Anda di halaman 1dari 11

PERAN SIARAN RADIO SEBAGAI MEDIA PEMENUHAN KEBUTUHAN

INFORMASI BAGI ORANGTUA UNTUK ANAK (STUDI KASUS PADA


PROGRAM SIARAN BREAKFAST CLUB DI MOM AND KIDS RADIO)

THE ROLE OF MEDIA BROADCAST AS A MEDIUM OF FULFILLMENT THE


INFORMATION NEEDS FOR PARENTS TO CHILDREN (A CASE STUDY ON
BREAKFAST CLUB PROGRAM IN MOM AND KIDS RADIO)

Tarida Elisabet Christina S1, Reni Nuraeni2


1,2
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom
1
taridaecs@gmail.com, 2rezn_ns@yahoo.com

ABSTRAK
Adanya fenomena yang terjadi di dalam penggunaan media saat ini, dimana hak anak dinegasikan
dalam menerima informasi menjadi golongan yang kurang diperhatikan oleh media untuk
diidentifikasi segmentasinya yang mengatasnamakan status anak dan fungsi media dalam
pemenuhan kebutuhan informasi. Namun, berbeda di Mom and Kids Radio, melalui program acara
Breakfast Club yang menyediakan siaran berupa informasi dengan segmentasi untuk anak ini
dinyatakan sebagai media yang memberikan informasi atau pendidikan berupa wawasan kepada anak
yang dikemas secara fun, happy, ceria dan mudah dimengerti oleh anak dan juga sangat interaktif.
Tiap individu memiliki kebutuhan informasinya masing-masing sesuai dengan keadaan lingkungan
dan status individunya. Maka dari itu, penelitian ini membahas tentang bagaimana media terutama
media radio ini berperan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi orangtua untuk anak. Dimana
pesan yang disampaikan melalui siaran tersebut ditujukan kepada anak sebagai target pendengarnya,
hanya saja disini orangtua juga turut andil untuk mengawasi anak dalam mengelola informasi yang
akan diserap dan dikembangkannya. Karena pada dasarnya peran media massa ialah sebagai media
informasi, media hiburan dan sebagai institusi masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan studi kasus dan metode penelitian kualitatif, dengan paradigma penelitian
postpositivisme. Sesuai dengan macam-macam kebutuhan informasi yang harus dicapai dalam
rangka pengembangan diri ini, maka peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Katz,
Gurevitch, dan Haas yang menjadikannya tolok ukur juga indikator yang terdiri dari lima kebutuhan
individu dalam memenuhi kebutuhan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mom and Kids
Radio dalam program Breakfast Club ini memiliki peranannya dalam memenuhi kelima kebutuhan
informasi, dimana individu harus memiliki fokus dan tujuannya dalam memiliih dan menggunakan
media yang ada sebagai alternatifnya memenuhi kebutuhan informasi dari materi penyampaian
siarannya dengan konten cerita dongeng, ensiklopedia (pengetahuan umum) dan pemutaran lagu
anak-anak, baik lagu dari dalam dan luar negeri.

Kata Kunci: Peran, Media Siaran, Radio, Kebutuhan Informasi

ABSTRACT
The existence of the phenomenon that occurs in the use of the media today, where the right of children
negated in receiving information into groups that are not considered by the media to be identified
segmentasinya on behalf of the status of children and media functions in the fulfillment of information
needs. However, different in Mom and Kids Radio, through the program of the Breakfast Club which
provides broadcast of information with segmentation for the child is expressed as a medium that
provides information or education in the form of insight to children who are packaged fun, happy,
cheerful and easy to understand by children and also very interactive. Each individual has their own
information needs in accordance with their circumstances and individual status. Therefore, this study
discusses about how the media, especially radio media is to contribute to meet the information needs
for parents to children. Where messages are delivered through the broadcast is addressed to the
child as the target audience, only here parents also contribute to supervise the child in managing the

1
2

information to be absorbed and developed. Because basically the role of the mass media is as a
medium of information, entertainment media and as a community institution. In this study
researchers used a case study approach and qualitative research methods, with postpositivism
research paradigm. In accordance with the various needs of information to be achieved in the
framework of this self-development, the researchers used the theory put forward by Katz, Gurevitch,
and Haas which makes it a benchmark also an indicator consisting of five individual needs in meeting
the information needs. The results show that Mom and Kids Radio in the Breakfast Club program
has a role in fulfilling the five information needs, where the individual must have focus and goal in
selecting and using the existing media as an alternative to meet the information needs of the material
delivery of the broadcast with fairy tale content, encyclopedia (General knowledge) and playback of
children's songs, both songs from within and abroad.

