskan bahwa manusia
belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain. Jurnal ini realese pada
tahun 2019 dan ditulis oleh Dody Ginanjar dan Amirudin Saleh.

Jurnal terakhir adalah jurnal yang berjudul “PENGARUH MONONTON


FILM 5CM DAN TINGKAT KEAKRABAN TERHADAP SIKAP NASIONALISME
MAHASISWA UNIVERSITAS BUNDA MULIA” yang di realese pada tahun 2015,
oleh teguh Priyo Sadono. Jurnal ini menggunakan teroni paradigma Laswell sebagai
pedoman.

2.3 Definisi Konsep

menurut Singarimbun dan Effendi (2001:121) Definisi konsep adalah sebuah


penafsiran dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti dalam
mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Di bawah merupakan defisnisi konsep
darijurnal penelitian ini:

1. Pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap penonton:


Film brothers yang ber-genre war and drama ini memiliki pesan yang mendalam
apabisa penonton memproses pesan yang disampaikan film secara kritis. Film ini
mengandung banyak sekali nilai moral yang beritu relate dengan kehidupan nyata.
Dengan cerita yang berandai-andai namun masih dapat logis dipikirkan, yaitu
bagaimana bila seseorang hilang dan sudah dianggap tewas oleh semua orang tiba-tiba
Kembali dengan kondisi keluarga yang berbeda. Tokoh ini juga Kembali dengan sifat
dan perilaku yangb= berbeda karena mengalami syok berat yang diakibatkan suatu hal
yang berhubungan dengan kekerasan dan jiwa ketika ia menghilang. Film ini
menghantarkan emosi yang begitu mendalam kepada penonton dan tidak menutup
kemungkinan membuat penonton tak bisa melupakan beberapa scene yang sangat amat
membekas dari film ini. jurnal ini membahas mengenai effect apa yang di terima
penonton setelah menonton film ini mengingat film ini sangat bagus dan dapat
membawa emosi penonton seperti emosi yang tokoh dalam film perankan. Apakah
emosi dan perilaku penonton film ini dapat berbah mengikuti apa yang diceritakan
dalam film atau tidak.
2. Emosional
L, Crow & A, Crow (Djaali, 2007:37) mengatakan bahwa emosi adalah
pengalaman yang afektif yang disertai oleh penyesuaian batin secara menyeluruh, di
mana keadaan mental dan fisiologi sedang dalam kondisi yang meluap-luap, juga dapat
diperlihatkan dengan tingkah laku yang jelas. Anak prasekolah cenderung
mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, sehingga emosi dapat
mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan sosialnya.
Santrock (2012: 205) emosi adalah perasaan yang terjadi ketika seseorang berada
dalam suatu kondisi atau sedang terlibat dalam interaksi yang sangat penting baginya.
Reaksi yang muncul terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan, tujuan,
ketertarikan, dan minat individu. Perilaku emosional ini tampak sebagai akibat dari
emosi seseorang dan terlihat dari reaksi fisiologis, perasaan, serta perubahan perilaku
yang tampak. Syamsu (2014: 122) menyatakan bahwa perkembangan sosial dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma atau
aturan-aturan kelompok, moral, atau adat istiadat, meleburkan diri menjadi suatu
kesatuan dan saling berkomunikasi serta bekerja sama. Manusia sebagai makhluk
sosial yang

tidak akan mampu hidup sendiri, mereka membutuhkan interaksi dengan


manusia lainnya karena interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang
dimiliki oleh manusia

3. Perilaku

diuraikan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme


(makhluk hidup) yang bersangkutan. oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan
manusia itu berprilaku, karena mereka mempunyai

aktifitas masing-masing. sehingga yang dimaksud perilaku manusia,


pada hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas manusia dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
tertawa, bekerja dan sebagainya. dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud perilaku (manusia) adalah serangkaian kegiatan atau aktifitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
pihak luar. Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner
disebut teori "S-O-R" atau stimulus - organisme- respon. skiner membedakan
adanya dua proses

