Anda di halaman 1dari 14

ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm.

141-154 141

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik


TVRI Jawa Barat
Lia Kurniawati1
1
Politeknik Kridatama, Bandung, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian Komisi Penyiaran Indonesia membuat Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
(P3SPS). Tujuan penelitian adalah untuk melihat implikasi dan dampak yang ditimbulkan oleh tayangan
televisi dua program acra Sapa Mania Legend dan Dunia Anak yang tayang di TVRI Jawa Barat yang terkait
dengan kesesuaian P3SPS. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi di lapangan. Program acara Sapa Mania Legend merupakan program musik dimana
6 lagu tahun 90-an diputarkan live dan disajikan host. List judul lagu yang akan diputarkan satu minggu
sebelumnya dimunculkan di-Facebook, dan saat live, pemirsa memilih lagu yang ingin diputarkan melalui
telepon interaktif. Implikasi P3SPS program Sapa Mania Legend secara dampak sosial menggunakan model
komunikasi stimulus respons membawa pengaruh signifikan terhadap masyarakat melalui distribusi sosial
dari pengetahuan yang didapat. Pada program Dunia Anak salah satu program artistik yang diproduksi dan
ditayangkan secara live-recording atau rekaman mempunyai efek menguntungkan. Tayangan ini sebagai
persyaratan basis untuk interaksi sosial dan sosialisasi awal anak-anak dalam jangka panjang; mempelajari
dunia, sikap dan perilaku lebih luas; mempelajari perilaku prososial; efek pendidikan; membantu membentuk
identitas; membangun imajinasi. Implikasi kedua program acara ini dapat mengajarkan norma dan nilai
melalui imbalan dan hukuman simbolik untuk berbagai jenis perilaku yang disajikan. Rekomendasi untuk
kedua program ini pada proses pembuatan program harus lebih jeli dalam penerapannya agar layak konsumsi
masyarakat ketika ditayangkan yang dapat mempengaruhi pola pikir khalayak ramai. Selain itu TVRI Jawa
Barat diharapkan mampu mensosialisasikan literasi media dan juga berperan sebagai pedoman penyiaran
bagi lembaga-lembaga penyiaran lainnya serta masyarakat.
Kata-kata Kunci: Implikasi P3SPS; Sapa Mania Legend; Dunia Anak; TVRI Jawa Barat; model komunikasi
stimulus respon

The implication of broadcast program standard on educational and artistic


program on TVRI West Java
ABSTRACT
The Indonesian Broadcasting Commission made Broadcasting Behavior Guidelines and Broadcast Program
Standards (P3SPS). The purpose of writing this research is to find out the two programs of Sapa Mania
Legend and the Dunia Anak which aired on TVRI West Java through the implications and effects caused
by television shows that are not in accordance with P3SPS. The study used descriptive methods with
observation, interviews, and documentation studies in the field. The Sapa Mania Legend program is a music
program where 6 songs from the 90’s are played live by the host. The list of song titles that will be played
one week before is displayed on Facebook, and during live, viewers choose the songs that they want to play
via an interactive phone. The P3SPS implication of the Sapa Mania Legend program in social impact using
the stimulus respons communication model has a significant influence on the community through social
distribution of the knowledge gained. In the Dunia Anak program, one artistic program that is produced and
aired in live-recording or recorded has a beneficial effect. This program is a basic requirement for social
interaction and early socialization for children in the long term; study the world, attitudes and behavior more
broadly; study prosocial behavior; the effect of education; help in shaping the identity; build imagination. The
implications of these two programs can teach norms and values through symbolic rewards and punishments
for the various types of behavior presented. Recommendations for these two programs in the process of
making the program must be more observant in its application so that it is suitable for public consumption
when it is aired which can influence the mindset of the general public. Besides that, TVRI West Java is
expected to be able to play a role on Media Literacy for the dissemination of regulations and broadcasting
guidelines for other broadcasting institutions and the public
Keywords: P3SPS implications; Sapa Mania Legend; Dunia Anak; TVRI Jawa Barat; stimulus responce
communication model

Korespondensi: Lia Kurniawati, S. Ikom. M.MPd. Prodi Penyiaran dan Broadcasting Politeknik Kridatama
Bandung. Email: liakurniawati@politeknik-kridatama.ac.id

ISSN: 2548-687X (printed), ISSN: 2549-0087 (online). Website: http://jurnal.unpad.ac.id/protvf


142 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

PENDAHULUAN sekalipun.
Kurniadi memaparkan, “Budaya jurnalistik
Media massa merupakan salah satu alat adalah suatu proses yang memusatkan perhatian
komunikasi yang memiliki kemampuan dan pada masa lalu dan representasi kesinambungan
pengaruh yang besar dalam menyampaikan sejarah maupun inovasi dalam nilai, praktik dan
pesan yang dapat tersebar luas secara cepat. kebijakan jurnalistik yang dimunculkan melalui
Oleh sebab itu media massa dengan seiring sisi ideologis dan pola pemberitaan sejak
waktu telah menjadi hal yang sangat penting proses pencarian, pengumpulan, pengolahan
bahkan telah menjadi kebutuhan bagi sebagian sampai penyajian” (Kurniadi, 2013). Sebagai
besar masyarakat. Media massa terdiri dari dua tindakan nyata pemerintah untuk mengawasi
jenis yaitu media massa cetak dan media massa penyiaran di Indonesia dan demi menghasilkan
elektronik. Perkembangan dalam bidang ilmu kualitas program siaran yang sesuai dengan
teknologi dan informasi membuat salah satu peraturan perundang-undangan yang berlaku,
bentuk dari media massa yaitu media massa diberlakukanlah Pedoman Perilaku Penyiaran
elektronik menjadi lebih diminati dibandingkan dan Standar Program Siaran yang ditetapkan
dengan media massa cetak. Komisi Penyiaran Indonesia setelah terlebih
Media televisi merupakan salah satu media dahulu mendapat usulan dari masyarakat dan
massa elektronik yang selalu berkembang dari seluruh pihak asosiasi penyiaran. Kriteria
waktu ke waktu dan menjadi pilihan utama tayangan televisi yang berkualitas dan
sebagian besar pengguna media massa untuk berdampak positif bagi masyarakat.
mendapatkan informasi dan hiburan yang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam
mereka butuhkan. Penyiaran televisi adalah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
media komunikasi massa dengar pandang yang Program Siaran, mempertimbangkan fakta
menyalurkan siaran berupa program yang teratur bahwa dalam rangka pengaturan perilaku
dan berkesinambungan yang dapat diterima lembaga penyiaran di Indonesia dibutuhkan
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat suatu pedoman yang wajib dipatuhi agar
dengan perangkat penerima siaran, dikutip dari pemanfaatan frekuensi radio sebagai ranah
UU RI Tentang Penyiaran No. 32 tahun 2002. publik yang merupakan sumber daya alam
Perkembangan media televisi yang semakin terbatas dapat senantiasa ditujukan untuk
pesat dan kompetitif menyebabkan persaingan kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya.
berbagai media televisi dalam menyajikan Dan bahwa dengan keberadaan lembaga-
program-program yang semakin bervariasi lembaga penyiaran di Indonesia harus disusun
dalam format dan konten program televisi demi pedoman yang mampu mendorong lembaga
menarik perhatian masyarakat semakin sengit. penyiaran untuk memperkukuh integrasi
Semua media televisi berusaha menarik sosial, terbinanya watak dan jati diri bangsa
perhatian khalayak dengan menyajikan tayangan yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan
baik yang bertitik berat pada kualitas tontonan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan
yang memberi dampak positif hingga tayangan umum, dalam rangka membangun masyarakat
yang berbeda dan hanya menarik perhatian tanpa yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera.
mengindahkan beberapa aspek nilai tertentu. Dalam Peraturan Komisi Penyiaran
Setiap tayangan memiliki sasaran penonton Indonesia Nomor 03 Tahun 2007 tentang
masing-masing. Kurangnya pengetahuan Standar Program Penyiaran, Pedoman Perilaku
khalayak umum mengenai segmentasi tayangan Penyiaran adalah ketentuan-ketentuan bagi
televisi juga dapat menyebabkan suatu lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh
kelompok atau segmentasi tertentu menikmati Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan
tontonan yang tidak sesuai dengan segmentasi tentang batasan perilaku penyelenggaraan
tersebut, kesalahan konsumsi tayangan televisi penyiaran dan pengawasan penyiaran nasional.
dapat menimbulkan efek-efek yang tidak Sementara itu, Standar Program Siaran adalah
diinginkan bahkan meskipun dalam skala kecil standar isi siaran yang berisi tentang batasan-

