Disusun Oleh:
D0220076
BAB I
PENDAHULUAN
Film adalah media hiburan yang menjadi salah satu pilihan yang paling diminati
oleh masyarakat. Saat ini dengan teknologi yang maju, menonton film sangat mudah
bagi masyarakat. berbeda dengan masalalu yang mana menonton sebuah film harus
keluar rumah untuk mendatangi bioskop terdekat. Kini menonton film bisa dilakukan
kapan saja dan dimana saja. Hanya dengan berbekal smartphone yang pastinya
mayoritas orang memilikinya kita bisa menikmati film di zaman digital ini.
Film yang berkualitas dan berkesan sering kali membuat para penikmat film
terpukau dengan tayangan film tersebut. Sudah menjadi hal yang lazim ketika seseorang
berprilaku bahkan menirukan pakaian, gaya, cara berbicara tokoh dari suatu film. Hal
menunjukan bahwa film dapat mempengaruhi seseorang baik dari segi komunikasi
maupun psikologi seseorang secara langsug ataupun tidak langsung. Tidak bisa
dipungkiri bahwa film merupakan media massa yang dapat mempengaruhi khalayak.
Salah satu dari kegunaan film adalah sebagai alat untuk menyampaikan suatu
pesan terhadap khalayak penonton melalui alur ceria dan dialog dari film tersebut.fil
juga dijadikan media untuk para pekerja seni untuk menyalurkan ide, pandangan, dan
pesan kepada masyarakat. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang
akan berimplikasi terhadap komunikan masyarakat (Wibowo. Dkk, 2006:196).
Pesan yang ditanamkan dalam film bisa berupa banyak hal tergantung dari
tujuan dibuatnya film tersebut. Namun, umumnya film berisikan pesan baik itu, moral,
hiburan, Pendidikan, kritik dan sebagainya. Pesan dalam film dapat tertangkap oleh otak
manusia karena film menggunakan mekanisme lambang-lambang yang ada di dalam
pikiran masnusia. Mulain dari visual yaitu gambar video hingga dialog dari tokoh film
tersebut.
Kekuatan persuasi yang dimiliki film cukup bersar dan berpengaruh bagi
penonton. Hal ini terlihat dari dibentuknya lembaha sensor yang berfungsi sebagai
pembatasan dari film itu sendiri. Hal ini membuktikan begitu berpengaruhnya film
terhadap masyarakat. Selain itu Lembaga sensor ini juga berguna untuk meminimalisir
pesan-pesan dalam film yang dapat menumbuhkan hal negative terhadap penonton.
Salah satu film yang begitu memengaruhi emosi dari penonton adalah film yang
berjudul brothers(2006) yang disutradarai oleh jim Sheridan. Ia adalah seorang
pengarang drama, penulis naskah, sutradara film, dan produser film asal Irlandia. Film
ini merupakan film yang ber-genre war/drama. Artis-artis papan atas turut
menyukseskan film ini, diantaranya Tobey Maguire, Jake Gyllenhaal, dan Natalie
Portman. Film ini menceritakan tentang hubungan dua orang kakak beradik, Sam
(Tobey Maguire) and Tommy Cahill (Jake Gyllenhaal) dimana sifat keduanya amat
bertolak belakang. Sam adalah seorang perwira angkatan laut AS, sedangkan Tommy
hanya seorang pria yang hidupnya urak-urakan dan sering membikin ulah, dimana
terakhir dirinya sempat mendekam di bui.
1.3. Tujuan
1.4. Hipotesis
1. Bagaimana pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari penikmat
film pasca menonton?
H1: Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari penikmat
film pasca menonton.
Ho: Tidak terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap emosi dari
penikmat film pasca menonton.
H1: Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap perilaku dari penikmat
film pasca menonton.
Ho: Tidak Terdapat pengaruh menonton film brothers (2009) terhadap perilaku dari
penikmat film pasca menonton.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
Penelitian ini menggunakan teori Elanoration Likelihood Model (ELM).
Teori ELM atau bisa juga disebut teori kemungkinan elaborasi merupakan
ssebuah teori yang membicarakan mengenai ketertarikan seseorang dalam
berpikir krisit tergantung pada seberapa besar ia memiliki ketertarikan terhadap
sebuh topik yang ia bicarakan. Teori ini menjelaskan keputusan ditentukan
tenrgantung pada bagaimana ia memproses sebuah pesan. teori ELM ini pertama
kali di kembangkan oleh Richard E Petty dan John T. Cacioppo, mereka
merupakan pakar komunikasi persuasif dari Ohio State University AS, pada
tahun 1980.
