Anda di halaman 1dari 14

SIMBOLIKA, Vol.

4 (1) April (2018)


ISSN 2442- 9198X (Print), ISSN 2442-9996 (Online)

SIMBOLIKA
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika

Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di ANTV

Public Perception of Pesbukers Event Program at ANTV

Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan*


Program Studi Jurnalisme
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” Medan, Indonesia
*Corresponding Author, Email: des_medan@yahoo.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan persepsi serta faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, terhadap
kekerasan verbal dan nonverbal program acara Pesbukers di ANTV. Ruang lingkup penelitian ini adalah
seluruh kata-kata atau kalimat yang termasuk dalam kategori persepsi masyarakat terhadap kekerasan
verbal dan nonverbal. Metode penelitian deskriptif kualitatif dan teori Uses and Gratification serta teori
kultivasi yang digunakan untuk dijadikan landasan penelitian. Hasil wawancara dari keempat informan
mengungkapkan bahwa kekerasan verbal dan nonverbal terjadi dan hanya informan kedua yang
memperhatikan hiburannya saja. Keempat informan sepakat bahwa hal itu tidak patut dijadikan bahan
hiburan, sedangkan informan ketiga setuju apabila hal tersebut tidak menyakiti orang lain dan sudah
ada kesepakatan sebelumnya. Kelima informan menyatakan bahwa program acara Pesbukers lebih
banyak memiliki dampak negatif daripada positifnya dan tidak baik untuk ditonton anak-anak. Persepsi
kelima informan menyatakan acara tersebut bagus tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki
seperti, cara berpakaian dan penyampaian komedi disesuaikan dengan norma masyarakat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi perbedaan jawaban informan adalah usia, pendidikan, motif, pengetahuan,
suka atau tidak sukanya pada program tersebut dan lingkungan. Hasil wawancara menyatakan tiga dari
lima informan merasa tidak terhibur dengan penyajian lelucon yang diberikan oleh para pemain
Pesbukers.
Kata kunci: Persepsi masyarakat, Kekerasan Verbal dan nonverbal, Program acara Pesbukers, ANTV

Abstract
The purpose of this study is to explain the perceptions and factors that affect the community in the Village
Kumbang Asam, Medan Selayang District, Medan City, against verbal and nonverbal violence Pesbukers
program event in ANTV. The scope of this study is all words or sentences that fall within the category of
public perception of verbal and nonverbal violence. Descriptive qualitative research methods and the
theory of Uses and Gratification and cultivation theory used to be the basis of research. Interviews from
the four informants revealed that verbal and nonverbal violence occurred, and only the second informant
paid attention to his entertainment alone. The four informants agreed that it should not be used as
entertainment material, while the third informant agreed that it did not hurt others and there was an
earlier agreement. The five informants stated that Pesbukers programs have more negative effects than
positive and are not good for children to watch. The fifth perception of the informant stated the event was
good but there were some things to be improved such as, the way of dressing and the comedy conveyors
adapted to the norms of society. Factors influencing the different informants' answers are age, education,
motive, knowledge, likes or dislikes for the program and the environment. Interview results said three out
of five informants felt uncomfortable with the presentation of jokes given by the players Pesbukers.
Keywords: Public Perception, Verbal and Nonverbal Violence, Pesbukers Event Program, ANTV

How to Cite: Ginting, R.S., Ramdeswati P., (2018), Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara
Pesbukers di ANTV, SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

1
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

PENDAHULUAN kondisi peradaban manusia (Kuswandi, 1996:


Komunikasi pada dasarnya merupakan 32).
sebuah penyampaian pesan dan informasi Maraknya tontonan untuk menghibur
baik secara langsung maupun tidak langsung. yang beraneka ragam, serta nilai moral dan
Penyampaian pesan bisa secara tatap muka pesan yang sedikit akan membentuk apa
maupun menggunakan media lain. Media yang jadinya generasi sekarang. Beberapa media
menyampaikan informasi skala besar membuat suatu pesan baik atau tidaknya
terhadap masyarakat luas disebut media sesuai dengan keinginan pihak manajemen
massa. Media massa seperti koran, elektronik media dan demi mengejar ratting.
dan lainnya dapat mempengaruhi setiap Salah satunya adalah program hiburan
individu dalam menanggapi pesan atau komedi yang sarat akan kekerasan menjadi
informasi yang disampaikan oleh media trend dalam program acara di televisi. Seperti
tersebut. ungkapan bagai sayur tanpa garam, maka
Peneliti mengambil salah satu contoh program hiburan tersebut seolah-olah hambar
media yang sangat dikenal masyarakat saat ini jika tidak menayangkan kekerasan baik yang
yakni media televisi. Televisi pada hakikatnya sifatnya verbal maupun nonverbal.
merupakan salah satu produk kecanggihan Celakanya, program-program yang sarat
dunia teknologi. Kehebatan televisi dalam kekerasan tersebut sebagaimana hasil analisis
menyampaikan pesan atau informasi secara KPI selama tahun 2009, justru banyak
luas memberikan kemudahan pada digemari publik. Sehingga dapat
masyarakat memperoleh informasi secara mempengaruhi dan memberikan efek negatif
cepat. terhadap anak-anak. Terutama program-
Menurut Harold D. Lasswell (1984) program yang tayang pada waktu anak-anak
tentang proses komunikasi yang berbunyi sedang menonton untuk menikmati televisi
“Who, says what, to whom, in which channel (https://coretanberharga.wordpress.com
and with what effect?”, menggambarkan (diakses pada Sabtu, 21/05/2016)).
proses komunikasi individu memerlukan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
media. Memasukkan paradigma Lasswell kekerasan merupakan suatu ekspresi yang
dalam komunikasi massa media televisi, dilakukan oleh individu maupun kelompok di
secara tegas memperlihatkan bahwa dalam mana secara fisik maupun verbal
setiap pesan yang disampaikan televisi, tentu mencerminkan tindakan agresif dan
saja mempunyai tujuan khalayak serta akan penyerangan pada kebebasan atau martabat.
mengakibatkan umpan balik, baik secara Jika peneliti perhatikan, media televisi
langsung maupun tidak langsung (Kuswandi, telah mempersiapkan banyak materi hiburan
1996: 17). Seperti diketahui, tujuan akhir dibandingkan media cetak, karena pada
dalam penyampaian pesan media televisi umumnya masyarakat Indonesia cenderung
adalah sebagai bahan informasi, mendidik, lebih tertarik menyaksikan televisi dari unsur
menghibur dan sebagai kontrol sosial. hiburannya dibanding pemberitaan-
Dengan demikian, kehadiran media pemberitaan analisis atau kritik sosial yang
televisi bukan lagi dipersoalkan dari dampak hanya diminati oleh golongan masyarakat
negatif maupun positifnya terhadap tertentu dari segi materi, pendidikan dan
masyarakat, melainkan sampai sejauh mana status sosialnya.
masyarakat menjadikan televisi sebagai alat Pesbukers (sebelumnya Pesta Buka
untuk memperluas cakrawala pola pandang Bareng Selebritis) merupakan sebuah acara
pikirannya serta sekaligus memunculkan televisi yang ditayangkan oleh ANTV (setiap
Senin hingga Jumat). Acara ini pertama kali

