Endang Sholihatin
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Email: Endang.sholihatin.ak@upnjatim.ac.id
Abstrak
definisi tersebut, beberapa definisi lain tentang diinterpretasikan dengan kata tanya (kapan dan
praanggapan di antaranya adalah Yule (2006:43) di mana) seudah diketahui sebagai masalah.
menyatakan bahwa praanggapan atau 6. Presuposisi konterfaktual
presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan Presuposisi konterfaktual berarti bahwa yang
oleh penutur sebagai kejadian sebelum di praanggapkan tidak hanya tidak benar,
menghasilkan suatu tuturan. tetapi juga merupakan kebalikan (lawan) dari
Ahli lain, Saeed (2009) menunjukkan benar atau bertolak belakang dengan
bahwa praanggapan berarti membuat asumsi dari kenyataan.
sebuah kalimat atau ucapan. Sementara itu, Potts Makian
(2014) juga menambahkan bahwa praduga dari Kisyani (1985) menyatakan bahwa
sebuah kalimat-kalimat atau ucapan adalah bagian pisuhan merupakan cermin rasa dan sikap jiwa
dari informasi yang diasumsikan pembicara (atau penuturnya. Hal itu menunjukkan bahwa pisuhan
tindakan seolah-olah dia menganggap) agar merupakan ekspresi atau ungkapan yang
menjadi bermakna dalam konteks saat ini. dirasakan penutur. Pernyataan tersebut senada
Dari beberapa definisi praanggapan di dengan ungkapan Montagu (1971), bahwa
atas dapat disimpulkan bahwa praanggapan penggunaan bahasa yang buruk cenderung
adalah kesimpulan atau asumsi awal penutur dikaitkan dengan perilaku yang buruk pula.
sebelum melakukan tuturan bahwa apa yang akan Selain itu, Montagu (1971) juga mengungkapkan
disampaikan juga dipahami oleh mitra tutur. bahwa makian adalah salah satu contoh bahasa
Praanggapan (presuposisi) sudah diasosiasikan yang buruk, namun menghujat, homofobik, rasis,
dengan pemakaian sejumlah besar kata, frasa, dan dan bahasa seksis juga dapat menyebabkan
struktur (Yule, 2006:46). Selanjutnya Yule pelanggaran di Inggris modern.
mengklasifikasikan praanggapan ke dalam 6 jenis Selanjutnya, menurut Sholihatin
praanggapan, yaitu presuposisi eksistensial, (2011:15-16), pisuhan merupakan ucapan yang
presuposisi faktif, presuposisi non-faktif, terlontar secara spontan dan penuh dengan
presuposisi leksikal, presuposisi struktural, dan subjektivitas yang dapat berupa memburuk-
presuposisi konterfaktual. burukkan orang, fitnah, makian, umpatan, ejekan,
1. Presuposisi Eksistensial cercaan, pujian, dan pengungkapan rasa kesal,
Presuposisi eksistensial adalah preaanggapan geram, jengkel, marah, sedih, kecewa, kaget,
yang menunjukkan eksistensi/keberadaan/jati khawatir, takut, dan yang lebih unik lagi dapat
diri referen yang diungkapkan dengan kata menunjukkan suatu hubungan yang intim/akrab.
yang definit. Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa semuanya
2. Presuposisi Faktif hal yang ada dalam pisuhan tersebut itu berfungsi
Presuposisi faktif adalah praanggapan yang untuk memuaskan diri atau melepaskan beban
menyatakan bahwa informasi yang (hati maupun pikiran) (Sholihatin, 2011:15-16).
dipraanggapkan mengikuti kata kerja dapat Akan tetapi pisuhan yang berdampak pada
dianggap sebagai suatu kenyataan. hukum aitu aduan ke pihak kepolisian, secara
3. Presuposisi Leksikal umum pisuhan yang betujuan memburuk-
Presuposisi leksikal dipahami sebagai bentuk burukkan, menghina, memfitnah, mengumpat,
praanggapan di mana makna yang dinyatakan mengejek, mencerca dan pengungkapan rasa
secara konvensional diinterpretasi dengan kesal, geram, jengkel, marah, sedih, kecewa,
praanggapan bahwa suatu makna lain (yang sehingga petutur (pendengar/ pembaca) merasa
tidak dinyatakan) dipahami. terluka atas tuturan itu.
