Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Sinetron Suara Hati Istri “Zahra” Terhadap Eksploitasi Anak Di Bawah Umur

Oleh :

Harziah Rani (1803110022)

Nurainun (1803110013)

Cici Wulan Dari (1803110008)

Halimatussakdiah (1803110006)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Televisi merupakan media massa yang sangat populer di kalangan semua masyarakat.
Pesatnya penggunaan televisi saat ini, mampu mendominasi hamper semua waktu luang
masyarakat. Hal ini tanpa mengenal usia, pekerjaan, tempat tinggal, maupun pendidikan. Tidak
heran televise mendominasi karena hamper keseluruhan acara tersebut ditujukan untuk
menghibur pemirsa yang dibutuhkan masyarakat, bahkan untuk suguhan berita sekalipun.Tidak
terkecuali bagi remaja usia sekolah, mereka juga mendapatkan banyak pilihan acara.

Berbagai macam siaran televisi berusaha menampilkan tayangan-tayangan yang


mempunyai konsep baru untuk menarik perhatian masyarakat. Aspek positif dari televisi itu
memang ada yang dapat diambil, namun tidak menutup kemungkinan banyak aspek negatif yang
juga harus diwaspadai. Karena efek dari media televisi pada hari ini bisa menimbulkan
pergeseran nilai, bila pergeseran itu sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, tentu
tidak akan menjadi masalah, tetapi apa bila pergeseran itu menimbulkan masalah yang besar
tentu harus diwaspadai. Televisi dapat memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan,
motivasi, dan sikap serta perilaku penontonnya. Kritikus sosial Michael Novak mengatakan :
“Televisi adalah pembentuk geografi jiwa. Televisi membangun struktur ekspektasi jiwa secara
bertahap. Televisi melakukan hal itu persis seperti sekolah member pelajaran secara bertahap,
selama bertahun-tahun.Televisi mengajari pikiran yang belum matang dan mengajari mereka
cara berpikir.”

Program-program televisi memiliki banyak keunggulan diantaranya orang bisa melihat


gambar-gambar yang menarik, indah berwarna hanya pada televisi saja, sedangkan media
elektronik lain seperti radio hanya dapat dinikmati melalui indra pendengaran kita saja. Saat
melihat televisi tidak hanya mata kita saja yang dimanjakan dengan harmonisasi warna dan suara
dan gambar, akan tetapi pada alur cerita sinetron (salah satu program unggulan TV swasta di
Indonesia) membuat perasaan pemirsa ikut terbawa. Contohnya saja tayangan-tayangan sinetron
maupun film-film yang bersifat melankolis tentunya akan membawa pemirsanya menjadi ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh si aktor/pemain dalam cerita tersebut (Kuswandi, 1996).
Pada saat ini, semua stasiun-stasiun televisi yang ada berusaha dan saling berlomba untuk
memproduksi tayangan-tayangan yang menarik perhatian masyarakat dengan konsep-konsep
baru, yang kemudian dapat membuat penonton suka, menirukan, dan mengikuti adegan-adegan
yang ditampilkannya. Tayangan televisi tersebut pada umumnya dapat mempengaruhi sikap,
pandangan, dan perasaan para pemirsanya. Tayangan televisi yang banyak ditampilkan
umumnya merupakan tayangan-tayangan yang penuh dengan khayalan dan cerita fiktif belaka,
salah satunya melalui sinetron.

Pada beberapa waktu lalu, terdapat salah satu sinetron Suara Hati Istri “Zahra”yang
ditayangkan salah satu televisi swasta nasional menjadi sorotan publik.Perbincangan soal
sinetron ini ramai di media sosial dalam dua hari terakhir karena pemeran "Zahra" yang
merupakan istri ketiga dari karakter "Pak Tirta" masih berusia 15 tahun.

Banyak adegan dalam sinetron tersebut juga menjadi sorotan dan dinilai tak pantas bagi
pemeran yang masih berusia 15 tahun. Selain itu, alur cerita juga menjadi perhatian dan dianggap
permisif terhadap pernikahan anak. Terkait kontroversi itu, sejumlah kalangan dari kalangan
artis, Komisi Penyiaran Indonesia, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
memberikan respons masing-masing.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio meminta semua lembaga
penyiaran tidak mempromosikan pernikahan dini dalam setiap programnya. Berdasarkan aturan
UU Perkawinan, kata Agung, batas minimum seorang warga negara Indonesia untuk menikah
adalah 19 tahun. KPI sudah meminta stasiun televisi Indosiar untuk melakukan evaluasi dan
mengganti peran perempuan yang masih berusia 15 tahun tersebut. Mempertontonkan anak
dengan adegan dewasa dan jalan cerita yang secara langsung mempromosikan perkawinan anak
dan poligami bersinggungan dengan eksploitasi seksual.

