SKRIPSI
Oleh :
BADRUS SHOLEH
NPM : 14.31.0037
JURUSAN : BROADCASTING
2018
iii
iii
iii
iii
iii
ABSTRAK
Almamater Stikosa-AWS
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga peneliti bisa
menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu, yang kami beri Judul “KEKERASAN
VERBAL DALAM PROGRAM TELEVISI “RUMAH UYA” TRANS 7 (Studi
Analisis Isi Episode 17 - 28 Oktober 2017)”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini
guna memenuhi salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya.
Dalam pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, peneliti sampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada :
1. Kedua orang tua peneliti yaitu Bapak Hanafi dan Ibu Suliha atas do’a,
bimbingan dan semngatnya yang dapat menjadikan semangat dalam
mengerjakan skripsi sampai selesai.
vi
7. Ibu Nurtyasih Wibawanti Ratna Amina, M.Si. dan Ibu Suprihatin,
S.Pd., M.Med.Kom. selaku Dosen Wali peneliti, terima kasih telah
banyak membantu selama proses perkuliahan.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan
yang sangat berharga, semoga Allah SWT memberikan balasan yang jauh lebih
baik di kemudian hari.
Peneliti
Badrus Sholeh
vii
DAFTAR ISI
viii
1.6.9. Teknik Analisis Data ........................................................... 23
1.6.10. Teknik Keabsahan Data ...................................................... 25
1.6.10.1. Uji Validitas Data .................................................... 25
1.6.10.2. Uji Reliabilitas Data ................................................ 25
BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ....................................... 27
2.1. Trans 7 …………........................................................................ 27
2.1.1. Sejarah Berdirinya Trans 7 .................................................. 27
2.1.2. Visi & Misi Trans 7 ............................................................. 28
2.1.3. Logo Trans 7 ........................................................................ 29
2.1.4. Struktur Perusahaan Trans 7 ................................................ 30
2.2. Program Rumah Uya ................................................................... 30
2.2.1. Deskripsi Program Rumah Uya ........................................... 30
2.2.2. Tim Produksi Program Rumah Uya .................................... 32
2.2.3. Penghargaan & Kontroversi Rumah Uya ............................ 36
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ………........................ 46
ix
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 67
4.1. Simpulan .......................................................................................... 68
4.2. Saran ................................................................................................ 67
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Rating Rumah Uya 17 s/d 28 Oktober 2017 ………..……..… 5
Tabel 3.1 Uji Reliabilitas Indikator Kekerasan Verbal
secara Menghina …………………..…….……………………..… 44
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Indikator Kekerasan Verbal
secara Membentak .......................................................................... 45
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Indikator Kekerasan Verbal
secara Memaki …............................................................................ 47
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Indikator Kekerasan Verbal
secara Mengancam ......................................................................... 48
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Indikator Kekerasan Verbal
secara Memaksa …......................................................................... 49
Tabel 3.6 Tabel Perolehan Data Peneliti per episode ….................................. 52
Tabel 3.7 Menit terjadinya Kekerasan verbal pada program
Rumah Uya Trans7 .......................................................................... 56
Tabel 3.8 Jumlah Segmen yang mengandung kekerasan verbal ..................... 58
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
bermunculannya televisi swasta setelah pada masa orde baru keberadaan televisi
berada dalam kontrol penuh pemerintah yang pada masa era sebelum reformasi
begitu monopolis dan otoritarian terhadap media baik TV, radio maupun media
massa lainnya.
Tahun 1989 lahir televisi swasta pertama yaitu RCTI namun kala itu RCTI
masih bersiaran di daerah Jakarta dan sekitarnya, kemudian pada tahun 1990
mulailah RCTI mengudara secara nasional. Kemudian hingga pada saat ini
adanya suara, gambar bahkan teks yang dapat dilihat secara langsung berbeda
dengan radio yang hanya mengandalkan suara maupun media cetak yang hanya
menyajikan teks dan gambar diam (foto/grafis). Maka dari itu televisi masih
sebagian besar masyarakat dari media konvensional ke era media digital. Masih
hiburan secara gratis. Berdasarkan survei Nielsen Consumer Media View yang
1
2
disusul dengan media luar ruang (53%), internet (44%), radio (37%), koran (7%),
indonesia baik itu berupa dampak positif seperti pemenuhan informasi dan
kekerasan yang terjadi pada anak akibat tayangan yang kurang mendidik dari
banyak televisi yang hadir dengan program – program unggulan yang kreatif
namun juga ada program yang mengadopsi dari program TV luar negeri dan
manfaat sesuai dengan fungsi televisi sebagai bagian dari komunikasi massa
sendiri1.
Pengaruh siaran televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah terlepas dari
televisi ini lebih banyak mempengaruhi anak – anak dan remaja yang
menontonnya, mereka meniru apa yang dilihat di televisi tanpa terpikir bahwa
Indonesia sebagai bagian dari media massa belum sepenuhnya memiliki kualitas
yang baik, masih banyak dampak negatif televisi yang kita jumpai misal tayangan
Berdasarkan survey indeks kualitas program siaran televisi yang dilakukan oleh
untuk keseluruhan program siaran televisi Indonesia masih berada di angka 3,36.
Dimana angka ini masih dibawah standar yang kualitas yang ditetapkan oleh KPI
1
Erica Panjaitan, TM. Dhani Iqbal, Matinya Rating Televisi Ilusi Sebuah
Netralitas, (Jakarta: Obor Indonesia, 2006), h. 33.
2
Andi A. Munde, Televisi dan Masyarakat Pluralistik, (Jakarta: Prenada, 2014),
h. 148.
