Penyusun:
HANDI SEBASTIAN
31001600398
PENDAHULUAN
audiovisual ini. Selain harganya yang murah, siarannya pun kini dapat
menjangkau ke seluruh pelosok tanah air. Semua program acara dapat dinikmati
oleh masyarakat tanpa pandang lokasi geogafis, budaya dan social ekonomi.
mudah diakses, televisi mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke
waktu. Belakangan televisi bukan lagi menjadi sebuah barang mahal, sebab
hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya paling tidak satu buah sebagai
sarana hiburan dan informasi yang paling mudah diakses. Pemirsa televisi
dihadapkan kepada banyak alternatif tontonan dari berbagai acara televisi yang
di televisi pun dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu kategori program
hati pemirsanya. Drama atau sinetron yang tampil di layar kaca stasiun televisi
Indonesia hampir tidak pernah sepi penonton. Bahkan sinetron yang memiliki
rating tinggi seringkali mencapai ribuan episode dengan alur cerita yang tidak
jelas jika diamati. Sinetron yang alurnya tidak jelas dan memiliki episode yang
2
panjang disebabkan karena sistem kejar tayang yang dilakukan oleh para tim
tempat diposisi pertama di tangga rating meski banyak adegan tidak masuk akal
Pada penelitian ini mengambil Sinetron Suara Hati Istri : Zahra yang ditayangkan
di Indosiar, pada jam 16.30 WIB dan 18.30 WIB. Durasi tayang Suara Hati
Istri tiap satu episode sekitar 120 menit sudah termasuk iklan. Maka dalam
sehari Suara Hati Istri tayang selama 240 menit atau selama 4 jam termasuk
iklan. Cerita tentang problematika rumah tangga dari kisah menyedihkan yang
tentang sikap suami yang ringan tangan, suami yang ingin poligami, suami
yang selingkuh, dan bermacam-macam kisah para istri yang tersiksa oleh
suaminya sendiri.
sukses di Amerika menyatakan hanya ada tiga tema dalam setiap program
drama yang disukai audiens yaitu: seks, uang dan kekuasaan. Tiga tema
Sinetron Suara Hati Istri sendiri menjadi penting diteliti karena banyak
bahkan ditayangkan dalam waktu utama, waktu yang dianggap paling baik untuk
menayangkan acara pilihan. Di negeri ini posisi perempuan dan anak dalam
keluarga secara kultural cukup rentan terhadap kekerasan. Kerentanan ini semakin
terlihat saat suami memutuskan untuk berpoligami. Banyak perempuan dan anak
yang lantas menjadi korban dalam kehidupan rumah tangga, baik dalam hal
yang tersiksa batin karena suaminya. Menurut Gerbner makin sering seseorang
menonton televisi, makin mirip persepsinya tentang realitas sosial dengan apa
emosional terhadap wanita ini mampu memberikan dampak secara psikologis bagi
penonton wanita. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Dominick (Ardianto
pengetahuan, persepsi, dan sikap. Sikap sendiri terdiri dari kognitif, afektif, dan
konatif.
pernikahan lebih dari satu perempuan. Sinetron ini banyak menampilkan adegan
kekerasan yang bisa dipersepsi secara salah, sehingga bisa berakibat kurang baik
meniru apa yang ditayangkan pada media, seperti kekerasan atau poligami
dianggap tindakan yang wajar. Padahal dalam realitas sosialnya tidak seperti itu.
terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat
Sebagai tontonan, maka pengaruh Sinetron Suara Hati Istri itu pasti ada.
Menurut Walgito (2000) efek yang ditimbulkan dari persepsi ada 3 macam yaitu
positif yaitu audience meminta agar tayangan Sinetron Suara Hati Istri diteruskan
yang merespon negatif akan protes dan meminta agar tayangan sinetron itu
dihentikan karena terlalu banyak menampilkan adegan kekerasan yang tidak layak
ditayangkan.