2
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

dimulai pada 18 Juli 2011, ditayangkan 1,5 Seperti yang diketahui peneliti,
jam setiap hari selama bulan ramadhan Pesbukers juga sering beberapa kali
sebelum berbuka. Pesbukers awalnya dirintis mengundang anak-anak sekolah yang masih
oleh almarhum Olga Syahputra, Jessica memakai seragam sebagai penonton langsung.
Iskandar, Raffi Ahmad, Opie Kumis dan Qubil Alasan bercanda dan untuk menghibur
AJ. Berdasarkan pengamatan peneliti, menjadikan kekerasan verbal dan nonverval
Pesbukers sangat kental dengan caci maki dan harus dimaklumi bahkan harus ditertawakan.
saling menjelekan, apalagi salah satu Dalam salah satu acara Pesbukers, di
pemainnya Sapri selalu dijadikan bahan mana saat ada penonton yang memiliki
ejekan dan kekasaran para pemain lainnya. penampilan sederhana dan wajahnya terlihat
Pantun yang selalu menjadi jargon andalan kucel, lalu dikata-katain seenaknya kemudian
para Pesbukers juga bertugas untuk orang lain pun ikut mentertawakannya, tapi
menelanjangi sisi kelemahan setiap orang sang penonton yang dikatai hanya tersenyum,
terutama Sapri. Namun Pesbukers telah senyum yang sangat menunjukan kebohongan
memenangkan 4 penghargaan yang hasil bahwa dia menerima dihina. Itu lawakan?
votenya berasal dari masyarakat yakni, (http://www.kompasiana.com (diakses pada
Panasonic Gobel Awards 2013, Panasonic Sabtu, 21/05/2016)).
Gobel Awards 2014, Panasonic Gobel Awards Program komedi yang menayangkan
2015 dan Panasonic Gobel Awards 2016 untuk adegan kekerasan ditayangkan oleh televisi
kategori Program Komedi Terbaik. sangat berbahaya untuk remaja. Remaja
Seperti yang diketahui, Panasonic Gobel dengan mudah mulai merekam apa yang
Awards (PGA) adalah penghargaan tahunan mereka tonton. Hal tersebut nantinya akan
bagi insan dan program televisi terfavorit di dipergunakan untuk bercanda bersama
Indonesia. Panasonic Awards dilaksakan teman-temannya, baik kekerasan verbal
untuk memberikan kesempatan kepada maupun nonverbal. Media televisi telah
pemirsa menggunakan kecerdasan dan memberikan hiburan yang berlebihan, dari
kecintaan mereka dalam memilih program kekerasan dapat menghasilkan sebuah
acara atau para insan pertelevisian yang lawakan. Maka remaja saat ini cenderung
dipandang terbaik, sesuai dengan kriteria mencontoh lawakan-lawakan yang terdapat di
masing-masing melalui metode jajak pendapat media televisi.
yang netral dan transparan, serta divalidasi Menurut Undang-Undang No 32 tahun
oleh tabulator independent yang memiliki 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
kredibilitas. Sejak tahun 2004 pemilihan pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil
dilakukan melalui survei Nielsen Media analisis, KPI telah menemukan pelanggaran
Research dan hasilnya ditabulasi oleh Ernst & Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
Young. Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
Lawakan Pesbukers yang disajikan pun Penyiaran Indonesia tahun 2012 pada
menjadi khas dengan unsur kekerasan di program yang tayang di ANTV. Berdasarkan
dalamnya. Aksi pemukulan, saling ejek dan catatan KPI, program ini telah mendapatkan
berbagai kekerasan lain mereka gunakan surat sanksi administratif teguran tertulis
untuk menciptakan lawakan yang menghibur. pertama No. 386/K/KPI/07/13 tertanggal 15
Kekerasan yang ada dalam sebuah lawakan Juli 2013 (http://www.merdeka.com (diakses
kini dianggap wajar terutama oleh pihak pada Sabtu, 21/5/2016)).
produsen acara. Para penonton yang Tidak hanya itu, Program Siaran
menyaksikannya pun merasa senang dan tetap Pesbukers juga telah mendapat teguran kedua
setia menyaksikan semua ini. kalinya selama tahun 2015. Teguran tertulis

