SKRIPSI
Oleh:
Indah Rahayu
NIM: 131224039
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
hariku.
Malaikat hidupku yaitu orang tuaku tercinta yang telah mengorbankan waktu,
Omku tercinta Agustinus Birat AP. (Alm) yang telah membantu serta setia
Mereka adalah alasan terbesarku untuk tetap kuat menjalani setiap kehidupan
ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan
tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak
mulia.
Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu di atas kepalamu.
[Sujiwo Tejo]
Ketika kamu berfikir untuk menyerah dan kalah, ingatlah anak-anakmu berhak
[Indah Rahayu]
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kata Kunci: Implikatur, Wujud dan ciri penanda, Maksud, Tindak tutur
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
In accordance with the two formulation of the problems, the results of this
study are (1) the researchers found four forms of speech implicatur in the form of
speech acts in the interactive dialogue of Mata Najwa Metro TV with public
officials period January to July 2017, namely: 1) representative, 2) commissive ,
3) directive, and 4) expressive. (2) the researcher found seventeen purposes of
speech implicature in the form of speech acts, namely: 1) states, 2) explains, 3)
speculates, 4) shows, 5) notices, 6) admits, 7) testifies, 8) reports, 9 ) refused, 10)
invited, 11) urged, 12) suggested, 13) forbade, 14) pleaded, 15) criticized, 16)
blamed, 17) satirical.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
2017. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Banyak pihak yang telah membantu penulis
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik yang secara
ini.
4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meraih cita-cita sesuai bidangnya dari awal hingga akhirnya penulis dapat
7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Tiyas Irawan dan Ibu Suyati yang
dan perhatian dalam berbagai bentuk. Orang tua yang telah bersusah payah
8. Kedua kakak saya, Heru Susanto dan Andri Yana yang selalu memberikan
10. Agustinus Birat (Alm) yang sekarang sudah dipanggil Bapa di sorga.
Terima kasih karena sudah bersedia membantu penulis dari segi materi
11. Pakde Yohanes Kuwat dan Bude Cicilia Karsinem sebagai orang tua
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik.
12. Saudara-saudara sepupu saya, Dyonisius Dwi Irwan Saputra, Monica Tri
Irianti, Theresia Catur Tri I. yang selalu menghibur melalui seloroh yang
13. Saudara-saudara saya, Rita Indah (Alm), Stefani Yuyun, Hendra Tamba,
14. Kepada seluruh keluarga besarku di Lampung Tengah yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu dalam memberikan dukungan dan doa
Kumara, Clara Wahyu Kurnia, Maria Kiki Adhy, Fransiska Kumala Sari,
16. Teman-teman prodi PBSI angkatan 2013 kelas A, yang selalu memberikan
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
5. Batasan Istilah ....................................................................................... 7
6. Ruang Lingkup ...................................................................................... 10
7. Sistematika Penyajian ........................................................................... 10
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 109
5.2 Saran ...................................................................................................... 110
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Contoh format tabel klasifikasi data wujud dan maksud dalam
dialog interaktif Mata Najwa Metro TV ……………………… 45
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
bertahan hidup. Manusia yang satu dengan manusia yang lain pasti akan
komunikasi. Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbiter, yang
digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
tataran kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penggunaan bahasa yang paling
bukanlah bahasa yang statis, tetapi bahasa yang selalu berkembang sesuai
bahasa pada tataran struktural saja sering kali tidak menghasilkan suatu kajian
yang maksimal. Kondisi praktis penggunaan bahasa sering kali „keluar‟ dari
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu kendala dan justru mengahasilkan suatu komunikasi yang lebih efektif dan
efesien. Fenomena seperti inilah yang mendorong kajian bahasa tidak hanya dari
luar bahasa adalah ilmu bahasa kajian pragmatik. Yule (2006: 3) pragmatik adalah
studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (penulis) dan ditafsirkan oleh
melibatkan aspek-aspek di luar bahasa yang turut memberi makna dalam suatu
kerja sama yang dimaksud berupa kesamaan latar belakang pengetahuan. Menurut
yang lebih banyak dari pada sekadar kata-kata itu sendiri. Kondisi seperti itu
implikatur adalah apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh
penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur.
percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(dalam Rahardi, 2005:43) dalam artikelnya yang berjudul Logic and Conversation
merpakan bagian dari tuturan tersebut”. Preposisi yang diimplikasikan itu dapat
untuk menyalakan kipas angin. Penutur dan pendengar biasanya terbantu oleh
mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memaknai bahasa itu.
Melibatkan situasi ujar saja tidak cukup bagi pendengar atau penonton untuk
menangkap maksud bentuk bahasa yang mengandung implikatur. Oleh karena itu,
menarik untuk diteliti karena tidak sedikit percakapan yang pelaku tuturnya tidak
menerapkan prinsip kerja sama, sehingga pemaknaan suatu bentuk bahasa yang
implikatif menjadi sulit. Di samping itu, ketertarikan terhadap implikatur ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Najwa menjadi salah satu program televisi swasta yang dinikmati
oleh jutaan penduduk Indonesia. Mata Najwa adalah program dialog interaktif
Najwa Shihab dan pejabat publik dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV.
Hal ini disebabkan oleh bentuk percakapan antara Najwa Shihab dengan pejabat
Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik. Dialog interaktif Mata Najwa
dipandu oleh jurnalis senior bernama Najwa Shihab. Najwa terkenal mahir
memberi pertanyaan kritis dan tajam kepada narasumbernya yang terkadang sulit
tersembunyi di balik tuturan itu sendiri, begitu pula sebaliknya. Pejabat publik
tindak tutur.
Masalah yang muncul berkaitan dengan uraian latar belakang di atas dapat
sebagai berikut:
sebagai berikut
a. Manfaat teoretis
Mata Najwa Metro TV. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi
percakapan.
b. Manfaat praktis
1) Bagi penonton/publik
2) Bagi mahasiswa
interaktif.
pengguna bahasa.
a. Pragmatik
b. Konteks
c. Implikatur
d. Implikatur Percakapan
e. Tindak Tutur
(Yule, 2006:82).
menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam artian
Yule (2006: 94) mengatakan bahwa komisif adalah tindak tutur yang
Menurut Yule (2006: 93) direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai
k. Wujud
Menurut KBBI (2008:1564) wujud adalah rupa, dan bentuk yang dapat
diraba.
l. Maksud
Menurut Chaer (2013:35) maksud dapat dilihat dari segi si pengujar, orang
yang berbicara, atau pihak subjeknya. Di sini orang yang berbicara itu
mengujarkan suatu ujaran entah berupa kalimat maupun frasa, tetapi yang
m. Dialog Interaktif.
Dialog interaktif adalah kegiatan bertanya jawab yang dilakukan oleh dua
n. Pejabat Publik
2014:30) pejabat publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas
10
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya menyangkut wujud dan maksud
pejabat publik. Tuturan yang diteliti adalah percakapan yang diucapkan Najwa
dan pejabat publik. Tuturan tersebut melibatkan seorang pembawa acara dialog
interaktif Mata Najwa Metro TV dan 20 orang pejabat publik. Tema yang dipilih
sebagai bahan penelitian dalam dialog Mata Najwa adalah tema politik dengan
Penulisan skripsi ini terdapat lima bagian yang dipaparkan sebagai berikut.
teori terdahulu yang relevan dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
penelitian ini. Bab III memaparkan jenis penelitian, sumber data dan data, metode
maksud implikatur percakapan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV.
Pembahasan ini menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan dalam Bab I.
Pembahasan ini dilakukan berdasarkan landasan teori dan metodologi yang telah
disusun dalam bab sebelumnya. Bab V berisi simpulan dan saran dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penelitian yang sudah dilakukan peneliti. Bab V merupakan bab akhir sajian
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
bagi ilmuwan yang menggeluti bidang kebahasaan khususnya. Dewasa ini topik
mengenai ilmu pragmatik mulai terkenal sebagai salah satu cabang ilmu bahasa
dikemukakan oleh Leech bahwa manusia tidak akan dapat mengerti benar-benar
sifat bahasa itu sendiri bila tidak mengerti pragmatik, yakni bagaimana bahasa
digunakan.
Dalam Acara Talk Show Mata Najwa di Metro TV. Penelitian tersebut bertujuan
teori Leech (1993) untuk memahami pragmatik dalam kaitannya dengan makna
sebuah ujaran. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode content analysis dan expert judgement. Metode content analysis,
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
peneliti menganalisis seluruh isi tuturan pada acara Mata Najwa di Metro TV
untuk mengambil simpulan isi data tersebut. Sedangkan, pada metode expert
Dalam penelitian ini, data-data diambil dari tuturan Najwa yang dicurigai
mengandung implikatur. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik triangulasi sumber data dan triangulasi teori. Triangulasi teori
menggunakan beberapa informan yang terdiri dari empat ahli bahasa. Dengan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 318 tindak tutur yang
menggunakan teori tindak tutur Searle dan Yule. Empat jenis tindak tutur tersebut
diantaranya, 172 tindak tutur representatif, 136 tindak tutur direktif, 8 tindak tutur
ekspresif, dan 2 tindak tutur komisif. Peneliti menemukan tujuh fungsi implikatur
judul Implikatur Percakapan Dalam Iklan Produk Obat Di Televisi. Berpijak dari
14
yang terdapat pada iklan produk obat di televisi. Teori pragmatik dalam penelitian
pada pendapat yang dikemukakan oleh Wijana (1996:2) bahwa pragmatik dan
penelitian relevan yang kedua ini, peneliti menggunakan metode simak dan
menggunakan kartu data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif dimulai dari analisis berbagai data
secara utuh untuk menangkap permasalahan dan dinamika yang terjadi. Setelah
yang diteliti. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik padan.
Teknik padan yang digunakan adalah teknik padan pragmatik. Alat atau unsur
penentu di luar bahasa itu adalah konteks tuturan. Teknik padan pada penelitian
ini difokuskan pada implikatur percakapan dan penyimpangan kerja sama sebagai
penanda implikatur percakapan yang terdapat dalam iklan produk obat di televisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
implikatur dan penanda dalam iklan produk obat di televisi. Keduanya memang
memiliki dasar yang sama yakni implikatur percakapan, hanya saja terdapat
penelitian yang digunakan adalah tuturan Najwa Shihab dengan pejabat publik
adalah video dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik.
Sementara itu, data dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan Najwa dan pejabat
16
maksud implikatur percakapan yang terdapat pada tuturan Najwa dan pejabat
2.2.1 Pragmatik
makna dalam hubungannya dengan situasi ujar atau speech situations. Levinson
adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (penulis) dan
adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari sruktur bahasa (secara
eksternal) yang disampaikan penutur kepada mitra tutur berdasarkan konteks yang
melatarbelakangi suatu ujaran. Fokus kajian ilmu pragmatik adalah tuturan dan
konteks yang melatarbelakangi sebuah komunikasi. Oleh sebab itu, studi ini
tuturannya, daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan
17
bagaimana cara penutur mengatur apa yang ingin mereka katakan yang
disesuaikan dengan orang yang mereka ajak bicara, di mana, kapan, dan dalam
keadaan apa. Manfaat belajar bahasa melalui pragmatik ialah bahwa seseorang
dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan orang, asumsi mereka,
adalah bahwa konsep manusia ini sulit dianalisis dalam suatu cara yang konsisten
dan objektif. Jadi, pragmatik adalah ilmu bahasa yang menarik untuk dipelajari
karena melibatkan bagaimana orang saling memahami satu sama lain secara
kita untuk memahami orang lain dan apa yang ada dalam pikiran mereka menurut
Yule (2006:6). Penutur dan lawan tutur bisa memanfaatkan pengalaman bersama
(Background knowledge) .
Contoh:
Kata “bagus, besok diulangi lagi ya” dalam tuturan kakak di atas
lagi”. Kalau kita perhatikan dari percakapan di atas maksud dari penutur dapat
kita pahami berlandaskan pada makna bahasa dalam komunikasi sesuai konteks
18
melingkupi kajian pragmatik, diantaranya yaitu konteks yang bersifat sosial dan
konteks yang bersifat sosietal. Konteks sosial adalah konteks yang timbul sebagai
sosial dan budaya tertentu. Adapun yang dimaksud konteks sosietal adalah
dalam instusi-institusi sosial yang ada di dalam masyarakat sosial dan budaya
tertentu. Jadi dalam hal ini, dasar dari konteks sosial yaitu kekuasaan, sedangkan
pranggapan, dan implikatur. Fokus dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti
Grice untuk memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan
apa yang disarankan atau apa yang dimaksud oleh penutur sebagai hal yang
berbeda dari apa yang dinyatakan secara harafiah Brown dan Yule (dalam Rani,
2006:176).
2.2.2 Konteks
belakang yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur untuk membantu
memberijan devinisi bahwa konteks adalah situasi atau latar terjadinya suatu
19
pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur serta yang
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konteks adalah suatu latar belakang
pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur dalam sebuah
tuturan. Dengan berpijak pada pendapat Leech , Wijana (dalam Rahardi, 2005:
50) menyatakan bahwa konteks yang semacam itu disebut dengan konteks situasi
pada bahasa ragam lisan saja, melainkan juga dapat mencakup ragam
bahasa tulis.
fisik maupun nonfisik. Konteks dapat juga diartikan sebagai semua latar
mitra tutur serta yang mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang
20
dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tuturan yang jelas dan tertentu
sifatnya. Secara pragmatik, satu bentuk tutur dapat memiliki maksud dan
struktural.
sebuah pertuturan itu adalah hasil tindak verbal para peserta tutur dengan
mengambil peranan dalam peristiwa itu seperti penutur, lawan bicara, pokok
dengan siapa dia berbicara, tentang apa yang dibicarakan, dimana dibicarakan,
bila dibicarakan, situasi bicara dan lain-lain yang akan membagi warna terhadap
pembicaraan itu. Keseluruhan peristiwa itu disebut speech event (peristiwa tutur).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Peristiwa semacam itu, jelas terlihat pada diskusi karena disitu akan terlihat
mengenai tempat diskusi, peserta diskusi, suasana diskusi, dan tujuan diskusi,
aturan diskusi, dan ragam diskusi. Dell Hymes (dalam Chaer dan Agustina,
S: Setting atau Scene, yaitu waktu dan tempat tutur berlangsung, sedangkan
scene mengacu pada situasi tempat dan waktu, atau situasi psikologis
penutur
A: Act sequence, mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran
K: Key: nada suara dan ragam bahasa yang dipergunakan dalam menyampaikan
22
Menurut Hymes (dalam Rani, dkk, 2006:190) ada delapan komponen tutur
yang merupakan ciri khas konteks, yaitu: (1) penutur, (2) pendengar, (3) pokok
pembicaraan, (4) latar, (5) penghubung: bahasa lisan/tulisan, (6) dialek, (7) bentuk
tuturnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
macam tindakan yang berbeda, yakni tindak lokusioner, tindak ilokusioner, dan
penggunaan bahasa dalam situasi percakapan antara dua pihak, misalnya situasi
1. Lokusioner
Contoh: Aloysia adalah mahasiswi PBSI angkatan 2013 yang lulus pertama
dengan predikat cumlaude.
lawan tuturnya. Kalimat di atas hanya berupa informasi yang tidak berdampak
2. Ilokusioner
apa yang ingin dicapai penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu dan dapat
dapat dikatakan sebagai tindak terpenting dalam kajian dan pemahaman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tidak dapat datang, tetapi bila dituturkan kepada teman yang baru saja
maaf karena tidak bisa datang dalam acara pesta ulang tahunnya. Kalimat (2)
yang masih sekolah di suatu sekolah dasar, tuturan itu merupakan sebuah
kepada temannya dalam satu rumah kos, tentu tuturan tersebut tidak dapat
3. Perlokusioner
membujuk dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini!