Keywords: Roles, Broadcast Media, Radio, Information Needs

berdasarkan dari hasil Survei Nielsen Radio


1. PENDAHULUAN Audio Measurement kuartal 2016 ini
Dalam kehidupan bermasyarakat menunjukkan bahwa tingkat penetrasi radio
dewasa ini, media komunikasi mempunyai pada konsumen yang berada di dalam Pulau
peran yang sangat penting. Melalui proses Jawa tertinggi berada di kota Bandung 54%,
komunikasi, hubungan yang terjalin antara disusul oleh pendengar di kota Yogyakarta
masyarakat dan lingkungannya pun dapat 51%, luar Pulau Jawa pun sama besarnya.
terjadi, keduanya harus saling berpengaruh Selain itu juga hasil survei dari Badan Pusat
satu sama lain. Komunikasi tidak akan terjadi Statistik (BPS) pada tahun 2012 juga
jika tidak ada seorangpun yang menunjukkan bahwa ada sebanyak 18,55%
membutuhkannya. Seseorang akan penduduk desa dan kota di Indonesia usia 10
membutuhkan komunikasi jika dia menyadari tahun ke atas masih mendengarkan radio
adanya mahluk hidup lain selain dirinya. Jika (www.nielsen.com). Maka, seharusnya
dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, perusahaan media ini harusnya semakin sadar
maka tidak akan pernah tercipta komunikasi, untuk mengutamakan isi konten yang
dan kita tidak perlu belajar tentang sistem bermanfaat juga berbobot untuk dikonsumsi
komunikasi. muncul pula pernyataan mengenai anak, sebagai kota yang paling banyak
siaran radio yang segmentasinya kurang memiliki tingkat penetrasi pendengar radio di
mendukung untuk anak, menurut psikolog Pulau Jawa, kemudian peneliti melihat kota
anak dan keluarga, Vera Itabiliana Bandung ini sebagai satu pacuan sumber data
Hadiwidjojo, seperti dikutip dari untuk diteliti. Dari 70 stasiun radio di Kota
politikindonesia.com, anak yang suka Bandung, 99,2 FM Mom and Kids Radio
mendengarkan radio akan mendapatkan efek Bandung ini hadir sebagai radio segmented
positif. Pasalnya, radio bisa menjadi teman yang tentu saja berusaha untuk ikut membantu
belajar dan mengasah imajinasi karena anak memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
hanya mendengarkan suaranya. Manfaat memberi informasi, edukasi juga tentunya
lainnya, radio bisa menambah wawasan anak hiburan dalam hal dunia bisnis, ekonomi,
karena berisi berita dan informasi aktual. Radio sampai gaya hidup di ranah keluarga,
juga dapat memberikan hiburan seperti musik diorientasikan lebih kepada Ibu dan Anak.
dan memupuk kecerdasan linguistik lewat Maka kebutuhan informasi bagi anak
musik yang disiarkan disini dapat terlihat jika media juga ikut
(radioedukasi.kemdikbud.go.id). menempatkan diri pada semua kalangan, dari
Dari pernyataan diatas, bahwasanya adanya radio tesebut dalam program siaran
konten program siaran radio untuk anak-anak Breakfast Clubnya, peneliti melihat
masih sangat jarang ditemukan, dan fakta
3