3
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

No.140/K/KPI/02/15 pada tanggal 20 penting bagi praktisi media di Indonesia


Februari 2015 (Tribunnews.com (diakses (https://coretanberharga.wordpress.com
pada Sabtu, 21/5/2016)). (diakses pada Sabtu, 21/5/2016)).
Sebelumnya Pesbukers juga pernah Sebagian pakar jurnalistik sepakat untuk
tidak ditayangkan sementara, sehubungan mengeluarkan fatwa akademik: pers adalah
dengan candaan almarhum Olga terhadap Julia cermin masyarakat. Ini berarti wajah pers
Perez yang menyapa dengan Assalamualaikum adalah wajah masyarakat; sebaliknya wajah
dan dibalas oleh Olga dengan mengatakan: masyarakat adalah wajah pers. Ketika pers
"Jupe dikit-dikit Assalamualaikum, bagus sih. menyajikan hiburan yang menonjolkan
Tapi kalau Assalamualaikum terus lama-lama kekerasan verbal dan nonverbal sebagai
kayak pengemis yee". Jenis pelanggaran ini bahan untuk ditertawakan, maka hal tersebut
dikategorikan sebagai pelanggaran atas dapat dinyatakan sebagai masyarakat yang
penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan sedang sakit. Dari keterangan tersebut dapat
norma kesopanan sehingga Pesbukers dipahami bahwa efek media massa akan selalu
mendapat sanksi administratif penghentian memberikan dampak terhadap setiap individu
sementara selama 7 (tujuh) hari berturut- baik positif maupun negatif. Hasil survei
turut tertanggal Senin, 9 Juli hingga Minggu 15 menunjukkan, sedikitnya 70 persen jam siaran
Juli 2012 (Www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu, televisi swasta di Indonesia diisi dengan
21/5/2016)). berbagai program tayangan hiburan, terlepas
Sepanjang tahun 2016 Pesbukers juga dari apakah program itu bermutu atau tidak
mendapatkan beberapa teguran tertulis lagi (Sumadiria, 2014: 28 dan 42).
dari KPI, salah satunya yakni teguran tertulis Jika merujuk pada efek fungsional media
No. 103/K/KPI/01/16 tertanggal 11 Januari komunikasi, media seharusnya adalah
2016 pukul 16.00 WIB di mana acara tersebut pembimbing, pemandu, guru atau petugas
tidak memperhatikan ketentuan tentang penyelamat (search and rescue) di mana media
norma kesopanan, perlindungan anak-anak juga merupakan lembaga sosial yang berjasa
dan remaja serta larangan ungkapan kasar dalam kehidupan masyarakat.
dan makian sebagaimana diatur dalam
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar METODE PENELITIAN
Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 Metode yang digunakan peneliti dalam
(Www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu, penelitian ini adalah metode Deskriptif
21/05/2016)). Kualitatif. Dimana metode deskriptif ditujukan
Terkadang pengelola televisi merasa untuk mengumpulkan informasi aktual secara
tidak sadar apa yang dilakukannya kepada rinci yang melukiskan variabel demi variabel.
masyarakat. Demi kepetingan mereka sendiri, Sedangkan Metode kualitatif adalah metode
mereka telah mengabaikan kepentingan pihak penelitian ilmu-ilmu sosial yang
lain. mengumpulkan dan menganalisis data berupa
Meski Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kata-kata (lisan maupun tulisan) dan
telah mengeluarkan regulasi atau aturan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti
tentang penyiaran televisi tapi terkadang tidak berusaha menghitung atau
praktisi televisi bisa menantang, bahwa mengkuantifikasikan data kualitatif yang
peraturan itu berlaku di dataran etis. Sebagai diperoleh dan dengan demikian tidak
aturan etis maka sanksinya adalah moral. menganalisis angka-angka (Afrizal, 2014: 13).
Melanggar aturan etis, ternyata bukan hal Metode Penelitian kualitatif bermaksud
yang menakutkan bagi praktisi televisi karena untuk memahami fenomena tentang apa yang
aspek moralitas bukanlah faktor yang sangat dialami oleh subjek penelitian misalnya

4
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan hasil penelitian yang dilakukan (Bungin,
lain-lain secara holistik dan dengan cara 2005:123).
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, Teknik pengumpulan data yang
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dilakukan peneliti dengan penelitian lapangan
dengan memanfaatkan berbagai metode (Field Research). Teknik penelitian lapangan
alamiah (Moleong, 2014: 6). adalah teknik pengumpulan data dengan cara
Dari keterangan di atas maka peneliti lansung ke lapangan tempat dimana dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif penelitian melalui: a) observasi adalah teknik
kualitatif agar peneliti lebih memahami penelitian yang terlibat langsung dalam proses
fenomena penelitian dengan cara memberikan penelitian baik berupa pengamatan maupun
penggambaran yang jelas tentang fenomena pendengaran. Kegiatan observasi ini meliputi
tersebut. Informan adalah orang yang pencatatan secara sistematik kejadian-
dimanfaatkan untuk memberikan informasi kejadian, perilaku, objek dan data-data lain
tentang situasi dan kondisi latar penelitian. yang berkaitan dengan penelitian. Alasan
Biasanya informan secara sukarela menjadi peneliti melakukan observasi adalah untuk
sumber dalam penelitian. menemukan interaksi yang kompleks dengan
Metode penarikan sampel dalam latar belakang sosial yang dialami objek
penelitian sosial pada dasarnya meliputi penelitian berikut pola-pola perilakunya. b)
teknik random dan nonrandom. Dalam Wawancara (interview) untuk keperluan
penelitian ini teknik yang digunakan peneliti penelitian berbeda dengan percakapan sehari-
adalah purposive sampling dimana teknik hari. Wawancara dalam penelitian dimaksud
pengambilan responden dilakukan secara untuk memperoleh data keterangan,
sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu pendirian, pendapat secara lisan dari
sesuai dengan tujuan penelitian. Proses seseorang yang disebut responden secara
penggunaan teknik ini berdasarkan keputusan langsung. Karena menyangkut data, maka
peneliti yang memilih sejumlah elemen wawancara merupakan salah satu elemen
secukupnya dari populasi yang menurut penting dalam proses penelitian. Wawancara
pendapatnya mewakili populasi (Hikmat, terstruktur merupakan wawancara yang
2011: 66). Penelitian yang akan dilakukan pewawancaranya menetapkan sendiri
oleh peneliti menggunakan informan sebagai masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang
objek atau sampel yang diteliti. Pada akan diajukan. Peneliti menggunakan jenis
penelitian ini sampel diambil dari masyarakat wawancara ini bertujuan untuk mencari
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan jawaban terhadap hipotesis kerja. Untuk itu,
Selayang, berjumlah 5 orang. Dimana objek pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi
penelitian merupakan penonton aktif (3-5 kali dan ketat. Pokok-pokok yang dijadikan dasar
menonton dalam seminggu) program acara pertanyaan diatur secara terstruktur
Pesbukers di ANTV, memiliki usia 21 sampai (Moleong, 2014:190).
40 tahun dengan tingkat pendidikan yang Untuk mempermudah penelitian, maka
beraneka ragam. peneliti menggunakan beberapa alat bantu,
Metode pengumpulan data merupakan yakni: buku catatan berfungsi untuk mencatat
bagian instrumen pengumpulan data yang semua percakapan dengan sumber data
menentukan berhasil atau tidaknya suatu sekaligus mencatat tulisan yang berkaitan
penelitian. Kesalahan penggunaan metode dengan penelitian saat proses wawancara
pengumpulan data atau yang tidak digunakan antara peneliti dan informan.
semestinya, berakibat fatal terhadap hasil- Pedoman wawancara berfungsi sebagai
pengingat akan pertanyaan tentang pendapat,

