http://jkp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/pks
Genesis Naskah:
Diterima 11 September2023; Disetujui 11 Oktober 2023; Di Publikasi 29 November 2023
Abstrak
Remaja adalah masa peralihan sebelum menjadi dewasa. Remaja mengalami pertumbuhan serta perkembangan
yang cepat baik secara intelektual, psikologis, sosial, serta pematangan organ seksual. Dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar, haus akan petualangan dan tantangan,
serta cenderung mengambil risiko tanpa pertimbangan matang. Remaja cenderung merasa malu untuk
mendapatkan informasi yang cukup tentang organ reproduksinya . Oleh karena itu, orang tua dan guru khawatir
bahwa pengetahuan tentang perkembangan alat reproduksi dan fungsinya justru mendorong remaja untuk
melakukan hubungan seks pranikah. Keadaan lingkungan sekolah, pengaruh teman, ketidaksiapan guru untuk
pendidikan kesehatan reproduksi juga memberikan pengaruh. Pengabdian masyarakat ini bertujuan sebagai
upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman remaja di SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang dalam
mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya organ seksual dan pencegahan dan masalah-
masalah kesehatan reproduksi yang sering terjadi di kalangan remaja serta pencegahannya. Pengabdian
masyarakat ini menggunakan metode metode “bestie” best sex education, informative and educative. Hasil
pelaksanaan pengabdian masyarakat didapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada remaja setelah
dilakukan edukasi berdasarkan hasil pre dan post test yaitu rerata peningkatan sebesar 30 poin (p<0,05).
Diharapkan metode “bestie” (Best Sex Education, Informative and Educative) dapat membantu remaja dalam
mendapatkan informasi dengan cara yang lebih asik dan menarik tentang kesehatan reproduksi khususnya organ
seksual dan pencegahan dari permasalahan kesehatan reproduksi yang sering terjadi di kalangan remaja.
dibutuhkan metode baru yang lebih asik dan dinamis Salafas, 2019)
dalam menyentuh ranah remaja agar lebih terbuka Lingkungan pendidikan Sekolah adalah
terhadap informasi yang didapat. Metode “Bestie” bagian dari lembaga pendidikan yang didirikan guna
yaitu best sex education, informative and educative membina dan meningkatkan mutu sumber daya
dirancang sedemikian rupa yang terdiri dari manusia, baik fisik, mental, moral maupun
teman sebaya remaja dalam kelompok - kelompok Palembang merupakan salah satu satuan pendidikan
kecil (Small Group Discussion). dengan jenjang Sekolah Menengah Atas yang berada
Pendidikan kesehatan dengan melibatkan di 13 ULU, Kec. Seberang Ulu II, Kota Palembang,
teman sebaya dalam suatu kelompok kecil Sumatera Selatan. Dalam menjalankan kegiatannya,
membawa efek yang positif terhadap perubahan SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang berada di
pengetahuan, sikap dan persepsi remaja. Hal ini bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Rahayu dkk (2020) dimana penyuluhan dengan SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang
metode peer group (kelompok sebaya) memiliki merupakan salah satu Amal Usaha Muhammadiyah
pengaruh terhadap sikap remaja. Pendidikan yang terletak ditengah Kota Palembang, berdekatan
kesehatan dalam kelompok kecil dengan teman dengan Amal Usaha Muhammadiyah lainnya,
sebaya lebih efektif karena dalam remaja seperti Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
ditempatkan dalam kelompok umur yang relatif Muhammadiyah Palembang (IkesT MP), Universitas
sama, teman sebaya mendorong remaja untuk lebih Muhammadiyah Palembang (UMP), dan RS
banyak bertanya dan lebih aktif dalam menyatakan Muhammadiyah Palembang sehingga menjadikan