“Kami meminta kepada pihak Indosiar untuk segera berbenah, yang paling mudah adalah
mengganti peran perempuan itu yang secara riil, kan 15 tahun, dan ini kan episodenya masih
panjang, kan masih permulaan, jadi masih bisa ya mengubah alur cerita atau bagaimana begitu,”
kata KPI.
Sementara itu, Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi menyebutkan, pihaknya telah memberikan
sejumlah masukan dan mendengar penjelasan dari pihak Indosiar.Ia mengatakan, Indosiar juga
berjanji akan menempatkan aktris dan aktor di atas usia 18 tahun untuk memerankan karakter
yang sudah menikah.Meski demikian, KPI belum memutuskan sanksi yang dijatuhkan terkait
polemik itu.

Komisioner KPI Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah mengingatkan agar televisi dan
rumah produksi sinetron Zahra melakukan sejumlah hal untuk mendukung tumbuh kembang
anak-anak. “Sinetron Zahra harus evaluasi pemeran dan muatan sinetron,” ujar Nuning

Seorang anak seharusnya memiliki masa depan yang lebih baik sebagai generasi penerus
bangsa di tengah-tengah keterbatasan dalam memahami dan melindungi diri dari berbagai
pengaruh sistem yang ada di lingkungan sekitar dan para orang tua seharusnya memahami
pentingnya arti seorang anak sebagai suatu amanat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang di
dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak adalah tunas muda
penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat
khusus yang menjamin kelang-sungan eksistensi bangsa dan Negara pada masa yang akan datang
agar setiap anak generasi muda mampu memikul tugas dan tanggung-jawab di kemudian hari,
sehingga perlu mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang
secara optimal, baik fisik, mental dan sosial dan berakhlak mulia.

Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui pengaruh sinetron Suara Hati Istri “Zahra” terhadap eksploitasi
anak di bawah umur
2) Untuk mengetahui pelanggaran-pelanggaran apa saja yang terjadi dalam sinetron
Zahra berdasarkan peraturan penyiaran di Indonesia.

Hipotesis
Kajian Pustaka

1. Sinetron
Menurut Wikipedia, sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-
hari yang diwarnai konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron
diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter yang khas satu sama lain.
Berbagai karakter yang berbeda tersebut menimbulkan konflik yang makin lama makin besar
sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia maupun sedih,
tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sinetron adalah film yang dibuat khusus
untuk penayangan di media elektronik, seperti televisi.

Pengertian sinetron dalam bahasa Inggris adalah Soap Opera, sedangkan dalam bahasa
Spanyol disebut Telenovela. Telenovela merupakan istilah yang digunakan televisi Indonesia
untuk sinetron yang berasal dari Amerika Latin. Sinetronmerupakan drama yang menyajikan
cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka
sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cendrung selalu
terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian. Cerita cendrung dibuat berpanjang-panjang selama
masih ada audien yang menyukainya.

2. Televisi
Menurut Wikipedia, televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom
(hitam-putih) maupun berwarna. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε,
"jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa latin, sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”

Menurut KBBI, televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi
berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar.

3. Eksploitasi
Menurut Wikipedia, eksploitasi (bahasa Inggris: exploitation) yang berarti politik
pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek
eksploitasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa
kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan.
Tujuan dari eksploitasi ini adalah pemanfaatan untuk kepentingan diri sendiri yang dapat
mendayagunakan orang lain di luar batas kepatutan. Sasaran utama eksploitasi adalah
penguasaan dan penggunaan untuk mengeruk dan memeras potensi sumber daya, baik sumber
daya alam atau sumber daya manusia.

4. Anak di Bawah Umur


Menurut pengetahuan umum, yang diartikan dengan anak di bawah umur adalah seorang
yang belum dewasa serta belum kawin. Pengertian dimaksud merupakan pengertian yang
seringkali di jadikan pedoman dalam mengkaji berbagai persoalan tentang anak. Dikemukakan
oleh Ter Haar bahwa saat seseorang menjadi dewasa ialah saat ia (laki-laki atau perempuan)
sebagai orang yang sudah berkawin, meninggalkan rumah ibu bapaknya atau ibu bapak
mertuanya untuk berumah lain sebagai laki-bini muda merupakan keluarga yang berdiri sendiri.

