Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SIARAN KOMEDIAN DAN KEKERASAN TELEVISI DAN RADIO

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Analisis Siaran

Oleh :

Rizki Okta Pradana (18102010021)

Dosen Pengampu :

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga makalah “Analisis Siaran Komedian dan Kekerasan Televisi dan Radio” sanggup
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran
tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik tanggapan maupun materi yang telah mereka kontribusikan dan
kami berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi para
pembaca.

Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan isi


makalah sehingga memiliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi. Karena keterbatasan ilmu
maupun pengalaman kami , kami percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

A. Kekerasan dalam Media Televisi dan Radio


1. Studi Kasus : Analisis isi tayangan kekerasan di acara sinetron suara hati
istri Zahra
a. Pengertian Analisis Isi
b. Analisis Isi Sinetron Suara Hati Zahra
2. Analisis Framing Kekerasan Acara Di Radio
a. Pengertian Analisis Framing
b. Analisis Framing Program I Radio bertajuk Masih Pagi
B. Analisis komedi Televisi dan Radio
Pengertian Komedi
1. Studi Kasus Komedi Televisi : Kekerasan Dalam Tayangan Televisi
(Analisis Isi Pada Program Acara Komedi Pesbukers Di Antv
2. Studi Kasus Komedi Radio : Analisis Historis Komedi Radio
a. Latar Belakang Dan Sejarah Komedi Radio
b. Komedi Radio di Indonesia : Radio SK
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media televisi sebagaimana media massa lainya berperan sebagai alat informasi ,
hiburan, kontrol sosial dan sebagainya. Bersamaan dengan jalanya proses
penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsanya, maka isi pesan itu juga
akan di interpresentasikan berbeda - beda menurut visi pemirsanya, serta dampak
yang ditimbulkan juga beraneka macam, hal ini terjadi karena tingkat pemahaman
dan kebutuhan pemirsa terhadap isi acara televisi berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tayangan Media Televisi berpotensi sebagai pengajar dalam hal kekerasan
bagi para audiens?
2. Mengapa tayangan Media Televisi memiliki potensi mengajarkan kekerasan
terhadap audiens?
3. Bagaimana pengkategorisasian tayangan kekerasan dalam Media Televisi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apakah tayangan dalam Televisi berpengaruh mengajarkan kekerasan
terhadap audiensnya.
2. Mengetahui alasan mengapa televisi dapat berpengaruh mengajarkan kekerasan
terhadap para audiensnya.
3. Mengetahui kategorisasi tayangan kekerasan dalam Media Televisi.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kekerasan dalam Media Televisi

Studi Kasus : Analisis isi tayangan kekerasan di acara sinetron suara hati istri Zahra

Pengertian Analisis Isi

Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-
kesimpulan dengan mengindetifikasi karakteristik sepesifik secara sistematis dan objektif dari
suatu teks. Dalam tradisi penelitian komunikasi, analisis ini dilakukan melalui proses identifikasi
dan telaah pesan-pesan yang tertuang dalam suatu teks.1

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam
terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah
Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan
secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi merupakan salah satu metode utama
dari ilmu komunikasi.2

Analisis Isi Sinetron Suara Hati Zahra

Sinetron yang baru baru tayang di salah satu TV Swasta saat ini sedang ramai
diperbincangkan dikalangan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan, Sinteron yang berjudul Suara
Hati Istri -- Zahra ini dianggap telah mengkampanyekan pedofil.

Pedofil itu sendiri adalah istilah yang merujuk pada orang yang mengidap gangguan
seksual berupa nafsu seksual terhadap anak-anak atau remaja berusia di bawah 14 tahun.
Dalam sinetron Suara Hati Istri Zahra itu dibintangi oleh seorang aktris yang masih berusia 15
tahun dengan lelaki yang berusia 39 tahun. Diusia yang masih belia aktris tersebut harus
berperan sebagai istri ketiga (Zahra) dari tokoh utama ( Pak Tirta).