5
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

data dan informasi yang ingin peneliti gali dari dijadikan bahan terhadap masalah yang
informan serta menjadi panduan bagi peneliti ditelilti.
dalam mengajukan pertanyaan. Dokumentasi Setelah melakukan reduksi data, tahap
merupakan salah satu teknik penelitian yang selanjutnya adalah penyajian data dimana
dilakukan oleh peneliti guna memenuhi penyajian data membantu peneliti dalam
kebutuhan data baik berupa catatan, foto dan memudahkan untuk memahami apa yang
data-data lain yang berkaitan dengan objek terjadi kemudian merencanakan tahap kerja
pengamatan. selanjutnya.
Studi kepustakaan adalah teknik Penyajian data yang dilakukan peneliti
pengumpulan data dengan mengadakan disusun secara sistematis, atau stimultan
penelaahaan terhadap buku-buku, literatur- sehingga data yang diperoleh dapat
literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan menjelaskan atau menjawab masalah yang
yang ada hubungannya dengan masalah diteliti.
penelitian yang akan dipecahkan. Data yang Tahap ketiga dalam analisis data adalah
diperoleh juga melalui bahan-bahan yang dengan melakukan penarikan kesimpulan.
relevan dan berkaitan. Pengelolahan data Penarikan kesimpulan sementara akan
merupakan kegiatan yang dilakukan setelah berubah, bila tidak ditemukan bukti-bukti
pengumpulan data. Menurut Bogdan, analisis yang kuat dalam mendukung tahap
data adalah proses mencari dan menyusun pengumpulan data berikutnya. Setelah hasil
secara sistematis data yang diperoleh dari penelitian telah diuji kebenarannya, maka
hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan- peneliti dapat menarik kesimpulan dalam
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami bentuk deskriptif sebagai bahan laporan.
dan temuannya dapat diinformasikan kepada Lokasi penelitian bertempat di
orang lain (Sugiyono, 2011: 244). Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan
Teknik analisis data yang peneliti pakai Selayang, Kota Medan. Alasan peneliti memilih
adalah analisis data dalam kualitatif dimana lokasi penelitian di tempat tersebut adalah
aktivitas pengelolahan data dilakukan secara berdasarkan hasil pengamatan peneliti
terus menerus selama penelitian berlangsung, terdapat banyaknya penonton aktif channel
dimulai dari pengumpulan data sampai pada ANTV dengan tingkat pendidikan dan usia
tahap penulisan laporan. yang beranekaragam. Lokasi wawancara
Miles and Huberman (1984) dilakukan ditempat yang disepakati oleh
mengemukakan bahwa aktivitas dalam informan dan peneliti.
analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus- HASIL DAN PEMBAHASAN
menerus sampai tuntas, sehingga datanya Data dari hasil penelitian ini didapatkan
sudah jenuh (Sugiyono, 2011: 246). Berikut melalui wawancara terstruktur yang
adalah aktivitas dalam pengumpulan data dilakukan kepada 5 orang sebagai informan
yang dilakukan pada Juni –Agustus 2016, pada kurun waktu Agustus 2016. Dimana
yakni: Reduksi dalam Kamus Besar Bahasa seluruh Informan adalah warga Kelurahan
Indonesia memiliki arti merangkum, memilih Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang,
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal Kota Medan.
yang penting, dicari tema dan polanya. Berdasarkan wawancara yang peneliti
Reduksi data merupakan analisis yang lakukan terhadap ke lima informan yang
menajamkan gambaran dengan jelas sehingga menjadi sumber data peneliti, maka peneliti
kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dapat menganalis tentang “Persepsi
Masyarakat Terhadap Program Acara

6
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

Pesbukers di ANTV (Studi Deskriptif Kualitatif informan pertama. Dari penjelasan informan
Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Efek kedua, diterangkan bahwa ia mengetahui
Dari Kekerasan Verbal Dan Nonverbal Acara pengertian kekerasan verbal dan nonverbal
Pesbukers ANTV di Kelurahan Asam sembari memberikan contohnya. Informan
Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota ketiga mengetahui dengan baik apa yang
Medan). Dari hasil wawancara, terdapat dimaksud dengan kekerasan verbal dan
beberapa jawaban-jawaban berbeda yang nonverbal.
diberikan oleh kelima informan tersebut di Penjelasan informan keempat
lapangan. Berikut hasil wawancara yang menerangkan bahwa ia mengerti dengan apa
peneliti lakukan kepada Informan-informan yang dimaksud kekerasan verbal dan
tersebut. nonverbal tetapi masih ragu-ragu dengan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jawabannya. Penjelasan informan terakhir
(2002) istilah “kekerasan” berasal dari kata menerangkan bahwa dia sangat mengerti
“keras” yang berarti kuat, padat dan tidak dengan pengertian kekerasan verbal dan
mudah hancur, sedangkan bila diberi imbuhan nonverbal. Kemudian untuk memperjelas
“ke” maka akan menjadi kata “kekerasan” apakah para informan mengerti tentang
yang berarti: (1) perihal/sifat keras, (2) kekerasan verbal dan nonverbal maka peneliti
paksaan dan (3) suatu perbuatan yang menanyakan pertanyaan yang hampir mirip
menimbulkan kerusakan fisik atau non yaitu, apakah anda tahu apa yang dimaksud
fisik/psikis pada orang lain. kekerasan verbal dan nonverbal pada acara
Komunikasi verbal adalah adalah bentuk komedi di televisi?
komunikasi yang disampaikan Keterangan informan pertama
komunikator/penyampai pesan kepada menjelaskan bahwa dia mulai mengerti apa itu
komunikan/penerima pesan dengan
kekerasan verbal dan nonverbal kemudian
cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Sedangkan komunikasi nonverbal mengaitkannya dengan kasus yang sedang
sendiri sering disebut dengan kami perbincangkan. Informan kedua
komunikasi tanpa kata-kata dimana menerangkan bahwa ia mengerti apa yang
bentuk komunikasi yang digunakan dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal
seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah, pada acara komedi di televisi. Penjelasan
sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, informan ketiga menyatakan bahwa ia sangat
warna dan intonasi suara (Liliweri,
paham sekali dengan kekerasan verbal dan
1994: 88).
Dari keterangan di atas dapat nonverbal pada acara komedi di televisi.
disimpulkan bahwa komunikasi verbal dan Keterangan informan keempat menjelaskan
nonverbal memiliki keterikatan dan biasanya bahwa ia mengerti tentang kekerasan verbal
komunikasi verbal akan efektif bila diikuti dan nonverbal pada acara komedi di televisi.
oleh komunikasi nonverbal. Selanjutnya dalam Penjelasan informan terakhir
penelitian ini, peneliti akan menanyakan menerangkan bahwa dia sangat mengerti akan
sebuah pertanyaan yang menyangkut tentang apa yang dimaksud kekerasan verbal dan
pemahaman para informan mengenai nonverbal pada acara komedi di televisi. Hasil
pengertian kekerasan verbal dan nonverbal. wawancara tersebut menyimpulkan bahwa
Menurut informan pertama menjelaskan kelima informan mengerti dengan apa yang
bahwa ia tidak tahu dengan apa yang dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal
dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal kecuali informan pertama yang harus diberi
kemudian menanyakan kembali pada peneliti. tahu terlebih dahulu pengertian tentang
Peneliti selanjutnya menjelaskan arti kekerasan verbal dan nonverbal.
kekerasan verbal dan nonverbal kepada