terdapatnya kesamarataan hak pada anak yang transmitter. Mass communication is


dinegasikan melalui penyampaian edukasi juga perhaps most easily and most logically
pemberian informasi-informasi yang tentu saja defined by its forms; television, radio,
sudah dikemas sedemikiann rupa agar newspaper, magazines, films, books,
terdengar fun agar dapat menimbulkan kesan and tapes”.Berdasarkan pengertian
tersendiri bagi anak yang tentu saja harus atau definisi diatas, memiliki arti
dalam pengawasan dan bimbingan orang tua, bahwa, “Pertama, komunikasi massa
terutama dalam pengawasan dan perhatian dari adalah komunikasi yang ditujukan
sang Ibu, baik Ibu yang bekerja ataupun Ibu kepada massa, kepada khayalak yang
rumah tangga sekalipun. Agar anak mampu luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti
mengolah dan mendapatkan informasi berbasis bahwa khalayak meliputi seluruh
edukasi serta pendidikan ini oleh media yang ia penduduk atau semua orang yang
konsumsi. Maka dari itu, penelitian yang akan membaca atau semua orang yang
diteliti ini akan mengambil judul penelitian, menonton televisi, agaknya ini tidak
“Peran Siaran Radio Sebagai Media berarti pula bahwa khalayak itu besar
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi dan pada umumnya agak sukar untuk
Orangtua Untuk Anak (Studi Kasus Peran didefinisikan. Kedua, komunikasi
Siaran Radio pada Program Breakfast Club di massa adalah komunikasi yang
Mom and Kids Radio)”. Dimana dari latar disalurkan oleh pemancar-pemancar
belakang diatas, maka fokus penelitian disini yang audio dan atau visual.
adalah meneliti tentang peran siaran radio yang Komunikasi massa barangkali akan
disajikan oleh Mom And Kids Radio melalui lebih mudah dan lebih logis bila
program Breakfast Club dalam memenuhi didefinisikan menurut bentuknya
macam kebutuhan informasi bagi pendengar, (televisi, radio, surat kabar, majalah,
terutama pada kalangan Ibu dan Anak. film, buku, dan pita)”.

2. KAJIAN LITERATUR 2.1.1 Ciri-Ciri Komunikasi


2.1 Komunikasi Massa Massa
Pada dasarnya, komunikasi massa Ciri-ciri komunikasi massa
adalah komunikasi yang dilakukan menurut Nurudin (2007: 19-
melalui media massa (media cetak dan 32), adalah:
elektronik). Berikut definisi yang 1. Komunikator dalam
pernah dikemukakan oleh Josep A. Komunikasi Massa
Devito tentang komunikasi massa, Melembaga, komunikator
dalam Nurudin (2007: 11). “First, merupakan lembaga media
mass communication is massa itu sendiri.
communication addressed to masses, 2. Komunikan dalam
to an extremely large science. This Komunikasi Massa
does not mean that the audience Bersifat Heterogen,
includes all people or everyone who berisikan individu-
reads or everyoe who watches individu/beragam yang
television; rather it means an audience tidak mengenal satu sama
that is larga and generally rather lain.
poorly defined. Second, mass 3. Pesannya Bersifat Umum,
communication is communication pesan yang ditujukan pada
mediated by audio and/or visual khalayak banyak yang
4

plural, pesan bisa transmission of values


ditangkap oleh siapa saja. (penyebaran nilai-nilai), dan
4. Komunikasi Berlangsung entertainment (hiburan).
Satu Arah, kita tidak bisa
langsung memberikan 2.2 Media Massa
respon kepada Media massa adalah alat yang
komunikannya, kalaupun digunakan dalam penyampaian pesan dari
bisa sifatnya tertunda. sumber kepada khalayak (penerima)
5. Komunikasi Massa dengan menggunakan alat-alat
Menimbulkan komunikasi mekanis seperti surat kabar,
Keserempakan, khalayak film, radio dan televisi (Cangara,
dapat menikmati media 2002:134). Media massa pada dasarnya
massa tersebut hampir dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni
bersamaan (aktual). media massa cetak dan media elektronik.
6. Komunikasi Massa Media cetak yang dapat memenuhi
Mengandalkan Peralatan kriteria sebagai media massa adalah surat
Teknis, dalam kabar dan majalah. Sedangkan media
penyampaian pesannya, elektronnik yang memenuhi kriteria
media menggunakan media massa adalah radio siaran, televisi,
peralatan teknis yang film, media on-line (internet) (Ardianto
menunjang. dkk, 2007:103).
7. Komunikasi Massa
Dikontrol oleh Gatekeeper, 2.2.1 Peran Media Massa
adanya orang yang ikut Media massa dalam (Bungin,
menambah atau 2008: 85-87) adalah institusi
mengurangi, yang berperan sebagai agent
menyederhanakan, of change, yaitu sebagai
mengemas informasi agar institusi pelopor perubahan.
lebih mudah dipahami Ini adalah paradigma utama
(reporter, editor, media massa. Dalam
kameramen, penjaga menjalankan paradigmanya
rubrik, dan lainnya). media massa berperan:
a. Sebagai institusi
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa pencerahan masyarakat
Komunikasi massa, b. Media massa menjadi
berfungsi untuk menyebarluaskan media informasi
informasi, meratakan pendidikan, c. Media massa sebagai
merangsang pertumbuhan media hiburan
ekonomi, dan menciptakan
kegembiraan dalam hidup 2.3 Radio
seseorang. Fungsi Komunikasi Radio, tepatnya radio siaran
Massa menurut Dominick (2001), (broadcasting radio) merupakan salah
dalam Ardianto dkk (2007:14-17) satu jenis media massa (mass media),
yaitu terdiri dari surveillance yakni sarana atau saluran komunikasi
(pengawasan), interpretation massa (channel of mass communication),
(interpretasi/penafsiran), linkage seperti halnya surat kabar, majalah, atau
(pertalian/ketertarikan), televisi. Ciri khas utama radio adalah
5

