SIMBOLIKA
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika
Abstract
The purpose of this study is to explain the perceptions and factors that affect the community in the Village
Kumbang Asam, Medan Selayang District, Medan City, against verbal and nonverbal violence Pesbukers
program event in ANTV. The scope of this study is all words or sentences that fall within the category of
public perception of verbal and nonverbal violence. Descriptive qualitative research methods and the
theory of Uses and Gratification and cultivation theory used to be the basis of research. Interviews from
the four informants revealed that verbal and nonverbal violence occurred, and only the second informant
paid attention to his entertainment alone. The four informants agreed that it should not be used as
entertainment material, while the third informant agreed that it did not hurt others and there was an
earlier agreement. The five informants stated that Pesbukers programs have more negative effects than
positive and are not good for children to watch. The fifth perception of the informant stated the event was
good but there were some things to be improved such as, the way of dressing and the comedy conveyors
adapted to the norms of society. Factors influencing the different informants' answers are age, education,
motive, knowledge, likes or dislikes for the program and the environment. Interview results said three out
of five informants felt uncomfortable with the presentation of jokes given by the players Pesbukers.
Keywords: Public Perception, Verbal and Nonverbal Violence, Pesbukers Event Program, ANTV
How to Cite: Ginting, R.S., Ramdeswati P., (2018), Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara
Pesbukers di ANTV, SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
1
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
2
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
dimulai pada 18 Juli 2011, ditayangkan 1,5 Seperti yang diketahui peneliti,
jam setiap hari selama bulan ramadhan Pesbukers juga sering beberapa kali
sebelum berbuka. Pesbukers awalnya dirintis mengundang anak-anak sekolah yang masih
oleh almarhum Olga Syahputra, Jessica memakai seragam sebagai penonton langsung.
Iskandar, Raffi Ahmad, Opie Kumis dan Qubil Alasan bercanda dan untuk menghibur
AJ. Berdasarkan pengamatan peneliti, menjadikan kekerasan verbal dan nonverval
Pesbukers sangat kental dengan caci maki dan harus dimaklumi bahkan harus ditertawakan.
saling menjelekan, apalagi salah satu Dalam salah satu acara Pesbukers, di
pemainnya Sapri selalu dijadikan bahan mana saat ada penonton yang memiliki
ejekan dan kekasaran para pemain lainnya. penampilan sederhana dan wajahnya terlihat
Pantun yang selalu menjadi jargon andalan kucel, lalu dikata-katain seenaknya kemudian
para Pesbukers juga bertugas untuk orang lain pun ikut mentertawakannya, tapi
menelanjangi sisi kelemahan setiap orang sang penonton yang dikatai hanya tersenyum,
terutama Sapri. Namun Pesbukers telah senyum yang sangat menunjukan kebohongan
memenangkan 4 penghargaan yang hasil bahwa dia menerima dihina. Itu lawakan?
votenya berasal dari masyarakat yakni, (http://www.kompasiana.com (diakses pada
Panasonic Gobel Awards 2013, Panasonic Sabtu, 21/05/2016)).
Gobel Awards 2014, Panasonic Gobel Awards Program komedi yang menayangkan
2015 dan Panasonic Gobel Awards 2016 untuk adegan kekerasan ditayangkan oleh televisi
kategori Program Komedi Terbaik. sangat berbahaya untuk remaja. Remaja
Seperti yang diketahui, Panasonic Gobel dengan mudah mulai merekam apa yang
Awards (PGA) adalah penghargaan tahunan mereka tonton. Hal tersebut nantinya akan
bagi insan dan program televisi terfavorit di dipergunakan untuk bercanda bersama
Indonesia. Panasonic Awards dilaksakan teman-temannya, baik kekerasan verbal
untuk memberikan kesempatan kepada maupun nonverbal. Media televisi telah
pemirsa menggunakan kecerdasan dan memberikan hiburan yang berlebihan, dari
kecintaan mereka dalam memilih program kekerasan dapat menghasilkan sebuah
acara atau para insan pertelevisian yang lawakan. Maka remaja saat ini cenderung
dipandang terbaik, sesuai dengan kriteria mencontoh lawakan-lawakan yang terdapat di
masing-masing melalui metode jajak pendapat media televisi.