7
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

Informan pertama menyatakan bahwa Pesbukers kecuali informan kedua yang hanya
kekerasan verbal dan nonverbal pada acara memperhatikan hiburannya saja.
Pesbukers banyak terjadi. Informan kedua Keempat informan sepakat bahwa
tidak terlalu memperhatikan kekerasan verbal kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut
dan nonverbal pada program acara Pesbukers dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan
di ANTV. Jawaban informan ketiga ketiga setuju apabila hal tersebut tidak
menyatakan bahwa ia sering melihat menyakiti orang lain dan sudah ada
kekerasan verbal dan nonverbal pada kesepakatan sebelumnya. Jenis pelanggaran
program acara Pesbukers. ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas
Jawaban informan menyatakan bahwa ia penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan
sering melihat kekerasan verbal dan norma kesopanan sehingga Pesbukers
nonverbal pada acara Pesbukers terutama mendapat sanksi administratif penghentian
pada salah satu pembawa acaranya. Jawaban sementara selama 7 (tujuh) hari berturut-
informan menerangkan bahwa ia sering turut (www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu,
melihat kekerasan verbal dan nonverbal pada 21/05/2016)).
acara tersebut kemudian ia menyatakan Menurut Undang-Undang No 32 tahun
bahwa rata-rata program komedi di Indonesia 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
terdapat kekerasan verbal maupun pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil
nonverbalnya. analisis, KPI telah menemukan pelanggaran
Informan tidak setuju kalau kekerasan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
verbal dan nonverbal dijadikan bahan lelucon Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
karena dapat ditiru anak-anak dan bisa jadi Penyiaran Indonesia tahun 2012 pada
kebiasaan untuk menertawakan kekurangan program yang tayang di ANTV. Berdasarkan
orang lain. Informan kedua menjelaskan catatan KPI, program ini telah mendapatkan
bahwa menurutnya kekerasan verbal dan surat sanksi administratif teguran tertulis
nonverbal tidak patut di jadikan bahan pertama No. 386/K/KPI/07/13 tertanggal 15
hiburan karena dapat menimbulkan kebiasaan Juli 2013(http://www.merdeka.com (diakses
yang buruk seperti mngejek kekurangan orang pada Sabtu, 21/05/2016)). Kemudian
lain untuk bahan bercanda. Menurut informan Pesbukers juga mendapatkan teguran kedua
ketiga kekerasan verbal dan nonverbal boleh kalinya selama tahun 2015 yakni teguran
dijadikan hiburan apabila tidak kelewat batas tertulis No.140/K/KPI/02/15 pada tanggal 20
dan menyakiti orang lain. Februari 2015(Tribunnews.com (diakses pada
Pernyataan informan menjelaskan Sabtu, 21/05/2016)).
bahwa menurutnya kekerasan verbal dan Sepanjang tahun 2016 Pesbukers juga
nonverbal tidak patut dijadikan bahan hiburan mendapatkan beberapa teguran tertulis lagi
karena akan menimbulkan sakit hati bagi dari KPI, salah satunya yakni teguran tertulis
korbannya dan dapat ditiru oleh anak-anak. No. 103/K/KPI/01/16 tertanggal 11 Januari
Keterangan informan menjelaskan bahwa ia 2016 pukul 16.00 WIB dimana acara tersebut
tidak setuju bila kekerasan verbal dan tidak memperhatikan ketentuan tentang
nonverbal dijadikan hiburan karena dapat norma kesopanan, perlindungan anak-anak
ditiru anak-anak dan menjadi sebuah dan remaja serta larangan ungkapan kasar
kebiasaan di masyarakat. dan makian sebagaimana diatur dalam
Dari hasil wawancara tersebut dapat Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
disimpulkan bahwa seluruh informan Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012
mengetahui bahwa ada kekerasan verbal dan (Www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu,
nonverbal yang dilakukan oleh para pemain 21/05/2016)).

8
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

Berdasarkan informasi di atas, maka Penjelasan informan ketiga


peneliti ingin mengetahui pengetahuan para menerangkan bahwa acara tersebut
informan mengenai teguran-teguran yang memberikan dampak positif seperti
diberikan KPI kepada Pesbukers dan mendatangkan artis India serta menghibur
mengajukan pertanyaan sebagai berikut masyarakat sedangkan dampak negatifnya
yakni: a) Lebih lanjut informan pertama adalah kalau hal yang tidak baik pada acara
menjelaskan bahwa ia tidak tahu teguran- tersebut dicontoh oleh anak kecil. Keterangan
teguran yang pernah diberikan KPI kepada informan menjelaskan bahwa acara tersebut
Pesbukers; b) Informan kedua mengetahui lebih banyak memberikan dampak negatif
salah satu teguran yang diberikan KPI kepada daripada dampak positif bagi penontonnya.
acara Pesbukers; c) Informan ketiga tidak Keterangan informan terakhir menjelaskan
mengetahui teguran-teguran yang diberikan bahwa menurutnya acara tersebut memiliki
KPI pada acara Pesbukers di ANTV; c) Jawaban dampak positif bukan cuma untuk
informan menjelaskan bahwa ia tidak memberikan hiburan tetapi lebih banyak
mengetahui teguran-teguran yang diberikan memberikan dampak negatif.
KPI pada program acara tersebut; d) Jawaban Berdasarkan hasil wawancara di atas
informan menjelaskan bahwa ia tidak tahu dapat disimpulkan bahwa dampak positif
teguran-teguran yang diberikan KPI pada progam acara Pesbukers adalah: a) Menghibur
acara tersebut menebak bahwa acara tersebut dan menyenangkan masyarakat; b) dapat
pernah kena teguran KPI. mendatangkan artis-artis luar negeri dan
Dari hasil wawancara tersebut dapat membuat suasana baru
disimpulkan bahwa keempat informan tidak Setelah menyimpulkan dampak positif
mengetahui teguran-teguran yang diberikan dari hasil wawancara dengan kelima informan
KPI kecuali informan kedua yang mengetahui peneliti kemudian menyimpulkan dampak
salah satu teguran yang diberikan KPI kepada negatif program acara Pesbukers yakni: a)
program acara Pesbukers dan informan kelima Terkadang perkataan yang kasar dapat ditiru
hanya menebak bahwa acara tersebut pasti anak-anak; b) Pakaian kurang sopan; c) Tidak
pernah ditegur KPI. baik bila sesuatu yang negatif ditiru anak-
Di dalam sebuah program acara pastilah anak; d) Kurang mendidik; e) Perkataan dan
terdapat dampak positif maupun negatif yang perbuatan tidak baik dapat ditiru anak-anak;
disajikan oleh program tersbut. Begitu pula f) Terkadang tidak memperhatikan sopan-
dengan Program acara Pesbukers di ANTV. santun
Berikut hasil wawancara peneliti mengenai Menurut Slameto (2010:102), persepsi
dampak negatif dan positif program tersebut. adalah proses yang menyangkut masuknya
Informan pertama menerangkan bahwa pesan atau informasi kedalam otak manusia,
dampak positif acara Pesbukers ada tetapi melalui persepsi manusia terus menerus
lebih banyak memiliki dampak negatif mengadakan hubungan dengan
terutama perkataan yang kasar dan pakaian lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat
yang kurang sopan. inderanya, yaitu indera pengelihat, pendengar,
Penjelasan informan kedua peraba, perasa dan pencium. Proses
menerangkan bahwa acara Pesbukers memiliki terbentuknya persepsi didasari pada beberapa
dampak positif yaitu untuk menghibur, tahapan yaitu: a) Stimulus atau rangsangan,
sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya persepsi diawali ketika seseorang
perlakuan verbal dan nonverbal para dihadapkan pada suatu stimulus atau
pemainnya yang tidak patut dijadikan rangsangan yang hadir dari lingkungannya; b)
tontonan karena dapat dilihat anak-anak. Registrasi, dalam proses registrasi, suatu

