141-154 141
Korespondensi: Lia Kurniawati, S. Ikom. M.MPd. Prodi Penyiaran dan Broadcasting Politeknik Kridatama
Bandung. Email: liakurniawati@politeknik-kridatama.ac.id
PENDAHULUAN sekalipun.
Kurniadi memaparkan, “Budaya jurnalistik
Media massa merupakan salah satu alat adalah suatu proses yang memusatkan perhatian
komunikasi yang memiliki kemampuan dan pada masa lalu dan representasi kesinambungan
pengaruh yang besar dalam menyampaikan sejarah maupun inovasi dalam nilai, praktik dan
pesan yang dapat tersebar luas secara cepat. kebijakan jurnalistik yang dimunculkan melalui
Oleh sebab itu media massa dengan seiring sisi ideologis dan pola pemberitaan sejak
waktu telah menjadi hal yang sangat penting proses pencarian, pengumpulan, pengolahan
bahkan telah menjadi kebutuhan bagi sebagian sampai penyajian” (Kurniadi, 2013). Sebagai
besar masyarakat. Media massa terdiri dari dua tindakan nyata pemerintah untuk mengawasi
jenis yaitu media massa cetak dan media massa penyiaran di Indonesia dan demi menghasilkan
elektronik. Perkembangan dalam bidang ilmu kualitas program siaran yang sesuai dengan
teknologi dan informasi membuat salah satu peraturan perundang-undangan yang berlaku,
bentuk dari media massa yaitu media massa diberlakukanlah Pedoman Perilaku Penyiaran
elektronik menjadi lebih diminati dibandingkan dan Standar Program Siaran yang ditetapkan
dengan media massa cetak. Komisi Penyiaran Indonesia setelah terlebih
Media televisi merupakan salah satu media dahulu mendapat usulan dari masyarakat dan
massa elektronik yang selalu berkembang dari seluruh pihak asosiasi penyiaran. Kriteria
waktu ke waktu dan menjadi pilihan utama tayangan televisi yang berkualitas dan
sebagian besar pengguna media massa untuk berdampak positif bagi masyarakat.
mendapatkan informasi dan hiburan yang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam
mereka butuhkan. Penyiaran televisi adalah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
media komunikasi massa dengar pandang yang Program Siaran, mempertimbangkan fakta
menyalurkan siaran berupa program yang teratur bahwa dalam rangka pengaturan perilaku
dan berkesinambungan yang dapat diterima lembaga penyiaran di Indonesia dibutuhkan
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat suatu pedoman yang wajib dipatuhi agar
dengan perangkat penerima siaran, dikutip dari pemanfaatan frekuensi radio sebagai ranah
UU RI Tentang Penyiaran No. 32 tahun 2002. publik yang merupakan sumber daya alam
Perkembangan media televisi yang semakin terbatas dapat senantiasa ditujukan untuk
pesat dan kompetitif menyebabkan persaingan kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya.
berbagai media televisi dalam menyajikan Dan bahwa dengan keberadaan lembaga-
program-program yang semakin bervariasi lembaga penyiaran di Indonesia harus disusun
dalam format dan konten program televisi demi pedoman yang mampu mendorong lembaga
menarik perhatian masyarakat semakin sengit. penyiaran untuk memperkukuh integrasi
Semua media televisi berusaha menarik sosial, terbinanya watak dan jati diri bangsa
perhatian khalayak dengan menyajikan tayangan yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan
baik yang bertitik berat pada kualitas tontonan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan
yang memberi dampak positif hingga tayangan umum, dalam rangka membangun masyarakat
yang berbeda dan hanya menarik perhatian tanpa yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera.
mengindahkan beberapa aspek nilai tertentu. Dalam Peraturan Komisi Penyiaran
Setiap tayangan memiliki sasaran penonton Indonesia Nomor 03 Tahun 2007 tentang
masing-masing. Kurangnya pengetahuan Standar Program Penyiaran, Pedoman Perilaku
khalayak umum mengenai segmentasi tayangan Penyiaran adalah ketentuan-ketentuan bagi
televisi juga dapat menyebabkan suatu lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh
kelompok atau segmentasi tertentu menikmati Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan
tontonan yang tidak sesuai dengan segmentasi tentang batasan perilaku penyelenggaraan
tersebut, kesalahan konsumsi tayangan televisi penyiaran dan pengawasan penyiaran nasional.