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 143

batasan, pelarangan, kewajiban, dan pengaturan


penyiaran, serta sanksi berdasarkan Pedoman
Perilaku Penyiaran yang ditetapkan oleh KPI.
Dalam Peraturan Komisi Penyiaran
Indonesia tersebut diatas ditambahkan pula,
Program Siaran yang dimaksudkan adalah
program yang berisi pesan atau rangkaian pesan
dalam bentuk suara, gambar, suara dan gambar,
atau yang berbentuk grafis, atau karakter, baik
yang bersifat interaktif maupun tidak, yang
disiarkan oleh lembaga penyiaran. Dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2005 menyebutkan bahwa Sumber: Web program acara TVRI Jabar, 2017
Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara
Gambar 1 Sapa Mania Legend
penyiaran baik lembaga penyiaran publik,
lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif
komunitas, maupun lembaga penyiaran dengan menggunakan metode observasi yaitu
berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, mengamati secara langsung ke tempat penelitian,
fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman metode wawancara yaitu mengumpulkan data
pada peraturan perundang-undangan yang dengan mengajukan beberapa pertanyaan
berlaku. yang perlu diketahui kepada nara sumber yang
Penelitian tentang Implementasi Pedoman memiliki kemampuan dan wewenang untuk
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran memberikan data yang sebenar-benarnya demi
ini dilakukan untuk mengamati penerapan menyelesaikan penelitian, dan metode studi
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar pustaka yaitu mengumpulkan data dari berbagai
Program Siaran secara nyata di TVRI Jawa macam sumber seperti buku, jurnal, dan sumber
Barat. Menurut PPRI Nomor 11 Tahun 2005, data primer lainnya.
dimana TVRI Jawa Barat merupakan lembaga Sapa Mania Legend merupakan salah
penyiaran publik yaitu lembaga penyiaran satu program artistik yang diproduksi dan
yang berbentuk badan hukum yang didirikan ditayangkan oleh TVRI Jawa Barat, tayang
oleh Negara, bersifat independen, netral, tidak secara live setiap hari Sabtu, Minggu, dan Senin
komersial, dan berfungsi memberikan layanan dengan durasi 60 menit dimulai dari pukul 18.00
untuk kepentingan masyarakat. WIB hingga pukul 19.00 WIB. Sapa Mania
Legend merupakan program musik dimana
METODE PENELITIAN 6 lagu zaman dulu (tahun 90-an ke bawah)
diputarkan live dan disajikan oleh host, list
Penelitian mengenai Penerapan Pedoman judul lagu yang akan diputarkan sudah dari satu
Perilaku Penyiaran dan Standar Program minggu sebelumnya dimunculkan di-Facebook,
Siaran pada program “Sapa Mania Legend”, dan begitu live pemirsa memilih lagu yang ingin
dan “Dunia Anak” yang ditayangkan di TVRI diputarkan melalui telepon interaktif.
Jawa Barat memiliki maksud dan tujuan yaitu Penggunaan nama program Sapa Mania
memberi penjelasan mengenai bagaimana peran Legend itu sendiri memiliki makna yaitu sapa
media televisi untuk memberi tayangan yang artinya menyapa, mania adalah publik atau
baik untuk khalayak, berdasarkan hal tersebut masyarakat dan legend disini adalah artis-
maka penelitian ini merupakan penelitian yang artis terkenal dan digandrungi pada masanya.
bersifat deskriptif (description research), yaitu Program Sapa Mania Legend mulai menjadi
menyajikan hasil penelitian melalui penjelasan “booming” dan diminati ketika para penonton
secara mendalam. banyak berinteraksi dan mengomentari akun
Metode atau teknik pengumpulan data Facebook Sapa Mania Legend, demi menghargai
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
144 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

apresiasi para penonton yang mengomentari sehingga ketika khalayak tertinggal pada jam
di akun Facebook Sapa Mania Legend maka tayang yang sudah ditentukan dapat dengan
dimunculkanlah komen-komen tersebut saat mudah menemukan dan ditonton kembali
live program Sapa Mania Legend. secara live kapan saja dan dimana saja.
Hasilnya, antusiasme penonton semakin Secara dampak sosial dari implementasi
besar dan komentar semakin bertambah hingga perilaku penyiaran pada kedua program acara
akhirnya Sapa Mania Legend memutuskan ini adalah bahwa media memainkan peran dalam
untuk menghadirkan 2 penonton Sapa Mania sosialisasi awal pada anak-anak dan sosialisasi
Legend setiap episode untuk bertemu langsung jangka panjang dari orang dewasa yang secara
dengan pembawa acara dan tampil di acara Sapa luas diyakini walaupun sifat dasar masalah ini
Mania Legend. Setelah mendapat respons yang sangat sulit dibuktikan. Penelitian longitudinal
semakin positif, program Sapa Mania Legend mengenai perkembangan yang jarang terhadap
mengundang penyanyi “legend” langsung program ini menghasilkan bukti nyata dari
untuk bernyanyi dan disaksikan langsung oleh sosialisasi program. Logisnya bahwa program
penonton yang dengan suka rela berpartisipasi ini dapat mengajarkan norma dan nilai melalui
dan datang ke Studio. imbalan dan hukuman simbolik untuk berbagai
Untuk selalu menghargai apresiasi jenis perilaku yang disajikan. Pandangan
penonton, program Sapa Mania Legend alternatifnya merupakan proses pembelajaran
mengusung konsep “hargai penonton-mu melalui mana sebagai khalayak belajar dan
dengan shot-mu”, yaitu pengambilan shot bagaimana bertindak dalam situasi tertentu dan
atau komposisi shot lebih didominasi shot pengharapan sejalan dengan peran dan status
kepada penonton dibanding kepada penyanyi yang berlaku di masyarakat.
atau pengisi acara dengan skala perbandingan Studi awal mengenai program anak-anak
jumlah shot penonton dan pengisi acara adalah dan mengenai penggunaan media oleh anak-anak
70:30, 70 untuk penonton dan 30 untuk pengisi menunjukkan kecenderungan anak-anak untuk
acara. mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan
Distribusi sosial dari pengetahuan yang dan menghubungkannya dengan pengalaman
didapatkan dari program Sapa Mania Legend mereka sendiri. Penelitian mengenai konten
ini adalah salah satu efek media yang besar dan juga menarik perhatian terhadap penyajian
diantisipasi secara luas. Kapasitas mereka untuk sistematis akan gambaran mengenai kehidupan
memberikan informasi atau menginformasikan sosial yang dapat secara kuat membentuk
masyarakat skala besar dengan cara konsisten
dengan kebutuhan ekonomi modern dan proses
demokrasi partisipan. Telah lama diasumsikan
bahwa program media dan penyiaran telah
menambah banyak aliran informasi publik
dan pemrogram acara membantu mengubah
perbedaan pengetahuan yang disebabkan oleh
ketidaksetaraan pendidikan dan posisi sosial.
Secara umum, motivasi dan kegunaan
yang dirasakan memengaruhi informasi dan
pembelajaran khalayak. Dan faktor-faktor
inilah yang datang lebih dari konteks sosial
daripada media. Difusi diferensial dari teknologi
informasi baru yang berbasis komputer juga
dapat meningkatkan pembagian program acara
Televisi, dan hal ini dikaitkan dengan live Sumber: Web program acara TVRI Jabar, 2017
streaming yang TVRI Jabar selenggarakan
Gambar 2 Program Dunia Anak
menggunakan website resmi TVRI Jabar