mendalami informasi yang didapatkan melalui televisi maka akan ada pengaruh
pada perubahan sikap (Effendi, 2003). Serta salah satu efek komunikasi masa
yang berpengaruh pada sisi afektifnya adalah pengaruh pengetahuan dan sikap
(Nurudin, 2011). Untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak pada sikap
penonton dapat dilihat melalui komponen sikap. Komponen dari sikap dapat
dilihat dari kognitif, afektif dan konatif (Rakhmat, 2005). Penelitian ini
5
menggunakan teori kultivasi dan teori S-O-R, teori kultivasi digunakan untuk
dari televisi dan budaya (Rahmiati & Yoon, 2012). Menurut teori kultivasi
penonton dibagi menjadi dua yaitu heavy viewer dan light viewer, untuk heavy
memiliki jangka waktu dalam menonton sangat lama, serta membentuk sebuah
kayakinan bahwa realitas didunia adalah apa yang dilihat ditelevisi (Bryant &
Thompson, 2002).
Karakter ibu rumah tangga yang menjadi sasaran penilitian ini sudah pasti sering
penelitian ini, pemirsa lebih selektif dalam menonton program acara televisi
terutama sinetron. Dan memiliki pedoman yang kuat dan ilmu pengetahuan yang
memadai agar mereka dapat membedakan mana yang layak untuk ditonton dan
mana yang harus diabaikan. Demikian juga untuk para pengelola stasiun televisi,
agar lebih teliti dan cermat dalam menentukan acara yang layak untuk ditonton.
Sehingga acara yang disiarkan bukan saja menghibur tapi juga menambah
6
wawasan.
TANGGA”.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian untuk berbagai pihak adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Sosial
dapat mengambil hikmah dari sinetron dan dapat bersikap hati-hati dalam
c. Manfaat Praktis
Terpaan Tayangan Sinetron “Suara Hati Istri” terhadap Persepsi dan Sikap
hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui peneltian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik
berbagai hipotesis yang diverifikasi dan dapat diterima sebagai fakta atau hukum.
diprediksikan.
kepastian dalam suatu kebenaran. Sehingga, sebuah fakta dan gejala dapat
dikumpulkan secara sistematis dan terencana harus mengikuti asas yang terukur,
Istilah ini juga merujuk pada sudut pandang tertentu, sehingga boleh disebut
sebagai pendekatan. Positivistik lebih berusaha kearah mencari fakta atau sebab-
sebab terjadinya fenomena secara objektif, terlepas dari pandangan pribadi yang
bersifat subjektif.
9
Peneliti
No Judul Metodologi Metode Hasil
(Tahun)
1. Dyan Vita Pengaruh Survey Kuantitatif Hasil penelitian
Sari tahun Terpaan menyimpulkan
2016 Tayangan bahwa
“Buatku koefisien
Tersenyum” determinasi (R
di Trans 7 square) sebesar
terhadap 0,129 yang
Sikap Empati mengandung
Ibu Rumah pengertian bahwa
Tangga RT pengaruh
14 Kelurahan variabel X/bebas
Baqa Kota (tayangan
Samarinda “Buatku
Tersenyum”)
terhadap variabel
Y/terikat (Sikap
Empati Ibu
Rumah Tangga)
adalah sebesar
13% sedangkan
sisanya
dipengaruhi oleh
faktor lain yang
tidak diteliti
dalam penelitian
ini. Berdasarkan
hasil analisis
statistik dalam
Uji F, Diperoleh
nilai Fhitung
sebesar 5,639
dengan nilai
probabilitas (sig)
= 0,000.
Diketahui Ftabel
dengan jumlah
responden 40
adalah (4,08),
dan nilai sig
lebih kecil dari
nilai probabilitas
0,05 atau nilai
10
Peneliti
No Judul Metodologi Metode Hasil
(Tahun)
0,000<0,05
2. Nurul Pengaruh Survey Kuantitatif Hasil penelitian
Anissa Program Deskriptif diperoleh
tahun 2016 Tayangan pengaruh yang
Infotainment signifikan antara
di televisi program
terhadap tayangan
Persepsi Ibu infotainment di
Rumah televisi terhadap
Tangga persepsi ibu
tentang rumah tangga
Fenomena tentang
Perceraian di fenomena
Kelurahan perceraian di
Limbungan Kelurahan
Kecamatan Limbungan
Rumbai Kecamatan
Pesisir Rumbai Pesisir
Pekanbaru Pekanbaru. Nilai
Koefisien
Regresi pada
penelitian ini
adalah Y = 0,378
+ 0,897 X
dengan t hitung
75,297 lebih
besar jika
dibandingkan
dengan t tabel
1,985 dan tingkat
signifikansi
0,000 lebih kecil
dibanding = 0,05.