Undang-Undang No 1 tahun 1974 telah memberikan tiga kriteria usia, yang meliputi:

a.Usia syarat kawin yaitu 19 tahun dan wanita 16 tahun

b.Usia ijin kawin dimana bagi mereka yang akan menikah di bawah usia 21 tahun harus ada ijin
dari orang tua.

c.Usia dewasa yaitu 18 tahun atau telah kawin.

5. Eksploitasi Anak
Eksploitasi anak adalah suatu tindakan memanfaatkan anak-anak secara tidak etis untuk
kepentingan ataupun keuntungan para orang tua maupun orang lain. Eksploitasi pada anak-anak
memperlihatkan sikap diskriminatif ataupun tindakan sewenang-wenang terhadap seorang anak
yang dilakukan oleh para orang tua ataupun masyarakat yang memaksa seorang anak untuk
melakukan sesuatu untuk kepentingan ekonomi, sosial ataupun politik tanpa mempedulikan hak-
hak anak untuk mendapatkan per-lindungan sesuai dengan per-kembangan fisik, psikis & status
sosialnya.

Kerangka Berpikir

Sinetron indonesia saat ini terbilang sangat membosankan alur plot dan adegan yang
sudah biasa di perlihatkan disetiap sinetron, Indonesia dalam persinetronan tidak cukup bagus
untuk saat ini apalagi mempertontonkan hal hal yang dapat mempengaruhi fikiran anak yang
dibawah umur untuk di tonton. Jam Tayang sinetron ini adalah jam 18:00 setiap hari yang mana
jam tayang Prime Time yang dimana anak anak ada yang masih menonton televisi di sore hari
akan memengaruhi cara berfikir anak menonton sinetron tersebut.

Sinetron yang memperlihatkan adegan dewasa dan adegan yang tidak pantas lainnya bisa
saja memengaruhi anak dibawah umur yang menonton untuk ingin menikah dengan om om atau
ingin diculik mereka karena cerita yang dikemas meromantisasikan adegan dimana anak remaja
bernama Zahra yang masih SMA di paksa menikah dan di culik oleh Pak Tirta. Adegan tersebut
sudah termasuk dalam mengeksploitasi anak dan melakukan grooming pada anak remaja dan di
takuti sinetron ini malah mengarah mempersilahkan para pedofilia untuk melakukan itu pada
anak remaja atau anak di bawah umur lainnya sesuka hati mereka dan melakukan tindakan jahat
juga. Padahal anak remaja anak dibawah umur adalah anak yang patut di lindungi bahkan sudah
ada lembaga perlindungan anak di Indonesia saat ini yang di bentuk oleh undang undang nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektivitas

penyelenggaraan perlindungan anak.

Pemain di sinetron ini juga ternyata masih dibawah umur yaitu 15 tahun aktris pendatang
baru yang langsung mendapatkan peran istri muda ketiga hal yang juga sebenernya tidak pantas
karena aktris yang memerankan masih sangat muda oleh karena itu Indosiar haruslah mencari
aktris sinetron yang dewasa dalam berakting peran istri ketiga. Walau sinetronnya dikemas istri
yang masih remaja tetapi indosiar bisa mencari aktris yang berumur 20 tahun ke atas dan
mengcasting beberapa orang untuk di seleksi apakah aktris tersebut pantas mendapatkan peran
seperti ini.
Metode Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penilitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif  bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan


memvalidasi fenomena sosial yang menjadi objek penelitian. Metode penelitian deskriptif
merupakan penelitian naratif yang digunakan dalam desain riset kualitatif atau kualitatif. Definisi
sederhana yang sering disampaikan adalah metode penelitian yang proses pengumpulan datanya
memungkinkan peneliti untuk menghasilkan deskripsi tentang fenomena sosial yang diteliti.
Melalui data deskriptif, peneliti mampu mengidentifikasi mengapa, apa dan bagaimana
fenomena sosial terjadi.

Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif


merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena
yang diselidiki.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif
adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Dapat dikatakan bahwa penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang
terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual.

B. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut
wikipedia Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan
pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah, tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden
mengetahui informasi tertentu yang diminta.
Dalam pelaksanaan penyebaran angket ini yang dilakukan lamgsung untuk
memberikan seputar pertanyaan terhadap responden yang di tanyakan, angket ini
ditujukan oleh orang orang yang menyukai menonton tv atau tidak untuk meneliti sejauh
mana respon terhadap pertelevisian indonesia.
Draft Pertanyaan/Amgket yang di sebar di susun dengan mengacu seputar tentang
pertanyaan pertelevisian indonesia 1) identitas responden yang sering menonton tv atau
tidak 2) Respondibilatas khalayak tentang pertelevisian indonesia 3) menyukai atau tahu
tentang sinetron ZAHRA