4
baik kekerasan secara verbal maupun fisik yang ditiru oleh masyarakat khususnya
anak-anak dan remaja. Ketika tayangan gulat SmackDown pada tahun 2006 tayang
di televisi memiliki rating tinggi dan banyak penonton anak-anak yang meniru
adegan gulat yang ditayangkan hingga muncul korban jiwa karena gulat yang
dilakukan hanya meniru televsi tanpa edukasi dan pengawasan dari ahlinya.
terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua ketika anaknya menonton
bimbingan agar anak meniru hal baik dari televisi dan meninggalkan hal-hal
Program Rumah Uya Trans 7 adalah salah satu program unggulan yang
pada bulan oktober 2017 beberapa episodenya masuk dalam 30 besar rating
tertinggi berdasarkan data yang diunggah oleh akun facebook dan Instagram
Rating Program TV. Program ini dipandu oleh seorang host ternama yang terkenal
dengan nama Uya Kuya dengan dibantu beberapa co-host dan seorang ustadzah
Tabel 1.1
Program rumah uya telah beberapa kali mendapatkan teguran dari KPI
karena isi siarannya. Pada tanggal 5 September 2017 program Rumah Uya telah
2017 melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3
dan SPS) tentang hak privasi. Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2017 Komisi
diunggah di website kpi.go.id. Program ini menarik peneliti untuk meneliti tentang
2015 dengan judul Analisis Isi Kekerasan verbal pada tayangan Pesbukers di
6
2017 dengan judul Kekerasan Dalam Sinetron Di Televisi (Studi Analisis Isi
Tentang Adegan Kekerasan Dalam Sinetron Anak Jalanan Episode 145 dan 185.
episode dalam program ini maka peneliti memilih program Rumah Uya Trans 7
memiliki rating yang cukup tinggi dan pada periode tersebut dua episode program
Rumah Uya Trans 7 yaitu episode 18 dan 19 Oktober 2017 mendapatkan teguran
akan diteliti yaitu: “Bagaimana kekerasan verbal yang muncul dalam program
yang terjadi pada program televisi Rumah Uya Trans 7 Episode tanggal 17-28
Oktober 2017.
7
a. Bagi Peneliti
verbal yang terjadi dalam program Rumah Uya Trans 7 episode 17-28 Oktober
2017, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam memahami
kekerasan verbal yang terjadi sehingga dijadikan bahan masukan bagi penulis
b. Bagi Masyarakat
terjadi di program Rumah Uya Trans 7 episode 17-28 Oktober 2017. Sehingga
program yang ada di televisi di Indonesia terutama bagi anak – anak, remaja dan
orang tua dalam memilih program yang bermanfaat serta Sebagai bahan referensi
media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang
media elektronik. Istilah massa merujuk pada potensi ukuran audiens media
a. Komunikan
besar. Adapun ciri khas dari komunikan komunikasi massa yaitu jumlah yang
besar hanya dalam periode waktu yang singkat saja, heterogen atau beragam, serta
anonim.
3
Onong U. Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015), h. 50.
4
Irra Chrisyanti Dewi,Pengantar Psikologi Media, (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2015), h.3
9
b. Media massa
komunikan yang demikian besar jumlahnya. Pada saat yang sama media massa
dapat membuat khalayak secara serempak menaruh perhatian kepada pesan yang
c. Pesan
Sifat pesan melalui media massa adalah umum. Media massa adalah
orang tertentu.
d. Komunikator
pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio, atau penyiar
e. Efek
1.4.2 Program TV
siaran berguna agar masyarakat dapat menikmati tontonan televisi dengan baik.
Secara umum program siaran televisi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu program
hiburan yang disebut program entertainment dan informasi atau disebut juga
program news5. Program informasi yaitu program yang sangat terikat dengan nilai
sendiri. Saat ini banyak program informasi yang dikemas secara menghibur.
drama dan program hiburan drama6. Adapun program hiburan non-drama yaitu :
utamanuya. Yaitu misal video klip, live musik. Banyak acara musik yang saat
ini dikemas dengan pogram non-drama lainnya seperti masak dan lain
sebagainya.
kepada para pesertanya untuk mendapatkan hadiah. Contoh program ini yaitu
5
Rusman Latief, Yusiatie Utud, Siaran Televisi Non-Drama, (Jakarta: Kencana,
2015), h.5.
6
Ibid, h.6.
11
fakta apa adanya, tanpa scenario dan arahan. Namun dalam prosesnya program
ini masih menggunakan tim kreatif agar tontonan yang siarkan dapat diminati.
h. Talk Show, merupakan program diskusi atau panel diskusi yang diikuti oleh
lebih dari satu pembicara atau narasumber untuk membicarakan suatu objek.
atau karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh aktor/aktris
b. Film, yaitu film layar lebar yang sudah diputar dibioskop, kemudian setelah
televisi.
c. Kartun, yaitu program televisi yang menggunakan animasi atau biasa disebut
film kartun.
12
kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi
yang merupakan totalitas objek atau konsep yang mewakili kata-kata itu.7
Komunikasi verbal biasanya berupa kata – kata yang diucapkan maupun tertulis.
simbol yang berupa gambar yang mereka buat pada tulang, tanduk, cadas dan
lain sebagainya.
mudah untuk menamai atau menjuluki orang, objek maupun peristiwa. Menurut
Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi yaitu Penamaan (naming atau
labeling) yaitu merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang
informasi yaitu melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain.
7
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), h. 238.
13
Kekerasan verbal adalah salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan tanpa
yang mengalami kekerasan ini. Kekerasan kata-kata (verbal abuse) adalah semua
Peraturan Program Siaran dan Standar Program Siaran tahun 2012 yang
Program Siaran pada Pasal 17 Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan
Standar Program Siaran BAB XIII tentang Pelarangan dan Pembatasan Kekerasan
lebih diperjelas lagi tentang program siaran bermuatan kekerasan yaitu pada pasal
8
Titik Lestari, Verbal Abuse, (Yogyakarta: Psikosain, 2016), h.17.