1
Asep Saiful Muhtadi dan Maman Abd. Djaliel, Metode Penelitian Dakwah (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2003), h.
112
2
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metode untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta:
Penerbit Kencana Prenda Media Group, 2010), h. 11
Sinetron ini juga memperlihatkan kekerasan psikis berupa bentakan dan makian dari
pemeran pria, dan pemaksaan melakukan hubungan seksual. Adegan dalam Suara Hati Istri
Zahra dinilai mempromosikan kekerasan psikis dan seksual terhadap anak yang bertentangan
dengan Pasal 66C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Perlu untuk diketahui sinetron ini bercertia tentang seorang gadis SMA yang dipaksa
dengan lelaki tajir yang bernama Pak Tirta. Dalam sinetron Suara Hati Istri Zahra tersebut
banyak adegan yang belum patut dilakukan anak dibawah umur. Seperti ketika Pak Tirta
mencium kening Zahra dan saat Pak Tirta meletakan wajah nya diperut Zahra yang sedang
hamil.

Hal tersebut menimbulkan berbagai kencaman dari berbagai kalangan mulai dari kalangan artis
hingga kalangan masyarakat biasa. Salah satu nya seperti yang telah disampaikan oleh Komika
Ernest Prakasa Dia mengecam Indosiar karena aktris masih berumur 15 tahun dan harus
memerankan jadi istri ketiga di sinetron itu.

B. Analisis Framing Kekerasan Acara Di Radio

a) Pengertian Analisis Framing

Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literature ilmu komunikasi untuk
menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah berita oleh
media. Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan
pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas
komunikasi. Analisis framing digunakan unutk membedah cara-cara atau ideologimedia saat
mengkonstruksikan fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan tautan fakta
ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk
mengiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya.3

3
Alex Sobur. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis
Framing. (Bandung: Remaja Rosdakarya). Hal 162
Selama ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat sering menegur atau memberikan
peringatkan kepada program TV. Kini, KPI tampaknya mulai menyorot program radio. Dilansir
situs resminya, Senin (22/12), ada dua program radio yang mendapat teguran tertulis.

b) Analisis Framing Program I Radio bertajuk Masih Pagi

Studi kasus 1

Program I Radio bertajuk Masih Pagi mendapat teguran tetulis. KPI menemukan
pelanggaran pada siaran yang dilakukan tanggal 20 Oktober 2014 pukul 07.53 WIB. Program
tersebut dianggap tidak memperhatikan ketentuan tentang norma kesopanan dan kesusilaan serta
perlindungan kepada anak-anak dan remaja yang telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran
dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS).

Penyiar wanita dalam program tersebut berujar, "nah cowo lo dulu suka naro rautan yang
ada kacanya di sepatu, pas banget gue gak pake celana dalem."

KPI menilai kalimat tersebut sangat tidak pantas untuk disiarkan. Jenis pelanggaran ini
dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan remaja, norma
kesopanan dan kesusilaan serta larangan ungkapan kasar dan kata-kata vulgar.

Studi Kasus 2

Pelanggaran serupa juga ditemukan pada 8 Oktober 2014 pukul 08.35 WIB yaitu Host
berkata: "Karena lo inget waktu bibirnya ketemu bibir lo terus dilumat." KPI menilai kalimat
tersebut juga sangat tidak pantas untuk disiarkan.

KPI menyatakan, pihaknya sudah mengundang I-Radio untuk berdiskusi tapi tidak
datang.Pelanggaran juga dilakukan pada program Hard Rock FM, Hajar 2014 Make a Choise.

Studi Kasus 3

ada siaran 6 November 2014, program tersebut menyiarkan pembicaraan yang mengandung kata-
kata cabul/vulgar/tidak sopan/ tidak pantas. Penyiar yang bernama Bayu mengucapkan kata
(maaf) Jembut. KPI menilai kalimat tersebut sangat tidak layak untuk disiarkan. Jenis
Pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak dan
remaja, norma kesopanan dan kesusilaan serta larangan ungkapan kasar dan kata-kata vulgar.