9
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

gejala yang nampak adalah mekanisme fisik sesuai dengan norma yang berlaku di
yang berupa penginderaan dan syaraf masyarakat karena acara tersebut ditonton
seseorang berpengaruh melalui alat indera banyak kalangan termasuk anak-anak.
yang dimilikinya. Seseorang dapat Saran informan terhadap program acara
mendengarkan atau melihat informasi yang Pesbukers; a) agar program acara Pesbukers
terkirim kepadanya. Kemudian mendaftar dalam memberikan hiburan berupa komedi
semua informasi yang terkirim kepadanya jangan menggunakan kata kasar, menghina,
tersebut; c) Interprestasi, interprestasi mencampuri kehidupan pribadi dan
merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi berpakaian lebih sopan lagi; b) semoga acara
yang sangat penting yaitu proses memberikan Pesbukers bisa lebih bagus lagi dan terus
arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses mendatangkan bintang tamu yang bermutu
interprestasi bergantung pada cara sekaligus tidak menjadikan acara tersebut
pendalamannya, motivasi dan kepribadian tempat menyindir sesama pemain; c)
seseorang (Miftah, 2003: 145). informan ketiga adalah memotivasi Pesbukers
Berdasarkan keterangan tersebut, maka agar lebih meningkatkan kualitasnya dalam
peneliti mengaitkannya dengan penelitian berkreatifitas dan meningkatkan hiburan-
yang dilakukan, tentang persepsi masyarakat hiburan yang lebih bermutu lagi; d) berharap
terhadap program acara Pesbukers di ANTV di acara tersebut kedepannya semakin bagus dan
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan meminimkan kekurangannya biar tambah
Selayang, Kota Medan. lebih keren lagi; e) semoga acara tersebut
Keterangan Informan pertama dalam berkreatifitas memperhatikan norma
menjelaskan bahwa menurutnya acara yang berlaku di masyarakat dan lebih
Pesbukers kurang bagus karena lebih banyak mendidik lagi.
memiliki dampak negatif terutama untuk Berikut adalah hasil analisis peneliti
anak-anak yang gampang meniru. Pendapat terhadap saran yang diberikan para informan
informan kedua adalah ia lumayan terhibur dari hasil wawancara yang telah dilakukan
dengan acara tersebut tetapi lebih bagus lagi yaitu: a) Penyampaian komedi sebaiknya
kalau komedi yang disajikan lebih terarah dan memperhatikan setiap perkataan dan
mengikuti norma masyarakat. Menurut tindakan yang akan dilakukan; b) Berpakaian
pendapat informan ketiga Pesbukers di ANTV yang sopan; c) Tidak menjadikan acara
bagus tetapi perkataan serta perilaku yang tersebut sebagai tempat untuk menyindir
kurang baik lebih baik dijaga karena banyak sesama pembawa acara; d) Menyajikan
ditonton oleh masyarakat. Informan keempat hiburan yang lebih bermutu; e) Lebih
menyatakan bahwa acara tersebut bagus, meningkatkan kualitas dalam berkreatifitas; f)
tetapi lebih cocok berubah menjadi program Dapat meminimalisasi segala kekurangannya;
acara lain. Persepsi informan terakhir g) Memperhatikan norma yang berlaku di
mengenai acara Pesbukers di ANTV adalah masyarakat; h) Lebih mendidik.
bahwa acara tersebut biasa aja karena lelucon Teori kegunaan dan gratifikasi adalah
yang disajikan terlalu dipaksain dan perluasan dari teori kebutuhan dan motivasi
menurutnya tayangan tersebut cocok untuk Abraham Maslow yang menyatakan bahwa
anak berusia 18 tahun ke atas. orang secara aktif berusaha untuk memenuhi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut hierarki kebutuhannya. Teori ini menyatakan
dapat disimpulkan bahwa tiga dari lima bahwa orang secara aktif mencari media
informan menyatakan acara tersebut bagus tertentu atau muatan (isi) tertentu untuk
tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu
seperti, cara menyampaikan komedi yang (West & Turner, 2013:101).