DRAF PERTANYAAN/ANGKET

1. Apakah kamu terhibur saat menonton televisi?


o Ya
o Tidak

2. Berapa jam anda menonton televisi dalam sehari?


o 1 jam
o >2 jam
3. Apakah kamu pernah menonton sinetron Suara Hati Istri “Zahra”?
o Ya
o Tidak

4. Seberapa lama kamu menonton sinetron Suara Hati Istri “Zahra”?


o 30 menit
o 60 menit (1 episode)

5. Berapa kali kamu menonton sinetron Suara Hati Istri “Zahra” dalam seminggu?
o 1 kali
o >2 kali

6. Dengan siapa kamu menonton sinetron Suara Hati Istri “Zahra”?


o Sendiri
o Lainnya (orang tua, saudara, dan teman)

7. Menurutmu apakah ada pengaruh sinetron Suara Hati Istri “Zahra” pada kehidupan
sehari-hari?
o Ada
o Tidak ada

8. Apakah kamu mengetahui kontroversi dari sinetron Suara Hati Istri “Zahra” ?
o Tahu
o Tidak tahu

9. Dari mana kamu tahu kontroversi tersebut?


o Media sosial
o Berita online (e-news)

10. Apakah kamu setuju dengan pergantian peran dalam sinetron Suara Hati Istri “Zahra” ?
o Sangat setuju
o Tidak setuju

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang
dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati atau diobservasi ini penting, karena hal yang
dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal
yang serupa, sehingga apa yang dilakukan peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diteliti yakni variabel independen dan variabel
independen.Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Adapun jenis-jenis variable ldalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

a. Varibel Independen (X)

Varibel independen merupakan varibel yang mempengaruhi atau yangmenjadi sebab


perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitianini yang menjadi variabel
independen sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Sinetron Suara Hati Istri Zahra Terhadap
Eksploitasi Anak Di Bawah Umur” adalah sinetron Suara Hati Istri Zahra

b. Varibel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya
variabel bebas. Sesuai penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Sinetron Suara Hati Istri Zahra
Terhadap Eksploitasi Anak”. Maka variabel dependennya adalah eksploitasi anak . Dalam
penelitian ini peneliti memberikan batasan untuk menghindari kesalahpahaman dan persepsi
sehingga penelitian tidak keluar dari fokus permasalahan.Adapun definisi operasional variabel
dalam penelitian ini yakni:

a. Pengaruh sinetron Suara Hati Istri “Zahra” yakni daya yang timbul dari tayangan sinetron Suara
Hati Istri “Zahra” yang bisa mempengaruhi perbuatan dan ikut membentuk watak,atau
kepercayaan seseorang. Adapun subvariabel yang dapat mempengaruhi tersebut: (1) intensitas
menonton, indikatornya: durasi menonton dan frekuensi menonton, (2) daya tarik sinetron,
indikatornya: tema cerita, figur pemainnya dan gaya bahasa, (3) isi pesan, indikatornya: pesan
moral, pesan etika, dan pesan gaya hidup.
b. Eksploitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pemanfaatan untuk
keuntungan sendiri; pengisapan; pemerasan (tenaga orang); pengusahaan; pendayagunaan.
Secara umum eksploitasi anak dapat disimpulkan sebagai pemanfaatan atau pendayagunaan anak
untuk keuntungan mereka yang melakukannya (bisa orang tua ataupun pihak-pihak lain). Dari
pengertian sederhana tersebut, maka eksploitasi anak juga dapat terjadi dengan cara lain, tidak
terbatas pada kalangan ekonomi lemah atau pelaku kejahatan terhadap anak. Eksploitasi anak
juga kerap terjadi di kalangan menengah ke atas, bahkan bisa jadi kita sendiri juga
melakukannya tanpa disadari. Dalam hal ini reaksi yang timbul pada eksploitasi anak setelah
menonton sinetron Suara Hati Istri “Zahra” dengan indikator perilaku dilihat dari aspek kognitif,
afektif dan konatif.

Indikator Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/03/073500365/kontroversi-sinetron-zahra-suara-
hati-istri-pemeran-usia-15-tahun-isu?page=3

https://media.neliti.com/media/publications/145142-ID-pengaruh-sinetron-anak-jalanan-
terhadap.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sinetron

https://kbbi.web.id/sinetron

https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi

https://kbbi.web.id/televisi

https://id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasi

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21784/f.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

https://www.kompasiana.com/amirsyahoke/5520ece4813311117719f89d/eksploitasi-anak

https://idtesis.com/metode-deskriptif/

Anda mungkin juga menyukai