Berdasarkan
perhitungan
statistik yang
diperoleh,
hipotesis untuk
penelitian ini
adalah H1 yaitu
terdapat
pengaruh yang
signifikan
sebesar 98,4%
11
Peneliti
No Judul Metodologi Metode Hasil
(Tahun)
sisanya 1,6%
dipengaruhi oleh
variabel lainnya
diluar penelitian.
3. Yuli Cultivation Survey Kuantitatif Secara umum
Nugraheni Analysis Deskriptif terpaan yang
tahun 2014 Pengaruh mengenai
Terpaan responden
Program berkaitan dengan
Sinetron penayangan
TBNH dan sinetron TBNH
Sikap Ibu-ibu rendah yaitu
di Jawa timur sebesar 54 %.
mengenai Terpaan ini
Keluarga terdiri dari
Bahagia frekuensi
menonton, durasi
menonton, pola
menonton dari
awal hingga
akhir serta pola
menonton sambil
melakukan
aktivitas lain
Berkaitan
dengan sikap
yang terbentuk
responden
memiliki
pengetahuan
yang tinggi
mengenai
konsep keluarga
bahagia yaitu
sebesar 82 %
serta perse-
tujuan yang
tinggi sebesar
84 % dan
pengalaman
yang tinggi
sebesar 82 %
yang
menghasilkan
12
Peneliti
No Judul Metodologi Metode Hasil
(Tahun)
sikap positif
sebesar 84 %
1. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dyan Vita Sari pada tahun 2016,
dan sikap ibu rumah tangga tentang kekerasan dalam rumah tangga.
2. Dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Anissa tahun 2016, terdapat
dan variabel Y pada penelitian ini adalah persepsi dan sikap ibu rumah
3. Dari penelitian yang dilakukan oleh Yuli Nugraheni pada tahun 2014, ,
dimana televisi merupakan media elektronik dan salah satu bagian dari
yang dibentuknya, yaitu who? (siapa yang mengirimkan pesan?) , says what?
teknologi yang dapat mengirimkan pesan kepada target yang luas dan besar,
contoh surat kabar yang membawa kata-kata, radio yang membawa suara dan
musik, televisi yang membawa audio (suara) dan visual (gambar) (Baran, 2012).
yang diraih, dan efek apa yang diberikan. Target penonton pada komunikasi
massa tidak hanya pada skala kecil, tetapi skala besar yang mencakup berbagi
kepada orang lain dengan jumlah yang sangat besar, komunikasi massa terjadi
sebagai berikut :
a. Audience
cukup besar, maka banyak dari penonton yang berbeda dar segi umur,
b. Distance
memiliki jarak yang bahkan bisa mencapai ratusan kilo. Hal tersebut
c. Feedback
melalui social media, email ataupun telepon, namun tetap saja hal tersebut
adanya fungsi yang dimilikinya. Banyak sekali yang memberikan definisi fungsi
dari komunikasi massa, salah satunya Vivian (2013), menurutnya fungsi dari
a. To Inform
b. To persuade
mengubah sikap, kepercayaan dan nilai pada diri seseorang, (3) dapat
c. To amuse
Tidak hanya memberikan informasi yang berupa berita yang serius, tetapi
d. To enlighten
Media massa sangat penting untuk mengetahui diri kita sendiri. Acara
hiburan dan lainnya kepada masyarakat. Televisi merupakan media audio (suara)
visual (gambar), yang menyajikan kedua suara dan gambar secara bersamaan.
Media massa terutama televisi memang sudah menjadi bagian dalam kegiatan
penontonnya, karena televisi adalah media audio visual. Televisi sebagai media
(Usaini & Ekeanyanwu, 2011). Acara yang diberikan oleh televisi pun bermacam
macam, mulai dari informasi (berita, reportase), hiburan (musik, talk show, kuis),
sinteron dan lain sebagainya. Banyaknya acara yang diberikan oleh televisi
biasanya hal ini dilakukan untuk hal politik. Kampanye politik yang dilakukan di
media massa dapat disebut persuasif, berita yang diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat melalui media televisi pada semua tingkatan memiliki basis
1.5.3.3.Terpaan Media
menyadari atau mengetahui kehadiran media massa, tetapi juga seberapa besar
media massa. Media massa cukup berpengaruh pada apa yang dipikirkan oleh
17
dianggap penting oleh televisi berarti penting juga bagi penontonnya (Rakhmat,
2013).
menggunakan media massa, serta seberapa lama media massa tersebut digunakan.
