Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SITUASI TUTUR

DALAM PERBEDAAN BERKOMUNIKASI


PRESIDEN JOKOWI MELALUI CUPLIKAN VIDEO PADA
CHANNEL YOUTUBE METROTVNEWS
(An Analysis on Speech Situation in the Difference of President Jokowi's
Communication on Video Footage of Metrotvnews Youtube Channel)

Novi Izmi Liana, Asep Purwo Yudi Utomo


Universitas Negeri Semarang
FBS UNNES Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
085225018152, Noviizmiliana@gmail.com

Diterima 28 Mei 2020 Direvisi 25 Mei 2021 Disetujui 23 Juni 2021


https://doi.org/10.26499/und.v17i2.2491

Abstrak: Dalam berkomunikasi sehari-hari seorang penutur perlu memperhatikan adanya


situasi tutur. Maksud dari sebuah tuturan dapat dipahami dan diidentifikasi oleh mitra tutur
karena adanya situasi tutur. Selain itu, situasi tutur juga mempengaruhi penutur untuk
menentukan ragam bahasa yang sesuai digunakan ketika tuturan itu terjadi. Penelitian ini
mendeskripsikan perbedaan berkomunikasi Presiden Jokowi dalam situasi tertentu. Penelitian
ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan metode simak dan catat. Hasil temuan penelitian ini adalah pola tuturan
Presiden Jokowi dalam situasi resmi dengan mitra tutur, yaitu pemimpin negara, wartawan,
dan atau masyarakat melalui media massa menggunakan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan
performatif. Produk tindak verbal dari tuturan tersebut adalah penggunaan ragam bahasa
formal. Pola tuturan Presiden Jokowi dalam situasi tidak resmi dengan mitra tutur, yaitu rakyat
secara langsung menggunakan tindak tutur perlokusi. Produk tindak verbal dari tuturan
tersebut adalah penggunaan ragam bahasa santai. Manfaat penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat agar semakin memperhatikan tuturan yang digunakan
agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, masyarakat juga perlu memperhatikan
penggunaan ragam bahasa dalam situasi tutur tertentu.
Kata kunci: Tindak tutur, situasi tutur, ragam bahasa, ragam formal, ragam santai
Abstract: In daily communication, a speaker needs to pay attention to the existence of a speech situation.
The meaning of a speech can be understood and identified by the speech partner because of the speech
situation. In addition, the speech situation also influences the speaker to determine the appropriate variety
of language used when the speech occurs. This study describes President Jokowi's communication
differences in certain situations. This research uses descriptive analysis method. The method of collecting
data in this study used the observation and note method. The findings of this study are the speech patterns
of President Jokowi in official situations with speech partners, namely state leaders, journalists, and / or
the community through the mass media using locusive, illocutionary and performative speech acts. The
product of the verbal act of the speech is the use of various formal languages. President Jokowi's speech
patterns in informal situations with speech partners, namely the people directly use perlocution speech
acts. The product of the verbal act of the speech is the use of a variety of casual language. The benefit of
this research is to increase public awareness in order to pay more attention to the utterances used in order
to avoid misunderstandings. Apart from that, people also need to pay attention to the use of various
languages in certain speech situations.
Key words; Speech act, speech situation, language variety, formal variety, casual variety
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