yang netral dan transparan, serta divalidasi Menurut Undang-Undang No 32 tahun
oleh tabulator independent yang memiliki 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
kredibilitas. Sejak tahun 2004 pemilihan pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil
dilakukan melalui survei Nielsen Media analisis, KPI telah menemukan pelanggaran
Research dan hasilnya ditabulasi oleh Ernst & Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
Young. Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
Lawakan Pesbukers yang disajikan pun Penyiaran Indonesia tahun 2012 pada
menjadi khas dengan unsur kekerasan di program yang tayang di ANTV. Berdasarkan
dalamnya. Aksi pemukulan, saling ejek dan catatan KPI, program ini telah mendapatkan
berbagai kekerasan lain mereka gunakan surat sanksi administratif teguran tertulis
untuk menciptakan lawakan yang menghibur. pertama No. 386/K/KPI/07/13 tertanggal 15
Kekerasan yang ada dalam sebuah lawakan Juli 2013 (http://www.merdeka.com (diakses
kini dianggap wajar terutama oleh pihak pada Sabtu, 21/5/2016)).
produsen acara. Para penonton yang Tidak hanya itu, Program Siaran
menyaksikannya pun merasa senang dan tetap Pesbukers juga telah mendapat teguran kedua
setia menyaksikan semua ini. kalinya selama tahun 2015. Teguran tertulis
3
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
4
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan hasil penelitian yang dilakukan (Bungin,
lain-lain secara holistik dan dengan cara 2005:123).
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, Teknik pengumpulan data yang
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dilakukan peneliti dengan penelitian lapangan
dengan memanfaatkan berbagai metode (Field Research). Teknik penelitian lapangan
alamiah (Moleong, 2014: 6). adalah teknik pengumpulan data dengan cara
Dari keterangan di atas maka peneliti lansung ke lapangan tempat dimana dilakukan
menggunakan metode penelitian deskriptif penelitian melalui: a) observasi adalah teknik
kualitatif agar peneliti lebih memahami penelitian yang terlibat langsung dalam proses
fenomena penelitian dengan cara memberikan penelitian baik berupa pengamatan maupun
penggambaran yang jelas tentang fenomena pendengaran. Kegiatan observasi ini meliputi
tersebut. Informan adalah orang yang pencatatan secara sistematik kejadian-
dimanfaatkan untuk memberikan informasi kejadian, perilaku, objek dan data-data lain
tentang situasi dan kondisi latar penelitian. yang berkaitan dengan penelitian. Alasan
Biasanya informan secara sukarela menjadi peneliti melakukan observasi adalah untuk
sumber dalam penelitian. menemukan interaksi yang kompleks dengan
Metode penarikan sampel dalam latar belakang sosial yang dialami objek
penelitian sosial pada dasarnya meliputi penelitian berikut pola-pola perilakunya. b)
teknik random dan nonrandom. Dalam Wawancara (interview) untuk keperluan
penelitian ini teknik yang digunakan peneliti penelitian berbeda dengan percakapan sehari-
adalah purposive sampling dimana teknik hari. Wawancara dalam penelitian dimaksud
pengambilan responden dilakukan secara untuk memperoleh data keterangan,
sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu pendirian, pendapat secara lisan dari
sesuai dengan tujuan penelitian. Proses seseorang yang disebut responden secara
penggunaan teknik ini berdasarkan keputusan langsung. Karena menyangkut data, maka
peneliti yang memilih sejumlah elemen wawancara merupakan salah satu elemen
secukupnya dari populasi yang menurut penting dalam proses penelitian. Wawancara
pendapatnya mewakili populasi (Hikmat, terstruktur merupakan wawancara yang
2011: 66). Penelitian yang akan dilakukan pewawancaranya menetapkan sendiri
oleh peneliti menggunakan informan sebagai masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang
objek atau sampel yang diteliti. Pada akan diajukan. Peneliti menggunakan jenis
penelitian ini sampel diambil dari masyarakat wawancara ini bertujuan untuk mencari
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan jawaban terhadap hipotesis kerja. Untuk itu,
Selayang, berjumlah 5 orang. Dimana objek pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi
penelitian merupakan penonton aktif (3-5 kali dan ketat. Pokok-pokok yang dijadikan dasar
menonton dalam seminggu) program acara pertanyaan diatur secara terstruktur
Pesbukers di ANTV, memiliki usia 21 sampai (Moleong, 2014:190).
