Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HOST DAN PRESENTER TV

“Peran Host Dalam Menyajikan Acara Televisi Yang Menarik dan Interaktif”

Dosen Pengampu:

Tika Mutia, S.I.Kom., M.I.Kom

Muhammad Irfan
(12140312065)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAMN NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Atas limpahan rahmat dan karunia Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran Host Dalam
Menyajikan Acara Televisi Yang Menarik dan Interaktif”. Makalah ini saya susun guna
melengkapi tugas ujian akhir semester mata kuliah Host dan Presenter Tv dengan Dosen
Pengampu Ibu Tika Mutia, S.I.Kom., M.I.Kom.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya
jika makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, maka dari itu saya sebagai penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini. Dan harapan
saya makalah ini sekiranya dapat bermanfaat bagi para pihak-pihak yang memerlukan.

Pekanbaru, 21 Desember 2023

Muhammad Irfan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
2.1 Definisi Acara Televisi................................................................................................................. 5
2.2 Jenis-Jenis Acara Televisi ........................................................................................................... 6
2.3 Peran Host Sebagai Penghubung Dengan Pemirsa.................................................................. 8
2.4 Keterampilan dan Karakteristik Host yang Efektif ................................................................ 9
2.5 Interaktivitas Dalam Konteks Televisi .................................................................................... 10
BAB III................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Host adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam memegang peran di
sebuah acara yang bersifat hiburan atau non berita. Istilah host biasanya digunakan untuk
program acara seperti talkshow, kuis, dan pergelaran seni lainnya (Restendy et al. 2021). Host
juga berperan penting menjadi salah satu daya tarik sebuah acara. Ketika membawakan
acara,pemilihan host biasanya sangat dipertimbangkan oleh si pemilik acara. Host yang
memiliki banyak penggemar biasanya dipertimbangkan untuk dipilih karena akan membantu
membuat acara lebih ditunggu-tunggu sehingga bisa membantu mengsukseskan acara dari pra
acara hingga acara berlangsung.

Di zaman sekarang, televisi sebagai media massa memiliki peran yang sangat penting
dalam menyampaikan berbagai informasi, hiburan, dan edukasi kepada masyarakat. Acara
televisi menjadi salah satu sarana yang efektif untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Untuk memastikan kesuksesan dalam sebuah acara televisi, peran host menjadi faktor yang
penting dalam membentuk kesan positif untuk menyajikan informasi yang menarik dan
menciptakan interaksi yang mendalam dengan penonton.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran seorang host dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana yang
menarik dan interaktif?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran seorang host dalam menyajikan acara televisi yang menarik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Acara Televisi


Dari banyaknya media massa yang telah ada, media elektronik televisi paling banyak
diminati oleh masyarakat jika dibandingkan dengan media-media lainnya. Karna media
elektronik audio visual merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi
dramatik. Acara televisi adalah salah satu media hiburan bagi masyarakat yang memiliki peran
penting dalam menyampaikan informasi,edukasi maupun hiburan. Dalam hal ini, acara televisi
dapat dibagi menjadi beberapa genre yaitu berita,talkshow,dan acara varietas (Sakti,
Sihabuddin, and Dewi 2021).

Televisi membuat berbagai program-program yang bisa dinikmati oleh audiencenya.


Setiap program yang dibuat oleh produser memiliki jenis program yang berbeda-beda
tergantung dari jenis program yang dibuat,baik hiburan,pendidikan,atau informasi. Di zaman
sekarang Indonesia sudah memiliki 15 stasiun televisi swasta dan publik nasional. Diantara ke
15 stasiun televisi tersebut adalah ANTV, GLOBAL TV/GTV, INDOSIAR, INEWS TV,
KOMPAS TV, METRO TV, MNCTV, RCTI, NET TV, RAJAWALI TV, SCTV, TRANS TV,
TRANS 7, TVONE, dan TVRI.

Lewat program-program yang ditawarkan stasiun televisi nasional milik pemerintah


maupun swasta, mereka berlomba-lomba memberikan program unggulan baik dari program
sinetron maupun program berita untuk menarik minat masyarakat. Diantara program-program
tersebut, acara talkshow merupakan salah satu program yang dilakukan stasiun televisi untuk
menarik minat masyarakat. Sebuah program talkshow memerlukan seorang pembawa acara.
Acara tidak akan berjalan lancar dan maksimal jika tidak ada tuan rumah. Fungsi pembawa
acara sangat penting untuk kelancaran acara. Tentu saja, sosok baik yang sangat cerdas,
inovatif, instruktif, dan lucu adalah suatu keharusan bagi seorang presenter. Seorang presenter
bahkan dapat berperan sebagai penari utama program tersebut.