14
tahun lalu pada masa romawi kuno. Kemudian analisis berkembang penting pada
awal abad XIX. Ditandai demgan dibukanya studi mengenai jurnalisme dan surat
kabaran9.
analisis isi merupakan salah satu metode utama dalam disiplin ilmu komunikasi.
Analsisi isi terutama dipakai untuk menganalisis isi media baik cetak ataupun
9
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 5.
15
analisis yang dipilih dalam sistem komunikasi10. Unit analisis bisa berupa apa saja
yang menarik minat peneliti, kriteria utamanya adalah bahwa unit analisis tersebut
sehingga dapat dihitung dengan metode statistic agar dianggap valid. Diluar itu
analisis isi juga dipakai untuk mempelajari isi semua konteks komunikasi baik
Analisis isi merupakan sebuah metode yang mempelajari isi media baik
media cetak maupun elektronik asalkan data yang ada terdokumentasi. Barelson
lakukan secara objektif, sistematis dan deskriptif kuantitatif dari isi komunikasi
yang tampak (manifest)11. Jadi analisis isi digunakan untuk objek yang tampak
a. Objektif
gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campurtangan dar
peneliti. Analisis isi memang menggunakan manusia sebagai, tetapi ini dibatasi
sedemikian rupa sehingga subjektivitas tidak muncul. Hasil dari analisis isi harus
benar-benar mencerminkan isi dari suatu teks atau media dan bukan akibat dari
subjektivitas.
10
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi John Fiske, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012), h. 223.
11
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 15.
16
b. Sistematis
Selain objektif analisis isi harus sistematis yaitu tahapan dan proses
c. Replikabel
temuan yang sama pula. Hasil-hasil dari analisis isi sepanjang menggunakan bahan
dan teknik yang sama, harusnya juga menghasilkan temuan yang sama.
Menurut Holsti (1969:14) menilai bahwa analisis isi tidak dapat dipakai
e. Perangkuman
Ciri lain dari analisis isi yaitu ditujukan untuk membuat perangkuman. Analisis isi
umumnya dibuat untuk membuat gambaran umum karakteristik dari suatu pesan.
f. Generalisasi
juga berpotensi untuk melakukan generalisasi. Ini terutama jikalau analisis isi
menggunakan sampel.
17
Kekerasan Verbal dalam progam Rumah Uya Episode 17 s/d 28 Oktober 2017
Menentukan Unit analisis, serta Populasi dan Sampel tayangan Rumah Uya
Trans 7
Simpulan
Dalam suatu penelitian karya ilmiah perlu kita pahami terlebih dahulu
fakta yang terpercaya dari suatu objek yang diteliti. Penelitian dapat dinilai valid
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi
untuk mengetahui suatu pesan yang terlihat yaitu dapat didengar, dirasakan atau
dibaca dengan cara menghitung dan mengukur fakta yang terjadi. Analisis isi
dalam bentuk lambang12. Pada analisis isi kuantitatif yang menjadi pusat perhatian
dari peneliti adalah menghitung dan mengukur secara akurat aspek atau dimensi
dari teks13. Dengan menggunakan analisis isi kuantitatif peneliti dapat mengukur
frekuensi kekerasan verbal yang terjadi pada tayangan Program Rumah Uya Trans
7 Episode 17 s/d 28 Oktober 2017. Serta dapat mengambil simpulan dari hasil
Langkah awal yang penting dalam analisis isi adalah unit analisis.
sederhana dapat digambarkan sebagai bagian dari isi yang kita teliti dan kita pakai
untuk menyimpulkan isi dari suatu teks. Bagian dari isi ini bisa berupa kata,
Dalam penelitian ini, bentuk unit analisis yang digunakan oleh peneliti
adalah unit pencatatan. Jika unit sampling hanya mencantumkan apa isi apa yang
di analisis, sementara unit pencatatan mencantumkan mengenai bagian apa dari isi
12
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2012), h.89
13
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 4.
14
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 59.
19
yang dicatat, dihitung dan dianalisis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
semua adegan yang mengandung unsur kekerasan verbal yang tayang pada
1.6.3 Populasi
Populasi adalah anggota dari semua objek yang ingin kita ketahui isinya
baik berupa manusia, benda, video, berita maupun jenis lainnya. Populasi
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Secara umum penarikan sampel ini, dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yakni
yang sama kepada anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Anggota
sampel terpilih bukan karena kesengajaan atau subjektivitas peneliti, tetapi benar
mengambil sembarang sampel asal sesuai dengan target populasi yang telah
ditentukan. Kesulitan teknis (waktu dan biaya) juga kerap dipakai sebagai dasar
purposive peneliti secara sengaja memilih sampel atau periode tertentu atas dasar
2017. Tayangan program Rumah Uya pada periode oktober memiliki tingkat
rating yang cukup tinggi dan pada bulan agustus dan oktober 2017 terjadi
pelanggaran siaran yang dilakukan oleh Rumah Uya. Serta mengingat kesulitan
1.6.5 Sampel
tayangan Program Rumah Uya episode 17 s/d 28 Oktober 2017 yang berjumlah
pada tanggal 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28 Oktober 2017. Pemilihan ini
karena sifat program Rumah Uya pada periode ini bersifat homogen atau
kesamaan konsep antar episodenya yaitu proses mediasi beberapa orang yang
21
bermasalah dengan asmaranya. Serta karena tayangan pada periode ini memiliki
rating yang cukup tinggi dan 2 episode pada periode 18 dan 19 Oktober 2017
gambaran singkat dari realitas sosial, dipakai untuk mewakili suatu realitas yang
kompleks15. Konsep merupakan representasi yang dipakai oleh ahli atau ilmuwan
untuk menggambarkan suatu gejala. Konsep yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah konsep kekerasan verbal yang terjadi dalam program acara Rumah Uya
Trans 7.
yaitu menurunkan dari definisi yang abstrak menjadi lebih konkret sehingga
dari konsep yang telah dibuat. Setelah konseptualisasi dibuat, konsep yang abstrak
empiris. Konsep penelitian dalam penelitian ini adalah adegan kekerasan verbal
yang terjadi dalam program Rumah Uya Trans 7. Kekerasan verbal yaitu semua
15
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 175.