1. PENDAHULUAN sebuah tuturan. Situasi tutur memiliki


Dalam ilmu linguistik terdapat peran penting dalam kajian pragmatik.
beberapa studi ilmu mengenai Situasi tutur yang mendukung dapat
kebahasaan salah satunya adalah mengidentifikasi maksud tuturan yang
pragmatik. Pragmatik merupakan salah sebenarnya. Penentuan maksud tuturan
satu bidang linguistik yang mengkaji tentu harus memperhatikan situasi
hubungan timbal balik antara bentuk tutur untuk memberikan hasil yang
struktur kalimat dan fungsi ujaran maksimal. Situasi tutur yang
(Gunarwan dalam Rustono, 1999, hlm. dikemukakan Leech (2011, hlm. 13--15)
4). Parker (dalam Rustono, 1999, hlm. 3) mencakupi lima komponen. Komponen
berpandangan bahwa pragmatik adalah tersebut, yaitu penutur dan mitra tutur,
kajian mengenai penggunaan bahasa tujuan, konteks, dan tindak tutur
dalam berkomunikasi. Pendapat sebagai suatu tindakan, dan tuturan
tersebut tentunya tidak bertentangan sebagai produk tindak verbal. Kelima
dengan kajian pragmatik karena komponen tersebut menciptakan suatu
pragmatik merupakan kajian bahasa situasi tutur di dalam peristiwa tutur.
secara eksternal dalam membahas Selain itu, ada komponen lain yang
penggunaan bahasa. menjadi unsur situasi tutur, yaitu
Dalam kajian pragmatik terdapat tempat dan waktu pada saat tuturan itu
konteks dan situasi tutur. Konteks dan diproduksi. Perbedaan latar tuturan,
situasi tutur merupakan dua konsep yaitu waktu dan tempat juga dapat
yang berdekatan (Rustono, 1999, hlm. mengakibatkan perbedaan maksud
19). Kedekatan dua konsep tersebut pada tuturan yang sama (Rustono,
menyebabkan tumpang tindihnya 1999, hlm. 29).
analisis. Dalam suatu pandangan Fungsi utama bahasa, yaitu sebagai
konteks tercakup di dalam situasi tutur. alat interaksi atau komunikasi yang
Pada pandangan lain konteks hanya dimiliki oleh manusia. Dalam
mencakupi situasi tutur. Konteks kehidupan masyarakat, bahasa
adalah hal yang menjadi sarana digunakan sebagai alat komunikasi.
pemerjelas maksud. Sarana tersebut Dalam hal ini bahwa fungsi bahasa
terdiri dari dua macam, yaitu koteks adalah alat komunikasi manusia, baik
dan konteks. Koteks merupakan secara tertulis maupun lisan
ekspresi yang dapat mendukung (Wardhaugh dalam Chaer, 2010, hlm. 3-
kejelasan suatu maksud. Sedangkan 8).
konteks berupa situasi yang berkaitan Terdapat dua macam komunikasi
dengan suatu kejadian. Situasi tutur bahasa, yaitu komunikasi searah dan
merupakan situasi yang menciptakan komunikasi dua arah. Komunikasi
tuturan (Rustono, 1999, hlm. 25). searah terjadi jika komunikasi tersebut
Pada hakikatnya, tidak ada bersifat menginformasikan, khotbah,
tuturan tanpa situasi tutur. Hal itu ceramah yang tidak diikuti tanya
disebabkan tuturan dan situasi tutur jawab, dan lain sebagainya.
memiliki keterkaitan yang sangat erat. Komunikasi dua arah terjadi, misalnya
Dengan kata lain tuturan merupakan dalam diskusi, rapat, perundingan, dan
akibat dari sebuah tuturan, sedangkan lain sebagainya. Variasi bahasa
situasi tutur merupakan sebab dari terdiri dari lima macam gaya,

174
Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan BerkomunikasiPresiden Jokowi
melalui Cuplikan Video pada Saluran Youtube Metrotvnews
(Novi Izmi Liana & Asep Purwo Yudi Utomo)

yaitu gaya atau ragam beku, gaya atau berinteraksi dengan masyarakat,
ragam resmi, gaya atau ragam usaha, pelajar, mahasiswa, menteri, pemimpin
gaya atau ragam santai, dan gaya atau dari negara lain, dan beberapa orang
ragam akrab (Joss dalam Chaer, 2010 yang memiliki latar belakang berbeda.
hlm. 70). Hal tersebut tentunya akan
Dalam berkomunikasi sehari-hari mengakibatkan adanya perbedaan
seorang penutur perlu memperhatikan tuturan yang digunakan oleh Presiden
adanya situasi tutur. Seperti yang Jokowi karena perbedaan komponen
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa situasi tuturnya.
dengan adanya situasi tutur, maksud Channel youtube Metrotvnews
dari sebuah tuturan dapat menjadi pilihan dalam penelitian ini
diidentifikasikan dan dipahami oleh karena channel tersebut menjadi salah
mitra tuturnya. Selain itu, situasi tutur satu channel yang banyak dikunjungi
juga mempengaruhi penutur untuk oleh masyarakat Indonesia. Hal itu
menentukan ragam bahasa yang sesuai dibuktikan dengan jumlah pengikut
digunakan ketika tuturan itu terjadi. channel youtube tersebut, yaitu
Dalam penelitian ini, peneliti sejumlah 2,16 juta subscriber.
mengkaji situasi tutur dalam perbedaan Terdapat beberapa penelitian yang
komunikasi Presiden Jokowi melalui relevan, yaitu penelitian yang
cuplikan video pada channel youtube dilakukan oleh Tri Rina Budiwati
Metrotvnews. Fokus pengkajian (2017)) “Kesantunan Berbahasa
penelitian ini adalah situasi tutur, Mahasiswa dalam Berinteraksi dengan
karena terdapat dua situasi dalam Dosen di Universitas Ahmad Dahlan:
tuturan, yaitu situasi resmi dan situasi Analisis Pragmatik”. Danty, (2017)
santai. Situasi resmi merupakan situasi “Tindak Tutur Direktif dan Strategi
yang mengharuskan penutur Bertutur dalam Bahasa Minangkabau
menggunakan bahasa baku yang sesuai oleh Remaja Antarkawan Sebaya pada
dengan kaidahnya. Sedangkan situasi Komunikasi Tidak Resmi di Kota
santai merupakan situasi yang tidak Padang”. Sari (2017) “Tindak Tutur
mengharuskan penutur untuk Direktif dan Ekspresif dalam Interaksi
menggunakan bahasa yang baku atau Belajar Mengajar Guru dan Siswa di
menggunakan ragam bahasa sehari- SMP Negeri 1 Pancur Batu: Kajian
hari. Pragmatik”. Iriani (2017) “Analisis
Penelitian ini bertujuan Pragmatik Tindak Tutur Penolakan
mengetahui adanya perbedaan Mahasiswi di Kos Seruni III Pabelan
berkomunikasi yang digunakan oleh Kartasura”. Saraswati (2017) “Tindak
Presiden Joko Widodo dalam situasi Tutur Ilokusi Dalam Dialog Film
tertentu. Joko Widodo menjadi pilihan Assalamualaikum Beijing Karya Guntur
objek penelitian karena beliau Soeharjanto”. Susilawati (2017) “Tindak
merupakan tokoh publik, yaitu sebagai Tutur Ilokusi Ekspresif Tokoh Umar
presiden negara Indonesia yang Ibnu Khattab dalam Film Omar: Kajian
tentunya sering berinteraksi dengan Pragmatik dalam Film Omar Episode
banyak orang yang memiliki latar 30”. Siregar (2017) “Analisis Tindak
belakang berbeda- beda. Misalnya Tutur Direktif dalam Ringkasan Dialog