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 145

pengharapan dan aspirasi anak-anak.


Dunia Anak merupakan salah satu program
artistik yang diproduksi dan ditayangkan oleh
TVRI Jawa Barat, tayang secara live-recording
atau rekaman yang menayang program dengan
format langsung. Tayang setiap hari sabtu
dengan durasi 30 menit dari pukul 15.30 WIB
Sumber Web TVRI Jabar, 2017
hingga pukul 16.00 WIB.
Dunia Anak merupakan program edukasi Gambar 3 Logo TVRI Jawa Barat
yang bertujuan untuk sarana aktualisasi minat
dan bakat anak, pada dasarnya semua manusia terwujudnya TVRI Jawa Barat sebagai media
saat mengaktualisasikan dirinya akan merasakan utama penggerak pemersatu bangsa. Sedangkan
suatu kepuasan atau kesenangan. Oleh sebab Misi TVRI Jawa Barat adalah sebagai berikut:
itu, Dunia Anak memberikan wadah untuk (a) menyelenggarakan siaran yang menghibur,
anak-anak mengaktualisasikan diri mereka. mendidik, informatif, secara netral, berimbang,
Aktualisasi diri sebenarnya bisa melalui sehat dan beretika untuk membangun budaya
berbagai macam cara, salah satu cara dalam bangsa dan mengembangkan persamaan
mengaktualisasikan diri yaitu melalui dalam keberagaman, (b) menyelenggarakan
berpenampilan. Dalam program Dunia Anak, layanan siaran multiplatform yang berkualitas
anak-anak mengaktualisasikan diri mereka dan berdaya saing. menyelenggarakan tata
melalui kesenian dan prestasi. Oleh sebab kelola lembaga yang modern, transparan dan
itu, segmen-segmen dalam program Dunia akuntabel,c) menyelenggarakan pengembangan
Anak diisi dengan penampilan para pengisi dan tata usaha yang sejalan dengan tugas
acara anak-anak seperti menari, dan bernyanyi pelayanan publik, (d) menyelenggarakan
serta mengetengahkan budaya lokal yaitu pengelolaan sumber daya proaktif dan handal
budaya Jawa Barat dalam sebagian besar guna meningkatkan pelayanan publik dan
penampilannya. kesejahteraan pegawai, dan (e) Jangkauan
Selain diisi dengan penampilan para siaran TVRI Jawa Barat saat ini didukung oleh
pengisi acara anak-anak, program Dunia Anak beberapa satuan transmisi yang tersebar di
juga diisi dengan segmen wawancara dengan wilayah Jawa Barat.
para anak yang berprestasi baik dalam bidang Metode atau teknik pengumpulan data
akademik maupun bidang non-akademik, hal dalam penelitian mengenai Penerapan Pedoman
ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
lainnya yang menonton program Dunia Anak pada program “Sapa Mania Legend”, dan
dalam berprestasi baik di bidang akademik “Dunia Anak” ini dilakukan secara kualitatif
maupun bidang non-akademik, lalu ada segmen dengan menggunakan metode observasi yaitu
sains ringan “Sekarang Aku Tahu”, sains ringan mengamati secara langsung ke tempat penelitian,
untuk memberi pengetahuan ilmu fisika dan metode wawancara yaitu mengumpulkan data
pembuktian teori fisika ringan yang berguna dengan mengajukan beberapa pertanyaan
namun tetap menyenangkan bagi anak-anak. yang perlu diketahui kepada narasumber yang
Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa memiliki kemampuan dan wewenang untuk
Barat merupakan lembaga penyiaran publik memberikan data yang sebenar-benarnya demi
lokal Jawa Barat. Memiliki slogan “Sobat Urang menyelesaikan penelitian, dan metode studi
Sararea”, TVRI Jawa Barat berdiri pada tanggal pustaka yaitu mengumpulkan data dari berbagai
11 Maret 1987, berlokasi di jalan Cibaduyut macam sumber seperti buku, dan jurnal. Jadwal
Raya No.269 Bandung, luas areal perkantoran dan waktu penelitian Penerapan Pedoman
47.627 m2. Jangkauan siaran 35.862 Km dengan Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
kekuatan transmisi antara 100 s/d 20.000 Watt. pada program “Sapa Mania- Legend”, dan
Visi dari TVRI Jawa Barat adalah “Dunia Anak” disajikan dalam tabel 1.
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
146 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

Tabel 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

No Waktu Keterangan Sumber


1 06/03/2017 Pengenalan tempat penelitian Bpk. Arif / Marketing Division
2 8/03/2017 Observasi tempat penelitian Bpk. Arif / Marketing Division
Observasi produksi program Sapa Mania Bpk. Muchtar / Produser Sapa
3 13/03/2017
Legend Mania Legend
Wawancara tentang program Sapa Mania Bpk. Muchtar / Produser Sapa
4 14/03/2017
Legend Mania Legend
Ibu Wienny / Produser Dunia
5 22/03/2017 Observasi produksi program Dunia Anak
Anak
Ibu Wienny / Produser Dunia
6 24/03/2017 Wawancara tentang program Dunia Anak
Anak
Sumber: Hasil dan Proses Penelitian, 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN massa elektronik yang selalu berkembang