16
Ibid, h. 174.
22
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau
tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa menjadi respoden maupun
subjek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
Sumber data primer diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari tayangan
“Rumah Uya “ yang tayang di Trans 7 kemudian diunggah di akun youtube pada
bulan oktober 2017 lalu dianalisis dengan mengamati setiap perkataan pemain
Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui media studi
pustaka untuk mendapatkan informasi yang relevan dan data-data yang dapat
Mengingat pentingnya data pada suatu penelitian, maka data tersebut harus
kali ini lebih banyak menggunakan studi pustaka sebagai bahan penelitian.
a. Dokumentasi
dari melihat langsung rekaman program “Rumah Uya” Trans 7 yang telah
masalah penelitian baik dari buku, Koran dan internet sebagai acuan dalam
berdasarkan teori yang terkait yaitu kekerasan verbal. Lalu keseluruhan data
pembahasan data yang bersifat deskriptif. Adapun tahapan analisis data dalam
a. Menentukan sampel yang akan di teliti yaitu Program Rumah Uya Episode 17
koding.
dikumpulkan.
Uji validitas berkaitan dengan apakah alat ukur yang secara tepat
mengukur konsep yang ingin diukur. Dalam analisis isi uji validitas penting
dilakukan karena temuan – temuan yang didapat di dasarkan pada alat ukur yang
penelitian yang membawa seseorang untuk meyakini bahwa fakta-fakta yang ada
Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas muka yaitu jenis validitas
yang paling dasar yang berkaitan dengan apakah alat ukur yang di pakai
mengukur konsep yang ingin diukur. Uji validitas muka yang dipilih ialah uji
validitas muka dengan konsultasi kepada ahli untuk mengevaluasi alat ukur
Reliabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang kita pakai
akan menghasilkan temuan yang sama, berapa kali pun dipakai. Alat ukur yang
reliabel seharusnya melahirkan hasil yang sama dari serangkaian gejala yang
sama, tanpa tergantung kepada keadaan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan oleh dua orang koder yang dijadikan sebagai perbandingan hasil
17
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi
dan ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 259.
26
syarat menjadi koder dalam penelitian ini yaitu pernah menonton tayangan
Program Rumah Uya Trans 7, memahami tentang kekerasan verbal serta bersedia
menjadi koder.
menggunakan rumus Holsti untuk menghitung data yang sudah diperoleh dari
kedua koder.
2M
Reliabilitas Antar Coder =
N1 + N2
Ket :
2.1 Trans 7
2000 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 8687 Tahun 2001
tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada
kerjasama strategis dengan CT Corp dan sejak itu TV7 berubah menjadi Trans 7.
Nomor 1820 Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016 yang dikeluarkan oleh
Entertaining & Family. Dalam perjalanannya sampai dengan saat ini, siaran Trans 7
beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan dioperasikan oleh
27
28
pemirsa untuk lebih mengenal Indonesia dan Dunia, lebih mencintai budaya bangsa
yang akan memberikan Tayangan High Definition dengan kualitas gambar yang lebih
baik. Tidak hanya itu, Trans 7 juga memiliki 6 buah studio yang terintegrasi dalam
Selatan.
Transvision, CNN Indonesia, CNN Indonesia.com dan bisnis holding yang semakin
Visi :
1
https://www.Trans 7.co.id/about#profile\ diakses pada 11 April 2018
29
Misi :
Menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Gambar 2.1
Logo Trans 7
ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah
beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu
safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat di
Gambar 2.2
Struktur Perusahaan Trans 7
Titin Rosmasari
News Division Head
Muhammad Ridha
Sales Division Head
Muhammad Ichsan
Marketing Division Head
Leona Anggraeni
Programming Division Head
Sumber : www.Trans7.co.id
Rumah Uya merupakan program talkshow yang memiliki tujuan utama untuk
positif lewat kehadiran Pemuka Agama (Ustadz/Ustadzah) dengan tutur kata yang
31
tidak menggurui dan mudah dipahami. Tayangan tayang secara regular hari senin
sampai dengan jumat, namun terkadang dihari sabtu tayangan ini juga mengisi slot
tayangan di Trans 7 bahkan pada bulan ramadhan tayangan ini tayang setiap hari.
dekat dengan dunia anak muda membuat program ini familiar di kalangan anak
muda. Tak hanya itu, konsep program yang mampu mengakomodir berbagai
permasalahan dari segala usia berdampak pada cakupan pemirsa Rumah Uya yang
sangat lebar. Tercatat pemirsa muda hingga tua mampu berkontribusi terhadap
Rumah Uya sebagai tayangan yang full entertaining bagi seluruh anggota keluarga2.
