Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERISTIWA TUTUR DENGAN METODE SPEAKING

(SETTING AND SCENE, PARTICIPANTS, ENDS, ACT SEQUENCES, KEY,


INSTRUMENTALITIES, NORM OF INTERECTION AND
INTERPRETATION, GENRES) DALAM ACARA TALK SHOW MATA
NAJWA DI TRANS7

Ayu Fri Hartini1), Panji Kuncoro Hadi2), Asri Musandi Waraulia3)


1,2,3)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Madiun
Email: 1)ayufrihartini00@gmail.com;
2)
panjikuncorohadi@yahoo.co.id;
3)
asrimusandi@unipma.ac.id.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan peristiwa tutur dengan
metode SPEAKING yang terdapat dalam acara talk show mata najwa di trans7 dan
mendeskripsikan serta menjelaskan persamaan dan perbedaan peristiwa tutur yang
terdapat dalam acara talk show mata najwa pada setiap episodenya. Penelitian ini
dilakukan pada April 2019 dengan fokus kajian peristiwa tutur dalam acara talk show
mata najwa. Metode penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Teknik
penumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak bebas libat cakap. Data
penelitian ini adalah peristiwa tutur dalam acara talk show mata najwa pada April dengan
mengambil 4 episode yang tayang pada tanggal 3, 10, 17, dan 24 April 2019. Berdasarkan
permasalahan serta pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka penelitian pada
acara talk show mata najwa sudah memenuhi syarat peristiwa tutur yang sesuai dengan
rumusan masalah yang dikaji oleh peneliti. Peristiwa tutur dalam acara talk show mata
najwa pada episode debat usai debat, Jokowi atau Prabowo, suara penentu, dan usai
pemilu ini, pada hasil analisis yang diteliti sudah memenuhi syarat peristiwa tutur
SPEAKING (setting and scene, participants, ends, act sequences, key, instrumentalities,
norm of interection, and interpretation, genres). Persamaan dan perbedaan peristiwa tutur
pada setiap episode berdasarkan hasil analisis peristiwa tutur tersebut terdapat 7
persamaan dan 3 perbedaan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan setiap episode pada April 2019 sudah memenuhi syarat peristiwa tutur dan
dari keempat episode tersebut terdapat 7 persamaan dan 3 perbedaan.

Kata Kunci : Peristiwa Tutur, Komponen Tutur SPEAKING, Dell Hymes, Talk Show
Mata Najwa
PENDAHULUAN yang paling utama. Pada setiap anggota
Setiap manusia dalam sepanjang masyarakat dan komunitas selalu terlibat
hidupnya hampir tidak bisa terlepas dari dalam suatu komunikasi bahasa, baik
peristiwa komunikasi. Pada saat sebagai komunikator (pembicara atau
berkomunikasi setiap manusia penulis) maupun sebagai komunikan
memerlukan sarana untuk mengungkapkan (penyimak, mitra bicara, pembaca atau
gagasan, ide, isi pikiran, realitas, maksud, pendengar) (Sumarlam, 2013: 10). Dengan
dan sebagainya. Bahasa adalah sarana demikian, dalam setiap proses komunikasi
yang paling utama dan vital untuk ini terjadilah apa yang disebut peristiwa
memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, tutur dalam satu situasi tutur.
sarana komunikasi adalah fungsi bahasa

18 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


Peristiwa tutur merupakan interaksi sangat menarik untuk dikaji dalam proses
bahasa dalam suatu percakapan yang komunikasi pada program acara talk show
melibatkan penutur dan lawan tutur, Mata Najwa yang menarik minat para
dengan satu pokok tuturan, di dalam penonton di rumah. Selain menambah
tempat, waktu dan situasi tertentu. Dalam wawasan yang lebih tentang tiap
suatu percakapan disebut peristiwa tutur komponen peristiwa tutur yang ada pada
apabila memenuhi syarat komponen tutur program acara talk show Mata Najwa
SPEAKING. Menurut Hymes, terdapat tersebut, hal ini juga dapat memuaskan
delapan komponen peristiwa tutur yang rasa ingin tahu para penonton di rumah
apabila huruf pertamanya dirangkaikan tentang apa saja hal yang mungkin
menjadi akronim SPEAKING (Chaer dan memperkuat acara tersebut untuk menjadi
Agustina, 2010: 47-49). S dalam lebih menarik dan betah untuk menonton
SPEAKING adalah Setting and Scene berlama-lama.
yang berkenaan dengan latar waktu, Fokus kajian dalam penelitian ini
tempat dan situasi psikologis dalam adalah peristiwa tutur dengan objeknya
tuturan. P adalah Participants yang talk show Mata Najwa di Trans7. Dalam
berkaitan dengan penutur dan lawan tutur acara tersebut sudah sebetulnya banyak
dalam suatu ujaran. E adalah Ends yang penonton yang ingin tahu lebih banyak
berkaitan dengan maksud dan tujuan tentang komponen yang melatar-belakangi
pertuturan. A adalah Act Sequences yang tayangan yang sukses dipandu oleh
berkaitan dengan bentuk dan isi ujaran pemandu Najwa Shihab. Alasan peneliti
yang digunakan dalam pertuturan. K memilih objek acara Talk Show Mata
adalah Key yang berkaitan dengan nada Najwa yaitu: Mata Najwa konsisten
atau cara pembicaraan. I adalah menghadirkan topik-topik menarik di
Instrumentalities yang berkaitan dengan setiap episodenya dengan narasumber
jalur bahasa yang digunakan dalam proses kelas satu. Sejumlah tamu istimewa telah
pertuturan. N adalah Norm of Interection hadir dan berbicra di Mata Najwa, di
and Interpretation yang berkaitan dengan antaranya Presiden RI ke-3 Bacharuddin
aturan interaksi dan interpretasi. G adalah Jusuf Habibie (episode: Habibi hari ini),
Genres yang berkaitan dengan bentuk dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri
jenis penyampaian yang digunakan dalam (episode: apa kabar Mega), Mantan wakil
pertuturan. Presiden Boediono (episode: di balik diam
Program acara televisi, seperti Boediono), Wakil Presiden Jusuf Kalla
gelar wicara (talk show) Mata Najwa (episode: Pemimpin Bernyali), Menteri
merupakan program televisi komunikasi BUMN Dahlan Iskan (episode: Komandan
yang dipandu oleh jurnalis senior Najwa Koboi), dan Gubernur DKI Jakarta yang
Shihab. Acara tersebut banyak peristiwa- sekarang menjadi Presiden Indonesia, Joko
peristiwa bahasa yang dikemukakan antara Widodo (episode: Laga Ibukota). Selan itu
pemandu dengan narasumber yang acara Talk Show Mata Najwa yang
diundang dalam acara tersebut. Peristiwa dipandu oleh Najwa Shihab ini juga selalu
bahasa atau peristiwa tutur ini berfokus mendapatkan beberapa penghargaan dan
pada pecakapan komunikatif yang nominasi sehingga acara ini merupakan
dikemukakan pada setiap komunikasi acara Talk Show yang bagus dan menarik
antara pemandu dengan narasumber acara minat para penonton. Dengan demikian,
Talk show Mata Najwa. Fenomena bahasa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
terdapat interaksi yang mengharuskan metode SPEAKING grid oleh Dell Hymes
adanya setting yang berhubungan dengan sebagai analisis kajian karena metode ini
keterangan waktu dan tempat, topik atau dibagi menjadi beberapa aspek komponen
tentang apa yang dibicarakan dalam tutur yang cocok untuk menganalisis
fenomena bahasa tersebut. Peristiwa tutur peristiwa tutur secara lengkap dan detil.

