Anda di halaman 1dari 14

VARIASI BAHASA DALAM VIDEO INTERVIEW HRD PADA CHANNEL

YOUTUBE PIJARU

Disusun Oleh
PUTI KHARISMA NING
M. RIFQI FAUZAN A.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa yang terdapat dalam video
interview HRD pada channel youtube Pijaru. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak dengan menyimak dan memahami
data-data kebahasaan yang berupa data lisan dalam sumber data video interview HRD pada
channel youtube Pijaru. Tekniknya adalah teknik rekam dan teknik catat. Hasil penelitian
mendeskripsikan bahwa wujud variasi bahasa dalam tayangan ini terdiri dari variasi dari segi
keformalan, penutur, penggunaan, dan sarana. 1) Variasi segi keformalan menggunakan
ragam……… 2) ……….3) dan 4) sarana lisan digunakan dalam variasi sarana
Kata Kunci: variasi bahasa, interview HRD
1. Pendahuluan

Hidup dalam era digital dengan kemudahan akses internet seperti saat ini, masyarakat menjadi
sangat mudah untuk mengakses segala macam konten mulai dari berita, hiburan, edukasi,
olahraga hingga politik hanya dari dari gawai mereka. Hal tersebut membuat banyak sekali
platform media digital yang berlomba-lomba menyediakan konten-konten yang dapat diakses
kapan saja hanya dengan bermodalkan koneksi internet. Saat ini, masyarakat terutama generasi
muda sudah tidak lagi suka menonton televisi atau mendengarkan radio. Mereka lebih suka
mengakses berbagai macam konten pada platform yang bisa dibuka dan dilihat kapan saja tanpa
perlu menunggu jadwal tayang atau waktu siaran sebuah program, dan platform terbesar yang
sedang tren dan menjadi tempat masyarakat berburu berbagai macam konten saat ini adalah
youtube.

Youtube adalah sebuah situs web untuk berbagi video yang memungkinkan penggunanya untuk
mencari, menonton ataupun berbagi berbagai macam video. Melalui video, pesan dan informasi
bisa disampaikan dengan lebih jelas dan menarik secara audio dan visual. Setiap hari, ada jutaan
video diunggah dan setiap orang dapat membuat sebuah saluran di Youtube dan membagikan
konten-konten berupa video ke dalam saluran itu. Salah satu saluran yang cukup terkenal dan
banyak memiliki pengikut adalah saluran Pijaru.

Pijaru menyuguhkan program dan konten-konten kreatif yang menarik sekaligus menghibur dan
menambah wawasan penontonnya. Salah satu konten videonya adalah interview HRD yang
dikemas dengan unik yaitu menghadirkan seorang narasumber atau bintang tamu yang berperan
sebagai seorang karyawan yang sedang di interview oleh HRD. Penggunaan bahasa dalam
interview HRD sangat menarik untuk dikaji karena bintang tamu yang berasal dari berbagai latar
belakang membuat munculnya variasi bahasa ketika mereka berperan sebagai seorang karyawan
yang sedang diwawancara oleh HRD. Artikel ini akan mendeskripsikan tentang variasi bahasa
yang terdapat dalam video interview HRD dengan tinjauan yang termasuk dalam kajian
sosiolinguistik.

Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya
dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer, 2004:2; Suwito, 1985: 2). Ilmu yang
dipelajari antara lain struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya perubahan-
perubahan sosial (Alwasilah, 1993:1). Struktur dan proses sosial yang dipelajari tidak lepas dari
adanya dua aspek tingkah laku manusia yakni penggunaan bahasa dan organisasi tingkah laku
manusia (Fishman, Giglioli (1972) dalam Ohoiwutun, 2007:9). Penggunaan bahasa di tengah
masyarakat yang saling bersosialisasi menghasilkan situasi-situasi bahasa yang bervariasi. Satu
bahasa dengan bahasa yang lain akan sangat mempengaruhi, sebagaimana pernyataan Bram dan
Dickey (dalam Ohoiwutun, 2007:9) bahwa sosiolinguistik berupaya menjelaskan kemampuan
manusia menggunakan aturan-aturan berbahasa secara tepat dalam situasi-situasi yang bervariasi.
Nababan (1986) merumuskannya dengan kajian yang berhubungan dengan penutur bahasa
sebagai anggota masyarakat. Situasi yang terbentuk merupakan dorongan-dorongan sosial yang
memicu penggunaan variasi bentuk bahasa di tengah lingkungan yang beraneka ragam.