2
https://www.Trans 7.co.id/programs/rumah-uya diakses pada 11 April 2018
32
Gambar 2.3
Logo Program Rumah Uya
- Email: RumahUyaT7@gmail.com
- Twitter : @RumahUya_Trans 7
- Instagram : @rumahuya_Trans 7
6. Tim Kreatif : Denak Kiki, Dea Yala Gresia, Monika Astridlia, Karina
Suyapto
Usis
10. Unit Sponsorship Produksi : Dean Adit Prapanca (Spv.), Valentina Elyn
12. Unit Produksi : Rami Ansah, Tri jaya Saputra, Mia Almira, Fellacia Suciana
18. Penata Suara : Ali Ridwan (Spv.), Hufron Wahyudi, Ibnu Krisna, Vicky Fawzy
46. Teknologi Informasi : Harpe Aidil F. (Spv.), Angga Pratama (Spv.), Bambang
(Spv.), Mathli
47. Pusat Ruang Kendali Siar : Irfansyah (Spv.), Sudiyanto, Feriyando, Fahmi
Hakim
48. Teknikal On Air : Dwi Aji Cahya Gamma (Spv.), Budi, Andro, Toto
55. Promosi Siaran : Paulus Gunawan (Sec. Head), Alda Kazimir Adzi (Spv.),
Riyan
57. Penanggung jawab Pengadaan : Iswarini Gita Anjali (Unit Head), Suci ,
61. Pengisi Suara : Uya Kuya, Jesica Veranda, Ceu Idar, Umi Yuyun, Atta
Award 2017 kategori program Talk Show terfavorit dengan menyingkirkan 9 program
7, Ini Talk Show yang ditayangkan Net TV, Kick Andy yang ditayangkan Metro
TV, Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, Ada Ada Aja yang
ditayangkan Global TV, Dr Oz yang ditayangkan Trans TV, Indonesia Lawyer Club
yang ditayangkan TV One, Rumpi No Secret yang ditayangkan Trans TV, dan Sarah
Gambar 2.4
Uya Kuya Berserta Istri Menunjukkan Trofi Panasonic Gobel Award 2017
Mewakili Rumah Uya
Sumber : http://style.tribunnews.com
3
http://makassar.tribunnews.com/2017/10/28/menang-di-panasonic-gobel-awards-
rumah-uya-malah-dapat-celaka-ketahuan-begini-setting-an-acaranya diakses pada
11 April 2017
37
Namun dibalik penghargaan yang didapat oleh Program Rumah Uya sebagian
masyarakat merasa penghargaan yang diterima program Rumah Uya tidak pantas
didapatkan karena dinilai program ini kurang bermutu dan dianggap telah diatur
sedemikian rupa karena pada salah satu episode yang disiarkan secara live, memiliki
adegan bahwa salah seorang narasumber perempuan meminta kepada tim Rumah Uya
untuk mengetahui pacarnya selingkuh atau tidak, kemudian Rumah Uya mengutus
dua agen untuk mendatangi laki-laki yang diminta oleh narasumber perempuan untuk
clip on si laki-laki jatuh dan si laki-laki melihat kearah kamera sehingga masyarakat
Selain itu Program Rumah Uya tiga kali mendapat teguran dari Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat karena melanggar Peraturan Program Siaran dan
Standar Program Siaran (P3 SPS). Adapun Pelanggaran yang dilakukan yaitu
asmara) pasangan anak muda secara detail, sehingga memicu amarah para pihak
tanggal 4 Desember 2015 serta 24, 25 dan 26 November 2015 program ini juga
tersebut sudah diizinkan oleh pihak berkonflik, namun lembaga penyiaran tidak
4
https://www.brilio.net/selebritis/adegan-ini-disebut-bukti-kalau-acara-rumah-uya-
hanya-settingan-170206k.html diakses pada 11 April 2017
38
dapat menyajikan materi kehidupan pribadi dalam seluruh isi mata acara, kecuali
demi kepentingan publik, terlebih lagi jika hal tersebut dapat memperburuk
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13,
Pasal 14 Ayat (1) dan Pasal 21 Ayat (1) serta Standar Program Siaran Komisi
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13 Ayat (1) dan (2), Pasal 14 huruf c,
Pasal 15 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat (4) huruf a. Atas dasar tersebut, KPI Pusat
pemantauan dan hasil analisis, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat)
menilai Program Siaran “Rumah Uya” yang ditayangkan oleh stasiun TRANS 7
pada tanggal 21, 22 dan 23 Agustus 2017 tidak memperhatikan ketentuan tentang
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.
privasi tersebut tidak dapat ditayangkan. Berdasarkan hal tersebut, KPI Pusat
Penyiaran)6.
3. Surat bertanggal 27 Oktober 2017 berupa teguran tertulis karena Program siaran
tersebut pada tanggal 19 Oktober 2017 menayangkan muatan dua orang wanita
yang bertengkar karena saling mengaku sebagai pasangan seorang pria. Pria
lain selain dirinya. KPI Pusat menilai muatan privasi demikian tidak layak
ditampilkan, terutama bila menjadi materi yang disajikan dalam seluruh isi mata
program siaran untuk menghormati hak privasi dalam kehidupan pribadi objek
siaran.
Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 13 dan Pasal
14 serta Standar Program Siaran Pasal 13 Ayat (1), (2), Pasal 14 huruf a, b, c, dan
serupa pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 17.01 WIB. Terdapat muatan
6
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34103-peringatan-untuk-
program-siaran-rumah-uya-trans-7 diakses pada 2 februari 2018
40
seorang pria yang marah dan merusak properti serta dua pasang pria dan wanita
7
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/34160-teguran-tertulis-untuk-
program-siaran-rumah-uya-trans-7 diakses pada 2 Februari 2018
BAB III
Dalam bab ini, akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan analisis data
yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil
unggah di youtube. Adapun tayangan yang akan diteliti yaitu 10 episode dimulai dari
tanggal 17 Oktober 2017 s/d 28 Oktober 2017 yang berjumlah 10 video yaitu
tayangan pada tanggal 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28 Oktober 2017. Kemudian
dibagi menjadi 4 video per episode sesuai dengan banyaknya segmen tayangan
Program Rumah Uya Trans 7 yaitu sebanyak 4 segmen setiap episodenya. Pemilihan
episode yang akan diteliti didasarkan pada banyaknya tayangan yang memiliki rating
tinggi yaitu pada periode 17, 18, 20, 24, 26, 27, 28 Oktober 2017, serta 3 tayangan
yang memiliki rating rendah yaitu pada episode 19, 23, dan 25 Oktober 2017. Hal ini
dilakukan agar peneliti tidak hanya meneliti tayangan yang memiliki rating tinggi saja
namun juga tayangan yang memiliki rating rendah. Pertimbangan lainnya yaitu pada
episode tanggal 18, 19 Oktober 2017 mendapatkan teguran dari KPI karena tayangan
tersebut tidak menghargai hak privasi kehidupan pribadi objek siaran, dengan kedua
alasan tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian pada periode
tersebut.
41
42
dengan ukuran data keseluruhan sebesar 2,52 gigabyte. Setiap episode yang
penyimpanan. Setelah video terkumpul, video – video tersebut kemudian di teliti dan
Dalam penelitian analisis isi, coder akan berhadapan langsung dengan objek
yang diteliti. Karena coder berhadapan langsung dengan isi penelitian, maka coder
harus memiliki pendidikan dan pengetahuan akan bidang yang diteliti. Seperti halnya
Peneliti menggunakan dua orang coder dengan kriteria harus memahami jenis
– jenis kekerasan verbal. Maka dalam memilih koder memiliki kriteria memahami
jenis – jenis kekerasan verbal, pernah menonton tayangan Program Rumah Uya Trans
7 dan bersedia menjadi coder. Coder 1 adalah Arisanti Setyowardani, S.Psi, S.Pd.
Usia Dini Universitas Terbuka Surabaya hingga lulus. Beliau bekerja sebagai guru
sebagai Konselor. Coder 2 yaitu Diah Ayu Prameswari, beliau merupakan mahasiswa
43
Anak Usia Dini. Beliau sekarang bekerja sebagai Guru TK di Yayasan TK Teratai.
Pemilihan kedua coder tersebut karena mereka memiliki pemahaman tentang jenis –
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah program Rumah Uya Trans 7
yang tayang pada tanggal 17 Oktober 2017 sampai dengan 28 Oktober 2018 di
Validitas disini untuk menguji apakah alat ukur yang dipakai sudah benar dan
tepat untuk meneliti masalah yang akan di analisis. Penelitian ini menggunakan
coding sheet sebagai alat ukur, validitas yang peneliti gunakan adalah validitas muka
yaitu mengajukannya kepada ahli analisis isi. Ahli yang peneliti maksud disini adalah
Tabel 3.1
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
9 27 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 1 1 S
II 0 0 S
10 28 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
Jumlah S = 36
Total 33 32
Jumlah TS = 4
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(36)/(40+40)= 72/80 = 0,90
Tabel 3.2
IV 3 3 S
I 8 9 TS
II 15 16 TS
5 23 Oktober 2017
III 6 6 S
IV 6 6 S
I 10 12 TS
II 6 6 S
6 24 Oktober 2017
III 5 5 S
IV 8 8 S
I 9 9 S
II 7 7 S
7 25 Oktober 2017
III 1 1 S
IV 0 0 S
I 5 5 S
II 6 6 S
8 26 Oktober 2017
III 3 3 S
IV 1 1 S
I 8 8 S
II 5 5 S
9 27 Oktober 2017
III 26 23 TS
IV 4 4 S
I 1 1 S
II 1 1 S
10 28 Oktober 2017
III 16 14 TS
IV 2 2 S
Jumlah S = 33
Total 248 247
Jumlah TS = 7
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(33)/(40+40)= 66/80 = 0,83
47
Tabel 3.3
II 1 1 S
III 1 1 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
10 28 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
Jumlah S = 35
Total 25 27
Jumlah TS = 5
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(35)/(40+40)= 70/80 = 0,88
Tabel 3.4
III 1 1 S
IV 0 0 S
I 1 1 S
II 0 0 S
6 24 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
7 25 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
8 26 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
9 27 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
10 28 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
Jumlah S = 39
Total 6 5
Jumlah TS = 1
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(39)/(40+40)= 78/80 = 0,98
Tabel 3.5
IV 0 0 S
I 2 2 S
II 0 0 S
2 18 Oktober 2017
III 1 1 S
IV 0 0 TS
I 0 0 S
II 0 0 S
3 19 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
4 20 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
5 23 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 1 1 S
6 24 Oktober 2017
III 2 1 TS
IV 0 0 S
I 4 4 S
II 0 0 S
7 25 Oktober 2017
III 1 1 S
IV 0 0 S
I 1 1 S
II 0 0 S
8 26 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 1 1 S
II 0 0 S
9 27 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
I 0 0 S
II 0 0 S
10 28 Oktober 2017
III 0 0 S
IV 0 0 S
Jumlah S = 37
Total 17 17
Jumlah TS = 3
Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(37)/(40+40)= 74/80 = 0,93
51
Berdasarkan tabel 3.1, 3.2, 3.3, 3,4 dan 3,5 di atas kita dapat mengetahui
bahwa antara coder 2 dan coder 1 mempunyai tingkat reliabel yang sangat tinggi,
yaitu melebihi angka minimum reliabilitas yang ditoleransi yaitu 0,7 atau 70% yang
ditentukan dalam formula Holsti1. Dimana pada indikator kekerasan verbal secara
menghina didapat angka reliabilitas sebesar 0,90 atau 90%. Indikator kekerasan
verbal secara membentak didapat angka reliabilitas sebesar 0,83 atau 83%. Indikator
kekerasan verbal secara memaki didapat angka reliabilitas sebesar 0,88 atau 88%.