25
strategis dengan tempat yang amat luas serta aman diharapkan memiliki efek
a. Deklarasi
tindak tutur deklaratif yaitu tindak tutur yang berfungsi untuk menetapkan
sesuatu yang dinyatakan, antara lain dengan setuju, tidak setuju, benar-
26
b. Representatif
yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam
menetapkan atau menjelaskan suatu apa adanya. Tindak tutur ini seperti
muatan proposisi ini kita cari mana argumennya dan mana predikasinya;
siapa yang menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pasiennya; mana yang
memodifikasi yang mana (mata air atau air mata), dst. Kemudian kita
mencari pula mana dari informasi yang didengar itu yang lama dan mana
27
c. Komisif
bisa dianggap sama dengan tindak ujaran direktif, hanya arahnya yang
28
dapat disimpulkan bahwa tindak tutur komisif adalah sebuah tindak tutur
datang.
d. Direktif
Yule (2006: 93) direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh
dibagi menjadi tiga kelompok yang lebih kecil yaitu pertanyaan dengan
29
kepada mitra tutur, mitra tutur menjawab apa yang ditanya oleh penutur.
e. Ekspresif
kepada mitra tutur baik yang berupa rutinitas maupun yang murni.
30
termasuk pujian.
memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori
semantik biasa. Menurut Brown dan Yule (1996:1) implikatur adalah apa yang
disarankan atau apa yang dimaksud oleh penutur sebagai hal yang berbeda dari
merupakan bagian dari tuturan itu. Preposisi yang diimplikasikan itu dapat disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
implikatur adalah maksud yang terkandung dalam sebuah tuturan yang terikat
Konteks: Percakapan dilakukan antara Riska dan Indah yang tinggal dalam
sebuah kos-kosan, percakapan diatas mengandung percakapan memberi
informasi.
Tuturan Indah bukan merupakan bagian dari tuturan Riska. Tuturan Riska
muncul akibat inferensi yang disadari oleh latar belakang pengetahuan bersama
tentang kucing dengan segala sifatnya. Adapun salah satu sifat kucing adalah
Penutur dalam kalimat di atas bukan sekadar menyatakan bahwa hari itu
diambil oleh mitra tuturnya tergantung pada konteks apa kalimat tersebut
dituturkan. Bila saat itu mereka berada di dalam sebuah ruangan, berarti penutur
sekitar sebuah kios yang menjual minuman. Arti tuturan di atas menjadi bermakna
ajakan untuk membeli minuman. Jika mereka berada di tengah lapangan, arti
32
mendukung kalimat itu saja, karena kalau hanya itu yang dijadikan bahan untuk
menentukan makna kalimat kita hanya baru sampai pada tataran inferensi
responnya. Seperti yang sudah dikatan oleh Gunpers bahwa inferensi percakapan
itu ditentukan oleh situasi dan konteks, tidak melulu oleh pendukung kalimat itu.
Sering terjadi kesalahan apa yang dimaksud oleh pembicara tidak sama dengan
tidak dapat atau sering juga terjadi si pembicara mengulangi kembali ucapannya
dengan cara kalimat lain supaya pendengar dapat mengerti. Levinson (dalam
bahwa apa yang diucapkan secara lahririah berbeda dari apa yang dimaksud
dan bahwa pemakai bahasa itu mengerti (=dapat menangkap) pesan yang
dimaksud.
berkaitan. Tetapi bagi orang yang mengerti penggunaan bahasa dalam situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
berbicara itu, terdapat juga faktor-faktor dalam bagian yang dalam kurung di
bawah :
Q : (Saya tidak tahu secara tepat jam berapa sekarang, tetapi dapat saya
beritahukan kepada Anda suatu kejadian dari mana Anda dapat menduga
kira-kira jam berapa sekaran, yaitu) kereta api (yang biasa) belum lewat.
keterangan yang disampaikan dalam (3) dapat diketahui oleh yang bertanya
itu. Perbedaan antara (2) dan (3) cukup besar, dan tidak dapat dijelaskan oleh
ini diperlukan suatu sistem dan konsep pragmatik ternyata dapat mengisi
kebutuhan itu.
Contoh: (-) “Anak itu menaiki sepedanya dan dia pergi ke sekolah”.
Kedua klausa dalam kalimat itu tidak dapat ditukar tempatnya menjadi “Anak
(-) “Jakarta ibu kota Indonesia dan Manila ibu kota Filipina.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dapat dibalik kedua klausanya menjadi “Manila ibu kota Filipina dan Jakarta
hubungan kedua klausa bagian kalimat itu secara struktural dan semantik
menerima kedua kalimat itu, didasari oleh dua pola pragmatik atau dua
menyindir dengan halus (tak langsung) dan menjaga agar tidak menyinggung
cabang ilmu bahasa ialah konsep implikatur dari Grice dalam Ceramah William
makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik. Grice (dalam
gejala ini disebutnya dengan implikatur (dalam bahasa Inggris disebut dengan
perbedaan yang sering terdapat antara “apa yang diucapkan” dengan “apa yang
bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Contoh: (-) Kelihatannya baik, dia suka teman sejawatnya, dan dia belum masuk
penjara.
Jawaban itu mungkin mendorong A bertanya kepada B apa yang
dimaksudnya dengan “dia belum masuk penjara”. Ini dapat dijawab B dengan
(menggelapkan uang) yang ada dalam macam pekerjaannya itu atau bahwa teman-
teman sejawat C itu adalah orang-orang yang jahat (yang suka menjerumuskan
orang-orang baru) dan sebagainya. Akan tetapi boleh juga jawaban B itu sudah
cukup jelas bagi pembaca ialah bahwa apa saja yang dimaksud atau dibayangkan
oleh si B adalah lain/berbeda dengan yang diucapkannya, yakni bahwa “dia belum
masuk penjara”.
Menurut Grice (dalam Rani, dkk, 2006:177) implikatur terdiri dari dua
implicature).
1. Implikatur Percakapan
percakapan adalah makna yang dipahami tetapi tidak atau kurang terungkap
36
atau percakapan sering kali terjadi seorang penutur tidak mengatakan maksud
terungkap tetapi dapat dipahami oleh penutur dan mitra tutur karena memiliki
implikatur percakapan yang bermakna “tidak” dilihat dari jawaban Randi atas
Contoh: Cicil : “Hari ini aku tidak masak bubur untuk pakde”
Indah : “Aku ke kampus sampe sore”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kedua penutur dan orang lain yang telah memahami latar belakang
Indah tidak bisa menggantikan Cicil memasak bubur untuk pakde hari
c) Implikatur Berskala
sebuah kata yang menyatakan suatu nilai dari suatu skala nilai. Ini secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Ketika sedang bertutur, seorang penutur memilih kata dari skala itu
Contoh: (12) Saya sedang belajar ilmu bahasa dan saya telah
melengkapi beberapa mata pelajaran yang
dipersyaratkan.
Dengan memilih kata „beberapa‟ dalam (12), penutur menciptakan
suatu implikatur ( + > tidak semua). Inilah salah satu implikatur tuturan
negatif dari skala yang lebih tinggi dilibatkan apabila bentuk apapun
dalam skala itu dinyatakan. Skala yang pertama dalam (11) mengandung
„seluruh‟, „sebagian besar‟, dan „banyak‟, berskala lebih tinggi dari pada
> tidak sebagian besar, + > tidak banyak). Apabila penutur melanjutkan
untuk menjelaskan mata pelajaran linguistik itu seperti dalam (13), maka
39
skala kekerapan melalui implikatur (+ > tidak selalu, + > tidak sering).
sebagai bagian dari suatu skala. Misalnya tuturan dari (14 a.) akan
yang lebih tinggi pada skala „kemungkinan‟ dan (14 b.) „ + > tidak
mesti‟ dalam skala „keharusan‟ dan „ + > tidak beku‟ dalam skala
„perbandingan‟
Salah satu ciri yang terlihat pada implikatur berskala ialah apabila
implikatur berskala.
40
2. Implikatur Konvensional
harus terjadi dalam percakapan, dan tidak tergantung pada konteks khusus
konvensional lebih menjelaskan pada apa yang dimaksud. Jadi, peserta tutur
sebagai berikut.
Selama ini, kota Solo selalu mendapat predikat sebagai kota kebudayaan
muncul adalah bahwa perempuan atau wanita Solo umumnya dikenal luwes
penampilannya.
atau radio yang dapat melibatkan pemirsa dan pendengar melalui telepon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan
dialog interaktif adalah dialog yang dilakukan antara narasumber di televisi atau
radio dengan pemirsa atau pendengar tentang suatu hal yang sedang
diperbincangkan.
sebagai berikut:
dalam dialog interaktif Mata Nanja Metro TV dengan pejabat publik periode
Januari-Juli 2017. Hal ini mengacu pada wujud dan maksud implikatur
percakapan yang terdapat dalam tuturan Najwa dan pejabat public dalam acara
42
PRAGMATIK
KONTEKS
TINDAK TUTUR
IMPLIKATUR
IMPLIKATUR IMPLIKATUR
PERCAKAPAN KONVENSIONAL
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017.
Penelitian ini mnelaskan mengenai wujud, ciri penanda, dan maksud implikatur
percakapan yang dilakukan oleh Najwa Shihab pembawa acara Mata Najwa
tersebut maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif . Penelitian
secara sistematis dan cermat mengenai fakta-fakta aktual dan sifat-sifat populasi
adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Penelitian ini bertujuan untuk
faktual, dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang
diteliti.
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh
(Arikunto, 2002:196). Sumber data dalam penelitian ini adalah video dialog
interaktif Mata Najwa Metro TV yang diunduh melalui internet. Data dalam
penelitian ini adalah tuturan-tuturan Najwa Shihab dan 19 (sembilan belas) orang
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dalam menyediakan data, secara umum ada dua metode yaitu metode simak
Penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu metode yakni metode simak
dengan teknik lanjutan. Metode simak dilakukan dengan menyimak video dialog
untuk menyimak objek penelitian dilakukan dengan menyadap. Dengan kata lain,
penelitian, aktivitas ini dapat dipandang sebagai teknik dasar dan disebut “dasar”
Muhammad metode simak dengan teknik dasar dibagi menjadi empat teknik tetapi
berikut hanya akan dijelaskan teknik yang akan digunakan peneliti dalam
menggunakan sumber data primer yaitu video Mata Najwa Metro TV yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diunduh. Peneliti menggunakan teknik catat atau taking note method. Setelah
berikut.
Tabel 1. Contoh format tabel klasifikasi data wujud dan maksud dalam
1.
2.
instrumen atau alat penelitian adalah penliti itu sendiri. Peneliti dalam penelitian
46
masalah penelitian tersebut. Pada teknik analisis data ini, peneliti menggunakan
paparan masalah tersebut ke dalam suatu bentuk kalimat, sehingga peneliti ini
benar-benar jelas. Analisis data dilakukan pada saat pertama kali peneliti
a. Mengidentifikasi
dialog interaktif Mata Najwa Metro TV berdasarkan teori tindak tutur Searle
dan Yule.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Mengklasifikasi
c. Interpretasi
diklasifikasikan.
d. Mendeskripsikan
3.6 Triangulasi
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
triangulasi dengan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi data dalam
maupun evaluator terkait kajian objek penelitian. Penyidik yang dipilih adalah
seorang ahli dalam bidangnya yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan
peneliti. Bapak Danang Satria Nugraha M.A. adalah triangulator yang dipilih
BAB IV
pejabat publik periode Januari-Juli 2017. Sumber data dari penelitian ini adalah
video youtube dialog interaktif Mata Najwa Metro TV yang diunduh melalui
internet. Sedangkan data dari penelitian berupa tuturan-tuturan Najwa Shihab dan
penelitian ini berupa tuturan implikatur percakapan yang dilakukan oleh Najwa
dan pejabat publik ketika dialog interaktif berlangsung. Data yang berhasil
dikumpulkan ada 64 data. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari hasil menyimak video Mata Najwa yang sudah diunduh dari youtube. Data
diperoleh melalui metode simak dengan teknik catat yang dilakukan pneliti mulai
pada dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode
Januari-Juli 2017. Selain itu, ditemukan pula tujuh belas maksud implikatur
percakapan berdasarkan teori tindak tutur. Tujuh belas makna pragmatik tersebut
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Data dalam penelitian ini telah melalui tahap triangulasi. Triangulasi data
Dharma, Yogyakarta yaitu bapak Danang Satria Nugraha, M.A. berdasarkan hasil
triangulasi terdapat 6 dari 64 data yang tidak disetujui oleh dosen triangulator
Analisis data dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu wujud dan
maksud implikatur percakapan. Kedua hal tersebut dijadikan satu sub bagian
yang ditemukan peneliti. Peneliti menggunakan teori Searle dan Yule untuk
tindak tutur menjadi beberapa bagian. .Kombinasi teori dari kedua ahli tersebut
digunakan untuk memperkuat teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.
50
wujud-wujud implikatur yang terdapat dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro
Yule (2006: 92) mengatakan bahwa representatif adalah jenis tindak tutur
yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam artian tindak
representatif dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik
representatif.
(1) Najwa : “Ibu Noor kenapa ibu mau maju menggantikan Bapak jadi
bupati?”
Noor : “Ada Perjuangan di sini, karena saya merupakan satu-
satunya wanita di Kalimantan yang mau maju sebagai
calon bupati. Sebelumnya saya wanita pertama juga di
Kalimantan Selatan yang menjadi ketua DPRD propinsi
Kalimantan Selatan dengan suara terbanyak hampir 50
ribu ditambah suara golkar saya bisa membawa teman
saya satu dapil”. (VI/DT.1)
(Mata Najwa Episode “Drama Berebut Kuasa” Rabu, 12
Januari 2017)
Konteks : Mata Najwa mendatangkan bintang tamu calon bupati dari
Kalimantan Selatan bernama ibu Noor. Najwa mewawancarai ibu
Noor mengenai alasan beliau maju mencalonkan diri sebagi calon
bupati, mengingat status suami ibu Noor adalah mantan bupati
Kalimantan Selatan. Ibu Noor maju menjadi calon bupati wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(2) Najwa : “Jadi menurut Anda Djarot lebih baik dari pasangan nomor
urut satu dan tiga?”.
Ahok : “Oh pasti dong rekam jejak. Inikan ada teori presiden ke16
Amerika, kalau mau nguji karakter sejati dari seseorang
kasih kekuasaan. Kami ini sudah pernah berkuasa, nah saya
perlu sampaikan itu kepada seseorang supaya menangkis
tuduhan-tuduhan. Lagi pula mana mungkin sih aku masuk
penjara saksinya aja palsu”.(V2/DT.4)
(MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017)
Konteks : Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana tuturan santai
diiringi tepuk tangan penonton studio Mata Najwa yang menandakan
setuju dengan pernyataan yang diungkapan Ahok. Najwa bertanya
kepada pak Ahok mengenai kualitas pasangan nomor urut satu dan tiga
dibanding dengan pak Djarot yang menjabat sebagai wakil gubernur.