B. Analisis komedi Televisi dan Radio

Pengertian Komedi

Pengertian Humor/Komedi Larousse (dalam Panupi, 2014: 7) menyatakan bahwa humor


adalah suasana hati yang bersifat sementara. Dikatakan sementara karena keadaan yang timbul
akibat humor hanya berlangsung ketika humor itu terjadi. Setelah itu suasana hati akan kembali
normal. Ada sekelompok manusia yang menyadari arti dan fungsi humor. Mereka
mengabadikannya ke dalam bentuk-bentuk seni, seperti seni lukis yang menghasilkan karikatur
dan komik, seni pentas yang menghasilkan drama dan parodi, seni sastra yang menghasilkan
karya-karya humor.

Humor merupakan bagian penting dalam karya sastra. Hal ini karena humor menjadi salah
satu unsur untuk menimbulkan daya tarik suatu karya. Peranan humor memberi warna tersendiri
pada suatu karya (Panupi, 2014: 7). Sementara itu, humor yang dapat menghibur, mengundang
perhatian, menimbulkan ketertarikan dengan adanya reaksi tertawa tersebut mengandung
sejumlah teknik yang berbeda dan digunakan pada waktu bersamaan, meski tetap ada yang
dominan. Sejumlah teknik tersebut dapat dilihat dari berbagai media, salah satunya adalah media
audiovisual seperti film (Cangara dalam Sugiarto, 2016: 1).

1. Studi Kasus Komedi Televisi : Kekerasan Dalam Tayangan Televisi (Analisis Isi
Pada Program Acara Komedi Pesbukers Di Antv

Pesbukers adalah salah satu program komedi yang sering mendapatkan teguran dari KPI
karena isi program acara yang terlalu menonjolkan unsur kekerasan. Namun hal ini tidak berarti
menghentikan program komedi Pesbukers begitu saja, pada 30 maret 2013 program ini menjadi
program terfavorit dalam ajang Panasonic Gobal Award (PGA). Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui frekuensi kekerasan yang terdapat pada program komedi Pesbukers. Analisa
dilakukan terhadap 309 scene tayangan Pesbukers pada periode Januari-Maret 2013, dengan
menggunakan lima kategori kekerasan yaitu: kekerasan verbal, kekerasan fisik, kekerasan
psikologis, kekerasan seksual, dan kekerasan simbolik. Penelitian ini mengguanakan metode
analisis isi deskriptif (content analysis) yaitu suatu metode yang meneliti isi komunikasi untuk
dideskripsikan secara nyata, sistematis, kuantitatif dan obyektif. Dari hasil penelitian melalui
pengkodingan dan pengolahan data, menunjukan pada setiap kategori terdapat betuk kekerasan
yang paling sering terjadi. Pada kategori kekerasan verbal stigmatisasi/labelisasi menajadi yang
paling sering terjadi dengan frekuensi 64 kali atau 20.7%. Mendorong pada kategori kekerasan
dengan frekuensi 35 kali atau 11.3 %. Merendahkan pada kategori kekerasan fisik dengan
frekuensi 83 kali atau 26.87%. Meraba dan menyentuh bagian intim pada kategori kekerasan
seksual dengan frekuensi 12 kali atau 3.8% dan kategori kekerasan simbolik degan frekuensi 30
kali atau 9.7 %.

