ARTIKEL ILMIAH
Disusun Oleh :
Nadia Sintani
PO.62.20.1.23.026
2023/2024
”GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS) DI SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA”
NADIA SINTANI
PO.62.20.1.23.026
Program Studi DIII Keperawatan Reguler XXVI-A
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Jl. G.Obos No.32, Menteng, Kec. Jekan Raya
Abstrak
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,
parasit atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang
terinfeksi kepada mitra seksualnya. Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu dari
sepuluh penyebab pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda laki- laki dan
penyebab kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di negara berkembang.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)
di SMA Negeri 3 Palangka Raya memiliki pengetahuan yang baik dan tetap masih perlu
ditingkatkan pendidikan kesehatan mengenai sistem reproduksi khususnya pendidikan kesehatan
tentang Penyakit Menular Seksual (PMS).
NADIA SINTANI
PO.62.20.1.23.026
Program Studi DIII Keperawatan Reguler XXVI-A
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya
Jl. G.Obos No.32, Menteng, Kec. Jekan Raya
Abstract
Sexually Transmitted Diseases (STDs) are infections caused by bacteria, viruses,
parasites or fungi, which are transmitted mainly through sexual contact from an infected person
to their sexual partners. Sexually Transmitted Diseases (STDs) are one of the first ten causes of
unpleasant diseases in young male adults and the second largest cause in young female adults in
developing countries.
This research aims to determine the description of adolescent knowledge about sexually
transmitted diseases (STDs) at SMA Negeri 3 Palangka Raya in 2023. The type of research used
is quantitative descriptive. Sampling in this study was purposive sampling, namely 60
respondents.
The results of the research show that the description of adolescent knowledge about
sexually transmitted diseases (STDs) at SMA Negeri 3 Palangka Raya, the majority of 60
respondents, had good knowledge, 33 people (65%), 16 people (20%) had good knowledge, and
11 people had poor knowledge (11). 15%).
It can be concluded that adolescent knowledge about Sexually Transmitted Diseases
(STDs) at SMA Negeri 3 Palangka Raya has good knowledge and health education regarding the
reproductive system still needs to be improved, especially health education about Sexually
Transmitted Diseases (STDs).
Populasi dan jumlah Sampel Jadi total sampel yang digunakan adalah = 60
Populasi orang
Adapun kriteria yang dijadikan sebagai sampel Tahapan Penelitian
penelitian, yaitu :
1. Kriteria Inklusi Pada penelitian ini ada beberapa tahapan
Kriteria inklusi adalah karakteristik dalam pelaksanaan penelitian meliputi
umum subjek penelitian dari suatu kegiatan:
populasi target yang terjangkau dan 1. Studi Literatur
akan diteliti. Dalam penelitian ini Peneliti mencari sumber serta
kriteria inklusi, yaitu : informasi dengan mengkaji beberapa
a. Remaja laki-laki dan perempuan sumber yaitu dari buku-buku dan
kelas XII (dua Belas) di SMA jurnal,
Negeri 3 Palangka Raya. 2. Penyusunan Proposal Penelitian
b. Siswa/I yang bersedia menjadi Setelah studi literatur dilakukan maka
responden. peneliti menyusun penyusunan
2. Kriteria Eksklusi proposal penelitian.
a. Siswa/I tidak mau menjadi 3. Pengurusan ijin penelitian
responden Setelah mendapatkan persetujuan
b. Siswa/I yang tidak hadir pada saat prodi, maka peneliti dapat melakukan
penelitian penelitian.
c. Siswa/I kelas XII (Dua belas) 4. Membagikan kuesioner Penelitian
Peneliti membagikan kuesioner ke
siswa/I kelas XII SMA Negeri 3
Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan oleh Palangka Raya.
peneliti adalah teknik probability sampling 5. Pengolahan data Penelitian
tipe Simple Random Sampling. Dengan Data yang terlah didapat tersebut
kemudia diolah dan disusun menjadi
demikian sampel dalam penelitian ini adalah
sebuah tulisan
bagian dari populasi penelitian, yaitu beberapa
6. Penyusunan Hasil data penelitian
siswa/I kelas XII SMA Negeri 3 Palangka
Selanjutnya penyusunan data dibuat
Raya. Data yang telah dimiliki dari hasil
penelitian adalah sebanyak 60 orang. dalam bentuk laporan Proposal
Penelitian.
Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data Etika Penelitian
penelitian ini adalah kuesioner yang Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya
digunakan oleh peneliti. Bentuk kuesioner etika. Setelah mendapatkan persetujuan dari
yang digunakan berupa kuesioner tertutup, institusi, maka peneliti dapat melakukan
dimana responden tinggal memilih jawaban penelitian sesuai dengan etika penelitian
yang telah disediakan berupa kuesioner pilihan sebagai berikut :
ganda. Sehingga responden hanya perlu 1. Anonymity (tanpa nama)
memberi jawaban tanda silang (x) pada 2. Confidientiality (Kerahasiaan)
jawaban yang dianggap benar.