Pak Ahok menjelaskan bahwa pak Djarot lebih banyak memiliki
pengalaman dalam dunia politik dibandingkan dengan pasangan nomor
urut satu dan tiga.
(3) Najwa : “Pak Ahok pak Djarot, debat yang terjadi seminggu yang lalu
jauh lebih berkualitas jika dibandingkan debat lima tahun
yang lalu?”.
Ahok : “Saya nggak tau”.
Najwa :“Anda mengalami dua-duanya walaupun posisinya berbeda”.
Ahok : “Minimal ada perbedaan, karena debat lima tahun yang lalu
kami menghadapi seorang petahana seorang birokrat yang
sudah lama. Kalau debat sekarang jujur saja bu Silfi tidak
menunjukkan dia seorang pengalaman birokrat senior, jadi
beda”. (V2/DT.10)
(MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari, kondisi terjadinya
tuturan di dalam studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai
dan tenang. Najwa menanyakan kepada pak Ahok dan pak Djarot
mengenai kualitas debat lima tahun lalu dengan sekarang. Menurut
pak Ahok debat yang diikuti lima tahun lalu lebih berkualitas karena
yang dihadapi adalah orang yang memiliki pengalaman dalam dunia
politik yang jauh lebih banyak dibanding bu Silfi.
(4) Najwa : “Pak Surate saya ingin tanyakan karena informasi yang
kemudian saya baca, menteri dalam negeri pak Cahyo bos
Anda mengatakan, sekarang belum bisa mencetak karena
belum ada blanko karena masih hutang pak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
menanyakan kepada pak I Gede mengenai proyek E-KTP yang
berhenti lantaran blanko belum dibayar menurut pengakuan menteri
dalam negeri tetapi pak I Gede menegaskan bahwa dalam
dokumennya tidak ada hutang terhadap konsorsium.
Tuturan pada contoh data (1) dengan kode (V1/DT.1) merupakan wujud
pendapat atau pernyataan yang dikemukakan oleh ibu Noor, berangkat dari fakta
tuturan tersebut menjelaskan bahwa alasan ibu Noor maju sebagai calon bupati di
pernah menjabat sebagai bupati, tetapi ada suatu hal yang sedang diperjuangkan
oleh ibu Noor melalui pencalonannya. Fakta yang terjadi adalah di Kalimantan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Selatan belum pernah ada wanita yang mencalonkan diri menjadi bupati, oleh
sebab itu ibu Noor ingin membuktikan kepada seluruh wanita di Kalimantan
Selatan bahwa seorang wanita bisa menjadi pemimpin. Hal tersebut sesuai dengan
adalah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau
bukan, dalam artian tindak tutur representatif berupa pernyataan suatu fakta,
Tuturan pada contoh data (2) dengan kode (V2/DT.4) adalah wujud
penjelasan mengenai suatu hal. Kalimat tersebut diungkapkan oleh Ahok sebagai
bintang tamu Mata Najwa kepada Najwa Shihab selaku pemandu acara. Kalimat
tersebut menjelaskan bahwa menurut Ahok, Djarot lebih baik dan lebih
nomor urut satu dan tiga. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh presiden ke16
kekuasaan. Dari teori presiden Amerika tersebut ditemukan fakta bahwa Ahok
dan Djarot sudah pernah berkuasa dengan menjabat sebagai gubernur dan wakil
gubernur DKI Jakarta dan terbukti melalui berbagai macam kinerja yang sudah
dilakukan. Hal tersebut ditandai pada tuturan “Kami ini sudah pernah berkuasa”,
lawan tuturnya bahwa kualitas Ahok dan Djarot dapat terbukti dari kinerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menjadi lebih baik selama menjabat menjadi gubernur dan wakil gubernur. Kata
“berkuasa” itu sendiri menurut KBBI (2008:745) memiliki arti wewenang atas
Analisis pada contoh data (3) dengan kode (V2/DT.10) adalah wujud
tersebut diungkapkan Ahok gubernur DKI Jakarta yang menjadi bintang tamu
Mata Najwa kepada Najwa pemandu acara. Pendapat yang diungkapkan Ahok
mengenai debat lima tahun yang lalu Ahok menghadapi seorang calon gubernur
dan wakil gubernur petahana Jakarta yang memiliki pengalaman luas dalam
birokrat. Sedangkan debat seminggu lalu yang dihadapi Ahok salah satunya
adalah Silfi calon wakil gubernur Jakarta nomor urut satu, menurut Ahok Silfi
terjadi adalah debat lima tahun yang lalu Ahok menjabat sebagai calon wakil
gubernur Jakarta mendampingi pak Jokowi, sedangkan debat seminggu yang lalu
Ahok menjabat sebagai calon gubernur jakarta, dalam hal ini Ahok mengalami
kedua situasi yang sama hanya dengan waktu yang berbeda. Hal tersebut terlihat
pada tuturan “debat lima tahun yang lalu kami menghadapi seorang petahana
seorang birokrat yang sudah lama. Kalau debat sekarang jujur saja bu Silfi tidak
pendeskripsian fakta yang dialami pak Ahok. Oleh sebab itu, data tersebut sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Yule (2006:92) bahwa representatif
adalah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau
bukan, dalam artian tindak tutur representatif berupa pernyataan suatu fakta,
Analisis pada contoh data (4) dengan kode (V3/DT.10) adalah wujud
dialami oleh pak Gede. Hal tersebut sejalan dengan pengertian representatif
menurut Yule (2006: 92) mengatakan bahwa representatif adalah jenis tindak tutur
yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam artian tindak
pendeskripsian fakta yang diungkapkan oleh pak Gede selaku sekretaris dirjen
Amerika mengenai balnko pembuatan E-KTP. Hal tersebut ditandai pada tuturan
“tetapi saya selaku sekretaris Dirjen kan saya bekerja dengan dokumen, pada
dokumen saya tidak ada hutang negara kita kepada pihak ketiga yang
menyelenggarakan proyek E-KTP ini lunas”. Dalam tuturan tersebut pak Gede
mendeskripsikan sebuah fakta bahwa pak Gede yang menjabat sebagai sekretaris
kemendagri dan bekerja berdasarkan dokumen yang ada, dalam dokumen tersebut
tidak disebutkan bahwa negara memiliki hutang kepada perusahaan Amerika yang
56
masa yang akan datang. Tindak tutur ini menyatakan apa saja yang dimaksudkan
oleh penutur. Tindak tutur ini dapat berupa; janji, ancaman, penolakan, ikrar,
implikatur dengan wujud komisif. Perhatikan data berikut sebagai contoh yang
(6) Najwa : “Tapi terlihat figure, terlihat agak menyusut apa karena stres
ya pak Ahok?”
Ahok : “Karena kalau di Lembang itu saya ajarin kalau mau diet
yang baik itu dari sarapan pagi sampe siang itu jangan
makan apa-apa cukup air putih aja terus langsung Anda
turun dua kilo sampai tiga kilo. Karena di Lembang itu
ngga sempet makan layanin foto tanda tangan itukan dari
jam delapan sampai jam dua belas tiga puluh ya”.
(V2/DT.3)
(MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana tuturan santai
sedang bercanda, kondisi berlangsungnya tuturan di dalam ruangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
58
berpengaruh dalam pencalonannya. Hal itu ditandai dalam tuturan “Ada anak
belum tentu seseorang yang orang tuanya memiliki jabatan dalam pemerintahan
sesuatu. Tuturan diungkapkan oleh Karolin bintang tamu Mata Najwa kepada
bahwa Ahok kurus karena stres. Hal ini ditandai dalam tuturan “ngga sempet
makan layanin foto tanda tangan” dalam tuturan tersebut secara halus dan
implisit Ahok menolak pernyataan Najwa. Ahok menjelaskan bahwa beliau kurus
bukan karena stres tetapi karena kesibukannya melayani foto dan tanda tangan
sehingga Ahok tidak sempat untuk makan. Dalam tuturan tersebut Ahok tidak
memerintah mitra tuturnya tetapi tuturan tersebut diarahkan pada diri pak Ahok
sendiri. Oleh sebab itu, data (6) dengan kode (V2/DT.3) sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh
59
menolak yaitu tuturan “Tanya yang jago silat”, tuturan “jago silat” tersebut
merujuk kepada Djarot selaku calon wakil gubernur Jakarta yang mendampingi
Najwa secara halus dalam tuturan implisit, Ahok meminta supaya Najwa
yang diharapkan melakukan sesuatu. Pada tindak ujaran komisif, “perintah” itu
menteri dalam negeri yang mengatakan bahwa Indonesia memiliki hutang sebesar
90 juta dolar kepada perusahaan Amerika. Tuturan “dua hal yang berbeda”,
menandakan sebuah penolakan bahwa tidak adanya blanko E-KTP bukan karena
Menurut Yule (2006: 93) direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai
oleh penutur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini,
60
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai, Najwa mewawancarai pak Gede
mengenai keadaan Kemendagri setelah dua anggota Kemendagri berstatus
menjadi tersangka korupsi E-KTP. Pak Gede menceritakan mengenai
situasi Kemendagri yang kacau dan mental yang hancur setelah kasus
korupsi dana E-KTP.
(10) Najwa : “Apakah KPK melihat bahwa itu upaya untuk melemahkan
karena mau mengobo-obok DPR?”
Febri : “Sebenarnya cukup banyak anggota DPR yang sudah kita
proses sebelumnya. Dalam konteks hari ini KPK akan
bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
undang-undang. Dan sekaligus kita minta, tolong publik
kawal penanganan perkara ini dan juga penanganan
perkara yang lain tentu harus dikawal agar bisa tuntas.
Dan kami berharap kerja yang dilakukan oleh penegak
hukum tidak hanya KPK sebenarnya, polisi dan jaksa
janganlah diganggu dengan upaya pelemahan-pelemahan
dengan berbagai cara agar kita bisa bekerja secara
pofesional dan melakukan penegakan hukum”.
(V3/DT.13)
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega Proyek E-KTP”
Rabu, 8 Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai. Najwa mewawancarai seorang
juru bicara KPK mengenai upaya DPR untuk melemahkan KPK. Febri
menjelaskan bahwa KPK bekerja sesuai kewenangan yang tertera dalam
undang-undang. KPK meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia
untuk ikut mengawasi kasus yang ditangani KPK. Febri juga melarang
kepada pihak-pihak tertentu yang berusaha menjegal kerja KPK.
61
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
menanyakan kepada Maman tentang orang yang akan diajak
melaporkan SN. Tetapi Maman ketika didesak Najwa terlihat bingung
dan mengelak.
Tuturan pada contoh data (9) pada kode (V3/DT.5) dapat digolongkan
kemendagri yang diundang menjadi bintang tamu Mata Najwa kepada Najwa
Shihab pembawa acara tersebut. Terlihat pada tuturan pak Gede mengandung
makna perintah pak Gede kepada para pejabat yang bekerja di kemendagri untuk
tidak melakukan korupsi. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006:93) direktif
adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang lain
“jangan korupsi lagi. Kata “jangan” itu sendiri menurut KBBI (2008:564)
tuturan yang terjadi pak Gede bermaksud melarang para pejabat yang bekerja di
kemendagri untuk tidak melakukan korupsi lagi karena dua orang dari kemendagri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
citra kemendagri.
melakukan sesuatu. Tuturan diungkapkan oleh Febri selaku juru bicara KPK
kepada Najwa Shihab. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa Febri meminta publik
diselidiki KPK dalam meyelesaikan perkara yang melibatkan anggota DPR dalam
kata “tolong”, kata tersebut memiliki arti meminta bantuan. Tuturan tersebut
penanganan kasus korupsi E-KTP sampai selesai. Hal ini sejalan dengan
pengertian Yule (2006: 93) yakni direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai
digolong dalam wujud implikatur percakapan dalam tuturan direktif, karena dalam
tuturan Najwa mengandung unsur untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu.
Tuturan diungkapkan oleh Najwa pembawa acara Mata Najwa kepada Nasir
anggota komisi III DPR RI yang menjadi bintang tamunya. Kalimat tersebut
yang bisa menjamin hakim konstitusi untuk tidak mudah tergoda dengan suap
63
percakapan direktif terdapat pada tuturan “harus ada sistem, dalam hal ini Najwa
bermaksud menyuruh pemerintah untuk membuat sebuah sistem agar hakim tidak
korupsi. Contoh pada data (11) dengan kode (V4/DT.17) sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Yule (2006: 93) yakni direktif adalah jenis tindak tutur yang
Tuturan pada contoh data (12) dengan kode (V5/DT.10) merupakan wujud
Najwa menyuruh orang lain melakukan sesuatu. Tuturan diungkapkan oleh Najwa
kepada Maman bintang tamu Mata Najwa yang menjabat sebagai anggota
mahkamah kehormatan dewan. Hal ini ditandai dalam tuturan Najwa yaitu pada
tuturan “kawan di luar” berarti seseorang yang bekerja di luar dari mahkamah
kehormatan dewan. Sedangkan tuturan “saya yakin ini mau membantu ni Ray,
maksud memberikan saran kepada Maman supaya mengajak Ray dan Tama
dalam upaya melaporkan Setya Novanto terkait kasus korupsi E-KTP. Oleh sebab
itu, data dengan kode (V5/DT.10) tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan
oleh Yule (2006: 93) bahwa direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh
dirasakan oleh penutur (Yule, 2006: 93). Tindak tutur ekspresif bertujuan untuk
mengekspresikan perasaan dan sikap. Tindak tutur ini berupa tindak meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
implikatur dengan wujud direktif. Perhatikan data berikut sebagai contoh yang
(13) Najwa : “Jadi artinya berbagai macam dinamika yang terjadi tidak
akan mengubah rencana Anda kalau terpilih?”
Ahok : “Oh enggak saya sudah tegaskan, rumah susun siap. Orang
dulu tanya sama saya misalnya dulu KPU datang kepada
saya „pak boleh nggak pak kalau menjelang pilkada Bapak
tidak melakukan relokasi?‟ Saya bilang nggak bisa karena
saya mau ngejar mengatasi banjir. Kalau rusunya siap
tetep saya pindahin. Toh mereka bisa pilih di rumah susun
ya kerja berat sedikit dong. Nah kalau kami berdua otaknya
cuma mau jadi gubernur akhirnya akan bohongin, kami
nggak gusur, kami nggak normalisasi”. (V2/DT.11)
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017
65
(15) Najwa : “Apakah karena itu juga Anda sempat mengatakan bahwa
„SBY harus meminta maaf paksakan Patrialis jadi hakim
MK‟?”
Mahfud : “Kalau secara moral pak SBY harus bertanggung jawab
karena itu sudah diprotes banyak orang dan sudah
pernah dibatalkan oleh pengadilan kok dipaksakan
diangkat gitu. Nah, pak SBY secara hukum tidak bisa
dimintai pertanggungjawaban karena dia tidak ikut
korupsi tidak menerima suap, tapi secara moral dia
yang memaksakan Patrialis ini dan kita sejak awal
sudah tahu gejalanya ndak bagus kalau Patrialis.