40 tahun dengan tingkat pendidikan yang Untuk mempermudah penelitian, maka
beraneka ragam. peneliti menggunakan beberapa alat bantu,
Metode pengumpulan data merupakan yakni: buku catatan berfungsi untuk mencatat
bagian instrumen pengumpulan data yang semua percakapan dengan sumber data
menentukan berhasil atau tidaknya suatu sekaligus mencatat tulisan yang berkaitan
penelitian. Kesalahan penggunaan metode dengan penelitian saat proses wawancara
pengumpulan data atau yang tidak digunakan antara peneliti dan informan.
semestinya, berakibat fatal terhadap hasil- Pedoman wawancara berfungsi sebagai
pengingat akan pertanyaan tentang pendapat,
5
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
data dan informasi yang ingin peneliti gali dari dijadikan bahan terhadap masalah yang
informan serta menjadi panduan bagi peneliti ditelilti.
dalam mengajukan pertanyaan. Dokumentasi Setelah melakukan reduksi data, tahap
merupakan salah satu teknik penelitian yang selanjutnya adalah penyajian data dimana
dilakukan oleh peneliti guna memenuhi penyajian data membantu peneliti dalam
kebutuhan data baik berupa catatan, foto dan memudahkan untuk memahami apa yang
data-data lain yang berkaitan dengan objek terjadi kemudian merencanakan tahap kerja
pengamatan. selanjutnya.
Studi kepustakaan adalah teknik Penyajian data yang dilakukan peneliti
pengumpulan data dengan mengadakan disusun secara sistematis, atau stimultan
penelaahaan terhadap buku-buku, literatur- sehingga data yang diperoleh dapat
literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan menjelaskan atau menjawab masalah yang
yang ada hubungannya dengan masalah diteliti.
penelitian yang akan dipecahkan. Data yang Tahap ketiga dalam analisis data adalah
diperoleh juga melalui bahan-bahan yang dengan melakukan penarikan kesimpulan.
relevan dan berkaitan. Pengelolahan data Penarikan kesimpulan sementara akan
merupakan kegiatan yang dilakukan setelah berubah, bila tidak ditemukan bukti-bukti
pengumpulan data. Menurut Bogdan, analisis yang kuat dalam mendukung tahap
data adalah proses mencari dan menyusun pengumpulan data berikutnya. Setelah hasil
secara sistematis data yang diperoleh dari penelitian telah diuji kebenarannya, maka
hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan- peneliti dapat menarik kesimpulan dalam
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami bentuk deskriptif sebagai bahan laporan.
dan temuannya dapat diinformasikan kepada Lokasi penelitian bertempat di
orang lain (Sugiyono, 2011: 244). Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan
Teknik analisis data yang peneliti pakai Selayang, Kota Medan. Alasan peneliti memilih
adalah analisis data dalam kualitatif dimana lokasi penelitian di tempat tersebut adalah
aktivitas pengelolahan data dilakukan secara berdasarkan hasil pengamatan peneliti
terus menerus selama penelitian berlangsung, terdapat banyaknya penonton aktif channel
dimulai dari pengumpulan data sampai pada ANTV dengan tingkat pendidikan dan usia
tahap penulisan laporan. yang beranekaragam. Lokasi wawancara
Miles and Huberman (1984) dilakukan ditempat yang disepakati oleh
mengemukakan bahwa aktivitas dalam informan dan peneliti.
analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus- HASIL DAN PEMBAHASAN
menerus sampai tuntas, sehingga datanya Data dari hasil penelitian ini didapatkan
sudah jenuh (Sugiyono, 2011: 246). Berikut melalui wawancara terstruktur yang
adalah aktivitas dalam pengumpulan data dilakukan kepada 5 orang sebagai informan
yang dilakukan pada Juni –Agustus 2016, pada kurun waktu Agustus 2016. Dimana
yakni: Reduksi dalam Kamus Besar Bahasa seluruh Informan adalah warga Kelurahan
Indonesia memiliki arti merangkum, memilih Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang,
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal Kota Medan.