dari waktu ke waktu dan menjadi pilihan
Definisi Penyiaran berdasarkan UU No. 32 utama sebagian besar pengguna media massa
Tahun 2002 tentang Penyiaran, Siaran adalah elektronik untuk mendapatkan informasi dan
pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, hiburan yang mereka butuhkan. Karakteristik
gambar, atau suara dan gambar, atau yang televisi yang membuatnya banyak menyita
berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat perhatian banyak orang dikarenakan kelebihan
interaktif maupun tidak, yang dapat diterima utama televisi yang menyatukan antara fungsi
melalui perangkat penerima siaran. Sedangkan audio dan visual, disertai dengan kemampuan
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan dalam memainkan berbagai warna (Cangara:
siaran melalui sarana pemancaran dan/atau 2006).
sarana transmisi di darat, di laut, atau di antariksa Saat mencari kesenangan, maka televisi
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio dapat memberi hiburan, saat mengalami
melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya goncangan batin televisi dapat berperan sebagai
untuk dapat diterima secara serentak dan sahabat (Widyastuti: 1997). Bila berkaca
bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat pada UU No. 32 Tahun 2002 BAB II Pasal 5
penerima siaran. UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, maka sejatinya penyiaran
tentang Penyiaran juga menyatakan bahwa diarahkan untuk menjunjung tinggi pelaksanaan
Penyiaran Televisi adalah media komunikasi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
massa dengar pandang, yang menyalurkan Republik Indonesia Tahun 1945; menjaga dan
gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama
gambar secara umum, baik terbuka maupun serta jati diri bangsa; meningkatkan kualitas
tertutup, berupa program yang teratur dan sumber daya manusia; menjaga dan mempererat
berkesinambungan. persatuan dan kesatuan bangsa; meningkatkan
Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional;
telah disajikan sebelumnya maka dapat ditarik menyalurkan pendapat umum serta mendorong
kesimpulan bahwa Penyiaran Televisi adalah peran aktif masyarakat dalam pembangunan
media komunikasi massa dengar pandang, nasional dan daerah serta melestarikan
yang menyalurkan siaran berupa program yang lingkungan hidup; mencegah monopoli
teratur dan berkesinambungan yang dapat kepemilikan dan mendukung persaingan
diterima secara serentak dan bersamaan oleh yang sehat di bidang penyiaran; mendorong
masyarakat dengan perangkat penerima siaran. peningkatan kemampuan perekonomian rakyat,
Fungsi dan peran media Televisi, Media mewujudkan pemerataan, dan memperkuat
penyiaran televisi merupakan salah satu media daya saing bangsa dalam era globalisasi;
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 147

memberikan informasi yang benar, seimbang, di daerah yang tugas dan wewenangnya diatur
dan bertanggung jawab; dan memajukan dalam Undang-Undang ini sebagai wujud peran
kebudayaan nasional. serta masyarakat di bidang penyiaran. KPI
Tayangan pada televisi pada dasarnya sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi
memiliki banyak fungsi dan salah satunya mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan
adalah sebagai fungsi pendidikan, program yang masyarakat akan penyiaran. Dalam menjalankan
informatif akan memberikan pengaruh positif fungsinya, KPI mempunyai wewenang:
pada penonton. Namun begitu, suatu tayangan menetapkan standar program siaran; menyusun
juga bisa memiliki efek negatif jika konten peraturan dan menetapkan pedoman perilaku
dari program itu sendiri mengandung unsur- penyiaran; mengawasi pelaksanaan peraturan
unsur yang tidak baik. Salah satu pengaruh dan pedoman perilaku penyiaran serta standar
positif siaran televisi adalah beberapa tayangan program siaran; memberikan sanksi terhadap
memberikan wawasan yang banyak seperti film pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku
dokumenter, flora dan fauna, sains dan lainnya. penyiaran serta standar program siaran;
televisi juga mampu memberikan inspirasi melakukan koordinasi dan/atau kerjasama
untuk melakukan usaha yang sebelumnya tidak dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan
pernah dilakukan (Fatimaruz: 2013). Anak-anak masyarakat.
merupakan penonton yang harus lebih diberi KPI mempunyai tugas dan kewajiban:
perhatian khusus tentang tayangan televisi yang menjamin masyarakat untuk memperoleh
cocok untuk mereka karena anak-anak akan informasi yang layak dan benar sesuai dengan
cenderung meniru tayangan yang mereka lihat. hak asasi manusia; ikut membantu pengaturan
Efek atau dampak positif maupun negatif infrastuktur bidang penyiaran; ikut membangun
dari suatu tayangan meliputi 3 tahap efek pada iklim persaingan yang sehat antarlembaga
penonton, efek-efek tersebut meliputi efek penyiaran dan industry terkait; memelihara
kognitif, efek afektif, dan efek behaviorial. tatanan informasi nasional yang adil, merata,
Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada dan seimbang; menampung, meneliti, dan
apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta
khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi kritik dan apresiasi masyarakat terhadap
pengetahuan, keterampilan, kepercayaan. Efek penyelenggaraan penyiaran; dan menyusun
afektif terjadi bila ada perubahan pada perasaan. perencanaan pengembangan sumber daya
Efek afektif berkaitan dengan emosi, sikap, atau manusia yang menjamin profesionalitas di
nilai. Efek behavioral terjadi bila ada perubahan bidang penyiaran.
perilaku (Rahmat: 2012). Dengan keberadaan lembaga-lembaga
Masyarakat yang tidak mendapatkan penyiaran di Indonesia dan dalam rangka
banyak pengetahuan mengenai tayangan pengaturan perilaku lembaga penyiaran di
televisi juga menjadi penyebab para penonton Indonesia dibutuhkan suatu pedoman yang
pada akhirnya menkonsumsi tayangan yang wajib dipatuhi agar pemanfaatan frekuensi radio
tidak sesuai, dengan demikian, sosialisasi sebagai ranah publik yang merupakan sumber
mengenai regulasi dan pedoman penyiaran daya alam terbatas dapat senantiasa ditujukan
serta Media Literacy bagi konsumen media agar untuk kemaslahatan masyarakat sebesar-
penonton dapat memilih acara yang berkualitas besarnya maka Komisi Penyiaran Indonesia
merupakan tanggung jawab pemerintah, KPI, menetapkan Pedoman Perilaku Penyiaran dan
akademisi maupun pengelola media itu sendiri Standar Program Siaran.
(Kriyantono: 2007). Definisi dan Tujuan P3 SPS, Peraturan
Komisi Penyiaran Indonesia, Berdasarkan Komisi Penyiaran Indonesia No.01/P/
Undang-Undang Republik Indonesia No. KPI/03/2012 menyatakan bahwa Pedoman
32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Komisi Perilaku Penyiaran adalah ketentuan-ketentuan
Penyiaran Indonesia adalah lembaga negara bagi lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh
yang bersifat independen yang ada di pusat dan Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
148 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

tentang batasan perilaku penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia;


