Anda di halaman 1dari 3

No.

Kata Makna Leksikal Makna Konteks


1 Ndoro Tuan Dalam pidatonya dijelaskan bahwa
Pancadarma digunakan oleh semua
kalangan, termasuk ndoro sekalipun.
2 Ndaru Bintang yang bersinar Dalam pidatonya, Bung Karno
terang mengharapkan bila jiwa patriot-patriot
Indonesia kembali menjadi jiwa yang
gemilang seperti 11 tahun yang lalu yaitu
17 Agustus 1945. Kembali men jadi jiwa
yang gemilang yang penuh dengan
idealism dan kesediaan berkorban. Jiwa
gemilang yang tidak mengenal takut,
tidak mengenal kepentingan diri sendiri,
tidak mengenal rasa kecil, tidak
mengenal kesetengah-setengahan. Jiwa
gemilang yang membuat revolusi politik
bersifat satu revolusi batin yang tiada
taranya dalam sejarah revolusi-revolusi
nasional di muka bumi.

3 Sepi ing pamrih rame Sedikit dalam keinginan Dalam pidatonya, Bung Karno
ing gawe namun banyak dalam mengharapkan bila jiwa pejuang
perjuangan atau usaha Indonesia benar-benar memiliki jiwa
Proklamasi. Pada saat itu rakyat
Indonesia telah melewati dua taraf
perjuangan yaitu taraf revolusi bersenjata
dan taraf mengatasi akibat-akibat
perjuangan bersenjata. Dan sekarang
berada pada taraf menanamkan modal-
modal dalam arti yang seluas-luasnya,
untuk pembangunan seterusnya.
Perjuangan dalam pemupukan modal
berupa mental, cara berfikir, dan
pandangan hidup diharapkan rakyat
Indonesia mau berjuang dengan segenap
jiwa dan raganya dengan
mengesampingkan keinginan yang muluk-
muluk.

4 Akandang langit Beratapkan langit Pada saat itu Indonesia masih belum
akemul mega berselimutkan mendung memiliki apapun, seperti alat-alat materil
secara lengkap, belum beralat sama
sekali, laksana hanya telanjang bulat
berjali lima. Ibarat hanya memiliki jiwa
nekat, oleh karena itu Bung Karno
mengibaratkan keadaan Indonesia pada
saat itu akandang langit akemul mega
yang artinya hanya beratapkan langit
berselimutkan mendung.
5 Alon-alon asal klakon Hati-hati asalkan Memang benar dalam segala hal tidak
terlaksana boleh bertindak sembrono dan harus
memperhitungkan kemudian diartikan
dengan kalimat Jawa alon-alon asal
klakon, namun dalam konteks kalimat
Jawa diatas, Bung Karno ingin rakyat
Indonesia menunjukkan keberaniannya
secara jantan merobek-robek seluruh
perjanjian KMB, dengan itu tindakan
revolusioner sudah terlaksana. Jangan
sekali-kali berhenti, rakyat Indonesia
harus berani bertindak revolusioner
dalam menampung segala akibatnya.
Jangan setengah-setengah dan jangan
ragu.
6 Sandang, pangan, Pakaian, makanan, Pakaian, makanan dan tempat tinggal
panggon tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok rakyat
Indonesia. Bung Karno memikirkan akar
pikiran rakyat Indonesia yaitu untuk
memenuhi 3 kebutuhan pokok tersebut.
7 Mangu-mangu Agak bingung Pada saat itu Bung Karno bersyukur sebab
pikirannya; termenung; rakyat Indonesia tidak berhenti berjuang
terdiam di tengah jalan, tidak terdiam yang
diistilahkan dengan istilah Jawa mangu-
mangu.karena setelah perjanjian KMB
dibatalkan, dengan segera membentuk “
Panitia Negara Penasehat Penyelesaian
Pembatalan KMB”.
8 Kemplang Tidak dibayar hutangnya Bung Karno menegaskan dalam pidatonya
bahwa rakyat Indonesia bukanlah kaum
yang tidak mau membayar utangnya atau
dalam istilah Jawa dinamakan kaum
kemplang . Rakyat Indonesia bersedia
membayar hutang asalkan utang itu
nyata. Namun nyatanya rakyat Indonesia
tidak memiliki utang kepada pihak
Belanda.

9 Umbelen Anak yang dianggap Rakyat Indonesia harus membayar utang


belum dewasa dalam Belanda untuk pembelian bom-bom dan
pemikiran dinamit-dinamit yang digunakan untuk
membunuh rakyat Indonesia, kemudian
Bung Karno mengibaratkan anak kecil
menggunakan ungkapan Jawa yakni
masih umbelen pun akan menjawab aneh
bin ajaib bin majnun bila rakyat
Indonesia harus membayar utang-utang
Belanda tersebut.

10 Kumelip terlihat berkelipan Bung Karno mengajak sesame manusia


khususnya rakyat Indonesia agar lebih
banyak melihat ke dalam hati nurani
masing-masing dan mengintrospeksi diri
masing-masing, mengabdi kepada Tuhan
dan jangan menjadi manusia yang tidak
memiliki moral terhadap sesama yang
diibaratkan seperti kata Jawa yakni
sesame makhluk yang kumelip artinya
yang memiliki cahaya kecil, yang hanya
terlihat berkelipan.

11 Elan semangat perjuangan Bung Karno mengajak rakyat Indonesia


yang menyala-nyala untuk mengerjakan pesan “Pancadarma
Baru” dengan gegap gempitanya sebuah
kata Jawa yakni elan yang memiliki
makna semangat perjuangan yang
menyala-nyala, dengan jiwa yang
berkobar-kobar, dinamiknya jiwa yang tak
mau patah.

Anda mungkin juga menyukai