yang penting, dicari tema dan polanya. Berdasarkan wawancara yang peneliti
Reduksi data merupakan analisis yang lakukan terhadap ke lima informan yang
menajamkan gambaran dengan jelas sehingga menjadi sumber data peneliti, maka peneliti
kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dapat menganalis tentang “Persepsi
Masyarakat Terhadap Program Acara
6
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
Pesbukers di ANTV (Studi Deskriptif Kualitatif informan pertama. Dari penjelasan informan
Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Efek kedua, diterangkan bahwa ia mengetahui
Dari Kekerasan Verbal Dan Nonverbal Acara pengertian kekerasan verbal dan nonverbal
Pesbukers ANTV di Kelurahan Asam sembari memberikan contohnya. Informan
Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota ketiga mengetahui dengan baik apa yang
Medan). Dari hasil wawancara, terdapat dimaksud dengan kekerasan verbal dan
beberapa jawaban-jawaban berbeda yang nonverbal.
diberikan oleh kelima informan tersebut di Penjelasan informan keempat
lapangan. Berikut hasil wawancara yang menerangkan bahwa ia mengerti dengan apa
peneliti lakukan kepada Informan-informan yang dimaksud kekerasan verbal dan
tersebut. nonverbal tetapi masih ragu-ragu dengan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jawabannya. Penjelasan informan terakhir
(2002) istilah “kekerasan” berasal dari kata menerangkan bahwa dia sangat mengerti
“keras” yang berarti kuat, padat dan tidak dengan pengertian kekerasan verbal dan
mudah hancur, sedangkan bila diberi imbuhan nonverbal. Kemudian untuk memperjelas
“ke” maka akan menjadi kata “kekerasan” apakah para informan mengerti tentang
yang berarti: (1) perihal/sifat keras, (2) kekerasan verbal dan nonverbal maka peneliti
paksaan dan (3) suatu perbuatan yang menanyakan pertanyaan yang hampir mirip
menimbulkan kerusakan fisik atau non yaitu, apakah anda tahu apa yang dimaksud
fisik/psikis pada orang lain. kekerasan verbal dan nonverbal pada acara
Komunikasi verbal adalah adalah bentuk komedi di televisi?
komunikasi yang disampaikan Keterangan informan pertama
komunikator/penyampai pesan kepada menjelaskan bahwa dia mulai mengerti apa itu
komunikan/penerima pesan dengan
kekerasan verbal dan nonverbal kemudian
cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Sedangkan komunikasi nonverbal mengaitkannya dengan kasus yang sedang
sendiri sering disebut dengan kami perbincangkan. Informan kedua
komunikasi tanpa kata-kata dimana menerangkan bahwa ia mengerti apa yang
bentuk komunikasi yang digunakan dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal
seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah, pada acara komedi di televisi. Penjelasan
sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, informan ketiga menyatakan bahwa ia sangat
warna dan intonasi suara (Liliweri,
paham sekali dengan kekerasan verbal dan
1994: 88).
Dari keterangan di atas dapat nonverbal pada acara komedi di televisi.
disimpulkan bahwa komunikasi verbal dan Keterangan informan keempat menjelaskan
nonverbal memiliki keterikatan dan biasanya bahwa ia mengerti tentang kekerasan verbal
komunikasi verbal akan efektif bila diikuti dan nonverbal pada acara komedi di televisi.
oleh komunikasi nonverbal. Selanjutnya dalam Penjelasan informan terakhir
penelitian ini, peneliti akan menanyakan menerangkan bahwa dia sangat mengerti akan
sebuah pertanyaan yang menyangkut tentang apa yang dimaksud kekerasan verbal dan
pemahaman para informan mengenai nonverbal pada acara komedi di televisi. Hasil
pengertian kekerasan verbal dan nonverbal. wawancara tersebut menyimpulkan bahwa
Menurut informan pertama menjelaskan kelima informan mengerti dengan apa yang
bahwa ia tidak tahu dengan apa yang dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal
dimaksud kekerasan verbal dan nonverbal kecuali informan pertama yang harus diberi
kemudian menanyakan kembali pada peneliti. tahu terlebih dahulu pengertian tentang
Peneliti selanjutnya menjelaskan arti kekerasan verbal dan nonverbal.
kekerasan verbal dan nonverbal kepada
7
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
Informan pertama menyatakan bahwa Pesbukers kecuali informan kedua yang hanya
kekerasan verbal dan nonverbal pada acara memperhatikan hiburannya saja.