dapat menimbulkan efek-efek yang tidak Sementara itu, Standar Program Siaran adalah
diinginkan bahkan meskipun dalam skala kecil standar isi siaran yang berisi tentang batasan-
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 143
apresiasi para penonton yang mengomentari sehingga ketika khalayak tertinggal pada jam
di akun Facebook Sapa Mania Legend maka tayang yang sudah ditentukan dapat dengan
dimunculkanlah komen-komen tersebut saat mudah menemukan dan ditonton kembali
live program Sapa Mania Legend. secara live kapan saja dan dimana saja.
Hasilnya, antusiasme penonton semakin Secara dampak sosial dari implementasi
besar dan komentar semakin bertambah hingga perilaku penyiaran pada kedua program acara
akhirnya Sapa Mania Legend memutuskan ini adalah bahwa media memainkan peran dalam
untuk menghadirkan 2 penonton Sapa Mania sosialisasi awal pada anak-anak dan sosialisasi
Legend setiap episode untuk bertemu langsung jangka panjang dari orang dewasa yang secara
dengan pembawa acara dan tampil di acara Sapa luas diyakini walaupun sifat dasar masalah ini
Mania Legend. Setelah mendapat respons yang sangat sulit dibuktikan. Penelitian longitudinal
semakin positif, program Sapa Mania Legend mengenai perkembangan yang jarang terhadap
mengundang penyanyi “legend” langsung program ini menghasilkan bukti nyata dari
untuk bernyanyi dan disaksikan langsung oleh sosialisasi program. Logisnya bahwa program
penonton yang dengan suka rela berpartisipasi ini dapat mengajarkan norma dan nilai melalui
dan datang ke Studio. imbalan dan hukuman simbolik untuk berbagai
Untuk selalu menghargai apresiasi jenis perilaku yang disajikan. Pandangan
penonton, program Sapa Mania Legend alternatifnya merupakan proses pembelajaran
mengusung konsep “hargai penonton-mu melalui mana sebagai khalayak belajar dan
dengan shot-mu”, yaitu pengambilan shot bagaimana bertindak dalam situasi tertentu dan
atau komposisi shot lebih didominasi shot pengharapan sejalan dengan peran dan status
kepada penonton dibanding kepada penyanyi yang berlaku di masyarakat.
atau pengisi acara dengan skala perbandingan Studi awal mengenai program anak-anak
jumlah shot penonton dan pengisi acara adalah dan mengenai penggunaan media oleh anak-anak
70:30, 70 untuk penonton dan 30 untuk pengisi menunjukkan kecenderungan anak-anak untuk
acara. mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan
Distribusi sosial dari pengetahuan yang dan menghubungkannya dengan pengalaman
didapatkan dari program Sapa Mania Legend mereka sendiri. Penelitian mengenai konten
ini adalah salah satu efek media yang besar dan juga menarik perhatian terhadap penyajian
diantisipasi secara luas. Kapasitas mereka untuk sistematis akan gambaran mengenai kehidupan
memberikan informasi atau menginformasikan sosial yang dapat secara kuat membentuk
masyarakat skala besar dengan cara konsisten
dengan kebutuhan ekonomi modern dan proses
demokrasi partisipan. Telah lama diasumsikan
bahwa program media dan penyiaran telah
menambah banyak aliran informasi publik
dan pemrogram acara membantu mengubah
perbedaan pengetahuan yang disebabkan oleh
ketidaksetaraan pendidikan dan posisi sosial.