Hartmann dan Stork (1972 dalam Alwasilah, 1993, p.37) menyatakan bahwa sekelompok orang
biasanya pada tempat yang sama, berbicara ragam bahasa yang sama, atau bahasa baku yang
sama. Sekelompok orang ini kemudian akan menunjukkan kesepakatan dan kaidah penggunaan
bahasa yang berkaitan dengan aspek budaya dalam masyarakatnya (Sumarsono, 2002; Wijana,
2010, p.11). Berdasarkan pernyataan ini dapat ditarik pernyataan bahwa setiap individu adalah
anggota masyarakat ujaran dalam batasan satu dialek. Jika seseorang memiliki verbal repertoire
yang luas, maka dia akan mampu berkomunikasi dengan beberapa dialek atau ragam bahasa lain.
Hartman dan Stork membedakan variasi bahasa ini berdasarkan kriteria (a) latar belakang
geografi dan sosial penutur, (b) medium yang digunakan, dan (c) pokok pembicaraan (dalam
Chaer dan Agustina, 1995, p.81).

Chaer & Agustina (1995, p.81) mengatakan bahwa variasi atau ragam bahasa dilihat sebagai
akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa. Variasi bahasa
terbagi menjadi berbagai jenis, antara lain variasi dari segi penutur, pemakaian, keformalan, dan
sarana.

a. Variasi dari segi penutur meliputi idiolek, dialek, sosiolek, dan kronolek.

Idiolek adalah ujaran individu yang unik dimiliki oleh perseorangan (Alwasilah, 1993, p.42).
Dialek merupakan suatu ragam bahasa yang dikaitkan dengan sekelompok penutur tertentu dan
saling mengerti dengan ragam-ragam lainnya (Wardhough, 1972 dalam Alwasilah, 1993, p.43).
Sosiolek adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dankelas sosial para
penuturnya. Kronolek atau dialek temporal yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok
sosial pada masa tertentu.

b. Variasi dari segi pemakaian.

Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakaiannya, atau fungsinya yang disebut
fungsiolek, ragam, atau register. Variasi ini dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya,
atau tingkat keformalan, dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian
ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa, misalnya bidang
sastra, perikanan, jurnalis.

c. Variasi dari segi keformalan yang terbagi menjadi ragam beku, ragam resmi, ragam
usaha, ragam santai, dan ragam akrab.

Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi
khidmat dan upacara-upaca resmi. Ragam resmi atau formal yaitu variasi bahasa yang digunakan
dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku-buku
pelajaran, dan sebagainya. Ragam bahasa usaha (konsultatif) adalah ragam bahasa yang
digunakan dalam pembicaraan biasa di sekolah dan rapat. Ragam santai adalah ragam yang
digunakan dalam situasi santai. Ragam bahasa akrab adalah ragam bahasa yang digunakan antara
teman yang sudah akrab, karib, dan keluarga.

d. Variasi dari segi sarana dilihat dari sarana yang digunakan.

Berdasarkan sarna yang digunakan dibagi menjadi dua, yakni ragam bahasa lisan dan tulisan.
Ragam bahasa lisan disampaikan secara lisan dan dibantu oleh unsur-unsur suprasegmental,
sedangkan ragam bahasa tulis unsur suprasegmental tidak ada. Variasi bahasa merupakan sejenis
ragam bahasa yang pemakaiannya

tanpa mengabaikan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan.
Berdasarkan pemahaman ini, variasi atau ragam bahasa tidak bisa mengesampingkan faktor
nonlinguistik selain faktor linguistiknya.
Allan dan Burridge (2006) menyatakan slang adalah bahasa sehari-hari dan bersifat sementara,
yang dianggap jauh lebih rendah daripada pidato informal, dan bahkan sopan. Slang adalah
bahasa tidak resmi dan tidak masuk dalam bahasa baku yang biasanya digunakan oleh kelompok
sosial tertentu untuk bekomunikasi secara mendalam agar yang bukan anggota kelompok tidak
mengerti. Kelompok masyarakat pengguna instagram biasanya menggunakan jenis slang
rumahan dan slang masyarakat (Patridge, 2004).