Analisa Data Pembahasan
Pada penelitian ini, analisa data dengan Siswa/siswi yang berpengetahuan baik
menggunakan teknik analisa univariat tentang PMS sebanyak 33 orang (65%) yaitu
dimaksudkan untuk mengetahui distribusi siswa/I yang telah mengerti dan mengenal
frekuensi responden penelitian dan proporsi Penyakit Menular Seksual (PMS) sebelumnya.
dari variable-variabel yang diamati. Data yang Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan
diperoleh dikumpulkan, pertanyaan, dan teori Notoatmodjo (2012) yaitu pengetahuan
pernyataan yang dijawab akan diberikan skor, adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil
kemudian disajikan kedalam bentuk table tahu seseorang terhadap suatu objek dari indra
dengan perhitungan analisis. yang dimilikinya. Hal yang dimaksud tahu
disini yaitu remaja dapat mengetahui segala
bentuk informasi dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan PMS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siswa/I yang berpengetahuan cukup
Hasil Penelitian tentang Penyakit Menular Seksual 16 orang
(20%), yang disebabkan karena responden
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian yang hanya sekedar mengetahui apa itu PMS
SMA Negeri 3 Palangka Raya adalah serta untuk hal-hal lainnya yang lebih
salah satu sekolah Negeri yang ada di mendalam tentang PMS mereka masih belum
kota Palangka Raya. Sekolah ini paham. Peneliti berasumsi bahwa hal ini
tepatnya terletak diantara 2 Sekolah terjadi dikarenakan responden hanya sekedar
Dasar SDN 4 Menteng Palangka Raya mengetahui apa itu Penyakit Menular Seksual
dan SDN Percobaan Palangka Raya. (PMS) tetapi tidak terlalu memahami dan
Jarak SMA Negeri 3 Palangka Raya masih kurang mengetahui informasi yang
dari Poltekkes Kemenkes Palangka lebih mendalam tentang Penyakit Menular
Raya sekitar 700 Meter. Seksual (PMS) baik tentang faktor penyebab
2. Analisis Univariat PMS, jenis-jenis PMS, resiko kejadian PMS,
a. Karakteristik Responden dampak serta bahaya dari Penyakit Menular
Bedasarkan hasil penelitian
Seksual (PMS)
yang dilaksanakan di SMA
Negeri 3 Palangka Raya, Siswa/I yang berpengetahuan kurang
karakteristik siswa/I tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) ada
berdasarkan umur dan jenis sebanyak 11 orang (15%). Peneliti berasumsi
kelamin. bahwa hal ini terjadi karena sumber informasi
yang didapat oleh siswa-siswa tentang PMS
sebelumnya masih kurang.
Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Di SMA Negeri 3 Palangka Raya
Jenis kelamin
Perempuan 37 60
Laki-Laki 23 40
Tabel 2.2 di atas menujukkan bahwa usia siswa/I kelas XII di SMK Negeri 3 Palangka Raya
memiliki usia 17 tahun sebanyak 40 orang (65%), usia 18 tahun sebanyak 20 orang (35%).
Berdasarkan jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sebanyak 37 orang (60%) dan minoritas
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (46%).
Tabel 2.3
DIstribusi frekuensi Gambaran Pengetahuan Remaja
Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)
di SMA Negeri 3 Palangka Raya
Pengetahuan Frekuensi Persen (%)
Baik 33 65%
Cukup 16 20%
Kurang 11 15%
Total 60 100
Tabel 2.3 diatas menujukkan bahwa dari 79 responden mayoristas respondengan berpengetahuan
baik sebanyak 33 orang (65%), dan minoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 16
orang (20%).
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, Wirakusuma. 2011. Spektrum Infeksi Menular Seksual Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Diakses 4 Februari 2019.
Andani, 2010. Perilaku Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS). Diakses 4 Februari 2019.
Azinar, M. 2013. Perilaku Seksual Pranikah Beresiko Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 8 (2); 153- 160.
Budiman & Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Chiuman, L. 2009. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Wiyata Dharma Medan
Terhadap IMS. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2009. Diakses
3 Februari 2019.
Depkes RI, 2006. Dampak Infeksi Menular Seksual (IMS) Bagi Remaja. Jakarta : Depkes RI;
2006. .
Dinkes. 2012. Seks Bebas Pada Remaja. http://dinkes. Cirebonkab.go.Id/ di unduh pada 3 Juli
2019.
Fadillah, DR. 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Perilaku Beresiko
PMS dan HIV/AIDS di SMA Negeri Wunduloko Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2013 (Skirpsi). Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia;2013.
Gustini, Kiki. 2015. Pengetahuan Siswa Kelas XI Tentang Penyakit Menular seksual. Diakses 4
Februari 2019.
KPAI, 2013. Remaja dan SPN (Seks Pranikah). KPAI, (46), 2016. http://www.ucarecdn.
Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan; ed, Egi Komara Yudha. Jakarta : EGC.