Secara umum, motivasi dan kegunaan
yang dirasakan memengaruhi informasi dan
pembelajaran khalayak. Dan faktor-faktor
inilah yang datang lebih dari konteks sosial
daripada media. Difusi diferensial dari teknologi
informasi baru yang berbasis komputer juga
dapat meningkatkan pembagian program acara
Televisi, dan hal ini dikaitkan dengan live Sumber: Web program acara TVRI Jabar, 2017
streaming yang TVRI Jabar selenggarakan
Gambar 2 Program Dunia Anak
menggunakan website resmi TVRI Jabar
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 145
memberikan informasi yang benar, seimbang, di daerah yang tugas dan wewenangnya diatur
dan bertanggung jawab; dan memajukan dalam Undang-Undang ini sebagai wujud peran
kebudayaan nasional. serta masyarakat di bidang penyiaran. KPI
Tayangan pada televisi pada dasarnya sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi
memiliki banyak fungsi dan salah satunya mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan
adalah sebagai fungsi pendidikan, program yang masyarakat akan penyiaran. Dalam menjalankan
informatif akan memberikan pengaruh positif fungsinya, KPI mempunyai wewenang:
pada penonton. Namun begitu, suatu tayangan menetapkan standar program siaran; menyusun
juga bisa memiliki efek negatif jika konten peraturan dan menetapkan pedoman perilaku
dari program itu sendiri mengandung unsur- penyiaran; mengawasi pelaksanaan peraturan
unsur yang tidak baik. Salah satu pengaruh dan pedoman perilaku penyiaran serta standar
positif siaran televisi adalah beberapa tayangan program siaran; memberikan sanksi terhadap
memberikan wawasan yang banyak seperti film pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku
dokumenter, flora dan fauna, sains dan lainnya. penyiaran serta standar program siaran;
televisi juga mampu memberikan inspirasi melakukan koordinasi dan/atau kerjasama
untuk melakukan usaha yang sebelumnya tidak dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan
pernah dilakukan (Fatimaruz: 2013). Anak-anak masyarakat.
merupakan penonton yang harus lebih diberi KPI mempunyai tugas dan kewajiban:
perhatian khusus tentang tayangan televisi yang menjamin masyarakat untuk memperoleh
cocok untuk mereka karena anak-anak akan informasi yang layak dan benar sesuai dengan
cenderung meniru tayangan yang mereka lihat. hak asasi manusia; ikut membantu pengaturan
Efek atau dampak positif maupun negatif infrastuktur bidang penyiaran; ikut membangun
dari suatu tayangan meliputi 3 tahap efek pada iklim persaingan yang sehat antarlembaga
penonton, efek-efek tersebut meliputi efek penyiaran dan industry terkait; memelihara
kognitif, efek afektif, dan efek behaviorial. tatanan informasi nasional yang adil, merata,
Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada dan seimbang; menampung, meneliti, dan
apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta
khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi kritik dan apresiasi masyarakat terhadap
pengetahuan, keterampilan, kepercayaan. Efek penyelenggaraan penyiaran; dan menyusun
afektif terjadi bila ada perubahan pada perasaan. perencanaan pengembangan sumber daya
Efek afektif berkaitan dengan emosi, sikap, atau manusia yang menjamin profesionalitas di
nilai. Efek behavioral terjadi bila ada perubahan bidang penyiaran.
perilaku (Rahmat: 2012). Dengan keberadaan lembaga-lembaga
Masyarakat yang tidak mendapatkan penyiaran di Indonesia dan dalam rangka
banyak pengetahuan mengenai tayangan pengaturan perilaku lembaga penyiaran di
televisi juga menjadi penyebab para penonton Indonesia dibutuhkan suatu pedoman yang
pada akhirnya menkonsumsi tayangan yang wajib dipatuhi agar pemanfaatan frekuensi radio
tidak sesuai, dengan demikian, sosialisasi sebagai ranah publik yang merupakan sumber
mengenai regulasi dan pedoman penyiaran daya alam terbatas dapat senantiasa ditujukan
serta Media Literacy bagi konsumen media agar untuk kemaslahatan masyarakat sebesar-
penonton dapat memilih acara yang berkualitas besarnya maka Komisi Penyiaran Indonesia
merupakan tanggung jawab pemerintah, KPI, menetapkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan
akademisi maupun pengelola media itu sendiri Standar Program Siaran.