Auditif, yakni dikonsumsi telinga atau


pendengaran.” (Romli, 2004:19). Oleh 2.4 Siaran
karenanya, maka sifatnya yang auditif ini Wahyudi (1994) (dalam Suprapto, 2009:
dapat mendorong masyarakat lebih 148) mengatakan bahwa siaran dapat
menyukainya sebagai salah satu media berupa siaran audio (radio), dan dapat
massa yang cepat digemari dengan pula dalam bentuk siaran audio visual
kemudahan penerimaan tanpa gerak dan sinkron, seperti pada televisi
memerlukan keahlian khusus. siaran.

2.3.1 Karakteristik Radio 2.4.1 Jenis Program


Karakteristik radio menurut Siaran
Cangara (2003), diantaranya: Menurut Prasetiyo, (2010: 10)
a. Auditori, Sound Only, Auditif: adapun jenis program siaran
apapun yang disampaikan radio terbagi menjadi dua
melalui radio harus berupa bagian, yaitu:
suara yang mampu ditangkap 1. Program Siaran On Air,
oleh indra pendengaran, 2. Program Siaran Off Air,
sehingga penerimaan pesan
kepada khalayak dapat 2.5 Program Acara Radio
diterima dengan baik. Program acara radio merupakan rangkaian
b. Transmisi: proses pengiriman acara pada stasiun radio yang diputar atau
pesan dari komunikator disiarkan setiap harinya. Pada setiap stasiun
kepada komunikan radio pasti memiliki program–program
(pendengar) melalui pemancar acaranya sendiri yang berbeda-beda, tentu saja
yang jangkauannya sangat luas agar dapat menarik audiens. Menurut Munthe
c. Mengandung gangguan: radio (1996: 62), program radio dikelompokkan
menggunakan gelombang menjadi beberapa bagian berdasarkan
sebagai perantara sinyal, maka pembagian waktu. Misalnya, program pagi hari
tentunya gelombang yang disiarkan pada pukul 06.00-09.00 WIB. Begitu
merambat lewat udara ini juga pun program siaran hari, sore hari dan malam
memiliki gangguan, jika hari. Keberhasilan suatu program acara adalah
kondisi alam baik maka ketika program tersebut berhasil menarik
penerimaan sinyal akan baik perhatian khalayak sekaligus pemasang iklan
juga. dan dibutuhkan suatu perencanaan.
d. Theatre Of Mind: harus mampu
menciptakan imajinasi atau 2.6 Kebutuhan Informasi
khayalan kepada pendengar, Hasil pengelompokkan media penampung
dengan kekuatan kata dan juga informasi (sumber-sumber informasi)
suara dari penyiar, musik- berdasarkan kebutuhannya yang diusulkan
musik dan bunyi-bunyi yang oleh Katz, Gurevitch dan Haas, seperti:
lainya. 1. Kebutuhan Kognitif: Kebutuhan ini
e. Identik dengan musik: pada berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
umumnya orang memperkuat dan menambah
mendengarkan radio ntuk informasi, pengetahuan dan
mendengarkan sebuah lagu pemahaman seseorang akan
atau musik tertentu untuk lingkungannya.
mencari hiburan.
6