19 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


KAJIAN TEORI televisi memiliki sifat istimewa.
1. Sosiolinguistik Televisi merupakan gabungan dari
Appel (dalam Syafyahya dan media dengar dan gambar hidup yang
Aslinda, 2014: 6) mengatakan bisa bersifat informatif, politis, hiburan,
sosiolinguistik memandang bahasa pendidikan atau bahkan gabungan dari
sebagai sistem komunikasi dan sistem ketiga unsur tersebut. Sebagai media
sosial serta merupakan bagian dari informasi, televisi mempunyai kekuatan
kebudayaan dan masyarakat tertentu, yang powerful untuk menyampaikan
sedangkan pemakaian bahasa suatu pesan. Media ini dapat
merupakan bentuk interaksi sosial yang menghadirkan pengalaman yang seolah-
terjadi dalam situasi konkret. Dengan olah dialami sendiri dengan jangkauan
demikian, dalam sosiolinguistik bahasa yang luas (broadcast) dalam waktu
tidak dilihat secara internal, tetapi yang bersamaan. Sehingga
dilihat sebagai sarana penyampaian isi pesan seolah-olah
komunikasi/interaksi di dalam langsung antara komunikator dan
masyarakat. komunikan. Kejadian atau informasi di
2. Peristiwa Tutur belahan bumi utara bisa diterima secara
Peristiwa tutur adalah terjadinya langsung di rumah (Skomis dalam
interaksi linguistik dalam satu bentuk Anwas, 2010: 259).
ujaran atau lebih yang melibatkan 5. Talk Show Mata Najwa
penutur dan lawan tutur, dengan pokok Talk Show adalah salah satu
tuturan, di dalam waktu, tempat, dan program hiburan di televisi yang
situasi tertentu. Jadi, interaksi yang memiliki tiga komponen dasar, yakni
berlangsung antara seseorang pedagang host atau pembawa acara, narasumber,
dan pembeli di pasar pada waktu dan studio televisi. talk show dengan
tertentu dengan menggunakan bahasa nama program Tonight Show pertama
sebagai alat komunikasinya adalah kali disiarkan di televisi pada 27
sebuah peristiwa tutur (Chaer dan September 1954 oleh jaringan televisi
Agustina, 2010: 47). NBC (Ayleswort, 1987). Talk show
3. Komponen Tutur dibagi menjadi dua, yaitu sifatnya yang
Hymes sendiri mengkategorikan menghibur, ringan, serius dan formal.
peristiwa tutur ke dalam delapan Namun secara umum, talk show adalah
komponen. Kedelapan komponen program atau acara yang membahas
tersebut saling terhubung satu sama suatu permasalahan, diskusi,
lain. Hymes menyatakan bahwa perbincangan, wawancara dan interaksi
terdapat delapan komponen peristiwa dengan narasumber yang hadir tanpa
tutur yang bila huruf-huruf pertamanya kehadiran aktor yang memerankan
dirangkaikan menjadi akronim karakter tertentu (Sarfio dkk, 2017:
SPEAKING (Chaer dan Agustina, 152).
2010: 48-49). S yang berarti setting and Mata Najwa adalah salah satu
scene, P yang berarti participants, E program talk show yang dipandu oleh
yang berarti ends, A yang berarti act jurnalis senior, Najwa Shihab dalam
sequences, K yang berarti key, I yang beberapa kesempatan sering
berarti instrumentalities, N yang berarti mendatangkan bintang tamu kelas satu
norm of interaction and interpretation, dengan topik-topik yang menyangut isu
G yang berarti genres. nasional, pemerintahan dan politik.
4. Media Televisi Sebagian besar tokoh yang tampil dalam
Apabila dibandingkan dengan acara ini, merupakan tokoh yang populer
media massa lainnya (majalah, radio, dan newsmaker. Rasa keingintahuan
surat kabar, buku, dan sebagainya), pemirsa terhadap sisi lain kehidupan sang