Semua orang sudah protes gitu, nah itu yang terjadi
kan? (V4/DT.8)
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia”
Rabu, 01 Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada malam hari di dalam studio Mata Najwa
Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa mewawancarai pak
Mahfud mengenai pernyataan pak Mahfud kepada pak SBY untuk
meminta maaf karena memilih Patrialis menjadi hakim MK dengan
tergesa-gesa dan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu. Pak Mahfud
Md. menjelaskan bahwa pak SBY adalah orang yang secara moral harus
bertanggung jawab atas kasus Patrialis Akbar.
66
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Firman
memberikan penjelasan mengenai tanggapan pihak-pihak yang
menyudutkan Setya Novanto terkait status tersangka yang
disandangnya.
Kalimat tersebut di tuturkan oleh Ahok gubernur Jakarta bintang tamu Mata
Najwa kepada Najwa selaku pembawa acara. Data (13) dengan kode (V/DT.11)
gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga. Penanda bahwa tuturan Ahok
adalah wujud implikatur percakapan ekspresif yaitu tuturan “kalau kami berdua
otaknya cuma mau jadi gubernur akhirnya akan bohongin, kami nggak gusur,
kami nggak normalisasi”. Kalimat “kalau kami berdua otaknya cuma mau jadi
pernah dilontarkan oleh pasangan gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut
tiga. Sedangkam kata“akhirnya akan bohongin, kami nggak gusur, kami nggak
dan Sandi. Menurut Ahok program yang dijanjikan Anies Sandi hanya bohong
dan semata-mata hanya karena memburu kursi jabatan. Oleh sebab itu, kalimat
tersebut sesuai dengan teori dari Yule (2006: 93) bahwa ekspresif adalah jenis
Analisis tuturan pada contoh data (14) dengan kode (V4/DT.6) dapat
67
Tuturan tersebut diungkapkan oleh Najwa pembawa acara Mata Najwa kepada
bintang tamunya Mahfud Md. mantan hakim mahkamah konstitusi. Dalam tuturan
kasus yang menimpa Patrialis Akbar. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006:
93) bahwa ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang
dirasakan oleh penutur. Karena dalam tuturan tersebut tidak ada tindakan atau
perbuatan fisik yang ditujukan Najwa kepada Mahfud, tuturan tuturan tersebut
hanya mengungkapkan keadaan psikologis Najwa. Hal ini ditandai dalam tuturan
“Jadi memang sejak awal baunya sudah tidak enak ini?”, dalam kalimat tersebut
Najwa bermaksud menyindir panitia seleksi yang memilih Patrialis sebagai hakim
karena adanya kerja sama politik demi kepentingan individu dari masing-masing
sudah tidak enak” mengartikan ada sesuatu yang tidak benar bersifat rahasia yang
implikatur percakapan dalam tuturan ekspresif, karena dalam tuturan tersebut pak
Mahfud mengungkapkan ekspresi kekesalan yang ditujukan kepada SBY. Hal ini
ditandai dalam tuturan “secara moral dia yang memaksakan Patrialis ini dan kita
sejak awal sudah tahu gejalanya ndak bagus kalau Patrialis” dan “itu yang
terjadi kan”, kata “moral” itu sendiri berarti sikap. Tuturan Mahfud menjelaskan
bahwa SBY seharusnya bertanggungjawab atas kasus suap yang terjadi pada
68
buruk tetapi SBY tetap memilihnya. Akibatnya adalah Patrialis masuk penjara
dan keputusan SBY yang dianggap salah dan tidak mau bertanggungjawab. Oleh
sebab itu, data (15) dengan kode (V4/DT.8) sudah sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Yule (2006: 93) bahwa ekspresif adalah jenis tindak tutur yang
dalam wujud implikatur percakapan dalam tuturan ekspresif, karena dalam tuturan
tersebut Najwa mengekspresikan ungkapan sindiran kepada Akil Mukhtar. Hal ini
93) yaitu jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur.
Tuturan diungkapkan oleh Najwa selaku pembawa acara Mata Najwa kepada
bintang tamunya Emerson selaku koordinator hukum dan ICW. Penanda bahwa
“gaji hakim MK 121 juta ya pak Mahfud, tuturan tersebut menjelaskan bahwa
Najwa bermaksud menyindir Akil Mukhtar dan Patrialis yang terkena kasus suap.
Menurut Najwa tidak sepantasnya hakim menerima suap karena negara sudah
69
definisi bahwa maksud adalah elemen luar bahasa yang bersumber dari
pembicara, sedangkan informasi adalah elemen luar bahasa yang bersumber dari
dengan pikiran dan sepenuh hati. Berikut contoh data wujud implikatur
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017.
(1) Najwa : “Dua dari rekan Anda akan sidang perdana dan mungkin
saja tersangka dan terdakwanya akan terus bertambahan
seiring perjalanan kasus ini. Saya ingin tahu apa yang
terjadi di Kemendagri pak?”
I Gede : “Tentu saya akan menjawab dengan apa yang saya tahu.
Yang saya tahu adalah mereka semua mengerjakan
dengan semangat, yang itu adalah hak-hak konstitusioal
warga Negara Indonesia. Tapi dalam perjalanannya
walaupun ada hal-hal yang tidak sesuai dengan hal-hal
yang harus dilakukan itu sudah ditangani oleh KPK. Saya
tidak ingin mencampuri itu, karena kasusnya sudah
disana. Nah sekarang fokus kita adalah setelah ini, proyek
ini proyek pemberian identitas kepada warga Negara
harus tetap berjalan dan KPK juga telah menyatakan itu
harus tetap berjalan”. (V3/DT.2)
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega Proyek E-KTP”
Rabu, 8 Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan antara Najwa dan pak Gede Suratha
saat itu serius dan tegang. Najwa mewawancarai pak I Gede Suratha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(3) Najwa : “Sudah hadir di studio Mata Najwa kita mulai dari sebelah
kanan dulu ketua harian DPP partai golkar Nurdin
Halim, selamat malam bang Nurdin”.
Nurdin H. : “Selamat malam golkar tetap jaya”. (V5/DT.1)
MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA NOVANTO”
Rabu, 19 Juli 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Mata Najwa
menghadirkan politisi bang Nurdin H. yang menjabat sebagai ketua
harian DPP golkar. Najwa memperkenalkan narasumbernya kepada
publik kemudian menyapa dengan mengucapkan salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
proyek pembuatan E-KTP. Hal ini ditandai pada penggunaan kalimat “proyek
pemberian identitas kepada warga Negara harus tetap berjalan dan KPK juga
telah menyatakan itu harus tetap berjalan”, tuturan tesebut pak Gede menyatakan
bahwa proyek E-KTP akan tetap berjalan dan KPK juga menyetejui bahwa E-
Maksud dalam tutura data (2) kode (V4/DT. 11) adalah maksud
mengenai proses seleksi hakim mahkamah konstitusi yang berubah dan dinilai
tidak sehat karena terjadi proses kerja sama yang tidak baik antara DPR dengan
pernyataan dibuktikan dalam tuturan “saya orang DPR waktu itu”. Berdasarkan
bahwa beliau adalah orang yang bekerja di DPR pada waktu itu sehingga tahu
Maksud yang terdapat pada tuturan (3) dengan kode (V5/DT.1) yaitu
dalam tutura “golkar tetap jaya”, dalam tuturan tersebut penutur mengemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kepada publik bahwa partai golkar tetap baik-baik dan tidak terganggu kinerjanya
secara terang. Penutur hanya menemukan dua data yang mengandung maksud
menjelaskan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik
(4) Najwa : “Kita bahas pilkada malam ini saya ingin ke mbak Titi, mbak
Titi tolong komentari tadi ada gerakan masyarakat kotak
kosong calon tunggal itu sesuatu yang sehat bukan?”
Titi : “Itu sesuatu yang sehat dan merupakan realita demokrasi
yang harus didorong. Jadi kalau ada pemilih, publik yang
mengatakan sudah pasti menang itu yang harus dikoreksi.
Bahwa pilihan demokasi itu tidak berhenti dengan hanya
ada satu pasangan calon, justru ujian demokrasi kita
semakin kuat semakin mapan untuk menguji apakah calon
tunggal itu tercipta secara alamiah karena memang
kinerja bagus prestasi bagus. Kalau kita lihat background
tadi dari sembilan itu delapan adalah petahana yang satu
lagi juga petahana plus kerabat dari petahana ibu Karolin
dari Landak. Nah ini yang kita bisa koreksi apakah
kehadiran mereka secara alamiah karena memang kinerja
dan dikehendaki atau karena memang ada ruang dan
membatasi lahirnya alternatif yang bisa dipilih oleh
pemilih. (V1/DT.4)
(Mata Najwa Episode “Drama Berebut Kuasa” Rabu, 12
Januari 2017)
73
Maksud tuturan pada data (4) dengan kode (V1/DT.4) adalah maksud
kosong yang hanya ada satu pasangan calon dalam pilkada. Penanda bahwa
tuturan (4) memiliki maksud menjelaskan adalah penggunaan kalimat “Jadi kalau
ada pemilih, publik yang mengatakan sudah pasti menang itu yang harus
dikoreksi”. Kata “itu yang harus dikoreksi” dalam tuturan tersebut penutur
menjelaskan jika ada publik mengatakan bahwa satu pasangan calon sudah pasti
Sejalan dengan pendapat Yule (2006: 92) representatif adalah jenis tindak tutur
yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam artian tindak
pendeskripsian.
Berikut contoh data yang termasuk dalam wujud implikatur representatif dengan
maksud spekulasi dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat
(5) Najwa : “Mas Budiman saya ingin Anda menanggapi apa yang
tadi dilontarkan Nazarudin. Hal yang berulang kali dia
sebutkan, menyebutkan nama ketua DPR, menyebut
nama politisi semua komisi 2. Saya ingin tahu Anda
percaya pada Nazarudin tidak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(6) Najwa : “Saya ingin minta tanggapan Anda sisa dua hari, adakah
nama-nama yang perlu didorong untuk mendaftar
supaya kita tidak menyesal dikemudian hari bang
Nasir?”
Nasir : “Iya saya pikir panitia punya inisiatif kalau memang bisa
melakukan hal itu, terus terang saja dengan kejadian
yang pernah menimpa Akil Mukhtar lalu kemudian
Patrialis Akbar tentukan orang ngeri-ngeri sedap juga
mau jadi hakim konstitusi ya kan? Tentu saja harus
dihindari jangan seolah-olah ada diskriminasi kenapa
kami tidak dipanggil yang itu dipanggil nah itu menurut
saya caranya saja bagaimana, sehingga kemudian bisa
memenuhi apa harapan publik sehingga kemudian
kekhawatiran publik bahwa nanti hakim ini sama saja,
itukan nanti menimbulkan apatisme publik nah itu
bahaya menurut saya”.
Najwa :“Jangan-jangan sudah apatis publik sekarang”. (V4/DT.4)
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa. Suasana tuturan santai dan tenang. Mata Najwa mendatangkan
bintang tamu yang menjabat sebagai anggota komisi 3 DPR RI. Najwa
mewawancarai bang Nasir mengenai nama-nama calon yang perlu diberi
dorongan untuk mencalonkan diri, mengingat kasus yang pernah menimpa
Akil Mukhtar yang memberikan dampak tidak baik kepada calon hakim
selanjutnya. Selain itu, bang Nasir juga meminta agar panitia benar-benar
mempertimbangkan proses pemilihannya dengan baik. Supaya publik tidak
menganggap semua hakim konstitusi itu sama yaitu bisa disuap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
(7) Najwa : “Yang baru saja kita saksikan bersama-sama adalah parodi
dari teman-teman ICW ketika Patrialis pertama kali
masuk menjadi hakim konstitusi. Ada yang menarik,
„pengambilan sumpah serapah bukan sumpah jabatan,
saya berjanji akan menjadi hakim konstitusi mahkamah
komedi yang selucu-lucunya dan secepat-cepatnya, saya
siap disumpahi banyak orang dan juga bukan orang jika
saya tidak lucu‟. Jadi sejak awal Anda dan teman-teman
sudah melihat proses Patrialis Akbar menjadi hakim
konstitusi itu banyak masalah?”.
Emerson: “Pertama yang akan kita katakan jangan-jangan itu pak
SBY bercanda gitu ya ketika memilih Patrialis Akbar. Ada
tiga hal yang akan kita kritisi, pertama dari proses
rekruitmen Patrialis Akbar ini tidak terbuka dan
partisipatif gitu, tiba-tiba ujug-ujug ada Patrialis dan ibu
Maria waktu itu. Kemudian yang kedua dari sisi syarat
salah satu syaratnya kan kenegarawan, kita tidak melihat
sosok Patrialis Akbar itu negarawan dalam artian
sesungguhnya. Ketika dia menjabat sebagai menteri,
Patrialis dikenal sebagai raja obral remisi buat para
koruptor”. (V4/DT.5)
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Mata Najwa
mendatangkan Emerson Yunantho yang menjabat sebagai kordinator
hukum dan peradilan ICW. Najwa mewawancarai Emerson mengenai
parodi dari ICW yang ditujukan untuk menyindir Patrialis Akbar yang
diketahui sudah bermasalah sejak awal tetapi SBY yang menjabat sebagai
presiden pada masa itu memaksakan diri untuk mengangkat Patrialis
sebagai hakim MK. Setelah video ditayangkan kemudian Najwa meminta
Emerson menjelaskan mengenai kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan
oleh Emerson ketika Patrialis Akbar diangkat menjadi hakim konstitusi.
Emerson merasa janggal dengan keputusan pak SBY dalam memilih
Patrialis Akbar karena keputusan diambil secara sepihak dan tertutup.
Maksud tuturan pada contoh data (5) dengan kode (V3/DT.6) yaitu
76
curiga”, sesuai dengan konteks dalam tuturan tersebut kata “curiga” memiliki
arti bahwa Sudjatmiko menduga Setya Novanto terlibat dalam kasus proyek E-
KTP. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yule (2006: 92) representatif
adalah jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau
bukan. Jadi, data (5) tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yule
karena penutur memberikan spekulasi mengenai apa yang penutur yakini dan
penutur ketahui tentang keterlibatan Setya Novanto dalam kasus proyek E-KTP.
Maksud tuturan pada data (6) dengan kode (V4/DT.4) yaitu penutur
pemikiran yang apatis karena proses seleksi hakim konstitusi yang dilakukan oleh
panitia seleksi dianggap tidak terbuka. Kalimat (6) memiliki maksud berspekulasi
sendiri adalah mungkin atau kemungkinan. Jadi, dalam tuturan tersebut Najwa
baru menduga tentang apa yang diyakini oleh Najwa itu sendiri. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Yule (2006: 92) representatif adalah jenis
tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam
77
Maksud tuturan pada data (7) dengan kode (V4/DT.5) adalah maksud
memilih secara sepihak Patrialis Akbar untuk menjadi hakim konstitusi yang sejak
memberikan remisi kepada koruptor. Oleh sebab itu, Emerson menduga atau
berspekulasi bahwa SBY hanya bermain-main ketika memilih Patrialis Akbar. Hal
itu ditandai pada tuturan “jangan-jangan itu pak SBY bercanda”, dalam tuturan
(bahwa). Berikut contoh data yang termasuk dalam wujud implikatur representatif
78
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa meminta
pak Mahfud untuk menjelaskan mengenai godaan suap yang akan
dihadapi oleh hakim konstitusi, berangkat dari pengalaman pak
Mahfud ketika menjabat hakim mahkamah konstitusi. Menurut pak
Mahfud godaan yang sering datang berasal dari politisi atau pejabat
yang meminta tolong agar perkaranya dimenangkan. Godaan berupa
uang banyak ditawarkan ketika menjabat menjadi hakim konstitusi,
seperti yang sudah terbukti dilakukan oleh Akil Mukhtar dan
Patrialis Akbar. Pak Mahfud juga menjelaskan kepada publik yang
sering salah pengertian bahwa semua hakim konstitusi itu bekerja
sama ketika akan melakukan korupsi. Menurut pak Mahfud belum
tentu ketika seorang hakim akan melakukan tindak korupsi bekerja
sama dengan hakim lain, karena ketika perkara sudah diputuskan
pembacaan putusan perkara bisa dilakukan dalam jangka waktu yang
lama sehingga selama jeda bisa digunakan hakim yang nakal
melakukan kecurangan.