Dalam kurun waktu satu bulan seberapa banyak penggunan media massa,
mengukur durasi penggunaan media massa dapat dilihat dari berapa lama
penggunaan media massa tersebut dalam mengikuti sebuah berita atau informasi,
serta hubungan antara khalayak dengan isi media yang disebut dengan attention
atau perhatian. Sehingga dapat disimpulkan terpaan media dapat diukut melalui
a. Frekuensi
Pemgukuran frekuensi pada media massa dilihat dari data yang didapat
maupun harian.
b. Durasi
dapat dihitung dari berapa jam dan menit khalayak bergabung dengan
media massa.
18
c. Atensi
proses mental ketika stimulus lebih menonjol dan stimulus yang lainnya
pehatian (attention getter), pada faktor internal, terkadang diri kita hanya
mendengarkan apa yang indin didengar, melihat apa yang ingin dilihat.
1.5.3.4.Persepsi
lima indra kita. Terdapat dua jenis pengaruh dalam persepsi yaitu pengaruh
yang sama, apa yang bisa kita hayati adalah terbatas pada saatsaat tertentu. Apa
yang kita hayati tidak hanya bergantung pada stimulus, tetapi juga pada proses
kognitif yang merefleksikan minat, tujuan dan harapan seseorang pada saat itu.
adalah inti dari persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam
proses komunikasi. Persepsi terdiri dari tiga aktivitas yaitu: seleksi, organisasi dan
subjek dan objeknya belum terbedakan dari satu ke yang lainnya atau masih
agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Akan tetapi perlu dicatat bahwa
apa yang dipersepsikan seseorang dapat juga berbeda dari kenyataan yang
tahap, yaitu atensi dan interpretasi, hasilnya adalah kognisi yang merupakan
pengetahuan terhadap stimuli itu. Persepsi dapat terjadi melalui tiga tahap, yaitu:
a. Tahap Stimuli
Tahap stimuli adalah tahap segala sesuatu ditangkap oleh panca indera.
Dalam tingkatan ini panca indera akan dirangsang. Tahap ini biasanya
mencium, atau merasakan stimuli tersebut. Oleh karena itu proses ini
b. Tahap Atensi
terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita
kurus, pendek, lelah, sehat, sakit, dan sebagainya), dan juga faktor sosial
2004: 52-54).
c. Tahap Interpretasi
21
sehingga memberi makna terhadap sesuatu yang sama bisa saja berbeda
satu sama lain. Demikian juga dengan makna suatu pesan yang dimaksud
oleh komunikator belum tentu akan dipersepsi sama oleh komunikan yang
bersangkutan.
1.5.3.5.Sikap
Attitude (Sikap) adalah evaluasi terhadap objek, isu, atau orang. Sikap
didasarkan pada informasi afektif, behavioral, dan kognitif (Shelley, Letitia &
David, 2012) Menurut Thurstone, Likert dan Osgood (dalam Saiffuddin, 2010)
mengartikan sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan yang mendukung atau memihak,
maupun perasaan tidak mendukung maupun memihak pada objek tertentu. Secara
salah satu hal yang bisa dinilai dari diri seseorang. Sikap adalah
a. Kognitif
& Mendes, 2013), efek kognitif merupakan efek yang berpengaruh pada
informasi, karena dunia begitu luas sehingga dengan adanya media massa,
masyarakat dapat melihat benda, orang atau tempat yang jauh dari
Realitas yang diberikan oleh media massa adalah relaitas yang sudah
dipilih atau seleksi, salah satunya adalah televisi. Televisi memilih siapa
mereka sesuai dengan yang ada di televisi (Rakhmat, 2013). Efek kognitif
(Riswandi, 2013).
b. Afektif
dipertahankan.