20 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


tokoh yang sebelumnya jarang diungkap di Menurut Miles dan Huberman
media massa lainnya. Hal inilah yang (dalam Sugiyono, 2017: 246-252) bahwa
biasanya membuat para pemirsa aktivitas dalam analisis data kualitatif,
meninggalkan aktifitasnya sejenak untuk yaitu: data reduction, data display, dan
menyaksikan acara tersebut walaupun ada conclusion drawing/verification.
beberapa yang sekedar ingin tahu siapa Secara lebih rinci, teknik analisis
bintang tamu pada talk show mata najwa. data dalam skripsi ini dapat dijelaskan
Berbeda dengan talk show lainnya hampir sebagai berikut.
setiap kali bertanya. Pembawa acara akan a. Mereduksi data tayangan talk show
melihat catatan yang sudah disiapkan dan Mata Najwa melalui sumber
diletakkan di atas meja. Catatan itu youtobe yang telah ditranskrip
tentunya dibuat setelah melakukan riset dalam bentuk tulisan.
dan pengamatan yang cukup detail tentang b. Menyajikan transkrip tayangan talk
kehidupan sang tokoh. Bahkan ke hal-hal show Mata Najwa yang telah
yang sifatnya khusus dan pribadi. Begitu direduksi.
pula dengan pertanyaan-pertanyaan c. Menganalisis serta membahas data
pembawa acara yang spontan dan di luar tayangan talk show Mata Najwa
dugaan sering membuat narasumber yang telah disajikan. Analisis
berpikir sejenak, tersenyum, atau tersebut didasarkan pada peristiwa
merenung sebelum menjawabnya. Najwa tutur yang digunakan dalam acara
pun mampu berperan sebagai talk show tersebut dengan
pewawancara yang mewakili apa yang menggunakan indikator sebagai
ingin diketahui dan dirasakan oleh pemirsa berikut:
(Paputungan, 2017: 2). 1) Peristiwa tutur dengan
menggunakan metode
METODE PENELITIAN SPEAKING yang meliputi:
Penelitian ini menggunakan setting and scene, participants,
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif ends, act sequences, key,
adalah penelitian yang bermaksud untuk instrumentalities, norm of
memahami fenomena yang dialami oleh interection and interpretation,
subjek penelitian. Misalnya, perilaku, genres.
persepsi, motivasi, tindakan, dan 2) Persamaan dan perbedaan
sebagainya. Secara holistik dengan cara peristiwa tutur dalam setiap
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan episodenya.
bahasa, pada suatu konteks khusus yang 3) Penarikan kesimpulan dan
alamiah dan dengan memanfaatkan verifikasi dari analisis yang
berbagai metode alamiah (Moleong, 2012: telah dilakukan.
6).
Sejalan dengan pendekatannya, HASIL DAN PEMBAHASAN
metode yang digunakan adalah metode Pada penelitian ini dari keempat
deskriptif. Metode yang digunakan dalam episode acara mata najwa pada bulan
penelitian ini adalah metode deskriptif. April 2019 sudah bisa dikatakan sebagai
Metode deskriptif yaitu data yang peristiwa tutur, karena keempat episode
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, tersebut sudah memenuhi Setting and
gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu Scene, Participants, Ends, Act Sequences,
disebabkan oleh adanya penerapan metode Key, Instrumentalities, Norm of
kualitatif. Selain itu, semua yang Interection and Interpretation, Genres.
dikumpulkan adalah pencarian fakta Serta terdapat 7 persamaan dan 3
dengan interpretasi yang tepat (Moleong, perbedaan peristiwa tutur dari keempat
2012: 11). episode tersebut. Berikut adalah

21 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


pembahasan hasil penelitian yang terdapat oleh masing-masing capres seusai
pada acara talk show Mata Najwa di debat.
Trans7. Act Sequences yaitu berkenaan
1. Peristiwa Tutur dengan Metode dengan bentuk dan isi ujaran. Dalam
SPEAKING yang Terdapat dalam acara Mata Najwa Episode “Debat
Acara Talk Show Mata Najwa di Usai Debat”, bentuk dan isi
Trans7. ujarannya yaitu berbentuk
a. Mata Najwa Episode “Debat Usai percakapan dialog, dengan bahasa
Debat”, Pada Tanggal 3 April 2019 formal. Hal tersebut dapat
Setting and Scene yaitu ditunjukan pada setiap ujaran yang
berkenaan dengan latar waktu, selalu dibalas dengan ujaran pula
tempat dan situasi dalam tuturan. oleh para Narasumber secara
Dalam episode ”Debat Usai Debat” bergiliran dengan panduan Pembawa
ini, latar waktu nya pada saat malam acara. Pembawa acara disini yaitu
hari, ditunjukan pada kata “selamat sebagai seseorang yang berhak untuk
malam”. Sedangkan latar tempatnya mengambil keputusan untuk
berada di ruang studio Mata Najwa, berbicara kepada setiap Narasumber,
ditunjukan pada kata “di mata ditunjukan pada kata “oke, silahkan
najwa”. ditanggapi”. Dengan demikian,
Participants yaitu berkenaan dengan panduan seorang narasumber
dengan penutur dan lawan tutur yang ada, para Narasumber diberikan
dalam suatu ujaran. Dalam acara waktu untuk berbicara secara
Mata Najwa episode “Debat Usai bergantian sehingga ujaran dibalas
Debat” penuturnya yaitu antara dengan ujaran.
Pembawa acara dengan Narasumber Key yaitu berkenaan dengan
yang hadir pada acara tersebut, cara atau nada pembicaraan. Dalam
diantaranya Najwa Shihab selaku acara Mata Najwa pada episode
sebagai pembawa acara dan “Debat Usai Debat”, terdapat nada
Narasumbernya yaitu, Raja Juli pembicaraan yang beragam, seperti
Antoni, Budiman Sudjatmiko, Arya pada kata “Menista TNI”, “korek
Sinulingga, Faldo Maldini, telingamu”, terdapat suara yang
Muhammad Said Didu, dan Jansen meninggi, nada bicara yang tampak
Sitindaon. tidak senang dengan mimik wajah
Ends yaitu berkenaan dengan marah.
maksud dan tujuan tuturan. Dalam Instrumentalities yaitu
acara Mata Najwa Episode “Debat berkenaan dengan jalur bahasa yang
Usai Debat”, Maksud dan tujuannya digunakan. Dalam acara Mata Najwa
sudah dijelaskan oleh Najwa Shihab episode “Debat Usai Debat” jalur
di awal acara pada kata “…Malam bahasa yang digunakan adalah jalur
ini Mata Najwa akan kembali bahasa yang bersifat lisan dengan
menggelar debat antar tim sukses gaya bahasa formal. Hal tersebut
untuk menggali lebih jauh, apa yang dapat dilihat pada kata “Oke. Baik
ditawarkan para kandidat agar dan sebelumnya saya persilahkan
masyarakat semakin jelas melihat…” untuk Faldo Maldini ini. kita
pada kata tersebut bermaksud untuk dengarkan dulu cuplikan pernyataan
menggelar debat kembali antara tim Pak Jokowi dalam debat berikut ini”,
sukses capres nomor urut 01 dan 02 dapat dilihat pada kata tersebut yang
untuk menanggapi pernyataan debat diucapkan secara lisan dengan gaya
ke empat yang sudah dilaksanakan bahasa formal.