Bahasa merupakan alat komunikasi yang memungkinkan manusia untuk memperoleh


kebutuhannya. Selain sebagai alat komunikasi yang merupakan fungsi bahasa secara umum,
bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan identitas diri. Artinya, bahasa gaul hanya
digunakan oleh penutur serta kalangan tertentu.

Penelitian sosiolinguistik yang mengamati variasi bahasa pernah dilakukan oleh Luluk Ulasma
(2016) dengan judul “Variasi Bahasa dalam Acara Talk Show Mata Najwa Maret 2016 dan
Implikasinya” yang mendeskripsikan variasi bahasa antara pembawa acara dan bintang tamu
dalam acara Mata Najwa. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis,
terdapat 3 segi variasi bahasa yaitu (1) variasi segi sarana yaitu variasi lisan, (2) variasi
keformalan antara lain a) variasi formal, b) variasi tidak formal dan (3) variasi kependidikan.

2. Metode Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini mengarah
pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai hal-hal yang ditemukan dalam sasaran
penelitian. Jenis penelitiannya adalah penelitian dasar, yang bertujuan untuk memahami suatu
masalah yang mengarah pada manfaat teoretik (Sutopo, 2006, p.136). Pemilihan jenis penelitian
dasar disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu diperolehnya
pemahaman bagi pembaca atau masyarakat mengenai kebahasaan di video interview HRD.

Pada penelitian ini akan dikaji tentang penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi sosial,
yang pelaksanaannya mengandalkan manusia (peneliti) sebagai instrumen pengumpul data.
Peneliti mengumpulkan data yang berwujud dialog yang mengandung variasi bahasa.
Selanjutnya satuan lingual itu dideskripsikan sesuai dengan variasi bahasa yang terdapat di
dalamnya. Metode ini dikenal sebagai metode deskriptif, yaitu metode dengan menggunakan
teknik mencari data, mengumpulkan, menganalisis, dan mengelompokkannya berdasarkan
fenomena-fenomena yang ada.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wacana video interview HRD yang ada di
saluran youtube Pijaru. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks. Sumber
data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil rekaman dan transkrip yang direkam dari
youtube. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak. Metode simak dalam penelitian ini
adalah menyimak dan memahami data-data kebahasaan yang berupa data lisan dalam video
interview HRD. Tekniknya adalah teknik rekam. Teknik rekam digunakan oleh peneliti untuk
merekam video interview HRD youtube. Teknik selanjutnya adalah teknik catat. Data yang telah
diunduh ditulis agar dapat mempermudah analisis kebahasaan.
Analisis data menggunakan metode padan. Metode padan yang sesuai untuk penelitian ini adalah
subjenis referensial dan subjenis translasional (Sudaryanto, 1993). Hasil penelitian disajikan
dengan metode informal.

. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Interview HRD dikemas dalam situasi formal layaknya seseorang yang sedang mencoba
melamar kerja pada sebuah perusahaan dan diwawancarai oleh staff HRD. Interaksi antara
bintang tamu yang berperan sebagai calon karyawan atau karyawan dan staff yang berperan
sebagai HRD terjadi dalam situasi formal namun dengan bahasa yang santai dan akrab.
Variasi dari segi keformalan

Ragam bahasa yang digunakan pada interview HRD adalah ragam bahasa santai dan akrab.
Ragam bahasa ini digunakan karena antara HRD dan karyawan sudah slaing mengenal dengan
baik. Hal ini terlihat pada tuturan yang akrab dan santai. Berikut ini tuturan yang
memperlihatkan penggunaan variasi bahasa atau ragam santai.

Data (1)

Saya mau resign Pak.

Kamu kenapa mau resign?