175
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

Film Habibie dan Ainun Karya Ginatri bahasa.


S. Noer dan Ifan Ardiansyah Ismail”. Berkaitan dengan hal tersebut,
Rahma (2018) “Analisis Tindak Tutur Rustono (1999) berpendapat bahwa
Ilokusi dalam Dialog Film Animasi konteks dan situasi tutur merupakan
Meraih Mimpi”. Darwis (2019) “Tindak dua konsep yang berdekatan (hlm. 19).
Tutur Direktif Guru di Lingkungan Konteks merupakan hal yang menjadi
SMP Negeri 19 Palu: Kajian Pragmatik”. sarana pemerjelas suatu maksud.
Rachmawati (2018) “Tindak Tutur Sarana tersebut terdiri dari dua, yaitu
Ilokusi dalam Acara Kuis “WIB” koteks dan konteks. Koteks merupakan
Episode 9 Juli 2018 di NET TV. bagian ekspresi yang dapat
Syahid (2019) “Makna Imperatif dalam mendukung kejelasan suatu maksud.
Tindak Tutur Suatu Tinjauan Sedangkan konteks berupa situasi yang
Pragmatik”. Waljinah et al (2019), berhubungan dengan suatu kejadian.
“Tindak Tutur Direktif Wacana Berita Situasi tutur merupakan situasi
Online: Kajian Media Pembelajaran yang menciptakan sebuah tuturan
Berbasis Teknologi Digital”. Stambo & (Rustono, 1999, hlm. 25). Situasi tutur
Ramadhan (2019) “Tindak Tutur Ilokusi memiliki peran penting dalam kajian
Pendakwah dalam Program Damai pragmatik. Situasi tutur yang
Indonesiaku di Tv One”. Syahid & mendukung dapat mengidentifikasi
Bumigora (2019) (2019) “Makna maksud tuturan yang sebenarnya.
Imperatif dalam Tindak Tutur Suatu Situasi tutur yang dikemukakan Leech
Tinjauan Pragmatik. (Yulia et al., (2019) (dalam Rustono, 1999, hlm. 13-14) itu
“Analisis Kesantunan Berbahasa mencakupi lima komponen, yaitu
Peserta Didik Berdasarkan Kajian penutur dan mitra tutur, tujuan,
Pragmatik dalam Proses Pembelajaran konteks, tindak tutur sebagai suatu
Bahasa Indonesia di Kelas X IPA 2 tindakan, dan tuturan sebagai produk
SMAN 7 Binjai, Sumatera Utara”. tindak verbal. Semua komponen
Anzalia (2019) “Analisis Tindak Tutur tersebut menciptakan suatu situasi
dan Nilai Moral dalam Novel “Wa tutur di dalam peristiwa tutur. Tempat
Nasiitu Anni Imroah” (Kajian dan waktu pada saat tuturan itu
Pragmatik)”. Rembe (2019) “Tindak diproduksi merupakan komponen lain
Ilokusi dalam Film Divergent Series yang dapat menjadi unsur situasi tutur.
Insurgent Karya Robert Schwentke Perbedaan latar tuturan yaitu waktu
(Suatu Analisis Pragmatik)”. dan tempat dapat mengakibatkan
perbedaan maksud pada tuturan yang
2. KERANGKA TEORI sama (Rustono, 1999, hlm. 29).
Parker dalam Rustono (1999, hlm. Fungsi utama bahasa yaitu sebagai
3) berpendapat pragmatik merupakan alat interaksi atau komunikasi yang
kajian mengenai penggunaan bahasa hanya dimiliki oleh manusia. Dalam
dalam berkomunikasi. Pendapat kehidupan masyarakat, bahasa
tersebut tentunya tidak bertentangan digunakan sebagai alat komunikasi.
dengan kajian pragmatik. Hal itu Fungsi bahasa adalah alat komunikasi
karena ia mengeksplisitkan pragmatik manusia, baik secara tertulis maupun
merupakan kajian bahasa secara lisan (Wardhaugh dalam Chaer, 2010,
eksternal dalam mengkaji penggunaan hlm, 3-8). Terdapat dua macam

176
Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan BerkomunikasiPresiden Jokowi
melalui Cuplikan Video pada Saluran Youtube Metrotvnews
(Novi Izmi Liana & Asep Purwo Yudi Utomo)

komunikasi bahasa, yaitu komunikasi Dalam penelitian ini peneliti juga


searah dan komunikasi dua arah. menggunakan teknik catat. Teknik catat
Komunikasi searah terjadi jika digunakan ketika peneliti mencatat
komunikasi tersebut bersifat data yang dinilai sesuai dalam kajian
menginformasikan. Komunikasi dua analisis. Langkah-langkah yang
arah terjadi, misalnya dalam diskusi, dilakukan adalah sebagai berikut.
rapat, dan lain sebagainya. Variasi Menyimak merupakan langkah
bahasa terdiri dari lima macam gaya, pertama yang dilakukan dengan cara
yaitu gaya atau ragam baku, gaya atau memahami dan mempelajari objek yang
ragam resmi, gaya atau ragam usaha, diteliti, yaitu tuturan Presiden Jokowi
gaya atau ragam santai, dan gaya atau melalui cuplikan video pada channel
ragam akrab (Joss dalam Chaer, 2010, youtube Metrotvnews. Kemudian
hlm. 70). peneliti menenutukan tuturan yang
Dalam berkomunikasi sehari-hari dinilai menerapkan prinsip situasi
seorang penutur perlu memperhatikan tutur. Mencatat dilakukan setelah data
adanya situasi tutur. Dengan adanya dianggap cukup untuk dijadikan data
situasi tutur, maksud dari sebuah penelitian. Selanjutnya data tersebut
tuturan dapat diidentifikasikan dan dicatat dalam kartu data untuk
dipahami oleh mitra tututrnya. Selain selanjutnya dianalisis.
itu, situasi tutur juga mempengaruhi Sumber data dari penelitian ini
penutur untuk menentukan ragam diperoleh dari cuplikan video tuturan
bahasa yang sesuai digunakan ketika Presiden Jokowi pada channel youtube
tuturan itu terjadi. Metrotvnews. Sumber data penelitian
ini adalah cuplikan video pada channel
3. METODE PENELITIAN youtube Metrotvnews.
Penelitian yang dilakukan penulis
merupakan penelitian kualitatif dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode analisis Berdasarkan data yang telah
deskriptif. Metode analisis deskriptif dianalisis dalam penelitian ini
merupakan suatu metode yang diperoleh hasil penelitian tentang
berfungsi untuk mendeskripsikan situasi tutur dalam tuturan Presiden
suatu objek yang diteliti. Jokowi dalam cuplikan video pada
Metode pengumpulan data pada channel youtube Metrotvnews.
penelitian ini menggunakan metode Hasil penelitian tersebut
simak dan catat. Metode simak menjelaskan bahwa situasi tutur dapat
merupakan salah satu metode yang menghasilkan ragam tuturan yang
dapat digunakan dalam penelitian berbeda, yaitu penggunaan ragam
bahasa. Metode ini dilakukan dengan formal dan ragam santai. Ragam formal
cara menyimak penggunaan bahasa merupakan variasi bahasa yang
atas objek yang akan diteliti. Metode digunakan dalam situasi resmi, yaitu
simak digunakan dalam penelitian pada pidato kenegaraan, diskusi,
bahasa yang objek kajiannya berupa ceramah kenegaraan, dan rapat dinas.
percakapan antara penutur dan mitra Sedangkan ragam bahasa santai
tutur. merupakan variasi bahasa yang

