Anda di halaman 1dari 7

Vol 1 No 2 Jurnal Pembelaran, p-ISSN 2774-6224

Juli 2021 PELITA Linguistik dan Sastra e-ISSN 2774-664X

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WAWANCARA KURSI


KOSONG DI ACARA MATA NAJWA

1 2*
Lailatul Khomsiyah , Agus Purnomo Ahmad Putikadyanto
1’2
IAIN Madura
E-Mail: aguspurnomo@iainmadura.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan ilokusi yang ada pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata
Najwa. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode deksriptif. Data penelitian ini diperoleh dari tuturan Najwa
Shihab yang mewawancarai kursi kosong, tempat Menteri Kesehatan Terawan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik catat. Sumber data diperoleh dari Tuturan Wa-
wancara Kursi Kosong pada kanal youtube Najwa Shihab. Dalam penelitian ini, bisa ditemukan bahwa pada acara
Mata Najwa Menanti Terawan, terdapat empat jenis tindak tutur ilokusi, yaitu asertif, direktif, ekspresif dan komisif.

Kata Kunci: Tindak tutur, ilokusi, Mata Najwa

PENDAHULUAN peluit, bunyi kentongan, cahaya, dan


Manusia adalah makhluk yang sosial sebagainya. Supaya komunikasi berjalan
yang memerlukan interaksi dengan dengan baik, maka diperlukan bahasa yang
sesamanya. Sesuai kodratnya itu, baik dan benar (Apriani A M, Setiawan, and
manusiapun perlu berkomunikasi dalam Saddhono 2018). Bahasa yang baik adalah
kesehariannya. Entah itu dengan keluarga, bahasa yang bisa menyesuaikan dengan
teman, masyarakat dan yang lainnya. Itulah situasi dan kondisi ketika melakukan
sebabnya, komunikasi dianggap sebagai komunikasi. Sedangkan bahasa yang benar
kebutuhan yang sangat mendasar bagi adalah bahasa yang sesuai kaidah
manusia (Zaimar and Harahap 2009). kebahasaan (Depdikbud 1998).
Dengan adanya komunikasi jugalah manusia Jika dikaji lebih dalam lagi, komunikasi bukan
bisa mendapat informasi, baik lisan maupun hanya suatu interaksi yang berupa pernyataan
tulis (Setiawan 2018). Komunikasi lisan saja. Namun, juga sebagai bentuk segala
merupakan komunikasi langsung antara pengekspresian yang dilakukan oleh manusia
penutur dengan mitra tutur, sedangkan melalui sebuah tindak tutur, misalnya untuk
komunikasi tulis merupakan komunikasi menyatakan pendapat, perasaan, emosi dan se-
yang disampaikan melalui tulisan. Selain itu, bagainya. Untuk berkomunikasi, manusia
terdapat dua macam pembagian jenis membutuhkan bahasa sebagai alat untuk
komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan menyampaikan maksud penutur terhadap mitra
nonverbal (Chaer and Agustina 1995). tuturnya dan hal ini disebut sebagai peristiwa
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang tindak tutur (Dwijayanti 2019). Peristiwa tin-
menggunakan bahasa sebagai alatnya, dak tutur sendiri merupakan proses berlang-
sedangkan komunikasi nonverbal adalah sungnya komunikasi dalam suatu bentuk ujaran
komunikasi yang menggunakan alat yang melibatkan penutur dan mitra tutur
penunjang selain bahasa, contohnya seperti