Data (2)
Saya capek aja Pak. Saya jagain anak-anak dari tenggelem, ngga pernah dihargain, terutama
sama bapak. Dianggap enteng kerjaan saya. Anak-anak mau ngambil minum saya cegat supaya
ngga tenggelem. Anak-anak lagi mau cuci tangan saya bilang ati-ati, tenggelem. Nggak ada yang
dengerin. Kalau hanyut, gimana? Saya itu Pak tanggungjawabnya. Ngga ada yang hargain
samasekali.

Saya hargain.

Data (3)

Nggak samasekali Pak. Jadi saya, udahlah saya resign aja. Capek loh Pak. Di air terus tiap hari.
Nih kulit saya udah mulai lembek nih. Saya tu mau kerja di dunia film aja Pak.

Emang bakal ada yang mau nerima kamu?

Data (4)

Udahlah Pak nggausah lama-lama. Saya mau resign. Saya mau main film aja.

Apa kamu capek basah-basahan?

Kan saya udah bilang kulit saya jadi lembek Pak. Bapak pernah lihat kerupuk kulit kena kuah
bakso nggak?

Data (5)

Nggak dihargain juga kan. Capek lho Pak nggak dihargain kerja Pak.

Yang nanya. Saya nggakmau tahu, nih kalau nggak percaya ini buktinya nih saya main film
terlalu tampan , nih saya nih nih nih nih …
Data (6)

Ini Ari ilham, Rachel Amanda, ini Nikita Willy ini Kevin Jeremy ini Marcellino Evran, ini Iis
dahlia, ini Tara Budiman.

Berarti nggak ada kamu kan?

Data (7)

Ada saya yang ini , kan nggak dihargain ah. Udah saya mau cabut ajah. Pokoknya 31 januari
bapak nggak saya undang.

Tau ngga kenapa kamu nggak ada disitu? Karena kamu nggak terlalu tampan.

Dah Pak saya capek sama bapak, semua hal bapak remehin. Pokoknya saya udah nggakmau
kerja disini lagi. Dah, saya udah nggakmau tau lagi sama urusan kantor ini.

Ragam bahasa santai merupakan ragam bahasa yang digunakan pada situasi santai.

Variasi bahasa dari segi penutur

Variasi atau ragam dari segi penutur tampak pada penggunaan dialek Jakarta/ Betawi yang sering
dipakai oleh Dimas sebagai karyawan untuk menimbulkan kesan akrab, sebagaimana terlihat
pada tuturan berikut ini.

Data (2)

Saya capek aja Pak. Saya jagain anak-anak dari tenggelem, ngga pernah dihargain, terutama
sama bapak. Dianggap enteng kerjaan saya. Anak-anak mau ngambil minum saya cegat supaya
ngga tenggelem. Anak-anak lagi mau cuci tangan saya bilang ati-ati, tenggelem. Nggak ada
yang dengerin. Kalau hanyut, gimana? Saya itu Pak tanggungjawabnya. Ngga ada yang
hargain samasekali.

Saya hargain.

Data (3)

Nggak samasekali Pak. Jadi saya, udahlah saya resign aja. Capek loh Pak. Di air terus tiap hari.
Nih kulit saya udah mulai lembek nih. Saya tu mau kerja di dunia film aja Pak.

Emang bakal ada yang mau nerima kamu?

Penggunaan kata jagain, tenggelem, hargain, loh, nggak, nih, tu merupakan beberapa kata dari
dialek Betawi. Kata emang dipengaruhi oleh penggunaan dialek Betawi yang berarti ‘memang’
demikian juga kata lagi yang berarti ‘sedang’ juga merupakan dialek Betawi.

Variasi bahasa dari segi sarana


Variasi ini dilihat dari sarana yang digunakan. Berdasarkan sarana yang digunakan dalam video
interview HRD, maka dapat disimpulkan variasi bahasanya termasuk dalam ragam lisan. Ragam
ini disampaikan secara lisan dan dibantu oleh unsur-unsur suprasegmental.