22 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


Norm of interaction and diantaranya, pendukung pak Jokowi
interpretation yaitu berkenaan seperti, Moeldoko, Bahlil Lahadalia,
dengan norma interaksi dan dan Riyan Ernest. Selanjutnya juga
interpretasi. Dalam acara Mata ada pendukungnya pak Prabowo
Najwa dalam episode “Debat Usai seperti, Rizal Ramli, Erwin Aksa,
Debat”, pada kata “bang Jansen. dan Habiburokhman.
Gantian dulu bicaranya.” Pada kata Ends yaitu berkenaan dengan
tersebut Najwa Shihab selaku maksud dan tujuan. Dalam acara
pembawa acara berperan Mata Najwa episode “Jokowi atau
menegakkan norma dalam acara Prabowo” maksud dan tujuannya
tersebut yaitu menegur bang Jansen sudah dijelaskan oleh Najwa Shihab
Sitindaon yang selalu memotong diawal acara pada kata “malam ini
pembicaraan narasumber yang saya akan meminta untuk membela
sedang berbicara. jagoannya masing-masing. Saya ke
Genres yaitu berkenaan pak Rizal dulu sebelum kita bicara
dengan jenis dan bentuk program. Saya ingin kita berbicara
penyampaian pembicaraan. Dalam sesuatu yang lebih esensial. Mari
acara Mata Najwa episode “Debat berbicara karakter kepemimpinan
Usai Debat” jenis genre yang dan saya ingin bertanya kepada
digunakan dalam penyampaiannya anda bang rizal…” berdasarkan kata
yaitu percakapan dialog. Dapat tersebut, maksud dan tujuan acara
dilihat pada awal pembicaraan tersebut yaitu untuk mendiskusikan
sampai akhir pembicaraan yang terkait capres Jokowi dan Prabowo,
digunakan dalam penyampaian dengan membahas program dan
ujarannya yaitu berupa dialog antara karakter kepemimpinan kepada tim
narasumber yang satu dengan suksesnya untuk saling membela
narasumber yang lainnya dengan jagoannya masing-masing dan
dipandu oleh Najwa Shihab sebagai meyakinkan kepada masyarakat
pembawa acara tersebut. Indonesia untuk menentuakan capres
b. Mata Najwa Episode “Jokowi atau manakah yang pantas untuk dipilih,
Prabowo”, Pada Tanggal 10 April “Jokowi atau Prabowo” sesuai
2019 dengan judul episodenya.
Setting and Scene yaitu Act sequence yaitu berkenaan
berkenaan dengan latar waktu, dengan bentuk dan isi ujaran. Dalam
tempat, dan situasi dalam tuturan. acara Mata Najwa episode “Jokowi
Dalam acara Mata Najwa episode atau Prabowo”, bentuk ujarannya
“Joko atau Prabowo” latar waktunya yaitu berbentuk percakapan dialog
yaitu pada saat malam hari, antara narasumber dengan dipandu
ditunjukan pada kata “selamat oleh pembawa acara. Misalnya,
malam”, sedangkan latar tempatnya ketika Rizal Ramli selesai
yaitu di studio mata najwa, menyampaikan tuturanya, kemudian
ditunjukan pada kata “selamat najwa Shihab mengatakan
datang di mata najwa”. “bagaimana pak Moel?”,
Participants yaitu berkenaan berdasarkan kata tersebut Najwa
dengan penutur dan lawan tutur Shihab berhak memberikan
dalam suatu ujaran. Dalam acara kesempatan untuk berbicara kepada
Mata Najawa episode “Jokowi atau narasumber yang lainnya untuk
Prabowo” penutur dan lawan saling menanggapi argument dari
tuturnya yaitu antara Pembawa acara masing-masing narasumber. Dengan
Najwa Shihab dan para Narasumber demikian percakapan tersebut