(9) Najwa : “Khusus untuk Patrialis Akbar sudah ada informasi paling
banyak dilaporkan?”.
Emerson : “Betul, paling banyak dilaporkan toh tidak bisa apa-apa hanya
bisa memberikan sangsi ringan. Begini tugas hakim
konstitusi itukan relatif mudah kan hanya mengawasi
delapan orang kok bisa lolos? Ada faktor yang juga kita
ingatkan yaitu soal komitmennya anti korupsi hakim
konstitusi. Paling tidak ada enam putusan mahkamah
konstitusi. Lima dari sembilan belum memperbarui laporan
harta kekayaan”. (V4/DT.16)
Najwa : “Lima dari Sembilan ?”
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu, 01
Maret 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata Najwa
Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa mewawancarai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
(10) Najwa : “Kang Maman tidak perlu laporan, saya juga sudah membaca kok
aturan itu dan saya akan tunjukkan kepemirsa”.
Maman : “Betul itu dipasal 124”.
Najwa : “Tidak perlu aturan pasal 4 ayat 1 tanpa aturanpun, tanpa
laporanpun, tanpa pengaduanpun, bisa kok MKD mengusut
kasus ini kalau memang mau”. (V5/DT.9)
MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA NOVANTO” Rabu,
19 Juli 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata Najwa
Metro TV. Suasana tuturan tegang karena Najwa dan Maman saling beradu
argumen.
pada data (8) Mahfud selaku mantan hakim konstitusi menjelaskan mengenai
sehingga menyeret nama Akil Mukhtar dan Patrialis Akbar. Penanda maksud
yang ditawarkan selama menjabat sebagai hakim konstitusi. Selain itu, dengan
80
representatif. Tuturan (9) mengenai tugas dan komitmen anti korupsi yang
bahwa dari sembilan orang hakim konstitusi ada lima orang diantaranya yang
Setya Novanto dan mengusut kasusnya jika mau. Berdasarkan hal tersebut, Najwa
dapat dibuktikan dengan kalimat “Tidak perlu aturan pasal 4 ayat 1”, pernyataan
yang ada jika MKD sebenarnya bisa mengusut kasus Setya Novanto tanpa
81
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017.
(11) Najwa : “Saya ingin tanya pak Djarot dan pak Ahok, seperti yang
Anda katakana bahwa warga sudah hidup enak, Anda bisa
yakin bahwa warga semua yang digeser ke rumah susun
semuanya sudah menikmati hidup yang memang lebih
enak dari sekarang?”
Djarot : “Sekarang gini, enak atau tidak itukan sangat relatif. Tapi
itu lingkungan lebih sehat, tidak banjir, anak-anaknya
sekolah kita biayai bus juga kita tanggung, biaya
kesehatan juga kita berikan, pelatihan usaha juga ada
disitu, disitu juga arena bermain. Kalau kami ukuran yang
normal kalau konotasinya enak atau tidak enak bagi orang
relatif.”.
Ahok : “Sekarang gini ajalah dulu waktu saya kecil saya suka lihat
anak-anak, yang temen saya itu bermain ujan, main
disungai seenaknya lalu saya protes sama mamak saya.
Kok jangankan saya berenang disungai, hujan-hujan saja
mamak saya suka marah sama saya. Saya protes dong kok
dia boleh ma, terus mama saya bilang begini, „itu karena
mama sayang sama kamu justru kasian temenmu
mamanya nggak peeduli‟. Nah itu yang kami lakukan
kepada orang yang tinggal di sungai”. (V2/DT.7)
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana terjadinya tuturan
santai, dan kondisi berlangsungnya tuturan di dalam ruangan studio Mata
Najwa Metro TV, Najwa menanyakan kepada pak Djarot mengenai
perubahan kualitas hidup warga Jakarta. Pak Djarot dan pak Ahok
menjelaskan fasilitas yang diberikan kepada warga Jakarta yang tinggal di
rusun. Pak Ahok menggusur rumah warga yang tinggal di bibir sungai
untuk mengurangi banjir dan merelokasikannya di rusun dengan fasilitas
yang sudah disediakan.
Maksud dalam tuturan data (11) dengan kode (V2/DT.7) yaitu penutur
Tuturan tersebut Ahok menjelaskan bentuk perhatian Ahok kepada warga Jakarta
semasa kecil. Penanda maksud memberitahukan adalah tuturan “itu karena mama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ibunya sama dengan apa yang Ahok lakukan kepada warga Jakarta, yaitu karena
dosan dsb); menyatakan (sah, benar, berlaku, dsb) ; menyatakan berhak (atas);
maksud mengakui yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa
(12) Najwa : “Targetnya berapa banyak pak, kan yang mau dipilih
cuma satu.”
Haryono : “Jadi begini, memang ada persoalan di dalam seleksi
hakim ini karena selotnya hanya satu. Tapi, meskipun
hanya satu kita juga mengharapkan bahwa jangan dilihat
bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan. Kalaupun toh
belum ada yang dipilih tidak berarti bahwa dia tidak
memenuhi. Oleh karena itu, ada yang bertanya kepada
saya bagaimana yang pernah mendaftar? Nggak ada
persoalan yang pernah mendaftar kalaupun toh
memenuhi syarat silahkan mendaftar saja, sejauh itu
memenuhi syarat. Kalau kemudian tidak memenuhi syarat
daftar dahulu umurnya sudah pas-pasan sekarang sudah
lewat saya kira kita tidak bisa terima.” (V4/DT.1)
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017
83
Maksud pada tuturan (12) dengan kode data (V4/DT.1) yaitu maksud
calon hakim yang sudah pernah mendaftar kemudian mendaftar kembali tidak
menjadi masalah asalkan memenuhi semua persyaratan yang ada. Tuturan data
Najwa mengenai persoalan atau masalah yang dialami oleh panitia seleksi dalam
pemilihan hakim konstitusi. Hal itu ditandai dalam tuturan “memang ada
persoalan”.
orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian); orang
yang dimintai hadir pada suatu peristiwa yang dianggap mengetahui kejadian
tersebut agar pada suatu ketika, apabila diperlukan, dapat memberikan keterangan
memberikan kesaksian yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa
84
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
mewawancarai Budiman Sudjatmiko tentang peran fraksi dalam
menanggapi kasus proyek E-KTP karena ada sejumlah anggota fraksi yang
namanya terlibat dalam kasus korupsi proyek E-KTP. Menurut Sudjatmiko
di poksi PDIP tidak ada yang membahas mengenai kasus E-KTP. Pak
Komarudin Watubun yang menjabat sebagai ketua fraksi PDIP
memberikan izin kepada mas Sudjatmiko untuk memberikan keterangan
ke media karena komisi dua sudah digeneralir bersalah dalam proyek E-
KTP.
Maksud tuturan pada data (13) dengan kode (V3/DT.7) adalah maksud
Sudjatmiko menjelaskan bahwa dalam anggota fraksi PDIP tidak ada yang
menjelaskan bahwa tidak semua anggota komisi dua terlibat dalam kasus korupsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
“saya sebagai aggota komisi dua terutama dari periode lampau”, dalam tuturan
tersebut Sudjatmiko selaku anggota komisi dua yang dinyatakan tidak terlibat
dengan maksud melaporkan yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata
(14) Najwa : “Oke biar pemirsa clear jadi disebutkan SN atau Setya
Novanto berpesan kepada saksi?”
Tama : “Berpesan kepada saksi agar tadi misalnya „bu Diyah
tolong sampaikan kepada pak Irman kalau ditanya
bilang nggak kenal saya”. (V5/DT.6)
MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA NOVANTO”
Rabu, 19 Juli 2017
86
Irman kalau ditanya bilang nggak kenal saya”, adalah sebuah informasi dari
Berikut contoh data implikatur dengan maksud menolak yang peneliti temukan
dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode
Januari-Juli 2017.
87
maksud menolak terdapat pada tuturan “Ada anak gubernur yang juga
Maksud tuturan pada data (16) dengan kode (V2/DT.3) yaitu maksud
menolak pendapat Najwa bahwa Ahok kurus karena stres. Dalam tuturan tersebut
Ahok menjelaskan bahwa penyebab Ahok kurus karena sibuk melayani tanda
peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat
(18) Najwa :“Kita bahas pilkada malam ini saya ingin ke mbak Titi,
mbak Titi tolong komentari tadi ada gerakan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Maksud tuturan pada data (18) dengan kode (V1/DT.5) adalah maksud
bahwa gerakan kotak kosong adalah realita demokrasi yang sehat dan harus
didorong, karena demokrasi dengan satu pasangan calon akan menguji karakter
seorang calon pemimpin tunggal. Penutur sebagai bintang tamu Mata Najwa yang
89
diselesaikan karena ada dalam keadaan darurat, genting, dsb). Peneliti dalam
menolak. Berikut contoh data implikatur dengan maksud mendesak yang peneliti
temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik
(19) Najwa : “Apakah karena itu juga Anda sempat mengatakan bahwa
„SBY harus meminta maaf paksakan Patrialis jadi hakim
MK‟?”
Mahfud : “Kalau secara moral pak SBY harus bertanggung jawab
karena itu sudah diprotes banyak orang dan sudah
pernah dibatalkan oleh pengadilan kok dipaksakan
diangkat gitu. Nah, pak SBY secara hukum tidak bisa
dimintai pertanggungjawaban karena dia tidak ikut
korupsi tidak menerima suap, tapi secara moral dia yang
memaksakan Patrialis ini dan kita sejak awal sudah tahu
gejalanya ndak bagus kalau Patrialis. Semua orang
sudah protes gitu, nah itu yang terjadi kan?(V4/DT.7)
(MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017)
90
(20) Najwa : “Anda tidak ingin menjawab pertanyaan saya langsung kak
Febri?”(V5/DT.4)
Febri : “Hasil tuntutan tersebut kita analisis dan kita pertajam
ketemulah minimal dua alat bukti tersebut. Bukti permulaan
yang cukup tersangka SN diduga melalui AA, AA ini adalah
tersangka sebelumnya sudah kita proses lebih dari 140
saksi kita periksa disana. Tersangka SN melalui AA diduga
melakukan perbuatan-perbuatan baik itu aktif maupun pasif
dalam proses pembahasan anggaran. Perlu diketahui
bahwa indikasi korupsi EKTP elektronik ini tidak hanya
bicara soal pengadaan tapi sebelum anggaran disahkan
sudah ada indikasi pertemuan-pertemuan pembicaraan-
pembicaraan dan pengaturan yang dilakukan sejumlah
pihak dan SN melalui AA”.
(MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA NOVANTO”
Rabu, 19 Juli 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
mewawancarai kak Febi selaku juru bicara KPK. Najwa menanyakan
keterlibatan Setyan Novanto dalam kasus E-KTP.
Mahfud mendesak agar SBY bertanggung jawab atas kasus suap yang menimpa
Patrialis Akbar, karena secara sepihak SBY yang memaksa untuk mengangkat
maksud mendesak terlihat pada penggunaan tuturan “harus”. Kata harus itu
sendiri menurut KBBI (2008:486) yaitu wajib, mesti (tidak boleh tidak), oleh
karena itu kalimat tersebut dikatakan memiliki maksud mendesak karena Mahfud
91
Najwa meminta kepada Febri juru bicara KPK untuk menjawab pertanyaan Najwa
sesuai inti pertanyaan yang ada karena dalam konteks tuturan tersebut Febri
menjawab secara luas dan tidak memberikan jawaban sesuai dengan inti yang
pertanyaannya.
data implikatur dengan maksud menyarankan yang peneliti temukan dalam dialog
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017.
(21) Najwa : “Tapi terlihat figure, terlihat agak menyusut apa karena
stres ya pak Ahok?”
Ahok : “Karena kalau di Lembang itu saya ajarin kalau mau diet
yang baik itu dari sarapan pagi sampe siang itu jangan
makan apa-apa cukup air putih aja terus langsung Anda
turun dua kilo sampai tiga kilo. Karena di Lembang itu
ngga sempet makan layanin foto tanda tangan itukan dari
jam delapan sampai jam dua belas tiga puluh ya”.
(V2/DT.2)
(MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu,
18 Januari 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana tuturan santai
sedang bercanda, kondisi berlangsungnya tuturan di dalam ruangan
studio Mata Najwa Metro TV. Najwa mewawancarai pak Ahok
mengenai perubahan tubuh pak Ahok yang terlihat kurus disinyalir
akibat stress yang akhirnya disanggah pak Ahok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana terjadinya tuturan santai bernada humor. Najwa
mewawancarai bang Nasir mengenai dua hakim mahkamah konstitusi
yang berasal dari partai politik tertangkap kasus suap. Hakim yang dipilih
dari partai politik dianggap lebih rawan melakukan korupsi. Bang Nasir
menyetujui bahwa hakim konstitusi yang berasal dari partai politik
memang lebih rawan.
Maksud tuturn pada data (21) dengan kode (V2/DT.2) merupakan maksud
gubernur DKI Jakarta yang menjadi bintang tamu Mata Najwa kepada mitra
Lembang mengenai cara melakukan diet yang sehat dengan cara minum air putih
setelah sarapan pagi sampai siang. Penanda wujud direktif dengan maksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menyarankan adalah tuturan “kalau mau diet yang baik itu dari sarapan pagi
sampe siang itu jangan makan apa-apa cukup air putih”. Kalimat tersebut
menandakan bahwa tindak tutur itu ingin memberikan saran atau usulan kepada
Maksud tuturan pada data (22) dengan kode (V2/DT.9) yaitu penutur
Mata Najwa kepada bintang tamunya bang Nasir yang menjabat sebagai anggota
komisi III DPR RI. Tuturan pada data (22) mengimplikasikan bahwa penutur
memberi saran kepada mitra tuturnya untuk mencari hakim konstitusi yang bukan
berasal dari partai politik. Menurut penutur hakim mahkamah konstitusi yang
berasal dari partai politik lebih berpotensi melakukan korupsi. Penanda implikatur
direktif dengan maksud menyarankan yaitu tuturan “dari pada cari yang rawan-
Maksud tuturan pada data (23) dengan kode (V4/DT.17) adalah maksud
acara Mata Najwa kepada bang Nasir. Tuturan pada data (23) tentang pendapat
Najwa yang ditujukan kepada pemerintah agar membuat sebuah sistem yang
Penanda implikatur direktif dengan maksud memberi saran yaitu pada tuturan
“selain renumerasi yang cukup baik harus ada sistem yang memang
94
melarang. Berikut contoh data implikatur dengan maksud melarang yang peneliti
temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai, Najwa mewawancarai pak
Gede mengenai keadaan Kemendagri setelah dua anggota Kemendagri
berstatus menjadi tersangka korupsi E-KTP. Pak Gede menceritakan
mengenai situasi Kemendagri yang kacau dan mental yang hancur
setelah kasus korupsi dana E-KTP.