177
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

digunakan dalam situasi tidak resmi. dan makna kalimat itu menurut kaidah
Ragam bahasa tersebut sering sintaksisnya. Produk tindak verbal dari
digunakan pada kegiatan sehari hari di tuturan tersebut adalah penggunaan
luar acara resmi, misalnya ketika ragam bahasa formal. Ragam bahasa
berbicara dengan keluarga atau teman. formal digunakan penutur karena
berada dalam situasi resmi yaitu dalam
4.1. Pemakaian Ragam Formal penyampaian pidato kenegaraan.
Pemakaian ragam formal Berdasarkan data tersebut dapat
digunakan dalam situasi tertentu untuk diperoleh pola tindak tutur Presiden
menciptakan interaksi yang santun dan Jokowi adalah dengan menggunakan
sesuai dengan kaidah. Hal itu ragam bahasa formal pada situasi
dikarenakan, ragam formal dianggap resmi, yaitu dalam penyampaian pidato
lebih santun ketika digunakan oleh kenegaraan. Penggunaan ragam bahasa
penutur kepada mitra tutur yang tepat formal digunakan untuk mendukung
dan sesuai dengan tujuan serta mitra tutur untuk mengidentifikasi
konteksnya. maksud tuturan yang sebenarnya.
Temuan dalam penelitian ini
Data 1 melengkapi penelitian sebelumnya,
Konteks: yaitu terdapat tindak tutur lokusi
presiden Jokowi hadir dalam dengan menggunakan ragam bahasa
pelantikan presiden dan wakil formal pada situasi resmi.
presiden. Beliau memberikan pidato
kenegaraan sebagai presiden RI periode Data 2
2019-2024 di depan para pimpinan Konteks:
negara. Presiden Jokowi menyampaikan
“Dalam dunia yang penuh risiko yang informasi di depan media massa untuk
sangat dinamis, kompetitif, kita harus terus memberikan pernyataan yang berkaitan
mengembangkan cara-cara baru, nilai- nilai penjagaan protokol kesehatan dan
baru.” keamanan covid-19 di bandara
Soekarno Hatta.
Penggalan tuturan tersebut “…Kemudian mengenai mitigasi kondisi
menunjukkan tuturan Presiden Jokowi tengah disiapkan dengan cepat dan sebaik-
dengan mitra tutur, yaitu para baiknya.”
pemimpin negara. Tujuan penutur
menyampaikan tuturan tersebut adalah Penggalan tuturan tersebut
untuk menyampaikan informasi menunjukkan tuturan Presiden Jokowi
kepada para pemimpin negara dengan mitra tutur, yaitu para
sekaligus menyampaikan pidato wartawan. Tujuan penutur
kenegaraan. Presiden Jokowi menyampaikan tuturan tersebut adalah
melakukan tindak tutur lokusi dengan untuk menyampaikan informasi
menggunakan bahasa baku yang kepada para wartawan berkaitan
sesuai dengan ragam bahasa formal. dengan penjagaan protokol kesehatan
Hal itu disebabkan penutur dan keamanan Covid-19 di Bandara
menyatakan atau mengucapkan sesuatu Soekarno Hatta. Presiden Jokowi
dengan kata dan makna dalam kamus melakukan tindak tutur performatif

178
Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan BerkomunikasiPresiden Jokowi
melalui Cuplikan Video pada Saluran Youtube Metrotvnews
(Novi Izmi Liana & Asep Purwo Yudi Utomo)

dengan menggunakan bahasa baku menyampaikan tuturan tersebut adalah


yang sesuai dengan ragam bahasa untuk menghimbau masyarakat
formal. Hal itu disebabkan penutur Indonesia untuk tetap di rumah dan
menyampaikan tuturan yang menerapkan hidup sehat. Presiden
pengutaraannya digunakan untuk Jokowi melakukan tindak tutur ilokusi
melakukan sesuatu. Produk tindak dengan menggunakan bahasa baku
verbal dari tuturan tersebut adalah yang sesuai dengan kaidah atau ragam
penggunaan ragam bahasa formal. bahasa formal. Hal itu disebabkan
Ragam bahasa formal digunakan tuturan yang disampaikan penutur
penutur karena berada dalam situasi mengandung maksud dan fungsi atau
resmi yaitu dalam berkomunikasi daya tuturan. Produk tindak verbal dari
dengan media massa. tuturan tersebut adalah penggunaan
Berdasarkan data tersebut dapat ragam bahasa formal. Ragam bahasa
diperoleh pola tindak tutur Presiden formal digunakan penutur karena
Jokowi adalah dengan menggunakan berada dalam situasi resmi, yaitu dalam
ragam bahasa formal pada situasi penyampaian informasi kepada
resmi, yaitu dalam penyampaian masyarakat.
informasi kepada wartawan. Berdasarkan data tersebut dapat
Penggunaan ragam bahasa formal diperoleh pola tindak tutur Presiden
digunakan untuk mendukung mitra Jokowi adalah dengan menggunakan
tutur untuk mengidentifikasi maksud ragam bahasa formal pada situasi
tuturan yang sebenarnya. resmi, yaitu dalam penyampaian
Temuan dalam penelitian ini infromasi kepada masyarakat.
melengkapi penelitian sebelumnya Penggunaan ragam bahasa formal
yaitu terdapat tindak tutur performatif digunakan untuk mendukung mitra
dengan menggunakan ragam bahasa tutur untuk mengidentifikasi maksud
formal pada situasi resmi. tuturan yang sebenarnya.
Temuan dalam penelitian ini
Data 3 melengkapi penelitian sebelumnya
Konteks: yaitu terdapat tindak tutur ilokusi
Presiden Jokowi menghimbau dengan menggunakan ragam bahasa
masyarakat tetap di rumah dan formal pada situasi resmi.
terapkan pola hidup sehat.
“Saat ini 209 negara di dunia termasuk Data 4
negara kita Indonesia sedang menghadapi Konteks:
tantangan yang tidak pernah terbayangkan Presiden Jokowi minta data kasus
sebelumnya.” covid- 19 transparan.
Penggalan tuturan tersebut “Saya minta data-data informasi betul-
menunjukkan tuturan Presiden Jokowi betul terintegrasi semua kementerian masuk
dengan mitra tutur yaitu masyarakat ke gugus tugas sehingga informasi itu
Indonesia melalui cuplikan video semuanya ada.”
berjudul “Jokowi Imbau Masyarakat Penggalan tuturan tersebut
Tetap di Rumah & Terapkan Pola menunjukkan tuturan Presiden Jokowi
Hidup Sehat”. Tujuan penutur dengan mitra tutur, yaitu kementerian