2.4 Definisi operasional

Dalam penelitian ini, definisi operasional yaitu pengaruh menonton film


brothers (2009) terhadap emosional dan perilaku penonton pasca menonton

Variable Indikator Jenis Data Tolak Ukur Instrumen


Penelitian
Menonton 1. Perhatian Semuanya 1. Memperhati Semuanya
Film 2. Penghaya menggunaka kan film menggunak
Brothers tan n data dengan an closed
(2009) Ordinal seksama dari ended
awal hingga question
akhir: (pilihan
a) Sangat berganda
tidak tertutup) –
setuju Angket
b) Tidak Kuesioner
setuju
c) Netral
d) Setuju
e) Sangat
Setuju
2. Dapat
mengahayati
film dari
awal hingga
akhir:
a) Sangat tidak
setuju
b) Tidak setuju
c) Netral
d) Setuju
e) Sangat
Setuju

Emosi 1. Mengetah 1. Data 1. Mengetahui Semuanya


penonton ui pesan Ordi apa pesan menggunak
pasca yang di nal yang an closed
menonton sampaika 2. Data disampaikan ended
film n film Ordi film: question
brothers(200 2. Ikut nal a) Sangat tidak (pilihan
9) meraskan 3. Data setuju berganda
emosi Ordi b) Tidak setuju tertutup) –
dari tokoh nal c) Netral Angket
pemeran d) Setuju Kuesioner
film e) Sangat
3. merasaka Setuju
n 2. Ikut
perubaha merasakan
n emosi emosi dari
ketika tokoh
menginga pemeran
t film film
a) Sangat tidak
setuju
b) Tidak setuju
c) Netral
d) Setuju
e) Sangat
Setuju
3. Merasakan
emosi dari
film dan
terbawa
hingga film
selesai.
a) Sangat tidak
setuju
b) Tidak setuju
c) Netral
d) Setuju
e) Sangat
Setuju

Perilaku 1. Merasaka 1. Data 1. Anda Semuanya


Penonton n Ordinal meraksakan menggunak
pasca perubaha 2. Data adanya an closed
menonton n perilaku Ordinal perubahan ended
film pasca perilaku question
brothers(200 menonton serelah (pilihan
9) film menonton berganda
2. ikut film tertutup) –
terpengar brothers Angket
uh (2009): Kuesioner
dengan 2. Sangat tidak
perilaku setuju
pemeran 3. Tidak setuju
film 4. Netral
5. Setuju
6. Sangat
Setuju
7. Anda ikut
terpengaruh
dengan
mengikuti
perilaku
pemeran
film:
a) Sangat tidak
setuju
b) Tidak setuju
c) Netral
d) Setuju
e) Sangat
Setuju

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2019:95), merupakan model


konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting
References

Firmansyah, F. (2019). PENGARUH FILM PENGABDI SETAN TERHADAP SIKAP


REMAJA DI KELURAHAN TANJUNGSARI KECAMATAN
SUKOMANUNGGAL SURABAYA (Doctoral dissertation, Stikosa-AWS).
Ginanjar, D., & Saleh, A. (2020). Pengaruh Intensitas Menonton Film Animasi Adit
Sopo Jarwo Terhadap Interaksi Sosial Anak Sekolah Dasar. Jurnal
Komunikasi Pembangunan, 18(01), 43-55.
Sadono, T. P. (2019). Pengaruh mononton film 5cm dan tingkat keakraban terhadap
sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia. BRICOLAGE:
Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 1(01).
Sudiarta¹, N. M. S. P. W., Pradipta, A. D., & Joni, I. D. A. S. PENGARUH
TERPAAN FILM DUA GARIS BIRU TERHADAP SIKAP REMAJA
TENTANG PERKAWINAN USIA DINI.
Utami, T., Utomo, B. B., & Atmaja, T. S. Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap
Sikap Nasionalisme Siswa pada Mata Pelajaran PPKn. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(9).

Anda mungkin juga menyukai