Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syauqi Najwa Putri Handayani

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Kelompok : Andromeda

PEMBERIAN EDUKASI TENTANG KESEHATAN ORGAN


REPRODUKSI DAN BAHAYA SEKS BEBAS PADA USIA REMAJA

Remaja (adolescence) merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi


dewasa. Pada masa tersebut terjadi banyak perubahan seperti pada hormon, fisik,
psikologis, serta sosial. Pada perubahan psikososial, remaja akan mengalami
perubahan dalam tingkah laku, hubungan dengan lingkungan, dan ketertarikan
dengan lawan jenis. Penelitian Bachruddin dkk. di tahun 2017 menyebutkan
bahwa pada masa remaja, anak cenderung menyukai tantangan dan memiliki rasa
keingintahuan akan seksualitas yang tinggi terutama tentang pembentukan
hubungan dengan lawan jenis. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab
remaja selalu berusaha mencari tahu lebih banyak informasi mengenai seksualitas
dan berani mengambil risiko tanpa adanya pertimbangan yang matang.

Maka dari itu, tidak heran apabila banyak siswa tingkat SMP dan SMA
yang sudah melakukan hubungan seks. Hal tersebut sejalan dengan hasil
penelitian pakar seks juga spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Boyke Dian
Nugraha yang mengungkapkan bahwa sekitar 20% hingga 30% remaja di kota-
kota besar Indonesia mengaku pernah melakukan hubungan seksual, dimana
mayoritas adalah siswa tingkat SMP dan SMA (Wulandari dan Aini, 2020). Salah
satu penyebab tingginya angka tersebut adalah karena rendahnya pengetahuan
remaja mengenai kesehatan reproduksi dan dampak dari seks bebas (free sex).
Beberapa dampak dari seks bebas pada remaja adalah terkena atau tertularnya
penyakit kelamin seperti Infeksi Menular Seksual (IMS), penyakit HIV/AIDS,
serta Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) atau Unwanted Pregnancy pada remaja.

Oleh sebab itu, untuk menurunkan angka terjadinya penyakit IMS,


HIV/AIDS, dan Kehamilan Tidak Diinginkan, pemerintah harus melakukan upaya
yang mampu meningkatkan pengetahuan remaja akan kesehatan organ reproduksi
dan dampak dari seks bebas. Adapun, di Indonesia sendiri masih banyak
masyarakat baik itu orang tua maupun para remaja yang menganggap edukasi
tentang kesehatan reproduksi dan dampak dari seks bebas adalah hal tabu yang
kurang senonoh apabila dibicarakan di forum terbuka, terutama apabila terdapat
anak dibawah usia legal di dalamnya. Namun, pada hakikatnya ilmu tentang
reproduksi merupakan hal wajib yang harus diberikan kepada remaja agar mereka
lebih mengenal tentang tubuh mereka khususnya organ reproduksi serta dapat
meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya perilaku seks bebas yang bisa
mengancam kesehatan reproduksi mereka.

Dari urgensi di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus lebih


gencar dalam mengedukasi masyarakat, terutama para orang tua dan generasi
muda sebagai upaya menekan angka IMS, HIV/AIDS, serta Kehamilan Tidak
Diinginkan dan mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi dan dampak dari seks bebas. Edukasi dapat
diberikan melalui penyuluhan di setiap SMP dan SMA di seluruh Indonesia, serta
dapat dilakukan pada saat kegiatan posyandu remaja (pos pelayanan terpadu) yang
berlangsung di masing-masing daerah agar tingkat pengetahuan remaja terhadap
kesehatan reproduksi dan dampak dari seks bebas di Indonesia semakin
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Bachruddin, W., Kalalo, F., & Kundre, R. (2017). Pengaruh Penyuluhan Tentang
Bahaya Seks Bebas Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Seks Bebas Di
Sma Negeri Binsus 9 Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1), 110631.

Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari


Pediatri, 12(1), 21. https://doi.org/10.14238/sp12.1.2010.21-9

Lasmana Tarigan, I., Muadifah, A., Arum Wardani, K., Elistya, N., Studi Kimia,
P., Sains dan Teknologi, F., Jambi, U., Studi Farmasi, P., Karya Putra
Bangsa, Stik., & Studi Anlis Kesehatan, P. (2020). Artikel Jpm: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Pinang Masak Edukasi Perilaku Seks Bebas:
Perspektif Psikologi, Kesehatan Dan Agama Di Kecamatan Tulungagung,
Jawa Timur. JPM Pinang Masak, 2(1), 23.

Rahima, R., & Hasgimianti, H. (2020). Pemahaman Remaja tentang Bahaya Seks
Bebas dan Pernikahan Dini di Desa Kualu Nenas Kampar Riau. Educational
Guidance and …, 3(2), 61–68. http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/EGCDJ/article/view/10901

Riski R, R. R., Lailatul K, M. F., Dewi, M. K., Karim, A. S., Bate, D., Ningsih, V.
S., Wulandari, A., Mopasu, W. P. Y., & Musdalifa H., M. H. (2021). Edukasi
Bahaya Seks Bebas pada Remaja. Jurnal Pengabdian Bidan Nasuha, 2(1),
17–23. https://doi.org/10.33860/jpbn.v2i1.513

Wulandari, P., & Aini, D. N. (2020). Program Sosialisasi Bahaya Seks Bebas pada
Kalangan Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang. Jurnal Peduli
Masyarakat, 2(1), 23–28. https://doi.org/10.37287/jpm.v2i1.72

Anda mungkin juga menyukai