PENDAHULUAN
Informasi bisa didapatkan melalui saluran media massa, tetapi pada saat
ini fungsi tersebut telah bergeser dengan perkembangan zaman. Banyak media
yang sudah keblabasan, seperti mengabaikan kode etik jurnalistik dan prinsip-
prinsipnya, karena tidak dapat dipungkiri media saat ini hanya mengejar peringkat
masyarakat.
program acara televisi yang menghibur dan informatif, disisi lain stasiun televisi
ini sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tidak dipungkiri kekerasan verbal
sebuah kekuatan yang sedemikian rupa serta tanpa adanya aturan yang memukul
dan melukai jiwa ataupun badan, kekerasan disini juga mematikan entah dengan
1
kejahatan yang dapat diderita manusia, tetapi juga dapat ia lakukan terhadap orang
pada tayangan program acara sinetron maupun reality show. Televisi yang
kekerasan. Hiburan lebih kepada kekerasan verbal dan fisik sedangkan informasi
bahwa kekerasan tidak hanya pada kekerasan fisik saja tetapi juga ada yang
mencelakai orang lain atau diri sendiri, sedangkan kekerasan verbal melakukan
kekerasan tersebut dengan perkataan yang dapat menyakiti orang lain maupun diri
sendiri.
penindasan yang dilakukan dengan perkataan ternyata memiliki efek yang lebih
besar daripada kekerasan yang dilakukan dengan secara fisik, efeknya memang
tidak terlihat seperti mimisan dan lain sebagainya tetapi cukup menikam di dalam
hati. Beberapa pasiennya pun ada yang mengalami keluhan fisik tertentu seperti
sakit kepala, depresi dan banyak juga yang menyakiti diri sendiri karena merasa
tidak ada harganya dimata orang yang melakukan kekerasan verbal terhadapnya.
Oleh karena itu banyak sekali orang bunuh diri berasal dari cyber bullying dan
2
Indonesia saat ini memiliki banyak dampak positif dan negatif di dalam
Kekerasan verbal pun juga sering diterima oleh anak-anak karena sikap
dari orang tuanya. Menurut psikolog M.Pd, Psi, kekerasan adalah perilaku yang
kekerasan fisik akan berdampak pada tubuhnya maka kekerasan verbal akan
berdampak pada emosional anak. Tidak semua kekerasan verbal bertujuan untuk
jahat tetapi ada sebagian orang tua yang menggunakan kekerasan verbal untuk
mendisplinkan anak, namun pemilihan katanya yang tidak tepat seperti mencela,
memaki, menakut-nakuti yang bisa menjatuhkan harga diri anak. Orang tua yang
sedang dalam kondisi lelah juga sering tidak sadar mengucapkan kata-kata yang
dan remaja, serta pelanggaran atas norma kesopanan pada saat bulan Ramadhan.
Beberapa tayangan adalah program acara televisi Sahur itu Indah dan Ngabuburit
Juni 2015 lalu. Sedangkan, terdapat surat peringatan yang telah diberikan oleh
Indosiar dan Pesbukers di ANTV. Hal ini diakibatkannya adanya tayangan yang
verbal yang ada di beberapa program acara televisi tersebut seperti melecehkan
3
orang dan menghina. Hal ini sangat disayangkan karena program acara tersebut
Program Sahur itu Indah yang ada di Trans TV juga didapati sering
Juni 2015 “…ini contoh adil, walaupun ganteng agak oon. Yang ini contoh
serakah, udah jelek, oon”. Lalu, pada tayangan tanggal 18 Juni 2015 juga terdapat
adanya kata-kata yang menghina dan menyerang keadaan fisik seseorang. Seperti
mengatakan muka yang berantakan, badan seperti lemari, busway mogok, dan lain
dengan judul Analisis Isi Kekerasan Verbal pada Tayangan Pesbukers di ANTV,
penelitian ini lebih menganalisis kepada frekuensi kekerasan verbal yang muncul
isi deskriptif lalu menggunakan lima kategori kekerasan yaitu asosiasi pada
tersebut terdapat 1.396 pola komunikasi yang termasuk kekerasan verbal, 1.394
verbal didominasi oleh kategori dengan cara umpatan sebanyak 679 kali
kemunculan sedangkan urutan paling sedikit yaitu kekerasan verbal yang secara
dengan judul Analisis Resepsi Pemain Terhadap Serial Video Game Grand Theft
Auto. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemaknaan terhadap konten kekerasan
4
dalam game Grand Theft Auto menunjukkan pemaknaan yang berbeda-beda baik
itu posisi mereka dalam memaknai kekerasan, respon saat mereka bermain
game Grand Theft Auto hanyalah sebuah permainan yang tidak akan dibawa
kedalam keseharian.