1
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, orang lain melakukan sesuatu (Wisman 2017).
tempat dan situasi tertentu (Chaer 2010). Teori tindak tutur menjelaskan bagaimana cara
Ilmu bahasa yang mengkaji tentang per- menggunakan bahasa sebagai alat untuk men-
istiwa tindak tutur adalah studi pragmatik. capai tujuan dan bagaimana mitra tutur me-
Pragmatik merupakan suatu studi yang memba- nyimpulkan maksud dari si penutur. Sing-
has bahasa sebagai suatu proses berkomunikasi katnya, bagaimana cara orang memanfaatkan
(Parker 1986). Pendapat lain mendefinisikan tuturannya untuk melakukan sesuatu, itu dise-
pragmatik sebagai salah satu cabang ilmu ba- but tindak tutur (Tarigan 1986).
hasa yang mempelajari dan mendalami bahasa Teori tindak tutur dikembangkan oleh
manusia sebagai pengunaan bahasa yang terikat Austin pada tahun 1962. (Austin 1965) menga-
oleh konteks yang menjadi latar belakang dari takan bahwa Ketika kita berbicara, maka kita
bahasa tersebut (Mey 1993). Menurut (Yule melakukan tindakan tertentu. “How to do
2006), pragmatik adalah studi tentang hub- Things with World” adalah buku Austin yang
ungan antara bentuk-bentuk linguistik dan menyatakan bahwa Austin menganut teori tiga
pemakai bentuk-bentuk itu. Dengan kata lain, komponen dalam tindak tutur, yaitu lokusi se-
studi pragmatik membahas bahasa dari segi bagai tindakan untuk menyatakan sesuatu,
konteks situasi dan kondisi dalam peristiwa tin- ilokusi sebagai tindakan untuk mempengaruhi
dak tutur. Sehingga fokus kajian pragmatik di dan perlokusi sebagai tindakan untuk
sini adalah mengkaji maksud dari penutur, baik melakukan sesuatu.
yang tersurat maupun tersirat. Sementara itu, Searle yang merupakan
Salah satu topik utama yang dibahas da- murid Austin mengembangkan teori tersebut di
lam pragmatik adalah tindak tutur. Ilmu prag- dalam bukunya “Specch Act, and Eassy in the
matik diartikan sebagai bidang ilmu yang di da- Philosophy of Language” yang membagi tin-
lamnya mempelajari maksud ujaran (makna dak tutur juga dalam tiga komponen. Pertama,
secara konteks), bukan makna apa yang diujar- lokusioner yang merupakan tindakan dalam
kan (makna secara semantik) (Fajra et al. 2020). mengatakan suatu ujaran dan tuturan ini di-
Contoh ujaran pragmatik dalam tindak tutur, tuturkan oleh penutur hanya untuk menginfor-
“Saya lapar”, maka dipahami bahwa si penutur masikan suatu hal, tanpa maksud tertentu.
bisa jadi bukan hanya memberi informasi, Kedua, ilokusioner merupakan suatu tindak tu-
tetapi juga meminta makanan terhadap mitra tu- tur yang di dalamnya mengandung maksud ter-
tur. Hal itu menunjukkan bahwa dalam tentu atau bisa dikatakan penutur mengharap-
penggunaan bahasa, seorang penutur tidak kan respons dari mitra tutur. ketiga, perloku-
hanya menyampaikan informasi belaka, tetapi sioner merupakan tindak tutur dengan maksud
memiliki kemungkinan melakukan tindakan mempengaruhi mitra tutur, sehingga mitra tutur
tertentu. Artinya dengan menggunakan bahasa, melakukan apa yang dimaksud penutur. Dari te-
manusia bisa melakukan sesuatu atau membuat ori tersebut, Tindakan ilokusi merupakan pusat