4. Presuposisi Non-faktif Di dalam penelitiannya, Sholihatin
Presuposisi (praanggapan) non-faktif adalah (2011, 188-189) menyatakan bahwa referensi
suatu praanggapan yang diasumsikan tidak makian ada delapan belas jenis referensi yaitu 1)
benar. nama setan, 2) istilah kekerabatan/ anggota
5. Presuposisi Struktural keluarga, 3) kata-kata vulgar untuk cabul, 4)
Presuposisi struktural mengacu pada sturktur nama binatang, 5) nama makhluk halus, 6) nama
kalimat-kalimat tertentu telah dianalisis makanan, 7) nama anggota tubuh manusia, 8)
sebagai praanggapan secara tetap dan nama kotoran/sesuatu yang berkaitan dengan
konvensional bahwa bagian struktur itu sudah kotoran, 9) hujatan agar celaka, 10) berbuat keji,
diasumsikan kebenarannya. Hal ini tampak 11) kelemahan seseorang, 12) alat, 13) sifat jelek/
dalam kalimat tanya, secara konvensional tercela, 14) pekerjaan/ profesi, 15) penyimpangan
(07) “Aku pikir kamu itu orang tidak (07). Teks Tidak menyangka kalau kamu itu
seperti itu, sudah banyak bekasnya pelacur (03) menunjukkan Si A
pengorbananku, ternyata bekasnya memiliki praanggapan bahwa Si B bekas
pelacur.” pelacur (03). Berikutnya, teks
Sumber: data primer penelitian ...kamu,bekasnya orang banyak ternyata
1. Presuposisi Eksistensial (04) menunjukkan Si A memiliki
Tujuh teks yang ada di dalam data praanggapan bahwa Si B bekasnya orang
tersebut, terdapat satu teks yang banyak (04). Terakhir, teks Tidak menyangka
menunjukkan adanya aspek kebahasaan kalau kamu itu bekasnya pelacur (03)
berupa presuposisi eksistensial. Teks tersebut menunjukkan Si A memiliki praanggapan
adalah, Memang, kamu pelacur (01). bahwa pengorbanan Si A terhadap Si B sia-
Berdasarkan teks 01 tersebut, presuposisi sia karena ternyata Si B pelacur (07). Dengan
eksistensialnya adalah Si A memiliki begitu, tampak jelas bahwa data tersebut
praanggapan bahwa Si B pelacur. Oleh termasuk presuposisi faktif.
karena itu, presuposisi eksistensial benar Berdasarkan analisis presuposisi PNB di
terbukti adanya di dalam data (18) yang Jatim, berikut ini adalah simpulan hasil
tercantum di bawah ini. penelitian presuposisi PNB di Jatim yang
2. Presuposisi Leksikal disajikan dalam bentuk tabel.
Sengketa bahasa yang berasal dari bukti Tabel 4.3. Hasil Penelitian Presuposisi PNB di
sms tersebut termasuk presuposisi leksikal. Jatim
Hal itu tampak pada teks, 1) Pasang saja Jenis Presuposisi
tarifmu berapa sekali bawa, aku umumkan Eksisten- Leksikal Faktif Non- Struk- Konter-
ke orang-orang (02), 2) Kalau begitu aku sial faktif Tural faktual
salah memilih, masih selamat aku tidak 01 02, 05, 06 03, 04, 07 - - -
punya istri seperti kamu (06), dan 3) Kalau Memang, a) Pasang a) Tidak
aku mau pelacur banyak Si B, lebih cantik kamu saja menyangka
pelacur tarifmu kalau kamu
dari kamu lho banyak (07). Di dalam teks, (01) berapa itu
Pasang saja tarifmu berapa sekali bawa, sekali bekasnya
aku umumkan ke orang- orang (02) bawa, aku pelacur
menunjukkan Si A memiliki praanggapan umumkan (03),
bahwa Si B punya tarif. Selanjutnya, teks ke orang- b) ...kamu,
orang bekasnya
Kalau begitu aku salah memilih, masih (02), orang
selamat aku tidak punya istri seperti kamu b ) Kalau banyak
(06) menunjukkan Si A memiliki begitu aku ternyata
praanggapan bahwa Si A tidak celaka karena salah (04),
memilih, c) Aku
tidak memiliki istri Si B yang statusnya masih pikir kamu
pelacur (05). Sementara itu, teks Kalau aku selamat itu orang
mau pelacur banyak Si B, lebih cantik dari Sumber:aku tidak tidak
primer
kamu lho banyak (07) menunjukkan Si A punya istri seperti itu,
Presuposisi dalam data tersebut
memiliki praanggapan bahwa Si B tidak seperti sudah
meliputikamupresuposisi
(05), banyak eksistensial (01),
seberapa cantik. Uraian tersebut membuktkan leksikal c)(02, 05, 06)
Kalau dan faktif (03, 04, 07).