1. Kategori pertama yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kekerasan verbal yang
terbagi kedalam lima sub kategori, yaitu mengumpat, asosiasi pada binatang, eupimisme,
jargon/istilah dan stigmatisasi /labelisasi. Dari 309 scene tayangan program komedi
Pesbukers didapatkan analisis scene kekerasan verbal dalam bentuk mengumpat
sebanyak 13 kali atau 4.2%. Scene kekerasan verbal dalam bentuk asosiasi pada binatang
sebanyak 21 kali atau 6.8%. Scene kekerasan verbal dalam bentuk eupimisme sebanyak
23 kali atau 7.4 %. Scene kekerasan verbal dalam bentuk jargon/istilah sebanyak 8 kali
atau 2.5 %. Scene kekerasan verbal dalam bentuk stigmatisasi/labelisasi sebanyak 64 kali
atau 20.7%. Jika melihat dari hasil perhitungan ini, maka kelima sub kategori kekerasan
verbal ada dalam tayangan Pesbukers. Dimana kekerasan verbal yang sering terjadi
adalah kekerasan verbal dalam bentuk stigmatisasi/labelisasi yaitu sebanyak 64 kali atau
20.7%
2. Kategori kedua yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kekerasan fisik yang terbagi
kedalam empat sub kategori, yaitu memukul, mencambak, mendorong, menendang dan
memnggunakan benda. Dari 309 scene tayangan program komedi Pesbukers didapatkan
analisis scene kekerasan fisik dalam bentuk memukul sebanyak 5 kali atau 1.6%. Scene
kekeraan fisik dalam bentuk menecambak sebanyak 14 kali atau 4.5%. Scene kekerasan
fisik dalam bentuk mendorong sebanyak 35 kali atau 11.3%. Scene kekerasan fisik dalam
bentuk menendang sebanyak 3 kali atau 0.97%. Scene kekerasan fisik dalam bentuk
menggunakan benda sebanyak 20 kali atau 6.4 %. Jika kita melihat hasil perhitungan ini
maka dapat dilihat bahwa ke empat kategori kekerasan fisik terjadi pada tayangan
Pesbukers. Dimana kekerasan fisik yang paling sering terjadi adalah kekerasan fisik
dalam bentuk mendorong yaitu sebanyak 35 kali atau 11.3%
3. Kategori ketiga yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kekerasan psikologis yang
terbagi kedalam lima sub kategori, yaitu : membentak, menyumpah, mengancam,
merendahkan dan menyalahkan. Dari 309 scene tayangan program komedi Pesbukers
didapatkan analisis scene kekerasan psikologis dalam bentuk membentak sebanyak 37
kali atau 11.9%. Scene kekerasan psikologis dalam bentuk menyumpah sebanyak 10 kali
atau 3.2%. Scene kekerasan psikologis dalam bentuk mengancam sebanyak 9 kali atau
2.9%. Scene kekerasan
4. Kategori keempat yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kekerasan seksual yang
terbagi kedalam empat sub kategori, yaitu : meraba dan menyentuh bagian intim,
mencium, memeluk dan gurauan yang mengandung seksualitas. Dari 309 scene tayangan
program komedi Pesbukers didapatkan analisis scene kekerasan seksual dalam bentuk
meraba dan menyentuh bagian intim sebanyak 12 kali atau 3.8%. Scene kekerasan
seksual dalm bentuk mencium sebanyak 5 kali atau 1.6%. Scene kekerasan seksual dalam
bentuk memeluk sebanyak 8 kaliatau 2.5%. Scene kekerasan seksual dalam bentuk
gurauan yang mengandung seksualitas sebanyak 5 kali atau 1.6%. Jika melihat dari hasil
perhitungan ini maka dapat dilihat bahwa keempat sub kategori kekerasan seksual ada
pada tayangan Pesb``ukers. Dimana kekerasan seksual yang paling sering terjadi adalah
kekerasan seksual dalam bentuk meraba dan menyentuh bagian intim 12 kali atau 3.8%.

2. Studi Kasus Komedi Radio : Analisis Historis Komedi Radio


a. Latar Belakang Dan Sejarah Komedi Radio

Komedi radio di Amerika Serikat dimulai ketika Raymond Knight diluncurkan Jam


Cuckoo di NBC pada tahun 1930, bersamaan dengan debut jaringan tahun 1931 Stoopnagle dan
Budd di CBS. Komedian seperti Fred Allen, Jack Benny, Judy Canova, Bob Hope dan Skelton
Merah berada di peringkat teratas dalam dekade berikutnya. Bahkan setelah nama besar
komedian pindah ke televisi pada 1950-an, komedi radio terus berlanjut, terutama dari Bob dan
Ray (1946–1988), Teater Firesign (1966–1972), dan segmen-segmen didengar di
NBC Pantau (1955–1975).