Pesbukers banyak terjadi. Informan kedua Keempat informan sepakat bahwa
tidak terlalu memperhatikan kekerasan verbal kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut
dan nonverbal pada program acara Pesbukers dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan
di ANTV. Jawaban informan ketiga ketiga setuju apabila hal tersebut tidak
menyatakan bahwa ia sering melihat menyakiti orang lain dan sudah ada
kekerasan verbal dan nonverbal pada kesepakatan sebelumnya. Jenis pelanggaran
program acara Pesbukers. ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas
Jawaban informan menyatakan bahwa ia penghormatan terhadap nilai-nilai agama dan
sering melihat kekerasan verbal dan norma kesopanan sehingga Pesbukers
nonverbal pada acara Pesbukers terutama mendapat sanksi administratif penghentian
pada salah satu pembawa acaranya. Jawaban sementara selama 7 (tujuh) hari berturut-
informan menerangkan bahwa ia sering turut (www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu,
melihat kekerasan verbal dan nonverbal pada 21/05/2016)).
acara tersebut kemudian ia menyatakan Menurut Undang-Undang No 32 tahun
bahwa rata-rata program komedi di Indonesia 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran),
terdapat kekerasan verbal maupun pengaduan masyarakat, pemantauan dan hasil
nonverbalnya. analisis, KPI telah menemukan pelanggaran
Informan tidak setuju kalau kekerasan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
verbal dan nonverbal dijadikan bahan lelucon Program Siaran (P3 dan SPS) Komisi
karena dapat ditiru anak-anak dan bisa jadi Penyiaran Indonesia tahun 2012 pada
kebiasaan untuk menertawakan kekurangan program yang tayang di ANTV. Berdasarkan
orang lain. Informan kedua menjelaskan catatan KPI, program ini telah mendapatkan
bahwa menurutnya kekerasan verbal dan surat sanksi administratif teguran tertulis
nonverbal tidak patut di jadikan bahan pertama No. 386/K/KPI/07/13 tertanggal 15
hiburan karena dapat menimbulkan kebiasaan Juli 2013(http://www.merdeka.com (diakses
yang buruk seperti mngejek kekurangan orang pada Sabtu, 21/05/2016)). Kemudian
lain untuk bahan bercanda. Menurut informan Pesbukers juga mendapatkan teguran kedua
ketiga kekerasan verbal dan nonverbal boleh kalinya selama tahun 2015 yakni teguran
dijadikan hiburan apabila tidak kelewat batas tertulis No.140/K/KPI/02/15 pada tanggal 20
dan menyakiti orang lain. Februari 2015(Tribunnews.com (diakses pada
Pernyataan informan menjelaskan Sabtu, 21/05/2016)).
bahwa menurutnya kekerasan verbal dan Sepanjang tahun 2016 Pesbukers juga
nonverbal tidak patut dijadikan bahan hiburan mendapatkan beberapa teguran tertulis lagi
karena akan menimbulkan sakit hati bagi dari KPI, salah satunya yakni teguran tertulis
korbannya dan dapat ditiru oleh anak-anak. No. 103/K/KPI/01/16 tertanggal 11 Januari
Keterangan informan menjelaskan bahwa ia 2016 pukul 16.00 WIB dimana acara tersebut
tidak setuju bila kekerasan verbal dan tidak memperhatikan ketentuan tentang
nonverbal dijadikan hiburan karena dapat norma kesopanan, perlindungan anak-anak
ditiru anak-anak dan menjadi sebuah dan remaja serta larangan ungkapan kasar
kebiasaan di masyarakat. dan makian sebagaimana diatur dalam
Dari hasil wawancara tersebut dapat Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
disimpulkan bahwa seluruh informan Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012
mengetahui bahwa ada kekerasan verbal dan (Www.Kpi.go.id (diakses pada Sabtu,
nonverbal yang dilakukan oleh para pemain 21/05/2016)).
