Anda di halaman 1dari 6

Minggu, 25 September 2022

REVIEW JURNAL SOSIAL

REVIEW JURNAL SOSIAL


Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Adi Rahman, S.Sos., M.Sos

Disusun oleh:
Akmaluddin Annaba (2241912021)
Halimatus Sa'diah Putri (2241912047)
Kamila Zakia (2241912050)
Listia Tri Agustin (2241912043)
Muhammad Fauzan Nabil (2241912008)
Rinda Normayanti (2241912027)
Sofia Rohmah (2241912001)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD
IDRIS SAMARINDA
TAHUN 2022
REVIEW JURNAL SOSIAL

Judul Tayangan Bermasalah dalam Program Acara Televisi di Indonesia


Jurnal Ilmu Komunikasi
Volume & Halaman Volume (8) & Halaman 246-262
Tahun 2010
Penulis Subhan Afifi
Reviewer Akmaluddin Annaba, Halimatus Sa'diah Putri, Kamila Zakia, Listia
Tri Agustin, Muhammad Fauzan Nabil, Rinda Normayanti dan Sofia
Rohmah
Tanggal September – Desember 2010

Abstrak Jurnal yang berjudul “Tayangan Bermasalah dalam Program Acara


Televisi di Indonesia” ini berisi tentang meneliti teguran yang
diberikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada program
televisi Indonesia selama tahun 2009.
Abstrak atau bagian Pendahuluan yang disajikan penulis
menggunakan Bahasa Inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa
Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak atau bagian
pendahuluan ini langsung menuju ke topic bahasan yang dibahas
dalam jurnal ini, yang menurut kami pembaca menjadi mudah
memahami isi jurnal ini.
Pengantar Di dalam paragraf pertama,penulis menegaskan tayangan tayangan
bermasalah yang muncul di televisi merupakan akses dari kebebasan
bermedia yang muncul sejak masa reformasi.harapan agar isi
televisi dan media penyiaran lainnya lebih berorientasi pada
publik(public centered). pemerintah melalui departemen komunikasi
dan informasi membuat paket peraturan pemerintah yang mencoba
mengembalikan domisili pemerintah dan mengecilkan wewenang
kpi dalam dunia penyiaran.selanjutnya penulis menjelaskan
peringatan-peringatan yang di berikan KPI terhadap stasiun televisi
yang menayangkan program-program bermasalah.Tujuan dari
penelitian ini adalah agar televisi dan media penyiaran lainnya lebih
berorientasi pada publik(publik centered),dan memunculkan
program-program yang berkualitas,mendidik,dan berkarakter.
Pembahasan Tayangan bermasalah yang muncul di televisi merupakan salah satu akibat
dari akses kebebasan yang muncul sejak masa Reformasi.
Pada era sebelumnya tantangan telivisi ditentukan oleh negara (state-
centered) maka di era setelahnya isi penyiaran ditentukan oleh pasar
(marked-centered).
Harapan agar tayangan telivisi di Indonesia untuk lebih terorientasi untuk
publik masih menjadi agenda besar di Indonesia.
Tanyangan bermasalah ini menunjukkan bahwa televisi merupakan alat
kapitalisme yang berorientasi di pasarpasar dengan memandang khalayak
sebagai konsumen.
Homogenisasi media terjadi karena adanya monopoli pemerintah makan
dari itu rasionalitas sebanyak banyak nya produksi dan konsumsi dalam
sebuah era yang mengarah pada kediktatoran pasar.
Struktur tayangan di Indonesia saat ini mengarah pada kolomgmerasi
dengan semangat liberalis serta kapitaliskapitalis sehingga walaupun suatu
tayangan dinilai tidak bermutu, tetapi laku di pasar karena mendatangkan
iklan berlimpah, akan di pertahankan untuk ditayangkan ditelevisi.
Program-program yang mengandung kekerasan dan sadisme,
pornografi,seksualitas, mistik dan supranatural, hingga pelanggaran
terhadap sopan santun dan moralitas, merupakan representasi dari realitas
budaya ini merupakan salah satu faktor terhadap maraknya Tayangan
tayangan bermasalah.
Maka dari itu KPI dengan wewenangnya harus menghadapi masalah ini
dengan berbagai macam cara contohnya seperti membuat Undang-Undang
Penyiaran No.32 tahun 2002 .
Keberadaan KPI dijamin oleh Undang-undang Penyiaran, tetapi dalam
praktiknya posisi KPI sebagai regulator dunia penyiaran belum sepenuhnya
berjalan mulus. Terutama ketika pemerintah melalui Departemen
Komunikasi dan Informasi membuat paket Peraturan Pemerintah yang
mencoba mengembalikan dominasi pemerintah dan mengecilkan
wewenang KPI dalam dunia Penyiaran.
Namun di Sisi Iain televisi memiliki kekuatan yang besar untuk
mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku masyarakat.
Budaya kekerasan dan sadisme yang sebelumnya tidak dikenal sebagai jati
diri bangsa Indonesia kini mudah ditemui. Masyarakat menjadi mudah
marah dan menjadikan kekerasan sebagai jalan pintas menyelesaikan
berbagai persoalan.
Merebaknya pornografi di media dan porno aksi dalam keseharian menjadi
kegelisahan banyak pihak. Termasuk juga mulai lunturnya sopan santun
dalam berperilaku dan bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari.
Semuanya menjadi semacam perlawanan terhadap program-program acara
yang mengajarkan pola hidup konsumtif, hedonisme dan jauh dari
mendidik.
Fenomenanya munculnya program acara wisata, kuliner, dan petualangan
di televisi, juga relatif memberikan harapan. Acara-acara ini relatif aman
untuk di tonton keluarga Indonesia.
Angka ranting program program berkualitas ini relatif baik. Hal ini
menunjukkan bahwa secara bisnis, program-program berkualitas seperti ini
juga memberikan prospek cerah.