23 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


menjadi sebuah percakapan dialog. yang berusaha memotong
Serta gaya bahasa yang digunakan pembicaraan yang sedang dijelaskan
dalam tuturan tersebut yaitu oleh Riyan Ernest.
menggunakan gaya bahasa formal. Genres yaitu berkenaan
Key yaitu berkenaan dengan dengan jenis dan bentuk
cara atau nada pembicaraan. Dalam penyampain. Dalam acara Mata
acara Mata Najwa episode “Jokowi Najwa episode “Jokowi atau
atau Prabowo”, pada kata Prabowo” pada kata “hari ini kita
“pasti…hehe”, berdasarkan kata kan dialog”, berdasarkan kata
tersebut tepatnya diawal acara tersebut menjelaskan bahwa bentuk
terdapat nada bicara yang santai, percakapan tersebut bergenre
nada bicara netral, serta diucapkan percakapan dialog antara para
dengan sikap ramah. Pada awal acara narasumber dengan pembawa acara
tersebut juga terlihat ada sedikit tersebut.
ketawa antar narasumber yang c. Mata Najwa Episode “Suara
sedang saling berbicara. Selain itu Penentu”, Pada Tanggal 17 April
saat dipertengahan acara terdapat 2019
kata “jangan sembarangan!, gagal! Setting and Scene yaitu
gagal! Gagal melulu” pada kata berkenaan dengan latar waktu,
tersebut terdapat nada bicara yang tempat, dan situasi tertentu dalam
marah, serius, dan suara yang suatu tuturan. Dalam acara Mata
meninggi. Najwa episode “Suara Penentu”,
Instrumentalities yaitu pada kata “malam ini” menunjukan
berkenaan dengan jalur bahasa yang latar waktunya yaitu pada saat
digunakan. Dalam acara Mata Najwa malam hari. Sedangkan pada kata “di
episode “Jokowi atau Prabowo”, Mata Najwa”, menunjukan latar
jalur bahasa yang digunakan yaitu tempat acara tersebut di sebuah
bersifat lisan yang dikemas dalam Studio Mata Najwa.
bentuk diskusi dalam sebuah forum Participants yaitu berkenaan
kelompok. pada kata “oke. Saya dengan penutur dan lawan tutur
akan lempar ke pak Moeldoko. Pak dalam sebuah tuturan. Dalam acara
Moel, tepatkah penilaian itu?” Mata Najwa episode “Suara
berdasrkan kata tersebut, Najwa Penentu” penutur dan lawan tutur
Shihab secara langsung selaku dalam acara tersebut yaitu Najwa
pembawa acara berhak memberikan Shihab sebagai pembawa acara dan
kesempatan kepada narasumber yang para Narasumber, diantaranya, Ace
lainnya untuk menanggapi argumen Hasan Syahdzili, Mardani Arisan,
dari narasumber yang lainnya Yunarti Wijaya, Titi Anggraini,
sehingga percakapan tersebut dapat Zaenal Arifin Mochtar, Wahyu
berjalan terus secara bergantian. Setiawan, Rizal Mallarangeng,
Norm of interaction and Gamal Albin Said, Andian Napi
interpretation yaitu berkenaan Tupulu, Arief Puyuono, Hidayat Nur
dengan norma interaksi dan Wahid, Priyo Budi Santo, Eddy
interpretasi. Dalam acara Mata Soeparno, Inaz N. Zubir, Firtz
Najwa episode “Jokowi atau Edward, Yenny Wahid, Aboe Bakar
Prabowo”, pada kata “sebentar, kita Al Habsyi, Gusti Kanjeng Ratu
dengarkan.” Berdasarkan kata Hamas, Yassona Laoly, Anies
tersebut Najwa Shihab sebagai Baswedan, Ganjar Pranowo, Nurdin
pembawa acara menegkan norma Abdullah. Narasumber yang
dengan menegur Habiburokhman berbicara melalui fasilitas satelit

24 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


yaitu B.I. Habibie, Jusuf Kalla, Bram meninggi, dan cara bicara yang
Herlambang, dan Riyan Fernando. tampak tidak senang. Selain itu, ada
Ends yaitu berkenaan dengan pula cara bicara yang ramah, nada
maksud dan tujuan. Dalam acara netral, dan penjiwaan santai dengan
Mata Najwa episode “Suara adanya humor. Hal tersebut dapat
Penentu”, Najwa Shihab pada awal terlihat ketika Aboe Bakar Al Habsyi
acara sudah memaparkan tujuan menghibur para penonton yang ada
acara tersebut pada kata “Hari ini studio dengan membacakan pantun
mata najwa menggelar acara spesial yang ditujukan kepada Najwa
merayakan pesta demokrasi Shihab, “burung glatik mengejar
menyampaikan aspirasi suara rusa. Rusa disembelih untuk para
penentu.” Berdasarkan kata tersebut, dewa. Presenter cantik itu sudah
tujuan dari acara tersebut yaitu biasa. Namun yang cerdas hanya di
mendiskusikan hasil pemilu dan mata najwa”. Berdasarkan pantun
menyampaikan aspirasi suara yang dibacakan oleh Aboe Bakar
penentu. tersebut, seketika suasana yang
Act Sequence yaitu berkenaan tadinya tegang menjadi santai.
dengan bentuk dan isi ujaran. Dalam Instrumentalities yaitu
acara Mata Najwa episode “Suara berkenaan dengan jalur bahasa yang
Penentu” bentuk ujarannya yaitu digunakan. Dalam acara Mata Najwa
percakapan dialog karena cara episode “Suara Penentu” jalur
pembicaraannya dilakukan secara bahasa yang digunakan yaitu jalur
bergantian antara narasumber yang bahasa lisan yang dikemas dalam
satu dengan yang lainnya dan bentuk diskusi dalam sebuah forum
dipandu oleh seorang pembawa dialog percakapan secara bergantian,
acara. Misalnya, ketika Arief ditunjukan pada kata ”Jangan saya
Puyuono sudah menyampaikan yang bilang walaupun saya tahu.
argumennya, kemudian Najwa Anda saja yang lebih ahli?”, pada
Shihab mengatakan “baik. kata tersebut, Najwa Shihab selaku
Bagaimana pak Aboe Bakar?” pembawa acara memberikan
berdasarkan kata tersebut Najwa kesempatan kepada Yunarto Wijaya
Shihab berhak memberikan untuk meneruskan percakapan dari
kesempatan kepada narasumber yang narasumber yang lainnya secara
lainnya secara bergiliran. Dengan langsung dan bergantian. Media
demikian pertuturan antara yang digunakan selain jalur lisan
narasumber yang satu dengan yang juga ada yang menggunakan media
lainnya serta panduan dari seorang satelit untuk narasumber yang tidak
pembawa acara dalam suatu diskusi bisa hadir ke Studio, ditunjukan pada
berbentuk percakapan dialog. kata “Sudah tersambung lewat
Key yaitu berkaitan dengan satelit, Eyang Habibie. Baharudin
cara atau nada pembicaraan. Dalam Jusuf Habibie yang sudah
acara Mata Najwa episode “Suara tersambung dari kediaman.”,
Penentu”, pada kata “saya belum berdasarkan kata tersebut eyang
selesai ya!. Begini ya, saya tantang Habibie menggunakan jalur bahasa
berani atau tidak? Besok juga di dengan menggunakan media satelit
depan masyarakat hasil angka quick untuk menyampaikan tuturannya.
count yang di klaim oleh kubu anda Norm of interaction and
kita bukak?”, berdasarkan kata interpretation yaitu berkaitan dengan
tersebut terdapat percakapan emosi norma interaksi dan interpretasi.
dengan mimik marah, suara yang Dalam acara Mata Najwa episode