(25) Najwa : “Apakah KPK melihat bahwa itu upaya untuk melemahkan
karena mau mengobo-obok DPR?”
Febri : “Sebenarnya cukup banyak anggota DPR yang sudah kita
proses sebelumnya. Dalam konteks hari ini KPK akan
bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
undang-undang dan sekaligus kita minta, tolong publik
kawal penanganan perkara ini dan juga penanganan
perkara yang lain tentu harus dikawal agar bisa tuntas.
Dan kami berharap kerja yang dilakukan oleh penegak
hukum tidak hanya KPK sebenarnya, polisi dan jaksa
janganlah diganggu dengan upaya pelemahan-pelemahan
dengan berbagai cara agar kita bisa bekerja secara
pofesional dan melakukan penegakan hukum”.(V3/DT.19)
(MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega Proyek E-KTP”
Rabu, 8 Maret 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai. Najwa mewawancarai
seorang juru bicara KPK mengenai upaya DPR untuk melemahkan
KPK. Febri menjelaskan bahwa KPK bekerja sesuai kewenangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
maksud melarang dalam wujud tuturan direktif. Dalam tuturan tersebut I Gede
melarang pejabat kemendagri untuk tidak korupsi lagi karena citra mahkamah
konstitusi sudah dinilai buruk akibat dua orang yang bekerja di mahkamah
melemahkan kinerja KPK dalam penanganan kasus mega proyek E-KTP. Ciri
penanda wujud direktif dengan maksud melarang adalah adanya perintah dari
direktif dengan maksud memohon. Berikut contoh data implikatur dengan maksud
memohon yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV
96
(26) Najwa : “Apakah KPK melihat bahwa itu upaya untuk melemahkan
karena mau mengobo-obok DPR?”
Febri : “Sebenarnya cukup banyak anggota DPR yang sudah kita
proses sebelumnya. Dalam konteks hari ini KPK akan
bekerja berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
undang-undang. Dan sekaligus kita minta tolong publik
kawal penanganan perkara ini dan juga penanganan
perkara yang lain tentu harus dikawal agar bisa tuntas.
Dan kami berharap kerja yang dilakukan oleh penegak
hukum tidak hanya KPK sebenarnya, polisi dan jaksa
janganlah diganggu dengan upaya pelemahan-pelemahan
dengan berbagai cara agar kita bisa bekerja secara
pofesional dan melakukan penegakan hukum”.(V3/DT.13)
(MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega Proyek E-
KTP” Rabu, 8 Maret 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai. Najwa mewawancarai
seorang juru bicara KPK mengenai upaya DPR untuk melemahkan
KPK. Febri menjelaskan bahwa KPK bekerja sesuai kewenangan yang
tertera dalam undang-undang. KPK meminta kepada seluruh
masyarakat Indonesia untuk ikut mengawasi kasus yang ditangani
KPK. Febri juga melarang kepada pihak-pihak tertentu yang berusaha
menjegal kerja KPK.
Maksud tuturan pada data (26) dengan kode (V3/DT.13) yaitu maksud
Febri meminta dengan hormat kepada publik untuk terlibat membantu KPK
menjaga penanganan perkara kasus korupsi mega proyek E-KTP yang dicurigai
dilakukan oleh anggota DPR. Penanda bahwa tuturan Febri mengandung maksud
97
dengan maksud mengkritik yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata
(27) Najwa : “Apakah karena itu juga Anda sempat mengatakan bahwa
„SBY harus meminta maaf paksakan Patrialis jadi hakim
MK‟?”
Mahfud : “Kalau secara moral pak SBY harus bertanggung jawab
karena itu sudah diprotes banyak orang dan sudah pernah
dibatalkan oleh pengadilan kok dipaksakan diangkat gitu.
Nah, pak SBY secara hukum tidak bisa dimintai
pertanggungjawaban karena dia tidak ikut korupsi tidak
menerima suap, tapi secara moral dia yang memaksakan
Patrialis ini dan kita sejak awal sudah tahu gejalanya
ndak bagus kalau Patrialis. Semua orang sudah protes
gitu, nah itu yang terjadi kan?” (V4/DT.8)
(MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017)
98
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
mewawancarai bang Nasir mengenai tanggapan bang Nasir terhadap
kasus Patrialis bahwa kasus yang menimpa Patrialis adalah kejadian
terburuk sepanjang sejarah yang menimpa mahkamah kehormatan
konstitusi. Kasus yang menimpa Patrialis Akbar sebenarnya bisa
dihindari apabila proses pemilihannya sejak awal dilakukan secara
terbuka. Bang Nasir menjelaskan mengenai perbedaan antara hakim
agung dan hakim konstitusi adalah syarat kenegarawan yang harus
dimiliki hakim konstitusi. Badan pemilihan hukum sampai sekarang
masih mencari arti dan indikator negarawan yang disebutkan oleh
pembentuk undang-undang dasar.
(29) Najwa : “Khusus untuk Patrialis Akbar sudah ada informasi paling
banyak dilaporkan?”.
Emerson : “Betul, paling banyak dilaporkan toh tidak bisa apa-apa
hanya bisa memberikan sangsi ringan. Begini tugas
hakim konstitusi itu kan relatif mudah kan hanya
mengawasi delapan orang kok bisa lolos. Ada faktor
yang juga kita ingatkan yaitu soal komitmennya anti
korupsi hakim konstitusi. Paling tidak ada enam putusan
mahkamah konstitusi. Lima dari sembilan belum
memperbaharui laporan harta kekayaan”. (V4/DT.15)
Najwa : “Lima dari Sembilan ?”
(MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang Mulia” Rabu,
01 Maret 2017)
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
mewawancarai Emerson mengenai kasus Patrialis. Kasus Patrialis
banyak dilaporkan tetapi hanya diberikan sangsi ringan. Emerson
menjelaskan bahwa ada Sembilan hakim konstitusi tetapi baru empat
yang melaporkan harta kekayaan, karena itu berpengaruh pada
komitmen hakim konstitusi yang menjunjung tinggi nilai kejujuran
yang anti korupsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Maksud tuturan pada data (27) dengan kode (V4/DT.8) yaitu penutur
kepada mitra tutur. Mahfud menyampaikan kritikan kepada SBY mengenai sikap
yang sejak awal diketahui akan memberikan dampak buruk. Penanda tuturan
dia yang memaksakan Patrialis ini dan kita sejak awal sudah tahu gejalanya ndak
Maksud tuturan pada data (28) dengan kode (V4/DT.19) adalah maksud
pada tuturan “proses seleksi itu mempengaruhi hasil ya. Jadi kalau sampah yang
penutur mengkritisi proses seleksi hakim konstitusi yang dilakukan oleh tim
seleksi. Kata “sampah” pada tuturan tersebut berarti seseorang yang memiliki
sikap atau kepribadian buruk yang tidak pantas menjadi seorang pemimpin.
Maksud tuturan pada data (29) dengan kode (V4/DT.15) yaitu penutur
yang tidak bisa memberikan sangsi tegas kepada Patrialis Akbar. Penanda maksud
mengkritik terdapat pada tuturan “paling banyak dilaporkan toh tidak bisa apa-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
sebuah sindiran atau kritikan yang diungkapkan penutur kepada mitra tuturnya
temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang. Najwa
menanyakan kepada Tama mengenai seberapa besar kasus korupsi E-
KTP. Tama menjelaskan bahwa kecurigaan terhadap proyek E-KTP
sudah lama.
tentang pernyataan Najwa mengenai kasus korupsi E-KTP yang sudah ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kritikan kepada pejabat negara yang melakukan korupsi mega proyek E-KTP.
“baru uji coba saja sudah ada tersangkanya” tuturan tersebut mengimplikasikan
bahwa penutur menyalahkan para pejabat Negara yang sudah melakukan korupsi
(mencela, mengejek, dsb) seseorang secara tidak langsung atau tidak terus terang.
menyindir yang peneliti temukan dalam dialog interaktif Mata Najwa Metro TV
(31) Najwa : “Jadi artinya berbagai macam dinamika yang terjadi tidak
akan mengubah rencana Anda kalau terpilih?”
Ahok : “Oh enggak saya sudah tegaskan, rumah susun siap. Orang
dulu tanya sama saya misalnya dulu KPU datang kepada saya
„pak boleh nggak pak kalau menjelang pilkada Bapak tidak
melakukan relokasi?‟ Saya bilang nggak bisa karena saya
mau ngejar mengatasi banjir. Kalau rusunya siap tetep saya
pindahin. Toh mereka bisa pilih di rumah susun ya kerja berat
sedikit dong. Nah kalau kami berdua otaknya cuma mau jadi
gubernur akhirnya akan bohongin, kami nggak gusur, kami
nggak normalisasi”. (V2/DT.11)
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Rabu, 18
Januari 2017
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana tuturan santai dan
tenang, kondisi berlangsungnya tuturan di dalam studio Mata Najwa Metro
TV. Najwa mewawancarai pak Ahok apakah akan melanjutkan proyeknya
ketika terpilih menjadi Gubernur Jakarta lagi. Ahok tetap akan
melanjutkan proyeknya apapun kondisinya. Tuturan Ahok muncul karena
mendengar pernyataan calon pasangan nomor urut 3 yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
bahwa mereka tidak akan menggusur rumah warga Jakarta yang tinggal
dipinggir sungai tetapi hanya akan menggesernya.
Konteks: Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam studio Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai dan tenang.Najwa meminta
tanggapan kepada pak Ray perihal kasus Setyan Novanto yang
berdampak pada citra partai Golkar. Pak Ray merasa heran mendengar
tanggapan dari Nurdin.
kepada pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga. Ahok menyindir
menggeser rumah warga yang tinggal di bantaran sungai. Menurut Ahok, Anies
hanya mengincar jabatan sebagai gubernur Jakarta tanpa berfikir secara logis.
Tuturan Ahok yang menandakan maksud sindiran yaitu pada kalimat kalau kami
berdua otaknya cuma mau jadi gubernur akhirnya akan bohongin, kami nggak
Maksud tuturan pada data (32) dengan kode (V5/DT.70) yaitu maksud
wujud ekspresif dengan maksud mengkritik adalah tuturan “Saya mau ngomong
apa lagi mbak Najwa ya, kalau kasus begini ya bagi golkar nggak merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kritikan secara halus kepada ketua DPP harian Golkar yang tidak tahu malu, ketua
umumnya Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka tetapi merasa golkar tetap
4.3 Pembahasan
implikatur percakapan. Sasaran dalam penelitian ini adalah tuturan Najwa dan
pejabat publik ketika melakukan dialog interaktif dalam acara Mata Najwa Metro
TV.
pejabat publik sebagai topik penelitian karena penelitian tersebut masih jarang
dan pejabat publik karena melihat kenyataan bahwa pertanyaan yang diajukan
dan mempunyi maksud tersembunyi di balik jawaban tersebut. Selain itu, Mata
Najwa adalah salah satu program dialog interaktif di media televisi yang paling
tidak semua memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Hal-hal tersebut
104
dalam dialog interaktif Mata Najwa peneliti menggunakan teori Searle dan Yule.
implikatur percakapan tidak bisa lepas dari peran konteks. Seperti yang
tuturan-tuturan.
direktif, dan ekspresif. Selain itu, peneliti menemukan tujuh belas maksud-
maksud implikatur percakapan yang terdapat dalam acara dialog interaktif Mata
Menurut Yule (2006: 92) tindak tutur representatif adalah jenis tindak tutur
yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, dalam artian tindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mengenai sesuatu, maka yang perlu kita lakukan adalah menghimpun muatan
proposisi dan memahami mana yang merupakan informasi lama dan mana yang
baru. Menurut peneliti, tindak tutur representatif adalah tindak tutur yang
106
Implikatur komisif adalah wujud implikatur dengan dasar teori tindak tutur
komisif. Tindak tutur komisif menurut Yule (2006: 94) adalah tindak tutur yang
masa yang akan datang. Menurut Dardjowidjojo (2010:95) tindak tutur komisif
sebenarnya bisa dianggap sama dengan tindak ujaran direktif, hanya arahnya yang
Pada tindak ujaran komisif, “perintah” itu diarahkan kepada pembicara sendiri.
Menurut peneliti tindak tutur komisif adalah sebuah tindak tutur yang melibatkan
dirinya sendiri terhadap tindakan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini
dialog Interaktif Mata Najwa. Empat tuturan wujud implikatur tersebut peneliti
menemukan satu macam maksud tuturan yang termasuk dalam wujud implikatur
wujud implikatur komisif , yakni suatu tindak tutur yang dipahami oleh penutur
Maksud menolak digunakan penutur dalam dialog inetraktif Mata Najwa untuk
membernarkan (pendapat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
tindakan yang akan dilakukan oleh mitra tutur misalnya meminta, memohon,
direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh orang
lain melakukan sesuatu. Jadi, tindak tutur direktif adalah suatu tindak tutur yang
digunakan penutur terhadap tindakan yang akan dilakukan mitra tutur untuk
dapat dibagi menjadi tiga kelompok yang lebih kecil yaitu pertanyaan dengan
dari wujud implikatur direktif. Kelima maksud dari wujud direktif tersebut yang
anjuran seperti yang dijeaskan dalam KBBI (2008: 1226) pengertian menyarankan
Ekspresif adalah jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan
oleh penutur (Yule, 2006: 93). Selain itu Dardjowidjojo (2010: 106) mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Menurut peneliti tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk
melibatkan perbuatan fisik baik dari penutur maupun mitra tuturnya. Dalam
penelitian ini disebut dengan implikatur ekspresif. Dalam dialog interaktif Mata
dan 6 menyindir. Maksud tuturan ekspresif yang paling banyak ditemukan adalah
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017.
Keempat wujud implikatur yang berbentuk tindak tutur tersebut adalah wujud
dalam tuturan komisif, wujud implikatur percakapan dalam tuturan direktif, dan
interaktif Mata Najwa Metro TV dengan pejabat publik periode Januari-Juli 2017,
menolak, 10) mengajak, 11) mendesak, 12) menyarankan, 13) melarang, 14)
representatif dengan jumlah 26 tuturan. Maksud yang paling banyak muncul yaitu
maksud menyatakan.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, penelitian ini masih jauh
dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis menemukan beberapa saran yang dapat
interaktif Mata Najwa Mero TV. Oleh karena itu, peneliti lain yang
Diharapkan peneliti lain yang tertarik untuk meneliti, masih ada aspek
atau pranggapan yang terdapat pada berita politik juga menarik dan
DAFTAR PUSTAKA
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Ibrahim, Abd dan Syukur. (1993). Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usah Nasional.
Kristia, dkk. (2015). Implikatur dalam Wacana “Bang Podjok” Bali Post: Kajian
Teori Grice dalam Jurnal. Undiksha. Vol. 3. No. 1 Tahun 2013.
Nadar, F.X. (2009). Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nugraheni, Y. (2010). “Analisis Implikatur pada Naskah Film Harry Potter and
the Goblet Of Fire”. (9) . 390-396.
113
Rahman, C. (2016). Iklan Politik Capres dan Cawapres Tahun 2014: Analisis
Pragmatik. Surabaya.