2. Kebutuhan Afektif: Kebutuhan ini Katz, Gurevitch, dan Haas Tan (dalam
dikaitkan dengan penguatan etetis, hal Yusup, 1995: 4) menyatakan bahwa orang
yang dapat menyenangkan dan yang tingkat pendidikannya tinggi lebih
pengalaman-pengalaman emosional. banyak mempunyai kebutuhan dibandingkan
3. Kebutuhan Integrasi Personal dengan orang yang berpendidikan rendah. Ini
(personal integrative needs): berarti bahwa orang yang mempunyai
Kebutuhan ini sering dikaikan dengan pendidikan relatif tinggi, dimana mereka lebih
penguatan kredibilitas, kepercayaan, banyak mempunyai tujuan yang berkaitan
stabilitas dan status individu yang dengan permasalahan kehidupannya daripada
berasal dari hasrat seseorang untuk orang-orang pada umumnya.
mencari harga diri. Hal ini terjadi karena pada umumnya orang
4. Kebutuhan Integrasi Sosial (social lebih senang berpikir simpleks daripada orang-
integative needs): Kebutuhan ini orang yang berpendidikan tinggi yang lebih
dikaitkan dengan penguatan hubungan banyak menggunakan pola berpikir multipleks.
keluarga, teman, dan orang lain di Konsep multipleks (dalam berpikir) ini
dunua yang didasari oleh hasrat diusulkan oleh Krech, Crutchfield, dan
seseorang untuk bergabung atau Ballachey (Yusup, 1995: 5) untuk menjelaskan
berkelompok dengan orang lain. adana perbedaan dalam cara orang mengalami
5. Kebutuhan Berkhayal (escapist perubahan kognisi yang diantaranya
needs): Kebutuhan ini berkaitan dipengaruhi pula oleh sistem kognisi yang
dengan kebutuhan-kebutuhan untuk sudah dimiliki oleh orang yang bersangkutan
melarikan diri, melepaskan sebelumnya. Semua informasi yang menerpa
ketegangan dan hasrat untuk mencari orang yang berpikiran multipleks akan
hiburan atau pengalihan, dalam Yusup dikelolanya, dikaitkan juga dengan informasi
dan Subekti (2010: 82-83). lain yang sudah dimilikinya untuk kemudian
dicari pola kaitannya guna menghasilkan
2.6.1 Faktor-Faktor yang pengetahuan baru atau informasi baru.
Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
kebutuhan informasi dan objek penelitiannya
dan subjek adalah peranan program Breakfast
3. METODE PENELITIAN Club pada Mom And Kids Radio. Dalam
Penelitian ini menggunakan Paradigma yang penelitian ini menggunakan jenis data primer
digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu wawancara dengan informan terpilih.
paradigma Post-positivisme, sebagaimaa Sedangkan data sekunder diperoleh dari
realitas disikapi sebagai fakta yang bersifat dokumen atau literatur-literatur yang relevan
ganda, dapat disistemasikan, mengemban ciri, dengan penelitian.
konsepsi, dan hubungan secara asosiatif, dan
harus dipahami secara alam, kontekstual, dan
holitsik. Pada setiap penelitiannya, dilakukan
pada objek yang alami, objek yang
4. PEMBAHASAN
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
1. Kebutuhan kognitif
oleh peneliti dan kehadiran peneliti juga tidak
Merupakan kebutuhan yang dapat
memengaruhi dinamika objek yang ada,
memperkuat pengetahuan dan pemahaman
(Ghony M. Djunaidi & Fauzan Almanshur,
orang terhadap lingkungannya, sebab pada
2012: 28). Dalam penelitian ini, peneliti
dasarnya manusia terlahir untuk selalu merasa
menggunakan pendekatan studi kasus. Objek
ingin tahu akan segala sesuatu yang sedang
penelitian ini adalah macam pemenuhan
7