4. Simpulan
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
--------. (2012). Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: Kiblat.
Chaer, A dan Leoni A. (2004).Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Hymes, Dell. (1997). “The Scope of Sociolinguistics” dalam Nikolas Coupland dan Adam Jaworski
(Ed.) Sociolinguistics: A Reader and Coursebook. United States of America: Macmillan Press
Ltd.
Nababan, P.W.J. (1986). Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia.
Ohoiwutun, Paul. (2007). Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan
Kebudayaan. Jakarta: Visipro.
Saddhono, Kundharu. (2014). “Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret”.
Dalam Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, vol. 24, no.2., hlm. 176- 186.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana
Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumarsono dan Paina Partana. (2002). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwito. (1985). Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Henary Offset.
Wijana, I Dewa Putu. (2006). Sosiolinguistik: kajian Teori dan Analisis.Yogyakarka: Pustaka
Belajar.
TRANSKRIP

Dimas Danang : Pagi Pak.

HRD : Pagi.

Dimas Danang : Saya mau resign Pak. (ragam formal)

HRD : Kamu kenapa mau resign?

Dimas Danang : Saya capek aja Pak. Saya jagain anak-anak dari tenggelem, ngga pernah
dihargain, terutama sama bapak. Dianggap enteng kerjaan saya. Anak-anak mau ngambil minum
saya cegat supaya ngga tenggelem, ngga bisa. Anak-anak lagi mau cuci tangan saya bilang ati-
ati, tenggelem. Nggak ada yang dengerin. Kalau hanyut, gimana? Saya itu Pak
tanggungjawabnya. Ngga ada yang hargain samasekali.

HRD : Saya hargain.

Dimas Danang : Nggak samasekali Pak. Jadi saya, udahlah saya resign aja. Capek loh
Pak. Di air terus tiap hari. Nih kulit saya udah mulai lembek nih. Saya tu mau kerja di dunia film
aja Pak.

HRD : Emang bakal ada yang mau nerima kamu?

Dimas Danang : Ya ngga tau. Cuma saya yakin aja Pak.

HRD : Saya ngga percaya sih.

Dimas Danang : Saya juga ngga percaya.

HRD :Kamu kan keahliannya berenang. Tau ngga kenapa kamu saya
pekerjakan?

Dimas Danang : Kenapa Pak?

HRD : Karena kamu punya insang. (ragam akrab/santai)


Dimas Danang : Udahlah Pak nggak uusah lama-lama. Saya mau resign. Saya mau main
film aja.

HRD : Apa kamu capek basah-basahan?

Dimas Danang : Kan saya udah bilang kulit saya jadi lembek Pak. Bapak pernah lihat
kerupuk kulit kena kuah bakso nggak?

HRD : Nggak.

Dimas Danang : Udah Pak, saya mau resign pokoknya.

HRD : Mau dimana?

Dimas Danang : Mau main film.

HRD : Film apa ?

Dimas Danang : Film terlalu tampan.

HRD : Untuk dilupakan?

Dimas Danang : Nggak dihargain juga kan. Capek lho Pak nggak dihargain kerja Pak.
Saya mau main terlalu tampan, tayangnya 31 januari. Bapak nggak saya undang. Dua, saya main
film dua. Terlalu tampan sama pancaran sinar petromak gaya mahasiswa… langsung dapet dua.

HRD : Siapa..

Dimas Danang : Yang nanya. Saya nggakmau tahu nih kalau nggak percaya ini buktinya
nih saya main film terlalu tampan , nih saya nih nih nih nih .

HRD : Mana?

Dimas Danang : Ini, nih nih nih saya nih.

HRD : Nggak mirip.

Dimas Danang : Ini Ari ilham, Rachel Amanda, ini Nikita Willy ini Kevin Jeremy ini
Marcellino Evran , ini Iis dahlia, ini Tara Budiman.
HRD : Berarti nggak ada kamu kan?

Dimas Danang : Ada saya yang ini , kan nggak dihargain ah. Udah saya mau cabut ajah.
Pokoknya 31 januari bapak nggak saya undang.

HRD : Tau ngga kenapa kamu nggak ada disitu? Karena kamu nggak terlalu
tampan.

Dimas Danang : Dah Pak saya capek sama bapak, semua hal bapak remehin. Pokoknya
saya udah nggakmau kerja disini lagi. Dah, saya udah nggakmau tau lagi sama urusan kantor ini.

Anda mungkin juga menyukai