penyiaran dan pengawasan penyiaran nasional. meningkatkan kesadaran dan ketaatan
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Komisi terhadaphukum dan segenap peraturan
Penyiaran Indonesia No.02/P/KPI/03/2012, perundang-undangan yang berlaku di
Standar Program Siaran adalah standar isi Indonesia; menghormati dan menjunjung
siaran yang berisi tentang batasan-batasan, tinggi norma dan nilai agama dan budaya
pelarangan, kewajiban, dan pengaturan bangsa yang multikultural; menghormati dan
penyiaran, serta sanksi berdasarkan Pedoman menjunjung tinggi etika profesi yang diakui oleh
Perilaku Penyiaran yang ditetapkan oleh KPI. peraturan perundang-undangan; menghormati
Program Siaran yang dimaksudkan dalam dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia adalah demokrasi; menghormati dan menjunjung
program yang berisi pesan atau rangkaian tinggi hak asasi manusia; menghormati dan
pesan dalam bentuk suara, gambar, suara menjunjung tinggi hak dan kepentingan publik;
dan gambar, atau yang berbentuk grafis, atau menghormati dan menjunjung tinggi hak anak-
karakter, baik yang bersifat interaktif maupun anak dan remaja; menghormati dan menjunjung
tidak, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran. tinggi hak orang dan/atau kelompok masyarakat
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan Lembaga tertentu; dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
Penyiaran adalah penyelenggara penyiaran baik jurnalistik.
lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran Untuk dapat menghasilkan suatu produksi
swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun yang bersifat imajinatif dan ekspresif,
lembaga penyiaran berlangganan yang dalam dibutuhkan perpaduan keharmonisan antara
melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung bunyi-bunyian atau efek dan tata gerak yang
jawabnya berpedoman pada peraturan diproduksi dari sebuah stasiun penyiaran
perundang-undangan yang berlaku. televisi. Berhasil tidaknya suatu program
Komisi Penyiaran Indonesia dalam disajikan oleh broadcasting televisi adalah hasil
memutuskan Pedoman Perilaku Penyiaran dan dari “mixing olah suara dan tubuh” terpadu
Standar Program Siaran mempertimbangkan yagn pada akhirnya akan membuat sebuah
fakta bahwa dalam rangka pengaturan perilaku program televisi dapat mewakili keberadaan
lembaga penyiaran di indonesia, dibutuhkan suatu stasiun televisi tersebutyang menjadi
suatu pedoman yang wajib dipatuhi agar pembeda dari stasiun-stasiun lainnya.
pemanfaatan frekuensi radio sebagai ranah Dari hasil perpaduan suara yang unik dan
publik yang merupakan sumber daya alam gaya yang menarik akan tercipta beberapa hal
terbatas dapat senantiasa ditujukan untuk yang tidak dapat diabaikan, untuk menicptakan
kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya. suatu program berkualitas dan sesuai dengan
Dan bahwa dengan keberadaan lembaga- tuntunan perundang-undangan yang berlaku di
lembaga penyiaran di Indonesia harus disusun Indonesia. Ramuan tersebut diantaranya adalah:
pedoman yang mampu mendorong lembaga (1) perpaduan antara jenis musik, gaya dan olah
penyiaran untuk memperkukuh integrasi tubuh yang sudah diprogramkan, (2) gaya dan
sosial, terbinanya watak dan jati diri bangsa tatanan vokal yang diudara oleh para penyiar
yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan yang appresiatif di dalam proses penyampaian
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan berita serta programnya melalui beberapa editor
umum, dalam rangka membangun masyarakat siap tayang yang tidak boleh terabaikan, (3)
yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera. teknik-teknik yang digunakan dalam proses
Berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran iklan komersial serta iklan layanan masyarakat
dan Standar Program Siaran Bab II, Pasal agar menjadi lebih hidup dan efektif. Yang
4, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar dikemas dalam bentuk drama dan non drama, (4)
Program Siaran memberi arah dan tujuan agar Sound effect yang dapat menggugah emosi para
lembaga penyiaran: menjunjung tinggi dan pendengar dan pemirsanya disaat mengiringi
meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan penyiaran program, (5) Dukungan oleh alat-alat

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 149

teknik perekaman produksi program penyiaran Anak dan Sapa Mania Legend termasuk dalam
yang canggih, dan (6) bersifat terbuka dalam kategori tersebut. Berikut uraian pembahasan
arti bahwa berita tersebut untuk khalayak program produksi non drama yang adalah
atau publik yang tidak terbatas dan bersifat bersifat seperti News, pemberitaan, musik, kuis,
heterogen. Pemetaan publik sangat geografis vareaty show, talk show, dan magazine udara.
tersebar di mana saja, siapa saja dan bersifat Program produksi non drama yaitu semua
heterogen, kreatif dan kapan saja menurut Arifin, kegiatan di dalam studio meliputi ide dan gagasan
“Pada karakteristik program yang ditampilkan yang akan disampaikan pada khalayak dalam
di televisi “voice over + Slide Bulletin, sinyal bentuk secara langsung baik itu bersifat outdoor
video dan audio berupa narasi, ringkasan atau maupun indoor, tidak ada rekayasa dan alur cerita
summary” (Arifin, 2010). yang panjang. Bersifat faktual, akurat dan segar.
Dari semua hasil-hasil produksi program Jenis program non drama salah satunya adalah
siaran televisi yang menjadi kesamaan adalah musik, tak ada satu acara program pada televisi
produksi program informasi dan berita berupa yang terlepas dari keterkaitan dengan musik
layanan iklan, program pendidikan, politik, dalam pengemasannya. Musik mempunyai
ekonomi dan berita keagamaan yang semuanya kekuatan yang besar dan berpengaruh pada
dikemas dengan illustrasi musik dengan tidak sebuah program, musik di dalam program
mengabaikan Standar Perilaku Program Siaran dapat dikatakan sebagai “nyawa” namun yang
yang sudah di atur oleh pemerintah melalui KPI. dimaksudkan di dalam acara program musik
Program penyiaran televisi merupakan disini dimana acara itu hampir keseluruhannya
sebuah sistem dari sebuah stasiun televisi yang adalah musik, seperti konser, pergelaran, drama
akan mempunyai rencana dan jadwal program musikal, roadshow musik band, request, inbox
acara tentunya format siaran akan disesuaikan ajang musik, peluncuran musik dan program
dengan keadaan pasar, segmen dan khalayak. yang disengaja untuk show musik.
Serta penyesuaiannya akan disesuaikan dengan Menurut Mc Quail, “Organisasi media
usia dan waktu penyiaran format tersebut. massa memiliki tujuan yang beragam
Dapat dikatakan secara umum program acara adalah penting untuk menempatkan media
televisi di TVRI Bandung dapat dikategorikan dalam konteks sosialnya” (Mc Quail, 2011).
sebagai berikut: (1) adanya sebuah sistem Berdasarkan hal itulah dapat dipahami bahwa
kerjasama dengan stasiun televisi lain. (2) beberapa penyebaran satu program televisi
adanya kerjasama dengan rumah produksi (PH) tanpa terstruktur akan dapat memengaruhi
dalam sistem jual lepas, sewa atau bagi hasil khalayak ramai dengan mudah. Pengaruh ini
contohnya hiburan drama yaitu sinetron, film, terdapat pada karakteristik personal dari sifat
gala sinema dan program Dunia Anak dan Sapa komunikasi massa jika ia tidak tersegmentasi
Mania Legend ini termasuk didalamnya. (3) dengan baik. Banyak studi terhadap program
adanya kerjasama dengan sponsor iklan, namun yang dilemparkan tanpa adanya riset terlebih
pada kedua program yang di tayangkan TVRI dahulu terhadap khalayak dan ini menjadi
ini tidak terdapat iklan yang dikerjasamakan pengaruh sosial yang berkesinambungan.
karena bersifat non komersial dan non profitable Ketakutan dan pengharapan yang
(4) ada pertukaran program acara pada pihak berlebihan dalam literatur umum dan penelitian
terkait, baik dalam bentuk hasil program atau mengenai pengaruh meida terhadap anak-anak,
secara pendidikan sumber daya manusia di terlepas dari isu kekerasan dan kejahatan.
dalam lingkungan manajemen TVRI. Banyak penelitian telah dilakukan terhadap
Produksi program Televisi dapat dibagi penggunaan dan respons anak-anak terhadap
menjadi empat besar, yaitu: (1) Produksi Non media televisi dari awal hingga kini.
Drama (2) Produksi Drama (3) News (4) Ide-ide yang diungkapkan dan diuji
Produksi Iklan. Dari sekian banyak point diatas mengenai efek yang tidak diinginkan adalah
akan dibahas hanya pada point Produksi Non pengharapan dari media televisi adalah
Drama saja dikarenakan pada Program Dunia sebagai berikut: peningkatan dalam isolasi
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
150 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

sosial; pengurangan waktu dan perhatian Legend.