terjadi pada kehidupannya. Maka, hal inilah dalam merequest lagu favoritnya untuk diputar
yang paling awal perlu untuk dibahas karena saat siaran berlangsung dan atau saat
berkaitan dengan kebutuhan edukasi juga pendengar sudah mencoba membuat cerita
pengetahuan yang melibatkan pengembangan dongeng pula untuk didengar, secara tidak
diri/karakter seseorang. Berdasarkan hasil langsugn itu dapat memunculkan pengalaman
jawaban dari seluruh informan di atas, emosional yang menjadi semakin terpacu
kebutuhan kognitif yang menyangkut akan untuk berkembang. Namun, sikap penghargaan
pemenuhan kebutuhan pengetahuan atau diri yang dibutuhkan juga dicari disini kurang
koginisi seseorang pada dasarnya sudah dapat menemukan titik terangnya, pasalnya sampai
dirasakan oleh manusia semenjak ia dilahirkan saat ini memang belum ada yang
ke dunia, hanya saja berbeda karena masih memperhatikan atau memberi notice pada
bersifat sederhana dan simpel, tidak rumit. program tersebut terkait keperduliannya
Program ini memiliki konten materi berupa mengusung program yang mendedikasikannya
pemutaran lagu-lagu anak, serta cerita dongeng sebagai media pemenuhan kebutuhan
dan juga informasi ensiklopedia, informasi informasi bagi orangtua untuk anak. Walaupun
didapat saat siaran adalah informasi yang belum sampai Pemerintah (formal), hanya
dikhususkan untuk anak gali dan ketahui. secara tidak langsung beberapa komunitas-
Melalui isi penyampaiannya yang ringan, tidak komunitas yang diundang untuk hadir mengisi
mengandung banyak bahasa rumit artikel acara mengakui keberadaaan serta peran juga
membuat media ini akan berkembang nantinya, fungsional radio tersebut untuk apa dan
karena sebenarnya dari jenis program on-air kemana arahnya.
dan off-air siaran radio ini, pada bidang off-air,
3. Kebutuhan Integrasi Personal
radio ini seperti kurang menunjukkan
Kebutuhan yang didasarkan pada
fungsionalnya sebagai media sumber
penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas
pemenuhan kebutuhan.
dan status individu. Kebutuhan ini datangnya
2. Kebutuhan Afektif dari hasrat seseorang. Integrasi
Kebutuhan ini dikaitkan dengan personal/individu dengan mengumpulkan dan
kebutuhan estetis (merasakan keindahan), mencari lebih banyak informasi yang ada untuk
merupakan hal yang menyenangkan diri sendiri, membuat status individu tersebut
berdasarkan pengalaman-pengalaman menjadi terlihat lebih tinggi karena serba tahu.
emosional yang dialami anggota individu itu peneliti menemukan indikasi dalam indikator
sendiri, (Yusup & Subekti, 2010: 93). Dari kebutuhan integrasi sosial. Bahwa dari sisi
penyataan yang telah peneliti dapat dan kredibilitas programnya baik antara kru atau
peroleh, kebutuhan afektif ini dapat dinyatakan tim Breakfast Club dan audiennya memiliki
dari perilaku dan sikap individu yang telibat kesenjangan jawaban, sama-sama menemukan
kedalam program tersebut. Di satu sisi, kru letak kepercayaan itu sendiri pada media yang
atau tim Breakfast Club sengaja menghadirkan mereka kelola dan konsumsi. Untuk mengatur
gaya siaran yang mudah dimengerti, materinya dan meningkatkan akan kepercayaan juga
ringan, penyampaiannya riang, ceria dan fun kredibilitas, stabitilitas serta status individu
dan melalui metode sepeti sedang disini, peneliti menemukan jika hal tersebut
bercengkrama dengan pendengar itu sendiri dari terdapatnya dan terasanya kendala yang
(sharing). Dimaksudkan unutk menghadirkan terjadi saat siaran oleh tim/kru siaran, begitu
sikap serta sifat pendengar yang akan merasa juga dengan hadirnya upaya yang secara
penasaran dari apa yang sudah audien ketahui personal masing-masing individu memiliki
melalui radio tersebut. Hal tersebut dapat perbedaan pandangan untuk itu. Maka, jika
dibuktikan dengan ikut sertanya pendengar kaitannya kepada program, dalam
8