Kemampuan presenter dalam menyajikan acara tergantung pada pengetahuan


internalnya sendiri. Namun presenter harus bisa memperhatikan hal lain, tidak hanya harus
menguasai acara yang dibawakannya, namun harus menguasai penonton, menarik hati dan
membuat penonton merasa tertarik.
2.2 Jenis-Jenis Acara Televisi
Industri pertelevisian di Indonesia juga tidak lepas dari pertumbuhan industri
pertelevisian lainnya di Asia dan Eropa yang dunia pertelevisiannya berkembang pesat.
Terbukti dengan adanya program-program yang ditayangkan televisi di Indonesia cenderung
sama dengan tayangan-tayangan televisi di negara lain. Contohnya seperti acara yang menjadi
favorit di negara maju seperti Amerika Serikat dalam kurun waktu yang tidak begitu lama bisa
ditonton disebuah stasiun televisi swasta di Indonesia dengan versi Indonesia.

Industri pertelevisian di Indonesia mulai berkembang dengan diperkenalkannya TVRI


pada tahun 1962. Disusul dengan munculnya beberapa jaringan televisi seperti RCTI, SCTV,
TPI, INDOSIAR, ANTV, METRO TV, TRANS TV, TRANS 7, GLOBAL TV, TV ONE, JAK
TV, O Channel, CTV BANTEN, SPACETOON, DAAI TV, dan berbagai jaringan lokal yang
muncul di beberapa kota di Indonesia. Setiap stasiun televisi, baik nasional maupun lokal,
berupaya keras menyajikan cerita-cerita menarik demi memikat pemirsa. Hal ini sering
dilakukan dengan tujuan akhir menghasilkan iklan sebanyak-banyaknya yang secara konsisten
di luar proporsi jumlah pemirsa di setiap stasiun. Program yang disiarkan oleh suatu stasiun
televisi seringkali terdiri dari program musik, acara diskusi, drama. , film, dan program lainnya.
Di Indonesia, acara tersebut dikenal dengan nama sinetron.

Setiap harinya stasiun televisi menyajikan berbagai jenis program yang berjumlah
sangat banyak serta beragam jenisnya. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk
ditayangkan di televisi selama program tersebut menarik dan disukai oleh audien dan tidak
melanggar Undang-undang yang berlaku (Herry Kuswita 2014) . Sebagai faktor yang paling
penting dalam mendukung suatu penyiaran, program televisi diharapkan mampu membawa
audien mengenal suatu penyiaran. Berbagai jenis acara televisi yang ada di beberapa program
di stasiun televisi Indonesia, yaitu:

a. Hard News
Berita keras (Hard News) adalah informasi penting dan mengkhawatirkan yang harus
diberitakan oleh media sesegera mungkin. Sebab, informasi tersebut harus cepat
diverifikasi agar dapat memahami sudut pandang audiens. Hard news juga dibagi lagi
kedalam beberapa bentuk berita diantaranya
1. Straight News, mengacu pada berita yang bersifat lugas. Pada dasarnya, berita yang
singkat tidak memiliki deskripsi dan hanya memberikan informasi relevan yang
membahas 5W+1H (siapa, apa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) dari
cerita yang disampaikan. Berita jenis ini sangat berkaitan dengan waktu (deadline)
karena informasinya sangat cepat tersampaikan kepada khalayak.
2. Feature, Sebuah program berita yang menampilkan berita, seperti rincian tentang
restoran lezat atau tempat liburan yang menarik, disebut sebagai feature. Dengan
demikian, Feature adalah artikel berita yang lembut namun informatif. Pengertian
“menarik” disini ialah mengacu pada informasi yang tepat, unik, menggugah, dan
sebagainya. Tidak selalu terikat dengan siklus berita, namun karena jangka
waktunya pendek (sekitar lima menit) dan merupakan bagian dari program berita,
maka termasuk dalam kategori hard news. Jika suatu feature berkaitan dengan
peristiwa atau waktu penting yang perlu segera diberitakan dalam suatu program
berita, maka feature tersebut disebut feature berita.
3. Infotaintment, Berita yang tersedia untuk umum mengenai kehidupan individu atau
selebritas terkenal, dan industri hiburan, yang sebagian besarnya bekerja sebagai
aktor, penyanyi, atau artis lainnya. Karena infotainmen mencakup informasi yang
perlu segera disebarluaskan, maka infotainmen termasuk dalam kategori hard news.
Berita mengenai kehidupan selebriti kadang-kadang ditampilkan dalam acara berita
reguler; cerita-cerita ini sering disampaikan di bagian terakhir pertunjukan.
b. Talkshow
Talk show merupakan salah satu jenis siaran radio atau televisi yang mana pembawa
acara dan tamu undangan saling ngobrol santai. Talk show biasanya berkonsentrasi
pada diskusi yang mendalam, menarik, atau mendidik mengenai subjek tertentu.
Berbagai topik dibahas dalam program bincang-bincang, seperti politik, seni, berita,
hiburan, dan gaya hidup (Ansyorie, 2019).
c. Musik
Klip Video dan konser adalah dua mode di mana program musik dapat ditampilkan.
Program musik ini dapat dilakukan di dalam ruangan di studio atau di luar ruangan di
lapangan. Acara musik televisi sebagian besar dipengaruhi oleh kemampuan seorang
artis untuk menarik perhatian penonton, tidak hanya melalui suaranya namun juga
melalui cara pertunjukannya disajikan agar terlihat bagus.
d. Permainan atau Game Show
suatu struktur atau kegiatan di mana sejumlah individu atau tim bersaing satu sama lain
untuk mencapai tujuan tertentu. menanggapi pertanyaan dan/atau berhasil dalam
permainan.
2.3 Peran Host Sebagai Penghubung Dengan Pemirsa
Pembawa acara talk show digambarkan oleh media dengan cara menekankan
keterampilan, kebiasaan, dan kesamaan mereka dengan masyarakat luas. Ini adalah salah satu
efek spin-off “personalisasi sintetik” yang dijelaskan Fairclough (1989), yang mengarahkan
simulasi dialog pribadi ke dalam wacana publik. Dari sudut pandang penonton, talk show
menampilkan diskusi antar selebriti atau pembicara yang ciri-ciri individunya dapat membantu
penonton untuk lebih mengenalnya. Dalam konteks yang berbeda, peran seorang host dapat
bervariasi tergantung pada acara atau platform di tempat mereka bekerja. Host yang baik adalah
host yang bisa menumbuhkan minat menonton pada khalayak ramai, memiliki daya tarik dan
berbakat adalah hal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang host, yang artinya untuk
menjadi seorang host bukan hanya memiliki penampilan fisik yang baik akan tetapi juga
mempunyai kemampuan untuk menghibur dan berimprovisasi.

Host juga sering bertindak menjadi mediator dalam acara interaktif atau panel diskusi,
sehingga dapat membantu dan memfasilitasi komunikasi antara tamu dan pemirsa. Host juga
dapat membimbing percakapan, mengarahkan pertanyaan, dan memastikan semuanya berjalan
dengan lancar. Menjadi seorang host harus memiliki pengetahuan tentang topik apa yang
dibahas dalam acara dan mampu untuk menyampaikannya secara jelas kepada audien. Seorang
host dapat memberikan informasi, menjelaskan konsep, dan menjawab pertanyaan yang
berguna untuk meningkatkan pemahaman audien. Seorang host juga mempunyai tanggung
jawab untuk menghibur para audien. Dalam hal ini, host dapat melibatkan penggunaan humor,
narasi yang menarik, atau kegiatan hiburan lainnya yang sesuai dengan acara yang sedang di
jalankan. Supaya ritme dan energi acara tetap menarik, seorang host dituntut untuk memiliki
kemampuan membaca suasana, menyesuaikan gaya bicara, dan menjaga kecepatan yang sesuai
dengan konten dan audiens.

Secara umum,peran seorang host sebagai penghubung dengan audien melibatkan


beberapa elemen,yaitu:

a. Pendahuluan dan Sambutan


Pembawa acara atau segmen sering kali bertugas memperkenalkan acara dan
memberikan sambutan hangat kepada penonton. Hal ini menumbuhkan lingkungan
yang ringan dan ramah serta membangun hubungan awal dengan penonton.

b. Memberikan Informasi
Seorang pembawa acara harus memiliki pengetahuan tentang subjek yang dibahas pada
acara tersebut dan mampu menjelaskannya kepada penonton. Untuk meningkatkan
pemahaman audiens, mereka dapat memberikan rincian, memperjelas ide, dan
menanggapi pertanyaan.

c. Membangun Kepribadian dan Identitas Acara


Dengan memasukkan kepribadian unik mereka ke dalam tema atau gaya acara,
pembawa acara dapat berkontribusi pada pembentukan identitas acara. Hal ini
memperkuat ikatan antara penonton dan program.