Indikator kekerasan verbal secara mengancam didapat angka reliabilitas sebesar 0,98
atau 98%. Indikator kekerasan verbal secara memaksa didapat angka reliabilitas
Dari kelima uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa alat ukur yang telah dikategorisasikan oleh peneliti memiliki
keandalan dalam mengukur kekerasan verbal yang terjadi dalam program Rumah
Uya Trans 7. Dimana alat ukur yang dipakai menghasilkan temuan yang sama dari
kedua coder. Alat ukur yang reliabel seharusnya melahirkan hasil yang sama dari
2006:212)2.
1
Eriyanto, Analisis Isi:Pengantar Metodologi untuk penelitian ilmu komunikasi dan
ilmu-ilmu social lainnya, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 290.
2
Ibid, h. 282.
52
Dari hasil penelitian dan dari pengolahan data yang telah peneliti lakukan
untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti memperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.6
terjadi. Yaitu terjadi 1 kekerasan verbal secara menghina, 33 kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu terjadi 5 kekerasan verbal secara menghina, 22 kekerasan verbal secara
membentak, 6 kekerasan verbal secara memaki, tidak terjadi kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu 22 kekerasan verbal secara membentak, dan tidak terjadi kekerasan
terjadi. Yaitu terjadi 2 kekerasan verbal secara menghina, 14 kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu terjadi 7 kekerasan verbal secara menghina, 37 kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu terjadi 6 kekerasan verbal secara menghina, 31 kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu terjadi 4 kekerasan verbal secara menghina, 17 kekerasan verbal secara
membentak, 2 kekerasan verbal secara memaki, tidak terjadi kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu terjadi 8 kekerasan verbal secara menghina, 18 kekerasan verbal secara
membentak, 3 kekerasan verbal secara memaki, tidak terjadi kekerasan verbal secara
terjadi. Yaitu tidak terjadi kekerasan verbal secara menghina, 43 kekerasan verbal
secara membentak, 3 kekerasan verbal secara memaki, tidak terjadi kekerasan verbal
terjadi. Yaitu terjadi 1 kekerasan verbal secara menghina, 20 kekerasan verbal secara
membentak, serta tidak terjadi kekerasan verbal secara memaki, kekerasan verbal
dari 10 episode selama periode 17 Oktober 2017 sampai dengan 28 Oktober 2017.
Episode yang paling banyak memunculkan kekerasan verbal adalah episode tanggal
kekerasan verbal paling kecil adalah pada tanggal 28 Oktober 2017 yaitu sebesar 21
kali kemunculan.
55
kekerasan verbal secara menghina adalah tayangan pada tanggal 26 Oktober 2017
yaitu sebanyak 8 kali, selanjutnya kekerasan verbal secara membentak paling banyak
terjadi pada episode tanggal 27 Oktober 2017 sebanyak 43 kali. Pada episode 18
terbanyak sebesar 6 kali, kemudian pada tanggal 17 dan 23 Oktober 2017 merupakan
sebesar 2 kali. Terakhir, dominasi kekerasan verbal secara memaksa terjadi pada 17
mendominasi dengan 257 kali atau 74,28% secara keseluruhan. Dapat dikatakan
yang terjadi. Kekerasan verbal secara menghina mendapatkan porsi kedua terbesar
Kekerasan verbal secara memaki terjadi sebanyak 30 kali atau 8,67% secara
sebesar 19 kali atau 5,49% secara keseluruhan. Adapun kekerasan verbal secara
Rumah Uya Trans 7 Episode 17 Oktober 2017 sampai dengan 28 Oktober 2017.
56
Gambar 3.1
5,49% 1,73%
8,67%
9,83%
74,28%
Tabel 3.7
I 16, 17 16
20 1, 2, 4, 8, 5, 6, 8,
II 4 10
4 Oktober 10, 11 11, 12
2017 III 3, 8
IV 2 2, 3, 4
9, 11, 12,
I 11 14 14
13, 21
23Oktobe 1, 2, 3, 4, 5,
5 II 5, 8 8
r 2017 6, 7, 8
III 1, 4, 5 2, 4, 5, 6 8 7
IV 1 1, 2, 3, 4 4
7, 9, 12, 14,
I 1, 7, 9 13
24 15, 16, 17
6 Oktober II 1, 2 3, 6, 7 7, 6, 11 10
2017 III 1 2, 4, 5 4, 6
IV 4, 5, 6, 7, 8 8
5, 7, 8, 10,
I 14 10, 19 4, 6, 7, 10
19, 20
25 1, 3, 5, 6, 7,
7 Oktober II 2, 8
11
2017
III 4 5
IV
1, 2, 4, 5,
I 14, 15 15 4
11,12, 13
26 1, 2, 3, 5, 6,
8 Oktober II 1, 2, 3, 8
9
2017
III 2, 4 3
IV 5, 5
I 2, 8, 9, 10 9
27 II 1, 2, 3
9 Oktober 1, 2, 3, 4, 5,
III
2017 6, 7, 8, 9
IV 1, 4 1
I 11 6
28 II
10 Oktober 1, 3, 4, 5, 6,
III
2017 7, 11
IV 2, 3
berikut.
Tabel 3.8
memiliki prosentase kemunculan sebanyak 92,5% atau terjadi pada 37 segmen dari
total 40 segmen yang diteliti. Indikator kekerasan verbal secara memaki dan
menghina memiliki prosentase sebanyak 47,5% atau terjadi pada 19 segmen dari total
kemunculan sebanyak 25% atau terjadi pada 10 segmen dari total 40 segmen yang
kemunculan setiap segmen terkecil yaitu 15% atau terjadi pada 6 segmen dari total
Gambar 3.2
Vivi (baju merah muda) curiga dengan baju wanita dan sepatu yang ada dimobil
cowoknya dan mengira bahwa baju dan sepatu itu milik Vania.