8
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
9
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
gejala yang nampak adalah mekanisme fisik sesuai dengan norma yang berlaku di
yang berupa penginderaan dan syaraf masyarakat karena acara tersebut ditonton
seseorang berpengaruh melalui alat indera banyak kalangan termasuk anak-anak.
yang dimilikinya. Seseorang dapat Saran informan terhadap program acara
mendengarkan atau melihat informasi yang Pesbukers; a) agar program acara Pesbukers
terkirim kepadanya. Kemudian mendaftar dalam memberikan hiburan berupa komedi
semua informasi yang terkirim kepadanya jangan menggunakan kata kasar, menghina,
tersebut; c) Interprestasi, interprestasi mencampuri kehidupan pribadi dan
merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi berpakaian lebih sopan lagi; b) semoga acara
yang sangat penting yaitu proses memberikan Pesbukers bisa lebih bagus lagi dan terus
arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses mendatangkan bintang tamu yang bermutu
interprestasi bergantung pada cara sekaligus tidak menjadikan acara tersebut
pendalamannya, motivasi dan kepribadian tempat menyindir sesama pemain; c)
seseorang (Miftah, 2003: 145). informan ketiga adalah memotivasi Pesbukers
Berdasarkan keterangan tersebut, maka agar lebih meningkatkan kualitasnya dalam
peneliti mengaitkannya dengan penelitian berkreatifitas dan meningkatkan hiburan-
yang dilakukan, tentang persepsi masyarakat hiburan yang lebih bermutu lagi; d) berharap
terhadap program acara Pesbukers di ANTV di acara tersebut kedepannya semakin bagus dan
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan meminimkan kekurangannya biar tambah
Selayang, Kota Medan. lebih keren lagi; e) semoga acara tersebut
Keterangan Informan pertama dalam berkreatifitas memperhatikan norma
menjelaskan bahwa menurutnya acara yang berlaku di masyarakat dan lebih
Pesbukers kurang bagus karena lebih banyak mendidik lagi.
memiliki dampak negatif terutama untuk Berikut adalah hasil analisis peneliti
anak-anak yang gampang meniru. Pendapat terhadap saran yang diberikan para informan
informan kedua adalah ia lumayan terhibur dari hasil wawancara yang telah dilakukan
dengan acara tersebut tetapi lebih bagus lagi yaitu: a) Penyampaian komedi sebaiknya
kalau komedi yang disajikan lebih terarah dan memperhatikan setiap perkataan dan
mengikuti norma masyarakat. Menurut tindakan yang akan dilakukan; b) Berpakaian
pendapat informan ketiga Pesbukers di ANTV yang sopan; c) Tidak menjadikan acara
bagus tetapi perkataan serta perilaku yang tersebut sebagai tempat untuk menyindir
kurang baik lebih baik dijaga karena banyak sesama pembawa acara; d) Menyajikan
ditonton oleh masyarakat. Informan keempat hiburan yang lebih bermutu; e) Lebih
menyatakan bahwa acara tersebut bagus, meningkatkan kualitas dalam berkreatifitas; f)
tetapi lebih cocok berubah menjadi program Dapat meminimalisasi segala kekurangannya;
acara lain. Persepsi informan terakhir g) Memperhatikan norma yang berlaku di
mengenai acara Pesbukers di ANTV adalah masyarakat; h) Lebih mendidik.
bahwa acara tersebut biasa aja karena lelucon Teori kegunaan dan gratifikasi adalah
yang disajikan terlalu dipaksain dan perluasan dari teori kebutuhan dan motivasi
menurutnya tayangan tersebut cocok untuk Abraham Maslow yang menyatakan bahwa
anak berusia 18 tahun ke atas. orang secara aktif berusaha untuk memenuhi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut hierarki kebutuhannya. Teori ini menyatakan
dapat disimpulkan bahwa tiga dari lima bahwa orang secara aktif mencari media
informan menyatakan acara tersebut bagus tertentu atau muatan (isi) tertentu untuk
tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu
seperti, cara menyampaikan komedi yang (West & Turner, 2013:101).
