Anda di halaman 1dari 18

BAHASA DAN MASYARAKAT

(MASYARAKAT TUTUR, PERISTIWA


TUTUR DAN TINDAK TUTUR)
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Nopita (202121500021)
Indah Yunita (202121500553)

Dosen Pengampu :
S.S Yolanda, S.S., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
MATERI
PEMBAHASA
N1
MASYARAKAT
TUTUR
Manusia dapat berkumpul dalam kelompok atas dasar satu atau beberapa sebab, misalnya
karena terdapat kesamaan sosial, keagamaan, budaya, kekeluargaan, pekerjaan dan lain-
lain. Suatu kelompok bisa jadi bertahan sementara ataupun kekal. Anggota suatu kelompok
tidaklah menentu, artinya, mereka bisa datang dan pergi dan dapat juga menjadi anggota
kelompok lain. Perasaan individu tentang identitas diri saling berhubungan dengan
perasaannya tentang kelompok di tempat ia menjadi anggota, baik keterlibatannyal dalam
kelompok berperan penting maupun tidak. Jenis kelompok yang dikaji dalam
Sosiolinguistik ialah yang disebut dengan istilah masyarakat tutur
Masyarakat tutur menurut pengertian tersebut adalah sekelompok orang (secara
sosialgeografis) yang anggotanya :
(1) berkomunikasi dengan satu sama lain,
(2) berkomunikasi secara konsisten dan
(3) semua berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Variasi bahasa atau Dialek kemudian mengambil tempat tidak dengan anggota
penutur suatu bahasa, apa maksud dengan memiliki bahasa yang sama? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, Weisgerber lebih lanjut meninjau hubungan antara
bahasa dan masyarakat sebagai berikut.
A. Bahasa dan Masyarakat Tutur

Keberadaan suatu masyarakat tutur atau masyarakat bahasa tidak serta


merta terjadi secara alamiah atau berdasarkan ketentuan lain yang dibuat
manusia, tetapi eksistensinya dibangun oleh penggunaan bahasanya dalam
interaksi dengan bahasa ibu. Hubungan antara masyarakat bahasa dan
bahasa ibu untuk keduanya merupakan hubungan yang saling mendukung
dan jaga dalam penelitian tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu,
penelitian linguistik juga mencakup kajian tentang masyarakat bahasa
sebagai bagian integral penelitian.
B. Bahasa Sebagai Suatu Proses Palam Sebuah Komunitas

Keberadaan suatu bahasa dapat dilihat dari keterikatannya dengan sebuah


masyarakat tutur, dan keadaan seperti itu hanya dapat terjadi apabila
keseluruhan aktivitas dari masyarakat tutur terus berlangsung untuk
menciptakan keberadaan bahasa tersebut. Hal ini dimaksudkan ketika kita
mendefinisikan bahasa sebagai proses dalam suatu komunitas dan
kemudian mengacu ke ide eksternal tentang kepemilikan atau penggunaan
bahasa "Memiliki bahasa" merupakan implementasi lebih jauh dari ruang
lingkup yang hanya dapat kita sadari jika kita memikirkan bagaimana
bahasa ibu dan komunitas bahasa merepresentasikan diri mereka dalam
aspek ini.
C. Bahasa Ibu Sebagai Realisasi Intelektualitas Penuturnya

Bahasa pada dasarnya adalah akses independen yang dimiliki manusia


yang menyempurnakan keberadaannya sebagai makhluk sempuma
meskipun dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
MATERI
PEMBAHASA
N2
PERISTIWA
TUTUR
Peristiwa tutur (Inggris: speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya
interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua
pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu,
dan situasi tertentu. Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik
terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan
dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Setting and scene: setting berkenaan dengan waktu dan tempat tutur berlangsung. Scene pada
situasi tempat dan waktu, atau situasi psikologis pembicaraan. Waktu, tempat, dan situasi tuturan
yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang berbeda.

Participants adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan, bisa pembicara dan pendengar,
penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima (pesan).