(Kriyantono: 2007). Definisi dan Tujuan P3 SPS, Peraturan
Komisi Penyiaran Indonesia, Berdasarkan Komisi Penyiaran Indonesia No.01/P/
Undang-Undang Republik Indonesia No. KPI/03/2012 menyatakan bahwa Pedoman
32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Komisi Perilaku Penyiaran adalah ketentuan-ketentuan
Penyiaran Indonesia adalah lembaga negara bagi lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh
yang bersifat independen yang ada di pusat dan Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
148 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 149
teknik perekaman produksi program penyiaran Anak dan Sapa Mania Legend termasuk dalam
yang canggih, dan (6) bersifat terbuka dalam kategori tersebut. Berikut uraian pembahasan
arti bahwa berita tersebut untuk khalayak program produksi non drama yang adalah
atau publik yang tidak terbatas dan bersifat bersifat seperti News, pemberitaan, musik, kuis,
heterogen. Pemetaan publik sangat geografis vareaty show, talk show, dan magazine udara.
tersebar di mana saja, siapa saja dan bersifat Program produksi non drama yaitu semua
heterogen, kreatif dan kapan saja menurut Arifin, kegiatan di dalam studio meliputi ide dan gagasan
“Pada karakteristik program yang ditampilkan yang akan disampaikan pada khalayak dalam
di televisi “voice over + Slide Bulletin, sinyal bentuk secara langsung baik itu bersifat outdoor
video dan audio berupa narasi, ringkasan atau maupun indoor, tidak ada rekayasa dan alur cerita
summary” (Arifin, 2010). yang panjang. Bersifat faktual, akurat dan segar.
Dari semua hasil-hasil produksi program Jenis program non drama salah satunya adalah
siaran televisi yang menjadi kesamaan adalah musik, tak ada satu acara program pada televisi
produksi program informasi dan berita berupa yang terlepas dari keterkaitan dengan musik
layanan iklan, program pendidikan, politik, dalam pengemasannya. Musik mempunyai
ekonomi dan berita keagamaan yang semuanya kekuatan yang besar dan berpengaruh pada
dikemas dengan illustrasi musik dengan tidak sebuah program, musik di dalam program
mengabaikan Standar Perilaku Program Siaran dapat dikatakan sebagai “nyawa” namun yang
yang sudah di atur oleh pemerintah melalui KPI. dimaksudkan di dalam acara program musik
Program penyiaran televisi merupakan disini dimana acara itu hampir keseluruhannya
sebuah sistem dari sebuah stasiun televisi yang adalah musik, seperti konser, pergelaran, drama
akan mempunyai rencana dan jadwal program musikal, roadshow musik band, request, inbox
acara tentunya format siaran akan disesuaikan ajang musik, peluncuran musik dan program
dengan keadaan pasar, segmen dan khalayak. yang disengaja untuk show musik.
Serta penyesuaiannya akan disesuaikan dengan Menurut Mc Quail, “Organisasi media
usia dan waktu penyiaran format tersebut. massa memiliki tujuan yang beragam
Dapat dikatakan secara umum program acara adalah penting untuk menempatkan media
televisi di TVRI Bandung dapat dikategorikan dalam konteks sosialnya” (Mc Quail, 2011).
sebagai berikut: (1) adanya sebuah sistem Berdasarkan hal itulah dapat dipahami bahwa
kerjasama dengan stasiun televisi lain. (2) beberapa penyebaran satu program televisi
adanya kerjasama dengan rumah produksi (PH) tanpa terstruktur akan dapat memengaruhi
dalam sistem jual lepas, sewa atau bagi hasil khalayak ramai dengan mudah. Pengaruh ini
contohnya hiburan drama yaitu sinetron, film, terdapat pada karakteristik personal dari sifat
gala sinema dan program Dunia Anak dan Sapa komunikasi massa jika ia tidak tersegmentasi
Mania Legend ini termasuk didalamnya. (3) dengan baik. Banyak studi terhadap program
adanya kerjasama dengan sponsor iklan, namun yang dilemparkan tanpa adanya riset terlebih
pada kedua program yang di tayangkan TVRI dahulu terhadap khalayak dan ini menjadi
ini tidak terdapat iklan yang dikerjasamakan pengaruh sosial yang berkesinambungan.
karena bersifat non komersial dan non profitable Ketakutan dan pengharapan yang
(4) ada pertukaran program acara pada pihak berlebihan dalam literatur umum dan penelitian
terkait, baik dalam bentuk hasil program atau mengenai pengaruh meida terhadap anak-anak,
secara pendidikan sumber daya manusia di terlepas dari isu kekerasan dan kejahatan.
dalam lingkungan manajemen TVRI. Banyak penelitian telah dilakukan terhadap
Produksi program Televisi dapat dibagi penggunaan dan respons anak-anak terhadap
menjadi empat besar, yaitu: (1) Produksi Non media televisi dari awal hingga kini.