terhadap pekerjaan rumah; sifat pasif yang Namun demikian, pada peraturan
semakin meningkat; berkurangnya waktu KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran
untuk bermain dan berolahraga; menggurangi (P3) Bab XVII Pasal 21 ayat 3 disebutkan
waktu untuk membaca; melemahkan otoritas bahwa lembaga penyiaran televisi wajib
keluarga; pengetahuan dan pengalaman seksual menayangkan klasifikasi program siaran secara
secara dini; kebiasaan makan tidak sehat dan jelas untuk memudahkan khalayak penonton
obesitas; dukungan akan kecemasan terhadap mengidentifikasi program siaran, program Sapa
citra diri yang berujung pada anoreksia; dan Mania Legend tidak mencantumkan klasifikasi
kecederungan depresif. program siaran seperti yang telah ditetapkan
Efek menguntungkan dari program Dunia dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3).
Anak TVRI adalah persyaratan sebagai basis Pada peraturan KPI tentang Pedoman
untuk interaksi sosial; mempelajari mengenai Perilaku Penyiaran (P3) Bab XIX tentang
dunia yang lebih luas; mempelajari sikap dan Narasumber dan Sumber Informasi Bagian
perilaku yang lebih luas; mempelajari sikap dan Kelima Wawancara Pasal 31 disebutkan
perilaku prososial; efek pendidikan; membantu bahwa lembaga penyiaran wajib memperoleh
membentuk identitas; dan membangun dan menyimpan identitas penelepon atau
imajinasi. Hargrave dan Livingstone narasumber, dalam hal ini program Sapa Mania
menyediakan pembahasan yang mendalam akan Legend sudah menjalankan prosedur yang
bukti bahaya dan penyerangan yang disediakan sesuai mengenai memperoleh dan menyimpan
media dengan rujukan pada anak-anak. Ini identitas penelepon atau narasumber.
merupakan kekhawatiran dampak program Pada peraturan KPI tentang Pedoman
anak secara global namun pada Program Dunia Perilaku Penyiaran (P3) Bab XXVI tentang
anak TVRI tidak terdapat pengaruh hal tersebut Siaran Langsung disebutkan bahwa dalam
(Mc Quail: 2011). memproduksi dan/atau menyiarkan program
Hal-hal yang disampaikan tersebut di atas siaran langsung wajib berpedoman pada
yang merupakan pengaruh atau dampak lain penggolongan program siaran, dalam hal ini,
dari satu proram televisi yang tidak melalui dari segi segmentasi audiens, durasi serta
implementasi yang sesuai dengan pedoman jam tayang program Sapa Mania Legend
Standar Perilaku Penyiaran. Namun program pada pelaksanaannya sudah sesuai dengan
Dunia anak yang ditayangkan TVRI telah penggolongan program siaran.
sesuai dengan standar siaran hanya saja Pada peraturan KPI tentang Standar
membutuhkan kejelasan dalam pemberian logo Program Siaran (SPS) Bab XII tentang
untuk segmentasi audiens. Pelarangan Dan Pembatasan Seksualitas
Implementasi atau penerapan Pedoman pasal 20 dijelaskan setiap pelarangan muatan
Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran seks lirik lagu, suara, maupun gambar dalam
(P3SPS) pada program Sapa Mania Legend video klip yang ditayangkan setiap program
adalah di antaranya pada setiap bab yang musik maupun program lainnya. Berdasarkan
bersinggungan Pada peraturan KPI tentang hasil penelitian, program Sapa Mania Legend
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII tidak bertentangan dan dalam batasan yang
Pasal 21 ayat 2 seperti gambar 3.2. Pedoman diperbolehkan dalam hal muatan dan konten
Perilaku Penyiaran (P3) BAB XVII dijelaskan lagu dan video klip yang ditayangkan.
secara lengkap mengenai penggolongan Pada peraturan KPI tentang Standar
program siaran berdasarkan usia khalayak Program Siaran (SPS) Bab XVII tentang
atau penonton, berdasarkan ayat tersebut maka Penggolongan Program Siaran pasal 39,
program Sapa Mania Legend diklasifikasikan program siaran klasifikasi SU adalah program
sebagai program berklasifikasi SU (Semua siaran yang berisikan muatan yang tidak secara
Umur), hal ini juga telah disetujui oleh Bpk. khusus ditujukan untuk anak-anak dan remaja
Mukhtarudin S.ST. selaku produser Sapa Mania namun dianggap layak ditonton oleh anak-anak