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

2
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

tindakan atau sumber makna yang ada pada ke- Najwa tersebut. Sehingga akan jelas maksud
tiganya. Sehingga Searle mengembangkannya secara pragmatis dari tuturan Najwa Shihab.
menjadi lima tindak tutur ilokusi, di antaranya:
asertif, komisif, direktif, ekspresif dan METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
deklaratif.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kualitatif dengan jenis deksriptif. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tuturan
tindak ilokusi banyak ditemukan. Baik secara
ilokusi yang muncul pada acara Mata Najwa.
lisan maupun tulisan, baik secara tatap muka
maupun virtual atau melalui media, seperti tel- Objek penelitian ini adalah tuturan yang ditutur-
kan oleh tuan rumah Mata Najwa, yaitu Najwa Shihab
evisi, berbagai platform online dan sebagainya.
dalam acara Mata Najwa pada tanggal 28 September
Salah satu yang cukup menarik dibahas adalah
2020 dengan tema #MataNajwaMenantiTerawan.
tindak ilokusi pada wawancara kursi kosong di
Penulis akan meneliti tentang jenis tindak tutur
acara Mata Najwa. Saat sekitar dua bulan yang
lalu, ketika kasus Covid-19 makin meningkat di ilokusi yang dituturkan Najwa Shihab untuk Tera-
wan. Teknik pengumpulan data dalam
Indonesia, Najwa Shihab yang merupakan tuan
penelitian ini adalah teknik simak bebas libat
rumah sekaligus presenter di acara Mata Najwa
mengundang Menteri Kesehatan (Menkes) cakap (SBLC) dan teknik catat. Sumber data
penelitian ini berupa tuturan Mata Najwa yang
Terawan untuk membahas terkait penanganan
diperoleh dari rekaman video kanal youtube
Covid-19. Namun, alih-alih menerima un-
dangan, Terawan sama sekali tidak merespons Najwa Shihab.
undangan tersebut meski berkali-kali telah HASIL DAN PEMBAHASAN
diundang. Sehingga pada akhirnya, Najwa Seperti yang sudah dijelaskan sebe-
Shihab berinisiatif untuk tetap menyiarkan seg- lumnya bahwa Searle membagi jenis tindak tutur
men seputar Covid-19 dengan mewawancarai ilokusi menjadi lima, akan tetapi dalam penerapan
kursi kosong, seolah-olah ada Terawan di sana. ilokusi di Mata Najwa ada empat tindak tutur ilokusi,
Dari pemaparan tersebut bisa dipahami yaitu asertif, direktif, ekspresif dan komisif yang akan di-
bahwa Najwa Shihab telah melakukan tindak jelaskan pada pembahasan berikut ini:
ilokusi dengan mengharapkan respons Terawan 1. Representatif atau asertif (representatives or as-
dari seluruh apa yang dipaparkannya di acara sertives)
Mata Najwa. Dalam penelitian ini, tuturan Tindak tutur ilokusi asertif merupakan tin-
difokuskan kepada tuturan Najwa Shihab dalam dak tutur yang berupa representatif dari ke-
mewawancarai kursi percayaan seorang penutur (Achsani 2019).
kosong sebagai tindak ilokusi yang bukan Pada jenis tindak tutur ini, nilai kebenaran ada-
hanya akan dipahami Terawan, tetapi juga se- lah yang terpenting. Sehingga penutur melibat-
luruh pemirsa yang menonton acara Mata kan dunia yang dipercayainya dan apa yang dia
anggap sebagai kebenaran akan dia katakan