pengorbana
bahwa data tersebut termasuk ke dalam Dengan aku demikian
mau nku, presuposisi Hal ini dapat
presuposisi leksikal yang didukung dengan pelacur
diinterpretasi bahwa ternyata penutur sebelum
adanya tiga teks tersebut di atas. banyak Si bekasnya
melakukan tuturan
B, lebih memiliki
pelacur asumsi awal
3. Presuposisi Faktif bahwa apa yang akan
cantik dari (07). disampaikan juga
Berdasarkan data tersebut, ada tiga teks dipahamikamu lho oleh mitra tutur yang
dalam data t e r s e b u t yang termasuk ke banyak dengan
diungkapkan kata-kata yang
dalam presuposisi faktif. Ketiga teks tersebut (06)
pasti.
di antaranya adalah 1) Tidak menyangka b. Referensi Makian
kalau kamu itu bekasnya pelacur (03), 2) Referensi makian pada tuturan makian
...kamu, bekasnya orang banyak ternyata masyarakat Arek mengacu pada hasil Penelitian
(04), dan 3) Aku pikir kamu itu orang Sholihatin (2011) yang sudah dijelaskan di depan.
tidak seperti itu, sudah banyak Dari delapan belas referensi makian yang ada,
pengorbananku, ternyata bekasnya pelacur tuturan berikut ini hanya ada satu referensi yang
muncul yaitu referensi profesi yang memiliki Kisyani. 1985. Pisuhan sebagai Cermin Rasa
konotasi negatif seperti dalam tuturan (01) berikut dan Sikap Jiwa Penutur. Skripsi.
ini. Surakarta: UNS.
Ini adalah sms Si A yang ditujukan Montagu, A. 1973. The Anatomy of Swearing.
kepada Si B. Amerika
(01) “Ancene koen gemono” „Memang, Potts, Christopher. (2014).
kamu pelacur‟. Handbook:Presupposition and
(02) “Pasang saja tarifmu berapa sekali Implicature. Stanford Linguistics: 3.
bawa, aku umumkan ke orang- Diunduh di http://web.stanford.
orang.” edu/~cgpotts/manuscripts/potts-
(03) “Tidak menyangka kalau kamu itu blackwellsemantics.pdf pada 28 April
bekasnya pelacur. ” 2019.
(04) “...kamu,bekasnya orang banyak Saeed, John. I. (2009). Semantics (Third edition).
ternyata.” The United Kingdom: Willey-Blackwell.
(05) “Kalau begitu aku salah memilih, Sholihatin, E. (2011). Pisuhan Masyarakat Arek
masih selamat aku tidak punya istri Dan Masyarakat Mataraman. Tesis.
seperti kamu.” Pascasarjana Universitas Negeri
(06) “Kalau aku mau pelacur banyak Si Surabaya.
B, lebih cantik dari kamu lho Sutarto, A. dan Sudikan, S. Y. (2008).
banyak.” Pemetaan Kebudayaan Jawa Timur -
(07) “Aku pikir kamu itu orang tidak Sebuah Upaya Pencarian Nilai-Nilai
seperti itu, sudah banyak Positif Jember: Biro Mental Spiritual
pengorbananku, ternyata bekasnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
pelacur.” Yule, G. 2006. Pragmatik (edisi terjemahan oleh
Sumber: data primer penelitian Indah Fajar Wahyuni dan. Rombe
Kata gemono dalam bahasa Indonesia Mustajab). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
berarti pelacur yaitu wanita tuna susila (KBBI,
2008). Dalam hal ini, seorang perempuan yang
tidak dikatakan sebagai pelacur tentu saja merasa
tidak terima dan juga merasa dirugikan atas
tuturan tersebut.
Simpulan
Simpulan dari hasil analisis tersebut,
diketahui bahwa Presuposisi pada Tuturan
Makian Masyarakat Arek meliputi presuposisi
eksistensial, leksikal, dan faktif. Selanjutnya,
referensi makian pada Tuturan Makian
Masyarakat Arek hanya ada satu referensi yang
muncul yaitu referensi profesi yang bernilai rasa
negatif yaitu terdapat dalam kata pelacur.
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Huberman, A.Michael dan Miles, Matthew B.
1992. Analisis Data Kualitatif. Terj.
Tjejep. Rohidi. Jakarta : UI Press.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah
Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-
Flores: Nusa Indah.