menghadirkan kepercayaan pada pendengar Kebutuhan ini ada kaitannya dengan


ialah dengan menyebutkan kembali sumber- kebutuhan untuk melarikan diri dari dann
sumber informasi yang digunakan sudah pasti melepaskan diri dari rasa ketegangan, dan
terpercaya dan tidak hoax. Kemudian, dalam hasrat untuk mencari hiburan, sehingga dapat
hal stabilitas ini dilakukan pada saat melepaskan beban pikiran yang ada. Karena
penyampaian dan interaksi yang dilakukan pada dasarnya orang dapat berkhayal dan
oleh penyiar pada pendengar stabil dengan berimajinasi sekehendak dan sesuai dengan
melakukan tanya jawab antar keduanya. Lalu, kemauan individu itu sendiri. Melalui
dilihat dari keseharian audien yang memang pemikiran-pemikiran informan yang
berada pada kalangan menengah, yang sesuai berkembang seiring timbulnya keinginan
menjadi target program tersebut menjadikan invidiu untuk mencari hiburan, melepaskan diri
radio ini sebagai media yang bermanfaat untuk dan ketegangan pada konteks ini
ia dan anaknya dengarkan setiap sedang berada menghadirkannya bayangan ataupun harapan
dijalan menuju ke sekolah. untuk kemampuan berkhayal individu itu hadir
karena kebutuhannya yang ingin dipenuhinya
4. Kebutuhan Integrasi Sosial
di kemudian hari, dari yang awalnya tidak tahu
Pada indikator ini, setelah dari
menjadi tahu. Maka, dari yang awalnya tidak
kebutuhan integrasi personal (individu),
pernah punya pikiran akan adanya program
selanjutnya meluas menjadi kebutuhan
radio khusus anak seperti ini pun termasuk
integrasi sosisal, dimana kebutuhan ini
kedalam kebutuhan berkhayal yang peneliti
dikaitkan dengan kebutuhan sekumpulan
maksudkan. Begitu juga dengan
individu yang memiliki keinginan untuk
opini/komentar serta upaya yang diajukan
berkomunikasi dengan orang lain, seperti
untuk seolah-olah mencoba membuat radio
kepada keluarga, dengan teman dan atau
tersebut menjadi sesuai dengan apa yang
dengan masyarakat di lingkungannya. Hal ini
dibayangkannya.
terjadi dalam individu itu untuk dapat
meningkatkan integritasnya pada khalayak
luas. Maka, dari hasil jawaban dengan
informan semua, peneliti menyimpulkan jika 5. SIMPULAN DAN SARAN
dalam kaitannya kebutuhan integrasi sosial ini 5.1 SIMPULAN
hampir sama dengan kebutuhan integrasi Pada dasarnya tiap individu memiliki
personal sebelumnya, hanya saja memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk melengkapi atau
ranah dan cakupannya yang lebih luas menambah informasi untuk mereka ketahui
(lingkungan sosial) dimana hal ini dapaat dan pelajari agar dapat berguna untuk
ditarik kesimpulannya dari kegiatan briefing, melakukan segala aktifitas serta kegiatan
brainstorming, serta evaluasi program. Serta dalam kehidupan sehari-hari. Maka, kebutuhan
dapat menjadi penghubung kedekatan dengan yang harus dipenuhi dalam rangka
keluarga, teman dan atau lingkungan pengembangan diri dapat diuraikan seperti apa
disekitarnya. Juga dengan adanya iklan, baik yang dikemukakan oleh Katz, Gurevitch dan
itu iklan komersil ataupun adlips tentang Haas (dalam Yusup & Subekti, 2010: 91),
informasi event/acara serta iklan layanan yakni melalui teori kebutuhan informasi;
masyarakat dapat membuat serta kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif,
membutktikan jika program ini memiliki kebutuhan integrasi personal, kebutuhan
magnet yang diperlukan pendengar dalam integrasi sosial serta kebutuhan berkhayal.
menggali informasi bagi anak. Oleh karenanya, media pun memiliki peran
serta fungsi sebagai media (medium) pemberi
5. Kebutuhan Berkhayal
informasi untuk masyarakat, dan salah satunya
9

adalah media radio. Melalui media ini, untuk dikonsumsi. Kesimpulan yang dapat
kebutuhan manusia untuk memperoleh diambil dan dipaparkan mengenai teori
informasi akan tersalurkan dan tersampaikan tersebut adalah sebagai berikut:
sesuai sumber informasi yang individu itu pilih
No Kebutuhan Informasi Simpulan
Dibutuhkan untuk memperkuat pengetahuan juga pemahaman
seseorang memahami lingkungannya. Maka, dalam hal ini
kebutuhan kognisi anak dalam program Breakfast Club ini
1 Kognitif tercermin dari konten siaran berupa pembacaan dongeng (pesan
moral), pengetahuan umum/ensiklopedia serta pemutaran lagu
anak (lirik lagu atau informasi penyanyi cilik dan seputaran lagu
dalam dan luar negeri, juga lagu nasionalis dan lagu daerah).
Afeksi anak dapat terlihat dari sikap anak saat dan setelah
mendengarkan program Breakfast Club, dapat menimbulkan
serta membangun perasaan ingin tahu/penasaran (dari adanya
kuis yang diperebutkan), terpacu untuk aktif berkreatifitas
(mencoba belajar mengasah kemampuan dalam menulis
2 Afektif dongeng dan merequest lagu untuk diputar), merasa senang,
happy dan fun dan percaya diri, melalui cara penyampaian
informasi yang dilakukan penyiar saat siaran kepada anak
(interaktif, lebih dekat dengan pendengar) dipadukan dengan
penggunaan dan pemilihan lagu up-beat yang dapat
meningkatkan semangat anak.
Tidak semua orang membutuhkan pencapaian kebutuan
informasinya pada arah yang sama, itu semua tergantung
kebutuhan dari lingkungan (internal & eksternal), maupun
profesi juga umur. Maka, kepercayaan yang timbul dari
pendengar akan program tersebut (adanya iklan yang
3 Integrasi Personal menitipkan produknya untuk dipromosikan), stabilitas dalam
mengukur isi konten siaran dalam penekanan materinya pada
orangtua, juga status individu pendengar yang mengedepankan
kebutuhan informasi bersifat pengembangan diri pada anak
(alternatif media pembelajaran selain berada di sekolah/ non-
formal).
Terjalinnya komunikasi yang baik antar pendengar dan penyiar
saat siaran, juga komunikasi yang terjalin oleh ruan lingkup
pendengar yang menggunakan media ini sebagai alternatif serta
medium untuk mendekatkan hubungan (saat di mobil,
4 Integrasi Sosial
bercengkrama dengan anak, mengabarkan soal radio ini kepada
teman di sekolah atau keluarga di rumah). Juga saling bertukar
informasi dari pendengar ke pendengar lain secara tidak
langsung melalui interaksi yang dilakukan saat siaran.
Menjadikan dan membuat pandangan baru kedepannya pada
individu, sesuatu yang dianggapnya perlu ada dan hadir untuk
5 Berkhayal
melengkapi kebutuhan lainnya agar lebih kompleks terpenuhi.
Melihat dari fenomena yang terjadi pada anak-anak, salah arah
10