25 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


“Suara Penentu”, pada kata memaparkan maksud dan tujuannya
“terimakasih, mas Ganjar. Pak diawal acara pada kata “menanggapi
Nurdin, silahkan?”, berdasarkan kata berbagai isu, seputar pemilu mulai
tersebut Najwa Shihab selaku dari klaim kemenangan lawan
pembawa acara menegakkan norma hingga ada tudingan kecurangan.”
dalam berinteraksi dengan Berdasarkan kata tersebut, diawal
memberikan kesempatan untuk acara Najwa Shihab dengan pak
berbicara kepada pak Nurdin. Jokowi membahas mengenai
Genres yaitu berkenaan tudingan kecurangan dan kalim
dengan jenis dan bentuk kemenangan yang kemudian
penyampaian. Dalam acara Mata ditanggapi juga oleh beberapa
Najwa episode “Suara Penentu” narasumber yang lainnya di Studio
termasuk genre percakapan dialog, Mata Najwa.
karena dari awal acara sampai akhir Act Sequence yaitu berkaitan
acara dalam pertuturannya yaitu dengan bentuk dan isi ujaran. Dalam
berdialog antara narasumber yang acara Mata Najwa episode “Usai
satu dengan yang lainnya Pemilu” bentuk dan isi ujarannya
menggunakan percakapan langsung yaitu berbentuk percakapan dialog
dengan berdialog secara bergantian. dan menggunakan gaya bahasa
d. Mata Najwa Episode “Usai Pemilu”, formal. Bentuk percakapan dialog
Pada Tanggal 24 April 2019 tersebut dilakukan secara bergantian
Setting and Scene yaitu dengan dipandu oleh pembawa acara
berkenaan dengan latar waktu, yang memiliki hak untuk
tempat, dan situasi dalam tuturan. memberikan kesempatan untuk
Dalam acara Mata Najwa episode berbicara kepada narasumber yang
“Usai Pemilu”, latar waktunya yaitu lainnya. Hal terebut ditunjukan pada
pada saat malam hari, ditunjukan kata “dan kecurigaan anda, apa
pada kata “selamat malam”. bang Andre, ketika mempertanyakan
Sedangkan pada kata “di Studio dana kecurigaan anda?”,
Mata Najwa” berdasarkan kata berdasarkan kata tersebut, ketika
tersebut latar tempatnya yaitu berada andre Rosiade selesai
di studio Mata Najwa. menyampaikan percakapannya,
Participants yaitu berkenaan kemudian Najwa Shihab
dengan penutur dan lawan tutur memberikan kesempatan kepada
dalam ujaran. Dalam acara Mata Andre untuk berbicara dan
Najwa episode “Usai Pemilu”, menanggapi suatu topik yang sedang
penutur dan lawan tuturnya yaitu dibahas secara bergantian. Dengan
Najwa Shihab selaku sebagai demikian pertuturan tersebut disebut
pembawa acara dan ada beberapa dengan percakapan dialog.
narasumber seperti, Hasto Key yaitu berkenaan dengan
Kristiyanto, Priyo Budi Santoso, cara dan nada pembicaraan suatu
Andre Rosiade, Arief Budiman, tuturan. Dalam acara Mata Najwa
Abhan, Yunarto Wijaya, serta ada episode “Suara Penentu” di awal
narasumber yang menayangkan acara pada saat perbincangan Najwa
rekaman wawancara dalam Shihab dengan pak Jokowi terdapat
tuturannya seperti, Joko Widodo. nada suara yang netral, sikap ramah,
Ends yaitu berkenaan dengan dan santai. Hal tersebut terlihat
maksud dan tujuan tuturan. Dalam ketika Najwa Shihab dengan pak
acara Mata Najwa episode “Usai Jokowi yang saling berbincang
Pemilu”, Najwa Shihab sudah dengan wajah yang selalu