10
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat Khalayak aktif dan penggunaan medianya


disimpulkan bahwa seseorang akan mencari berorientasi pada tujuan; b) Inisisatif dalam
atau memilih sebuah media sesuai dengan menghubungkan kepuasan kebutuhan pada
kebutuhannya untuk menghasilkan sebuah media tertentu terdapat pada anggota
kepuasan. Hal itu tentu dikatakan bahwa khalayak; c) Media berkompetisi dengan
seseorang memiliki sebuah motif dalam sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan; d)
mengkonsumsi suatu media dan bebas untuk Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan
memilih media mana yang akan memenuhi penggunaan media mereka, minat dan motif
kebutuhannya. Kepuasan kebutuhan pada sehingga dapat memberikan sebuah gambaran
media tertentu terdapat pada anggota yang akurat mengenai kegunaan tersebut
khalayak dimana penilaian mengenai nilai isi kepada para peneliti; e) Penilaian mengenai
media hanya dapat dinilai oleh mereka. nilai isi media hanya dapat dinilai oleh
Hiburan adalah salah satu alasan khalayak (West & Turner, 2013:104).
seseorang untuk mencari media dalam Teori Kultivasi adalah sebuah teori yang
memenuhi kepuasannya, terutama program memprediksikan dan menjelaskan formasi
komedi yang membuat khalayak tertawa. dan pembentukkan jangka panjang dari
Beragam motif yang dimiliki khalayak dalam persepsi, pemahaman dan keyakinan
penggunaan media tersebut merupakan mengenai dunia sebagai akibat dari konsumsi
sebuah alasan bagi mereka untuk menikmati akan pesan-pesan media. Garis pemikiran
berbagai program acara yang diberikan Garbner dalam analisis kultivasi menunjukkan
televisi. Banyaknya media yang berkompetisi bahwa komunikasi massa, terutama televisi,
dengan sumber lainnya untuk memenuhi mengkultivasi keyakinan tertentu mengenai
kepuasan kebutuhan khalayak salah satunya kenyataan yang dianggap sebagai sesuatu
adalah program acara komedi Pesbukers di yang umum oleh konsumen komunikasi massa
ANTV. (West & Turner, 2013:82-85).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti Kekerasan sendiri memiliki arti sebagai
terhadap kelima informan mengenai motivasi suatu hal yang menyakiti seseorang dalam
dan kepuasan dalam menonton program acara psikis, mental, maupun jiwa. Kekerasan verbal
Pesbukers, dapat disimpulkan bahwa kelima dan nonverbal merupakan bentuk kekerasan
informan memiliki motif dalam menonton yang dapat menyakiti seseorang baik disadari
program acara Pesbukers. Tercapainya oleh pelaku maupun tidak disadarinya.
kepuasan dalam mengkonsumsi hiburan Pesbukers sendiri merupakan salah satu
hanya dirasakan oleh informan kedua dan program acara komedi yang peneliti
ketiga. Informan pertama dan keempat perhatikan menggunakan kekerasan Verbal
menyatakan bahwa program acara tersebut dan nonverbal sebagai bahan hiburan
terkadang memenuhi kebutuhannya sepanjang Agustus 2016. Hal ini diperkuat
sedangkan informan kelima menyatakan sama dengan beberapa pelanggaran yang diberikan
sekali tidak terpenuhi kebutuhannya akan KPI kepada program acara tersebut dari tahun
hiburan. 2012 sampai 2016 mengenai ketentuan
Kepuasan mereka terpenuhi atau tidak Standar Program Siaran (SPS) KPI Tahun 2012
dan memberikan dampak berupa persepsi Pasal 24 Ayat (1) dan Ayat (2). Ironisnya
negatif maupun positif. Hal ini tentu berkaitan program acara ini memenangkan 4
dengan Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Uses penghargaan yang yakni, Panasonic Gobel
and Gratification Theory) yang dikatakan oleh Awards 2013, Panasonic Gobel Awards 2014 ,
para pencetus pendekatan Katz, Blumler dan Panasonic Gobel Awards 2015 dan Panasonic
Gurevitch(1974) yang menyatakan: a) Gobel Awards 2016.

11
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

Aspek menghibur dari adegan kekerasan informan mengenai motivasi dalam menonton
yang dibentuk menjadi humor tersebut program acara Pesbukers, dapat disimpulkan
menimbulkan kenikmatan yang bahwa motivasi mempengaruhi minat orang
menyenangkan bagi khalayak yang mencari dalam menonton program acara Pesbukers.
kepuasan pada acara tersebut. Kekerasan yang Berdasarkan wawancara dengan para
dicampur humor seolah-olah bisa memangkas informan dapat disimpulkan bahwa dua
makna dan arti dari kekerasan tersebut. informan terpenuhi kebutuhannya sedangkan
Berdasarkan hasil wawancara yang dua informan lainnya merasa cukup terhibur
peneliti lakukan, kebiasaan yang dan satu informan sama sekali tidak terpenuhi
menggunakan kekerasan verbal dan kepuasannya dalam mengkonsumsi acara
nonverbal sebagai hiburan dapat tersebut. Para informan menyatakan bintang
mengakibatkan audiens yang menikmati tamu sangat mempengaruhi minat kelima
adegan tersebut menjadi hilang kepekaannya informan dalam menonton acara Pesbukers
terhadap korban kekerasan di dalamnya dan seperti pelawak lain, artis idola, dan artis dari
mungkin akan terjadi didalam kehidupan luar negeri. Kelima informan mengatakan
realitas sehari-hari. Pada akhirnya kekerasan program acara Pesbukers tidak bagus untuk
pun tidak lagi dirasakan sebagai sebuah ditonton anak-anak karena mereka akan
kekerasan, tetapi sebagai hal yang wajar saja. mudah menirunya baik dari segi perkataan
Kaitan teori ini dengan pembahasan peneliti dan pakaian. Dari hasil wawancara mengenai
mengenai persepsi masyarakat terhadap kekerasan verbal dan nonverbal yang
kekerasan verbal dan nonverbal program dilakukan oleh para pemain Pesbukers,
acara Pesbukers di ANTV adalah mengenai keempat informan menyatakan bahwa hal itu
dampak jangka panjang terhadap perilaku terjadi dalam acara tersebut kecuali informan
anak-anak maupun masyarakat yang akan kedua yang hanya memperhatikan hiburannya
berpengaruh dalam kehidupan pada saat ini saja. Kemudian saat peneliti menanyakan,
maupun pada masa yang akan datang. Kata- apakah kekerasan verbal dan nonverbal pada
kata kasar berupa julukan, sindiran dan ejekan sebuah acara komedi patut untuk dijadikan
yang sering dilontarkan kepada seseorang hiburan? Keempat informan sepakat bahwa
terlihat tidak berdampak besar. Padahal pada kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut
kenyataannya, tidak semua orang terutama dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan
anak-anak dapat menerima, bahkan mereka ketiga setuju apabila hal tersebut tidak
dapat menirunya. Hal tersebut tentu saja menyakiti orang lain dan sudah ada
dapat menjadi “kebiasaan” buruk untuk kesepakatan sebelumnya. Mengenai teguran-
masyarakat khususnya anak-anak. teguran yang diberikan KPI, keempat
informan tidak mengetahui teguran-teguran
SIMPULAN yang diberikan KPI kecuali informan kedua
Sesuai dengan data yang diperoleh yang mengetahui salah satu teguran yang
peneliti, para informan merupakan penonton diberikan KPI kepada program acara
aktif sesuai dengan kriteria yang dituju Pesbukers dan informan kelima hanya
peneliti yakni menonton tiga kali dalam lima menebak bahwa acara tersebut pasti pernah
hari tayang per minggu. Faktor-faktor yang ditegur KPI. Berdasarkan hasil wawancara
mempengaruhi perbedaan jawaban dari para pada kelima informan, program acara
informan adalah usia, pendidikan, motif, Pesbukers memiliki dampak negatif yang lebih
pengetahuan/Intelektual, suka atau tidak banyak daripada dampak positif. Dimana
sukanya pada program tersebut dan dampak negatif progam acara Pesbukers
lingkungan. Hasil wawancara terhadap kelima adalah, perkataan yang kasar dapat ditiru