Meskipun komedi tradisional pernah menjadi bagian penting dari Amerika siaran pemrograman radio,


sekarang sebagian besar ditemukan di arsip Radio Waktu Lama penggemar dan di
Internet Streaming komedi rekaman. Mayoritas komedi radio arus utama sekarang terdiri dari acara yang
digerakkan oleh kepribadian yang dibawakan oleh pembawa acara talk-radio seperti Howard
Stern atau duo komedi seperti Armstrong & Getty dan Bob & Tom. Pengecualian untuk ini adalah
"Audiens Dua" WSRN, Garrison Keillorsedang dikerjakan Radio Umum Minnesota: Seorang Rekan
Rumah Prairie dan Akademi Komedi, dan NPR's Car Talk, acara komedi yang disamarkan sebagai
nasihat mobil, dan Tunggu Tunggu ... Jangan Katakan!. Pertunjukan yang menampilkan musik komedi
juga populer; salah satu program musik komedi nasional yang lebih terkenal adalah program
mingguan yang telah berlangsung lama yang diselenggarakan oleh Dr. Demento, dan beberapa
stasiun lokal lainnya (kebanyakan radio perguruan tinggi, format bebas dan format eklektik)
memiliki program serupa. Beberapa program jaringan 24 jam sehari komedi stand-up rutinitas;
beberapa saluran di Radio Sirius XM platform berfokus pada format ini, seperti halnya jaringan
Radio Semua Komedi terestrial. Stasiun musik rock sering memainkan komedi stand-up dalam
batas-batas format reguler mereka, biasanya di bawah bendera fitur "lelucon jam lima".

Di Britania dan Kanada, bagaimanapun, itu BBC dan CBC masing-masing terus membuat


komedi radio baru dan drama. Komedi radio Inggris juga populer Australia's Radio Nasional dan
masuk Irlandia selalu ada beberapa acara komedi dalam program minggu ini RTÉ. Program radio
komedi Australia yang diproduksi secara lokal adalah Hamish & Andy, dan di Inggris Raya
contohnya Cara Burkiss.

Banyak dari BBC yang paling sukses televisi komedi mulai hidup sebagai acara radio. Ini
termasuk Setengah Jam Hancock, Goodness Gracious Me, Mengetahui saya mengetahui
kamu, Liga Tuan-tuan, Garis Siapa Itu?, Kamar 101, Apakah Saya Punya Berita Untuk Anda,
(berdasarkan Radio 4's Kuis Berita), Ringer Mati dan yang terbaru Little Britain dan Kekuatan
Mutlak. Itu fiksi ilmiah komedi Katai Merah dikembangkan dari ide dalam a radio acara yang
disebut Putra Klise. Komedi fiksi ilmiah lainnya Panduan Penumpang ke Galaksi diciptakan
untuk radio, tapi juga sukses besar di Book, televisi dan film format.
Contoh komedi radio Amerika bisa didengarkan di streaming radio internet stasiun. Bercerita
humoris adalah fokusnya Jam Radio Ngengat. Garrison Keillor Seorang Rekan Rumah Prairie
dapat didengarkan radio publik stasiun radio di Amerika Serikat dan versi lain dari acara tersebut
dapat didengarkan BBC Radio 4 Extra dan RTÉ atas nama Acara Radio Garrison Keillor.
Pertunjukan lama dapat disimak secara online di situs web "A Prairie Home Companion" atau
RTÉ. Komedi radio Inggris dapat didengarkan Radio BBC 4, Radio BBC 2 dan BBC Radio 4
Extra. Radio Umum Minnesota memelihara situs web yang memungkinkan untuk mendengarkan
episode Akademi Komedi. Stasiun komersial Inggris Satu kata siaran Amerika vintage radio
komedi sebagai bagian dari program buku, komedi, dan drama 24 jam sehari, dan ini adalah
dialirkan di internet hingga stasiun ditutup pada tahun 2008.

Minat pada komedi radio dan drama radio sedang menikmati kebangkitan. Epguides.com,


yang menyediakan informasi ensiklopedis tentang acara televisi, baru-baru ini mulai membuat
daftar acara radio serupa.

