Anda di halaman 1dari 8

Analisis Mengenai Kode Etik Penyiaran Dan Undang-Undang Penyiaran

Dosen : Dadi Ahmadi. S.SOS., M.I.KOM.

Disusun Oleh:
Fauzan Ridha Muhammad
(10080020088)

Kelas : D
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas karunia dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
Berjudul Analisis Mengenai Kode Etik dan Undang-Undang Penyiaran, yang dimana
Makalah ini adalah Tugas Ujian Akhir Semester dari mata kuliah Hukum dan
Kebijakan Komunikasi.
Meskipun ada kesulitan dalam membuat Makalah ini, namun berkat penyertaan
Tuhan, saya dapat menyelesaikan Makalah dengan Tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari sebuah kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan
adanya kritik dan juga saran untuk mengembangkan makalah ini menjadi lebih baik.

Bandung, 17 Januari 2023

Fauzan Ridha Muhammad


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangannya zaman pada era globalisasi ini sangat banyak
pelanggaran yang terjadi dari televisi,radio dan media sosial, pelanggaran yang
terjadi sangat sering terkait dengan Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002.
Mulai dari kode etik penyiaran, penyiaran yaitu kegiatan pemancarluasan siaran
melalui sarana pemancaran dan sarana transmisi di darat, laut atau antariksa dengan
menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel atau media lainnya
untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan
perangkat penerima siaran.
Tujuan saya membahas Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002 karena
pada masa sekarang sangat banyak pelanggaran penyiaran yang dilaporkan kepada
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), mulai dari kode etik sampai ham yang terjadi atas
pelanggaran penyiaran. Fungsi membahas Undang-Undang ini agar acara televisi dan
radio lebih memperhatikan kode etik dan standar program penyiaran P3-SPS.
Kasus yang terjadi dalam kode etik penyiaran sering terlihat pada penyiaran radio,
penyiaran televisi, siaran iklan, siaran iklan layanan masyarakat dan siaran iklan
niaga. Yang jarang sekali memerhatikan bahwa adanya undang-undang yang berlaku
pada penyiaran. Kode etik adalah hal yang harus sangat diperhatikan oleh setiap
orang karena kode etik dapat membuat jurnalis lebih baik dalam mencari berita dan
presenter dapat menjadi lebih baik dalam membacakan berita.
Apabila kode etik penyiaran dan undang-undang mengenai penyiaran tidak ada
maka jurnalis dalam mencari berita akan seenaknya dan presenter dalam
membawakan berita akan seenaknya juga. Periklanan juga harus memerhatikan kode
etik karena dalam penayangan iklan harus ada kode etik yang harus di perhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diuraikan beberapa rumusan
permasalahan ini sebagai berikut:
1. Kasus penyiaran apa yang terjadi di televisi?
2. Kasus penyiaran apa yang terjadi di radio?
3. Kode etik penyiaran apa yang terjadi oleh jurnalis?
1.3 Tujuan
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kasus penyiaran yang terjadi di televisi.
2. Untuk mengetahui kasus penyiaran yang terjadi di radio.
3. Mengetahui lebih jauh mengenai kode etik oleh jurnalis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kasus Penyiaran Yang Terjadi Di Televisi
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi
administrasi teguran tertulis untuk Program Siaran "Silet" di INews TV, Jumat
(24/1/2020). Program siaran ini kedapatan melakukan dua pelanggaran terhadap
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
Dua pelanggaran itu terpantau KPI Pusat pada 3 Januari 2020 mulai pukul 09.33
WIB yakni berupa muatan a.n Panglima Langit yang meramal kehidupan Ashanty
melalui mata batin. Ada dua pasal P3 yang diabaikan serta dua pasal di SPS yang
dilanggar oleh tayangan tersebut, tambahnya. Menurut Mulyo, semestinya tayangan
dengan klasifikasi R tidak boleh menampilkan muatan yang mendorong remaja
percaya pada kekuatan paranormal, klenik, praktek spiritual magis, supranatural, dan
mistik. Tayangan yang diklasifikasikan mestinya memenuhi unsur sebuah tayangan
yang edukatif dan berisi pesan moral yang positif.
Hal-hal seperti ini semestinya yang ditampilkan, jangan sebaliknya, katanya. Satu
lagi adegan yang melanggar ditemukan KPI Pusat pada 13 Januari 2020 mulai pukul
09.21 WIB. Berdasarkan Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar
Program Siaran Pasal 37 Ayat huruf a, program siaran klasifikasi R dilarang
menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang perilaku yang tidak
pantas dan atau membenarkan perilaku yang tidak pantas tersebut sebagai hal yang
lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Ada bahaya dalam tayangan yang berpotensi
dicontoh oleh anak-anak dan remaja ketika muatan seperti itu ditayangkan pada jam
yang semestinya memperhatikan kepentingan mereka.
2.2 Kasus Penyiaran Yang Terjadi Di Radio
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan Undang-Undang No. 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan
peraturan dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)
KPI Tahun 2012 serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS.
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis, KPI Pusat telah menemukan pelanggaran
pada Program Siaran "Indika Pagi" yang disiarkan oleh stasiun radio Indika FM pada
tanggal 18 Januari 2018 mulai pukul 07.45 WIB.
KPI Pusat menilai perbincangan yang membahas isu seksualitas secara eksplisit
tersebut tidak layak disiarkan pada jam siar anak-anak dan remaja. Jenis pelanggaran
ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang perlindungan anak-anak
dan remaja serta program siaran yang berisikan pembicaraan mengenai masalah seks.
Saudara wajib menjadikan P3 dan SPS KPI Tahun 2012 sebagai acuan utama dalam
penayangan sebuah program siaran. KPI Pusat memutuskan bahwa tayangan tersebut
telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun
2012 Pasal 14 Ayat (2) dan Pasal 16 serta Standar Program Siaran Komisi Penyiaran
Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 22 Ayat (1). Berdasarkan
pelanggaran tersebut, KPI Pusat memberikan sanksi administratif Teguran Tertulis.
2.3 Pelanggaran Kode Etik Oleh Jurnalis
Direktur Pemberitaan Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan manajemen
Metro TV tidak akan memberi toleransi terhadap wartawan yang melakukan
pelanggaran kode etik. Direksi, kata Bosco, akan memberi sanksi kepada
wartawannya jika terbukti terlibat menghalangi proses hukum kasus Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto.
Wartawan Metro TV, Hilman Mattauch, diisukan menyembunyikan Setya Novanto,
tersangka korupsi kartu penduduk elektronik , di apartemen miliknya saat menghilang
ketika hendak dijemput paksa Komisi Pemberantasan Korupsi pada Rabu, 15
November 2017. Bosco mengatakan sampai saat ini belum dapat bertemu dengan
Hilman. Sebab, Hilman masih menjalani pemeriksaan di Kepolisian Daerah Metro
Jaya. Metro TV, menurut dia, tidak akan ikut campur terkait dengan masalah hukum
yang menjadi urusan pribadi Hilman.
Sebelumnya, Bosco menjelaskan, sebagai kontributor Metro TV yang bertugas di
DPR, saat itu Hilman bersama dengan beberapa anggota tim ditugaskan menyelidiki
di mana keberadaan Ketua DPR yang menghilang saat hendak dijemput paksa KPK
di kediamannya pada Rabu. Namun, Bosco mengatakan, dia tidak tahu-menahu
Hilman saat itu bersama dengan Setya hingga terjadinya kecelakaan tunggal, yakni
mobil yang dikemudikan Hilman menabrak trotoar dan tiang listrik di Permata Hijau,
Jakarta Barat. Kepada polisi, Hilman mengaku bersama dengan Setya Novanto
hendak ke studio Metro TV di Kompleks Pilar Mas Raya, Kaveling D. Hilman
menjemput Setya yang akan menjadi narasumber dalam program Prime Time News.
Hilman saat ini tengah diperiksa polisi sebagai saksi saat kecelakaan, yang juga
pengemudi mobil Fortuner yang saat itu membawa Novanto.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi
administrasi teguran tertulis untuk Program Siaran "Silet" di INews TV, Jumat
(24/1/2020). Program siaran ini kedapatan melakukan dua pelanggaran terhadap
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
Dua pelanggaran itu terpantau KPI Pusat pada 3 Januari 2020 mulai pukul 09.33
WIB yakni berupa muatan a.n Panglima Langit yang meramal kehidupan Ashanty
melalui mata batin. Ada dua pasal P3 yang diabaikan serta dua pasal di SPS yang
dilanggar oleh tayangan tersebut.
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) berdasarkan Undang-Undang No. 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), berwenang mengawasi pelaksanaan
peraturan dan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)
KPI Tahun 2012 serta memberikan sanksi terhadap pelanggaran P3 dan SPS.
Berdasarkan pemantauan dan hasil analisis.
Direktur Pemberitaan Metro TV Don Bosco Selamun mengatakan manajemen
Metro TV tidak akan memberi toleransi terhadap wartawan yang melakukan
pelanggaran kode etik. Direksi, kata Bosco, akan memberi sanksi kepada
wartawannya jika terbukti terlibat menghalangi proses hukum kasus Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto
3.2 Saran
Kedepannya untuk jurnalis, presenter dan periklanan agar memerhatikan kode etik
dan undang-undang penyiaran yang berlaku, agar lebih baik dalam menjalankan
tugasnya masing masing. Dalam menjalankan tugas sangat harus diperhatikan rambu-
rambu atau ketentuan yang mengatur kegiatan liputan yang terangkum dalam kode
etik.
Dalam Undang-undang no 32 tahun 2002 tentang penyiaran dijelaskan kegiatan
pemancarluasan melalui siaran pemancaran dan media lainnya untuk dapat diterima
secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/35548-temukan-dua-
pelanggaran-kpi-jatuhkan-sanksi-untuk-program-silet-di-inews-tv
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34319-teguran-tertulis-untuk-
program-siaran-indika-pagi-radio-indika-fm
https://metro.tempo.co/read/1034724/kasus-setya-novanto-metro-tv-tak-toleransi-
pelanggar-kode-etik/full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai