PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
FITRAH FEBRINA
G201 20 004
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sosiolinguisti adalah bahan ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam
Salah satu bidang kajian bahasa adalah linguistik yang terdiri dari beberpa disiplin
mahluk sosial membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi. Salah satu cirri atau sifat
bahasa adalah bahasa itu dinamis, tidak statis. Oleh karena bahasa bersifat dinamis,
berkomunikasi antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Adapun
penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan terbagi menjadi dua jenis, yaitu
gaya bahasa formal dan nonformal. Bahasa Indonesia bukanlah sbuah sistem yang
tunggal. Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup mempunyai berbagai variasi
berkomunikasi
Masyarakat pemakai bahasa secara sadar atau tidak menggunakan bahasa yang
hidup dan dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa juga dapat mengikat anggota-
yang kuat, bersatu dan maju (Mardikantoro, 2006). Jika masyarakat bersatu maka
berkomunikasi sesama suku. Seperti halnya pada masyarakat yang ada di desa Oheo.
Desa Oheo memiliki 600 KK. 300 KK Suku Tolaki, 150 KK suku jawa, 100
KK suku bugis dan 50 KK suku campurn (muna, buton dan wawonii) dalam
bahasa daerah dlm komunikasi sesama mereka baik sesama orang tua maupun orang
tua kepada Anak mereka. Sebaliknya suku Tolaki menggunakan bahasa Tolaki hanya
pd acara-acara adat budaya saja pada sesama orang tua, tetapi pada level anak2
sesama mereka dalam bermain menggunakan Bahasa Indo baik diluar maupun di
dalam sekolah dan kira2 70 % org tua suku tolaki menggunakan bahasa Indonesia
dipengaruhi oleh kultur budaya setiap suku. Bahasa Indonesia selayaknya digunakan
oleh seluruh masyarakat sebagai alat berkomunikasi antar warga, antar daerah, dan
antar suku bangsa. Adapun penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-
Berdasarkan latar belakang di atas, Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini
adalah bagaimana ragam Bahasa pada masyarakat yang ada di deso Oheo?
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah
untuk pengetahui ragam Bahasa yang ada pada masyarakat desa Oheo.
BAB II
KAJIAN TEORI
pemakai bentuk-bentuk itu. Manfaat dari belajar Bahasa melalui pragmatik ialah
bahwa seorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan orang, asumsi
mereka, maksud dan tujuan mereka dan jenis-jenis Tindakan yang mereka
perlihatkan saat berbicara. Dalam sebuah komunikasi atau percakapan, penutur dan
mitra tutur tidak dapat meluputkan konteks situasi tuturan. Mitra tutur tidak hanya
memahami maksud dari tuturan penutur, tetapi juga harus memahami konteks
tuturan tersebut .
mulai mencuat dan kemudian berkembang sejak tahun 1970-an. Sementara itu,
istilah ilmu Bahasa pragmatik, yang semula disebut dengan pragmatik, sebenarnya
sudah mulai dikenal sejak masa hidupnya seorang filsuf ternama, yakni Charles
dikatakan mulai terlahir di dunia, dan mulai bertengger di atas bumi linguistic dan
hingga kini kian terbukti, bahwa sosok ilmu Bahasa pragmatic berkembang secara
signifikan dan menjadi bagian dari ilmu Bahasa yang tidak dapat diabaikan
(2007 :2) memaparkan bahwa pragmatik dapat dianggap berurusan dengan aspek-
linguistik yang digunakan, tetapi yang juga muncul secara alamiah dari dan
membahas tentang apa yang termasuk struktur Bahasa sebagai alat komunikasi
antara penutur dan pendengar, dan sebagai tangda-tanda pengacuan Bahasa pada
kajian pragmatik ialah bahwa seorang dapat bertutur kata tentang makna yang
dimaksudkan orang, asumsi mereka, maksud atau tujuan mereka dan jenis-jenis
Bahasa di dunia tidaklah sama. Dalam suatu negara, ada beragam bahasa
yang dipergunakan, bahkan pada suatu daerah tertentu kita dapat mendengar berbagai
ragam bahasa yang dipergunakan orang. Ragam bahasa merupakan istilah yang
dipakai untuk menunjukkan salah satu dari sekian banyak variasi yang ada dalam
karena kebutuhan penutur untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi dalam konteks
sosialnya.
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan dan menurut medium pembicara. Penggunaan variasi atau
ragam Bahasa menyangkut beberapa faktor seperti usia, pendidikan, jenis kelamin,
tingkat kedewasaan, keadaan sosial ekonomi, dan sebagainya. Istilah ragam Bahasa
dapat disejajarkan dengan variasi Bahasa. Seperti halnya jika orang mengatakan
sangat bervariasi. Adanya ragam atau variasi mengaplikasikan bahwa dari berbagai
ragam atau variasi itu terdapat satu model yang menjadi acuannya. Dengan
acuannya, melainkan merupakan model lain yang baru sama sekali (Suharsono,
1993)
dan supir angkot antar mentri dalam siding cabinet. Dengan demikian terdapat
menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
kelompok. Setiap orang berbeda cara pemakaian bahasanya, perbedaan itu dapat
dan sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
facebook. Data pada dasarnya merupakan bahan mentah yang dikumpulkan oleh
peneliti dari dunia yang dipelajarinya (Sutopo, 2002, 73). Adapun data dalam
penelitian ini menggunakan data berupa hasil observasi (metode partisipan) dan
Teknik catat yang dipeoleh dari beberapa masyarakat yang ada di desa Oheo.
observasi atau pengamatan dengan Teknik catat yang diperoleh dari beberapa suku
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang ditetapkan. Selain itu menurut Sujarweni (2014: 74)
pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring informasi.
berhubungan dengan objek penelitian, yakni data primer dan data sekunder. Data
primer berupa hasil obser pengamatan yang diperoleh dari sumber data secara
Daftar Pustaka