10
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
11
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
Aspek menghibur dari adegan kekerasan informan mengenai motivasi dalam menonton
yang dibentuk menjadi humor tersebut program acara Pesbukers, dapat disimpulkan
menimbulkan kenikmatan yang bahwa motivasi mempengaruhi minat orang
menyenangkan bagi khalayak yang mencari dalam menonton program acara Pesbukers.
kepuasan pada acara tersebut. Kekerasan yang Berdasarkan wawancara dengan para
dicampur humor seolah-olah bisa memangkas informan dapat disimpulkan bahwa dua
makna dan arti dari kekerasan tersebut. informan terpenuhi kebutuhannya sedangkan
Berdasarkan hasil wawancara yang dua informan lainnya merasa cukup terhibur
peneliti lakukan, kebiasaan yang dan satu informan sama sekali tidak terpenuhi
menggunakan kekerasan verbal dan kepuasannya dalam mengkonsumsi acara
nonverbal sebagai hiburan dapat tersebut. Para informan menyatakan bintang
mengakibatkan audiens yang menikmati tamu sangat mempengaruhi minat kelima
adegan tersebut menjadi hilang kepekaannya informan dalam menonton acara Pesbukers
terhadap korban kekerasan di dalamnya dan seperti pelawak lain, artis idola, dan artis dari
mungkin akan terjadi didalam kehidupan luar negeri. Kelima informan mengatakan
realitas sehari-hari. Pada akhirnya kekerasan program acara Pesbukers tidak bagus untuk
pun tidak lagi dirasakan sebagai sebuah ditonton anak-anak karena mereka akan
kekerasan, tetapi sebagai hal yang wajar saja. mudah menirunya baik dari segi perkataan
Kaitan teori ini dengan pembahasan peneliti dan pakaian. Dari hasil wawancara mengenai
mengenai persepsi masyarakat terhadap kekerasan verbal dan nonverbal yang
kekerasan verbal dan nonverbal program dilakukan oleh para pemain Pesbukers,
acara Pesbukers di ANTV adalah mengenai keempat informan menyatakan bahwa hal itu
dampak jangka panjang terhadap perilaku terjadi dalam acara tersebut kecuali informan
anak-anak maupun masyarakat yang akan kedua yang hanya memperhatikan hiburannya
berpengaruh dalam kehidupan pada saat ini saja. Kemudian saat peneliti menanyakan,
maupun pada masa yang akan datang. Kata- apakah kekerasan verbal dan nonverbal pada
kata kasar berupa julukan, sindiran dan ejekan sebuah acara komedi patut untuk dijadikan
yang sering dilontarkan kepada seseorang hiburan? Keempat informan sepakat bahwa
terlihat tidak berdampak besar. Padahal pada kekerasan verbal dan nonverbal tidak patut
kenyataannya, tidak semua orang terutama dijadikan bahan hiburan, sedangkan informan
anak-anak dapat menerima, bahkan mereka ketiga setuju apabila hal tersebut tidak
dapat menirunya. Hal tersebut tentu saja menyakiti orang lain dan sudah ada
dapat menjadi “kebiasaan” buruk untuk kesepakatan sebelumnya. Mengenai teguran-
masyarakat khususnya anak-anak. teguran yang diberikan KPI, keempat
informan tidak mengetahui teguran-teguran
SIMPULAN yang diberikan KPI kecuali informan kedua
Sesuai dengan data yang diperoleh yang mengetahui salah satu teguran yang
peneliti, para informan merupakan penonton diberikan KPI kepada program acara
aktif sesuai dengan kriteria yang dituju Pesbukers dan informan kelima hanya
peneliti yakni menonton tiga kali dalam lima menebak bahwa acara tersebut pasti pernah
hari tayang per minggu. Faktor-faktor yang ditegur KPI. Berdasarkan hasil wawancara
mempengaruhi perbedaan jawaban dari para pada kelima informan, program acara
informan adalah usia, pendidikan, motif, Pesbukers memiliki dampak negatif yang lebih
pengetahuan/Intelektual, suka atau tidak banyak daripada dampak positif. Dimana
sukanya pada program tersebut dan dampak negatif progam acara Pesbukers
lingkungan. Hasil wawancara terhadap kelima adalah, perkataan yang kasar dapat ditiru
12
SIMBOLIKA, 4 (1): 1-14.
anak-anak, pakaian kurang sopan, sesuatu Miftah, T., (2003). Perilaku Organisasi Konsep
yang negatif dapat ditiru anak-anak, kurang Dasar dan Aplikasinya. Grafindo Persada,
Jakarta.
mendidik, perkataan dan perbuatan tidak baik
Moleong, L.J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif.
dapat ditiru anak-anak dan terkadang tidak PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
memperhatikan sopan-santun. Sedangkan Morrisan, M.A., (2011), Managemen Media
dampak positifnya adalah menghibur dan Penyiaran Edisi Revisi, Kencana Prenada
menyenangkan masyarakat dengan Media Group, Jakarta.