12
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.

anak-anak, pakaian kurang sopan, sesuatu Miftah, T., (2003). Perilaku Organisasi Konsep
yang negatif dapat ditiru anak-anak, kurang Dasar dan Aplikasinya. Grafindo Persada,
Jakarta.
mendidik, perkataan dan perbuatan tidak baik
Moleong, L.J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif.
dapat ditiru anak-anak dan terkadang tidak PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
memperhatikan sopan-santun. Sedangkan Morrisan, M.A., (2011), Managemen Media
dampak positifnya adalah menghibur dan Penyiaran Edisi Revisi, Kencana Prenada
menyenangkan masyarakat dengan Media Group, Jakarta.
. (2013). Manajemen Media
mendatangkan artis-artis luar negeri dan Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio
membuat suasana baru. Persepsi masyarakat &Televisi. Kencana Prenada Media Group,
mengenai keseluruhan program acara Jakarta.
Pesbukers berdasarkan hasil wawancara . (2013). Teori Komunikasi tentang
komunikator, pesan, percakapan, dan
tersebut adalah tiga dari lima informan
hubungan (interpersonal). Ghalia Indonesia,
menyatakan acara tersebut bagus tetapi ada Bogor.
beberapa hal yang harus diperbaiki seperti, Nurrudin, (2013). Pengantar Komunikasi Massa.
cara berpakaian dan penyampaikan komedi PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
yang sesuai dengan norma yang berlaku di Rakhmat, J., (2005). Metode Penelitian
Komunikasi. PT Rosdakarya, Bandung.
masyarakat.
Severin, W., & James W.T., (2005). Teori
Komunikasi, Sejarah Metode dan Terapan di
DAFTAR PUSTAKA dalam Media Massa. Kencana Prenada
Ardianto, E., dan Lukiati, K.E., (2004). Komunikasi Media Group, Jakarta.
Massa Suatu Pengantar. PT. Remaja Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Rosdakarya Offset, Bandung. Mempengaruhinya. Rineka Cipta,
Afrizal, (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Jakarta
Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Kualitatif, dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Disiplin Ilmu. PT Raja Grafindo Persada, Sumadiria, A.S.H., (2014). Sosiologi Komunikasi
Jakarta. Massa. Simbiosa Rekatama Media,
Bungin, B., (2005). Metodologi Penelitian Bandung.
Kuantitatif. Kencana Perdana Media Group, West, R. dan Turner, H. (2013). Pengantar Teori
Jakarta. Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Salemba
Departemen Pendidikan Nasional, Tim Prima Humanika, Jakarta Selatan.
Pena, (2002). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Sumber Lain:
Effendy, O.U., (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Https://coretanberharga.wordpress.com, Said
Praktek Cetakan Kesembilanbelas. PT Nurhidayat, Menertawakan
Remaja Rosdakarya, Bandung. Kekerasan, diakses pada Sabtu,
Fachruddin, A., (2012). Dasar-Dasar Produksi 21/05/2016.
Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Https://Kpi.go.id, ST, Teguran Tertulis Untuk
Investigasi, Dokumenter Dan Teknik Program Siaran "Pesbukers" ANTV,
Editing. Kencana Perdana Media Group, diterbitkan pada Jum'at, 20 Februari 2015,
Jakarta. pukul 21:33, diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
Gulo, W. (2007). Metode Penelitian Ilmiah. PT , ST, Teguran Tertulis Untuk
Salatiga, Jakarta. Program Siaran "Pesbukers" ANTV,
Hikmat, M.M., (2011). Metode Penelitian Dalam diterbitkan pada Rabu, 19 Februari 2014,
Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. pukul 15:26, diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
Graha Ilmu, Bandung. , RG, KPI Pusat Beri Peringatan
Kuswandi, W., (1996). Komunikasi Massa: Sebuah Tiga Program Acara Ramadhan, diterbitkan
Analisis Media Televisi. Rineka Cipta, pada Kamis, 23 Jun 2016, pukul 12:53 diakses
Jakarta. pada Sabtu, 21/05/2016.
Liliweri, A., (1994). Komunikasi Verbal dan , RG, Peringatan Tertulis Program
Nonverbal. PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Siaran “Pesbukers Ramadhan” ANTV,

13
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di

diterbitkan pada Rabu, 22 Jun 2016, pukul Https://Www.Merdeka.com, Dharmawan Sutanto,


19:38, diakses pada Sabtu, 21/05/2016. KPI beri sanksi 'Pesbukers' pengurangan
, ST, Peringatan untuk Program jam tayang 30 Menit, Jumat, 24 Januari
Siaran “Pesbukers” ANTV, diterbitkan pada 2014, pukul 17:28, diakses pada Sabtu,
Rabu, 30 November 2016, pukul 07:07, 21/05/2016.
diakses pada Sabtu, 21/05/2016. Http://www.kompasiana.com, Hatertolover –
, SIP, Teguran Tertulis Program pesbukers lucu adalah menghina dan
Siaran "Pesbuker" ANTV, diterbitkan pada ngomong-kasar, diakses pada Sabtu,
Rabu, 15 Juli 2015, pukul 10:19, diakses pada 21/05/2016.
Sabtu, 21/05/2016. Http://www.merdeka.com - Ini 40 candaan
, ST, Penghentian Sementara berlebihan di program Pesbukers yang
Program Siaran "Pesbukers" ANTV , ditegur KPI, diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
diterbitkan pada Selasa, 03 Juli 2012, pukul Http://tribunnews.com, Jakarta - Acara Pesbukers
07:00, diakses pada Sabtu, 21/05/2016. yang ditayangkan ANTV Senin (6/4/2015)
ditegur Komisi Penyiaran Indonesia Pusat
(KPI Pusat), diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
Http://www.wikipedia.com, Pesbukers, diakses
pada Sabtu, 21/05/2016.

14

Anda mungkin juga menyukai