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 151

dan remaja. Berdasarkan bunyi pasal tersebut Jenis utama sasaran pendapatan dari Program
maka program Sapa Mania Legend sesuai ini ada dua: memperoleh keuntungan atau
sebagai program berklasifikasi SU (Semua pemasukan dari penjualan langsung kepada
Umur). konsumen pada saat air time berjalan ketika
Berdasarkan jam tayang dan durasi Youtube diakses dari penjual ruang untuk
penayangan program Sapa Mania Legend tidak pengiklan. Jenis-jenis kebijakan publikasi
bertentangan dengan Standar Program Siaran yang berbeda menyesuaikan variasi sasaran
(SPS) Bab XVII tentang Penggolongan Program (segmentasi).
Siaran pasal 39, hal ini dikarenakan tidak ada Selain itu penayangan program ini bertujuan
penjelasan tentang jam tayang untuk program membentuk opini atau memberikan informasi
klasifikasi SU (Semua Umur), selain itu jam yang jelas selain membawa ikon TVRI juga
tayang program Sapa Mania Legend merupakan membawa ikon program ini sendiri. Beberapa
waktu orang tua berada dirumah sehingga implikasi pedoman dalam program ini adalah
penonton anak-anak dan remaja tetap ada dalam sebagai penyebaran pengaruh dan kemampuan
bimbingan orang tua saat menyaksikan televisi. ini memanfaatkan media televisi sebagai
Pada peraturan KPI tentang Standar agen perubahan melalui program Sapa Mania
Program Siaran (SPS) Bab XIX tentang Legend. Memang tujuan ini tidak bisa berdiri
Hak Siar menjelaskan mengenai kewajiban sendiri namun membawa entitas lembaga TVRI
mencantumkan hak siar, dan mencantumkan yang diberikan skalanya lebih besar.
asal sumber potongan gambar yang diperoleh Dilihat dari sudut pandang hubungan
dari lembaga penyiaran lain atau sumber luar dengan kelompok-kelompok kepentingan dan
lainnya. Program Sapa Mania Legend sudah tekanan pada Program Sapa Mania Legend
sesuai dengan Standar Program Siaran (SPS) ini, antara TVRI dan masyarakat seringkali
Bab XIX tentang Hak Siar pasal 52 ayat 3 karena memprakarsai serangkaian luas kelompok
Sapa Mania Legend selalu mencantumkan dan yang lebih dan berusaha menetapkan batasan
menayangkan sumber gambar atau video klip terhadap apa yang dipublikasikan. Meski
luar yang digunakan dalam Program Sapa biasanya programmer berhati-hati dalam
Mania Legend diantaranya situs berbagi video menangani tekanan dari masyarakat. Biasanya
Youtube. akses bergantung pada legitimasi lembaga
Situs berbagi video di Youtube ini TVRI itu sendiri.
merupakan inovasi terbarukan yang setiap Kecenderungan TVRI dalam program
saat dapat diakses oleh khalayak. Kebanyakan Sapa Mania Legend berusaha menyenangkan
program memiliki tujuan yang campur aduk sebanyak mungkin khalayaknya, mencegah
dan jarang dinyatakan terbuka namun pada diri untuk menyakiti minoritas dan mendukung
program ini sangat terbuka dan bisa diakses oleh aktivitas sosial. Memberikan suguhan yang
umum. Dimana kesesuaian standar program dapat memberikan stimulus yang baik terhadap
dan perilaku dalam implementasinya tidak ada khalayak dan mendapat respons yang baik pula
penyimpangan yang berarti. Basis lain yang agar menjaga keutuhan pemikiran masyarakat
disarankan sesuai dengan pedoman adalah dapat Indonesia terutama Jawa Barat berada dalam
dibedakan menurut jenis penerima manfaat. koridor yang sehat dan sama.
Tunstall dan Mc Quail menggambarkan tujuan Implementasi atau penerapan Pedoman
dibuatkan program dalam media jika dilihat dari Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran
sudut pandang ekonomi dapat membedakan (P3SPS) pada program Dunia Anak adalah di
antara sasaran pendapatan dan sasaran non antaranya pada setiap bab yang bersinggungan
profit (Tunstall dan Mc Quail: 2011). dijelaskan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
Hal ini mengacu pada tujuan-tujuan tanpa (P3). Pada peraturan KPI tentang Pedoman
aspek finansial langsung, seperti prestise, Perilaku Penyiaran (P3) Bab X tentang
memantapkan pengaruh atau kekuatan atas Perlindungan Kepada Anak menjelaskan
masyarakat atau meraih suatu tujuan normatif. pentingnya setiap lembaga penyiaran untuk
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
152 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

menyiarkan program pada waktu yang tepat pasal 35 dan pasal 36 juga menyebutkan bahwa
dan memperhatikan kepentingan anak. program berklasifikasi P (Pra-Sekolah) hanya
Program Dunia Anak merupakan program yang boleh ditayangkan pada pukul 07.00 hingga
memperhatikan kepentingan anak sehingga pukul 09.00 dan antara pukul 15.00 hingga
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku pukul 18.00. Sedangkan program berklasifikasi
Penyiaran (P3) Bab X tentang Perlindungan A (Anak) hanya boleh ditayangkan pada pukul
Kepada Anak. 05.00 hingga pukul 18.00.
Pada peraturan KPI tentang Pedoman Program Dunia Anak pada pelaksanaannya
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII Pasal 21 telah sesuai dengan Standar Program Siaran
ayat 2. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) BAB (SPS) Bab XVII tentang Penggolongan
XVII dijelaskan secara lengkap mengenai Program Siaran karena tidak bermuatan konten
penggolongan program siaran berdasarkan yang dilarang dan jam tayang yang sesuai untuk
usia khalayak atau penonton, berdasarkan program berklasifikasi P (Pra-Sekolah) dan A
ayat tersebut maka program Dunia Anak (Anak) yaitu pada pukul 15.30 WIB.
diklasifikasikan sebagai program berklasifikasi
P (Pra-Sekolah), dan A (Anak). SIMPULAN
Namun demikian, pada peraturan
KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran Berdasarkan hasil penelitian yang telah
(P3) Bab XVII Pasal 21 ayat 3 disebutkan dilakukan pada program Sapa Mania Legend
bahwa lembaga penyiaran televisi wajib dan Dunia Anak di TVRI Jawa Barat serta
menayangkan klasifikasi program siaran secara analisa teori yang diperoleh dari tinjauan
jelas untuk memudahkan khalayak penonton pustaka, maka dapat disimpulkan bahwa:
mengidentifikasi program siaran, program Sesuai dengan pernyataan Peraturan
Dunia Anak tidak mencantumkan klasifikasi Komisi Penyiaran Indonesia No.01/P/
program siaran seperti yang telah ditetapkan KPI/03/2012 bahwa Perilaku Penyiaran
dalam Pedoman Perilaku Penyiaran (P3). pada kedua program yang diteliti sudah
Pada peraturan KPI tentang Pedoman sesuai dengan Standar Program Siaran yang
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XIX tentang memahami dan menggunakan pedoman
Anak-anak Dan Remaja Sebagai Narasumber batasan-batasan, pelarangan, kewajiban, dan
dijelaskan secara lengkap mengenai ketentuan- pengaturan menyiarkan kedua program tersebut,
ketentuan untuk menjadikan anak-anak sebagai sehingga tidak mendapatkan sanksi dari Komisi
narasumber. Dalam hal ini program Dunia Anak Penyiaran Indonesia (KPI).
telah berpedoman pada Pedoman Perilaku Berikut efek reaksi kolektif dari program
Penyiaran (P3) Bab XIX tentang Anak-anak Dunia Anak dan Sapa Mania Legend TVRI
Dan Remaja Sebagai Narasumber karena dapat dihadapi dengan logika dari model
dalam program Dunia Anak yang diwawancarai stimulus respons walaupun elemen lain masih
adalah anak-anak berprestasi dan pembahasan ada. Elemen baru umumnya berkaitan dengan
wawancara hanya mengenai prestasi yang cara dimana reaksi disiarkan kepada yang lain,
sudah dicapai sang anak saja. seringkali pada kecepatan tinggi dan dengan
Pada peraturan KPI tentang Standar penguatan tertentu atas efek keseluruhan. Oleh
Program Siaran (SPS) Bab XVII tentang karena itu Sapa Mania Legend dilihat dari
Penggolongan Program Siaran pasal 35 dan perspektif model komunikasi Stimulus Respons
pasal 36 menjelaskan mengenai definisi membawa pengaruh yang signifikan terhadap
program klasifikasi P (Pra-Sekolah), dan A masyarakat.
(Anak), serta batasan dan larangan dalam hal Distribusi sosial dari pengetahuan yang
muatan program-program berklasifikasi P (Pra- didapatkan dari program Sapa Mania Legend
Sekolah) dan A (Anak). ini adalah salah satu efek media yang besara dan
Pada Standar Program Siaran (SPS) Bab diantisipasi secara luas-kapasitas mereka untuk
XVII tentang Penggolongan Program Siaran memberikan informasi atau menginformasikan