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

3
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

pada tuturannya. Termasuk jenis tindak tutur ini kan mengenai masa depan, sehingga menjadi-
adalah menyatakan, menyimpulkan, kan dunia sesuai dengan kata-kata melalui mi-
melaporkan, mengklaim, menuntut, mengeluh, tra tuturnya. Contohnya seperti nasehat,
dan mengemukakan pendapat. Seperti dalam tu- perintah, pertanyaan, permintaan, penawaran,
turan: dan pemesanan. Seperti dalam tuturan:
Najwa: “Inilah kursi dan panggung Mata Najwa: “Mengapa Anda hilang, Pak?
Najwa untuk pak Terawan” Anda minim sekali muncul di depan
Konteks: Tuturan tersebut merupakan ba- publik memberi penjelasan selama pan-
gian dari pembukaan Najwa Shihab di acara Mata demi.”
Najwa yang mempersilakan pak Terawan untuk Konteks: Tuturan tersebut dituturkan
berbicara. Meskipun kenyataannya yang ada han- karena selama pandemi pak Terawan tidak
yalah kursi kosong tanpa pak Terawan. pernah muncul di depan publik memberi kejela-
Tuturan dari Najwa Shihab tersebut meru- san tentang kondisi Indonesia dalam melawan
pakan sebuah pernyataan sekaligus tuntutan un- Covid-19.
tuk pak Terawan. Pernyataan bahwa kursi dan Tuturan tersebut merupakan pertanyaan publik
panggung Mata Najwa sudah dipersiapkan oleh kepada pak Terawan, sekaligus mengandung
tim Mata Najwa dan tuntutan agar pak Terawan harapan agar pak Terawan mau memberi pen-
bersedia untuk merespons tuturan tersebut yang jelasan tentang keadaan dan bagaimana cara pe-
berupa kesediaan untuk menjawab ataupun ber- nanganan Covid-19 yang kian hari terus
bicara mengenai isu-isu tentang Covid-19 di Indo- meningkat. Sebab yang paling berwenang dan
nesia. seharusnya berbicara sekaligus menenangkan
2. Direktif (directives) publik yang sedang ketakutan akan virus ini
Tindak tutur ilokusi direktif merupakan adalah kebijakan dari Menteri Kesehatan, yaitu
jenis tindak tutur yang berfungsi memengaruhi pak Terawan sendiri. Ragam-ragam pertanyaan
(Masyita 2018). Artinya, ketika seorang penutur yang digunakan Najwa Shihab dapat membuat
melakukan sebuah tindak tutur, maka si mitra tu- mitra tutur bersemangat untu menjawab
tur akan melakukan sesuatu yang berkaitan (Zamahsari, Putikadyanto, and Ansori 2021)
dengan tuturan tersebut. Arahan adalah suatu tin- 3. Ekspresif (expressive)
dak tutur yang ditujukan kepada mitra tutur un- Tindak tutur ekspresif merupakan tin-
tuk memengaruhi dan membuat dia melakukan dak tutur yang dilakukan sebagai hasil dari
sesuatu. Tindak tutur jenis ini bisa dikatakan se- suatu tuturan berdasarkan psikologis dari penu-
bagai sebuah bentuk harapan atau keinginan pe- tur, berupa rasa senang, gembira, kesedihan,
nutur, agar mitra tutur melakukan sesuatu yang kekecewaan, rasa suka dan tidak suka, dan se-
dikatakannya. Dalam penggunaannya, penutur bagainya (FADIANA 2019). Tindak tutur jenis
bermaksud memperoleh beberapa tujuan tinda- ini, tidak ada hubungan antara kata-kata yang
dituturkan dengan dunia pada area penutur.