114
115
116
Triangulator dimohon untuk memeriksa kembali data yang diperoleh peneliti untuk keperluan keabsahan data. Triangulator yang dipercaya untuk memeriksa data penelitian
adalah penyidik yang memiliki kemampuan dalam bidang pragmatik.
Petunjuk Pengisian:
1. Triangulator dimohon untuk memberikan tanda centang (Ѵ) pada kolom Triangulasi (setuju atau tidak setuju) berdasarkan ketetapan wujud, ciri penanda, dan
maksud tuturan implikatur percakapan yang terjadi dalam tuturan Najwa Shihab dan pejabat publik.
2. Triangulator dimohon untuk memberikan kritik dan masukan pada kolom komentar.
A. IMPLIKATUR DALAM WUJUD TUTURAN REPRESENTATIF
No. Implikaturnya
Tuturan & Konteks Wujud Ciri Penanda Maksud Benar Komentar
Ya Tidak
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mata Najwa Episode “Drama Berebut Kuasa” teman saya satu dapil”. penuturnya terikat unsur
Rabu, 12 Januari 2017 kebenaran isi tuturan
tersebut. Penutur
Konteks: bertanggung jawab bahwa
Mata Najwa mendatangkan bintang tamu calon tuturan yang diucapkan berisi
Bupati dari Kalimantan Selatan bernama ibu Noor. tentang fakta bahwa penutur
Najwa mewawancarai ibu Noor mengenai alasan adalah calon Bupati wanita
beliau maju mencalonkan diri sebagi calon bupati, pertama dan untuk
mengingat status suami ibu Noor adalah mantan mencalonkan menjadi Bupati
bupati Kalimantan Selatan. ibu Noor maju menjadi penutur melewati proses
calon bupati wanita pertama yang mewakili pemilihan.
Kalimantan Selatan yang melewati proses
pemilihan.
2. (V1/DT.4) (Representatif) Ciri penanda implikatur Menjelaskan √
Najwa : “Kita bahas pilkada malam ini saya ingin percakapan representatif
ke mbak Titi, mbak Titi tolong “Itu sesuatu yang sehat dan dengan maksud menjelaskan
komentari tadi ada gerakan masyarakat merupakan realita demokrasi ditandai dengan munculnya
kotak kosong calon tunggal itu sesuatu yang harus didorong. Jadi kalau kalimat “Jadi kalau ada
yang sehat bukan?” ada pemilih, publik yang pemilih, publik yang
Titi :“Itu sesuatu yang sehat dan merupakan realita mengatakan sudah pasti menang mengatakan sudah pasti
demokrasi yang harus didorong. Jadi itu yang harus dikoreksi. Bahwa menang itu yang harus
kalau ada pemilih, publik yang pilihan demokasi itu tidak dikoreksi”.
mengatakan sudah pasti menang itu berhenti dengan hanya ada satu
yang harus dikoreksi. Bahwa pilihan pasangan calon, justru ujian Penanda maksud menyatakan
demokasi itu tidak berhenti dengan demokrasi kita semakin kuat tersebut mengindikasikan
hanya ada satu pasangan calon, justru semakin mapan untuk menguji bahwa penutur menegaskan
ujian demokrasi kita semakin kuat apakah calon tunggal itu kepada lawan tutur bahwa
semakin mapan untuk menguji apakah tercipta secara alamiah karena calon tunggal belum tentu
calon tunggal itu tercipta secara alamiah memang kinerja bagus prestasi menang dalam sebuah
karena memang kinerja bagus prestasi bagus. Kalau kita lihat pemilihan seorang pemimpin.
bagus. Kalau kita lihat background tadi background tadi dari sembilan Justru seorang calon tunggal
dari sembilan itu delapan adalah itu delapan adalah petahana akan lebih membuktikan
petahana yang satu lagi juga petahana yang satu lagi juga petahana bagaimana nilai demokrasi di
plus kerabat dari petahana ibu Karolin plus kerabat dari petahana ibu Indonesia sesuai dengan
dari Landak. Nah ini yang kita bisa Karolin dari Landak. Nah ini prestasi dan kinerja calon
yang kita bisa koreksi apakah
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks:
Najwa menghadirkan bintang tamu yang menjabat
sebagai direktur eksekutif Perludem bernama Titi.
Najwa mewawancarai mbak Titi mengenai gerakan
„kotak kosong‟. Tuturan terjadi pada malam hari di
dalam studio Mata Najwa Metro TV, suasana
tuturan santai dan tenang. Menurut mbak Titi
gerakan „kotak kosong‟adalah demokrasi yang sah.
Demokrasi yang hanya diisi satu pasangan calon
justru akan menguji prestasi dan kinerja seorang
calon pemimpin.
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saya mau ngejar mengatasi banjir. Kalau mengatasi banjir. Kalau rusunya penutur memberikan
rusunya siap tetep saya pindahin. Toh siap tetep saya pindahin. Toh pernyataan bahwa apabila
mereka bisa pilih di rumah susun ya mereka bisa pilih di rumah rusun sudah siap pak Ahok
kerja berat sedikit dong. Nah kalau kami susun ya kerja berat sedikit tetap menyuruh warga
berdua otaknya cuma mau jadi gubernur dong”. Jakarta pindah ke rumah
akhirnya akan bohongin, kami nggak susun apabila sudah jadi.
gusur, kami nggak normalisasi”.
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot”
Rabu, 18 Januari 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari. Suasana
tuturan santai dan tenang, kondisi berlangsungnya
tuturan di dalam studio Mata Najwa Metro TV.
Najwa mewawancarai pak Ahok apakah akan
melanjutkan proyeknya ketika terpilih menjadi
Gubernur Jakarta lagi. Ahok tetap akan
melanjutkan proyeknya apapun kondisinya.
Tuturan Ahok muncul karena mendengar
pernyataan calon pasangan nomor urut 3 yang
mengatakan bahwa mereka tidak akan menggusur
rumah warga Jakarta yang tinggal dipinggir sungai
tetapi hanya akan menggesernya.
9. (V2/DT.10) (Representatif) Ciri penanda implikatur Menunjukkan √
Najwa : “Pak Ahok pak Djarot, debat yang terjadi “Minimal ada perbedaan, percakapan representatif
seminggu yang lalu jauh lebih karena debat lima tahun yang dengan maksud menunjukkan
berkualitas jika dibandingkan debat lima lalu kami menghadapi seorang ditandai dengan kalimat
tahun yang lalu?”. petahana seorang birokrat yang “karena debat lima tahun
Ahok : “Saya nggak tau”. sudah lama, kalau debat yang lalu kami menghadapi
Najwa : “Anda mengalami dua-duanya walaupun sekarang jujur saja bu Silfi tidak seorang petahana seorang
posisinya berbeda”. menunjukkan dia seorang birokrat yang sudah lama,
Ahok : “Minimal ada perbedaan, karena debat pengalaman birokrat senior, kalau debat sekarang jujur
lima tahun yang lalu kami menghadapi jadi beda”. saja bu Silfi tidak
seorang petahana seorang birokrat yang menunjukkan dia seorang
sudah lama, kalau debat sekarang jujur pengalaman birokrat senior,
saja bu Silfi tidak menunjukkan dia jadi beda”.
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
santai, Najwa mewawancarai mas Febri selaku juru kasus tidak memandang
bicara KPK mengenai tokoh politik yang memiliki jabatan, tetapi KPK akan
jabatan tinggi dan diduga mengetahui tentang memproses berdasarkan
aliran dana E-KTP baik yang berstatus tersangka peran dan bukti.
atau saksi-saksi. Pertanyaan Najwa muncul karena
mendengar pengakuan dari Nazarudin yang
mengatakan bahwa Setya Novanto terlibat dalam
kasus korupsi proyek E-KTP. Menurut mas Febri
KPK tidak membedakan nama besar dan nama
kecil tetapi KPK akan bekerja sesuai dengan bukti
dan kewenangan.
13. (V3/DT.6) (Representatif) Ciri penanda implikatur Berspekulasi √
Najwa : “Mas Budiman saya ingin Anda “Setiap orang yang punya percakapan representatif
menanggapi apa yang tadi kekuasaan punya celah untuk dengan maksud memberikan
dilontarkan Nazarudin. Hal yang korup, kita harus curiga bahkan spekulasi ditandai dengan
berulang kali dia sebutkan, saya juga harus mencurigai diri penggunaan kalimat “kita
menyebutkan nama ketua DPR, saya, bahwa saya memiliki harus curiga bahkan saya
menyebut nama politisi semua potensi untuk korupsi, bahkan juga harus mencurigai diri
komisi 2. Saya ingin tahu Anda setiap orang yang punya saya”
percaya pada Nazarudin tidak?” pemegang kuasa anggaran
Sudjatmiko :“Setiap orang yang punya kekuasaan eksekutif, legislatif, bahkan Tuturan di atas
punya celah untuk korup, kita harus yudikatif sekalipun punya mengindikasikan dugaan
curiga bahkan saya juga harus potensi untuk korup”. penutur kepada m
mencurigai diri saya, bahwa saya
memiliki potensi untuk korupsi
bahkan setiap orang yang punya
pemegang kuasa anggaran eksekutif,
legislatif, bahkan yudikatif sekalipun
punya potensi untuk korup”.
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega
Proyek E-KTP” Rabu, 8 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari, kondisi
berlangsungnya tuturan di dalam ruangan Mata
Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai, Najwa
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Anda mengatakan, sekarang belum selaku sekretaris dirjen kan saya kalimat “pada dokumen saya
bisa mencetak karena belum ada bekerja dengan dokumen pada tidak ada hutang Negara kita
blanko karena masih hutang pak dokumen saya tidak ada hutang kepada pihak ketiga yang
dengan perusahaan Amerika saya Negara kita kepada pihak ketiga menyelenggarakan proyek E-
bacakan „Kita masih hutang dengan yang menyelenggarakan proyek KTP ini lunas”.
perusahaan Amerika tidak mungkin E-KTP ini lunas”.
saya bayar sendiri pake APBN juga Pernyataan tersebut
tidak mungkin karena jumlahnya mengindikasikan bahwa
mencapai 90 juta dolar Amerika. penutur menyatakan jika
Menang tender sudah kerja tapi dalam dokumennya negara
belum bayar‟. Makanya sekarang tidak memiliki hutang kepada
banyak yang ga bisa punya E-KTP pihak ketiga.
karena blankonya belum ada
perusahaannya belum dibayar e pak
utang 90 juta dolar pak”.
I Gede: “ Itu adalah dua hal yang berbeda, pak
menteri saya kan seorang negarawan
cara berbahasanya seperti itu. Berarti
memang ada pihak yang mengklaim
ada haknya belum dibayar, tetapi saya
selaku sekretaris Dirjen kan saya
bekerja dengan dokumen pada
dokumen saya tidak ada hutang
Negara kita kepada pihak ketiga yang
menyelenggarakan proyek E-KTP ini
lunas”.
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega
Proyek E-KTP” Rabu, 8 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai dan tenang. Najwa menanyakan kepada pak
I Gede mengenai proyek E-KTP yang berhenti
lantaran blanko belum dibayar menurut pengakuan
menteri dalam negeri tetapi pak I Gede
menegaskan bahwa dalam dokumennya tidak ada
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kita lihat dua orang akhirnya tertangkap dengan hakim lain karena ditandai dengan tuturan
tangan oleh KPK, pak Mahfud?” putusannya kolektif katanya, itu “Masyarakat sering salah
Mahfud : “Pertama godaan politik ya, dari para salah. Belum tentu hakim itu sangka itu tidak mungkin
politisi dari para pejabat itu kadang kala korupsi bekerja sama dengan Patrialis atau Akil bekerja
juga sering kali meminta tolong untuk hakim lain. Karena begini sama sendiri pasti bekerja
perkara ini. Saya punya kasus kepala misalnya kita hakim, sekarang sama dengan hakim lain
daerah disana itu dari partai saya sudah diputuskan itu besok bacaannya karena putusannya kolektif
menang atau kalah ingin menang, dua minggu lagi atau sebulan katanya, itu salah”,
banyak itu masuk. Tetapi kalau itu lagi. Nah dalam waktu ini sedangkan informasi baru
gampang, godaan uang itu banyak seorang hakim bisa menjual ditandai dengan tururan
sekali, ada yang seperti yang sudah sendiri tanpa harus berbicara “Belum tentu hakim itu
tertangkap itukan godaan uang sudah pada hakim lain”. korupsi bekerja sama dengan
jelas. Masyarakat sering salah sangka hakim lain” Penanda maksud
itu tidak mungkin Patrialis atau Akil menyatakan tersebut
bekerja sama sendiri pasti bekerja sama mengindikasikan bahwa
dengan hakim lain karena putusannya penutur membrikan informasi
kolektif katanya, itu salah. Belum tentu kepada lawan tutur dan
hakim itu korupsi bekerja sama dengan publik bahwa seorang hakim
hakim lain. Karena begini misalnya kita yang korupsi belum tentu
hakim, sekarang diputuskan itu besok melibatkan hakim lainnya.
bacaannya dua minggu lagi atau sebulan
lagi. Nah dalam waktu ini seorang
hakim bisa menjual sendiri tanpa harus
berbicara pada hakim lain”.
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang
Mulia” Rabu, 01 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai dan tenang. Najwa meminta pak Mahfud
untuk menjelaskan mengenai godaan suap yang
akan dihadapi oleh hakim konstitusi, berangkat
dari pengalaman pak Mahfud ketika menjabat
hakim mahkamah konstitusi. Menurut pak Mahfud
godaan yang sering datang berasal dari politisi atau
pejabat yang meminta tolong agar perkaranya
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Implikatur
No. Tuturan & Konteks Wujud Ciri Penanda Maksud nya Benar Komentar
Ya Tidak
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informasi yang kemudian saya baca, berbeda, pak menteri saya kan adalah tuturan “Itu adalah
menteri dalam negeri pak Cahyo bos seorang negarawan cara dua hal yang berbeda” .
Anda mengatakan, sekarang belum berbahasanya seperti itu”. Tuturan tersebut secara jelas
bisa mencetak karena belum ada mengindikasikan bahwa
blanko karena masih hutang pak penutur memberikan sebuah
dengan perusahaan Amerika. Saya penolakan atas ketidak
bacakan „Kita masih hutang dengan setujuannya terhadap
perusahaan Amerika tidak mungkin pernyataan yang diberikan
saya bayar sendiri pake APBN juga pak Cahyo.
tidak mungkin karena jumlahnya
mencapai 90 juta dolar Amerika.
Menang tender sudah kerja tapi
belum bayar‟. Makanya sekarang
banyak yang ga bisa punya E-KTP
karena blankonya belum ada
perusahaannya belum dibayar e pak,
utang 90 juta dolar pak”.
I Gede : “ Itu adalah dua hal yang berbeda, pak
menteri saya kan seorang negarawan
cara berbahasanya seperti itu. Berarti
memang ada pihak yang mengklaim
ada haknya belum dibayar, tetapi
saya selaku sekretaris dirjen kan saya
bekerja dengan dokumen pada
dokumen saya tidak ada hutang
Negara kita kepada pihak ketiga
yang menyelenggarakan proyek E-
KTP ini lunas”.