2.4 Keterampilan dan Karakteristik Host yang Efektif


Seorang pembawa acara membutuhkan kemampuan dan kualitas unik untuk
menyajikan acara yang menarik dan interaktif. Sebagai seorang host yang efektif harus bisa
untuk menguasai kemampuan komunikasi yang baik, termasuk berbicara dengan jelas dan
percaya diri. Selain itu, penting bagi seorang host memiliki kemampuan untuk bereaksi
terhadap audiensnya dengan benar. Untuk membangun hubungan yang baik, pembawa acara
harus mampu membaca penonton dan berkomunikasi dengan mereka secara efisien. Ada
beberapa keterampilan dan karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang host:

1. Kepercayaan Diri dan Penanganan Tekanan


Kepercayaan diri dari pembawa acara yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan
penonton. Kualitas penting lainnya adalah kemampuan menangani situasi dan menjaga
ketenangan di bawah tekanan.
2. Pengetahuan Mendalam dan Keterampilan Presentasi
Presentasi yang kuat dibangun atas landasan penguasaan materi dan teknik presentasi
yang efektif. Daya tarik estetika suatu presentasi juga dapat dimunculkan dengan
menggunakan teknologi dan alat bantu visual.
3. Adaptabilitas dan Fleksibilitas
Seorang host yang baik harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri sesuai
kebutuhan sepanjang acara. Kemampuan beradaptasi menjamin acara berjalan lancar
dan sukses.
4. Kreativitas dalam Presentasi
Kemampuan seorang pembawa acara untuk menjadi kreatif membantu mereka
membuat presentasi yang menarik dan orisinal. Meningkatkan keterlibatan audiens
dapat dilakukan dengan menggunakan konsep dan metode orisinal.
5. Etika Profesional dan Tanggung Jawab
Kepercayaan audiens didasarkan pada kejujuran dan perilaku etis di tempat kerja. Host
dapat membangun reputasi yang kuat dengan bertanggung jawab atas data yang mereka
terima.

Keterampilan manajemen waktu sangat penting bagi pembawa acara, yang juga harus
memilih durasi yang tepat untuk setiap presentasi dan menjaga alur acara yang menarik. Energi
Positif dan antusiasme positif dapat menyebar ke penonton, menumbuhkan lingkungan yang
hidup dan keterlibatan yang menginspirasi. Mereka yang cukup berani mengambil risiko
selama presentasi adalah host yang efektif. Hal ini dapat memerlukan penggunaan komponen
kreatif atau interaktif yang menarik namun berpotensi berbahaya. Seorang pembawa acara
dapat membuat presentasi yang tidak hanya membuat audiens tertarik tetapi juga memikat
mereka dengan menggabungkan kemampuan dan sifat-sifat tersebut.

2.5 Interaktivitas Dalam Konteks Televisi


Mengingat kemajuan teknologi dan pergeseran tren konsumsi media, interaktivitas
televisi semakin penting. Televisi telah berkembang menjadi lebih dari sekedar media satu arah
untuk menyajikan konten kepada pemirsa; sekarang menjadi platform yang mendorong
interaksi penonton. Ada berbagai jenis interaktivitas televisi, mulai dari yang sederhana seperti
survei pemirsa dan panggilan masuk hingga yang lebih rumit seperti memilih kesimpulan
sebuah cerita atau memasukkan media sosial ke dalam siaran langsung (Harlieka and Yulianto
2020), Hasilnya, terjadi interaksi dinamis antara peserta dan konten acara. Televisi menjadi
lebih partisipatif berkat kemajuan teknologi seperti jejaring sosial, aplikasi seluler, dan
platform digital interaktif. Dengan menggunakan gadget mereka, pemirsa dapat berpartisipasi
aktif, memberikan saran, dan bahkan mengubah cara acara berlangsung.

Peningkatan partisipasi penonton dapat difasilitasi melalui elemen interaktif. Panggilan


masuk, pesan teks, dan jajak pendapat interaktif memberi pemirsa rasa keterlibatan langsung
dengan konten acara. Hal ini meningkatkan pengalaman menonton dan memperkuat ikatan
antara penonton dan produser konten. Berbagai genre program, termasuk berita, hiburan, dan
bahkan serial drama, dapat menggabungkan interaksi. Elemen interaktif sering kali digunakan
dalam reality TV agar pemirsa dapat memilih kontestan atau membuat keputusan sepanjang
pertandingan. Penggunaan media sosial dalam acara televisi adalah contoh penting dari konten
interaktif. Memasukkan hashtag, membalas komentar, dan bergabung dengan pemirsa dalam
dialog virtual dapat memperluas pengalaman sosial dan menarik lebih banyak perhatian pada
suatu acara.

Model bisnis televisi juga terkena dampak interaktivitas. Penyiar dan pemasar dapat
memperoleh nilai tambahan dari iklan interaktif dan opsi untuk membeli sesuatu langsung dari
sebuah pertunjukan. Meskipun terdapat banyak keuntungan dari interaktivitas, terdapat
kendala yang harus diatasi, seperti pengendalian jumlah partisipasi dan jaminan keamanan data
audiens. Meskipun demikian, ini merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari dan
ditemukan karena adanya peluang untuk menjadikan interaktivitas lebih menarik dan
menguntungkan. Pembuatan konten televisi dipengaruhi oleh meningkatnya interaksi. Untuk
menjamin integrasi yang lancar dan pengalaman menonton yang menyenangkan, pembuat
konten perlu mempertimbangkan fitur-fitur interaktif saat merencanakan dan memproduksi
karya mereka. Interaktivitas televisi berpotensi meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi. Penyampaian konten televisi interaktif dapat menjadi lebih inovatif dengan
memanfaatkan realitas virtual, kecerdasan buatan, dan pengalaman berbasis pengguna.

Dalam pengertian ini, interaktivitas televisi adalah sebuah revolusi dalam cara pemirsa
berinteraksi dengan konten, bukan sekedar tambahan. Pemahaman yang lebih mendalam
tentang proses-proses ini dapat membantu pemangku kepentingan industri televisi membuat
rencana, kemajuan, dan persiapan yang lebih baik untuk masa depan. Ketika membahas acara
televisi, istilah "interaktivitas" mengacu pada kapasitas untuk secara aktif melibatkan pemirsa,
memungkinkan mereka untuk mengambil bagian, berkomunikasi, dan membentuk alur atau
arah program. Hal ini melampaui strategi penyiaran televisi konvensional yang bersifat searah
dan hanya mengandalkan pemirsa sebagai konsumen informasi yang pasif. Penonton dapat
merespon secara langsung dan berperan lebih aktif dalam interaksi televisi.

Interaktivitas di televisi memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk berpartisipasi


aktif dalam konten acara. Panggilan masuk, pesan SMS, dan pemungutan suara langsung
melalui platform digital adalah contohnya di mana pemirsa dapat memilih atau mengambil
keputusan. Seiring berkembangnya teknologi dan perubahan selera pemirsa, makna konten
televisi interaktif terus berubah. Rahasia keberhasilan penerapan dan mempertahankan
interaktivitas televisi adalah fleksibilitas dalam menerima perkembangan baru dan pemahaman
terhadap dinamika industri media. Program televisi interaktif tidak hanya dapat meningkatkan
jumlah penonton, tetapi juga mewakili langkah menuju model hiburan yang lebih kolaboratif,
responsif, dan terkini yang memenuhi kebutuhan masyarakat modern dan terhubung secara
digital.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agar dapat memberikan pengalaman menonton yang memuaskan kepada penonton,
keberadaan presenter sangatlah penting. Tiga hal utama yang mungkin membantu pembawa
acara terhubung dengan penonton adalah rasa percaya diri, keterampilan interpersonal, dan
kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, memasukkan partisipasi pemirsa ke dalam acara
televisi melalui keterlibatan aktif pemirsa sangat penting untuk meningkatkan perhatian dan
tingkat keterlibatan pemirsa. Acara dapat dibuat bersifat mendidik dan menyenangkan oleh
host yang tahu cara memadukan teknologi, kreativitas, dan keberanian untuk mengambil
peluang. Respons yang baik dari pemirsa dapat menumbuhkan ikatan erat antara presenter dan
penonton, sehingga meningkatkan pengalaman menonton.