Ends merujuk pada maksud dan tujuan pertuturan.

Act sequence mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran yang berkenaan dengan kata-kata yang
digunakan, bagaimana penggunanya, dan hubungan antara apa yang dikatakan dengan topik
pembicaraan.
Key mengacu pada nada, cara, dan semangat dimana suatu pesan disampaikan,
dapat juga ditunjukkan dengan gerak tubuh dan isyarat.

Instrumentalities mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan,
tertulis, melalui telegraf atau telepon. Juga mengacu pada kode ujaran, seperti
bahasa, dialek, fragam, atau register.

Noam of Interaction and Interpretation mengacu pada norma atau aturan dalam
berinteraksi. Misalnya bertanya.

Genre mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah,
dan doa.
MATERI
PEMBAHASA
N3
TINDAK TUTUR
Tindak tutur (speech acts) adalah gejala individual, bersifat psikologis dan
keberlangsunganya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam
menghadapi situasi tertentu. Tindak tutur mencakup situasi psikologis
(misalnya, berterima kasih, memohon maaf) dan tindak sosial itu seperti
mempengaruhi perilaku orang lain (misalnya, mengingatkan, memerintah)
atau membuat kontrak (misalnya, berjanji, menamai) (Ibrahim, 1993).
Fungsi Tindak Tutur

Tindak tutur merupakan salah satu bentuk bahasa yang memiliki fungsi yang penting
bagi manusia, terutama fungsi komunikatif. Menurut Tarigan (2015), tindak tutur
memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:
• Fungsi Instrumental. Fungsi instrumental melayani pengelolaan lingkungan,
menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi.
• Fungsi Regulasi. Fungsi tuturan sebagai alat untuk mengaturkan tingkah laku
orang. Misalnya persetujuan, celaan, dan ketidaksetujuan.
• Fungsi Representasional. Fungsi tuturan untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan dan melaporkan,
dengan perkataan lain menggambarkan realitas yang sebenarnya, seperti yang
dilihat seseorang.
4. Fungsi Interaksional. Fungsi tuturan dalam menjalin dan memantapkan
hubungan antara penutur dan petutur.
5. Fungsi Personal. Fungsi tuturan dalam mengekspresikan perasaan,
emosi, pribadi, serta reaksireaksi yang dalam.
6. Fungsi Heuristik. Fungsi heuristik digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan dan mempelajari seluk beluk lingkungan dan seringkali
disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menuntut
jawaban.
7. Fungsi Imajinatif. Fungsi tuturan dalam menciptakan sistem-sistem atau
gagasan-gagasan yang bersifat imajinatif.
KESIMPULAN
Manusia memerlukan komunikasi antara sesamanya. Untuk mengadakan
komunikasi itu, tentunya memerlukan alat, yaitu alat komunikasi. Di
antara berbagai alat komunikasi yang ada dari yang sederhana hingga
yang canggih sekalipun, bahasa adalah alat komunikasi yang terbaik.
Namun, apabila dalam menggunakan bahasa itu sebagai alat komunikasi
tidak tepat, atau tidak sesuai dengan hakikat maupun aturannya, proses
komunikasi menjadi terhambat. Oleh karena itu, sangat diperlukan
pengetahuan pemahaman, serta pengalaman dalam komunikasi
berbahasa.
TERIMA KASIH
DAFTAR
• Ibrahim, Abd. Syukur.PUSTAKA
1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
• Sumarsono dan Partana, P. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
• Alwasilah, Chaeder A. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Angkasa, Bandung Bell, T. Roger.
1995.
• Sociolinguistic Goals, Aproaches and Problems. (Terjemahan oleh Ibrahim) Usaha Nasional,
Surabaya.
• Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Suatu Perkenalan Awal. Rineka Cipta.
Jakarta. Ibrahim, Abd. Syukur. 1993. Kapita Selekta Sosiolinguistik. Usaha Nasional, Surabaya
• Buku fisik sosiologi bab v

Anda mungkin juga menyukai