pendapatnya, sehingga memungkinkan remaja untuk SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang berada
memahami dan menerapkan informasi yang mereka pada lokasi yang strategis. Posisi yang strategis
peroleh dan dapat mengubah sikap dan persepsinya menjadikan SMA Muhammadiyah 3 Kota
kearah yang lebih baik.(Rahayu, Murti, & Utami, Palembang lebih mudah dalam mengakses
Metode yang digunakan dalam pengabdian alat reproduksi dan kesehatannya tidak saja dapat
masyarakat ini juga diperkuat oleh penelitian berpengaruh terhadap kualitas hidup remaja namun
dan siswi di SMA Muhammadiyah 3 Kota Palembang Selanjutnya pada hari berikutnya peserta di
dengan sebaran usia 16 tahun – 18 tahun, peserta diajak saling bertukar pikiran (diskusi) tentang
Setelah mendapatkan arahan terkait dengan reproduksi yang dialami. Kemudian peserta diberikan
dilakukan pretest mengenai pengetahuan kesehatan permasalahan kesehatan reproduksi seperti keputihan,
reproduksi pada remaja untuk mengetahui sejauh Kehamilan Tidak Diinginkan, Infeksi Menular
mana pengetahuan remaja tentang materi yang akan Seksual, HIV Aids, dan NAPZA, serta bagaimana
diberikan. Adapun hasil pretest didapatkan yaitu skor pencegahan permasalahan tersebut yang ditinjau dari
rerata pengetahuan responden sebelum diberikan aspek medis dan agama menggunakan booklet
Kesimpulan
Frekuensi (n=33) P
Edukasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini
Pre Post Value
menerapkan metode “bestie” (Best sex education,
Rerata (SD) 50(6,614) 80(6,1240) 0,000* informative and educative) sebagai upaya optimalisasi
Rentang 40-60 70-90 kesehatan reproduksi pada remaja. Metode “bestie”
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
sendiri dirancang sedemikian rupa dalam kelompok
dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat
kecil menggunakan alat peraga celemek organ
yang dilakukan memberikan hasil yang signifikan
reproduksi dan booklet “bestie”. Peserta kegiatan
dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang
pengabdian masyarakat terlihat sangat antusias dalam
kesehatan reproduksinya (p<0,05).
mengikuti setiap tahap kegiatan.
Pendidikan kesehatan dengan melibatkan
Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat
teman sebaya dalam suatu kelompok kecil membawa
didapatkan peningkatan pengetahuan yang signifikan
efek yang positif terhadap perubahan pengetahuan,
pada remaja setelah dilakukan edukasi berdasarkan
sikap dan persepsi remaja Masa remaja adalah masa
hasil pre dan post test yaitu rerata peningkatan sebesar
yang kritis, karena pada saat tersebut remaja belum
30 poin (p<0,05).
mencapai kematangan baik dari segi mental dan sosial
Daftar Pustaka
Afriyani, Luvi Dian, Veftisia, Vistra, & Salafas, Eti.
(2019). Efektivitas Pendidikan Sebaya
terhadap Peningkatan Pengetahuan
Perubahan dan Perawatan Genetalia Remaja
pada Siswi Putri di SD N 1 Langensari.
Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(1).
Akbar, Hairil, KM, S, Epid, M, Qasim, Ns
Muhammad, Hidayani, Wuri Ratna, KM, S, .
. . Gustirini, Ria. (2021). Teori Kesehatan
Reproduksi: Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini.
Arsani, Ni Luh Kadek Alit. (2013). Peranan program
PKPR (pelayanan kesehatan peduli remaja)
terhadap kesehatan reproduksi remaja di
Kecamatan Buleleng. Jurnal Ilmu Sosial dan
Humaniora, 2(1).
Djama, Nuzliati Tahir. (2017). Kesehatan reproduksi
remaja. Jurnal Kesehatan, 10(1), 30-34.
Fitriana, Hanifa, & Siswantara, Pulung. (2018).
Pendidikan kesehatan reproduksi remaja di
SMPN 52 Surabaya. The Indonesian Journal
of Public Health, 13(1), 107-118.
Gustirini, Ria, & Putri, Aulia. (2019). Peningkatan
Pengetahuan Remaja Tentang Dampak
Negatif Paparan Pornografi Di SMA Negeri
14 Palembang. Khidmah, 2(1), 96-101.