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega
Proyek E-KTP” Rabu, 8 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai dan tenang. Najwa menanyakan kepada pak
I Gede mengenai proyek E-KTP yang berhenti
lantaran blanko belum dibayar berdasarkan
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Tuturan & Konteks Wujud Ciri Penanda Maksud Implikaturnya Komentar
Benar
Ya Tidak
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesatuan republik Indonesia kita ini gubernur, wakil gubernur, di mencari pelayan masyarakat,
sebangsa lho ya. Negara kesatuan republik pemimpin masyarakat
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” Indonesia kita ini sebangsa lho kemudian dibawa-bawa
Rabu, 18 Januari 2017 ya”. urusan agama dan suku”
Konteks:
Tuturan terjadi pada malam hari di dalam studio
Mata Najwa. Suasana tuturan santai dan tenang.
Najwa mewawancarai pak Djarot calon wakil
Gubernur Jakarta nomor urut dua. Najwa
menanyakan mengenai sikap pak Djarot ketika
kampanye dan mendapat penolakan dari beberapa
warga Jakarta yang tidak suka dengan sikap Ahok
lantaran diduga melakukan penodaan agama Islam
dalam pidatonya di Kepulauan Seribu. Pak Djarot
meminta kepada semua pihak dan kalangan
masyarakat untuk tidak memperkeruh keadaan
dengan membawa-bawa urusan agama, suku
dengan proses pemilihan Gubernur.
5. (V3/DT.5) (Direktif) Ciri penanda wujud direktif Melarang √
Najwa : “Kacau-balau karena korupsi ini ya pak?” “Itu yang terjadi makanya dengan maksud melarang
I Gede : “Itu yang terjadi makanya jangan korupsi jangan korupsi lagi”. adalah adanya unsur perintah
lagi”. dari penutur kepada mitra
MATA NAJWA EPISODE “Jurus Ahok Djarot” tutur untuk melakukan
Rabu, 18 Januari 2017 sesuatu. Penanda paling jelas
Konteks: yang menunjukkan tuturan
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam tersebut termasuk wujud
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan direktif dan maksud
santai, Najwa mewawancarai pak Gede mengenai memlarang adalah frase
keadaan Kemendagri setelah dua anggota “jangan korupsi lagi”. Pak
Kemendagri berstatus menjadi tersangka korupsi Gede melarang korupsi lagi
E-KTP. Pak Gede menceritakan mengenai situasi kepada orang yang bekerja
Kemendagri yang kacau dan mental yang hancur diKemendagri karena
setelah kasus korupsi dana E-KTP. menurut pak Gede citra
Kemendagri sedang anjlok.
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Najwa : “Apakah KPK melihat bahwa itu upaya “Dan kami berharap kerja yang dengan maksud melarang
untuk melemahkan karena mau dilakukan oleh penegak hukum adalah adanya perintah dari
mengobo-obok DPR?” tidak hanya KPK sebenarnya, penutur kepada mitra tutur
Febri : “Sebenarnya cukup banyak anggota DPR polisi dan jaksa janganlah untuk melakukan sesuatu.
yang sudah kita proses sebelumnya. diganggu dengan upaya Frase “janganlah diganggu”
Dalam konteks hari ini KPK akan pelemahan-pelemahan dengan menandakan bahwa penutur
bekerja berdasarkan kewenangan yang berbagai cara agar kita bisa melarang pihak-pihak yang
diberikan oleh undang-undang dan bekerja secara pofesional dan tidak bertanggung jawab
sekaligus kita minta, tolong publik melakukan penegakan hukum”. untuk berhenti menganggu
kawal penanganan perkara ini dan juga aparat penegak hukum dalam
penanganan perkara yang lain tentu menuntaskan kasus korupsi.
harus dikawal agar bisa tuntas. Dan
kami berharap kerja yang dilakukan oleh
penegak hukum tidak hanya KPK
sebenarnya, polisi dan jaksa janganlah
diganggu dengan upaya pelemahan-
pelemahan dengan berbagai cara agar
kita bisa bekerja secara pofesional dan
melakukan penegakan hukum”.
MATA NAJWA EPISODE “Skandal Mega
Proyek E-KTP” Rabu, 8 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai. Najwa mewawancarai seorang juru bicara
KPK mengenai upaya DPR untuk melemahkan
KPK. Febri menjelaskan bahwa KPK bekerja
sesuai kewenangan yang tertera dalam undang-
undang. KPK meminta kepada seluruh masyarakat
Indonesia untuk ikut mengawasi kasus yang
ditangani KPK. Febri juga melarang kepada
pihak-pihak tertentu yang berusaha menjegal kerja
KPK.
8. (V4/DT.2) (Direktif) Penanda wujud direktif Menyarankan √
Najwa : “Targetnya berapa banyak pak, kan yang “Tapi, meskipun hanya satu kita dengan maksud menyarankan
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mau dipilih Cuma satu.” juga mengharapkan bahwa adalah ada unsur suatu
Haryono : “Jadi begini, memang ada persoalan di jangan dilihat bahwa ini adalah perintah dari penutur kepada
dalam seleksi hakim ini karena satu-satunya kesempatan. mitra tutur untuk melakukan
selotnya hanya satu. Tapi, meskipun Kalaupun toh belum ada yang sesuatu. Tuturan “meskipun
hanya satu kita juga mengharapkan dipilih tidak berarti bahwa dia hanya satu kita juga
bahwa jangan dilihat bahwa ini tidak memenuhi. Oleh karena itu mengharapkan bahwa jangan
adalah satu-satunya kesempatan. ada yang bertanya kepada saya dilihat bahwa ini adalah
Kalaupun toh belum ada yang dipilih bagaimana yang pernah satu-satunya kesempatan”
tidak berarti bahwa dia tidak mendaftar? Nggak ada adalah indikasi bahwa
memenuhi. Oleh karena itu ada yang persoalan yang pernah penutur meminta secara halus
bertanya kepada saya bagaimana mendaftar kalaupun toh kepada mitra tutur untuk
yang pernah mendaftar? Nggak ada memenuhi syarat silahkan tetap optimis mendaftar
persoalan yang pernah mendaftar mendaftar saja, sejauh itu menjadi hakim MK.
kalaupun toh memenuhi syarat memenuhi syarat. Kalau
silahkan mendaftar saja, sejauh itu kemudian tidak memenuhi syarat
memenuhi syarat. Kalau kemudian daftar dahulu umurnya sudah
tidak memenuhi syarat daftar dahulu pas-pasan sekarang sudah lewat
umurnya sudah pas-pasan sekarang saya kira kita tidak bisa terima.”
sudah lewat saya kira kita tidak bisa
terima.”
Najwa : “Jadi intinya sebanyak orang didorong
untuk mau mendaftar.”
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang
Mulia” Rabu, 01 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai . Mata Najwa mendatangkan bintang tamu
seorang pejabat publik yang menjabat sebagai
ketua panitia seleksi hakim MK bernama pak
Haryono. Najwa mewawancarai pak Haryono
selaku ketua tim seleksi mengenai jumlah
partisipan yang mendaftar sebagai calon hakim
mahkamah konstitusi. Menurut pak Haryono
semuanya berhak mendaftar asal memenuhi
syarat.
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jadi hakim MK‟?” banyak orang dan sudah pernah untuk melakukan sesuatu.
Mahfud : “Kalau secara moral pak SBY harus dibatalkan oleh pengadilan kok Pak Mahfud dengan keras
bertanggung jawab karena itu sudah dipaksakan diangkat gitu”. meminta agar pak SBY
diprotes banyak orang dan sudah meminta maaf kepada publik
pernah dibatalkan oleh pengadilan atas kasus yang terjadi pada
kok dipaksakan diangkat gitu. Nah, Patrialis, karena pak SBY
pak SBY secara hukum tidak bisa yang memaksakan agar
dimintai pertanggungjawaban karena Patrialis diangkat menjadi
dia tidak ikut korupsi tidak menerima hakim mahkamah konstitusi.
suap, tapi secara moral dia yang Tuturan “secara moral pak
memaksakan Patrialis ini dan kita SBY harus bertanggung
sejak awal sudah tahu gejalanya ndak jawab”. Mengindikasikan
bagus kalau Patrialis. Semua orang bahwa penutur mendesak
sudah protes gitu, nah itu yang supaya pak SBY meminta
terjadi kan? maaf.
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang
Mulia” Rabu, 01 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada malam hari di dalam studio
Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan santai
dan tenang. Najwa mewawancarai pak Mahfud
mengenai pernyataan pak Mahfud kepada pak
SBY untuk meminta maaf karena memilih
Patrialis menjadi hakim MK dengan tergesa-gesa
dan tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu.
Pak Mahfud Md. menjelaskan bahwa pak SBY
adalah orang yang secara moral harus bertanggung
jawab atas kasus Patrialis Akbar.
11. (V4/DT.10) (Direktif) Penanda wujud direktif Menyarankan √
Najwa: “Tapi lebih rawan itu Anda akui kan?” “Jadi dari pada cari yang dengan maksud menyarankan
Nasir : “Saya akui itu sangat rawan dengan situasi rawan-rawan kita cari yang adalah adanya perintah dari
politik saat ini ya..” jelas-jelas saja Anda setuju penutur kepada mitra tutur
Najwa: “Jadi dari pada cari yang rawan-rawan kan?” untuk melakukan sesuatu.
kita cari yang jelas-jelas saja Anda Tuturan “dari pada cari yang
setuju kan?” rawan-rawan kita cari yang
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maman : “Kita lihat sampai sejauh mana sebenarnya publik adalah adanya perintah dari
sebenarnya publik mengapresiasi mengapresiasi kasus ini, karena penutur kepada mitra tutur
kasus ini, karena saya masih melihat saya masih melihat bahwa untuk melakukan sesuatu.
bahwa sesungguhnya publik juga sesungguhnya publik juga harus Tuturan “sesungguhnya
harus disadarkan tentang proses disadarkan tentang proses publik juga harus disadarkan
peradilan yang adil transparan dan peradilan yang adil transparan tentang proses peradilan
juga memberikan hak. Jadi jangan dan juga memberikan hak. Jadi yang adil transparan dan
sampai Negara kita punya budaya jangan sampai Negara kita juga memberikan hak”
yang terlalu reaktif, emosional”. punya budaya yang terlalu tuturan tersebut menjadi
MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA reaktif emosional”. implikatur direktif maskud
NOVANTO” Rabu, 19 Juli 2017 menyarankan kepada
Konteks: pemerintah khususnya
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam lembaga penegak hukum,
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan agar masyarakat Indonesia
santai dan tenang. Mata Najwa mendatangkan paham dan mengerti
bintang tamu lain yakni bapak Maman Imanulhaq mengenai hukum di
anggota mahkamah kehormatan dewan. Najwa Indonesia.
menanyakan apakah mahkamah kehormatan akan
melaporkan SN, mengingat peran dari mahkamah
kehormatan adalah menjaga nama baik dari
kehormatan dewan. Maman akan melihat terlebih
dahulu bagaimana reaksi publik menanggapi kasus
yang sedang terjadi.
15. (V5/DT.10) (Direktif) Penanda wujud direktif Menyarankan √
Najwa : “Kang Maman Anda menunggu kawan, “Kang Maman Anda menunggu dengan maksud menyarankan
kawan di dalam atau kawan di luar? kawan, kawan di dalam atau adalah adanya perintah dari
Kalau kawan di luar saya yakin ini mau kawan di luar? Kalau kawan di penutur kepada mitra tutur
membantu ni Ray, Tama, Anda luar saya yakin ini mau untuk melakukan sesuatu.
menunggu kawan yang mana?”. membantu ni Ray, Tama, Anda Tuturan “Kalau kawan di
Maman : “Mas Ray bang Tama, dan mas Febri ini menunggu kawan yang mana?”. luar saya yakin ini mau
adalah kawan-kawan kita dan saya tahu membantu ni Ray, Tama,
persis penegakan …”. Anda menunggu kawan yang
MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA mana?”, penutur
NOVANTO” Rabu, 19 Juli 2017 menyarankan kepada mitra
Konteks: tuturnya untuk mengajak Ray
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam dan Tama untuk bersatu
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan melaporkan Setya Novanto.
santai dan tenang. Najwa menanyakan kepada
Maman tentang orang yang akan diajak
melaporkan SN. Tetapi Maman ketika didesak
Najwa terlihat bingung dan mengelak.
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Tuturan & Konteks Wujud Ciri Penanda Maksud Implikatur- Komentar
nya Benar
Ya Tidak
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai negarawan. Nah sampai hari devinisi negarawan, sebagai apa mencantumkan soal ini
ini badan pemilihan hukum nasional sosok negarawan. Dan saya juga ituloh”. Tuturan tersebut
itu sedang mendiskusikan seperti apa tidak tahu kenapa waktu itu menggambarkan bentuk
devinisi negarawan, sebagai apa pembentuk undang-undang ketidak setujuan penutur
sosok negarawan. Dan saya juga ketika proses amandemen kepada badan pembentuk
tidak tahu kenapa waktu itu undang-undang dasar undang-undang yang
pembentuk undang-undang ketika mencantumkan soal ini ituloh”. mencantumkan syarat
proses amandemen undang-undang „negarawan‟ karena makna
dasar mencantumkan soal ini ituloh”. kata tersebut susah
MATA NAJWA EPISODE “Mencari Yang ditafsirkan.
Mulia” Rabu, 01 Maret 2017
Konteks:
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan
santai dan tenang. Najwa mewawancarai bang
Nasir mengenai tanggapan bang Nasir terhadap
kasus Patrialis bahwa kasus yang menimpa
Patrialis adalah kejadian terburuk sepanjang
sejarah yang menimpa mahkamah kehormatan
konstitusi. Kasus yang menimpa Patrialis Akbar
sebenarnya bisa dihindari apabila proses
pemilihannya sejak awal dilakukan secara terbuka.
Bang Nasir menjelaskan mengenai perbedaan
antara hakim agung dan hakim konstitusi adalah
syarat kenegarawan yang harus dimiliki hakim
konstitusi. Badan pemilihan hukum sampai
sekarang masih mencari arti dan indikator
negarawan yang disebutkan oleh pembentuk
undang-undang dasar.
9. (V4/DT.14) (Ekspresif) Penanda wujud ekspresif dan Menyindir √
Najwa : “Jadi orang habis-habisan tidak apa- “Padahal kalau kita lihat gaji maksud menyindir terlihat
apa.” hakim MK 121 juta ya pak pada tuturan “Padahal kalau
Emerson : “Kita mengambil contoh suap Akil Mahfud?” kita lihat gaji hakim MK 121
Muhtar nilai suap minimal 500 juta juta ya pak Mahfud?” yang
maksimal 19 milyar jadi bayangkan mengindikasikan sebuah
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Najwa : “Siapa menurut Anda yang over tingkatannya saja”. prasangka sesuai dengan
prejudice over prasangka siapa mas tingkatannya saja”. Tuturan
Firman?” tersebut mengindikasikan
\MATA NAJWA EPISODE “NASIB SETYA bahwa penutur memberikan
NOVANTO” Rabu, 19 Juli 2017 kritikan secara halus disertai
Konteks: penjelasan yang kontra
Tuturan terjadi pada saat malam hari di dalam terhadap pihak-pihak yang
studio Mata Najwa Metro TV. Suasana tuturan meminta agar pak Setya
santai dan tenang. Firman memberikan penjelasan Novanto mundur dari
mengenai tanggapan pihak-pihak yang jabatannya terkait statusnya
menyudutkan Setya Novanto terkait status menjadi tersangka kasus
tersangka yang disandangnya. korupsi mega proyek E-KTP.
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Implikatur
173