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

4
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

Contohnya berupa menyalahkan, memberi Cheko, Polandia, Brazil, Cili, Pakistan dan
selamat, meminta maf, berterima kasih, dan yang lainnya. Pertanyaan saya pak, apakah
memuji. Seperti pada tuturan: penanganan kita lebih baik dari negara-
Najwa: “Angka kematian Nakes (tenaga negara yang Menkesnya mundur itu? Bukan
kesehatan) di Indonesia sangat tinggi hanya desakan ke Presiden, tetapi publik-di
dan masih terus naik. Bukankah Menkes antaranya lewat petisi-meminta kebesaran
seharusnya menjadi pelindung dan pem- hati Anda untuk mundur saja atau bagaimana
bela utama Nakes?” Anda meyakinkan publik bahwa Anda me-
Konteks: Tuturan tersebut dituturkan mang layak untuk tetap menduduki posisi
karena data dan fakta menunjukkan angka ke- yang berat ini?”
matian Nakes semakin tinggi, tetapi tidak ada Konteks: Tuturan tersebut dituturkan karena
langkah pasti dan jelas mengenai penanganan publik melihat betapa tidak kompetennya pak Tera-
yang dilakukan oleh Menkes. wan dalam menangani Covid-19. Sehingga publik
Tuturan tersebut merupakan bentuk memita pak Terawan agar mundur saja dari jab-
kegelisahan dan kekecewaan publik kepada pak atannya.
Terawan, karena tidak segera tanggap terhadap Tuturan tersebut merupakan bentuk dari se-
persoalan Covid-19 sedari awal dan minimnya buah ancaman dari publik kepada pak Terawan, agar
APD bagi Nakes. Sehingga hal tersebut me- dia bisa lebih tanggap dan bijak terhadap penanganan
nyebabkan banyak Nakes gugur. Dalam hal ini, Covid-19. Apabila dirasa tidak sanggup, maka pak
publik menyalahkan pak Terawan karena di- Terawan diminta untuk mundur dan mencopot jab-
anggap tidak serius dalam menangani Covid- atannya secara sukarela seperti Menkes negara-
19. negara yang telah disebutkan di atas.
4. Komisif (commissives)
Tindak tutur komisif merupakan sebuah KESIMPULAN
Berdasarkan analisis penerapan ilokusi
bentuk tindak tutur yang menekankan sebuah
dalam acara Mata Najwa pada segmen Mata
dorongan bagi penutur untuk melakukan hal-hal Najwa Menanti Terawan, dapat disimpulkan
di masa depan (Andrasari and Muzammil 2017). bahwasannya dari jenis tindak tutur ilokusi
Tindak tutur jenis ini mengungkapkan maksud menurut Searle, dalam acara tersebut terdapat
dari penutur untuk melakukan sesuatu, tetapi empat tindak tutur ilokusi. Di antaranya adalah
lebih darurat dari bentuk tindak ilokusi direktif. tindak tutur ilokusi asertif, direktif, ekspresif
Contohnya termasuk janji, penolakan, an- dan komisif.
Dalam tindak tutur asertif terdapat pada
caman, sumpah, dan tawaran. Seperti dalam tu-
tuturan dari Najwa Shihab tersebut merupakan se-
turan: buah pernyataan sekaligus tuntutan untuk pak
Najwa: “Pak Terawan, ada banyak Menteri Terawan. Pernyataan bahwa kursi dan panggung
Kesehatan mundur karena penanganan Mata Najwa sudah dipersiapkan oleh tim Mata
Covid-19. Misalnya Menkes New Zealand, Najwa dan tuntutan agar pak Terawan bersedia