. (2013). Manajemen Media
mendatangkan artis-artis luar negeri dan Penyiaran: Strategi Mengelolah Radio
membuat suasana baru. Persepsi masyarakat &Televisi. Kencana Prenada Media Group,
mengenai keseluruhan program acara Jakarta.
Pesbukers berdasarkan hasil wawancara . (2013). Teori Komunikasi tentang
komunikator, pesan, percakapan, dan
tersebut adalah tiga dari lima informan
hubungan (interpersonal). Ghalia Indonesia,
menyatakan acara tersebut bagus tetapi ada Bogor.
beberapa hal yang harus diperbaiki seperti, Nurrudin, (2013). Pengantar Komunikasi Massa.
cara berpakaian dan penyampaikan komedi PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
yang sesuai dengan norma yang berlaku di Rakhmat, J., (2005). Metode Penelitian
Komunikasi. PT Rosdakarya, Bandung.
masyarakat.
Severin, W., & James W.T., (2005). Teori
Komunikasi, Sejarah Metode dan Terapan di
DAFTAR PUSTAKA dalam Media Massa. Kencana Prenada
Ardianto, E., dan Lukiati, K.E., (2004). Komunikasi Media Group, Jakarta.
Massa Suatu Pengantar. PT. Remaja Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Rosdakarya Offset, Bandung. Mempengaruhinya. Rineka Cipta,
Afrizal, (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Jakarta
Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Kualitatif, dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Disiplin Ilmu. PT Raja Grafindo Persada, Sumadiria, A.S.H., (2014). Sosiologi Komunikasi
Jakarta. Massa. Simbiosa Rekatama Media,
Bungin, B., (2005). Metodologi Penelitian Bandung.
Kuantitatif. Kencana Perdana Media Group, West, R. dan Turner, H. (2013). Pengantar Teori
Jakarta. Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Salemba
Departemen Pendidikan Nasional, Tim Prima Humanika, Jakarta Selatan.
Pena, (2002). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Sumber Lain:
Effendy, O.U., (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Https://coretanberharga.wordpress.com, Said
Praktek Cetakan Kesembilanbelas. PT Nurhidayat, Menertawakan
Remaja Rosdakarya, Bandung. Kekerasan, diakses pada Sabtu,
Fachruddin, A., (2012). Dasar-Dasar Produksi 21/05/2016.
Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Https://Kpi.go.id, ST, Teguran Tertulis Untuk
Investigasi, Dokumenter Dan Teknik Program Siaran "Pesbukers" ANTV,
Editing. Kencana Perdana Media Group, diterbitkan pada Jum'at, 20 Februari 2015,
Jakarta. pukul 21:33, diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
Gulo, W. (2007). Metode Penelitian Ilmiah. PT , ST, Teguran Tertulis Untuk
Salatiga, Jakarta. Program Siaran "Pesbukers" ANTV,
Hikmat, M.M., (2011). Metode Penelitian Dalam diterbitkan pada Rabu, 19 Februari 2014,
Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. pukul 15:26, diakses pada Sabtu, 21/05/2016.
Graha Ilmu, Bandung. , RG, KPI Pusat Beri Peringatan
Kuswandi, W., (1996). Komunikasi Massa: Sebuah Tiga Program Acara Ramadhan, diterbitkan
Analisis Media Televisi. Rineka Cipta, pada Kamis, 23 Jun 2016, pukul 12:53 diakses
Jakarta. pada Sabtu, 21/05/2016.
Liliweri, A., (1994). Komunikasi Verbal dan , RG, Peringatan Tertulis Program
Nonverbal. PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Siaran “Pesbukers Ramadhan” ANTV,
13
Rini Syafrida Ginting, Ramdeswati Pohan, Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di
14