Drama (2) Produksi Drama (3) News (4) Ide-ide yang diungkapkan dan diuji
Produksi Iklan. Dari sekian banyak point diatas mengenai efek yang tidak diinginkan adalah
akan dibahas hanya pada point Produksi Non pengharapan dari media televisi adalah
Drama saja dikarenakan pada Program Dunia sebagai berikut: peningkatan dalam isolasi
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
150 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 151
dan remaja. Berdasarkan bunyi pasal tersebut Jenis utama sasaran pendapatan dari Program
maka program Sapa Mania Legend sesuai ini ada dua: memperoleh keuntungan atau
sebagai program berklasifikasi SU (Semua pemasukan dari penjualan langsung kepada
Umur). konsumen pada saat air time berjalan ketika
Berdasarkan jam tayang dan durasi Youtube diakses dari penjual ruang untuk
penayangan program Sapa Mania Legend tidak pengiklan. Jenis-jenis kebijakan publikasi
bertentangan dengan Standar Program Siaran yang berbeda menyesuaikan variasi sasaran
(SPS) Bab XVII tentang Penggolongan Program (segmentasi).
Siaran pasal 39, hal ini dikarenakan tidak ada Selain itu penayangan program ini bertujuan
penjelasan tentang jam tayang untuk program membentuk opini atau memberikan informasi
klasifikasi SU (Semua Umur), selain itu jam yang jelas selain membawa ikon TVRI juga
tayang program Sapa Mania Legend merupakan membawa ikon program ini sendiri. Beberapa
waktu orang tua berada dirumah sehingga implikasi pedoman dalam program ini adalah
penonton anak-anak dan remaja tetap ada dalam sebagai penyebaran pengaruh dan kemampuan
bimbingan orang tua saat menyaksikan televisi. ini memanfaatkan media televisi sebagai
Pada peraturan KPI tentang Standar agen perubahan melalui program Sapa Mania
Program Siaran (SPS) Bab XIX tentang Legend. Memang tujuan ini tidak bisa berdiri
Hak Siar menjelaskan mengenai kewajiban sendiri namun membawa entitas lembaga TVRI
mencantumkan hak siar, dan mencantumkan yang diberikan skalanya lebih besar.
asal sumber potongan gambar yang diperoleh Dilihat dari sudut pandang hubungan
dari lembaga penyiaran lain atau sumber luar dengan kelompok-kelompok kepentingan dan
lainnya. Program Sapa Mania Legend sudah tekanan pada Program Sapa Mania Legend
sesuai dengan Standar Program Siaran (SPS) ini, antara TVRI dan masyarakat seringkali
Bab XIX tentang Hak Siar pasal 52 ayat 3 karena memprakarsai serangkaian luas kelompok
Sapa Mania Legend selalu mencantumkan dan yang lebih dan berusaha menetapkan batasan
menayangkan sumber gambar atau video klip terhadap apa yang dipublikasikan. Meski
luar yang digunakan dalam Program Sapa biasanya programmer berhati-hati dalam
Mania Legend diantaranya situs berbagi video menangani tekanan dari masyarakat. Biasanya
Youtube. akses bergantung pada legitimasi lembaga
Situs berbagi video di Youtube ini TVRI itu sendiri.
merupakan inovasi terbarukan yang setiap Kecenderungan TVRI dalam program
saat dapat diakses oleh khalayak. Kebanyakan Sapa Mania Legend berusaha menyenangkan
program memiliki tujuan yang campur aduk sebanyak mungkin khalayaknya, mencegah
dan jarang dinyatakan terbuka namun pada diri untuk menyakiti minoritas dan mendukung
program ini sangat terbuka dan bisa diakses oleh aktivitas sosial. Memberikan suguhan yang
umum. Dimana kesesuaian standar program dapat memberikan stimulus yang baik terhadap
dan perilaku dalam implementasinya tidak ada khalayak dan mendapat respons yang baik pula
penyimpangan yang berarti. Basis lain yang agar menjaga keutuhan pemikiran masyarakat
disarankan sesuai dengan pedoman adalah dapat Indonesia terutama Jawa Barat berada dalam
dibedakan menurut jenis penerima manfaat. koridor yang sehat dan sama.