Simpulan pada bagian kesimpulan penulis dapat memberitahukan dan


memberi bukti banyaknya kesadaran masyarakat mengenai kualitas
yang rendah pada penayangan program program di saluran televisi
Indonesia.selain itu penulis juga menyampaikan bahwa komisi
penyiaran Indonesia (KPI) telah menunjukkan perannya dalam
menata sistem penyiaran di Indonesia dengan Berbagai peringatan
dan teguran diberikan oleh KPI terhadap stasiun televisi yang
menyiarkan program siaran yang dinilai bermasalah dan melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran (P3).
Program saluran televisi yang banyak mendapat teguran dari komisi
penyiaran Islam (KPI) berisi unsur kekerasan dan pornografi.masih
banyaknya penayangan program yang kurang mendidik walaupun
telah mendapat teguran dari KPI secara langsung dilatarbelakangi
oleh kurangnya Kesadaran pemilik dan pekerja media untuk
mengedepankan tanggung jawab sosial media dalam menghadirkan
tayangan sehat bagi masyarakat.televisi membentuk cara berfikir
masyarakat, menyebarkan pesan yang merefleksikan kebudayaan
dalam masyarakat, dan menyediakan informasi bagi masyarakat
yang beragam.Hal ini menjadikan televisi sebagai bagian dari
kekuatan lembaga masyarakat dan memiliki pengaruh yang kuat
dalam bentuk konstruksi realitas sosial,kebudayaan dan moral.
peran pemerintah dan KPI yang lebih optimal untuk mengawal
penyiaran ke arah yang lebih baik juga sangat
menentukan .dibutuhkan tindakkan lebih tegas terhadap saluran
telivisi yang berisi penayangan yang dapat merusak moral anak
bangsa .dalam menyikapi tayangan di saluran televisi indonesia kita
harus dapat memilah mana tayangan yang berisi informasi penting
dan sekedar tayangan tanpa informasi yang bermanfaat.selain
itu,menjadi kewajiban kita yang lebih dewasa dan dapat
membedakan mana Tayangan yang mendidik dan yang tidak
mendidik untuk mengawasi anak kecil yang berada disekitar kita
ketika mereka menyaksikan atau nonton di televisi.
Kekuatan Penelitian 1. Abstrak yang dituliskan sudah cukup menyeluruh dan mudah
dimengerti.
2. Sumber data dan kutipan yang diambil oleh penulis jelas
sumbernya.
3. Teori dan model analisis yang digunakan tepat.
Kelemahan Penelitian 1. Terdapat penggunaan bahasa yang tidak umum.
2. Pada bagian pendahuluan, kutipan- kutipan yang diambil penulis
cenderung sulit dipahami maksudnya.
3. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi
dari jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA

Subhan Afifi, (2010). Tayangan Bermasalah dalam Program Acara Televisi di Indonesia. Ilmu
Komunikasi, 8(3), 2010, 246-262.
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/139/98

Anda mungkin juga menyukai