179
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

BUMN melalui cuplikan video berjudul melalui cuplikan video berjudul


“Jokowi Minta Data Kasus Covid-19 “Jokowi_Bansos Diberikan agar Warga
Transparan”. Tujuan penutur Tidak Mudik”. Tujuan penutur
menyampaikan tuturan tersebut adalah menyampaikan tuturan tersebut adalah
untuk meminta agar data terkait kasus untuk memberikan informasi bahwa
Covid-19 harus transparan. Presiden bantuan sosial diberikan kepada warga
Jokowi melakukan tindak tutur ilokusi jabodetabek agar warga tidak mudik.
dengan menggunakan bahasa baku Presiden Jokowi melakukan tindak
yang sesuai dengan kaidah atau ragam tutur ilokusi dengan menggunakan
bahasa formal. Hal itu disebabkan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah
tuturan yang disampaikan penutur atau ragam bahasa formal. Hal itu
mengandung maksud dan fungsi atau disebabkan tuturan yang disampaikan
daya tuturan. Produk tindak verbal dari penutur mengandung maksud dan
tuturan tersebut adalah penggunaan fungsi atau daya tuturan. Produk
ragam bahasa formal. Ragam bahasa tindak verbal dari tuturan tersebut
formal digunakan penutur karena adalah penggunaan ragam bahasa
berada dalam situasi resmi, yaitu dalam formal. Ragam bahasa formal
penyampaian informasi kepada digunakan penutur karena berada
masyarakat. dalam situasi resmi yaitu dalam
Berdasarkan data tersebut dapat penyampaian informasi kepada
diperoleh pola tindak tutur Presiden masyarakat.
Jokowi adalah dengan menggunakan Berdasarkan data tersebut dapat
ragam bahasa formal pada situasi diperoleh pola tindak tutur Presiden
resmi, yaitu dalam berkomunikasi Jokowi adalah dengan menggunakan
dengan kementerian BUMN. ragam bahasa formal pada situasi
Penggunaan ragam bahasa formal resmi, yaitu dalam berkomunikasi
digunakan untuk mendukung mitra dengan wartawan. Penggunaan ragam
tutur untuk mengidentifikasi maksud bahasa formal digunakan untuk
tuturan yang sebenarnya. mendukung mitra tutur untuk
Temuan dalam penelitian ini mengidentifikasi maksud tuturan yang
relevan dengan penelitian sebelumnya sebenarnya.
yaitu terdapat tindak tutur ilokusi Temuan dalam penelitian ini
dengan menggunakan ragam bahasa melengkapi penelitian sebelumnya,
formal pada situasi resmi. yaitu terdapat tindak tutur ilokusi
dengan menggunakan ragam bahasa
Data 5 formal pada situasi resmi.
Konteks:
Presiden Jokowi memberikan bansos Pemakaian Ragam Santai
agar warga tidak mudik. Pemakaian ragam santai
“Ya, tadi sudah saya sampaikan bahwa digunakan dalam situasi tidak resmi
bantuan sosial khusus untuk Jabodetabek untuk berbincang-bincang dengan
ini agar warga tidak mudik.” masyarakat dalam situasi tertentu. Hal
Penggalan tuturan tersebut itu dikarenakan, ragam santai dianggap
menunjukkan tuturan Presiden Jokowi lebih akrab ketika digunakan oleh
dengan mitra tutur yaitu wartawan penutur kepada mitra tutur yang tepat

180
Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan BerkomunikasiPresiden Jokowi
melalui Cuplikan Video pada Saluran Youtube Metrotvnews
(Novi Izmi Liana & Asep Purwo Yudi Utomo)

dan sesuai dengan tujuan serta dengan menggunakan ragam bahasa


konteksnya. santai pada situasi tidak resmi.