Tunstall dan Mc Quail menggambarkan tujuan Implementasi atau penerapan Pedoman
dibuatkan program dalam media jika dilihat dari Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran
sudut pandang ekonomi dapat membedakan (P3SPS) pada program Dunia Anak adalah di
antara sasaran pendapatan dan sasaran non antaranya pada setiap bab yang bersinggungan
profit (Tunstall dan Mc Quail: 2011). dijelaskan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
Hal ini mengacu pada tujuan-tujuan tanpa (P3). Pada peraturan KPI tentang Pedoman
aspek finansial langsung, seperti prestise, Perilaku Penyiaran (P3) Bab X tentang
memantapkan pengaruh atau kekuatan atas Perlindungan Kepada Anak menjelaskan
masyarakat atau meraih suatu tujuan normatif. pentingnya setiap lembaga penyiaran untuk
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
152 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154
menyiarkan program pada waktu yang tepat pasal 35 dan pasal 36 juga menyebutkan bahwa
dan memperhatikan kepentingan anak. program berklasifikasi P (Pra-Sekolah) hanya
Program Dunia Anak merupakan program yang boleh ditayangkan pada pukul 07.00 hingga
memperhatikan kepentingan anak sehingga pukul 09.00 dan antara pukul 15.00 hingga
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku pukul 18.00. Sedangkan program berklasifikasi
Penyiaran (P3) Bab X tentang Perlindungan A (Anak) hanya boleh ditayangkan pada pukul
Kepada Anak. 05.00 hingga pukul 18.00.
Pada peraturan KPI tentang Pedoman Program Dunia Anak pada pelaksanaannya
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII Pasal 21 telah sesuai dengan Standar Program Siaran
ayat 2. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) BAB (SPS) Bab XVII tentang Penggolongan
XVII dijelaskan secara lengkap mengenai Program Siaran karena tidak bermuatan konten
penggolongan program siaran berdasarkan yang dilarang dan jam tayang yang sesuai untuk
usia khalayak atau penonton, berdasarkan program berklasifikasi P (Pra-Sekolah) dan A
ayat tersebut maka program Dunia Anak (Anak) yaitu pada pukul 15.30 WIB.
diklasifikasikan sebagai program berklasifikasi
P (Pra-Sekolah), dan A (Anak). SIMPULAN
Namun demikian, pada peraturan
KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran Berdasarkan hasil penelitian yang telah
(P3) Bab XVII Pasal 21 ayat 3 disebutkan dilakukan pada program Sapa Mania Legend
bahwa lembaga penyiaran televisi wajib dan Dunia Anak di TVRI Jawa Barat serta
menayangkan klasifikasi program siaran secara analisa teori yang diperoleh dari tinjauan
jelas untuk memudahkan khalayak penonton pustaka, maka dapat disimpulkan bahwa:
mengidentifikasi program siaran, program Sesuai dengan pernyataan Peraturan
Dunia Anak tidak mencantumkan klasifikasi Komisi Penyiaran Indonesia No.01/P/
program siaran seperti yang telah ditetapkan KPI/03/2012 bahwa Perilaku Penyiaran
dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3). pada kedua program yang diteliti sudah
Pada peraturan KPI tentang Pedoman sesuai dengan Standar Program Siaran yang
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XIX tentang memahami dan menggunakan pedoman
Anak-anak Dan Remaja Sebagai Narasumber batasan-batasan, pelarangan, kewajiban, dan
dijelaskan secara lengkap mengenai ketentuan- pengaturan menyiarkan kedua program tersebut,
ketentuan untuk menjadikan anak-anak sebagai sehingga tidak mendapatkan sanksi dari Komisi
narasumber. Dalam hal ini program Dunia Anak Penyiaran Indonesia (KPI).
telah berpedoman pada Pedoman Perilaku Berikut efek reaksi kolektif dari program
Penyiaran (P3) Bab XIX tentang Anak-anak Dunia Anak dan Sapa Mania Legend TVRI
Dan Remaja Sebagai Narasumber karena dapat dihadapi dengan logika dari model
dalam program Dunia Anak yang diwawancarai stimulus respons walaupun elemen lain masih
adalah anak-anak berprestasi dan pembahasan ada. Elemen baru umumnya berkaitan dengan
wawancara hanya mengenai prestasi yang cara dimana reaksi disiarkan kepada yang lain,
sudah dicapai sang anak saja. seringkali pada kecepatan tinggi dan dengan
Pada peraturan KPI tentang Standar penguatan tertentu atas efek keseluruhan. Oleh
Program Siaran (SPS) Bab XVII tentang karena itu Sapa Mania Legend dilihat dari
Penggolongan Program Siaran pasal 35 dan perspektif model komunikasi Stimulus Respons
pasal 36 menjelaskan mengenai definisi membawa pengaruh yang signifikan terhadap
program klasifikasi P (Pra-Sekolah), dan A masyarakat.