24
intensitas emosional:
seperti yang ditampilkan di film, akan merasa film tersebut sangat sedih
yang ada dipikiran kita. Contoh Jika terbiasa melihat acara FTV
ditelevisi memiliki happy ending (akhir bahagia), maka kita tidak akan
takut, jika pemeran utama akan ditinggalkan atau tidak bahagia. Skema
interpretif).
film atau acara horror, pada kondisi sendiri dirumah dan hujan lebat.
Maka individu tersebut akan erasa seperti ada suara-suara, lantai yang
25
ditonton.
merasa bahwa individu tersebut adalah tokoh utama yang ada dalam
c. Konatif
atau pengetahuan melalui media massa (Agapito & Mendes, 2013). Ketika
1.5.3.6.Kekerasan
Istilah kekerasan atau kekerasan pada saat ini telah menjadi bahan
kekerasan, terutama yang terjadi dalam konteks lain (tempat kerja, masyarakat,
26
yang memiliki kekuasaan, terhadap orang lain yang lebih lemah, dengan tujuan
kategori:
lain).
menyebarkan gosip).
1.5.3.7.Teori Kultivasi
mempengaruhi budaya (Lita, R & Choo, C, Yoon, 2012). Teori Kultivasi lebih
teori kultivasi ada 2 jenis penonton yaitu, light viewer dan heavy viewer, penonton
heavy viewer adalah penonton yang lebih besar kemungkinan terkena efek dari
kultivasi tidak hanya digunakan dalam progarm atau tayangan yang mengandung
kekerasan saja, teori ini awalnya hanya dilakukan di Negara Amerika saja, namun
jika penelitian dilakukan di negara yang berbeda bisa mendapatkan hasil yang
berbeda. Teori kultivasi dapat digunakan pada tayangan yang tidak memiliki
adegan kekerasan atau sejenisnya, tetapi televisi tetap dapat memberikan dampak
pada penonton.
Gerbner teori kultivasi menunjukan paparan pesan yang dikirim oleh televisi
kepada penonton, menjadi faktor yang sangat penting pada perubahan perilaku
Brock et al. 2005). Sehingga teori ini dapat digunakan untuk mengetahui efek dari
1.5.3.8.Teori S-O-R
sikap, penggunaan pada teori ini dikarenakan penelitian ini meneliti adanya
28
perubahan sikap pada penonton karena adanya pengaruh dari televisi. Teori
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konatif. Berdasarkan dari pola
teori S-O-R dapat memperlihatkan hasil reaksi yang positif atau negatif.
R:
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (organism, O)
c. Efek (respon, R)
Asumsi dasar pada teori ini adalah adanya efek media massa yang
dan tidak, jika\ tidak maka proses akan terhenti, jika diterima makan proses
pada pesan yang dikirimkan, karena diterimanya pesan tersebut maka akan
menimbulkan respon yang ada teori ini menjurus pada perubahan perilaku
(Effendy, 2003).
Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
untuk mengubah sikap. Jadi bisa dilihat bahwa perilaku dapat berubah hanya jika
stimulus yang menerpa benar-benar melebihi dari apa yang didalamnya (Effendy,
2003).
Persepsi (Y1)
Terpaan (X)
Sikap (Y2)
Keterangan :
X : Terpaan
Y1 : Persepsi
Y2 : Sikap
1.5.5. Hipotesis
dalam persoalan. Penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas, maka
hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah senagai berikut :
H01 : Tidak Ada Ada Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Suara Hati
H02 : Tidak Ada Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Suara Hati Istri”
yang dijadikan acuan dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak
penggunaan media yang dapat diukur dari segi frekuensi, durasi dan atensi.
lima indra kita. Terdapat tiga tahapan dalam persepsi yaitu tahap stimuli, tahap
Sikap merupakan salah satu hal yang bisa dinilai dari diri seseorang. Sikap
situasi atau nilai Sikap terbentuk dari tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan
31
konatif.