Data 6 Data 7
Konteks: Konteks:
Presiden Jokowi hadir dalam acara Presiden Jokowi hadir dalam
musyawarah bersama rakyat. beliau acara diskusi bersama rakyat. Beliau
ingin menanyakan beberapa informasi sedang
kepada masyarakat dan beberapa orang menanyakan suatu informasi kepada
diberikan kesempatan untuk salah satu masyarakat yang hadir.
berkomunikasi secara langsung. P1: Anak saya empat, telurnya empat, satu-
P1: Biasanya yang saya suruh maju ke sini, satu.
saya beri sepeda. P2: Anaknya empat? Telurnya satu, satu,
P2: Sekarang dikasih mobil ya, Pak? satu? Tiap hari diteluri terus?
Penggalan tuturan tersebut Penggalan tuturan tersebut
menunjukkan interaksi antara Presiden menunjukkan interaksi antara rakyat
Jokowi (P1) dengan rakyat (P2). Tujuan (P1) dengan Presiden Jokowi (P2).
penutur menyampaikan tuturan Tujuan penutur menyampaikan tuturan
tersebut untuk menanyakan informasi tersebut untuk menarik perhatian
kepada rakyat (P2). Presiden Jokowi kepada rakyat (P1). Presiden Jokowi
melakukan tindak tutur perlokusi melakukan tindak tutur perlokusi
dengan menggunakan bahasa santai dengan menggunakan bahasa santai
untuk berbincang-bincang. Hal itu untuk berbincang-bincang. Hal itu
disebabkan tuturan yang disampaikan disebabkan tuturan yang disampaikan
penutur memiliki efek atau daya penutur memiliki efek atau daya
pengaruh. Produk tindak verbal dari pengaruh. Produk tindak verbal dari
tuturan tersebut adalah penggunaan tuturan tersebut adalah penggunaan
ragam bahasa santai. Ragam bahasa ragam bahasa santai. Ragam bahasa
santai digunakan penutur karena santai digunakan penutur karena
berada dalam situasi santai yaitu dalam berada dalam situasi santai yaitu dalam
perbincangan penutur dengan perbincangan penutur dengan
rakyatnya. rakyatnya.
Berdasarkan data tersebut dapat Berdasarkan data tersebut dapat
diperoleh pola tindak tutur Presiden diperoleh pola tindak tutur Presiden
Jokowi adalah dengan menggunakan Jokowi adalah dengan menggunakan
ragam bahasa santai pada situasi tidak ragam bahasa santai pada situasi tidak
resmi, yaitu dalam berkomunikasi resmi, yaitu dalam berkomunikasi
dengan rakyat. Penggunaan ragam dengan rakyat. Penggunaan ragam
bahasa santai digunakan untuk bahasa santai digunakan untuk
menciptakan keakraban antara Presiden menciptakan keakraban antara Presiden
Jokowi dengan rakyat.yang sebenarnya. Jokowi dengan rakyat.yang sebenarnya.
Temuan dalam penelitian ini Temuan dalam penelitian ini
melengkapi penelitian sebelumnya melengkapi penelitian sebelumnya,
yaitu terdapat tindak tutur perlokusi yaitu terdapat tindak tutur perlokusi

181
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

dengan menggunakan ragam bahasa yaitu terdapat tindak tutur perlokusi


santai pada situasi tidak resmi. dengan menggunakan ragam bahasa
santai pada situasi tidak resmi.
Data 8
Konteks: 5. PENUTUP
Presiden Jokowi hadir dalam 5.1. Simpulan
acara diskusi bersama rakyat. Beliau Berdasarkan hasil penelitian
sedang memberikan suatu informasi mengenai situasi tutur pada perbedaan
kepada salah satu masyarakat yang berkomunikasi Presiden Jokowi pada
hadir. channel youtube Metrotvnews dapat
P1: Tapi, nanti tahun depan Ibu ditambah disimpulkan sebagai berikut.
dua kali lipat, mau nggak? Pola tuturan Presiden Jokowi
P2: Woh, mau banget, Pak! Muauu dalam situasi resmi dengan mitra tutur,
buanget! Nggak Cuma mau, Pak! yaitu pemimpin negara, wartawan, dan
P1 : Bener? Mau banget? atau masyarakat melalui media massa
P2 : Buanget, buangeeeet, Pak! menggunakan tindak tutur lokusi,
Penggalan tuturan tersebut ilokusi, dan performatif. Tuturan
menunjukkan interaksi antara Presiden tersebut disesuaikan dengan tujuan
Jokowi (P1) dengan rakyat (P2). Tujuan yang ingin disampaikan oleh penutur.
penutur menyampaikan tuturan Produk tindak verbal dari tuturan
tersebut untuk menanyakan informasi tersebut adalah penggunaan ragam
kepada rakyat (P2). Presiden Jokowi bahasa formal. Penggunaan ragam
melakukan tindak tutur perlokusi bahasa formal digunakan untuk
dengan menggunakan bahasa santai mendukung mitra tutur untuk
untuk berbincang-bincang. Hal itu mengidentifikasi maksud tuturan yang
disebabkan tuturan yang disampaikan sebenarnya.
penutur memiliki efek atau daya Pola tuturan Presiden Jokowi
pengaruh. Produk tindak verbal dari dalam situasi tidak resmi dengan mitra
tuturan tersebut adalah penggunaan tutur, yaitu rakyat secara langsung
ragam bahasa santai. Ragam bahasa menggunakan tindak tutur perlokusi.
santai digunakan penutur karena Tuturan tersebut disesuaikan dengan
berada dalam situasi santai yaitu dalam tujuan yang ingin disampaikan oleh
perbincangan penutur dengan penutur. Produk tindak verbal dari
rakyatnya. tuturan tersebut adalah penggunaan
Berdasarkan data tersebut dapat ragam bahasa santai. Penggunaan
diperoleh pola tindak tutur Presiden ragam bahasa santai digunakan untuk
Jokowi adalah dengan menggunakan menciptakan keakraban antara Presiden
ragam bahasa santai pada situasi tidak Jokowi dengan rakyat yang sebenarnya.
resmi, yaitu dalam berkomunikasi
dengan rakyat. Penggunaan ragam 5.2. Saran
bahasa santai digunakan untuk Berdasarkan hasil penelitian
menciptakan keakraban antara Presiden tersebut, peneliti memberikan saran,
Jokowi dengan rakyat yang sebenarnya. antara lain :
Temuan dalam penelitian ini Penggunaan ragam bahasa perlu
melengkapi penelitian sebelumnya memperhatikan penutur dan mitra