Yang mendukung teori ini adalah bagaimana seseorang dapat memproses
sebuah pesan yang bersifat persuasive dengan cara yang berbeda. Di situasi ini
seorang yang menerima sebuah pesan persuasive memikirkan nilai dari pesan
daengan hati-hati dan berpikir kritis, namun ada juga orang yang memproses
pesan persuasive ini tanpa didasari hal apapun terutama argument dari pesan
tersebut.
Kemungkinan seseorang dalam memahami pesan yang bersifat
persuasive ini bergantung pada cara ia memperoses pesan dari pesan ini dengan
menggunakan tearing kemungkinan elaborasi.
Seoranng individu yang menerima pesan persuasive berkemungkinan
untuk mengevaluasi sebuah informasi secara kritis, hal ini yang disebut
kemungkinan elaborasi. Kemungkinan elaborasi ini bergantung kepada cara dari
individu penerima pesan (komunikan) dalam mengolah pesan. menurut teori ini
pesan yang diterima komunikan memiliki dua jalur, yaitu jalur central route dan
peripheral route.
Individu yang memproses informasi secara aktif dan kritis, serta menimbang-
nimbang dan juga membandingkan dengan informasi yang ia miliki merupakan ciri
dari individu yang memproses pesan dengan melalui jalur central route, Sedangkan
ketika seorang individu yang menerima pesan persuasive (komunikan) mengolah pesan
yang ia dapat tanpa berfokus pada ini pesan yang ia terima melainkan dari aspek lain ,
seperti daya tarik terhadap design dari pesan merupakan ciri dari komunikan yang
mengolah oesan yang diterima secara peripheral route. Contohnya seseorang yang
menyukai sebuah produk hanya karena design dari produk kemasan.
Terdapat lima penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dari penelitian ini ,
yang pertama , jurnal dengan judul “Pengaruh Film Pengabdi Setan Terhadap Sikap
Remaja di Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal Surabaya” jurnal ini
ditulis oleh Fajar Firmansyah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
Almamater Wartawan Surabaya pada tahun 2018. Pembahasan dari jurnal penelitian
ini adalah pengaruh dari menonton film pengabdi setan terhadap sikap remaja di
Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukomanunggal Surabaya dan seberapa besar
pengaruh film pengabdi setan terhadap sikap remaja. Penulis menggunakan teori S-O-
R (Stimulus, Organism, Respon) dalam menulis jurnal ini.
Kedua, jurnal selanjutnya yang digunakan sebagai pedoman dari jurnal
penelitian ini adalah jurnal berjudul “Pengaruh Terpaan Film DUA GARIS BIRU
Terhadap Sikap Remaja Tentang Perkawinan Usia Dini” oleh Ni Made Sri Pradnya W
S, Ade Devia Pradipta, dan I Dewa Ayu S J. dari Fakulltas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Udayana, yang ditulis pada tahun 2019 lalu. Jurnal ini dipedomani
teori Uses and Effects.
Selanjutnya jurnal ketiga, yaitu jurnal yang ditulis oleh Ditulis oleh Tri Utami,
Bambang Budi Utomo, Thomy Sastra Atmaja dari Program Studi PPKn FKIP
UNTAN Pontianak pada tahun 2018 Dengan judul “Pengaruh penggunaan media film
terhadap sikap nasionalisme siswa pada mata pelajaran PPKN”. Jurnal ini
menggunakan teori yang dijelaskan oleh Bandura (dalam Slavin, 2008) proses
mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan
tindakan belajar.
Jurnal keempat adalah jurnal penelitian yang berjudul” PENGARUH
INTENSITAS MENONTON FILM ANIMASI “ADIT SOPO JARWO” TERHADAP
INTERAKSI SOSIAL ANAK SEKOLAH DASAR” jurnal ini menggunakan teori
modelling yang dikembangkan oleh Bandura yang menjelaskan bahwa manusia
belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain. Jurnal ini realese pada
tahun 2019 dan ditulis oleh Dody Ginanjar dan Amirudin Saleh.
3. Perilaku