dalam mengonsumsi media untuk memenuhi kebutuhan


informasi belajarnya, kemudian orangtua sadar dan mulai
mencari alternatif media yang ada pada jalurnya untuk
membantu memenuhi kebutuhan informasi-informasi baru
untuk anak tersebut. Juga dalam pembentukan pandangan
memperhatikan radio tersebut, dari tanggapan, harapan serta
komentar yang dibangun oleh pendengar dan kru/tim siaran itu
sendiri.

5.2 Saran Ghony M. Djunaidi & Fauzan Almanshur.


Dari simpulan yang ada pada 2012. Metode Penelitan
penelitian ini, maka peneliti memberikan Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz
masukan-masukan berupa saran untuk Media
melengkapi hasil penelitian. Saran akademis Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi
yang dapat diberikan diharapkan bagi peneliti Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-
selanjutnya agar dapat melakukan penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
menggunakan objek yang sama dengan subjek Humanika.
ataupn platform yang berbeda. Juga untuk Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian
penelitian selanjutnya, diharapkan mampu Kualitatif. Bandung: Alfabeta
mengkaji lebih lanjut dan lebih dalam tidak Morissan. 2009. Manajemen Media
hanya melihat bagaimana peranan media dari Penyiaran, Strategi Mengelola
segi pemenuhan kebutuhan informasinya saja. Radio & Televisi. Jakarta:
Melainkan melihat efek yang terjadi pada Prenadamedia Group.
masyarakat setelah mendapati kebutuhan Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi
informasinya sudah terpenuhi oleh adanya Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo
media. Yang terakhir, diharapkan dalam Persada.
penelitian selanjutnya dapat mengembangkan Yusup, Pawit M & Priyo Subekti. 2010.
penelitian-penelitian atau menyempurnakan Teori & Praktik Penelusuran
kajian teori yang sesuai untuk melihat Informasi: Information Retrieval.
bagaimana media menempatkan peranannya Jakarta: Prenada Media Group
dalam kehidupan masyarakat.
Jurnal:
Poti, Jamhur. 2011. ACARA NEWS
DAFTAR PUSTAKA RADIO SEBAGAI KEBUTUHAN
INFORMASI. Vol.1, No.1, 56-58.
Buku:
(Sumber:
Bungin, Burhan. 2008. SOSIOLOGI
http://riset.umrah.ac.id/.../Acara-
KOMUNIKASI: Teori,
News-Radio-Sebagai-56-
Paradigma, dan Diskursus
Kebutuhan-Informasi.pdf,
Teknologi Komunikasi di
diakses pada 03 Maret 2017,
Masyarakat. Jakarta: Prenada
Pukul 20.10)
Media Group
Cangara, H. Hafied. 2015. Pengantar Internet:
Ilmu Komunikasi, Edisi Kedua.
Jakarta: PT Raja Grafindo http://radioedukasi.kemdikbud.go.id/old/
Persada. artikel/kapan-ada-radio-untuk-anak-
11

indonesia (Diakses pada 10 Februari https://www.kpi.go.id/index.php/lihat-


2017, Pukul 14.19) terkini/39-luar-negeri-2/33635-apa-
http://www.marketing.co.id/radio-masih- kabar-program-siaran-anak-di radio
tetap-diminati/ (Diakses pada 17 Januari (Diakses pada 19 Januari 2017, Pukul
2017, Pukul 18.56) 11.02)

Anda mungkin juga menyukai