Vivi : Lu diam aja! (dengan nada membentak) lu ngerusak hubungan gue dengan
cowok gue!.
60
Gambar 3.3
(Vina berada dibelakang studio mendengarkan cerita Irfan ke Host Rumah Uya
bahwa dia akan memutuskan Vina dan akan mengungkapkan perasaannya ke cewek
Vina : Siapa yang kamu sayang? kamu gak usah kaget gitu deh, aku tuh udah ngeliat
Irfan : Ndak gini, aku mau cerita nih, aduh Mas Uya kan apa gue bilang, kalau dia
Vina : Apa? Sapi? Sapi Apa? Aku tuh udah setia sama kamu.
61
Gambar 3.4
Tim Rumah Uya mendatangkan Ichi (baju motif bunga) ke studio untuk klarifikasi
setelah Ichi diketahui jalan berdua dengan Artha pacar dari Rani.
Ichi : Sory-sory bentar, gue mantannya artha dan gue gak tau kalau artha punya pacar.
62
Gambar 3.5
Tim Rumah Uya mendatangkan Rizal (memakai jas) setelah Yoyo (jaket biru) curiga
Rizal : Ini (kalung) aku pakein, ini selalu (meng) hilang (kan) (barang-barang) Mas
kalau tinggal dirumah saya selalu ketinggalan barang-barang dia. (tiba-tiba datang
Yoyo : Eh! ini apa apaan ?!, heh! (membentak sambil membanting HP yang
dipegang Rizal)
Gambar 3.6
Malvin jengkel kepada Haris (jaket abu-abu) sepupunya karena Haris meminjamkan
hutang kepada Ryan dengan syarat Ryan harus mau jadi pacar Malvin dan hutang
Host Uya : Tapi bagus kan terungkap sebelum pernikahan loe kan? Berarti Ryan gak
Host Uya : Oke oke, sakit hati sama sepupu loe apa sama Ryan?
Gambar 3.7
Tim Rumah Uya menyembunyikan Tika (baju hitam) di belakang studio untuk
melihat reaksi Hadi ketika bertemu Awi karena Tika curiga Hadi selingkuh dengan
Awi. Sedangkan Hadi mengira bahwa Tika sedang berada di pedalaman. Hadi datang
membawa kalung untuk diberikan kepada Awi. Ketika Hadi memasangkan kalung
Tika : Mampus lo, makan tuh sepatu couple, makan tuh sepatu couple, kamu mau
apa di sini?
Gambar 3.8
Ketika Rian mau mengungkapkan perasaannya ke Anizah. Amy pacar Rian pura-pura
Ami : Aku curiga sama kamu, kamu kemana sebulan tidak ada kabar?
66
Gambar 3.9
Mia mengungkapkan ke Rama pacar Al, bahwa Al berusaha mendekati Mia (baju
merah) dengan membuat order fiktif taksi online ke Mia dan mau ikut asuransi ke
Mia karena pekerjaan utama Mia adalah agen asuransi. Al pun marah dan mau
PENUTUP
4.1 Simpulan
Adapun Simpulan dari penelitian yang dilakukan peneliti yaitu Analisis isi
kekerasan verbal dalam Program Rumah Uya Trans7 periode 17 – 28 Oktober 2017.
Tayangan yang diteliti berjumlah 10 video yang dibagi kedalam 40 segmen yaitu
pada episode 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28 Oktober 2017. Adapun hasil yang
1. Dalam 40 segmen tayangan Program Rumah Uya Trans7 terdapat sebanyak 346
kekerasan verbal yang paling sedikit terjadi pada episode tayangan tanggal 28
2. Frekuensi indikator kekerasan verbal yang paling banyak muncul dari keseluruhan
episode yang diteliti yaitu indikator kekerasan verbal secara membentak yang
memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 257 kali atau 74,28% dari total
6 kali atau 1,73% dari total keseluruhan kekerasan verbal yang muncul.
67
68
92,5% atau terjadi pada 37 segmen dari total 40 segmen yang diteliti. Sedangkan
yaitu sebanyak 15% atau terjadi pada 6 segmen dari total segmen yang diteliti
secara keseluruhan.
4.2 Saran
1. Kepada tim produksi program acara Rumah Uya Trans7 agar lebih
secara luas.
2. Kepada KPI agar memperhatikan dan lebih tegas dalam memantau siaran yang
muncul dipublik serta lebih mempertajam pasal – pasal yang ada dalam P3 SPS
anak ketika menonton televisi agar anak – anak mendapatkan pemahaman yang
Buku :
Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi John Fiske, Jakarta: Rajawali Pers
Panjaitan, Erica, TM. Dhani Iqbal. 2006. Matinya Rating Televisi Ilusi Sebuah
Netralitas, Jakarta: Obor Indonesia
Non Buku :
P3SPS 2012
http://mediaindonesia.com/news/read/114722/survei-nielsen-masyarakat-
indonesia-makin gemar-internetan/2017-07-26
69
70
www.kpi.go.id
https://kbbi.kemdikbud.go.id
http://makassar.tribunnews.com/2017/10/28/menang-di-panasonic-gobel-awards-
rumah-uya-malah-dapat-celaka-ketahuan-begini-setting-an-acaranya diakses pada
11 April 2017
https://www.brilio.net/selebritis/adegan-ini-disebut-bukti-kalau-acara-rumah-uya-
hanya-settingan-170206k.html diakses pada 11 April 2017