Di Amerika, kelompok-kelompok baru telah dibentuk untuk mencoba membawa minat baru
pada bentuk seni. Di garis depan gelombang baru grup komedi audio saja Teater Radio Peeper.
Veteran NPR Produsen Joe Bevilacqua sedang membuat komedi radio baru untuk Jam Komedi-
O-Rama, yang mengudara Radio Satelit XMSonic Theatre Channel 163, lima kali seminggu. Di
Inggris, pertunjukan komedi standup dan revue baru-baru ini juga sedang ditayangkan di radio.

b. Komedi Radio di Indonesia : Radio SK

Radio SK mungkin tidak asing lagi bagi para pendengar yang berada di jabodetabek, karena
radio ini cukup santer terdengar, khususnya bagi kawula muda. Sekitar Tahun 60-an Radio ini
hadir di belantika penyiaran, namun yang saya ingat, SK eksis dan mulai dikenal sekitar tahun
90-an. Nama SK sendiri artinya adalah Suara Kejayaan, namun, dikarenakan penyiarnya
merupakan para gokil, SK lalu di plesetkan menjadi Senyum dan Ketawa oleh para S’Kawan
(Fan’s SK).

Radio SK memang radio gokil karena dihuni oleh para pelawak sebagai penyiarnya.
Mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan wajah-wajah mereka, diantaranya ada Warkop DKI,
Bagito Grup, Patrio, Diamor, Tukul Arwana, Temon, Abdel, Taufik Savalas, Hary De Pretes,
Ulfa Dwiyanti, Yadi, Mucle, Kiwil, termasuk juga encang saya (kakak dari ibu) yang menjadi
personil grup lawak Dian Grup, namun saat ini beliau sudah almarhum , dsb. Nama-nama
tersebut merupakan mantan penyiar SK, yang saat ini seringkali wara-wiri di layar kaca
Indonesia.

Radio SK mengakhiri siarannya pada 31 des 1999, dan pada saat tahun baru 2000 merupakan
awal dari peralihan manajemen Radio SK kepada Hard Rock FM. Berawal dari krisis Moneter
pada tahun 1998, kemudian berimbas pula pada keuangan Radio para pelawak ini. Ternyata
krisis moneter juga menghantam dunia lawak.

Memburuknya kondisi keuangan, membuat Radio Suara Kejayaan (SK) menyerah. Memang
hingga penghujung 1999, para penyiar dan pengisi acara Radio SK masih on air, namun
terhitung mulai januari 2000 dipastikan manajemen radio 'pabrik lawak' ini berpindah ke tangan
Hard Rock FM. Alih manajemen ini membuat S'Kawan bagaikan ayam kehilangan induk. Tukul
Arwana personel Domas Grup misalnya, mengaku akan mencari-cari job ke stasiun-stasiun TV.
"Kita prihatin dengan kejadian ini, sekarang lagi bingung nih, ya cari-cari job di televisi-lah"
kata Tukul. Begitulah yang diberitakan Harian Berita Kota Tgl 28 Des’1999.

Bangkrutnya Radio SK tidak membuat para alumninya patah arang, mereka rajin
menawarkan konsep-konsep lawak ke stasiun-stasiun TV, alhasil mereka-pun diterima oleh
stasiun-stasiun TV, terutama TPI yang gencar menyuguhkan lawakan-lawakan segar. Seingat
saya muncullah Patrio, Bagito, Diamor, Sembako, Bendio, Doebes, dll.

Seiring perkembangan dunia hiburan, para personil grup-grup lawak tersebut mulai
memisahkan diri dari grup masing-masing, seperti komeng, Tukul Arwana, yadi, kiwil, parto,
mucle, unang, dll. Mereka lebih memilih bersolo karir, atau bergabung dengan grup lawak
lainnya.
BAB 3

PENUTUP

- Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Dadi Ahmadi dan Niva Yohana “Kekerasan di Televisi : Perspektif Kultivasi” Vol.8,
No.1 Juni 2007.

Anda mungkin juga menyukai