3.2 Saran
Penting bagi host untuk terus meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, yang
mencakup keragaman verbal, bahasa tubuh ekspresif, dan pemahaman mendengarkan.
Instruksi yang sering dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi ini. Rahasia
untuk menjaga acara tetap menarik adalah dengan tetap kreatif dan inovatif. Presenter selalu
dapat memikirkan pendekatan baru untuk menyampaikan konten, menampilkan adegan
menawan, atau bahkan merancang permainan atau aktivitas interaktif orisinal.
DAFTAR PUSTAKA

Restendy, M. S., Rahmah, M., Perdana, R. M. E. P., & Aryati, Z. F. (2021). Gaya Penyampaian
Presenter Program Acara “Tonight Show” Dalam Menarik Minat Penonton. Journal of
Communication Studies, 1(2), 115-135.

Sakti, I. P. L., Sihabuddin, M. A., & Dewi, E. P. (2021). PENGARUH PEMBAWA ACARA
INDONESIA LAWYERS CLUB SUKARNI ILYAS DI TV ONE TERHADAP MINAT
MENONTON MAHASISWA UIN RADEN FATAH PALEMBANG (STUDI PADA
MAHASISWA JURNALISTIK 2017). Tabayyun: Journal of Journalism, 2(1), 46-53.

Kuswita, H. (2014). Perencanaan dan produksi program televisi pendidikan di televisi edukasi.
KOMUNIKOLOGI: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 11(2).

Herawati, E. (2015). Etika dan Fungsi Media dalam Tayangan Televisi: Studi pada Program
Acara Yuk Keep Smile di Trans Tv. Humaniora, 6(1), 1-10.

Ansyorie, C., Marwan, A., & Buldani, K. (2019). PENGARUH TAYANGAN TALKSHOW
“INDONESIA LAWYERS CLUB” TERHADAP PENDIDIKAN POLITIK MAHASISWA.
Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 6(2), 59-67.

Rusadi, U. (2012). Talk Showisu Publik Di Televisi Dan Dinamika Demokrasi. Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media, 16(1), 17-25.

Prasetyo, K., Basoeki, B., & Arrunadi, A. Y. (2019). Pengaruh Gaya Komunikasi Presenter
Talkshow “Rumpi No Secret” Di Trans Tv Terhadap Audience Satisfaction. Jurnal Visi
Komunikasi, 18.

Burhanuddin, R. A., & Januar, B. A. (2022). Membangun Karakter Presenter Hotman Paris
Hutapea Dalam Mengkolaborasikan Kreatif Gimmick Acara Talkshow (Studi Kasus Episode
Musibah Membawa Nikmat). Jurnal Komunikasi Daruna, 1(1), 37-49.

Harlieka, S., & Yulianto, K. Pengaruh Host Program “Call Me Mel (Kring Kring Hellow)”
Terhadap Persepsi Masyarakat.

Santoso, D. H., & Budianto, H. (2016). Penerapan New Media Technology pada Televisi
Berbasis Internet SoloPos TV (2013-2015). Jurnal Visi Komunikasi, 15(1), 79-95.
Gushevinalti, G., Suminar, P., & Sunaryanto, H. (2020). Transformasi Karakteristik
Komunikasi Di Era Konvergensi Media. Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 6(01),
083-099.

Haqqu, R. (2020). Era baru televisi dalam pandangan konvergensi media. Rekam: Jurnal
Fotografi, Televisi, Animasi, 16(1), 15-20.

Warsita, B. (2007). Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan


pendidikan jarak jauh. Jurnal Teknodik, XI, 20, 9-41.

Ri'aeni, I. (2015). Penggunaan new media dalam promosi pariwisata daerah situs cagar budaya
di indonesia. Jurnal komunikasi, 9(2), 187-197.

Syarifuddin, S. (2012). Telematika Dakwah Di Dunia Broadcasting. Jurnal Dakwah Tabligh,


13(2), 213-225.

Permana, R. S. M., & Mahameruaji, J. N. (2019). Strategi pemanfaatan media baru NET. TV.
Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 23(1), 21-36.

Permana, R. S. M., Abdullah, A., & Mahameruaji, J. N. (2019). Budaya menonton televisi di
Indonesia: dari terrestrial hingga digital. ProTVF, 3(1), 53-67.

Anda mungkin juga menyukai