SMAN 7 Denpasar
Media merupakan suatu alat atau perantara yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi dari suatu sumber kepada sang penerima pesan. Dari pemaparan tersebut, peran
media sangat penting dalam pemahaman manusia tentang suatu informasi. Jika media
memberikan suatu pesan atau informasi yang keliru, maka pemahaman penerima akan keliru
pula. Media yang paling sering memberikan pemahaman yang keliru adalah televisi. Hal-hal
yang berbau pornografi atau pendidikan seksual dan reproduksi sengaja ditayangkan pada
malam hari, di mana, hanya segelintir orang yang menonton tayangan tersebut.
Dikutip dari laman Rand.org, Senin (11/07/2016) dua studi terbaru oleh RAND Health
behavioral scientist Rebecca Collins yang meneliti dampak positif tayangan seks di TV.
Hasilnya cukup menarik, seperti: menonton acara TV dengan konten seksual tampaknya
mempercepat inisiasi aktivitas seksual remaja. Konten seksual di TV memiliki efek
penggambaran seks bagi remaja. Konten seksual yang menunjukkan kontrasepsi dan
kehamilan, dapat juga membantu dalam mendidik remaja tentang risiko dan konsekuensi dari
seks, serta dapat meningkatkan dialog menguntungkan antara remaja dan orang tua tentang
pendidikan seks.
Remaja dengan segala hiruk-pikuknya ternyata memiliki kaitan yang erat dengan
lingkungan. Lingkungan yang senantiasa menjadi naungan remaja ada tiga, yaitu, lingkungan
primer, lingkungan sekunder, dan lingkungan tersier. Remaja memerlukan tiga lingkungan
pendidikan tersebut. Lingkungan pendidikan, yakni lingkungan tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Jadi, pendidikan seksual dan reproduksi bagi remaja memerlukan dukungan yang
penuh, baik dari media maupun dari lingkungan. Remaja belum bisa membedakan apa yang
baik dan buruk bagi tubuhnya. Pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja sejak
dini harus diterapkan secara maksimal. Peran media dan lingkungan tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak ada campur tangan dari pemerintah. Kesadaran akan pentingnya
pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual oleh media dan lingkungan harus lebih
digalakkan lagi untuk menciptakan remaja yang memiliki wawasan yang luas tentang
kesehatan reproduksi dan seksual.