Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum dan Kebijakan Komunikasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
kami berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca khususnya bagi kami
sebagai penulis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah sebuah lembaga independen di
Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang
berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Komisi ini
berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. KPI terdiri atas Lembaga Komisi Penyiaran
Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang
bekerja di wilayah setingkat Provinsi.Wewenang dan lingkup tugas Komisi
Penyiaran meliputi pengaturan penyiaran yang diselenggarakan oleh Lembaga
Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, dan Lembaga Penyiaran
Komunitas. KPI dan KPID sebagai lembaga perwujudan dan partisipasi
masyarakat dalam penyiaran adalah mewadahi aspirasi dan mewakili kepentingan
masyarakat akan penyiaran di Indonesia.
Banyaknya media penyiaran yang ada, terkadang menimbulkan persaingan
dalam menggapai pelanggan yang berakibat banyaknya media penyiaran yang
mulai menyimpang dari asas dan tujuan penyiaran yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Alasan yang ada dikarenakan
agar siarannya lebih bersifat menarik perhatian khalayak banyak. Salah satu
bentuk penyimpangannya yaitu disiarkannya unsur-unsur pelecehan secara verbal
maupun non verba.
Tayang yang bergenre variety show adalah salah satu tayangan yang paling besar
potensi melakukan pelanggaran unsur pelecehan yang sudah dilaramg oleh KPI. Genre ini
sangat digemari pemirsa televisi pada umumnya. Pemirsa membutuhkan sebuah hiburan
yang dapat mengobati rasa lelah setelah seharian beraktivitas bekerja atau belajar. Oleh
sebab itu stasiun televisi membuat program acara bergenre Talkshow untuk menarik
pemirsa sebanyak-banyaknya.
Salah satu stasiun televisi yang memproduksi program acara Talkshow adalah
Trans 7 dengan program acara “Rumah Uya” Dibalik acara itu, tidak banyak yang
menyadari bahwa tayangan “Rumah Uya” mempunyai dampak yang kurang baik bagi
pemirsa. Pemirsa hanya menyadari tayangan itu dapat menghibur dan membuat tertawa
tanpa mengetahui dampak negatifnya. Namun, pihak stasiun televisi dengan gencar
menayangkan acara itu tanpa memikirkan dampak negatif bagi pemirsanya. Program
acara televisi Rumah Uya Trans 7 merupakantayangan talkshow yang menayangkan
tentang penyelesaian masalah orang–orang yang berseteru sebagai narasumber program
ini. Dalam proses penayangannya terkadang program ini menampilkan kekerasan
verbal atau konflik antar narasumber yang di datangkan. Program televisi Rumah
Uya Trans 7 juga beberapa kali mendapat teguran dari KPI, diantaranya pada
tayangannya pada tanggal 19 Oktober 2017 menayangkan dua orang perempuan yang
bertengkar karena saling mengaku sebagai pasangan seorang pria, jenis pelanggaran ini
dikategorikan sebagai pelanggaran atas kewajiban program siaran untuk
menghormati hak privasi dalam kehidupan pribadi objek siaran.
Program rumah uya telah beberapa kali mendapatkan teguran dari KPI
karena isi siarannya. Pada tanggal 5 September 2017 program Rumah Uya telah
mendapatkan peringatan karena tayangannya pada tanggal 21, 22 dan 23 Agustus
2017 melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan
SPS) tentang hak privasi. Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2017 Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) juga memberikan Teguran Tertulis karena tayangannya
pada tanggal 19 Oktober 2017 melanggar aturan P3 dan SPS dengan menayangkan
dua orang perempuan yang bertengkar berdasarkan data yang diunggah di website
kpi.go.id. Program ini menarik peneliti untuk meneliti tentang adanya kekerasan
verbal yang terjadi selama program ini berlangsung. Permasalahan penelitian yang
diangkat adalah
“Bagaimana kekerasan verbal yang muncul dalam program televisi “Rumah Uya” di
Trans7 Episode 17 s/d 28 Oktober 2017?”