26 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


tersenyum, santai, serta tertawa genre percakapan dialog, karena dari
dalam setiap tuturan yang diucapkan, awal acara sampai akhir acara bentuk
seperti kata “enggak, hehehe”. selain penyampaiannya yaitu berupa dialog
itu pada kata “presiden hanya satu!. antara pembawa acara dengan
Bapak mengatakan presiden, pak Narasumber yang satu dengan yang
Prabowo mengatakan presiden. lainnya.
Sudah ada presiden, tidak boleh!.”. Berdasarkan bentuk tuturan
berdasarkan kata tersebut terdapat pada tiap episode Mata Najwa yang
mimik wajah yang marah, nada naik, diteliti pada bulan April 2019
dan tidak ramah. dengan episode debat usai debat,
Instrumentalities yaitu Jokowi atau Prabowo, suara penentu,
berkenaan dengan jalur bahasa yang dan usai pemilu. Berdasarkan
digunakan. Dalam acara Mata Najwa keempat episode tersebut,
episode “Usai Pemilu” jalur bahasa keseluruhan pada setiap episodenya
yang digunakan yaitu bahasa yang sudah memenuhi kedelapan syarat
bersifat lisan dengan gaya bahasa untuk menjadi sebuah peristiwa tutur
formal yang dikemams dalam bentuk karena, setiap episode tersebut sudah
diskusi dalam sebuah forum memenuhi komponen SPEAKING
kelompok, seperti pada kata yang sudah dijelaskan pada analisis
“bagaimana mas hasto” berdasarkan di atas.
kata tersebut, dalam suatu diskusi 2. Persamaan dan Perbedaan Peristiwa
Najwa Shihab selaku sebagai Tutur dalam Acara Talk Show Mata
pembawa acara memberikan Najwa pada Setiap Episodenya.
kesempatan kepada mas Hasto untuk Berdasarkan dari hasil analisis
menanggapi suatu pernyataan, secara peristiwa tutur dengan metode
langsung dan bergantian. Selain itu, SPEAKING di atas. Dalam pembahasan
terdapat beberapa tuturan yang ini, peneliti akan membahas persamaan
menggunakan media rekaman dan perbedaan dari hasil analisis
wawancara, seperti rekaman tersebut, yang terdiri dari empat episode
wawancara antara pak Jokowi yaitu, (1) debat usai debat, (2) jokowi
dengan Najwa Shihab, yang atau prabowo, (3) suara penentu, dan
ditayangkan di layar Studio (4) usai pemilu. Berdasarkan keempat
Norm of interaction and episode tersebut, terdapat 7 persamaan
interpretation yaitu berkenaan dan 3 perbedaan.
dengan norma interaksi dan Persamaan peristiwa tutur dalam
interpretasi. Dalam acara Mata acara talk show Mata Najwa yaitu (1)
Najwa episode “Usai Pemilu”, pada setting and scene, dari keempat episode
kata “sebentar Toto, saya harus beri tersebut sama-sama berlatar tempat di
kesempatan untuk menanggapi, nanti studio mata najwa pada kata “di mata
anda bisa menanggapi. Silahkan najwa”, dan berlatar waktu pada malam
bang Andre?”. Berdasarkan kata hari pada kata “selamat malam”, (2)
tersebut Najwa Shihab berperan participants, dari keempat episode
menegakkan norma dalam tersebut terdapat penutur yang selalu
memberikan kesempatan berbicara ada yaitu Najwa Shihab selaku
kepada Andre Rosiade. pembawa acara tersebut pada kata
Genres yaitu berkenaan “Yang tadi apa bang?,”kata Najwa
dengan jenis dan bentuk Shihab. (3) act sequences, dari keempat
penyampaian. Dalam acara Mata episode tersebut sama-sama berbentuk
Najwa episode “Usai Pemilu” jenis percakapan dialog dengan gaya bahasa
penyampaiannya menggunakan formal, seperti pada kata “Oke, silahkan

27 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


mas Said Didu?,”kata Najwa Shihab. Arifin Mochtar, Wahyu Setiawan, Rizal
Kemudian dijawab secara bergantian Mallarangeng, Gamal Albin Said,
oleh Muhammad Said Didu “begini Andian Napi Tupulu, Arief Puyuono,
sebenarnya, ini selalu datang dipakai Hidayat Nur Wahid, Priyo Budi Santo,
adalah kekuatan…”, (4) key, dari Eddy Soeparno, Inaz N. Zubir, Firtz
keempat episode tersebut nada dan cara Edward, Yenny Wahid, Aboe Bakar Al
bicaranya sangat beragam. Sama-sama Habsyi, Gusti Kanjeng Ratu Hamas,
terdapat nada bicara yang naik, tidak Yassona Laoly, Anies Baswedan,
ramah, dengan penjiwaan yang marah. Ganjar Pranowo, Nurdin Abdullah.
Serta adapula nada bicara yang netral, Narasumber yang berbicara melalui
ramah, dan penjiwaan yang santai, fasilitas satelit yaitu B.I. Habibie, Jusuf
seperti pada kata “Menista TNI”, Kalla, Bram Herlambang, dan Riyan
“Korek kupingmu”, “Pasti, hehehe..”. Fernando. Sedangkan pada episode ke
(5) instrumentalities, dari keempat empat participantsnya, yaitu Hasto
episode tersebut sama-sama Kristiyanto, Priyo Budi Santoso, Andre
menggunakan jalur bahasa lisan, seperti Rosiade, Arief Budiman, Abhan,
pada kata “bagaimana pak Aboe Yunarto Wijaya, serta ada narasumber
Bakar?” kata tersebut juga diungkapkan yang menayangkan rekaman
dengan gaya bahasa formal, (6) Norm of wawancara dalam tuturannya seperti,
Interection and Interpretation, dari Joko Widodo. (2) ends, dari keempat
keempat episode tersebut sama-sama episode tersebut berbeda-beda, karena
menegakkan norma aturan untuk tiap episode topik yang dibahas
berbicara. Hal tersebut terlihat pada berbeda-beda. Ends pada episode
kutipan Najwa Shihab yang selalu pertama, yaitu Maksud dan tujuannya
menegakkan norma interaksi ketika sudah dijelaskan oleh Najwa Shihab di
menegur narasumbernya yang berusaha awal acara pada kata “…Malam ini
memotong pembicaraan, seperti pada Mata Najwa akan kembali menggelar
kata “Bang Jansen, gentian dulu debat antar tim sukses untuk menggali
bicaranya”, (7) genres, dari keempat lebih jauh, apa yang ditawarkan para
episode tersebut sama-sama bergenre kandidat agar masyarakat semakin
percakapan dialog, seperti pada kata jelas melihat…” pada kata tersebut
“hari ini kita kan dialog”. bermaksud untuk menggelar debat
Perbedaan peristiwa tutur dalam kembali antara tim sukses capres nomor
acara talk show Mata Najwa yaitu urut 01 dan 02 untuk menanggapi
sebagai berikut, (1) participants, dari pernyataan debat ke empat yang sudah
keempat episode tersebut perbedaannya dilaksanakan oleh masing-masing
pada Narasumbernya, karena tiap capres seusai debat. Pada episode ke
episode narasumber yang diundang dua Endsnya yaitu maksud dan
dalam acara Mata Najwa berbeda-beda. tujuannya sudah dijelaskan oleh Najwa
Pada episode pertama participantsnya, Shihab diawal acara pada kata “malam
yaitu Raja Juli Antoni, Budiman ini saya akan meminta untuk membela
Sudjatmiko, Arya Sinulingga, Faldo jagoannya masing-masing. Saya ke pak
Maldini, Muhammad Said Didu, dan Rizal dulu sebelum kita bicara
Jansen Sitindaon. Pada episode ke dua program. Saya ingin kita berbicara
participantsnya, yaitu Moeldoko, Bahlil sesuatu yang lebih esensial. Mari
Lahadalia, Riyan Ernest, Rizal Ramli, berbicara karakter kepemimpinan dan
Erwin Aksa, dan Habiburokhman. Pada saya ingin bertanya kepada anda bang
episode ke tiga participantsnya yaitu rizal…” berdasarkan kata tersebut,
Ace Hasan Syahdzili, Mardani Arisan, maksud dan tujuan acara tersebut yaitu
Yunarti Wijaya, Titi Anggraini, Zaenal untuk mendiskusikan terkait capres