pesannya. Keberhasilan suatu program acara di dalam stasiun televisi dapat diukur
Salah satunya juga adalah program acara televisi Master Chef Indonesia.
show yang ada di Indonesia. Program acara master chef ini ditayangkan dalam
kompetisi memasak yang diselingi dengan reality show ini membuat program
berdasarkan kepada realitas yang sebenarnya. Maka dari itu, menampilkan situasi
sebagaimana apa adanya. Kata lain program acara ini mencoba menampilkan
sesuatu ataupun keadaan yang nyata (riil) dengan menggunakan cara yang
5
yang diusung oleh Master Chef Indonesia ini adalah Competition Show. Master
bisa didapatkan oleh audiens yang menontonnya. Selain itu, di dalam Master Chef
Indonesia juga memberikan banyak pelajaran untuk para kontestan untuk tetap
berusaha dan menerima saran serta pengetahuan tentang memasak yang diberikan
oleh juri.
yang menceritakan mengenai proses yang terjadi saat memasak serta terdapat
dan perasaan kontestan dengan kontestan lainnya secara vulgar seperti rasa tidak
suka, menjatuhan kontestan lain, iri, dan lain sebagainya tanpa adanya sensor. Hal
ini membuat acara tersebut berbeda dengan acara ajang pencarian bakat yang lain,
dimana ajang pencarian bakat ini terkesan menonjolkan dari ambisi dari setiap
menjadi kontestan, karena kepribadian yang unik dapat membuat Geleri master
Chef Indonesia ini lebih berwarna. Kepribadian yang kuat serta mampu
menghadapi tekanan dalam di setiap tantangan dan dapat bekerjasama dengan tim
Master Chef Indonesia. Kekerasan verbal tersebut dilakukan oleh juri maupun
kontestan itu sendiri. Kenyataan yang sekarang terjadi berbanding terbalik dengan
6
adanya peraturan Undang-undang Penyiaran yang tidak memperbolehkan unsur
kekerasan ditayangkan.
berlaku apatis terhadap gejala kekerasan yang ada. Ketiga, mencegah adanya
agar tidak timbul rasa ketakutan yang berlebihan pada penonton. Terakhir,
dibolehkan.
Kekerasan verbal yang ada di dalam program acara televisi ini terjadi
saat kompetisi memasak berlangsung yang terjadi pada kontestan satu dan
kontestan lainnya serta saat penjurian antara satu kontestan dengan ketiga juri.
Kekerasan verbal tersebut terbukti dengan adanya ejekan, kata-kata yang kasar,
menghubungkan antara teks dan penulis di satu sisi dengan teks dan pembaca di
sisi lain, mempunyai sejumlah kelebihan (Eriyanto, 2001:204). Hal yang perlu
diperhatikan bahwa model ini secara komprehensif akan melihat teks bukan
berhubungan dengan faktor produksi saja tetapi juga resepsi. Lalu, posisi pembaca
7
atau khalayak disini akan ditempatkan didalam posisi penting. Posisi pembaca
atau khalayak disini sangat penting didalam suatu teks media, karena pada
lanjut tentang pemaknaan ibu rumah tangga Pegawai Negeri Sipil perumahan
teks media tersebut dengan cara menghubungkan dengan latar belakang mereka.
maka akan mengetahui apakah ibu rumah tangga Pegawai Negeri Sipil ini
menginterpretasikan teks media makna tersebut juga tidak begitu saja hadir tetapi
penelitian ini yaitu “Bagaimana posisi ibu rumah tangga Pegawai Negeri Sipil di
perumahan Grand Mandiri Land dalam memaknai pernyataan para juri dan
RCTI?”.
8
1.3 Tujuan Penelitian
untuk mengetahui dan memahami posisi ibu rumah tangga Pegawai Negeri Sipil
di perumahan Grand Mandiri Land dalam memaknai pernyataan para chef dan
RCTI.
akan datang.