(Anak), serta batasan dan larangan dalam hal Distribusi sosial dari pengetahuan yang
muatan program-program berklasifikasi P (Pra- didapatkan dari program Sapa Mania Legend
Sekolah) dan A (Anak). ini adalah salah satu efek media yang besara dan
Pada Standar Program Siaran (SPS) Bab diantisipasi secara luas-kapasitas mereka untuk
XVII tentang Penggolongan Program Siaran memberikan informasi atau menginformasikan
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 153
masyarakat skala besar dengan cara konsisten Standar Program Siaran (SPS) Bab XII
dengan kebutuhan dari ekonomi modern tentang Pelarangan Dan Pembatasan Seksualitas
dan proses demokrasi partisipan. Telah lama pasal 20, pada pelaksanaannya program Sapa
diasumsikan bahwa program media dan Mania Legend sudah sesuai dengan Standar
penyiaran telah menambah banyak aliran Program Siaran. Standar Program Siaran (SPS)
informasi publik dan program acara yang Bab XVII tentang Penggolongan Program
membantu mengubah perbedaan pengetahuan Siaran pasal 39, pada pelaksanaannya program
yang disebabkan oleh ketidaksetaraan Sapa Mania Legend sudah sesuai dengan
pendidikan dan posisi sosial. Standar Program Siaran. Standar Program
Tujuan dan manfaat dari Pedoman Perilaku Siaran (SPS) Bab XIX tentang Hak Siar, pada
Penyiaran dan Standar Program Siaran adalah pelaksanaannya program Sapa Mania Legend
dalam rangka pengaturan perilaku lembaga sudah sesuai dengan Standar Program Siaran.
penyiaran di Indonesia, yaitu agar pemanfaatan Mengenai Program Dunia Anak, dalam
frekuensi televisi sebagai ranah publik yang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab X
merupakan sumber daya alam terbatas dapat tentang Perlindungan Kepada Anak, pada
senantiasa ditujukan untuk kemaslahatan pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
masyarakat sebesar-besarnya, serta agar sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran.
menjadi pedoman yang mendorong lembaga Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII
penyiaran untuk memperkukuh integrasi tentang Penggolongan Program Siaran, pada
sosial, terbinanya watak dan jati diri bangsa pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan dalam hal klasifikasi program. Namun demikian,
umum, dalam rangka membangun masyarakat program Dunia Anak tidak mencantumkan
yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera. klasifikasi program siaran seperti yang telah
Implementasi atau penerapan Pedoman ditetapkan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3) Bab XVII Pasal 21 ayat 3. Contohnya Logo
(P3SPS) pada program Sapa Mania Legend (BO) yang bermakna Bimbingan Orangtua, (R)
dan Dunia Anak adalah pada setiap bab yang untuk Remaja, (D) Untuk Dewasa dsb.
bersinggungan diantaranya adalah: Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab
Program Sapa Mania Legend: Pedoman XIX tentang Anak-anak Dan Remaja Sebagai
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII tentang Narasumber, pada pelaksanaannya program
Penggolongan Program Siaran, pada Dunia Anak sudah sesuai dengan Pedoman
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend Perilaku Penyiaran. Standar Program Siaran
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku (SPS) Bab XVII tentang Penggolongan
Penyiaran dalam hal klasifikasi program. Program Siaran pasal 35 dan pasal 36, pada
Namun demikian, program Sapa Mania Legend pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
tidak mencantumkan klasifikasi program sesuai dengan Standar Program Siaran.
siaran seperti yang ditetapkan dalam Pedoman Dampak yang ditimbulkan oleh tayangan
Perilaku Penyiaran Bab XVII Pasal 21 ayat 3. televisi yang tidak sesuai dengan Pedoman
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab XIX Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
tentang Narasumber dan Sumber Informasi serta dikonsumsi oleh khalayak yang tidak tepat
Bagian Kelima Wawancara Pasal 31, pada adalah bila tayangan mengandung unsur negatif
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend seperti kekerasan, eksploitasi seks, rasisme, dan
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku lain sebagainya yang dapat memicu perilaku
Penyiaran. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) buruk pada khalayak.