28 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


Jokowi dan Prabowo, dengan SIMPULAN
membahas program dan karakter Berdasarkan hasil penelitian dan
kepemimpinan kepada tim suksesnya pembahasan yang diteliti diuraikan
untuk saling membela jagoannya pada bab IV, maka dapat diambil
masing-masing dan meyakinkan kepada simpulan sebagai berikut.
masyarakat Indonesia untuk 1. Peristiwa tutur dengan
menentuakan capres manakah yang menggunakan metode SPEAKING
pantas untuk dipilih, “Jokowi atau menurut Dell Hymes pada 4 episode
Prabowo” sesuai dengan judul yang tayang pada bulan April 2019
episodenya. Ends episode ke tiga, yaitu di acara talk show mata najwa
Najwa Shihab pada awal acara sudah tersebut sudah memenuhi kedelapan
memaparkan tujuan acara tersebut pada komponen tutur SPEAKING
kata “Hari ini mata najwa menggelar (Setting and Scene, Participants,
acara spesial merayakan pesta Ends, Act Sequences, Key,
demokrasi menyampaikan aspirasi Instrumentalities, Norm Of
suara penentu.” Berdasarkan kata Interection and Interpretation,
tersebut, tujuan dari acara tersebut yaitu Genres) sehingga dapat dikatakan
mendiskusikan hasil pemilu dan sebagai peristiwa tutur.
menyampaikan aspirasi suara penentu. 2. Persamaan dan perbedaan peristiwa
Sedangkan pada episode ke empat, tutur pada setiap episode yang
endsnya, yaitu Najwa Shihab sudah tayang pada bulan April dalam
memaparkan maksud dan tujuannya penelitian ini terdapat 7 persamaan
diawal acara pada kata “menanggapi dan 3 perbedaan.
berbagai isu, seputar pemilu mulai dari
klaim kemenangan lawan hingga ada REFERENSI
tudingan kecurangan.” Berdasarkan Chaer, A., & Leonie Agustina. (2010).
kata tersebut, diawal acara Najwa Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.
Shihab dengan pak Jokowi membahas Jakarta:Rineka Cipta.
mengenai tudingan kecurangan dan Syafyahya, L., & Aslinda. (2014).
kalim kemenangan yang kemudian Pengantar Sosiolinguistik.
ditanggapi juga oleh beberapa Bandung: PT Refika Aditama.
narasumber yang lainnya di Studio Moleong, L. J. (2012). Metodologi
Mata Najwa. (3) instrumentalities, dari penelitian kualitatif (Cet. Ke-
keempat episode tersebut berbeda. 30.). Bandung: Remaja
Perbedaannya pada jalur media yang Rosdakarya.
digunakan dalam tuturan tersebut, Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
karena yang menggunakan media satelit Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
hanya pada episode ke-3, ditunjukan Bandung: Alfabeta.
pada cuplikan percakapan Najwa Djauharie, A. S. S., & Anggrani, R. E.
Shihab pada kata “…sudah tersambung (2017). Daya Tarik Acara
lewat satelit, eyang Habibie…”. Talkshow “Ini Talk Show” di Net
Sedangkan yang menggunakan media TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu
rekaman wawancara hanya ada pada Komunikasi UTA’45
episode ke-4, yaitu antara percakapan Jakarta). PRoMEDIA, 3(1).
Najwa Shihab dengan Joko Widodo. Anwas, O. M. (2010). Televisi mendidik
Pada cuplikan “Apa kabar bapak?”, karakter bangsa: harapan dan
kata Najwa Shihab. “Baik, tantangan. Jurnal Pendidikan dan
alhamdulilah baik”, kata Joko Widodo. Kebudayaan, 16(9), 256-266.
Tekkay, A., Himpong, M., & Paputungan,
R. (2017). Persepsi Masyarakat

29 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020


Tentang Talkshow “Mata Malalayang). JURNAL ACTA
Nadjwa” Di Metro TV (Studi DIURNA, 6(2).
Pada Masyarakat Bahu
Kecamatan

30 Widyabastra, Volume 08, Nomor 1, Jun 2020

Anda mungkin juga menyukai