Definisi Operasional variable adalah suatu atribut atau sifat maupun nilai
dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh
38)
a. Terpaan (X)
1) Frekuensi
2) Durasi
3) Atensi
b. Perspsi (Y1)
1) Tahap Stimuli
2) Tahap Atensi
3) Tahap Interpretasi
c. Sikap (Y2)
1) Kognitif
2) Afektif
3) Konatif
data yang harus terstruktur, dengan adanya data tesebut dapat membuktikan
32
bentuk teknik pengumpulan data tertentu yang menghasilkan data numerik. Data
Penelitian ini membutuhkan keluasan data agar hasil data dan hasil penelitian
dapat mencakup representasi hasil yang dianggap akurat dari seluruh populasi.
yaitu, jenis penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari suatu
realitas yang diteliti, jenis pendekatan ini memilki kekhususan, yang berarti
Data primer merupaka data utama yang didapatkan peneliti langsung dari
akan diberi skor yang nantinya akan diukur dengan menggunakan skala likert..
tertentu saja, dalam penelitian ini data yang diperoleh dari buku, jurnal,skripsi
kepada koresponden yang menurut peneliti sudah sesuai dengan kriteria peneliti
disebarkan oleh peneliti secara offline atau menemui responden secara langsung
1.6.4.1. Populasi
peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, seperti jumlah penduduk yang
orang.
1.6.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 2013)
Sedangkan pengertian lainnya sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Keterangan:
n : Sampel
N : Populasi
N : 253
e : 10%
n = 71,67
Berdasarkan dengan menggunakan rumus Slovin, maka jumlah sampel
(Sugiyono, 2016), karena jumlah sampel dari tiap umur tidak memiliki
pertanyaan yang akan diberikan dan diisi oleh koresponden. Variabel dijabarkan
Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS)
(Sugiyono, 2016).
c. Setuju (S) = 3
Data yang telah terkumpul dari kuesioner dan wawancara nantinya akan
1. Editing
36
kebenarannya agar data yang masuk sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan.
2. Coding
simbol angka
3. Tabulasi
Berupa tabel yang terdiri dari beberapa baris berupa kolom, yang
2016).
hubungan dua variabel lebih dalam dalam funsi yang sama (Kriyantono, 2006).
Rumus yang digunakan adalah rumus regresi linear sederhana yatu sebagai
Y = a + b(X)
37
Keterangan:
X = Variabel bebas
pada variabel independen, jika b (+) variabel naik, b (-) variabel turun
menguji pengaruh dua atau lebih variable independen ter (Kriyantono, 2006).
Rumus yang digunakan adalah rumus regresi linear sederhana yatu sebagai
Y = a + b(X)
Keterangan:
X = Variabel bebas
bergnatung pada variabel independen, jika b (+) variabel naik, b (-) variabel turun.
1.6.8.3.Korelasi
dengan variabel Y2 Korelasi Product Momen adalah salah satu teknik untuk
mencari hubungan antar dua variabel (Anas, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti
variabel X terhadap variabel Y2. Untuk mencari nilai korelasi digunakan rumus:
Keterangan:
x = Variabel independen
y = Variabel dependen
mengonsultasikan hasil perhitungan rxy dengan nilai Ftabel pada taraf signifikansi
5% dengan kemungkinan:
a. Jika r0 < rt (r hasil observasi lebih kecil dari r tabel pada taraf signifikansi
tertentu, 5%) → tidak signifikan → berarti tidak ada pengaruh yang berarti
b. Jika r0 ≥ rt (r hasil observasi sama atau lebih besar dari r tabel pada taraf
Tabel 3.1
1.6.8.4.Uji Determinasi
R2 = (rxy)2 x 100%
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
1.6.8.5.Uji R
dengan rumus:
Keterangan:
t = Distribusi
r = Koefisien korelasi
n = Number of case
1.6.8.6.Uji F
kemungkinan:
a. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka
Sinetron “Suara Hati Istri” terhadap Persepsi dan Sikap tentang Kekerasan
b. Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka tidak
Tayangan Sinetron “Suara Hati Istri” terhadap Persepsi dan Sikap tentang
Uji dalam menggunakan olah data SPSS, juga harus diuji dengan uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas bertujuan untuk sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian
1. Apabila r hitung > r table, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut
valid.
41
2. Apabila r hitung < r table, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut
tidak valid.
Uji reliabilitas yaitu pengujian sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar daripada 0,60, maka kuesioner
2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil daripada 0,60, maka kuesioner