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

5
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

untuk merespons tuturan tersebut yang berupa Penggunaan Tindak Tutur Asertif Dan
kesediaan untuk menjawab ataupun berbicara Ekspresif.” Lingua 15(1):23–35.
mengenai isu-isu tentang Covid-19 di Indonesia. Andrasari, Liska, and Muzammil. 2017.
Dalam tindak tutur direktif terdapat pada “TINDAK TUTUR KOMISIF DALAM
pertanyaan publik kepada pak Terawan, DEBAT PILKADA KABUPATEN
sekaligus mengandung harapan agar pak Tera- SAMBAS TAHUN 2015 .” Jurnal
wan mau memberi penjelasan tentang keadaan Pendidikan Dan Pembelajaran
dan bagaimana cara penanganan Covid-19 yang Khatulistiwa 6(4).
kian hari terus meningkat. Sebab yang paling Apriani A M, Sarah B., Budhi Setiawan, and
berwenang dan seharusnya berbicara sekaligus Kundharu Saddhono. 2018.
menenangkan publik yang sedang ketakutan “PENGGUNAAN BAHASA
akan virus ini adalah kebijakan dari Menteri INDONESIA PADA DISKUSI SISWA
Kesehatan, yaitu pak Terawan sendiri. SMANEGERI 4 SURAKARTA :
Dalam tindak tutur ekspresif terdapat KAJIAN DENGAN PRINSIP KERJA
pada bentuk kegelisahan dan kekecewaan pub- SAMA GRICE DAN RELEVANSINYA
lik kepada pak Terawan, karena tidak segera SEBAGAI BAHAN AJAR
tanggap terhadap persoalan Covid-19 sedari KETERAMPILAN BERBICARA.”
awal dan minimnya APD bagi Nakes. Sehingga Sastra Indonesia Dan Pengajarannya
hal tersebut menyebabkan banyak Nakes gugur. 6(1):281–301.
Dalam hal ini, publik menyalahkan pak Tera- Austin. 1965. How to Do Things with Words.
wan karena dianggap tidak serius dalam me- New York: Oxford University Press.
nangani Covid-19. Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta:
Dalam tindak tutur komisif terdapat Rineka Cipta.
pada bentuk dari sebuah ancaman dari publik kepada Chaer, Abdul, and Leoni Agustina. 1995.
pak Terawan, agar dia bisa lebih tanggap dan bijak Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
terhadap penanganan Covid-19. Apabila dirasa tidak Depdikbud. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa
sanggup, maka pak Terawan diminta untuk mundur Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
dan mencopot jabatannya secara sukarela seperti Dwijayanti, Tutut Ayu. 2019. “TINDAK
Menkes negara-negara yang telah disebutkan di atas. TUTUR ILOKUSI PESERTA DIDIK
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa DALAM PEBELAJARAN BAHASA
tindak tutur ilokusi yang dimaksud oleh Najwa INDONESIA.” Prosiding Seminar
Shihab yang juga merupakan aspirasi-aspirasi Nasional Bahasa Dan Sastra Indonesia
rakyat Indonesia kepada Menkes pak Terawan (SENASBASA) 3(2).
adalah tentang harapan, keinginan dan juga per- FADIANA, Rima. 2019. Tindak Tutur
mintaan publik agar penanganan terhadap Ekspresif Dalam Acara Selebriti on the
Covid-19 lebih diperhatikan dan ditingkatkan Way Sesi Ahmad Dhani. Jember: FKIP
lagi. Program Studi Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Bahasa Dan Seni.
Achsani, Ferdian. 2019. “Aspek Moralitas Fajra, Melda, Nizwardi Jalinus, Jalius Jama,
Dalam Anime Captain Tsubasa Melalui and Oskah Dakhi. 2020.

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

6
PELITA: Jurnal Pembelajaran, Linguistik dan Sastra
Vol 1, No 2, Juni 2021

“PENGEMBANGAN MODEL
KURIKULUM SEKOLAH INKLUSI
BERDASARKAN KEBUTUHAN
PERSEORANGAN ANAK DIDIK.”
Jurnal Pendidikan 21(1):51–63.
Masyita, Masyita. 2018. “Analisis Tindak
Tutur Direktif Anak Usia Prasekolah
Dalam Berbahasa Indonesia.”
Mey, L. J. 1993. Pragmatics: An Intoduction.
Oxford: Blackwell Publisher Ltd.
Parker, F. 1986. Linguistics for NonLinguist.
London: Tylor and Francis, Ltd.
Setiawan, Daryanto. 2018. “Dampak
Perkembangan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Terhadap Budaya.” JURNAL
SIMBOLIKA: Research and Learning in
Communication Study 4(1):62.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Dasar-Dasar
Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.
Wisman, Yossita. 2017. “KOMUNIKASI
EFEKTIF DALAM DUNIA
PENDIDIKAN.” Jurnal Nomosleca 3(2).
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zaimar, Okke Kusuma Sumantri, and Ayu
Basoeki Harahap. 2009. Telaah Wacana.
Depok: Komodo Books.
Zamahsari, Gamal Kusuma, Agus Purnomo
Ahmad Putikadyanto, and Redhitya
Wempi Ansori. 2021. “RAGAM
PERTANYAAN DAN TEKNIK
BERTANYA PENGAJAR BIPA
DALAM INTERAKSI
PEMBELAJARAN DI KELAS.”
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia 2(2):125.

1
Lailatul Khomsiyah , Tindak Tutur Ilokusi pada Wawancara Kursi Kosong di Acara Mata Najwa
Agus Purnomo Ahmad
2
Putikadyanto

Anda mungkin juga menyukai