Bab XXVI tentang Siaran Langsung, pada Berdasarkan pembahasan diatas penulis
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend berkesimpulan bahwa, Penerapan P3SPS
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku maupun regulasi-regulasi penyiaran secara
Penyiaran. keseluruhan dapat diterapkan di TVRI Jawa
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
154 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154
Barat, namun secara teknik produksi untuk Dan Media Vol. 16 No. 2. BPPKI DKI Jakarta.
kedua program ini pada proses pembuatan Kriyantono, R. (2007). Pemberdayaan konsumen
program harus lebih jeli dalam penerapannya televisi melalui keterampilan media literacy
dan penegakan regulasi penyiaran. Jurnal
agar layak konsumsi masyarakat ketika
Penelitian Komunikasi, Media Massa dan
ditayangkan dan tentunya akan memengaruhi Teknologi Informasi. Vol. 10 No. 21.
pola pikir khalayak ramai. Selain itu TVRI Jawa Mc Quail, D, (2011). Teori komunikasi massa.
Barat mampu berperan sebagai Media Literacy Jakarta: Salemba Humanika.
sosialisasi regulasi dan pedoman penyiaran Mega, S. dkk. (2013). Program Menu Sport di radio
bagi lembaga-lembaga penyiaran lainnya yang 107, 9 FM sebagai media penyebaran informasi
olahraga di Jatinangor Kabupaten Sumedang.
ada di Indonesia demi ketercapaian tujuan-
eJurnal Mahasiswa Unpad. Vol. 2, No. 2.
tujuan yang ada pada P3SPS Komisi Penyiaran Kurniadi, O. (2013). Budaya jurnalistik di Metro
Indonesia. TV. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol. 1, No. 2.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v1i2.6038.
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor
01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku
Amalia, R. (2015). Efek tayangan on the spot Penyiaran.
terhadap pesan media massa bagi mahasiswa Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 02/P/
ilmu komunikasi universitas mulawarman. KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran.
Seminar Efek Tayangan On The Spot Bagi Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 03
Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Kalimantan: Tahun 2007 tentang Standar Program Siaran.
Universitas Mulawarman. Diakses dari https://www.kpi.go.id/download/
Anggreani, W. (2015). Pengaruh reportase regulasi/PKPI_01_P_KPI_07_2014.pdf.
investigasi di Trans TV episode kosmetik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
palsu terhadap perilaku memilih kosmetik 50 Tahun 2005, Tentang Penyelenggaraan
bagi ibu rumah tangga kelurahan bandara kota Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta. Diakses
samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi. Vol. 3 dari https://ppidkemkominfo.files.wordpress.
No. 2. com/2014/02/pp_no_50_th_2005.pdf.
Arifin, E. (2010). Broadcasting to be broadcaster. PPRI Nomor 11 Tahun 2005, Tentang
Yogyakarta: Graha Ilmu. Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga
Baksin, A. (2009). Jurnalistik televisi teori dan Penyiaran Publik.
praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Rakhmat, J. (2012). Metode penelitian komunikasi.
Cangara, H. (2006). Pengantar ilmu komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32
Desti, S. (2005). Dampak tayangan film di televisi Tahun 2002 tentang Penyiaran. Diakses dari
terhadap perilaku anak. Jurnal Komunikologi https://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/
Vol. 2 No.1, Maret 2005. Jakarta: Universitas download/id/137.
Esa Unggul. Wahyuni, I. (2014). Komunikasi massa. Yogyakarta:
Imran, H. A. (2012). Media massa, khalayak Graha Imu.
media, the audience theory, efek isi media dan Zahroh, F. (2013). Dampak televisi terhadap
fenomena diskrusif. Journal Studi Komunikasi perilaku anak sekolah. Jakarta: UIN Jakarta.
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)