182
Analisis Situasi Tutur dalam Perbedaan BerkomunikasiPresiden Jokowi
melalui Cuplikan Video pada Saluran Youtube Metrotvnews
(Novi Izmi Liana & Asep Purwo Yudi Utomo)

tutur, tujuan, konteks, dan tuturan. 6/


Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman Rembe, P. K. (2019). Tindak Ilokusi
dalam penggunaan tuturan. Dalam Film Divergent Series
Dalam berkomunikasi sangat Insurgent Karya Robert Schwentke
penting untuk memperhatikan situasi (Suatu Analisis Pragmatik). Jurnal
tutur. Hal itu dikarenakan agar maksud Elektronik Fakultas Sastra
tuturan tersampaikan dan dapat Universitas Sam Ratulangi.
diterima dengan baik.
Rustono. (1999). Pokok-pokok pragmatik.
IKIP Semarang Press.
DAFTAR PUSTAKA
Saraswati, D. A. (2017). TINDAK
TUTUR ILOKUSI DALAM
Anzalia, S. (2019). Analisis Tindak Tutur
DIALOG FILM
dan Nilai Moral dalam Novel “Wa
ASSALAMUALAIKUM BEIJING
Nasiitu Anni Imroah” (Kajian
KARYA GUNTUR
Pragmatik). IAIN Salatiga.
SOEHARJANTO.
Chaer, A. (2010). Sosiolinguistik
Sari, D. R. (2017). Interaksi Belajar
Perkenalan Awal.
Mengajar Guru dan Siswa di SMP
Danty. (2017). Tindak Tutur Direktif dan Negeri 1 Pancur Batu : Kajian.
Strategi Bertutur dalam Bahasa Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif
Minangkabau Oleh Remaja Dalam Interaksi Belajar Mengajar
Antarkawan Sebaya Pada Komunikasi Guru Dan Siswa Di Smp Negeri 1
Tidak Resmi di Kota Padang. Pancur Batu: Kajian Pragmatik.
Darwis, A. (2019). Tindak Tutur Direktif Sirigar, A. S. (2017). Analisis Tindak
Guru Di Lingungan SMP Negeri Tutur Direktif dalam Ringkasan
19 PALU : Kajian Pragmatik. Dialog Film Habibie dan Ainun Karya
Bahasa dan Sast, 4(2), 21–30. Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah
Iriani, D. A. (2017). Analisis Pragmatik Ismail. Universitas
Tindak Tutur Penolakan Mahasiswi di Muhammadiyah Sumatera Utara
Kos Seruni III Pabelan Kartasura, Medan.
Surakarta. [Universitas Stambo, R., & Ramadhan, S. (2019).
Muhammadiyah Surakarta]. Tindak Tutur Ilokusi Pendakwah
http://eprints.ums.ac.id/54519/ Dalam Program Damai
Leech. (2011). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Indonesiaku di TV One. Basindo, 3,
Universitas Indonesia. 250–260.
Rachmawati, D. (2018). Tindak tutur Susilawati. (2017). Tindak tutur ilokusi
ilokusi dalam acara kuis “WIB” ekspresif tokoh Umar Ibnu Khattab
episode 9 Juli 2018 di NET TV. dalam film Omar: Kajian pragmatik
Kajian Linguistik, 5(3), 1–23. dalam film omar episode 30.
Rahma, A. N. (2018). Analisis tindak Syahid, A., & Bumigora, U. (2019).
tutur ilokusi dalam dialog film Journal on Language and Literature
animasi Meraih Mimpi. Jurnal MAKNA IMPERATIF DALAM
Unair, 2(2), 13–24. TINDAK TUTUR Journal on
http://repository.unair.ac.id/2727 Language and Literature ISSN

183
Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021: 173-184

23389362. 5(2), 133–139.


Tri Rina Budiwati. (2017). Kesantunan
Berbahasa Mahasiswa dalam
Berinteraksi dengan Dosen di
Universitas Ahmad Dahlan :
Analisis Pragmatik Abstrak. the
5Th Urecol Proceeding, February,
557–571.
Waljinah, S., Prayitno, H. J., Purnomo,
E., Rufiah, A., & Kustanti, E. W.
(2019). Tindak Tutur Direktif
Wacana Berita Online: Kajian
Media Pembelajaran Berbasis
Teknologi Digital. SeBaSa, 2(2),
118.
https://doi.org/10.29408/sbs.v2i2
.1590
Yulia, A., Sianturi, D. L., & Pertiwi, R.
(2019). Analisis Kesantunan
Berbahasa Peserta Didik Berdasarkan
Kajian Pragmatik dalam Proses
Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Kelas X IPA 2 SMAN 7 Binjai ,
Sumatera Utara. 6–10.

184

Anda mungkin juga menyukai