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154 153

masyarakat skala besar dengan cara konsisten Standar Program Siaran (SPS) Bab XII
dengan kebutuhan dari ekonomi modern tentang Pelarangan Dan Pembatasan Seksualitas
dan proses demokrasi partisipan. Telah lama pasal 20, pada pelaksanaannya program Sapa
diasumsikan bahwa program media dan Mania Legend sudah sesuai dengan Standar
penyiaran telah menambah banyak aliran Program Siaran. Standar Program Siaran (SPS)
informasi publik dan program acara yang Bab XVII tentang Penggolongan Program
membantu mengubah perbedaan pengetahuan Siaran pasal 39, pada pelaksanaannya program
yang disebabkan oleh ketidaksetaraan Sapa Mania Legend sudah sesuai dengan
pendidikan dan posisi sosial. Standar Program Siaran. Standar Program
Tujuan dan manfaat dari Pedoman Perilaku Siaran (SPS) Bab XIX tentang Hak Siar, pada
Penyiaran dan Standar Program Siaran adalah pelaksanaannya program Sapa Mania Legend
dalam rangka pengaturan perilaku lembaga sudah sesuai dengan Standar Program Siaran.
penyiaran di Indonesia, yaitu agar pemanfaatan Mengenai Program Dunia Anak, dalam
frekuensi televisi sebagai ranah publik yang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab X
merupakan sumber daya alam terbatas dapat tentang Perlindungan Kepada Anak, pada
senantiasa ditujukan untuk kemaslahatan pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
masyarakat sebesar-besarnya, serta agar sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran.
menjadi pedoman yang mendorong lembaga Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII
penyiaran untuk memperkukuh integrasi tentang Penggolongan Program Siaran, pada
sosial, terbinanya watak dan jati diri bangsa pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan dalam hal klasifikasi program. Namun demikian,
umum, dalam rangka membangun masyarakat program Dunia Anak tidak mencantumkan
yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera. klasifikasi program siaran seperti yang telah
Implementasi atau penerapan Pedoman ditetapkan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3) Bab XVII Pasal 21 ayat 3. Contohnya Logo
(P3SPS) pada program Sapa Mania Legend (BO) yang bermakna Bimbingan Orangtua, (R)
dan Dunia Anak adalah pada setiap bab yang untuk Remaja, (D) Untuk Dewasa dsb.
bersinggungan diantaranya adalah: Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab
Program Sapa Mania Legend: Pedoman XIX tentang Anak-anak Dan Remaja Sebagai
Perilaku Penyiaran (P3) Bab XVII tentang Narasumber, pada pelaksanaannya program
Penggolongan Program Siaran, pada Dunia Anak sudah sesuai dengan Pedoman
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend Perilaku Penyiaran. Standar Program Siaran
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku (SPS) Bab XVII tentang Penggolongan
Penyiaran dalam hal klasifikasi program. Program Siaran pasal 35 dan pasal 36, pada
Namun demikian, program Sapa Mania Legend pelaksanaannya program Dunia Anak sudah
tidak mencantumkan klasifikasi program sesuai dengan Standar Program Siaran.
siaran seperti yang ditetapkan dalam Pedoman Dampak yang ditimbulkan oleh tayangan
Perilaku Penyiaran Bab XVII Pasal 21 ayat 3. televisi yang tidak sesuai dengan Pedoman
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) Bab XIX Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
tentang Narasumber dan Sumber Informasi serta dikonsumsi oleh khalayak yang tidak tepat
Bagian Kelima Wawancara Pasal 31, pada adalah bila tayangan mengandung unsur negatif
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend seperti kekerasan, eksploitasi seks, rasisme, dan
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku lain sebagainya yang dapat memicu perilaku
Penyiaran. Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) buruk pada khalayak.
Bab XXVI tentang Siaran Langsung, pada Berdasarkan pembahasan diatas penulis
pelaksanaannya program Sapa Mania Legend berkesimpulan bahwa, Penerapan P3SPS
sudah sesuai dengan Pedoman Perilaku maupun regulasi-regulasi penyiaran secara
Penyiaran. keseluruhan dapat diterapkan di TVRI Jawa
Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)
154 ProTVF, Volume 3, No. 2, 2019, hlm. 141-154

Barat, namun secara teknik produksi untuk Dan Media Vol. 16 No. 2. BPPKI DKI Jakarta.
kedua program ini pada proses pembuatan Kriyantono, R. (2007). Pemberdayaan konsumen
program harus lebih jeli dalam penerapannya televisi melalui keterampilan media literacy
dan penegakan regulasi penyiaran. Jurnal
agar layak konsumsi masyarakat ketika
Penelitian Komunikasi, Media Massa dan
ditayangkan dan tentunya akan memengaruhi Teknologi Informasi. Vol. 10 No. 21.
pola pikir khalayak ramai. Selain itu TVRI Jawa Mc Quail, D, (2011). Teori komunikasi massa.
Barat mampu berperan sebagai Media Literacy Jakarta: Salemba Humanika.
sosialisasi regulasi dan pedoman penyiaran Mega, S. dkk. (2013). Program Menu Sport di radio
bagi lembaga-lembaga penyiaran lainnya yang 107, 9 FM sebagai media penyebaran informasi
olahraga di Jatinangor Kabupaten Sumedang.
ada di Indonesia demi ketercapaian tujuan-
eJurnal Mahasiswa Unpad. Vol. 2, No. 2.
tujuan yang ada pada P3SPS Komisi Penyiaran Kurniadi, O. (2013). Budaya jurnalistik di Metro
Indonesia. TV. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol. 1, No. 2.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v1i2.6038.
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor
01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku
Amalia, R. (2015). Efek tayangan on the spot Penyiaran.
terhadap pesan media massa bagi mahasiswa Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 02/P/
ilmu komunikasi universitas mulawarman. KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran.
Seminar Efek Tayangan On The Spot Bagi Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 03
Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Kalimantan: Tahun 2007 tentang Standar Program Siaran.
Universitas Mulawarman. Diakses dari https://www.kpi.go.id/download/
Anggreani, W. (2015). Pengaruh reportase regulasi/PKPI_01_P_KPI_07_2014.pdf.
investigasi di Trans TV episode kosmetik Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
palsu terhadap perilaku memilih kosmetik 50 Tahun 2005, Tentang Penyelenggaraan
bagi ibu rumah tangga kelurahan bandara kota Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta. Diakses
samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi. Vol. 3 dari https://ppidkemkominfo.files.wordpress.
No. 2. com/2014/02/pp_no_50_th_2005.pdf.
Arifin, E. (2010). Broadcasting to be broadcaster. PPRI Nomor 11 Tahun 2005, Tentang
Yogyakarta: Graha Ilmu. Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga
Baksin, A. (2009). Jurnalistik televisi teori dan Penyiaran Publik.
praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Rakhmat, J. (2012). Metode penelitian komunikasi.
Cangara, H. (2006). Pengantar ilmu komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32
Desti, S. (2005). Dampak tayangan film di televisi Tahun 2002 tentang Penyiaran. Diakses dari
terhadap perilaku anak. Jurnal Komunikologi https://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/
Vol. 2 No.1, Maret 2005. Jakarta: Universitas download/id/137.
Esa Unggul. Wahyuni, I. (2014). Komunikasi massa. Yogyakarta:
Imran, H. A. (2012). Media massa, khalayak Graha Imu.
media, the audience theory, efek isi media dan Zahroh, F. (2013). Dampak televisi terhadap
fenomena diskrusif. Journal Studi Komunikasi perilaku anak sekolah. Jakarta: UIN Jakarta.

Implikasi standar program siaran pada tayangan edukasi dan artistik TVRI Jawa Barat
(Lia Kurniawati)

Anda mungkin juga menyukai